You are on page 1of 5

TINJAUAN KASUS KEHAMILAN EKTOPIK DI BLU RSUP PROF.

Dr. R. D. KANDOU MANADO PERIODE 1 JANUARI 2010 – 31


DESEMBER 2011

1
Sri Cynthia D. Logor
2
Freddy W. Wagey
2
Maria F.T. Loho

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Obstetri Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
E-mail vj_beauty@yahoo.com

Abstract: An ectopic pregnancy is a pregnancy with a fertilized ovum, implant and grow in a
normal endometrial cavity in the uteri. When pregnancy is experiencing a process of
termination (abortion) is called a rupture dectopic pregnancy (KET). This study aims to
determine umtuk review cases of ectopic pregnancy in BLU Dr Prof. Dr. R. D. Kandou period
1 January 2010 - 31 December 2011 in terms of age, parity,history of abortion
,historyofcontraceptive/familyplanningacceptors. This is a descriptive retrospective study. The
population in this study were all patients who were treated at the department of Obstetrics
Gynecology Prof. BLU. Dr. R. D. Kandou Period January 1, 2010 - December 31, 2011. The
data has been processed and then presented in the form of frequency distribution table and
further discussed base don’t heresultsobtained. Conclusion: The results of this study indicate
the amount and presentation of the study variables based on the total number of cases. It is
recommended that the mother has since given a case of ectopic pregnancy can be life-
threatening emergency, then at the age of susceptible pregnant women ectopic pregnancy is
recommended for early detection.
Keywords: ectopic pregnancy

Abstrak: Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan ovum yang dibuahi berimplantasi dan
tumbuh tidak di tempat yang normal yakni dalam endometrium kavum uteri. Bila kehamilan
tersebut mengalami proses pengakhiran (abortus) maka disebut dengan kehamilan ektopik
terganggu (KET). Penelitian ini bertujuan umtuk mengetahui tinjauan kasus kehamilan
ektopik di BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Periode 1 Januari 2010 – 31 Desember 2011
ditinjau dari umur, paritas, riwayat abortus, riwayat pemakaian kontrasepsi/akseptor KB.
Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pasien yang dirawat di bagian Obstetri Ginekologi BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Periode 1 Januari 2010 – 31 Desember 2011. Data yang diolah kemudian disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi dan selanjutnya di bahas berdasarkan hasil yang diperoleh.
Simpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah dan presentasi dari variabel penelitian
berdasarkan jumlah keseluruhan kasus yang terjadi. Disarankan bagi para ibu karena
mengingat kehamilan ektopik merupakan kasus darurat yang dapat mengancam nyawa, maka
pada wanita hamil usia rentan kehamilan ektopik disarankan untuk melakukan deteksi dini.
Kata Kunci: kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik adalah kehamilan de- dalam endometrium kavum uteri. Bila ke-
ngan ovum yang dibuahi, berimplantasi dan hamilan tersebut mengalami proses peng-
tumbuh tidak di tempat yang normal yakni akhiran (abortus) maka disebut dengan ke-

40
Logor, Wagey, Loho; Tinjauan Kasus Kehamilan Ektopik... 41

hamilan ektopik terganggu (KET).1,2 si akan menimbulkan gangguan dalam per-


Penelitian Cunningham tahun 2001: jalanan hasil konsepsi menuju rahim. Be-
berdasarkan data dari Badan Kesehatan berapa faktor penyebab kehamilan ektopik,
Dunia (WHO), pada tahun 2003 terdapat meliputi faktor uterus, tuba dan ovum. Ada
satu dari 250 (0,04%) kelahiran di dunia juga faktor-faktor yang dapat digeneralisasi
mende-rita kehamilan ektopik, dengan jenis sebagai faktor mekanis dan faktor fung-
ke-hamilan ektopik adalah kehamilan tuba sional.9
fallopi, yang sebagian besar (80%) dialami Terjadinya implantasi di dalam lumen
oleh wanita pada usia 35 tahun keatas serta tuba dapat terjadi beberapa kemungkinan:
dilaporkan bahwa 60 % dialami oleh wa- a. Hasil konsepsi mati dini. Tempatnya ti-
nita dengan paritas pertama dan kedua.3 dak mungkin memberikan kesempatan
Insiden kehamilan ektopik meningkat tumbuh kembang hasil, konsepsi mati
pada semua wanita terutama pada mereka secara dini, karena kecilnya kemung-
yang berumur 20 sampai 40 tahun dengan kinan diresorbsi.
umur rata-rata 30 tahun. Kehamilan ektopik b. Terjadi abortus. Kesempatan berkem-
paling sering terjadi di daerah tuba falopi bang yang sangat kecil menyebabkan
(98%), meskipun begitu kehamilan ektopik hasil konsepsi mati dan lepas dalam
juga dapat terjadi di ovarium (indung telur),
lumen. Lepasnya hasil konsepsi menim-
rongga abdomen (perut),atau serviks (leher bulkan perdarahan dalam lumen tuba
rahim).4,5 atau keluar lumen serta membentuk
Gejala yang terjadi pada kehamilan ek- timbunan darah kedalam ruang abdo-
topik meliputi rasa nyeri di perut samping men. Tuba tampak berwarna biru saat
kiri atau kanan bawah, perdarahan dari va- dilakukan operasi
gina, nausea, nyeri bahu dan pusing. Peme- c. Tuba fallopi pecah. Karena tidak dapat
riksaan penunjang yang dapat dilakukan berkembang dengan baik maka tuba da-
untuk mendeteksi dini kehamilan ektopik pat pecah. Jonjot villi menembus tuba,
dengan pemeriksaan ultrasonografi dan pe- sehingga terjadi ruptura yang menim-
meriksaan HCG.6 bulkan timbunan darah kedalam ruang-
Kehamilan ektopik terjadi pada 1 dari an abdomen. Rupture tuba menyebab-
100 kehamilan. Kemungkinan terjadinya kan hasil konsepsi terlempar keluar dan
kehamilan ektopik dengan adanya kerusak- kemungkinan untuk melakukan im-
an tuba falopi karena penyakit radang plantasi menjadi kehamilan abdominal
panggul (PID) atau karena infeksi lain, se- sekunder.10
perti usus buntu yang pecah atau bedah
perut.7
Penggunaan kontrasepsi IUD dan pil GEJALA KLINIK
progesteron dapat meningkatkan terjadinya
Manifestasi klinis kehamilan ektopik
kehamilan ektopik. Kontrasepsi IUD bisa
bervariasi dari bentuk abortus tuba atau
menyebabkan peradangan di dalam rahim
terjadi ruptura tuba. Sering juga dijumpai
sedangkan pil yang mengandung hormon
rasa nyeri dan gejala hamil muda. Pada
progesteron juga meningkatkan kehamilan
pemeriksaan dalam terdapat pembesaran
ektopik karena pil progesteron dapat
uterus yang tidak sesuai dengan usia tua
mengganggu pergerakan sel rambut silia di
kehamilan dan belum dapat diraba keha-
saluran tuba yang membawa sel telur yang
milan pada tuba. Karena tuba dalam keada-
sudah dibuahi untuk berimplantasi ke
an lembek. 11 Trias gejala klinik kehamilan
dalam rahim.8
ektopik;
Penyebab kehamilan ektopik dapat
diketahui dan dapat juga tidak, atau bahkan
Amenorea
belum diketahui. Sebagian besar kehamilan
ektopik terjadi pada tuba sehingga setiap Lamanya amenorea bervariasi dari be-
gangguan pada tuba yang disebabkan infek- berapa hari sampai beberapa bulan. Dengan
42 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 40-44

amenorea dapat dijumpai tanda-tanda hamil pada bulan November 2011 – Januari 2012.
muda, yaitu morning sickness, mual-mun- Populasi: semua pasien yang dirawat inap
tah, terjadi perasaan ngidam di Bagian Obstetri dan Ginekologi di BLU
RSUP Prof. dr. R. D. Kandou periode
Nyeri abdomen Januari 2010-Desember 2011. Sampel: Se-
mua pasien yang di diagnosis Kehamilan
Nyeri abdomen disebabkan kehamilan
Ektopik dengan akseptor KB di bagian
tuba yang pecah. Rasa nyeri dapat menjalar
Obstetri dan Ginekologi di BLU RSUP
keseluruh abdomen tergantung dari perda-
Prof. dr. R. D. Kandou periode Januari
rahan didalamnya. Bila rangsangan darah
2010-Desember 2011.
dalam abdomen mencapai diafragma, dapat
Pengolahan data dilakukan secara ma-
terjadi nyeri di daerah bahu. Bila darahnya
nual dan menggunakan komputer. Data
membentuk hematokel yaitu timbunan di
yang terkumpul akan dihitung dan disusun
daerah kavum douglas akan terjadi rasa
dalam bentuk distribusi frekuensi dan tu-
nyeri di bagian bawah dan saat buang air
lisan.
besar.

Perdarahan HASIL
Terjadinya abortus atau rupture keha- Berdasarkan hasil penelitian di bagian
milan tuba terdapat perdarahan kedalam rekam medis RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou
kavum abdomen dalam jumlah yang ber- tentang kasus kehamilan ektopik periode
variasi. Darah yang tertimbun dalam ka- Januari 2010 hingga Desember 2011
vum abdomen tidak berfungsi sehingga diperoleh data yang disajikan dalam bentuk
terjadi gangguan dalam sirkulasi umum tabel distribusi sebagai berikut:
yang menyebabkan nadi meningkat, tekan-
an darah menurun sampai jatuh dalam kea- Tabel 1. Distribusi penderita kehamilan
daan syok. 12 ektopik menurut kelompok umur.
Diagnosanya yaitu terdapat trias keha-
milan ektopik, Terdapat kenaikan beta 2010 2011
HCG 200 mIU/lier, Penderita tampak Umur Jumlah % Jumlah %
anemis dan sakit, tensi turun/normal dan ≤20 1 6,67 3 11,54
meningkat, dapat terjadi syok, daerah ujung 21-35 9 60,00 13 50
dingin, perut kembung, terdapat cairan 36-45 4 26,66 9 34,61
bebas-darah, nyeri saat perabaan. CD ≥46 1 6,67 1 3,85
Total 15 100 26 100
menonjol dan nyeri, serviks nyeri goyang,
teraba nyeri pada tuba dengan hamil
ektopik dan teraba tumor, kavum douglas
menonjol dan nyeri pada hematokel tumor Tabel 2. Distribusi penderita kehamilan
dan uterus sulit dibedakan.13 ektopik menurut paritas.
Karena kehamilan ektopik dapat meng-
ancam nyawa, maka deteksi dini dan peng- 2010 2011
akhiran kehamilan adalah tatalaksana yang Paritas
Jumlah % Jumlah %
disarankan yaitu dengan obat-obatan atau 0 2 13,33 5 19,23
operasi.14
1 8 53,33 6 23,07
METODE PENELITIAN 2 3 20 10 38,46
3 1 6,67 2 7,70
Penelitian ini bersifat deskriptif retro- 4 0 0 1 3,84
spektif. Yang bertujuan untuk mengetahui
>4 1 6,67 2 7,70
tinjauan kasus di BLU RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou. Waktu penelitian dilakukan Total 15 100 26 100
Logor, Wagey, Loho; Tinjauan Kasus Kehamilan Ektopik... 43

Tabel 3. Distribusi penderita kehamilan ektopik Terganggu (KET) banyak terjadi umur 25-
menurut riwayat abortus. 29 tahun berjumlah 23 jiwa (34,33%). 15
Riwayat 2010 2011 Pada Tabel 2, didapatkan penderita ke-
Abortus Jumlah % Jumlah % hamilan ektopik di RSU Prof. Dr. R.D.
0 10 71,43 22 81,48 Kandou Manado paling banyak terdapat
1 kali 4 28,57 3 11,11 pada kelompik dengan paritas satu, yaitu
2 kali 0 0 2 7,41 sebanyak 14 kasus (34,15%). Sedangkan
≥3 kali 0 0 0 0 angka kejadian kehamilan ektopik paling
Total 14 100 27 100 rendah ditemukan pada kelompok dengan
paritas empat yaitu satu kasus (2,44%).
Dan pada wanita dengan kelompok paritas
Tabel 4. Distribusi penderita kehamilan 0 (nulipara) sebanyak delapan kasus
ektopik menurut jenis kontrasepsi. (19,51%). Penelitian di RSUD Arifin
Achmad di Pekan Baru selama periode 1
Jenis 2010 2011
Januari 2003-31 Desember 2005 melapor-
Kontrasepsi Jumlah % Jumlah %
kan bahwa kehamilan ektopik terganggu
- 9 60,00 19 73,07
IUD 0 0 0 0 terbanyak terjadi pada penderita paritas
Suntikan 1 6,67 5 19,23 satu (35,34%).16
Kondom 5 33,33 1 3,85 Pada tabel 3, didapatkan penderita ke-
Pil 0 0 1 3,85 hamilan ektopik di RSU Prof. Dr. R.D.
Total 15 100 26 100 Kandou Manado paling banyak terdapat
pada kelompok tanpa riwayat abortus, yaitu
sebanyak 32 kasus (78,05%). Sedangkan
angka kejadian kehamilan ektopik dengan
BAHASAN
riwayat abortus sebanyak 21,95% dan ter-
Dari hasil pengumpulan data yang banyak diantaranya adalah kasus dengan
dilakukan dibagian rekam medis di BLU riwayat abortus sebanyak satu kali, yaitu
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado 17,07%.
pada periode 1 Januari 2010-31 Desember Pada tabel 4, didapatkan penderita ke-
2011, ditemukan total sebanyak 85 kasus hamilan ektopik di RSUP Prof. Dr. R. D.
yang terdiagnosis Kehamilan Ektopik. Kandou Manado paling banyak terdapat
Dengan rincian, pada periode 1 Januari-31 pada kelompok dengan riwayat tidak
Desember 2010 sebanyak 24 kasus dan menggunakan kontrasepsi sebanyak 28 ka-
pada periode 1 Januari-31 Desember 2011 sus 68,30%, sedangkan riwayat yang meng-
sebanyak 61 kasus. Namun, dari 85 kasus gunakan suntikan enam kasus (46,15%)
tersebut, sampel yang diambil hanya 41 dan kontrasepsi kondom sebanyak enam
kasus saja karena data yang tersedia di kasus (46,15%). Kelompok paling rendah
rekam medis hanya sebanyak 41 kasus. dengan riwayat menggunakan kontrasepsi
Pada Tabel 1, didapati bahwa kasus pil progesteron sebanyak satu kasus
Kehamilan Ektopik di RSU Prof. Dr. R. D. (7,70%) dan tidak ditemui pada kelompok
Kandou Manado pada periode 1 Januari yang menggunakan kontrasepsi AKDR dan
2010-31 Desember 2011, paling banyak susuk (0%). Data yang didapatkan tidak
ditemukan pada golongan umur 21-35 sesuai dengan kepustakaan yang menya-
tahun yaitu sebanyak 22 kasus (53,66%) takan bahwa pengguna kontrasepsi dapat
dan terdapat dua kasus pada kelompok meningkatkan terjadinya kehamilan ekto-
umur 46 tahun ke atas (4,88%). Di pik, khususnya yang menggunakan proges-
beberapa negara maju menunjukkan teron karena dapat mengganggu peristaltik
Kehamilan Ektopik lebih sering terjadi tuba sedangkan pengguna IUD tergantung
pada usia yang lebih tua yaitu 30-34 tahun. perilaku seksual. Pada penelitian sebelum-
Hasil penelitian Suparman di RSUP nya faktor Kehamilan Ektopik yang meng-
Manado tahun 2001 Kehamilan Ektopik gunakan alat kontrasepsi yaitu berjumlah
44 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 40-44

48 jiwa (71,63%) dan yang tidak meng- Jakarta: EGC, 2005.


gunakan alat kontrasepsi berjumlah 19 jiwa 4. Curtis GB. Kehamilan Diatas Usia 30.
(28,36%). Dan kasus kehamilan ektopik Jakarta: Arcan, 2000.
ini paling banyak terjadi pada pemakaian 5. MacDuggall J. Kehamilan Minggu Demi
Minggu. Jakarta: Erlangga, 2003.
kontrasespsi hormonal berupa suntikan dan
6. Kehamilan Ektopik [homepage on the
kondom dengan presentasi kasus sebesar internet]. Nodate [cited 2011 Nov 6].
46,15 % ini sesuai dengan penelitian yang Available from: URL:
dilakukan oleh Suparman (2001) bahwa ke- http://www.klikdokter.com.
hamilan ektopik paling banyak ditemukan 7. Curtis GB. Kehamilan Apa Yang Anda
pada pengguna kontrasepsi hormonal beru- Hadapi Minggu per Minggu. Jakarta:
pa suntikan sebesar 31,34 %.17 Arcan, 1999; hal.30.
8. Constance S. Buku Saku Kebidanan.
Jakarta: EGC, 2003; Hal.89.
SIMPULAN DAN SARAN 9. Rachimhadhi T. Kehamilan Ektopik.
Dari penelitian yang dilakukan diba- Dalam: Ilmu Bedah Kebidanan Jakarta:
gian Rekan Medik RSUP. Prof. Dr. R. D. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Kandou Manado, dapat disimpulkan bahwa Prawiroharjo, 2005; Hal.198-10.
10. Wibowo B, Rachimhadhi T. Kehamilan
selama dua tahun (1 Januari 2010 - 31
Ektopik. Dalam: Ilmu Kebidanan (Edisi
Desember 2011) ditemukan kasus keha- Ketiga). Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
milan ektopik sebanyak 41 kasus. Kasus Sarwono Prawiroharjo, 2002.
kehamilan ektopik paling banyak ditemu- 11. Manuaba IBG. Penuntun Kepaniteraan
kan pada golongan umur 25-34 tahun, Klinik Obstetri & Ginekologi (Edisi
dengan kelompok riwayat tanpa meng- Kedua). Jakarta: EGC, 2004; Hal.595.
gunakan kontrasepsi paling banyak ditemu- 12. Manuaba IBG. Kapita Selekta Penata-
kan. laksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan
Mengingat kehamilan ektopik merupa- KB. Jakarta: EGC, 2001; Hal.595.
kan kasus darurat dan dapat mengancam 13. Benson RC, Pernoll ML. Buku Saku
nyawa, maka pada wanita hamil usia rentan Obsetri dan Ginekologi. By The McGraw-
Hill Companies, Inc. Edisi Kesembilan.
kehamilan ektopik disarankan untuk mela-
Penerbit Buku Kedokteran – EGC. 2009
kukan deteksi dini. Memberikan penjelasan 14. Yulaikh L. Seri Asuhan Kebidanan.
pada setiap ibu hamil tentang gejala-gejala Jakarta: EGC, 2009.
yang timbul akibat kehamilan tidak normal. 15. Schwart SI. Kehamilan Ektopik. Dalam:
Pelayanan yang lebih menyeluruh untuk Spencer FC, Shires GT, Huser WC, editor.
menurunkan angka kejadian kehamilan ek- Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah (Edisi
topik. Perlu adanya sentralisasi data, agar Keenam). Jakarta: EGC, 2000; Hal.599-
pengambilan data dapat terfokus, sehingga 06.
proses pengambilan data lebih akurat. 16. Obstetri dan Ginekologi E-infomu.
Kehamilan Ektopik Terganggu [homepage
on the Internet]. Nodate [cited 2011 Nov
DAFTAR PUSTAKA 6]. Available from: URL:
1. Prawirhardjo S. Ilmu Kandungan. Jakarta: http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07
Yayasan Bina pustaka Sarwono /16/gambaran-kasus-kehamilan-ektopik-
Prawirohardjo, 2007. terganggu-di-rsud-arifin-achmad-
2. Archadiat CM. Obstetri dan Ginekologi. pekanbaru-provinsi-riau-periode-1-
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran januari-2003-31-desember-2005/
(EGC), 2003. 17. Suparman E. Karakteristik kehamilan
3. Cunningham G, Leveno K, Bloom S, ektopik terganggu di Rumah Sakit Umum
Hauth J, Gilstap L, Wenstrom K. Pusat Manado. CDK. 2007;34:255.
Obstetri Williams (Edisi Keduapuluhsatu).

You might also like