You are on page 1of 2

DESIGN PLANNING OF COFFERDAM AND DIVERSION

CHANNELS CONSTRUCTION ON CIAWI (CIPAYUNG) DAM IN


BOGOR DISTRICTS WEST JAVA PROVINCE
Hanin Dzikra Nabila1, Suwignyo2, Sulianto3
123
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas No. 246, Malang 65144–Telp (0341) 464318
email : hanincandra@gmail.com

Abstract

Diversion channel and cofferdam are diversion structure that should built in the
early construction of the dam. Diversion structure has function to divert the river
flow during the period of the dam construction. At the end of the construction, this
diversion channel will closed down and the function will change to control the
flood (bottom outlet). In Ciawi (Cipayung) dam the top elevation of cofferdam is
in El. 531.00 m and the diversion channel using box culvert that has dimension
4,20 m x 4,20 m and length is 506,67 m with two amount of channel. The plans of
diversion channel in Ciawi (Cipayung)in this study, designed using two diversion
channel with circle shape. In this study, the calculations of flood routing is using
Q100th which is 403.60 m3/s and obtained a channel diameter is 4.20 m. The
maximum water elevatiom is in El. 525.00 m. The height of cofferdam using
bulkhead dam type is 25.60 m on EL. 259.19 m, and width is 7.61 m. The
upstream and downstream slopes is 1: 2.30. The results from the analysis of slope
stability are included in the safe criteria. The load of the diversion channel using
6 load combination. After construction, after construction (earthquake), grouting
in implementation, grouting in implementation (earthquake), on the time of
operation, and on the time of operation (earthquake). The maximum moment
obtained by load combination using Beggs Deformation Analysis of Single Berrel
Conduit table is 402.82 tm and maximum moment using Staad Pro is 380.63 tm.
The Concrete channel with 4 layers main reinforcement D32-100 and D16-200
for shrink reinforecement is used. So it can withstand the moment that works on
diversion channel.

Keywords : Diversion channel; Cofferdam; Cofferdam stability; Load


combination; Structure analysis

vii
PERENCANAAN DESAIN KONSTRUKSI BENDUNGAN PENGELAK
DAN SALURAN PENGELAK PADA BENDUNGAN CIAWI (CIPAYUNG)
DI KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT

Hanin Dzikra Nabila1, Suwignyo2, Sulianto3


123
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas No. 246, Malang 65144–Telp (0341) 464318
email : hanincandra@gmail.com
Abstrak

Saluran pengelak dan bendungan pengelak merupakan bangunan pengelak yang


dilaksanakan pada awal konstruksi sebuah bendungan. Bangunan pengelak
berfungsi untuk mengalihkan aliran sungai selama periode pelaksanaan
konstruksi. Pada saat akhir konstruksi saluran pengelak ini akan ditutup dan
berubah fungsi sebagai pengendali banjir (bottom outlet). Pada Bendungan Ciawi
(Cipayung) elevasi puncak bendungan pengelak adalah El. 531.00 m dan saluran
pengelak yang digunakan yaitu tipe box culvert dengan dimensi 4,20 m x 4,20 m
dan panjang 506,67 m dengan dua jumlah saluran. Di studi ini perencanaan
saluran pengelak Bendungan Ciawi (Cipayung) ini didesain menggunakan dua
saluran pengelak dengan bentuk lingkaran. Dalam studi perencanaan ini
dilakukan penelusuran banjir dengan debit kala ulang 100 th sebesar 403,60 m3/dt
dan didapatkan diameter saluran 4,20 m. Elevasi air maksimum di depan
bendungan pengelak adalah El. 252,00 m. Sehingga didapatkan tinggi bendungan
pengelak dengan tipe bendungan sekat yaitu 25,60 m pada elevasi El. 259,19 m,
dan lebar 7,61 m. Kemiringan lereng hulu dan hilir 1;2,30 m dan aman terhadap
longsor dengan faktor keamanan (fs) tidak melebihi syarat nilai minimumnya.
Pada pembebanan saluran pengelak digunakan 6 kondisi kombinasi pembebanan
yaitu setelah dibangun, setelah dibangun (gempa), pada saat pelaksanaan
grouting, pada saat pelaksanaan grouting (gempa), pada saat pengoperasian, dan
pada saat pengoperasian (gempa). Momen maksimum yang didapatkan dengan
kombinasi pembebanan menggunakan tabel Beggs Deformation Analysis of Single
Berrel Conduit yaitu 402,82 tm dan hasil momen maksimum menggunakan Staad
Pro adalah 380,63 tm. Digunakan saluran beton dengan tulangan utama 4 lapis
D32-100 dan tulangan susut D16-200 sehingga mampu menahan momen yang
bekerja pada saluran pengelak.

Kata kunci : Saluran pengelak; Bendungan pengelak; Stabilitas bendungan;


Kombinasi pembebanan; Analisis Struktur.

vii

You might also like