Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
39
Media Gizi Pangan, Vol. 25, Edisi 1, 2018 Pengetahuan Gizi, Sosial Ekonomi
40
Media Gizi Pangan, Vol. 25, Edisi 1, 2018 Pengetahuan Gizi, Sosial Ekonomi
Tabel 2
Pengaruh Pengetahuan Gizi Ibu Terhadap Status Gizi Balita
di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea Jaya
41
Media Gizi Pangan, Vol. 25, Edisi 1, 2018 Pengetahuan Gizi, Sosial Ekonomi
Berdasarkan hasil analisis yang pekerjaan bukan PNS dengan status gizi
berkaitan dengan pekerjaan ibu diperoleh baik. Kemudian 8.7% (n=6) balita yang
hasil menunjukan bahwa pekerjaan ibu status gizi kurang dari ibu dengan
dihubungkan status gizi balita bahwa dari pekerjaan bukan PNS dan 7.2% (n=5)
69 sampel terdapat ibu balita tidak ada balita yang status gizi sangat kurang dari
yang bekerja sebagai PNS dan terdapat ibu dengan pekerjaan bukan PNS.
84.1% (n=58) balita memiliki ibu yang
Tabel 5
Analisis Pengaruh Pendapatan Orang Tua Terhadap Status Gizi Balita di Wilayah Kerja
Puskesmas Tamalanrea Jaya
Berdasarkan hasil analisis yang pendapatan baik dengan status gizi baik
berkaitan dengan pendapatan orang tua dan 53.6% (n=37) balita memiliki orang
diketahui hasil menunjukkan pendapatan tua yang pendapatan kurang dengan status
orang tua dihubungkan status gizi balita gizi baik. Kemudian ada balita yang
bahwa dari 69 sampel terdapat 30.4% memiliki status gizi kurang dari orang tua
(n=21) balita memiliki orang tua yang dengan pendapatan baik dan 8.7% (n=6)
42
Media Gizi Pangan, Vol. 25, Edisi 1, 2018 Pengetahuan Gizi, Sosial Ekonomi
balita yang status gizi kurang dari orang berasal dari berbagai macam sumber
tua dengan pendapatan kurang. Tidak ada misalnya media massa, elektronik, buku
balita yang status gizi sangat kurang dari petunjuk, penyuluhan dan kerabat dekat.
orang tua dengan pendapatan baik dan Pengetahuan ibu adalah wawasan
7.2% (n=5) balita yang status gizi sangat yang dimiliki oleh ibu untuk mendapatkan
kurang dari orang tua dengan pendapatan hasil optimal. Pengetahuan ibu tentang gizi
kurang. balita secara tidak langsung akan
Hasil uji Chi-square diperoleh nilai menentukan status gizi balita. Hal ini
p = 0.026 dengan tingkat kemaknaan α = dikarenakan ibu yang menjadi penanggung
0,05. Hal ini menunjukkan nilai p < α, jawab dalam keluarga tentang pemberian
berarti ada pengaruh antara pendapatan makan keluarga, terutama anak. Jadi
orang tua dengan status gizi balita. semakin baik pengetahuan ibu, maka
pemberian makan akan baik pula sehingga
PEMBAHASAN status gizi anak juga baik.
Status gizi adalah keadaan tubuh Hasil wawancara dengan 69 ibu
sebagai akibat konsumsi makanan dan dengan menggunakan kuesioner, dalam
penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara penelitian ini diperoleh ibu yang memiliki
status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih. tingkat pengetahuan baik sebanyak 60
Secara klasik kata gizi hanya dihubungkan orang (70%) sedangkan yang memiliki
dengan kesehatan tubuh, yaitu untuk tingkat pengetahuan yang kurang 9 orang
menyediakan energi, membangun dan (13.0%).
memelihara jaringan tubuh serta mengatur Berdasarkan hasil analisis bivariat
proses-proses kehidupan dalam tubuh. yang berkaitan dengan pengetahuan
Tetapi, sekarang kata gizi mempunyai diperoleh bahwa pengetahuan ibu
pengertian lebih luas, disamping untuk berdasarkan status gizi balita yaitu dari 69
kesehatan, gizi dikaitkan dengan potensi sampel terdapat 76.8% (n=53) balita
ekonomi seseorang karena gizi berkaitan memiliki ibu yang pengetahuan gizinya
dengan perkembangan otak, kemampuan baik dengan status gizi baik dan 7.2%
belajar, dan produktifitas kerja (Almatsier, (n=5) balita memiliki ibu yang
2010). pengetahuan gizi kurang dengan status gizi
Status gizi merupakan indikator baik. Kemudian terdapat 7.2% (n=5) balita
kesehatan yang penting karena anak usia di yang memiliki status gizi kurang dari ibu
bawah lima tahun merupakan kelompok dengan pengetahuan gizi baik dan 1.4%
yang rentan terhadap kesehatan dan gizi. (n=1) balita yang status gizi kurang dari
Gangguan gizi pada awal kehidupan akan ibu dengan pengetahuan kurang. Terdapat
mempengaruhi kualitas kehidupan 2.9% (n=2) balita yang status gizi sangat
berikutnya. Gizi kurang pada balita tidak kurang dari ibu dengan pengetahuan gizi
hanya menimbulkan gangguan baik dan 4.3% (n=3) balita yang status gizi
pertumbuhan fisik, tetapi juga sangat kurang dari ibu dengan pengetahuan
mempengaruhi kecerdasan dan kurang.
produktivitas ketika dewasa (Handayani, Uji statistik menggunakan
dkk, 2008). komputer dengan program SPSS yaitu uji
Pengetahuan adalah hasil tahu yang Chi-Square menunjukkan bahwa ada
merupakan konsep didalam pikiran pengaruh antara pengetahuan ibu dan
seseorang sebagai hasil setelah seseorang status gizi balita umur 6-24 bulan, dengan
tersebut melakukan penginderaan terhadap nilai p = 0.002 < α = 0.05.
sesuatu objek tertentu. Pengetahuan Berdasarkan hasil analisis statistik
seseorang diperoleh dari pengalaman yang diketahui bahwa pengetahuan gizi ibu ada
43
Media Gizi Pangan, Vol. 25, Edisi 1, 2018 Pengetahuan Gizi, Sosial Ekonomi
pengaruhnya terhadap status gizi balita, hal Kemudian terdapat 74.5% (n=52) balita
ini sama dengan penelitian yang dilakukan yang memiliki status gizi baik dari ibu
Erni Kurniawati (2011) yang meneliti dengan tingkat pendidikan menegah
tentang hubungan antara tingkat terdapat 8.7% (n=6) balita yang status gizi
pengetahuan ibu tentang gizi dengan status kurang dari ibu dengan pendidikan
gizi balita di kelurahan Baledono, menengah dan 7.2% (n=5) balita yang
kecamatan Purworejo, kabupaten status gizi sangat kurang dari ibu dengan
Purworejo, dimana dalam penelitian pendidikan menengah..
menyatakan ada hubungan antara tingkat Uji statistik menggunakan
pengetahuan ibu tentang gizi dengan status komputer dengan program SPSS yaitu uji
gizi balita (Kurniawati, 2011). Chi-Square menunjukkan bahwa tidak ada
Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh antara tingkat pendidikan ibu
meskipun pengetahuan bukan merupakan dengan status gizi balita umur 6-24 bulan,
faktor langsung yang mempengaruhi status dengan nilai p= 0.299 > α= 0.05. Hal ini
gizi anak balita, namun pengetahuan gizi disebabkan kerena berdasarkan penelitian
ini memiliki peran yang penting. Karena sebagian besar responden hanya
dengan memiliki pengetahuan yang cukup berpendidikan dasar. Hal ini sejalan
khususnya tentang kesehatan, seseorang dengan penelitian Irma Oktavia (2015)
dapat mengetahui berbagai macam yang meneliti tentang tingkat pendidikan
gangguan kesehatan yang mungkin akan ibu dengan status gizi balita di posyandu
timbul sehingga dapat dicari desa Sebani kecamatan Pandaan kabupaten
pemecahannya (Notoatmodjo, 2003). Pasuruan, dimana dalam penelitian
Pendidikan seseorang dalam hal ini menyatakan tidak ada hubungan antara
dapat mempengaruhi wawasan dan cara tingkat pendidikan ibu dengan status gizi
bersikap dalam kehidupan sehari-hari, balita (Oktavia, 2015).
tetapi pendidikan bukan tolak ukur tinggi Ibu pekerja akan kehilangan waktu
rendahnya seseorang bersikap melainkan untuk memperhatikan asupan makan bagi
pengetahuan dapat diperoleh dari apa yang balitanya sehingga akan mempengaruhi
disaksikan atau dilihat, didengar atau status gizi balitanya. Ibu yang memiliki
dialami sendiri. balita kemudian bekerja lebih banyak
Responden adalah ibu rumah memiliki status gizi balita dengan gizi
tangga yang berjumlah 69 orang dengan kurang di bandingkan ibu yang tidak
kategori tingkat pendidikan tinggi dan bekerja.
tingkat pendidikan menengah, yang Berdasarkan hasil analisis yang
memiliki tingkat pendidikan tinggi 6 berkaitan dengan pekerjaan ibu diperoleh
responden (8.7%) sedangkan yang hasil menunjukan bahwa pekerjaan ibu
memiliki tingkat pendidikan menengah 63 dihubungkan status gizi balita bahwa dari
responden (91.3%). 69 sampel terdapat ibu balita tidak ada
Berdasarkan hasil analisis yang yang bekerja sebagai PNS dan terdapat
berkaitan dengan pendidikan ibu diketahui 84.1% (n=58) balita memiliki ibu yang
hasil menunjukan pendidikan ibu pekerjaan bukan PNS dengan status gizi
berdasarkan status gizi balita bahwa dari baik. Kemudian 8.7% (n=6) balita yang
69 sampel terdapat 8.7% (n=6) balita status gizi kurang dari ibu dengan
memiliki ibu yang pendidikan tinggi pekerjaan bukan PNS dan 7.2% (n=5)
dengan status gizi baik, sedangkan balita balita yang status gizi sangat kurang dari
yang memiliki ibu dengan tingkat ibu dengan pekerjaan bukan PNS. Hal ini
pendidikan tinggi dengan status balita sejalan dengan penelitian yang dilakukan
kurang dan sangat kurang tidak ada. Suhendri (2009) yang meneliti tentang
44
Media Gizi Pangan, Vol. 25, Edisi 1, 2018 Pengetahuan Gizi, Sosial Ekonomi
faktor-faktor yang berhubungan dengan orang tua dengan pendapatan baik dan
status gizi anak dibawah lima tahun 7.2% (n=5) balita yang status gizi sangat
(balita) di Puskesmas Sepatan Kecematan kurang dari orang tua dengan pendapatan
Sepatan Kabupaten Tanggerang yang kurang.
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan Hasil uji Chi-square diperoleh nilai
antara pekerjaan ibu dengan status gizi p = 0.026 dengan tingkat kemaknaan α =
balita, ibu-ibu yang bekerja tidak 0,05. Hal ini menunjukkan nilai p < α,
mempunyai cukup waktu untuk berarti ada pengaruh antara pendapatan
memperhatikan makanan anak yang sesuai orang tua dengan status gizi balita.
dengan kebutuhan dan kecukupan serta Berdasarkan hasil analisis statistik
kurang perhatian dan pengasuhan kepada diketahui bahwa pendapatan orang tua ada
anak. pengaruh terhadap status gizi balita. Hal
Pendapatan adalah jumlah uang ini sama dengan penelitian yang dilakukan
yang diterima oleh perusahaan dari oleh Marinda Adi Aryanda (2011) yang
aktivitas seseorang dalam pelaksanaan meneliti tentang hubungan antara
pekerjaannya, dimana standar pendapatan pendapatan keluarga, pengetahuan gizi ibu,
yang ditentukan adalah yang sesuai dengan dan pola makan dengan status gizi balita di
UMK Propinsi SulSel (Upah Minimum wilayah kerja Puskesmas Sidoarjo
Kerja) yakni sebesar Rp. 2.504.499. Kabupaten Sragen di dalam penelitiannya
Apabila akses pangan ditingkat rumah menyatakan bahwa ada hubungan antara
tangga terganggu, terutama akibat pendapatan keluarga terhadap status gizi
kemiskinan, maka penyakit kurang gizi balita.
(malnutrisi) pasti akan muncul.
Kemiskinan atau pendapatan keluarga KESIMPULAN
yang rendah sangat berpengaruh kepada 1. Ada pengaruh antara pengetahuan ibu
kecukupan gizi keluarga. Kekurangan gizi dengan status gizi balita umur 6-24
berhubungan dengan sindroma bulan p= 0.002.
kemiskinan. Tanda-tanda sindroma 2. Tidak ada pengaruh antara pendidikan
kemiskinan antara lain berupa penghasilan ibu dengan status gizi balita umur 6-24
yang sangat rendah sehingga tidak dapat bulan p= 0.587.
mencukupi kebutuhan sandang, pangan, 3. Tidak ada pengaruh antara pekerjaan
kualitas dan kuantitas gizi makanan yang ibu dengan status gizi balita umur 6-24
rendah (Amelia, dkk, 2013). bulan p= 0.69.
Berdasarkan hasil analisis yang 4. Ada pengaruh antara pendapatan
berkaitan dengan pendapatan orang tua orang tua dengan status gizi balita
diketahui hasil menunjukkan pendapatan umur 6-24 bulan p= 0.026.
orang tua dihubungkan status gizi balita
bahwa dari 69 sampel terdapat 30.4% SARAN
(n=21) balita memiliki orang tua yang 1. Meningkatkan pengetahuan ibu dalam
pendapatan baik dengan status gizi baik masalah gizi disarankan supaya ibu
dan 53.6% (n=37) balita memiliki orang senantiasa mengikuti penyuluhan
tua yang pendapatan kurang dengan status tentang gizi atau meningkatkan
gizi baik. Kemudian ada balita yang pemgetahuan gizi dengan membaca
memiliki status gizi kurang dari orang tua buku tentang ilmu gizi guna
dengan pendapatan baik dan 8.7% (n=6) membantu dalam merawat dan
balita yang status gizi kurang dari orang memperhatikan gizi anaknya.
tua dengan pendapatan kurang. Tidak ada 2. Penelitian selanjutnya disarankan
balita yang status gizi sangat kurang dari untuk melakukan penelitian faktor-
45
Media Gizi Pangan, Vol. 25, Edisi 1, 2018 Pengetahuan Gizi, Sosial Ekonomi
46