You are on page 1of 10

ANALISIS PERBANDINGAN PENDANAAN ANTARA LEASING

DAN HUTANG JANGKA PANJANG DALAM PENGADAAN ASET TETAP


PERUSAHAAN
(Studi pada PT Citra Perdana Kendedes Malang)
Siti Fitrotus Saniya
Topowijono
Devi Farah Azizah
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
email: saniya.pipit@gmail.com

ABSTRACT
To conduct fixed asset investment, the company may use funds from outside the company such as stock, leasing
and long-term debt. Leasing is a contract in which the owner of the asset (lessor) gives the other party (lessee)
the privilege to use the assets in a given period with the cost of rent as agreed. Long-term debt is generally
used for expansion or modernization of the company, and this need considerable capital. This research was
conducted at PT Citra Perdana Kendedes (Jl. Kalpataru No. 2, Malang) which will do investment activities,
the invesment is buy taxis to improve its service to customers. This study included into descriptive research
with the case of study, its mean that this study is a problem solving in a systematic and factual information on
the facts in PT Citra Perdana Kendedes in the procurement of fixed assets by comparing the total present
value of cash outflow leasing and long-term debt. The funding source had a total present value of cash outflow
that has a smaller value is better funding sources to have choosed. The results of the analysis has been done
previously obtained values that the total of present value of cash outflow of leasing is Rp3.277.983.812,26,-
and the total of present value of cash outflows of long-term debt is Rp2.714.010.917,53,-. Based on the results
of both funding that better taken by PT Citra Perdana Kendedes is a source of long-term debt funds because
it has a total present value cash outflow is smaller than leasing, it would make PT Citra Perdana Kendedes
got cost savings of Rp563.972.894,73,-
Keywords: Capital, Invesment and Present Value Cash Outflow

ABSTRAK
Guna melakukan kegiatan investasi aktiva tetap, perusahaan dapat menggunakan dana dari luar perusahaan
berupa saham, leasing dan hutang jangka panjang. Leasing merupakan kontrak dimana pemilik aktiva (lessor)
memberikan kepada pihak lain (lessee) hak istimewa untuk menggunakan aktiva dalam periode tertentu
dengan biaya sewa sesuai kesepakatan. Hutang jangka panjang ini umumnya digunakan dalam perluasan
perusahaan atau modernisasi perusahaan dan guna memenuhi keperluan ini dibutuhkan modal yang cukup
besar. Penelitian ini dilakukan pada PT Citra Perdana Kendedes (Jl. Kalpataru No. 2, Malang) yang akan
melakukan kegiatan investasi, yaitu pembelian taksi guna meningkatkan pelayanannya kepada pelanggan.
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus yaitu melakukan
pemecahan masalah secara sistematis dan factual mengenai fakta-fakta dalam PT Citra Perdana Kendedes
dalam pengadaan aktiva tetap yaitu membandingkan total present value cash outflow leasing dan hutang
jangka panjang. Sumber pendanaan yang memiliki total present value cash lebih kecil adalah sumber
pendanaan yang lebih baik untuk dipilih. Hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya diperoleh nilai total
present value cash outflow leasing sebesar Rp 3.277.983.812,26,-dan total present value cash outflow hutang
jangka panjang sebesar Rp 2.714.010.917,53,. Berdasarkan kedua hasil tersebut sumber pendanaan yang lebih
baik diambil oleh PT Citra Perdana Kendedes adalah sumber dana hutang jangka panjang karena memiliki
nilai total present value cash outflow yang lebih kecil, hal ini akan membuat PT Citra Perdana Kendedes
mendapat penghematan biaya Rp563.972.894,73,-.
Kata kunci: Modal, Investasi dan Present Value Cash Outflow

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 38 No. 1 September 2016| 112


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
A. PENDAHULUAN
Pembiayaan aset tetap yang memerlukan Tabel nomer 1 di atas menjelaskan bahwa
dana dengan jumlah yang tidak sedikit, manajemen terdapat beberapa taksi yang sudah lebih dari 10
perusahaan harus benar-benar memperhitungkan tahun pemakaian, hal ini bisa dikatakan bahwa umur
keputusan yang akan diambil dengan baik. Baik ekonomis taksi tersebut telah habis, berdasarkan hal
perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi, ini PT Citra Perdana Kendedespada bulan Agustus
dagang, maupun jasa. Khususnya perusahaan jasa akan membeli 15 taksi Toyota Avanza untuk
yang memerlukan aset tetap untuk menunjang menggantikan 11 taksi Toyota Vios Limo yang mana
kegiatan pelayanannya kepada konsumen, karena pembelian tersebut merupakan pembelian tahap
kepuasan pelanggan atas jasa yang telah diberikan pertama dari total pembelian yang akan dilakukan
merupakan hal yang sangat penting bagi pada tahun 2016. Berikut adalah tabel perbandingan
perusahaan. Hal ini karena perusahaan jasa Net Present Value sebelum penjualan dan pembelian
merupakan perusahaan yang menawarkan taksi dengan Net Present Value sesudah penjualan
pelayanan kepada konsumen yang mana kepuasan dan pembelian taksi:
konsumen atas pelayanan yang telah diberikan Tabel 2 Perbandingan Net Present Value
merupakan indikator yang membuat perusahaan No. Keterangan Besar NPV
tetap berjalan dengan baik. Seperti perusahaan jasa Sebelum Penjualan
transportasi di Indonesia yang berkembang dengan 1 Rp.20.268.749.610,-
dan Pembelian
pesat, baik transportasi darat, laut maupun udara Setelah Penjualan
seperti taksi. 2 Rp.27.688.925.858,-
dan Pembelian
Kegiatan perusahaan untuk memenangkan 3 Selisih Rp.7.420.176.248,-
persaingan diantara perusahaan sejenis, perusahaan
harus meningkatkan pelayanannya kepada Sumber: Data Diolah, 2015
konsumen. Selain pelayanan yang ditawarkan Berdasarkan tabel perhitungan di atas dapat
mengenai kenyamanan, keamanan, dan ketepatan dikatakan bahwa PT Citra Perdana Kendedes layak
waktu, jumlah taksi yang digunakan juga harus membeli 15 taksi untuk menggantikan 11 taksi yang
diperhatikan untuk memenuhi kebutuhan dijual, karena nilai NPV setelah penjualan dan
konsumen. Taksi-taksi yang sudah tidak layak atau pembelian lebih besar. Namun, hal ini akan membuat
yang telah habis masa ekonomisnya harus diganti perusahaan mengeluarkan dana yang cukup besar
untuk menjaga kepuasan konsumen dan untuk jika melakukan pembelian taksi baru dengan cara
menarik konsumen agar tetap menggunakan jasa tunai atau pembelian langsung. Oleh karena itu,
yang ditawarkan di kemudian hari. perusahaan bisa menggunakan alternatif pedanaan
Pembelian dan pergantian taksi yang sudah selain pembelian secara tunai yaitu menggunakan
habis masa ekonomisnya juga dilakukan oleh PT hutang jangka panjang atau menggunakan leasing.
Citra Perdana Kendedes. Perusahaan ini Guna mengetahui alternatif pendanaan mana yang
merupakan perusahaan yang bergerak dalam menguntungkan bagi PT Citra Perdana Kendedes
bidang jasa taksi argometer di kota Malang yang judul yang diambil dalam penelitian ini adalah
mulai berdiri pada tahun 1990 dengan status “ANALISIS PERBANDINGAN PENDANAAN
Perseroan Terbatas (PT) dan mulai beroperasi ANTARA LEASING DAN HUTANG JANGKA
tahun 1991 dengan jumlah 60 taksi dan sekarang PANJANG DALAM PENGADAAN ASET
guna mengikuti permintaan pasar dan untuk TETAP PERUSAHAAN”. Untuk mengetahui
meningkatkan pelayanannya jumlah taksi yang analisis sumber pendanaan leasing, sumber
dimiliki sebesar 180 taksi. Berikut adalah rincian pendanaan hutang jangka panjang dan sumber
jumlah unit yang dimiliki pada tahun 2015: pendanaan yang tepat dalam pengadaan aset tetap
Tabel 1 Jumlah Unit Taksi PT Citra Perdana perusahaan.
Kendedes Tahun 2015
No. Jenis Tahun Prolehan Jumlah B. KAJIAN PUSTAKA
1 Toyota Soluna 2001-2003 13 1. Aset Tetap
2 Toyota Vios Limo 2004-2007 71
3 Toyota Avanza 2012-2015 70 a. Pengertian Aset Tetap
4 Toyota Innova 2014 5 Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang
5 Suzuki Ertiga 2014 15
6 Toyota New Vios 2015 6 digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak
Jumlah 180 dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan
Sumber: PT Citra Perdana Kendedes, 2015 normal perusahaan (Jusuf, 2005:153). Aset tetap
adalah kekayaan perusahaan yang digunakan secara

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 38 No. 1 September 2016| 113


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
terus menerus dalam kegiatan operasional b. The Double Declining Balance Method
perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa Tingkat depresiasi yang digunakan dalam
dalam jangka waktu yang lama yaitu lebih dari satu metode ini adalah adalah sama dengan tingkat yang
tahun. Contoh dari asset tetap adalah tanah, gedung digunakan dalam metode straight line method yang
dan mesin yang mempunyai umur ekonomis lebih dikalikan dengan dua (Syamsuddin, 2011:26).
dari satu tahun dan tidak dijual kembali kecuali Contoh nya adalah jika dalam metode straight line
terjadi hal-hal yang tidak normal pada perusahaan, method diketahui bahwa tingkat depresiasinya
seperti perusahaan yang mengalami kebangkrutan adalah 1/5 atau 20% maka dalam the double
yang membuat perusahaan menjual aset-asetnya declining balance method ini tingkat depresiasinya
untuk memenuhi kewajiban yang belum dibayar adalah 2 × 1/5 atau 2 × 20% yang hasilnya adalah 2/5
oleh perusahaan. Suhayati dan Anggadini atau 40%.
(2009:247)
c. Sum of The Years Digits Method
b. Pengelompokan Aset Tetap Jusuf (2005:168) menjelaskan bahwa pada
Aset tetap yang diperlukan untuk keperluan metode ini tarif depresiasinya didasarkan pada suatu
investasi dapat diklasifkasikan menjadi dua pecahan yang pembilangnya adalah tahun-tahun
kelompok yaitu aset tetap berwujud dan aset tetap pemakaian aset yang masih tersisa sejak awal tahun,
tidak berwujud (Herlianto dan Pujiastuti, 2009:42). sedangkan penyebutnya merupakan penjumlahan
Aset tetap berwujud adalah aset tetap yang berumur tahun-tahun sejak tahun pertama sampai tahun
ekonomis lebih dari satu periode akuntansi dan pemakaian terakhir.
mempunyai wujud atau bentuk fisik yang bisa
dirasakan dengan panca indra, sedangkan asset 3. Investasi
tetap tidak berwujud adalah asset tetap yang tidak a. Pengertian Investasi
mempunyai wujud dan tidak bisa dirasakan dengan Investasi merupakan komitmen atas sejumlah
panca indra namun memiliki keberadaan yang dana atau sumber daya yang lain yang dilakukan
sangat penting. pada masa sekarang untuk mendapatkan keuntungan
pasa masa yang akan datang (Tandelilin, 2012:6).
c. Depresiasi Aset Tetap Jogiyanto (2011:5) “investasi adalah penundaan
Depresiasi merupakan proses pengalokasian konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva
harga perolehan aset tetap menjadi biaya selama produktif selama periode waktu tertentu”. Investasi
masa pemanfaatan dengan cara yang rasional dan merupakan penyisihan atau konsumsi sekarang atas
sistematis (Jusuf, 2005:152). Warren dkk aset atau sumber daya yang lain dengan tujuan
(2006:509) menyebutkan terdapat dua jenis mendapatkan keuntungan pada masa yang akan
depresiasi, yaitu depresiasi fisik (terjadi karena datang.
kersakan fisik dan keausan ketika digunakan dan
karena pengaruh cuaca) dan depresiasi fungsional b. Tujuan Investasi
(terjadi jika aset yang dimaksud tidak lagi mampu Tandelilin (2012:8) menyebutkan beberapa
menyediakan manfaat yang diharapkan). alasan yang membuat seseorang melakukan investasi
Syamsuddin (2011:24) menjelaskan “depresiasi adalah sebagai berikut:
atau dengan kata lain dikenal juga sebagai 1) Harapannya adalah untuk mendapatkan
penghapusan adalah merupakan salah-satu kehidupan yang lebih baik di masa yang akan
komponen biaya tetap yang timbul karena datang.
digunakannya aktiva tetap, dimana biaya ini dapat 2) Mengurangi tekanan inflasi
dikurangkan dari revenue/penghasilan”. 3) Dorongan untuk menghemat pajak

2. Metode Perhitungan Depresiasi c. Jenis-jenis Investasi


a. The Straight Line Method (Metode Garis Jogiyanto (2011:7) menjelaskan terdapat dua
Lurus) jenis investasi yaitu investasi langsung dan tidak
Jusuf (2005:154) menjelaskan dalam metode garis langsung. Investasi langsung dilakukan dengan cara
lurus, biaya depresiasi periodik sepanjang masa membeli langsung aset keuangan perusahaan dengan
pemakaian aset mempunyai besar yang sama. cara melalui perantara atau dengan cara yang lain.
Metode garis lurus menghasilkan biaya depresiasi Sedangkan investasi aset tidak langsung adalah
yang sama setiap tahun selama umur manfaat aset investasi yang dilakukan dengan cara membeli
tetap (Warren dkk, 2006:510). saham dari perusahaan investasi yang mempunyai
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 38 No. 1 September 2016| 114
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
portofolio aset-aset keuangan dari perusahaan lain b. Jenis-Jenis Leasing
(Jogiyanto, 2011:7). Terdapat dua bentuk leasing, yaitu finance
lease dan direct lease. Berikut ini adalah penjelasan
4. Pendanaan kedua bentuk lease tersebut menurut Siamat
a. Pengertian Dana (2005:530):
Syamsuddin (2011:133) menjelaskan bahwa 1) Finance Lease
istilah dana bisa diartikan dengan salah satu dari Dalam financial lease perusahaan lease
kedua pengertian berikut ini: kas atau net working bertindak sebagai lessor merupakan pihak yang
capital di mana kedua hal ini sangat penting bagi membiayai penyediaan barang modal yang
peruahaan untuk dapat beroperasi secara efektif. dibutuhkan oleh lessee.
Kas diperlukan untuk membayar rekening, 2) Operating Lease
pembelian tunai dan sebagainya sedangkan net Operating lease merupakan bentuk lease di
working capital dibutuhkan untuk memberikan mana lessor sengaja membeli barang modal yang
jaminan bagi rekening-rekening dan utang-utang selanjutnya di-lease-kan.
yang segera jatuh tempo.
c. Pelaku Leasing
b. Sumber-sumber Pendanaan Menurut Siamat (2005:524) di dalam setiap
Dana yang masuk ke dalam perusahaan dapat transaksi leasing sekurang-kurangnya terdapat
berasal dari modal sendiri atau sumber dana empat pihak yang berkepentingan, yaitu: lessor,
internal maupun berasal dari pihak lain atau sumber lessee, supplier, dan bank atau kreditor.
dana eksternal (Harjito dan Martono, 2012: 341).
Berikut ini adalah penjelasan jenis-jenis sumber d. Proses dan Mekanisme Leasing
pendanaan. Menurut Siamat (2005:530), mekanisme
1) Sumber Dana Internal leasing merupakan dasar-dasar dalam suatu transaksi
Menurut Riyanto (2010:209) sumber dana leasing (basic leasing), di mana lessee mempunyai
internal merupakan modal atau dana yang kewajiban untuk membayar sewa secara periodik
dibentuk, dihasilkan atau diperoleh dari perusahaan kepada lessor sebagai kompensasi atas penggunaan
itu sendiri. barang leasing.
2) Sumber Dana Eksternal
Sudana (2009:235) menjelaskan terdapat 6. Hutang Jangka Panjang
beberapa sumber dana jangka panjang yang dapat a. Pengertian Hutang Jangka Panjang
digunakan untuk investasi perusahaan yaitu saham Hutang jangka panjang merupakan jenis
dan hutang jangka panjang. pembiayaan jangka panjang yaitu yang memiliki
jatuh tempo lebih dari satu tahun di mana keberadaan
5. Leasing hutag jangka panjang ini sangat penting bagi
a. Pengertian Leasing perusahaan. (Riyanto, 2010:238).
Kieso dkk (2007:159) menjelaskan bahwa
lease merupakan perjanjian kontraktual antara b. Bentuk-bentuk Hutang Jangka Panjang
lessor dan lessee yang memberikan hak kepada Riyanto (2010:238) menyebutkan terdapat
lessee untuk menggunakan properti teretentu. dua bentuk dari hutang jangka panjang, yaitu:
Halim (2009:179) menyebutkan “sewa guna usaha 1) Pinjaman Obligasi (Bond Payable)
(leasing) pada hakekatnya merupakan suatu Pinjaman obligasi merupakan pinjaman uang untuk
perjanjian atau kontrak antara lessor dengan lessee jangka waktu yang panjang dan debitur
untuk penyewaan suatu asset misalnya mesin dan mengeluarkan surat pengakuan hutang yang
peralatan pabrik, gedung, kendaraan, mesin foto mempunyai nominal tertentu. Pembayaran kembali
copy, komputer, dan sebagainya”. Leasing adalah obligasi dapat dilakukan sekaligus saat jatuh tempo
cara yang digunakan lessee untuk memperoleh hak atau diangsur setiap tahun.
menggunakan aset yang dimiliki oleh lessor 2) Pinjaman Hipotik
dengan cara membayar kewajiban-kewajiban yang Pinjaman hipotik merupakan pinjaman jangka
telah ditentukan sehubungan dengan penggunaan panjang di mana kreditur diberikan hak hipotik
aset tersebut. Harahap (2011:170) terhadap suatu barang tidak bergerak. Hal ini
dimaksudkan jika debitur tidak memenuhi
kewajibannya barang tidak bergerak tersebut dapat

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 38 No. 1 September 2016| 115


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dijual dan dari hasil penjualan tersebut dapat 3) Harus membayar pokok pinjaman di masa
digunakan untuk menutupi tagihannya. mendatang.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi 8. Teknik Pemilihan Alternatif Pendanaan


Keputusan Hutang Jangka Panjang antara Leasing dan Hutang Jangka Panjang
Menurut Atmaja (2008:311) terdapat Menentukan pilihan dalam pembiayaan aset
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan teap harus melewati pertimbangan-pertimbangan
hutang jangka panjang yaitu: yang matang. Hal tersebut dilakukan untuk
1) Pertimbangan struktur modal perusahaan, menghindari kesalahan dalam mengambil keputusan
perbandingan antara modal asing dengan investai yang tidak menguntungkan atau merugikan
modal sendiri. perusahaan. Keputusan sumber dana yang akan
2) Penyesuaian usia aset dengan pasiva (maturity dipilih oleh perusahaan didasarkan pada present
matching). Aset berusia 10 tahun sebaiknya value cash outflow antara leasing dan hutang jangka
tidak dibiayai dengan hutang jagka pendek. panjang yang memiliki nilai lebih kecil. Present
3) Informasi yang tidak simetris (symmetric value (nilai sekarang) merupakan nilai sekarang atas
information). Karena informasi bagi investor di jumlah tertentu di masa depan (Keown dkk,
pasar modal relatif lebih sedikit, investor ragu- 2011:153). Sedangkan cash outflow (aliran kas
ragu untuk membeli saham baru yang keluar) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
diterbitkan oleh suatu perusahaan. Akibatnya, kegiatan penggunaan dana (Harjito dan Martono,
harga saham baru cenderung jatuh. 2012:341).
Kesimpulan: sebaiknya perusahaan yang Jadi, berdasarkan kedua pengertian tersebut,
membutuhkan modal baru yang menggunakan present value cash outflow merupakan nilai sekarang
alternatif berhutang, baru setelah itu dari jumlah dana yang dikeluarkan atau yang
menerbitkan saham baru. digunakan pada masa yang akan datang. Agar
4) Jumlah dana yang dibutuhkan. Jika jumlah keputusan yang diambil tepat, terdapat beberapa
dana yang dibutuhkan relatif kecil hutang ke langkah yang harus dilakukan.
bank lebih menarik daripada menerbitkan
saham. C. METODE PENELITIAN
5) Ketersediaa jaminan/collateral. Perusahaan 1. Jenis Penelitian
dapat berhutang dalam jumlah yang relatif Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian
besar jika memiliki aset yang cukup banyak deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Tujuan
untuk digunakan sebagai jaminan hutang. penelitian ini adalah untuk pemecahan masalah
secara sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta
7. Keuntungan dan Kerugian Penggunaan dan sifat-sifat populasi. Penelitian studi kasus
Hutang Jangka Panjang menurut Narbuko dan Achmadi (2007:46) adalah
Menurut Atmaja (2008:311) terdapat penelitian yang digunakan untuk mempelajari secara
beberapa kentungan dan kerugian dari penggunaan intensif tentang latar belakang keadaan saat ini dan
hutang jangka panjang. Berikut ini adalah interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu,
keuntungan dan kerugian dari hutang jangka kelompok, lembaga atau masyarakat yang
panjang. mempunyai ciri bersifat mendalam mengenai kasus
a. Keuntungan Penggunaan Hutang Jangka tertentu yang hasilnya merupakan gambran lengkap
Panjang dan terorganim mengenai kasus tersebut.
1) Pemegang obligasi tidak menikmati
keuntungan perusahaan yang besar. 2. Fokus Penelitian
2) Biaya hutang (kd) bersifat mengurangi Fokus penelitian memberikan batasan-batasan
pembayaran pajak (tax saving). Sedangkan mengenai data dan informasi yang diperlukan sesuai
biaya modal sendiri (ks) tidak. dengan permasalahan yang akan dibahas agar objek
3) Tidak harus membagi kontrol perusahaan. yang akan diteliti tidak terlalu luas. Fokus penelitian
b. Kerugian Penggunaan Hutang Jangka Panjang dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Dapat menyebabkan kebangkrutan jika bunga a. Pola Perhitungan Alternatif Leasing.
dan pokok pinjaman tidak dapat dibayar. b. Pola Perhitungan Alternatif Hutang Jangka
2) Hutang meningkatkan risiko perusahaan Panjang.
sehingga biaya hutang (kd) maupun biaya
modal sendiri (ks) ikut meningkat.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 38 No. 1 September 2016| 116
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
c. Pola Perhitungan Pemilihan Alternatif sampai siap untuk digunakan. Berikut ini investasi
Pendanaan antara Leasing dan Hutang Jangka awal yang dikeluarkan oleh PT Citra Perdana
Panjang. Kendedes:
1) Harga Perolehan Aset Tetap
3. Lokasi Penelitian Berikut ini adalah harga perolehan satu taksi yang
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana akan dibeli:
dilakukannya penelitian yaitu proses pengumpulan a) Biaya pembelian Rp190.000.000,-
dan pengambilan data maupun informasi yang b) Biaya Aksesoris Mobil Rp 15.000.000,-
sesuai dengan topik penelitian. Data yang Biaya Perolehan Taksi Rp205.000.000,-
dibutuhkan selama proses penelitian ini diperoleh Biaya perolehan untuk 15 taksi adalah:
seacara langsung melalui interview/wawancara Rp205.000.000,-× 15 = Rp3.075.000.000,-
maupun dengan cara literature di lokasi penelitian. 2) Biaya Surat Kendaraan Bermotor
Lokasi penelitian yang diambil dalam penelitian ini Berikut adalah rincian biaya surat kendaraan
adalah pada PT. Citra Perdana Kendedes yang bermotor yang harus dikeluarkan oleh PT Citra
beralamat di Jl. Kalpataru No. 2, Malang yang Perdana Kendedes:
merupakan perusahaan yang bergerak dalam (1) Biaya STNK
bidang jasa transportasi (taksi). Alasan pemilihan Biaya STNK dibayarkan tiap tahun sekali sebesar
lokasi ini adalah PT Citra Perdana Kendedes akan Rp750.000,- untuk setiap taksi. Menurut perusahaan
melakukan pembelian taksi baru untuk besar biaya STNK untuk setiap tahun adalah sama.
menggantikan taksi yang sudah tidak layak pakai (2) Biaya KIR
atau taksi yang umur ekonomisnya sudah habis. Biaya KIR dibayarkan setiap 6 bulan sekali. Setiap
taksi besar biaya KIR pada 6 bulan pertama adalah
4. Analisis Data sebesar Rp175.000,- dan 6 bulan selanjutnya adalah
Analisis data dilakukan untuk menelaah data Rp160.000,-
yang telah diperoleh sehingga dapat (3) Biaya Pajak Kendaraan
diintrepretasikan. Metode analisis yang digunakan Pajak kendaraan yang dikenakan untuk satu taksi
dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. adalah sebesar Rp2.048.000,- tiap tahun, jadi besar
a. Analisis Aset Tetap pajak untuk 15 taksi adalah: Biaya Pajak Kendaraan
Analisis aset tetap ini mencangkup jumlah aset = Rp2.048.000,- ×15 = Rp30.720.000,-
tetap serta besarnya dana investasi yang Menurut perusahaan besar biaya pajak kendaraan
diperlukan untuk mendapatkan aset tetap setiap tahun adalah sama.
tersebut. (4) Biaya Izin Usaha
b. Analisis Sumber Pendanaan Leasing Biaya izin usaha dibayarkan oleh perusahaan
c. Analisis Sumber Pendanaan Hutang Jangka setahun sekali sebesar Rp100.000,- untuk setiap
Panjang taksi. Sehingga biaya izin usaha untuk 15 taksi dalam
d. Penentuan Alternatif Sumber Pendanaan setahun adalah, Biaya izin usaha
Analisis penentuan alternatif sumber = Rp100.000,- × 15 = Rp1.500.000,-. Menurut
pendanaan adalah analisis yang digunakan perusahaan besar biaya izin usaha untuk setiap tahun
untuk memilih sumber pendanaan mana yang adalah sama.
sesuai untuk pendanaan aset tetap perusahaan. (5) Biaya Izin Radio
Penentuan dilakukan dengan cara Biaya izin radio yang harus dibayar oleh perusahaan
membandingkan present value cash outflow untuk satu taksi adalah Rp. 500.000,-. Biaya ini
leasing dengan present value cash outflow dibayarkan setahun sekali. Biaya untuk 15 taksi
hutang jangka panjang. Sumber pendanaan dalam setahun adalah, Biaya izin radio
yang dipilih adalah sumber pendanaan yang = Rp500.000,- × 15 = Rp7.500.000,-.
mempunyai nilai present value cash outflow Menurut perusahaan besar biaya izin radio untuk
lebih kecil. setiap tahun adalah sama.
(6) Biaya Izin Operasi
D. HASIL DAN PEMBAHASAN Biaya izin operasi dibayarkan oleh perusahaan
1. Analisis Aset Tetap setahun sekali sebesar Rp150.000,- untuk setiap
a. Besarnya Kebutuhan Dana taksi. Sehingga biaya izin usaha untuk 15 taksi dalam
Besarnya biaya yang dibutuhkan adalah setahun adalah, Biaya izin operasi
sebesar biaya perolehan asettetap baru, yaitu biaya = Rp150.000,- × 15 = Rp2.250.000,-
yang dikeluarkan untuk mendapatkan aset tersebut
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 38 No. 1 September 2016| 117
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Menurut perusahaan besar biaya izin operasi untuk a) Foto kopi Kartu Tanda Penduduk
setiap tahun adalah sama. (KTP)direktur.
(7) Biaya Terra Argometer b) Foto kopi Nomer Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Biaya terra argometer yang harus dibayar oleh perusahaan
perusahaan untuk satu taksi adalah Rp90.000,-. c) Foto kopi Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
Biaya ini dibayarkan setahun sekali. Biaya untuk perusahaan
15 taksi dalam setahun adalah, Biaya terra d) Foto kopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
argometer e) Foto kopi rekening koran 3 bulan terakhir / data
= Rp90.000,- × 15 = Rp1.350.000,- keuangan.
Menurut perusahaan besar biaya terra argometer f) Foto kopi buku tabungan perusahaan.
untuk setiap tahun adalah sama. g) Foto kopi Akte Pendirian dan Perubahan.
(8) Biaya Jasa Raharja 3) Pihak dealer menghubungi ACC dan melakukan
Biaya jasa raharja yang harus dibayar oleh perjanjian diantara kedua belah pihak tersebut
perusahaan untuk satu taksi adalah Rp158.000,-. mengenai persyaratan pendanaan diantara kedua
Biaya ini dibayarkan setahun sekali. Biaya untuk belah pihak.
15 taksi dalam setahun adalah, Biaya jasa raharja = 4) Apabila pihak PT Citra Perdana Kendedes dan
Rp158.000,- × 15 = Rp2.370.000,- ACC sudah menyetujui persyaratan dan
Menurut perusahaan besar biaya jasa raharja untuk kebutuhan dana, maka pihak
setiap tahun adalah sama. PT Citra Perdana Kendedes melakukan
penandatanganan kontrak leasing dengan pihak
2. Analisis Sumber Pendanaan Leasing ACC dan mengembalikan kontrak yang telah
Perusahaan leasing yang dipilih oleh PT Citra ditandatangani kepada ACC.
Perdana Kendedes adalah Astra Credit Company 5) Pihak dealer mengirimkan jenis mobil yang
(ACC). Berikut adalah adalah rincian informasi telah dipilih ke PT Citra Perdana Kendedes.
mengenai leasing pada perusahaan ACC: 6) Pihak PT Citra Perdana Kendedes melakukan
a. Dana yang dibutuhkan oleh PT Citra Perdana pembayaran biaya sewa leasing setiap bulan
Kendedes adalah sebesar Rp3.136.965.000,- pada akhir bulan.
b. Besar biaya awal yang harus di bayar oleh Guna mengetahui analisis pendanaan leasing berikut
perusahaan atau Down Payment minimal penjelasan perhitungannya:
adalah 25% dari harga perolehan, a. Biaya Sewa Leasing Tiap Bulan.
c. Masa lease 4 tahun dengan bunga per tahun Berikut perhitungan untuk mencari biaya sewa leasing
16,2%. Pembayaran biaya lease tiap bulannya tiap bulan:
dilakukan pada tanggal perusahaan 1) Uang Muka (Down Payment) Leasing
memperoleh taksi. Down Payment = Nilai Aset× 0,25
d. Premi asuransi per tahun adalah 4,128% = Rp784.241.250,-
dibayarkan di awal kontrak. 2) Pokok Leasing
e. Biaya administrasi Rp1.600.000,- Pokok Leasing = Nilai Aset – Down Payment
f. Tingkat pajak yang syaratkan adalah 25%. = Rp2.352.723.750,-
g. Perusahaan ACC tidak mengharapkan nilai Nilai Bersih Aset yang dilease adalah:
residu, atau nilai residu adalah 0. Nilai Bersih Aset = Pokok Leasing–PV Nilai Residu
h. Pada akhir masa kontrak PT Citra Perdana = Rp2.352.723.750,- – 0
Kendedes memiliki hak opsi untuk memiliki = Rp2.352.723.750,-
taksi-taksi tersebut. 3) Anuitas Pembayaran Leasing Bulanan
i. Berikut adalah prosedur pendanaan pada ACC: Nilai Aset Bersih = A (PVIFA 1,35% ; 48 bulan)
1) PT Citra Perdana Kendedes menghubungi A = Nilai Aset Bersih
supplier atau memilih jenis mobil yang ada di (PVIFA 1,35% ; 48 bulan)
dealer. = Rp2.352.723.750,-
2) Setelah menentukan jenis mobil yang dipilih (1-(1 + 0,0135)-48)/0,0135
PT Citra Perdana Kendedes dan pihak ACC = Rp66.918.088,32,-
melakukan nogosiasi mengenai persyaratan b. Jadwal Pembayaran dan Tabel PV Cash Outflow
dan dokumen yang dibutuhkan untuk proses Leasing
leasing serta kebutuhan dana PT Citra Perdana Berikut perhitungan untuk membuat jadwal
Kendedes. Berikut dokumen-dokumen yang pembayaran biaya leasing beserta present value
dibutuhkan: cash outflownya:
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 38 No. 1 September 2016| 118
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1) Biaya Asuransi c) Foto kopi Nomer Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Biaya Asuransi = Nilai Aset× Biaya Asuransi perusahaan
× Masa Lease d) Foto kopi Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
= Rp3.136.965.000,- × 0,04128× 4 perusahaan
= Rp517.975.660,8,- e) Foto kopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
2) Bunga Diskonto f) Foto kopi rekening koran 3 bulan terakhir / data
Bunga diskonto menggunakan bunga keuangan.
hutang Bank Mandiri dengan tingkat bunga g) Foto kopi buku tabungan perusahaan.
hutang sebesar 13,5% tiap tahun, sehingga tiap h) Foto kopi Surat Rekomendasi dari Dinas
bulan tingkat bunga adalah sebesar 1,125%. Perhubungan Daerah mengenai peremajaan.
Bunga Diskonto = Tingkat Bunga Hutang × i) Foto kopi Surat Persetujuan Operasional dari
(1-Pajak) = 0,01125×(1-0,25) = 0,0084375 Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan
atau 0,84375% Jalan Tingkat I Provinsi Jatim.
3) Pihak dealer mengirimkan jenis mobil yang
3. Analisis Sumber Pendanaan Hutang Jangka telah dipilih ke PT Citra Perdana Kendedes.
Panjang 4) Pihak PT Citra Perdana Kendedes melakukan
PT Citra Perdana Kendedes memilih Bank pembayaran hutang setiap bulan pada tanggal
Mandiri sebagai lembaga sumber dana utang diterimanya mobil selama jangka waktu
jangka panjang. Berikut informasi yang perjanjian.
berhubungan dengan analisis hutang jangka Guna mengetahui analisis pendanaan hutang
panjang: jangka panjang berikut penjelasannya:
a. Dana yang dibutuhkan oleh PT Citra Perdana a. Biaya Hutang Jangka PanjangTiap Bulan.
Kendedes untuk mengadakan 15 taksi adalah Berikut perhitungan untuk mencari
sebesar Rp3.136.965.000,- besarnya angsuran tiap bulan dari hutang jangka
b. 35% dari dana yang dibutuhkan dibayar panjang:
sendiri oleh PT Citra Perdana Kendedes (self 1) Self Financing
financing). Self Financing = Nilai Aset × 0,35
c. Tingkat bunga yang berlaku adalah sebesar = Rp1.097.937.750,-
13,5% tiap tahun, jadi bunga tiap bulannya 2) Pokok Hutang
adalah 1,125% dan jangka waktunya adalah 4 Pokok Hutang = Nilai Aset – Self Financing
tahun. = Rp2.039.027.250,-
d. Premi asuransi adalah 3% pertahun untuk 3) Besar Angsuran Hutang
setiap taksi dibayarkan di awal kontrak. Pokok Hutang = A(PVIFA 1,125%; 48 bulan)
e. Tingkat pajak yang syaratkan adalah 25%. A = Rp2.039.027.250,-
f. Nilai residu adalah sebesar 25% dari harga (1-(1+0,01125)-48)/0,01125
perolehan. = Rp55.209360,33,-
g. Pencairan dana dari bank nanti akan langsung b. Jadwal Angsuran
masuk ke rekening perusahaan. Jadwal angsuran hutang jangka panjang tiap
j. Berikut adalah prosedur pendanaan pada Bank bulan berdasarkan perhitungan-perhitungan
Mandiri: yang telah dilakukan di atas.
1) PT Citra Perdana Kendedes menghubungi c. Jadwal Cash Outflow
supplier atau memilih jenis mobil yang ada di Berikut perhitungan untuk membuat jadwal
dealler. pembayaran biaya hutang jangka panjang
2) Setelah menentukan jenis mobil yang dipilih beserta present value cash outflownya:
PT Citra Perdana Kendedes dan pihak bank 1) Biaya Asuransi Rp376.435.800,-
melakukan nogosiasi mengenai persyaratan 2) Bunga Diskonto = 0,0084375 atau 0,84375%
dan dokumen yang dibutuhkan untuk proses 3) Nilai Buku Akhir Tahun ke 4
pendanaan hutang jangka panjang serta = Rp784.241.250,-
kebutuhan dana PT Citra Perdana Kendedes.
Berikut dokumen-dokumen yang dibutuhkan: 4) Biaya Depresiasi
a) Foto kopi surat Feasibility Study. Biaya Depresiasi = (Nilai Aset – Nilai
b) Foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Residu)/84
direktur. = (Rp3.136.965.000 –Rp784.241.250)/84
= Rp28.008.616,07,-
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 38 No. 1 September 2016| 119
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
5) PV Nilai Residu dengan Bunga Diskonto perhitungan net present value yang telah
PV Nilai Residu dilakukan sebelumnya, dan untuk memenuhi
=Nilai Residu Aset×(PVIF 0,84375% ; 48 biaya pembelian aset baru tersebut PT Citra
bulan) Perdana Kendedes mempunyai dua alternatif
=Rp784.241.250,-× (1/(1+0,0084375)48) pembiayaan, yaitu leasing dan hutang jangka
= Rp523.960.203,13,- panjang. Perusahaan yang dipilih oleh PT Citra
Perdana Kendedes sebagai penyedia dana leasing
4. Analisis Sumber Pendanaan yang Tepat adalah Astra Credit Center (ACC), sedangkan
bagi Perusahaan perusahaan yang dipilih PT Citra Perdana
Keputusan yang akan diambil oleh PT Citra Kendedes sebagai penyedia dana hutang jangka
Perdana Kendedes mengenai sumber pendanaan panjang adalah Bank Mandiri.
yang tepat berdasarkan dengan perbandingan total b. Hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya
present value cash outflow leasing dan hutang diperoleh nilai total present value cash outflow
jangka panjang. Total present value cash outflow leasing sebesar Rp 3.277.983.812,26,- dan total
mana yang lebih kecil adalah sumber pendanaan present value cash outflow hutang jangka
yang akan diambil. Berikut perbandingan total panjang sebesar Rp2.714.010.917,53,-.
present value cash outflow antara leasing dan Berdasarkan kedua hasil perhitungan tersebut
hutang jangka panjang: smber pendanaan yang lebik baik diambil oleh
Tabel 3. Perbandingan Total Present Value Cash PT Citra Perdana Kendedes adalah sumber
Outflow antara Leasing dan Hutang Jangka Panjang pendanaan hutang jangka panjang karena
Jenis Total Present Value memiliki nilai total present value cash outflow
No.
Pendanaan Cash Outflow yang lebih kecil dari pada total present value cash
1 Leasing Rp3.277.983.812,26,- outflow leasing. Jika PT Citra Perdana Kendedes
Hutang Jangka memilih hutang jangka panjang akan didapat
2 Rp2.714.010.917,53,-
Panjang penghematan sebesar Rp563.972.894,73,- yang
Selisih Rp563.972.894,73,- merupakan selisih antara nilai total present value
Sumber: Data Diolah, 2015 cash outflow leasing dan hutang jangka panjang.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa
besar total present value cash outflow hutang 2. Saran
jangka panjang lebih kecil dari pada present value Saran yang diberikan berdasarkan hasil
cash outflow leasing, sehingga alternatif penelitian pada PT Citra Perdana Kendedes
pendanaan yang lebih baik digunakan adalah mengenai analisis alternatif pendanaan antara
hutang jangka panjang. Jadi, PT Citra Perdana leasing dan hutang jangka panjang dalam pengadaan
Kendedes lebih baik mengambil hutang jangka aset tetap perusahaan adalah sebagai berikut:
panjang sebagai sumber pendanaan dalam a. PT Citra Perdana Kendedes dalam melakukan
pengadaan aset tetap perusahaan yang akan pengadaan aset tetap hendaknya dana yang
dilakukan. Hal ini akan membuat perusahaan dapat diperoleh dialokasikan dengan tepat agar
melakukan penghematan sebesar kebutuhan akan taksi baru terpenuhi dan biaya
Rp563.972.894,73,- yang dikeluarkan dapat seminimal mungkin,
selain itu pengadaan taksi baru yang dilakukan
E. KESIMPULAN DAN SARAN hendaknya didukung oleh sumber daya manusia
1. Kesimpulan yang memadai seperti pengemudi, operator, dan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah pegawai yang lain. Hal ini dilakukan agar usaha
dilakukan pada PT Citra Perdana Kendedes PT Citra Perdana Kendedes dapat berjalan
mengenai analisis alternatif pendanaan antara dengan optimal.
leasing dan hutang jangka panjang dalam b. Pemilihan alternatif leasing maupun hutang
pengadaan aset tetap perusahaan, maka dapat jangka panjang sama baiknya, pada leasing
diambil kesimpulan sebagai berikut: perusahaan tidak harus memberikan jaminan
a. Guna meningkatkan pelayanannya kepada seperti pada hutang, akan tetapi berdasarkan
pelanggan PT Citra Perdana akan membeli 15 penghematan sebesar Rp563.972.894,73,-
taksi jenis Toyota Avanza untuk menggantikan hendaknya PT Citra Perdana Kendedes memilih
operasi 11 taksi Toyota Soluna yang sudah sumber pendanaan hutang jangka panjang dalam
habis masa ekonomisnya. Jumlah pembelian 15 pengadaan aset tetap perusahaan.
taksi ini dianggap layak berdasarkan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 38 No. 1 September 2016| 120
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
c. Dengan adanya biaya depresiasi pada hutang Kieso, Donald E., Weygant, Jerry J., & Warfield,
jangka panjang mengakibatkan adanya Terry D. 2007. Akuntansi Intermediate Jilid 2.
penghematan pajak, sehingga perusahaan akan Diterjemahkan oleh: Salim, Emil. Jakarta:
mendapat keuntungan dengan penghematan Salemba Empat
pajak ini. Narbuko, Cholid.& Achmadi, Abu. 2007.
Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara
DAFTAR PUSTAKA
Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-dasar
Atmaja, Lukas S. 2008. Teori dan Praktik Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:
Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Graha Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada
Ilmu Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga
Halim, Abdul. 2009. Analisis Kelayakan Investasi Keuangan. Jakarta: Fakultas Ekonomi
Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu Universitas Indonesia
Harahap, Sofyan S. 2011. Akuntansi Aktiva Tetap. Sudana, I Made. 2009. Manajemen Keuangan Teori
Jakarta: PT Raja Grafindo Perada dan Praktik. Surabaya: Airlangga University
Press
Harjito, Agus. & Martono. 2012. Manajemen
Keuangan. Yogyakarta: EKONISIA Suhayati, Ely. & Anggadini, Sri D. 2009. Akuntansi
Keuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Herlianto, Didit. & Pujiastuti, Triani. 2009. Studi
Kelayakan Bisnisi. Yogyakarta: Graha Ilmu Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan
perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Jogiyanto, Hartono.. 2011. Teori Portofolio dan Persada
Analisis Investasi. Yogyakarta: BEPE
Yogyakarta Tandelilin, Eduardus. 2012. Portofolio dan
Investasi: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
Jusuf, Haryono. 2005. Dasar-dasar Akuntansi Jilid Kanisius
2. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE
YKPN Warren, Carl S., Reeve, James M., & Fess, Phillip E.
2006. Pengantar Akuntansi. Diterjemahkan
Keown, Arthur J., Martin, John D., Petty, J. oleh: Farahmita, Aria. SE.Ak. & Hendrawan,
William. & Scott David F. Jr. 2011. Taufik. SE.Ak. Jakarta: Salemba Empat.
Manajemen Keuangan. Diterjemahkan oleh:
Widodo, P. Marcus. Jakata: PT. INDEKS

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 38 No. 1 September 2016| 121


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like