You are on page 1of 15

Tinjauan Yuridis Terhadap Pembatalan Perjanjian Sewa Menyewa Tanah Antara

Perusahaan Umum Kereta Api Dan P.T. Basko Minang Plaza Dalam Perkara Perdata
Putusan Nomor : 12/Pdt.G/2012/Pn/Pdg Di Kota Padang

Oleh : Nathasya Nadia Fenandri


Pembimbing 1: Hj. Mardalena Hanifah, S.H., M.Hum.
Pembimbing 2 : Rahmad Hendra, S.H., M.Kn.
Alamat : Jalan T.Bey Komplek Peputra Indah 1 Blok A no 7 Pekanbaru
Email :nnathasya@ymail.com- Telepon: 0852 7176 3736

ABSTRACT

Cancellation of the agreement is the return everything to its original state, such as when the
agreement was first held. Cancellation of the agreement can be done by absolute cancellation
(relatief nietigheid), the cancellation must be requested by either party. Meaning more leads to
the cancellation of the contract formation process or agreement (conclusion of the contract or
agreement). Result in the cancellation of the contract is the law of return to its original position,
as well as before the conclusion ofthe contract.The purpose of this study was to determine the
reasons cancellation of the agreement in civil Nomor.12 / PDT.G / 2012 / PN.PDG and to
determine the consideration of the judges who made the basis for examining and deciding the
case Nomor.12 / PDT.G / 2012 / PN.PDG. Research by the author is classified into types of
normative legal research done by researching library materials or secondary data. Based on the
descriptive nature is to collect data in accordance with the truth then the data is compiled and
processed and analyzed to provide a systematic overview of the facts and characteristics of the
object and the subject under study accurately.The lawsuit cancellation agreement based on a civil
case No. 12 / Pdt.G / 2012 / PN.PDG filed by the plaintiff against the defendant begins with the
land lease agreement between the plaintiff and the defendant, during which the lease is the
defendant does not pay the rent of land to plaintiffs started from 2004 until 2012. The plaintiff
had to tell the defendant to pay the rent of the land but of pihat defendant no response or reply.
Based on the above, with the fulfillment of the elements of cancellation of the agreement in
Article 1266 of the Civil Code, the author believes that the judge had correctly applied the law,
the cancellation of the agreement dilakukakan by PT. Train and PT. Basko Minang Plaza does
have the right to be sued by the act of default.

Keywords: Agreement-Cancellation of Agreement -Lease Agreement

1
JOM Fakultas Hukum Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manusia cenderung untuk hidup dilakukan tersebut, apabila salah satu
berkelompok sehingga disebut makhluk pihak merasa keberatan terhadap
sosial yang selalu membutuhkan manusia pelaksanaan hak ataupun kewajiban yang
lainnya dalam melengkapi kekurangan
ditimbulkan oleh perjanjian maka pihak
untuk memenuhi kebutuhan
1
hidupnya. Tindakan yang diperbuat oleh yang merasa keberatan tersebut dapat
subjek hukum dapat dikategorikan sebagai membatalkan perjanjian yang telah
perbuatan hukum atau bukan perbuatan dibuat.Pembatalan perjanjian merupakan
hukum.Tindakan dari subjek hukum yang upaya untuk menghapus persetujuan atau
dikategorikan sebagai perbuatan hukum kesepakatan dalam perjanjian yang telah
merupakan perbuatan subjek hukum yang dibuat sehingga perjanjian tersebut tidak
diberi akibat hukum oleh kaidah hukum
memiliki kekuatan hukum dan
tertentu, dan timbulnya akibat hukum ini 5
memang dikehendaki oleh subjek hukum pelaksanaanya tidak dapat dipaksakan.
pelaku perbuatan hukum tersebut.2 Ada 3 syarat yang harus dipenuhi
Salah satu perbuatan hukum yang untuk terjadinya pembatalan perjanjian,
akibat hukumnya dikehendaki oleh yaitu :
pelakunya adalah perikatan atau a. Perjanjian harus bersifat timbal-
perjanjian.Perikatan atau perjanjian adalah balik.
bagian dari hukum harta kekayaan, b. Harus ada wanprestasi.
perikatan ada yang lahir dari perjanjian c. Harus dengan keputusan hakim.
dan ada pula yang lahir dari undang- Jika dalam perjanjian timbal balik ini
undang.Istilah perjanjian atau perikatan salah satu pihak tidak memenuhi
berasal dari bahasa Belanda yaitu Kewajibannya artinya wanprestasi,
overeenkomst dan verbintenis. 3 Perikatan sehingga pihak yang lainnya dapat
artinya hal yang mengikat antara orang menuntut pembatalan. Pembatalan tidak
yang satu dan orang yang lain, hal yang terjadi dengan sendirinya wanprestasi itu,
mengikat itu adalah peristiwa hukum yang melainkan harus dimintakan kepada
dapat berupa perbuatan, misalnya jual-beli, hakim, dan hakimlah yang akan
hutang piutang tersebut dapat menciptakan membatalkan perjanjian itu dengan
hubungan hukum.4 keputusannya.
Suatu perjanjian diperlukan adanya Putusan Pengadilan Negeri Padang
suatu kesepakatan, dengan adanya Nomor 12/Pdt.G/2012/PN.Pdg yang
memeriksa dan mengadili sengketa antara
kesepakatan tersebut maka suatu perjanjian
Kereta Api Indonesia (persero) Divisi
yang dibuat akan menimbulkan hak dan Regional II Sumatera Barat ( dahulu
kewajiban. Timbulnya hak dan kewajiban Perusahaan Umum Kereta
yang diakibatkan dari perjanjian yang Api/PERUMKA Eksploitasi Sumatera
Barat ) melawan tergugat PT. Basko
1
Mochtar Kusumaatmadja, Arief Sidharta, Minang Plaza yang mana telah sepakat
Pengantar Ilmu Hukum, Suatu Pengenalan Ruang mengadakan perjanjian sewa menyewa
Lingkup Berlakunya Ilmu Hukum, Buku I, Alumni, tanah dengan, sebagaimana sesuai dengan
Bandung, 2000, hlm. 12.
2
Ibid , hlm 86. surat perjanjian nomor :
3
R. Soeroso, Perjanjian Di Bawah Tangan, Sinar 1762/D.19/IKD.14//1994 tanggal 01 Juli
Grafika, Jakarta, 2011, hlm. 3
4 5
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Agus Yudha Hemoko, Hukum Perjanjian Asas
Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2011, hlm Proposionalitas Dalam Kontrak, Kencana Prenada
229. Media Group, Jakarta, 2010, hlm 293.
2
JOM Fakultas Hukum Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015.
1994 tentang persewaan tanah/bangunan yang telah ditetapkan, apabila ada
milik Perusahaan Umum Kereta Api. perubahan tarif, dan pihak kedua
Berdasarkan perjanjian sewa menyewa mengajukan perpanjangan sewa masa
tanah tersebut PT. Basko Minang Plaza perjanjian namun tidak mampu atau tidak
menyewa dari PT.Kereta Api Indonesia bersedia membayar uang sewa sesuai
sebidang tanah yang terletak di Kelurahan dengan tarif baru, apabila benar terjadi
Air Tawar Timur Kota Padang terhitung pembatalan atau pemutusan hubungan
sejak tanggal 01 Juli 1994 sampai tanggal sewa maka pihak kedua harus
31 Mei 1997 dengan harga sewa sebesar membongkar bangunan yang berada diatas
Rp.9.892.350,-.6 Tanggal 02 Juli 1997 PT. tanah yang disewa tanpa ganti rugi dari
Basko Minang Plaza memperpanjang masa pihak pertama dan menyerahkan tanah
sewa tanah tersebut luas 2.161 m selama 1 dalam keadaan kosong, apabila ternyata
tahun sejak 02 Juni 1997 s/d 01 Juni 1998 penyerahan tidak dilaksanakan, maka
dengan harga sewa sebesar Rp. 3.209.085,- pihak pertama dapat melakukan
. Setelah berakhirnya masa persewaan pembongkaran secara paksa dan biaya
tanah 01 Juni 1998, PT.Basko Minang pembongkaran dibebankan kepada pihak
Plaza kembali melanjutkan sewa tanah kedua, dalam melakukan pembongkaran
tersebut yang dalam addendum pihak pertama melakukannya dengan
perpanjangan sewa tanah dan bangunan bantuan pihak berwajib dan akan
milik PT.Kereta Api (Persero) eksploitasi melakukan pengosongan secara paksa
SumateraBarat yang ditanda tangani tanpa ganti rugi.7
tanggal 15 Agustus 2001 untuk masa sewa Inilah yang menimbulkan
sampai dengan tanggal 30 Mei 2004 permasalahan antara PT. Kereta Api dan
dengan harga tarif sewa sebesar PT. Basko Minang Plaza, sebagaimana
Rp.3.209.085,-. yang tertera dalam surat perjanjian Nomor:
Sejak berakhirnya sewa menyewa 1762/D.19/IKD.14/1994 bahwa PT.Basko
tanah tersebut tanggal 30 Mei 2004 hingga Minang Plaza untuk menyerahkan
sekarang PT.Basko Minang Plaza tidak tanah/lahan tersebut kepada PT.Kereta Api
pernah mengajukan masa penyewaan tanah dalam keadaan kosong karena PT. Basko
tersebut kepada PT.Kereta Api dan Minang Plaza sudah tidak membayar uang
PT.Basko Minang Plaza tidak beritikad sewa tanah dan juga tidak mengembalikan
baik untuk mengembalikan tanah tersebut tanah dalam keadaan kosong kepada PT.
disewanya kepada PT.Kereta Api Kereta Api. Dari akibat wanprestasi yang
sebagaimana yang tercantum surat dilakukan oleh PT. Basko Minang Plaza,
perjanjian nomor :1762/D.19/IKD.14/1994 PT. Kereta Api mengalami kerugian
tanggal 01 Juli 1994 yang telah disepakati materil berupa kehilangan kesempatan
oleh bersama. PT. Kereta Api sudah untuk menyewakan kembali tanah/lahan
memberitahukan perihal pemakaian lahan tersebut baik kepada PT. Basko Minang
milik PT. Kereta Api kepada PT. Basko Plaza maupun kepada orang lain, dengan
Minang Plaza melalui surat-surat. total kerugian yang diderita oleh PT.
Perjanjian persewaan tanah / Kereta Api terhitung sejak 30 Mei 2004
bangunan Nomor: sampai dengan 31 Desember 2011 sebesar
1762/D.19/IKD.14/1994 dalam Pasal 8 Rp 312. 844.917,- (tiga ratus dua belas juta
mencantumkan tentang batalnya perjanjian delapan ratus empat puluh empat ribu
ini apabila Pihak Kedua melanggar sembilan ratus tujuh belas rupiah).
ketentuan hak dan kewajiban sebagaimana

6 7
Berkas Putusan Pengadilan Negeri Padang , Perjanjian Sewa Menyewa Tanah Antara PT.
No.12/PDT.G/2012/PN.PDG Kereta Api dan PT. Basko Minang Plaza Nomor:
1762/D.19/IKD.14/1994.
3
JOM Fakultas Hukum Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015.
Berdasarkan penjabaran kasus diatas kajian bagi kalangan hukum dalam
maka penulis tertarik untuk mengambil mengembangkan dan memperluas
judul :Tinjauan Yuridis Terhadap ilmu pengetahuan dalam bidang
Pembatalan Perjanjian Sewa Menyewa hukum perdata pada umumnya,dan
Tanah Antara Perusahaan Umum khususnya mengenai pembatalan
Kereta Api Dan P.T. Basko perjanjian berdasarkan putusan
MinangPlaza Dalam Perkara Perdata majelis hakim.
Putusan Nomor:12/Pdt.G/2012/Pn.Pdg b. Kegunaan Praktis
Di Kota Padang. a) Bagi Hakim, penelitian ini berguna
B. Rumusan Masalah sebagai acuan dalam memutuskan
Berdasarkan uraian penulis yang suatu perkara sewa menyewa agar
disampaikan pada latar belakang, maka lebih hati-hati sehingga
penulis merumuskan masalah pokok dalam menimbulkan keadilan bagi para
penelitian ini, yaitu: pihak.
1. Apakah alasan pembatalan perjanjian b) Bagi pihak penyewa atau pihak yang
sewa menyewa tanah dalam perkara menyewakan, penelitian ini berguna
perdata Nomor : sebagai bahan acuan atau pedoman
12/PDT.G/2012/PN.PDG ? dalam melakukan suatu perjanjian
2. Bagaimanakah pertimbangan hukum sewa menyewa sehingga mengetahui
Majelis Hakim yang dijadikan dasar mengenai perjanjian dan sebab –
dalam memutuskan perkara perdata sebab pembatalan perjanjian dan
Nomor : 12/PDT.G/2012/PN.PDG ? memahami tinjauan aspek hukum
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian perdata yang berlaku mengenai
1. Tujuan Penelitian pembatalan perjanjian sewa
Pada dasarnya penelitian ini bertujuan menyewa tanah.
untuk mencari pemahaman yang benar c) Bagi masyarakat umum, penelitian
mengenai permasalahan yang dirumuskan. ini diharapkan mampu menjadi
Adapun tujuan penelitian ini adalah : sumber pengetahuan dan
a. Untuk mengetahui alasan pembatalan mengenalkan tentang perjanjian dan
perjanjian dalam perkara perdata sebab-sebab atau hal-hal yang bisa
Nomor.12/PDT.G/2012/PN.PDG. membuat suatu perjanjian itu batal.
b. Untuk mengetahui pertimbangan D. Kerangka Teori
Majelis Hakim yang dijadikan dasar 1. Teori Kepastian Hukum
dalam memeriksa dan memutus Teori kepastian hukum mengandung
perkara 2 (dua) pengertian, yaitu pertama adanya
Nomor.12/PDT.G/2012/PN.PDG. aturan yang bersifat umum membuat
2. Kegunaan Penelitian individu mengetahui perbuatan apa yang
Permasalahan dan tujuan penelitian yang boleh atau tidak boleh dilakukan, dan
telah dirumuskan penelitian ini diharapkan kedua berupa keamanan hukum bagi
dapat memberikan kegunaan baik secara individu dan kesewenangan pemerintah
teoritis maupun secara praktis yaitu karena dengan adanya aturan hukum yang
sebagai berikut: bersifat umum itu individu dapat
a. Kegunaan Teoritis mengetahui apa saja yang boleh
a) Kegunaan penelitian ini juga sebagai dibebankan atau dilakukan oleh hukum
salah satu syarat memperoleh Gelar terhadap individu. Kepastian hukum bukan
Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu hanya berupa pasal-pasal dalam undang-
Hukum pada Fakultas Hukum undang melainkan juga adanya konsistensi
Universitas Riau. dalam putusan hakim yang satu dengan
b) Secara teoritis diharapkan penelitian
ini dapat digunakan sebagai bahan
4
JOM Fakultas Hukum Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015.
yang lainnya untuk kasus yang serupa membuat apabila telah memenuhi
yang telah diputuskan.8 ketentuan Pasal 1320 Kitab Undang-
Kepastian dalam melakukan Undang Hukum Perdata yang menyatakan
perjanjian tidak hanya dari suatu akibat : “Untuk sahnya suatu perjanjian
suatu perjanjian yang hendak diinginkan, diperlukan empat syarat yaitu :
akan tetapi juga pada substansi perjanjian 1. Sepakat mereka yang mengikatkan
itu sendiri. Pembentuk undang-undang dirinya.
juga mewajibkan kepastian dalam 2. Kecakapan untuk membuat suatu
merumuskan suatu kontrak.Pasal 1342 perikatan.
Kitab Undang-undang Hukum Perdata 3. Suatu hal tertentu.
menyatakan bahwa kata-kata yang 4. Suatu sebab tertentu.12
digunakan juga harus jelas sehingga tidak Pembatalan perjanjian merupakan
dapat menyimpang dari penafsiran yang pengembalian segala sesuatu kepada
sudah dijelaskan.Oleh karena perjanjian keadaan semula, seperti pada saat
merupakan undang-undang bagi para perjanjian pertama kali diadakan. 13
subjek hukum maka segala sesuatu yang Pembatalan perjanjian dapat dilakukan
tertulis harus pasti diartikan oleh para dengan cara pembatalan mutlak (relatief
subjek hukum. Jika suatu perjanjian tidak nietigheid), merupakan pembatalan yang
memberikan kepastian dalam hal isinya harus dimintakan oleh salah satu pihak.14
maka kedudukan subjek hukum yang Makna pembatalan lebih mengarah pada
lemah akan tidak terlindungi dan menjadi proses pembentukan kontrak atau
tidak pasti.9 perjanjian ( penutupan kontrak atau
2. Teori Perjanjian perjanjian ). Akibat hukum pada
Subekti mengemukakan bahwa pembatalan kontrak adalah pengembalian
perjanjian adalah suatu peristiwa dimana pada posisi semula, sebagaimana halnya
seseorang berjanji kepada seseorang lain sebelum penutupan kontrak.15
atau dimana dua orang itu saling berjanji Sewa menyewa adalah perjanjian,
untuk melaksanakan sesuatu hal.10menurut dimana pihak yang menyewakan
Sudikno Mertokusumo perjanjian adalah mengikatkan diri untuk memberikan
hubungan hukum antara dua pihak atau kepada pihak penyewa kenikmatan atas
lebih berdasarkan kata sepakat untuk suatu benda selama waktu tertentu dengan
menimbulkan akibat hukum. 11 . pembayaran harga sewa tertentu ( Pasal
Berdasarkan definisi diatas maka dapat 1548 Kitab Undang-Undang Hukum
dikatakan suatu perjanjian harus Perdata).16Menurut Yahya Harahap, sewa-
didasarkan kepada kata sepakat, dan menyewa adalah persetujuan antara pihak
perjanjian tersebut akan melahirkan hak yang menyewakan dengan pihak penyewa.
dan kewajiban. Pihak yang menyewakan menyerahkan
Perjanjian baru dapat dikatakan barang yang hendak disewa kepada pihak
sebagai perjanjian yang sah menimbulkan penyewa untuk dinikmati sepenuhnya.
akibat hukum bagi para pihak yang Menurut Wiryono Projodikoro sewa-
menyewa barang adalah suatu penyerahan
8
Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, barang oleh pemilik kepada orang lain itu
Kencana Pranada Media Group, Jakarta, 2008, untuk memulai dan memungut hasil dari
hlm. 158.
9
Mario A. Tedja dan Fikrie Yoanita, Teori
12
Kepastian dalam Prespektif Hukum Kontrak, Ibid, hlm 228.
13
http://mariotedja.blogspot.com/2012/12/teori- Gunawan Widjaja, Memahami Prinsip
kepastian-dalam-prespektif-hukum.html, diakses Keterbukaan Dalam Hukum Perdata, Raja
tanggal 21 Mei 2015. Grafindo Persada, Jakarta, 2006, hlm 306.
10 14
Subekti, Op.cit, hlm.1. Wirjono Prodjodikoro, Op. Cit , hlm 151.
11 15
Sudikno Mertokusumo, Mengenai Suatu Agus Yudha Hernoko, Op. Cit, hlm 294.
16
Pengantar, Liberty, Yogyakarta, 1990, hlm. 103. Abdulkadir Muhammad, Op. Cit, hlm 345.
5
JOM Fakultas Hukum Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015.
barang itu dan dengan syarat pembayaran 1. Tinjauan merupakan hasil
uang sewa oleh pemakai kepada pemilik.17 meninjau,pandangan,pendapat,setelah
Perbuatan sewa menyewa menyelidiki dengan cermat atau
melingkupi lima unsur, yaitu persetujuan, mempelajari dengan teliti. 22 Hasil
penyerahan benda sewaan, pembayaraan meninjau atau pandangan yang
uang sewa, waktu sewa, dan persyaratan dimaksud dalam hal ini adalah
sewa menyewa. 18 Subjek atau pihak yang pandangan setelah melakukan
terlibat dalam perjanjian sewa menyewa penelitian dengan cermat tentang
adalah pihak yang menyewakan dan pihak perkara gugatan pembatalan perjanjian
penyewa.Pihak yang menyewakan adalah sewa menyewa tanah .
orang atau badan hukum yang 2. Yuridis adalah peraturan
menyewakan barang atau benda kepada hukum,menurut hukum atau secara
pihak penyewa, sedangkan pihak penyewa hukum.23
adalah orang atau badan hukum yang 3. Pembatalan merupakan cara atau proses
menyewa barang atau benda dari pihak membatalkan atau pernyataan batal.24
yang menyewakan.19Objek sewa menyewa 4. Perjanjian adalah suatu perbuatan
adalah benda dan sewa. Sewa menyewa dengan mana satu orang atau lebih
seperti halnya dengan jual beli dan mengikatkan dirinya terhadap satu
perjanjian sewa beli, yaitu suatu perjanjian orang atau lebih.25Perjanjian juga dapat
konsensuil yang artinya ia sudah sah dan disebut dengan kontrak yang
mengikat pada detik tercapainya sepakat merupakan hubungan hukum antara dua
mengenai unsur unsur pokok, yaitu barang pihak atau lebih berdasarkan kata
dan harga sewa. Kewajiban pihak yang sepakat untuk menimbulkan akibat
satu, menyerahkan barangnya untuk hukum.26
dinikmati oleh pihak yang lain, sedangkan 5. Sewa menyewa adalah suatu perjanjian,
kewajiban pihak yang lain membayar dengan mana pihak yang satu
harga sewa. Barang itu diserahkan tidak mengikatkan dirinya untuk memberikan
untuk dimiliki, tetapi hanya untuk dipakai, kepada pihak yang lainnya kenikmatan
dinikmati kegunaanya.Penyerahan tadi dari suatu barang, selama suatu waktu
hanya bersifat menyerahkan kekuasaan tertentu dan dengan pembayaran
atas barang yang disewa.20 sesuatu harga, yang oleh pihak tersebut
belakangan itu disanggupi
27
pembayarannya.
E. Kerangka Konseptual 6. Perkara perdata merupakan persoalan
Konseptual merupakan kerangka mengenai hubungan antara anggota
yang menggambarkan gabungan antara masyarakat atau sesama warga
konsep-konsep khusus yang merupakan negara,yang dalam penelitian ini
kumpulan dari arti-arti yang berkaitan merupakan perkara perdata mengenai
dengan istilah yang ingin atau akan hendak pembatalan perjanjian sewa menyewa
diteliti.21 tanah.
22
WJS. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Edisi Ketiga, Balai Pustaka, Hlm 1198.
17 23
Klangenan, Sewa Menyewa, Ibid ,Hlm 1016.
24
http:/www/.myklangenan.blogspot.com/2009/10/se Ibid, Hlm 84.
25
wa-menyewa.html, diakses tanggal 04 Maret 2015. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata , Pasal
18
Abdulkadir Muhammad, Op.Cit.,hlm. 346. 1313.
19 26
Rahmadi Putra, Perjanjian Sewa Menyewa, Salim H.S., Perkembangan Hukum Kontrak
http://ngobrolinhukum.com/2013/05/16/perjanjian-sewa-menyewa, Innominat Di Indonesia, Sinar Grafika, Buku
diakses tanggal 05 Maret 2015. Kesatu, Cetakan Ketiga, 2005, hlm 4.
20 27
Subekti, Op. Cit, hlm. 90. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
21
Soerjono Soekamto, Op. Cit, hlm. 132. Op.cit.,Pasal 1548.
6
JOM Fakultas Hukum Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015.
7. Putusan 2. Sifat Penelitian
Nomor.12/PDT.G/2012/PN.PDG Sifat penelitian ini bersifat deskriptif
merupakan pernyataan atau suatu yaitu mengumpulkan data-data sesuai
keputusan dari pengadilan yang dengan yang sebenarnya kemudian data
berwenang untuk mengakhiri perkara tersebut disusun dan diolah dan dianalisis
yang diajukan kepada Pengadilan untuk untuk memberikan gambaran mengenai
diselesaikan. masalah yang ada.
F. Metode Penelitian 3. Sumber Data
Metode penelitian merupakan cara Penelitian dalam penulisan ini
yang dilakukan untuk mencapai suatu menggunakan sumber data sekunder yang
tujuan. Penelitian pada dasarnya mana sumber data yang diperoleh dari
merupakan, “suatu upaya pencarian” dan kepustakaan, antara kain mencakup
bukan sekedar mengamati dengan teliti dokumen-dokumen resmi, buku-buku,
terhadap sesuatu obyek yang mudah hasil penelitian yang berwujud laporan dan
terpegang, ditangan. sebagainya. 31 Data sekunder terbagi
1. Jenis Penelitian menjadi tiga jenis, yaitu :32
Jenis penelitian ini adalah penelitian a) Bahan Hukum Primer
yuridis normatif. Penelitian ini dilakukan Bahan hukum primer merupakan bahan
dengan cara meneliti bahan pustaka atau utama dalam penelitian ini yang
data sekunder. Penelitian hukum normatif merupakan sumber bahasan, yang
atau kepustakaan mencakup penelitian terdiri atas :
terhadap asas-asas hukum, sistematika 1. Undang-undang Dasar Negara
hukum, sinkronisasi vertikal dan Republik Indonesia Tahun 1945,
horizontal, perbandingan hukum, dan 2. Berkas putusan perkara yang
sejarah hukum.28 akan diteliti,
Dalam penelitian hukum normatif ini 3. Peraturan perundang-undangan,
penulis melakukan penelitian pada azaz- 4. Yurisprudensi.
azaz hukum. Terhadap pembatalan 5. Putusan Hakim Nomor:
perjanjian antara Perusahaan Umum 12/Pdt.G/2012/PN.Pdg.
Kereta Api dan PT. Basko Minang Plaza 6. Surat Perjanjian Sewa Menyewa
pada perkara Nomor Nomor 1762/D.19/IKD.14/1994.
12/PDT.G/2012/PN.PDG.yang bertitik b) Bahan Hukum Sekunder
tolak dari bidang hukum tertentu, dengan Bahan hukum sekunder merupakan data
cara mengadakan identifikasi terlebih yang diperoleh dari buku-buku serta
dahulu terhadap kaidah-kaidah hukum pendapat para ahli dalam berbagai
yang telah dirumuskan di dalam literatur yang berhubungan langsung
perundang-undangan tertentu. 29 Juga dengan materi penelitian.
dengan melakukan telaah terhadap kasus- c) Bahan hukum Tersier, yaitu data yang
kasus yang berkaitan dengan isu yang memberikan penjelasan terhadap bahan
dihadapi yang telah menjadi putusan hukum primer dan bahan hukum
pengadilan.30 sekunder yang berupa kamus ataupun
artikel yang dapat membantu penelitian
28
ini.
Soerjono Soekamto Dan Sri Mamudji, Penelitian
4. Teknik Pengumpulan Data
Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat, Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2014, hlm 13.
29
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian
Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat, PT.Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2007, hlm. 15.
30 31
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Soerjono Soekamto Dan Sri Mamudji, Op. cit
Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2009, hlm. hlm 30.
32
93 Ibid, hlm 31.
7
JOM Fakultas Hukum Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015.
Pengumpulan data untuk penelitian b. Syarat Sahnya Perjanjian
hukum normatif digunakan metode kajian Perjanjian yang telah dibuat apabila
kepustakaan atau studi dokumenter.33 telah memenuhi syarat sahnya suatu
5.Analisis Data perjanjian maka suatu perjanjian
Penelitian ini, langkah yang pertama menimbulkan konsekuensi kepada para
kali dilakukan adalah mengumpulkan data pihak yang membuat perjanjian tersebut
dari bahan hukum primer yaitu berupa yaitu timbulnya hak dan kewajiban bukan
putusan perkara, data tersebut kemudian didasarkan kepada dilakukannya apa yang
penulis klasifikasikan sesuai dengan diperjanjikan akan tetapi cukup
masalah pokok yang diteliti dan diolah dipenuhinya syarat sahnya perjanjian maka
kemudian disajikan dengan cara akan menimbulkan hak dan kewajiban.
membandingkannya dengan konsep- c. Azaz-Azaz Perjanjian
konsep yang ada pada bahan hukum Menurut Kartini Muljadi dan
sekunder yang berupa buku-buku dan Gunawan, ada 4 (empat) asas umum dalam
literatur lainnya. hukum perjanjian berdasarkan Kitab
BAB II Undang-Undang Hukum Perdata, yaitu :
1. Asas Personalia
ALASAN PEMBATALAN Asas ini terdapat dalam Pasal
PERJANJIAN SEWA MENYEWA 1315 Kitab Undang-Undang
DALAM PERKARA PERDATA Hukum Perdata. Bahwa pada
NOMOR : 12/Pdt.G/2012/PN.Pdg dasarnya suatu perjanjian yang
dibuat oleh seseorang dalam
A. Tinjauan Umum Tentang
kapasitasnya sebagai individu,
Perjanjian
subjek hukum pribadi, hanya
a. Pengertian Perjanjian
akan berlaku dan mengikat
Perjanjian diatur dalam Buku ke III
untuk dirinya sendiri.
Kitab Undang Undang Hukum Perdata.
2. Asas Konsensualitas
Perjanjian (agreement) atau verbintenis
Asas Konsensualitas adalah
yang mengandung pengertian suatu
ketentuan umum yang
hubungan hukum kekayaan atau harta
melahirkan perjanjian
benda antara dua orang atau lebih, yang
konsensuil.Asas ini
memberi kekuatan hak pada satu pihak
memperlihatkan bahwa pada
untuk memperoleh prestasi dan sekaligus
dasarnya suatu perjanjian yang
mewajibkan pada pihak lain untuk
dibuat secara lisan antara dua
menunaikan prestasi. 34 Setiap perjanjian
atau lebih orang telah mengikat,
dikenal dengan dua macam subjek, yaitu
dan karenanya telah melahirkan
manusia dan badan hukum yang mendapat
kewajiban bagi salah satu atau
beban kewajiban untuk sesuatu dan
lebih pihak dalam perjanjian
seorang manusia atau suatu badan hukum
tersebut.
yang mendapat ha katas pelaksanaan
3. Asas Kebebasan Berkontrak
kewajiban itu.Subjek yang berupa seorang
Asas Kebebasan Berkontrak
manusia harus memenuhi syarat-syarat
dapat dilihat pada Pasal 1320
untuk dapat melakukan suatu perbuatan
Kitab Undang Undang Hukum
hukum yang sah, yaitu sudah dewasa dan
Perdata, tepatnya pada angka 4
sehat pikiran.
Pasal 1320. Dengan asas
kebebasan berkontrak ini, para
33
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam pihak yang membuat dan
Praktek, Cetakan Ketiga, Sinar Grafika, Jakarta, mengadakan perjanjian
2002, Hlm 50. diperbolehkan untuk menyusun
34
M. Yahya Harahap, Segi-Segi Hukum
Perjanjian, Alumni, Bandung, 1986, hlm. 6. dan membuat kesepakatan atau
8
JOM Fakultas Hukum Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015.
perjanjian yang melahirkan c. Unsur Aksidentalia, adalah
kewajiban apa saja, selama dan bagian perjanjian yang
sepanjang prestasi yang wajib ditambahkan oleh parapihak.
dilakukan tersebut bukanlah Undang-Undang sendiri tidak
sesuatu yang dilarang. mengatur tentang hal tersebut,
4. Asas Perjanjian Berlaku sebagai jadihal yang diinginkan
Undang Undang ( Pacta Sunt tersebut juga tidak mengikat
Servanda) para pihak karena memangtidak
Asas ini diatur dalam Pasal 1338 ada dalam Undang-Undang,
ayat (1) Kitab Undang Undang bila tidak dimuat, berarti tidak
Hukum Perdata, yang berbunyi mengikat.35
“semua perjanjian yang dibuat c. Para Pihak Dalam Sewa
secara sah berlaku sebagai Menyewa
Undang Undang bagi mereka Subjek atau pihak yang terlibat dalam
yang membuatnya”. perjanjian sewa menyewa adalah pihak
B. Tinjauan Umum Tentang Sewa yang menyewakan dan pihak
Menyewa penyewa.Pihak yang menyewakan adalah
a. Pengertian Sewa Menyewa orang atau badan hukum yang
Menurut Pasal 1548 Kitab Undang- menyewakan barang atau benda kepada
Undang Hukum Perdata sewa menyewa pihak penyewa, sedangkan pihak penyewa
adalah perjanjian, dimana pihak yang adalah orang atau badan hukum yang
menyewakan mengikatkan diri untuk menyewa barang atau benda dari pihak
memberikan kepada pihak penyewa yang menyewakan.36 Dalam perjanjian ini
kenikmatan atas suatu benda selama waktu yang menjadi subjeknya adalah PT. Kereta
tertentu dengan pembayaran harga sewa Api Indonesia dan PT. Basko Minang
tertentu. Plaza, yang mana pihak yang menyewakan
b. Syarat Sewa Menyewa adalah PT Kereta Api Indonesia dan pihak
Perjanjian sewa menyewa harus penyewa adalah PT. Basko Minang Plaza.
disesuaikan dengan syarat sahnya Objek sewa menyewa adalah benda
perjanjiandalam Pasal 1320 Kitab Undang- dan sewa.Benda yang menjadi objek sewa
Undang Hukum Perdata, serta tiga unsur menyewa adalah harta kekayaan yang
pokok yang harus ada dalamperjanjian berupa benda bergerak dan tidak bergerak,
sewa menyewa tersebut, yaitu : berwujud dan tidak berwujud, harus benda
a. UnsurEssensialia,adalah bagian tertentu atau dapat ditentukan, dan benda
perjanjian yang harus selalu ada itu memang benda yang boleh disewakan
didalamsuatu perjanjian, bagian atau diperdagangkan.Benda yang
yang mutlak, dimana tanpa disewakan itu statusnya jelas dan sah
adanya bagian tersebu menurut hukum, diketahui jelas oleh calon
tperjanjian tidak mungkin ada. penyewa atas tawaran dari pihak yang
Unsur-unsur pokok perjanjian menyewakan, dan didukung oleh alat bukti
sewa menyewa adalah barang yang sah.Objek sewa menyewa dalam
dan harga. perjanjian ini adalah sebidang tanah yang
b. Unsur Naturalia, adalah bagian terletak di Kelurahan Air Tawar Timur
perjanjian yang oleh Undang-
Undang diatur,tetapi oleh para 35
Idil Victor, Permasalahan Pokok Dalam
pihak dapat diganti, sehingga Perjanjian Sewa Menyewa,
bagian tersebut oleh Undang- http://idilvictor.blogspot.com.html, diakses tanggal,
Undang diatur dengan hukum 19 Agustus 2015.
36
yang sifatnya mengatur atau Rahmadi Putra, Perjanjian Sewa Menyewa,
http:ngobrolinhukum.com/2013/05/16/perjanjian-sewa-
menambah. menyewa/, diakses tanggal 05 Maret 2015.
9
JOM Fakultas Hukum Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015.
Kota Padang tepatnya di menyerahkan kekuasaan atas barang yang
KM.12+127,83/338,83 sebelah kiri jalan disewa.38
kereta api antara Padang/ Tabing lintas Menurut Pasal 1551 Kitab Undang-
teluk bayur-sawahlunto. Undang Hukum Perdata pihak yang
d. Jangka Waktu Sewa Menyewa menyewakan diwajibkan :
Jangka waktu sewa dalam Pasal 1548 1. Menyerahkan barang yang
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata disewakan kepada si penyewa.
dinyatakan dengan “waktu 2. Memelihara barang yang
tertentu”.Maksud dari jangka waktu disewakan sedemikian, hingga
tertentu tersebut dalam praktik sewa barang itu dapat dipakai keperluan
menyewa adalah jangka waktu yang yang dimaksud.
dihitung menurut kelaziman, misalnya 3. Memberikan si penyewa
jumlah jam, hari, tanggal, bulan, dan kenikmatan yang tentram daripada
tahun.37 barang yang disewakan dalam
Berdasarkan Perjanjian Nomor keadaan terpelihara segala-
1762/D.19/IKD.14/1994 jangka waktu galanya.39
sewa menyewa tanah selama 2 (dua) tahun Pihak yang menyewakan diwajibkan
11 ( sebelas) bulan terhitung mulai tanggal menyerahkan barang yang disewakan
1 Juli 1994 sampai dengan tanggal 31 Mei dalam keadaan terpelihara segala-
1997 dan dapat diperpanjang atas galanya.Pihak yang menyewakan harus
kesepakatan kedua belah pihak. Pihak selama waktu sewa menyuruh melakukan
penyewa terus melakukan perpanjangan pembetulan-pembetulan pada barang yang
sewa hingga tahun 2004. Sejak 30 Mei disewakan, yang perlu dilakukan,
2004 hingga 31 Desember 2011 pihak terkecuali pembetulan-pembetulan yang
penyewa tidak lagi membayar uang sewa menjadi kewajiban si penyewa.40
kepada pihak yang menyewakan, sehingga Pihak penyewa harus menepati dua
pihak yang menyewakan mengalami kewajiban utama, yaitu :
kerugian sebesar Rp. 312.844.917,- (tiga 1. Untuk memakai barang yang
ratus dua belas juta delapan ratus empat disewa sebagai seorang bapak
puluh empat sembilan ratus tujuh belas rumah yang baik, sesuai dengan
rupiah tujuan yang diberikan pada barang
e. Hak dan Kewajiban Dalam Sewa itu Menurut perjanjian sewanya,
Menyewa atau jika tidak ada suatu perjanjian
Sewa menyewa seperti halnya dengan mengenai itu, Menurut tujuan yang
jual beli dan perjanjian sewa beli, yaitu dipersangkakan berhubung dengan
suatu perjanjian konsensuil yang artinya ia keadaan.
sudah sah dan mengikat pada detik 2. Untuk membayar harga sewa pada
tercapainya sepakat mengenai unsur unsur waktu yang telah ditentukan.41
pokok, yaitu barang dan harga sewa. C. Alasan Pembatalan Perjanjian
Kewajiban pihak yang satu, menyerahkan Dalam Perkara Perdata Nomor:
barangnya untuk dinikmati oleh pihak 12/Pdt.G/2012/PN.PDG
yang lain, sedangkan kewajiban pihak Menurut Wirjono Prodjodikoro
yang lain membayar harga sewa. Barang pembatalan perjanjian dapat digambarkan
itu diserahkan tidak untuk dimiliki, tetapi yaitu Pembatalan Mutlak (absolute
hanya untuk dipakai, dinikmati
kegunaanya.Penyerahan tadi hanya bersifat 38
Subekti, Op. Cit, hlm. 90.
39
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
Op.Cit.,Pasal 1550.
40
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
0p.Cit.,Pasal 1551.
37 41
Abdulkadir Muhammad, Op.Cit.,hlm. 347. Subekti, Op.Cit. hlm. 91.
10
JOM Fakultas Hukum Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015.
nietigheid), apabila suatu perjanjian harus Secara garis besar alasan
dianggap batal, meskipun tidak diminta pembatalan perjanjian dapat digolongkan
oleh suatu pihak, dan perjanjian ini ke dalam dua golongan besar :
dianggap tidak ada sejak semula dan 1. Yang berkaitan dengan
terhadap siapapun juga.Pembatalan Tak pembatalan oleh salah satu pihak
Mutlak (relatief) yaitu hanya terjadi jika dalam perjanjian
diminta oleh orang-orang tertentu dan 2. Yang berhubungan dengan
hanya terhadap orang-orang tertentu.42 pembatalan perjanjian oleh
Ada dua cara meminta pembatalan pihak ketiga diluar perjanjian.43
perjanjian itu. Pertama, pihak yang BAB III
berkepentingan secara aktif sebagai PERTIMBANGAN HUKUM MAJELIS
penggugat meminta kepada hakim supaya HAKIM DALAM MEMUTUSKAN
perjanjian itu dibatalkan. Kedua, PERKARA NOMOR
menunggu sampai ia digugat didepan 12/Pdt.G/2012/PN.Pdg
hakim untuk memenuhi perjanjian A. Pertimbangan Hukum Majelis
tersebut.Pembatalan ini bisa terjadi apabila Hakim Dalam Memutuskan
ada kesepakatan para pihak yang Perkara Nomor
menghendaki pembatalan perjanjian 12/Pdt.G/2012/Pn.Pdg
tersebut. Tetapi apabila suatu perjanjian Majelis Hakim Pengadilan Negeri
tersebut didasarkan oleh adanya penipuan, Padang setelah memeriksa perkara perdata
maka pihak yang dirugikan bisa Nomor: 12/Pdt.G/2012/Pn.Pdg, mulai dari
mengajukan gugatan pembatalan akta proses pendaftaran gugatan, pemanggilan
perjanjian ke Pengadilan, jika seluruh para pihak baik penggugat dan tergugat
bukti mendukung atas apa yang diminta menyimpulkan bahwa putusan yang
oleh hakim nantinya. menyatakan bahwa gugatan penggugat
Pembatalan perjanjian sewa dapat diterima sebagian sangat beralasan
menyewa tanah yang diajukan oleh secara hukum.
penggugat disebut juga Pembatalan Tak Pertimbangan lain majelis hakim
Mutlak (relatief nietigheid).Pembatalan bahwa dengan telah dibuktikannya adanya
Tak Mutlak (relatief nietigheid) yaitu perbuatan wanprestasi atau cidera janji
hanya terjadi jika diminta oleh orang- oleh Tergugat apakah kemudian telah
orang tertentu dan hanya berlaku terhadap menimbulkan kerugian bagi
orang-orang tertentu itu.Seperti dalam PenggugatBahwa dengan tidak dibayarnya
pengajuan gugatan pembatalan perjanjian sewa tanah milik PT Kereta Api Indonesia
sewa menyewa di Pengadilan Negeri dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2012
Padang, dalam hal ini penggugat meminta (sampai sekarang) maka Pihak
kepada Majelis Hakim agar perjanjian Penggugattelah dirugikan secara Materil
sewa menyewa yang menjadi objek oleh Pihak Tergugat Senilai Rp.3.209.085
gugatan penggugat agar dapat dibatalkan. (tiga juta dua ratus Sembilan ribu delapan
Suatu pembatalan perjanjian dapat puluh lima rupiah) pertahun x 8 (delapan)
dimintakan kepada pengadilan apabila tahun =Rp.25.672.680,- (Dua Puluh Lima
didalam suatu perjanjian ternyata Juta Enam Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu
didalamnya tidak memenuhi unsur syarat EnamRatus Delapan Puluh Rupiah).
sahnya perjanjian maka pihak yang Pertimbangan berikutnya yaitu
dirugikan dapat mengajukan gugatan berdasarkan bukti-bukti yang diajukan
pembatalan perjanjian ke pengadilan. oleh para pihak.Setelah hakim melihat dan
mempelajari bukti-bukti tersebut, maka

43
Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja,
42
Wirjono Prodjodikoro, Op.Cit, hlm. 196. Op.Cit.,hlm. 173.
11
JOM Fakultas Hukum Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015.
Majelis Hakim berkesimpulan bahwa Api, karena PT. Basko Minang Plaza tidak
bukti-bukti yang diajukan oleh para membayarkan uang sewa tanah kepada PT.
tergugat tidak dapat melemahkan dalil- Kereta Api sebagaimana yang telah
dalil dan bukti-bukti yang diajukan oleh disepakati bersama yang tercantum
para penggugat, sebaliknya para penggugat didalam perjanjian Nomor:
telah berhasil membuktikan dalil-dalil 1762/D.19/IKD.14/1994, yang mana
gugatannya tersebut.Dalam menyelesaikan isinya apabila ada perubahan tarif dan
perkara perdata hakim hanya bertugas pihak kedua mengajukan perpanjangan
mencari kebenaran formil. 44 Putusan yang masa perjanjian namun tidak mampu atau
diberikan kepada penggugat dan tergugat tidak bersedia membayar uang sewa sesuai
yaitu berdasarkan pertimbangan- tariff baru, maka pihak pertama dapat
pertimbangan yang disimpulkan dari memutuskan hubungan sewa menyewa
Majelis Hakim dengan melihat tahap-tahap dengan tidak mengabulkan perpanjangan
proses persidangan. masaa perjanjian. Apabila terjadi
Adapun yang menjadi pertimbangan pembatalan atau pemutusan sewa oleh
hukum majelis hakim, diantaranya pihak pertama, maka pihak kedua harus
menimbang bahwa antara penggugat dan membongkar bangunan yang berada diatas
tergugat telah terjadi perjanjian sewa tanah yang disewa tanpa ganti rugi dan
menyewa atas objek sengketa milik mengembalikan tanah dalam keadaan
Penggugat yang terletak di daerah Air kosong kepada pihak pertama.
Tawar Kodya Padang di KM 12 sebelah B.Analisa Pertimbangan Hukum
kiri Jalan Kereta Api antara Padang / Majelis Hakim Dalam Memutuskan
Tabinglintas Teluk Bayur – Sawahlunto Perkara Nomor 12/Pdt.G/2012/Pn.Pdg
dari tahun 1994 sampai dengan sekarang Kasus yang telah dianalisis oleh
dan Pihak Tergugat telah membayar uang penulis, menjelaskan bahwa pembatalan
sewa dari tahun 1994 sampai dengan tahun perjanjian yang dilakukan oleh PT. Kereta
2004 dan setelah tahun 2004 pihak Api sudah memenuhi syarat yang
Tergugat tidak pernah lagi untuk tercantum dalam Pasal 1266 Kitab
membayar uang sewa tanah milik Undang-Undang Hukum
penggugat tanpa alasan yang jelas , Perdata.Pembatalan perjanjian yang
sehingga dengan demikian Pihak Tergugat dimintakan oleh salah satu pihak kepada
telah dapat dikualifikasikan melakukan Pengadilan yang berwenang hanya dapat
perbuatan Wanprestasi atau cidera janji dilakukan apabila alasan pembatalan
terhadap uang sewa atas tanah objek milik tersebut dapat dibuktikan oleh pihak yang
Penggugat dari tahun 2004 sampai dengan memintakan pembatalan. Apabila alasan
sekarang. pembatalan perjanjian dapat dibuktikan
Pembatalan perjanjian berdasarkan oleh para pihak maka Pengadilan akan
Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum mengeluarkan putusan yang menyatakan
Perdata haruslah memenuhi syarat yaitu perjanjian tersebut batal.
perjanjian harus bersifat timbal-balik, Maka penulis berkeyakinan bahwa
adanya wanprestasi (salah satu pihak tidak hakim telah benar menerapkan hukum,
memenuhi kewajibannya), pembatalan pembatalan perjanjian yang dilakukakan
harus dimintakan kepada Hakim. oleh PT. Kereta Api dan PT. Basko
Pembatalan perjanjian sewa Minang Plaza memang telah tepat untuk
menyewa yang dilakukan oleh PT. Kereta digugat dengan perbuatan wanprestasi.
BAB IV
44
PENUTUP
R. Abdoel Djamali, Pengantar Hukum Indonesia, A. Kesimpulan
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008, hlm.
197.
Pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya memberikan penulis
12
JOM Fakultas Hukum Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015.
beberapa kesimpulan yaang dapat bukti yang diajukan oleh
diambil, yaitu sebagai berikut: penggugat dan para tergugat.
1. Pembatalan perjanjian sewa Proses dari penyelesaian
menyewa dalam perkara perkara perdata Nomor:
perdata Nomor 12/Pdt.G/2012/Pn.Pdg adalah
12/Pdt.G/2012/Pn.Pdg yang dengan cara memperlajari
diajukan oleh penggugat gugatan yang diajukan,
didasarkan kepada adanya tidak mempelajari dalil gugatannya,
dibayarkannya uang sewa tanah posita dan petitum, memeriksa
oleh tergugat dari tanggal 30 alat bukti dan mencari
Mei 2004 sampai dengan penyelesaian terbaik. Isi pokok
November 2011. Tergugat tidak dari gugatan penggugat dalam
pernah mengajukan perkara perdata Nomor:
perpanjangan sewa kepada 12/Pdt.G/2012/Pn.Pdg adalah
penggugat dan tidak beritikad bahwa tergugat tidak
baik untuk mengembalikan melaksanakan kewajibannya
tanah yang disewanya kepada yaitu tidak membayar uang
penggugat sebagaimana yang sewa tanah dan ada
tercantum dalam Surat perpanjangan masa sewa dan
Perjanjian Nomor tergugat juga tidak beitikad
1762/D.19/IKD.14/1994 yang baik mengembalikan tanah
telah disepakati bersama. kepada penggugat. Berdasarkan
Alasan pembatalan perjanjian hal itu penggugat mengajukan
yang dilakukan oleh PT. Kereta gugatan ke Pengadilan Negeri
Api sudah memenuhi alasan Padang dan meminta Majelis
dari Pasal 1266 KUH Perdata, Hakim menyatakan bahwa
yakni perjanjian bersifat timbal tergugat telah melakukan
balik, dimana masing-masing wanprestasi dengan segala
pihak mempunyai hak dan akibat hukumnya, dan
tanggung jawab yang saling menghukum tergugat untuk
timbal balik, dan pihak PT. menyerakan objek gugatan
Kereta Api menganggap ada dalam keadaan baik dan kosong
wanprestasi yang dilakukan kepada penggugat. Pengadilan
oleh salah satu pihak, yaitu Negeri Padang gugatan tersebut
pihak PT. Basko Minang Plaza diterima, karena Hakim menilai
tidak membayarkan bahwa bukti-bukti yang
kewajibannya yaitu tidak diajukan oleh tergugat tidak
membayarkan uang sewa tanah dapat melemahkan bukti-bukti
kepada PT. Kereta Api, dan yang diajukan tergugat,
pembatalannya juga dimintakan sebaliknya penggugat telah
kepada Hakim. berhasil membuktikan dalil-
2. Pertimbangan Hukum Majelis dalil gugatannya tersebut.
hakim dalam memutus Perkara B. SARAN
Nomor 12/Pdt.G/2012/Pn/Pdg Berdasarkan kesimpulan diatas maka
didasarkan kepada pemeriksaan terdapat beberapa saran yang kiranya dapat
gugatan penggugat dan eksepsi dijadikan rekomendasi konstruktif bagi
dari para tergugat. Selain itu Hakim, Penggugat serta Tergugat dalam
Majelis Hakim juga menyelesaikan perkara perdata yang
mempelajari dan berkaitan dengan pengajuan gugatan.
mempertimbangkan alat-alat Saran-saran tersebut antara lain :
13
JOM Fakultas Hukum Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015.
1. Hendaknya para pihak dalam Djumadi, 2004,
membuat perjanjian lebih HukumPerburuhanPerjanjianKerja,
RajawaliPers, Jakarta.
memperhatikan tentang jangka Harahap, M. Yahya, 2000, HukumPerdata
waktu sewa dan biaya sewa Indonesia, Citra AdityaBakti, Bandung.
tanah tersebut. Sehingga tidak Kusumaatmadja,Mochtar, AriefSidharta, 2000,
menimbulkan permasalahan PengantarIlmuHukum ”Suatu
yang berujung pada pembatalan PengenalanRuangLingkupBerlakunyaIlmu
Hukum, Buku I, Alumni, Bandung.
perjanjian. Seharusnya pihak M. Manullang, Fernando, 2007,
penyewa mengetahui MenggapaiHukumBerkeadilan,
kewajibannya untuk membayar BukuKompas, Jakarta.
uang sewa setiap tahunnya, dan Marzuki, Peter Mahmud, 2008,
tidak melakukan wanprestasi PengantarIlmuHukum, KencanaPranada
Media Group, Jakarta.
yang merugikan bagi kedua , 2008, PengantarHukum
belah pihak. Dan juga pihak Indonesia,KencanaPranada
penyewa lebih menaati isi dari Media
perjanjian yang telah disepakati Group, Jakarta.
kedua belah pihak yaitu
Mertokusumo, Sudikno, 1990,
mengembalikan tanah dalam MengenaiSuatuPengantar,Liberty,
keadaan kosong kepada pihak Yogyakarta.
yang menyewakan. , 2011, TeoriHukum,
2. Hendaknya dalam memberikan UniversitasAtma Yogyakarta,
pertimbangan hukum dalam Yogyakarta.
, 1998, HukumAcaraPerdata,
putusan perkara perdata Nomor: Liberty, Yogyakarta.
12/Pdt.G/2012/Pn.Pdg Hakim , 1996,
seharusnya lebih menjelaskan PenemuanHukumSebuahPengantar, Liberty,
kepada tergugat hal hal yang Yogyakarta.
menyebabkan wanprestasi dan Muhammad, Abdulkadir 2011, HukumPerdata
Indonesia, Citra AdityaBakti, Bandung.
mengakibatkan perjanjian sewa Muljadi, KartinidanGunawanWidjaja, 2006,
menyewa dapat dibatalkan Perikatan Yang Lahir Dari
sesuai dengan hukum yang Perjanjian,RajagrafindoPersada, Jakarta.
berlaku dalam perjanjian. Muttaqie, Dadan, 2006, Dasar-
DAFTAR PUSTAKA DasarHukumAcaraPerdata,Insania Citra
A. Buku Press, Yogyakarta.
Adonara, FirmanFloranta, 2014, Aspek- Prodjodikoro, Wirjono, 2011, Azaz-
AspekHukumPerikatan, MandarMaju, AzazHukumPerjanjian, MandarMaju,
Bandung. Bandung.
Ali, Achmad, 2002, MenguakTabirHukum P.Panganbean, Henry, 2006,
(SuatuKajianFilosofisdan Sosiologis), PenyalahgunaanKeadaan(Misbruik Van
PT. GunungAgungTbk, Jakarta. Omstandiheden)
Ali, Zainuddin, 2014, MetodePenelitianHukum, SebagaiAlasanBaruUntukPembatalanPerjanjian,
SinarGrafika, Jakarta. Liberty, Yogyakarta.
Amiruddin, H. ZainalAsikin, 2008, R.Setiawan, 1999, Pokok-
PengantarMetodePenelitianHukum, PokokHukumPerikatan,Putra Abardin.
RajagrafindoPersada, Jakarta. R. Soeroso, 2011, Perjanjian Di BawahTangan,
Bachtiar, Maryati, 2009, SinarGrafika, Jakarta.
BukuAjarHukumPerikatan, , 2011, PengantarIlmuHukum,
PusatPengembangan SinarGrafika, Jakarta.
PendidikanUniversitas Riau, Pekanbaru. S.B. Marsh, J. Soulsby (ed), 2013,
Djamali, R.Abdoel, 2008, PengantarHukum HukumPerjanjian, Alumni, Bandung.
Indonesia, P.T. Raja Grafindo Persada, Salim H.S., 2005,
Jakarta. PerkembanganHukumKontrakInnominat Di
Djatmiko, R, 1996, Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta.
PengetahuanHukumPerdatadanHukumDag
ang,Angkasa, Bandung.
14
JOM Fakultas Hukum Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015.
, 2014, mbatalanPerjanjianSepihakYakniPutusan
PengantarHukumPerdataTertulis (BW,) No.281/Pdt.G/2007/PN.JKT.PST Antara
SinarGrafika, Jakarta. PT SaptaSaranaPersonaprimaDengan
, 2005, HukumKontrak, Conoco Philips Dan Perkara
TeoridanTeknikPenyusunanKontrak, No.484/Pdt.G/1999/PN.JKT.SEL Antara
SinarGrafika, Jakarta. PTPerusahaan Dagang Tempo (PT
Samudra, Teguh, 1992, Tempo) DenganPT Roche Indonesia”,
HukumPembuktianDalamAcaraPerdata, JurnalMahasiswaHukum Universitas
Alumni, Bandung. Indonesia, Volume 1 Nomor 1 Juli.
Satrio, J, 2001, HukumPerikatan, C. PeraturanPerundang-Undangan
PerikatanPadaUmumnya, PT. Citra Aditya Kitab Undang-undang
Bakti, Jakarta. HukumPerdata(Burgerlijkwetboek) (ed),
Soekamto,Soerjono, 1986, 1995, Cet. 34, EdisiRevisi
PengantarPenelitianHukum, Universitas ,PradnyaParamita, Jakarta.
Indonesia (UI Press), Jakarta.. BerkasPutusanPengadilanNegeri Padang Nomor:
Soekamto, Soerjono, Sri Mamudji, 2014, 12/PDT.G/2012/PN.PDG
PenelitianHukumNormatif: Suatu BerkasPutusanPengadilanTinggi Padang Nomor :
TinjauanSingkat, Raja GrafindoPersada, 44/PDT/2013/PT.PDG.
Jakarta. PerjanjianSewaMenyewa Tanah Antara PT.
Subekti, 2010, HukumPerjanjian, Intermasa, KeretaApidan PT. BaskoMinang
Jakarta. Plaza Nomor: 1762/D.19/IKD.14/1994.
, 2001, Pokok-PokokHukumPerdata,
Intermasa, Jakarta. D. Website
Sunggono,Bambang, 2012 Patricia, Simatupang, 2012,
MetodologiPenelitianHukum, SyaratSahnyaPerjanjianSaatLahirnyaPerjanjian Dan
RajagrafindoPersada, Jakarta PembatalanPelaksanaanPerjanjian,
http.//patriciasimatupang.wordpress.com/2012/06/05sya
Syahrani,Riduan, 2006, Seluk-Seluk Dan Asas- rat-sahnya-perjanjian-saat-lahirnya-perjanjian-dan-
AsasHukumPerdata, Alumni, Bandung. pembatalan-pelaksanaan-suatu-perjanjian/, diakses,
, 2003, Materi Dasar Hukum Acara tanggal 19 Desember 2014.
Perdata, PT. Cipta Aditya Bakti, Klangenan, 2009, SewaMenyewa,
Bandung. http:/www./myklangenan.blogspot.com/2009/10/sewa-
Waluyo,Bambang,2002, Penelitian Hukum Dalam menyewa, .html, diakses,tanggal 04 Maret 2015.
Praktek, Cetakan Ketiga, Sinar Rahmadi Putra, 2013, PerjanjianSewaMenyewa,
Grafika, Jakarta. http://ngobrolinhukum.com/2013/05/16/perjanjian-
Widjaja, Gunawan, 2006, sewa-menyewa, diakses , tanggal 05 Maret 2015.
MemahamiPrinsipKeterbukaanDalamHuku
m Perdata, Raja GrafindoPersada, Mario A. TedjadanFikrieYoanita, 2012,
Jakarta. TeoriKepastiandalamPrespektif
YudhaHemoko,Agus, 2010, Hukum Kontrak,
HukumPerjanjianAsasProposionalitasDala http://mariotedja.blogspot.com/2012/12/teo
m Kontrak, KencanaPrenada Media ri- kepastian-dalam- prespektif-
Group, Jakarta. hukum.html, diaksestanggal 21 Mei 2015.
B. Jurnal / Kamus/ Makalah RerryAprillia, 2012, Hal-hal Yang Harus Ada di
WJS.Poerwadarminta, KamusBesarBahasa DalamPerjanjianSewa Menyewa,
Indonesia,EdisiKetiga,Balai Pustaka, http://www.docstoc.com, Diaksestanggal
Jakarta. 19 Agustus 2015.
Gery R. Weydekamp, 2012, Idil Victor, 2013,
“PembatalanPerjanjianSepihakSebagaiSuat PermasalahanPokokDalamPerjanjianSewa
u PerbuatanMelawanHukum”, Menyewa,
LexPrivatum, Volume I, No. 4 Oktober. http://idilvictor.blogspot.com.html,
Heru, Guntoro, 2012, diaksestanggal, 19 Agustus 2015.
”PerjanjianSewaMenyewadanKaitannyaDe
nganPutusan MahkamahAgung”,
JurnalHukum, Volume 19, No. 3 Juli.
Pramono, 2010, “ProblematikaPutusan Hakim
DalamPerkaraPembatalan Perjanjian”,
MimbarHukum, Volume 22 Nomor 2 Juni.
PritaAnindya, 2009,
“GugatanPerbuatanMelawanHukumAtasPe
15
JOM Fakultas Hukum Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015.

You might also like