You are on page 1of 5

Dental Journal

(Majalah Kedokteran Gigi)


2018 December

Research Report

PAPARAN POLUSI TERHADAP KEJADIAN GINGIVAL LEAD


LINE PADA ANAK JALANAN DI SDN KOTA LAMA 5 MALANG
Komang Fenny Gita Triesnanda1, Satiti Kuntari 2, Ardianti Maartrina Dewi 3
1
Undergraduate Student of Faculty of Dentistry, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
2
Department of Pediatric Dentistry, Faculty of Dentistry, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
3
Department of Pediatric Dentistry, Faculty of Dentistry, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia

ABSTRACT
Background: Lead (Pb) is an element that is released into the air due to the imperfect combustion and disposal process within
vehicle engines. One form of lead poisoning is the formation of a gingival lead line. Street children often carry out activities on the
streets which causes them to be exposed to lead at a much higher rate than the average person. Apart from being found in exhaust
gases and motor vehicle batteries, lead can also be present in cigarette smoke. The high frequency of street children being exposed to
different sources of lead will make them more at risk of developing gingival lead lines. Aim : To analyze the effect of exposure to lead
pollution on street children in SDN Kota Lama 5 Malang with the occurrence of gingival lead line. Method : This research is an
observational analytic research with a cross sectional approach. The research samples are street children from SDN Kota Lama 5
Malang, with a total of 30 children. The data obtained were the results of direct measurements of the upper anterior gingiva (canines,
central incisors, right and left lateral incisors). Results : Exposure to pollution, especially lead, in street children from SDN Kota Lama
5 Malang is dominated by street children with the criteria of "seldom" being in the street by 63.3%. A 2nd degree description of gingival
lead line is found to be the most prevalent, with a percentage of 53.3% of 30 street children having it, furthermore every street child
who lives in the street for 7–12 months was found to have either a 2nd degree or a 3rd degree description of gingival lead line. The
longer the child is in the street, the higher the number of children affected by a 2nd degree or a 3rd degree description of gingival lead
line, followed by another risk factor such as their smoking habits. Conclusion : There is a relationship between the level of exposure
to pollution, especially lead, in street children on their gingival lead line value, which means that pollution exposure on street children
affects the incidence of gingival lead lines, such as the amount of time the children are in the street, the intensity of their eating habits
while in the street, their smoking activities and their use of protective masks for themselves.

Key words: exposure, lead, gingival lead line, street children.

Correspondence: Type the name of corresponding author, Affiliation, Address including city and country, Email address, Phone
number.

PENDAHULUAN paling pesat, kota berikutnya yang memiliki tingkat


permasalahan anak jalanan yang kompleks yaitu Kota
Menurut Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan (2016), Malang. Kota Surabaya memiliki jumlah anak jalanan
anak jalanan adalah anak yang menghabiskan sebagian yang pesat tetapi sedikit akan jumlah anak jalanan
waktunya untuk mencari nafkah atau berkeliaran di daripada anak jalanan di Kota Malang yang masih dapat
jalanan atau tempat-tempat umum lainnya. Berdasarkan ditemui pada pusat-pusat keramaian kota 2.
data dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Sosial, Kota Malang yang termasuk kota besar di Jawa Timur
pada tahun 2015 jumlah anak jalanan berkurang menjadi memiliki persoalan dengan anak jalanan. Jumlah anak
33.400 anak. Meskipun terjadi penurunan pada jumlah jalanan di Kota Malang tahun 2012 sebesar 227 jiwa.
anak jalanan tiap tahunnya tetapi masih tetap menjadi Anak jalanan di Kota Malang memadati pusat-pusat
masalah dalam lingkup kesehatan rongga mulut terutama keramaian kota untuk mencari nafkah seperti pada
pada anak jalanan 1. Di Jawa Timur selain kota Surabaya perempatan jalan, pusat perbelanjaan ,dan alun-alun Kota
sebagai kota dengan pertumbuhan anak jalanan yang Malang dari pada anak jalanan pada Kota Surabaya. Pola
kerja anak jalanan dapat dilihat dari cara mereka bekerja, narapidana dan anak didik pemasyarakatan termasuk anak
lokasi kerja, dan jam kerja. Jenis pekerjaan sebagai jalanan berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang
pengamen, sebagian besar laki-laki, bekerja rata-rata layak. Sehingga dokter gigi sebagai tenaga kesehatan
sendiri, berdua atau berkelompok, jumlah jam kerja enam hendaknya memperhatikan permasalahan tersebut.
jam / lebih dari enam jam per hari, dan lokasi kerja di Banyak anak jalanan yang tidak dapat mengakses fasilitas-
angkutan umum dan bus 3. fasilitas publik yang mendasar, seperti kesehatan. Di Kota
Pergaulan sangat mempengaruhi seseorang begitu Malang terdapat program Kelas Layanan Khusus yaitu
pula halnya dengan kebiasaan merokok. Kebanyakan untuk mempersiapkan anak SD yang putus sekolah atau
perokok dan pengguna tembakau ini mulai melakukan yang belum bersekolah karena alasan geografis dan
kebiasaan tersebut sebelum mereka dewasa. Data statistik ekonomi agar dapat melanjutkan hingga ke jenjang
menunjukkan bahwa diantara para remaja yang merokok pendidikan SMP seperti di SDN Kota Lama 5 Malang.
tersebut, hampir 25% merokok pertama kali sebelum Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian perlu
berusia 10 tahun 4. dilakukan untuk sarana informasi pemerintah Kota
Selain terdapat pada gas pembuangan dan accu Malang untuk merencanakan kebijakan kesehatan yang
kendaraan bermotor, Timbal/plumbum merupakan unsur lebih baik untuk anak jalanan, selain itu penelitian ini
berbahaya yang juga terdapat di dalam kandungan asap dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara paparan
rokok. Unsur-unsur logam pada rokok terdistribusi dalam polusi timbal pada anak jalanan di SDN Kota Lama 5
asap sebanyak 3-79%. Asap dari rokok kretek Malang terhadap kejadian gingival lead line.
mengandung logam berat/timbal yang jauh lebih tinggi
dari asap rokok filter 5. Aktivitas merokok tersebut dapat MATERIAL DAN METODE
menyebabkan keracunan timbal yang bermanifestasi pada
rongga mulut terutama pada bagian gingiva yang Penelitian dilakukan di SDN Kota Lama 5 Malang
menyebabkan terjadinya gambaran pigmentasi berwarna pada bulan Juli 2018. Sampel yang digunakan adalah anak
biru keabu-abuan hingga hitam yang disebut sebagai jalanan di SDN Kota Lama 5 Malang yang memenuhi
gingival lead line6. kriteria penelitian dengan rata-rata bekerja di jalanan lebih
Percepatan perkembangan dan kemajuan transportasi dari 6 jam/hari, tempat lokasi kerja di pinggir jalan
tampak dengan semakin meningkatnya jumlah dan jenis perkotaan yang padat akan kendaraan serta dengan rentan
kendaraan bermotor. Salah satu dampak negatif yang usia anak jalanan 6-12 tahun. Persetujuan kelaikan etik
diperoleh adalah tingginya tingkat polusi udara di penelitian ini telah diberikan oleh Health Research
lingkungan kota, sebagai hasil emisi gas pembuangan Ethical Clearance Commission (HRECC) Fakultas
kendaraan bermotor. Timbal adalah salah satu unsur Kedokteran Gigi Universitas Airlangga
berbahaya yang terdapat pada emisi gas pembuangan dan (149/HRECC.FODM/VII/2018).
accu kendaraan bermotor 7. Kadar timbal dalam kategori Melakukan pemeriksaan pada sampel yang memenuhi
normal adalah <40 mg/100ml, keracunan timbal dapat kriteria. Kemudian sampel yang sudah terkumpul diberi
timbul apabila seseorang memiliki kadar timbal dalam pengarahan akan penelitian yang akan dilakukan dan
darah >45ug/dl. Partikel timbal dapat meracuni tubuh Informed Consent kepada orang tua sampel sebelum
melalui rantai makanan, inhalasi, maupun penetrasi dilakukan penelitian. Pembagian kuisioner yang berisi
melalui kulit. Salah satu tanda keracunan timbal yang tentang waktu serta lama anak berada di jalan selama 1
dapat diamati sejak dini adalah terbentuknya gambaran tahun, 24 jam, pola makan anak di jalan, tingkah laku anak
gingival lead line atau garis timah pada gingival margin 8. di jalanan, dan kebiasaan buruk seperti merokok anak
Menurut Suciani (2007) pada sistem pencernaan efek jalanan. Pemeriksaan keadaan rongga mulut dilakukan di
toksik timbal dapat menyebabkan seperti mual, muntah, tempat dengan penyinaran menggunakan senter.
nafsu makan berkurang, kerusakan sistem saraf pusat dan Dilakukan pengukuran langsung secara visual pada
saraf tepi seperti tremor, sakit kepala, leher terasa kaku, gingiva bagian anterior atas (kaninus, insisivus central,
demam, menurunya kecerdasan, kejang, akumulasi cairan insisivus lateral kanan dan kiri atas). Pemeriksaan gingiva
cerebrospinal dalam otak jika konsentrasi timbal dalam lead line di lakukan dengan menghitung jumlah garis biru
darah terlalu tinggi. ke abu-abuan hingga hitam pada margin gingiva.
Chahaya, dkk (2005) dalam penelitiannya di
Pematang Siantar mendapatkan bahwa, semakin lama HASIL PENELITIAN
seseorang menjadi tukang becak mesin maka semakin
terpapar dengan bahan pencemaran timbal di udara dan Diagram 1. Jumlah anak jalanan di SDN Kota Lama
semakin tinggi pula akumulasi kerja timbal dalam Malang
spesimen darah. Faktor lain yang menyebabkan tingginya
kadar timbal yaitu lama paparan terkena timbal, dosis
timbal yang masuk dan kebersihan rongga mulut.
Menurut Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia
No 32 pasal 14 tahun 1999 menyatakan bahwa setiap
bulan mengalami paparan gingival lead line derajat 0 dan
20
derajat 1. Kemudian anak jalanan yang hidup di jalan
18
selama 2-6 bulan mengalami paparan gingival lead line
16 lebih variatif yaitu derajat 0, derajat 1, derajat 2 dan derajat
14 3. Sedangkan untuk anak jalanan yang hidup di jalan
12 selama 7-12 bulan mengalami paparan gingival lead line
JUMLAH ANAK JALANAN

10 derajat 2 dan derajat 3.


8
6 Tabel 3. Tabel Uji Spearman’s
4
2
Correlations
0
NO Gingival Lead
Laki- LakiPerempuan Spearman’s rho Line

JENIS KELAMIN Sig. (2 tailed)*

Diagram 1 menunjukkan bahwa responden yang Lama anak jalanan berada


1 0,03
digunakan dalam penelitian ini sebagian besar terdiri dari di jalan dalam 1 tahun
laki-laki yaitu sebanyak 18 anak dan perempuan sebanyak
12 anak jalanan. Lama anak jalanan berada
2 0,00
di jalan dalam 24 jam
Data yang telah diperoleh kemudian diolah dan
dianalisa untuk mencari analisis hubungan paparan polusi Intensitas anak jalanan
timbal pada anak jalanan dengan kejadian gingival lead 3 makan/jajan di pinggir 0,039
jalan dalam 1 hari
line dengan membagi menjadi 4 kriteria, yaitu derajat 0,
derajat 1, derajat 2 dan derajat 3 menggunakan program
Jenis tempat/pembungkus
SPSS metode Spearman
makanan beli yang
4 0,663
Tabel 1. Distribusi Derajat Gingival Lead Line digunakan oleh anak
jalanan
Gingival Lead Line
Anak Jenis tempat/pembungkus
Jalanan
Derajat 0 Derajat 1 Derajat 2 Derajat 3 bekal makanan yang
5 0,819
digunakan oleh anak
Jumlah 4 6 15 5 jalanan

Present Kebiasaan anak jalanan


13.3% 16.7% 53.3% 16.7% 6 0,00
ase seperti merokok

Intensitas anak jalanan


Data hasil penelitian menunjukan bahwa gingival lead 7 0,00
merokok dalam 1 minggu
line dengan derajat 2 sebagian besar terdapat pada anak
jalanan SDN Kota Lama 5 Malang yaitu sebanyak 50%. Penggunaa alat pelindung
8 seperti masker pada anak 0,00
Tabel 2. Jumlah paparan timbal pada anak jalanan dalam jalanan
1 tahun.
*Keterangan : Signifikan bila nilai p-value 0,05.
Jumlah anak Lama menjadi
Gingival Lead Line Selanjutnya dilakukan uji signifikansi antar variabel
jalanan anak jalanan
dengan Uji Spearman’s untuk melihat hubungan antar
7 orang < 1 bulan D0 dan D1 variabel.

19 orang 2-6 bulan D0, D1, D2 dan D3 Menurut uji hubungan didapatkan hasil dari uji
spearman menunjukan hasil yang signifikan antara lain
4 orang 7-12 bulan D2 dan D3 yaitu lama anak berada di jalan selama 1 tahun dengan
nilai p-value 0,03, kemudian lama anak berada di jalan
selama 24 jam didapatkan nilai p-value 0,00, intensitas
Data penelitian didapatkan hasil dengan anak jalanan
anak makan di jalan dalam 1 hari dengan nilai p-value
SDN Kota Lama 5 Malang yang hidup di jalan selama <1
0,039, kebiasaan merokok pada anak jalanan dengan nilai
p-value 0,00, intensitas anak merokok dalam seminggu Lama anak jalanan berada di jalanan sangat
dengan nilai p-value 0,00 dan penggunaan alat pelindung mempengaruhi kejadian gingival lead line pada rongga
seperti masker dengan nilai p-value sebesar 0,00. sehingga mulut mereka. Hal ini sejalan dengan penelitian dari
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara lama Cecillia (2009) yang menjelaskan bahwa gingival lead
anak berada dijalan dalam 1 tahun, 24 jam, intensitas anak line merupakan ciri khas keracunan timbal yang dapat
makan dijalan, kebiasaan merokok dan penggunaan alat timbul apabila seseorang memiliki kadar timbal dalam
pelindung dengan kejadian gingival lead line. darah sebanyak >45ug/dl selama sekitar 2 bulan. Hal ini
sesuai dengan temuan yang didapatkan pada anak jalanan
Untuk uji hubungan yang tidak signifikan antara lain SDN Kota Lama 5 Malang, hasil penelitian menunjukan
yaitu penggunaan tempat pembungkus makanan beli dan bahwa 15 anak dari 30 subjek penelitian terdapat gingival
bekal makanan dengan nilai p-value sebesar 0,663 dan lead line derajat 2 pada gingiva mereka. 15 anak tersebut
0,819 yang berarti nilai tersebut lebih besar dari 0,05 yang semuanya mengaku berada di jalanan selama sekitar 1
artinya tidak ada hubungan antara tempat pembungkus tahun belakangan ini. Hasil ini juga sejalan dengan
makanan beli dan tempat pembungkus bekal makanan penelitian dari Chahaya (2005) dalam penelitiannya di
dengan kejadian gingival lead line rongga mulut. Pematang Siantar yang menyatakan bahwa, faktor yang
menyebabkan tingginya kadar timbal yaitu lama paparan
PEMBAHASAN terkena timbal, dosis timbal yang masuk dan kebersihan
rongga mulut.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Dalam penelitian ini kebiasaan merokok anak jalanan
antara paparan polusi timbal pada anak jalanan di SDN dibagi menjadi beberapa kali dalam setiap minggunya.
Kota Lama 5 Malang dengan kejadian gingival lead line. Sebagian besar anak jalanan merokok sebanyak 1–3 kali
Pemeriksaan dilakukan dengan menghitung jumlah garis dalam seminggu. Sebagian besar aktivitas merokok anak
berwarna biru ke abu-abuan hingga hitam pada margin jalanan termasuk dalam kriteria “kadang-kadang”
gingiva gigi anterior atas (kaninus, insisivus central, merokok berjumlah 11 anak dari 30 anak (36,7%). Hal ini
insisivus lateral kanan dan kiri atas) dengan subjek disebabkan karena kebiasaan hidup mereka sangat bebas
penelitian rata-rata berada/tinggal di jalanan dan menjadi dan juga pergaulan mereka sangat berdampak pada suatu
anak jalanan selama 7–12 bulan. Anak yang sejak kecil kebiasaan yang mereka lakukan tiap harinya. Hasil ini
/dalam proses pertumbuhannya, hidup dan tinggal sesuai dengan data statistik dari Badan POM (2018) yang
bersama dengan orang tua mereka yang juga bekerja di menunjukan bahwa hampir 25% perokok dan pengguna
jalan dengan mata pencaharian seperti tukang parkir, kuli tembakau pada orang dewasa mulai melakukan kebiasaan
bangunan, atau tukang becak menyebabkan anak tersebut merokok pertama kali sebelum berusia 10 tahun. Rokok
hidup di jalan relatif lebih lama. Hubungan antara lama juga mengandung timbal (Pb) dan dapat terbawa oleh asap
anak berada di jalanan dengan kejadian gingival lead line, rokok serta terhirup oleh perokok aktif maupun pasif.
ditunjukan dari anak jalanan yang hidup di jalan selama 7- Aktivitas merokok dengan kejadian gingival lead line
12 bulan mengalami gingival lead line yang derajatnya menunjukan adanya hubungan antara merokok dengan
lebih parah dari pada anak jalanan yang hidup di jalan kejadian gingival lead line. Kebiasaan merokok dapat
selama <1 bulan dan 2–6 bulan dikarenakan rata-rata menjadikan resiko memiliki gingival lead line yang lebih
mereka memiliki kebiasaan buruk seperti merokok serta parah sebesar 2 kali lipat dari anak jalanan yang tidak
hidup di jalan untuk bekerja. merokok 9. Selain itu tingkat merokok dianggap
Hasil penelitian dari aktivitas anak jalanan SDN Kota mempengaruhi keparahan pigmentasi gingiva atau
Lama 5 Malang didapatkan semakin lama anak tersebut gingival lead line pada anak jalanan 10.
berada di jalan maka anak akan lebih sering terpapar oleh Penggunaan masker sebagai alat pelindung diri untuk
paparan timbal dan peningkatan derajat gingival lead line mengurangi paparan dari limbah pabrik atau mengurangi
juga akan semakin bertambah. Didapatkan responden paparan dari luar seperti asap kendaraan bermotor.
dengan derajat gingival lead line paling banyak derajat 2 Menurut hasil penelitian sebagian besar anak jalanan SDN
dengan intensitas waktu yang berbeda, untuk anak jalanan Kota Lama 5 Malang tidak pernah menggunakan masker
SDN Kota Lama 5 Malang yang hidup di jalan selama <1 selama berada di jalan yang menyebabkan terjadinya
bulan didapatkan paling banyak anak terkena gingival gingival lead line. Ada beberapa anak yang tidak
lead line derajat 0 dan 1. Kemudian untuk anak jalanan mengenal adanya disposable surgical mask/masker satu
SDN Kota Lama 5 Malang yang hidup di jalan selama 2- kali pakai. Hal ini menyebabkan kurang pedulinya anak
6 bulan yaitu sebagian besar terkena gingival lead line jalanan akan kesehatan mereka sendiri sehingga terdapat
derajat 0, derajat 1, derajat 2 dan derajat 3 serta untuk anak hubungan antara penggunaan alat pelindung seperti
jalanan SDN Kota Lama 5 Malang yang hidup di jalan masker dengan kejadian gingival lead line. Oleh karena
selama 7-12 bulan yaitu sebagian besar terkena gingival itu hubungan paparan polusi timbal pada anak jalanan
lead line derajat 2 dan derajat 3. Sehingga semakin lama yang mempengaruhi kejadian gingival lead line dapat
anak tersebut berada di jalan maka anak yang terkena dilihat dari 4 hal. Keempat hal tersebut adalah: waktu dan
derajat 2 dan 3 juga akan semakin banyak. lama anak di jalanan, pola makan anak di jalan, tingkah
laku anak di jalanan, dan kebiasaan buruk seperti merokok 5. Hasanah, U. (2011). Kajian model pemajanan asap
anak jalanan. Hal–hal tersebut masing-masing rokok terhadap kadar logam berat produk pangan
mempunyai peranan penting untuk mempengaruhi gorengan berlapis tepung. Bogor: Institut Pertanian
Bogor.
kejadian gingival lead line pada rongga mulut.
6. Padmaningrum, R. T. (2007). Rokok mengandung Zat
DAFTAR PUSTAKA Adiktif Yang Berbahaya Bagi Kesehatan. Universitas
Negeri Yogyakarta.
1. Prasetia, A., Yuliwar, R., & Dewi, N. (2018). Hubungan 7. Prehati. (2005). Dampak pemakaian bensin bertimbal
pola pemenuhan nutrisi dengan kadar hemoglobin pada dan kesehatan. Jakarta: KPBB (Komite Penghapusan
anak jalanan di kota Malang. Nursing News, 3(1). Bensin Bertimbal).[cited November 2009].
2. Afandi, A. S. (2012, Oktober 31). SDN 5 kota lama 8. Hoffman, R. S. (2007). Goldfrank’s manual of
Malang dipercaya tampung anjal. Retrieved from toxicologic emergencies. North America: McGraw Hill.
https://mediacenter.malangkota.go.id/2012/10/sdn-5-
kotalama-malang-dipercaya-tampung-anjal/ 9. Sarilaksmi, N. (2014). Gambaran Gingival Lead Line
Pada Polisi Lalu Lintas Polrestabes Surabaya.
3. Suhartini, T. (2008). Strategi bertahan hidup anak Universitas Airlangga.
jalanan kasus: anak jalanan di kota Bogor. Bogor:
Institut Pertanian Bogor. 10. Regezi J A., Sciubba JJ. (2008). Oral Pathologi Clinical
Pathologic Corelations. pp. 146-147.
4. Badan POM. (2018). Remaja, tembakau dan rokok.
Jakarta: Sentra Informasi Keracunan Nasional.

You might also like