1. Pengertian Bela Negara
Awal Maret 2005 lalu, semangat
bela negara kita kembali muncul.
Kali ini yang mendasarinya adalah
klaim Malaysia atas Blok Ambalat
di Kalimantan Timur, yang me-
rupakan bagian wilayah Indonesia.
Malaysia secara sepihak memberikan
konsesi eksplorasi kawasan kaya
minyak itu kepada Shell, sebuah
perusahaan minyak Belanda. Pa-
dahal, Indonesia telah memberikan
konsesi serupa kepada Unocal (per-
usahaan Amerika) serta ENI
(perusahaan minyak asal Italia).
Maklum saja, ini merupakan wilayah
Indonesia. Dampaknya, pelabuhan
kecil itu menjadi pos terdepan
operasi pengamanan dari KRI Ren-
cong, KRI Wiratno, dan KRI Nuku,
yang bermuatan pasukan dan senjata
lengkap.
b Gambar 1.2. Pencaplokan suatu wilayah negara oleh
Upaya bela negara tersebut tidak —_!ain, seperti di Blok Ambalat, merupakan salah satu pembangkit
hanya dilakukan oleh kalangan — Kembali semangat bela negara,
militer. Kalangan sipil pun turut
berpartisipasi dalam usaha bela negara. Fakta menyebutkan, antara lain
sedikitnya 250 relawan mendaftar ke Posko Kosgoro 1957 yang membuka
pendaftaran relawan di depan Gedung DPRD Provinsi Sumatera Selatan;
Front Pembela Negara Kesatuan Republik Indonesia (FP-NKRI) Yogyakarta
telah menerima pendaftaran sekitar 213 orang relawan; Sebanyak 120 warga
di Kota Kendari yang tergabung dalam Front Masyarakat Bela Negara
(Formaben) melakukan aksi cap jempol darah sebagai bentuk dukungan
terhadap pemerintah Indonesia; Begitu pun dengan mahasiswa yang
tergabung dalam Forum Aksi Mahasiswa Merah Putih Fomerpa, membuka
posko pendaftaran relawan untuk mengganyang Malaysia. Di luar itu tentu
masih banyak lagi. Gerakan ini terkait dengan buntut klaim Malaysia atas
Ambalat yang menganggap sebagai wilayahnya.
Lalu, tahukah kamu apa yang dimaksud dengan bela negara? Bela
negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga negara yang teratur,
menyeluruh, tepadu, dan berlanjut, yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah
air, kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia serta keyakinan akan
kesaktian Pancasila sebagai ideologi negara, kerelaan untuk berkorban guna
Bab 1 Upaya Pembelaan Negara Kesatuan Republik IndonesiaPresiden
Amerika Serikat
(AS) pada saat
itu, John
Fitzgerald
Kennedy,
menyatakan,
“Jangan tanyakan
apa yang dapat
negara berikan
kepadamu,
tetapi tanyalah
apa yang sudah
Anda berikan
kepada negara.”
Presiden AS
yang dikenal
dengan inisial
JFK. itu,
ke seantero
jagat untuk
memberikan
semangat
nasionalisme
negaranya,
meniadakan ancaman baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri yang
membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan dan persatuan
bangsa, keutuhan wilayah dan yurisdiksi nasional serta nilai-nilai Pancasila
dan UUD 1945. Upaya bela negara adalah kegiatan yang dilakukan oleh
setiap warga negara sebagai penunaian hak dan kewajiban dalam rangka
penyelenggaraan keamanan negara.
Dalam kehidupan bernegara, aspek pertahanan dan keamanan merupakan
faktor yang sangat hakiki dalam menjamin kelangsungan hidup negara
tersebut. Tanpa mampu mempertahankan diri terhadap ancaman, baik dari
luar negeri maupun dari dalam negeri, suatu negara tidak akan dapat
mempertahankan keberadaannya sebagai negara merdcka dan berdaulat.
Bangsa Indonesia yang memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal
17 Agustus 1945 bertekad bulat untuk membela, mempertahankan, dan
menegakkan kemerdekaan serta kedaulatan negara berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.
Pandangan hidup bangsa Indonesia tentang pertahanan negara,
sebagaimana ditentukan dalam Pembukaan dan Pasal-pasal UUD 1945, yaitu
bahwa kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan, Disamping itu, pemerintah negara
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam
usaha pembelaan negara. Sementara bumi, air, dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk ”
sebesar-besamya kemakmuran rakyat, .
Pembelaan negara yang di-
wujudkan dengan keikutsertaan
dalam upaya pertahanan negara
merupakan tanggung jawab dan
kehormatan setiap warga negara.
Oleh karena itu, tidak ada seorang
warga negara pun yang boleh meng-
hindarkan diri dari kewajiban untuk
ikut serta dalam upaya pembelaan
negara, kecuali jika ditentukan lain
oleh undang-undang. Prinsip ikut
serta dalam pembelaan negara se-
Gambar 1.3 Setiap warga negara, baik sipil maupun militer, bagai tanggung jawab dan ke-
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara dar/atau hormatan setiap warga negara
pertahanan keamanan. mengandung makna bahwa upaya
|
Kewarganegaraan untuk SMP-Kelas IXpertahanan negara harus didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban
warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri.
Bangsa Indonesia cinta perdamaian, tetapi lebih cinta kemerdekaan
dan kedaulatannya. Penyelesaian segala pertikaian atau perselisihan yang
timbul dari hubungan antarbangsa atau antarnegara akan selalu diusahakan
melalui cara-cara damai. Bagi bangsa Indonesia, cara kekerasan (perang)
merupakan jalan terakhir yang hanya dilakukan apabila semua usaha dalam
menyelesaikan pertikaian atau perselisihan secara damai tidak berhasil.
Prinsip ini menunjukkan pandangan bangsa Indonesia tentang perang dan
damai.
Bangsa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan. Pemerintah
negara kita menganut politik luar negeri bebas aktif. Oleh karena itu,
pertahanan negara ke luar bersifat defensif aktif, yang berarti tidak agresif
dan ekspansif sejauh kepentingan nasional tidak terancam. Atas dasar sikap
dan pandangan tersebut, bangsa Indonesia tidak terikat atau ikut serta dalam
suatu pakta pertahanan dengan negara lain.
3. Peraturan Perundang-undangan tentang Bela Negara
Pada hakikatnya setiap warga negara Indonesia memiliki hak dan
kewajiban membela negara, Hak dan kewajiban setiap warga negara dalam
membela negaranya diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pernyataan
tentang hak dan kewajiban ikut serta setiap warga negara dalam upaya
pembelaan negara tersebut dimasukkan ke dalam kelompok Bab X tentang
‘Warga Negara dan Penduduk.
Sementara Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa tiap-tiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara, Pernyataan tentang hak dan kewajiban ikut serta setiap
warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara tersebut
dimasukkan ke dalam kelompok Bab XII tentang Pertahanan dan Keamanan
‘Negara. :
Berdasarkan ketentuan Pasal 30 UUD 1945, usaha pertahanan dan
keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta (sishankamrata). Pelaksana sishankamrata dilakukan oleh
TNI dan Polri sebagai kekuatan utama serta rakyat sebagai kekuatan
pendukung.
TNI, yang terdiri dari angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan
udara, merupakan alat negara yang bertugas mempertahankan, melindungi,
dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara, sedangkan Polri, yang
merupakan alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,
bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan
hukum.
Pasal 9 UU No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara menegaskan
bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela
Bab 1 Upaya Pembelaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Selain UUD 1945,
ada pula Kete-
tapan MPR RI
yang mengatur
TNI dan Polri,
yaitu Ketetapan
MPR RINo, VI/
MPR/2000
tentang
Pemisahan
Tentara Nasional
Republik
Indonesia dan
Kepolisian
Negara Republik
Indonesia serta
Ketetapan MPR
RINo. VII/MPR/
2000 tentang
Peran Tentara
Nasional
Peran Kepolisian
Negara Republik
Indonesia,
|:negara yang diwujudkan dalam
penyelenggaraan pertahanan negara,
Keikutsertaan warga negara dalam
upaya bela negara diselenggarakan
melalui pendidikan kewarga-
negaraan, pelatihan dasar kemiliteran
secara wajib, pengabdian sebagai
prajurit TNI secara sukarela atau
secara wajib, dan pengabdian sesuai
dengan profesi.
Sclanjutnya Pasal 37 UU No. 20
tahun 2003 tentang Sistem Pen-
didikan Nasional menentukan bahwa
kurikulum pendidikan dasar dan pen-
didikan menengah serta pendidikan
tinggi wajib memuat, antara lain
Gambar 1.4 Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara pendidikan kewarganegaraan. De-
(sumber dari segala sumber hukum negara) menjiwaiperaturan — ngan ketentuan bahwa setiap peserta
perundang-undangan bela negara davatau pertahanan keamanan —_didik mendapatkan pendidikan ke-
negara Republik Indonesia, warganegeraan dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik memiliki rasa kebangsaan dan rasa cinta tanah air,
Perihal bela negara berkaitan pula dengan hak asasi manusia (HAM).
Pasal 68 UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia menyatakan
bahwa setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Pencantuman bela negara dalam Undang-Undang HAM tersebut mengandung
arti bahwa betapa mendasarnya kedudukan bela negara dalam menjaga
keberadaan bangsa. Oleh karena bela negara merupakan hak dasar setiap
individu maka penyelenggara negara harus memberikan fasilitas atas hak
tersebut kepada warga negaranya. Pemerintah berkewajiban untuk
menumbuhkan sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai dengan
kecintaannya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam metjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Tugas untuk memberikan fasilitas tersebut merupakan tugas pemerintah
pusat sebagaimana tercantum dalam UU No. 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Dacrah, yaitu bahwa pertahanan menjadi salah satu bidang
yang tidak diotonomikan kepada pemerintah daerah.
4. Pentingnya Upaya Bela Negara
«|
Pencari.:man bela negara dalam berbagai peraturan perundang-undangan
nasional mengandung arti hahwa kedudukan bela negara merupakan hal
yang mendasar dan penting ui‘ menjaga kelangsungan hidup bangsa.
Pentingnya upaya bela negara, antara lain membangun dan
meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air, membangun dan meningkatkan
kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia, menegakkan Negara Kesatuan
Kewarganegaraan untuk SMP-Kelas IXRepublik Indonesia, dan mewujudkan tujuan nasional sebagaimana tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945, serta mempertahankan dasar negara Pancasila.
Li
Loeb ad N
Cobalah berdiskusi bersama teman-temanmu, mengapa setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan negara, Apakah konsep bela negara tersebut, kelak, hanya
merupakan hak saja atau kewajiban saja, dalam arti tidak merupakan satu kesatuan? Bagaimana
menurut pendapatmu?
Ue ha)
‘Cobalah kamu merangkum kembali apa yang menjadi prinsip-prinsip bela negara. Setelah itu
ttulislah kembali bunyi Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 serta Pasal 30 ayat (|) dan (2) UD 1945,
Berdasarkan Pasal 27 ayat (3) UUD 1945, siapa yang memiliki hak dan kewajiban membela
negara? Berdasarkan Pasal 30 ayat (I) UUD 1945, siapa yang melaksanakan usaha pertahanan
dan keamanan? Lalu kamu menulis tugasmu itu di buku tugasmu.
[Ell Bentuk-bentuk Usaha Pembelaan Negara
1. Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata)
Dalam upaya mencapai tujuan nasionalnya bangsa Indonesia akan selalu
menghadapi berbagai ancaman, baik dari dalam negeri maupun dari luar
negeri. Ancaman yang dihadapi olch bangsa Indonesia tentu akan melibatkan
seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, ancaman tersebut harus diatasi
secara bersama-sama oleh seluruh rakyat Indonesia sesuai dengan
kemampuan dan profesinya masing-masing.
Hakikat ancaman yang dihadapi
oleh bangsa Indonesia ditimbulkan
oleh adanya kerawanan-kerawanan di
dalam tubuh bangsa Indonesia sendiri
yang dieksploitasi oleh golongan-
golongan tertentu yang tidak senang
dengan pemerintah Indonesia se-
hingga akan menimbulkan gejolak
sosial, ketegangan sosial, krisis
nasional, dan pemberontakan.
Berbagai ancaman yang datang-
nya dari dalam negeri antara lain
ancaman kerusuhan masyarakat yang
ditimbulkan oleh kesenjangan sosial- aaa
ekonomi, yaitu apabila pembangunan = Gambar 1.5 TNI bertugas pokok untuk menegakkan kedaulatan
nasional tidak berhasil mewujudkan —_ negara dan mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang
keadilan di bidang sosial-ekonomi; _berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Bab 1 Upaya Pembelaan Negara Kesatuan Republik Indonesia :
lengean Hak clotancaman kerusuhan masyarakat dengan kekerasan yang ditimbulkan oleh
golongan tertentu untuk memaksakan kepentingan secara tidak konstitusional,
yaitu apabila sistem politik yang ada tidak berhasil menampung aspirasi
yang berkembang dalam masyarakat; ancaman pemberontakan angkatan
bersenjata yang bersifat separatisme, yaitu apabila pemerataan pembangunan
nasional tidak dapat menjangkau seluruh daerah secara seimbang; ancaman
pemberontakan bersenjata yang ditimbulkan oleh golongan yang ingin
mengubah ideologi negara dan membentuk negara baru.
Selain ancaman dari dalam negeri, ancaman terhadap bangsa Indonesia
yang datangnya dari luar negeri dapat berupa keinginan negara besar untuk
menguasai Indonesia karena posisi silang Indonesia yang strategis; keinginan
negara industri untuk menguasai Indonesia karena kekayaan alam yang
dimiliki Indonesia; bahaya perang modern berupa perang nuklir akan
mengancam seluruh kehidupan bangsa di dunia termasuk bangsa Indonesia;
timbulnya arus globalisasi dunia yang menimbulkan banyak kerawanan di
bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan
negara yang perlu kita waspadai dan antisipasi.
Dengan demikian, pengertian sishankamrata adalah suatu sistem
pertahanan keamanan dengan komponen-komponen yang terdiri dari seluruh
potensi, kemampuan, dan kekuatan nasional yang bekerja secara total, in-
tegral, serta berlanjut dalam rangka mencapai ketahanan nasional.
Sishankamrata bersifat semesta dalam konsep, semesta dalam ruang lingkup,
dan semesta dalam pelaksanaan, dengan mempergunakan dua cara
pendekatan yaitu sistem senjata teknologi (sistek) dan sistem senjata sosial
(sissos) secara serasi.
2. Hakikat Pertahanan dan Keamanan
Salah satu fungsi pemerintah negara ialah pengaturan dan pe-
nyelenggaraan segenap upaya untuk menjamin keberadaan bangsa dan negara
serta keutuhan wilayah Indonesia melalui pemeliharaan dan peningkatan
keamanan nasional yang dilaksanakan dengan penyelenggaraan upaya
pertahanan negara secara berlanjut. .
Upaya pertahanan dan kemanan negara diselenggarakan dengan
membangun serta membina daya dan kekuatan pangkal negara dan bangsa
yang mampu meniadakan setiap ancaman dari dalam negeri dan luar negeri
dalam wujud apa pun.
Hakikat pertahanan kemanan adalah perlawanan rakyat semesta untuk
menghadapi setiap bentuk ancaman terhadap keselamatan bangsa dan negara,
yang penyelenggaraannya disusun dalam sistem pertahanan keamanan rakyat
semesta dan didasarkan pada kesadaran akan tanggung jawab tentang hak
dan kewajiban warga negara, serta keyakinan akan kekuatan sendiri,
keyakinan akan kemenangan dan tidak kenal menyerah, baik penyerahan
diri maupun penyerahan wilayah. Perlawanan rakyat semesta merupakan
kesadaran, tekad, sikap, dan pandangan seluruh rakyat Indonesia untuk
Kewarganegaraan untuk SMP-Kelas IXmenangkal, mencegah, menggagalkan, dan menumpas setiap ancaman yang
membahayakan keselamatan bangsa dan negara Indonesia.
Bentuk akhir dari perlawanan rakyat semesta yaitu perang rakyat
semesta. Perang rakyat semesta merupakan perlawanan total seluruh rakyat
Indonesia terhadap usaha musuh yang akan merampas kemerdekaan dan
kedaulatan bangsa dan negara Indonesia dengan mengerahkan segenap
potensi dan kekuatan nasional. Perlawanan rakyat semesta tersebut bersifat
kerakyatan, kesemestaan, dan kewilayahan,
Perlawanan rakyat semesta yang bersifat kerakyatan berarti keikutsertaan
seluruh rakyat (warga negara) sesuai dengan kemampuan dan keahliannya
masing-masing. Perlawanan rakyat semesta yang bersifat kesemestaan berarti
seluruh daya bangsa dan negara Indonesia mampu memobilisasikan diri
guna menanggulangi setiap bentuk ancaman, baik dari luar negeri maupun
dari dalam negeri, Perlawanan rakyat semesta yang bersifat kewilayahan
berarti seluruh wilayah negara merupakan tumpuan perlawanan dan segenap
lingkungan diberdayagunakan untuk mendukung setiap bentuk perlawanan
secara berlanjut.
Penyelenggaraan perlawanan rakyat semesta yang dilaksanakan dengan
sistem pertahanan keamanan rakyat semesta merupakan tatanan segenap
unsur kekuatan pertahanan dan keamanan negara secara menyeluruh, terpadu,
dan terarah, atas dasar satu komando dan strategi tunggal sehingga merupakan
‘suatu totalitas perlawanan rakyat semesta. Perwujudan usaha total perlawanan
rakyat mencakup perlawanan bersenjata dan perlawanan tidak bersenjata
untuk menghadapi setiap kekuatan asing yang ingin merampas kemerdekaan
dan kedaulatan bangsa Indonesia atau menguasai sebagian wilayah Indone-
sia. Sarana perjuangan bangsa bertumpu pada kekuatan rakyat yang terlatih
serta dipersenjatai secara psikis dengan ideologi Pancasila dan secara fisik
dengan kemampuan bela negara.
Dipersenjatai secara psikis dalam arti ditanamkan kecintaan pada bangsa
dan tanah air, ditumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia,
kesadaran akan hak, kewajiban, dan tanggung jawab dalam usaha pembelaan
negara, serta diberi bekal keterampilan pengetahuan dan kelengkapan ilmu-
ilmu sosial untuk diwujudkan sebagai sistem senjata sosial, |)ipersenjatai
secara fisik dalam arti diberi bekal keterampilan, pengetahuan dan
kelengkapan keprajuritan, peralatan dan persenjataan sebagai produk
teknologi pertahanan keamanan, untuk diwujudkan sebagai sistem senjata
teknologi.
Usaha pertahanan dan kemanan negara yang dilaksanakan melalui sistem
pertahanan keamanan rakyat semesta, dapat dilakukan oleh TNI dan Polri
sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung. TNI,
yang terdiri dari angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara, bertugas
mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kepolisian Negara Republik Indone-
sia bertugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat; menegakkan
hukum; melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat.
Bab 1 Upaya Pembelaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pertahanan
negara kita
bersifat semesta,
dalam arti
melibatkan
seluruh rakyat
dan segenap
dan prasarana
nasional, serta
seluruh wilayah
negara sebagai
satu kesatuan
pertahanan,
Pertahanan
negara disusun
ber kan
prinsip
demokrasi, hak
asasi manusia,
kesejahteraan
umum, lingkungan
hidup, ketentuan
hukum nasional
dan hukum
internasional
serta kebiasaan
internasional,
prinsip hidup
berdampingan
secara damai
dengan memper-
hatikan kondisi
geografis negara
Indonesia sebagai
negara kepulauan
(negara
nusantara).
Disamping
prinsip-prinsip
tersebut,
pertahanan
negara juga
memperhatikan
prinsip
kemerdekaan,
kedaulatan, dan
keadilan sosial.Rakyat sebagai kekuatan pendukung dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara merupakan salah satu sumber daya nasional yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan kekuatan utama.
Sumber daya nasional itu sendiri yaitu sumber daya manusia, sumber daya
alam, dan sumber daya buatan.
3. Bentuk-bentuk Usaha Pembelaan Negara
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela
negara serta pertahanan dan keamanan. Bagaimana bentuk partisipasimu
dalam upaya bela negara tersebut? Partisipasi adalah hal turut berperan
serta dalam suatu kegiatan. Dengan demikian, setiap warga negara dituntut
berperan serta dalam suatu kegiatan, yakni upaya bela negara.
Upaya pertahanan dan keamanan negara mencakup pembentukan dan
penggunaan sumber daya buatan dan segenap prasarana fisik dan psikis
bangsa dan negara. Pertahanan dan keamanan negara, yang mencakup seluruh
aspek kehidupan bangsa dan negara sebagai bagian integral dari
pembangunan nasional, diartikan sebagai keikutsertaan seluruh rakyat secara
aktif dalam sishankamrata. Pertahanan dan keamanan negara tidak
dilaksanakan dengan mempersenjatai seluruh rakyat secara fisik melainkan
merupakan keikutsertaan seluruh rakyat dalam pertahanan dan keamanan
negara melalui bidang profesinya masing-masing, Dengan demikian, setiap
warga negara melakukan usaha pertahanan dan keamanan negara sebagai
bagian dari pelaksanaan bidang profesi atau pekerjean masing-masing atau
merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari.
Keikutsertaan setiap warga negara dalam upaya bela negara dan/atau
pertahanan keamanan diselenggarakan melalui pendidikan pendahuluan bela
negara sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem pendidikan
nasional, keanggotaan rakyat terlatih, keanggotaan angkatan bersenjata (TNI)
secara sukarela atau wajib, dan keanggotaan perlindungan masyarakat secara
sukarela.
a. Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN)
Pada hakikatnya PPBN bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan
terhadap tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia, keyakinan
akan kesaktian Pancasila sebagai ideologi negara, dan memberikan
kemampuan awal bela negara. Penyclenggaraan PPBN tidak hanya ditujukan
untuk menghasilkan kualitas manusia Indonesia yang dapat mengembangkan
kemampuan dan kesediaan untuk mempertahankan dan membela bangsa,
negara, dan tanah air, tetapi juga memberikan bekal scbagai warga negara
Indonesia yang baik, terutama dalam mempertahankan kehidupan bangsa
dan negara serta membangkitkan motivasi dan dedikasi berupa rasa turut
memiliki, rasa ikut bertanggung jawab serta turut berpartisipasi dalam
pembangunan nasional guna mewujudkan suatu masyarakat aman, tenteram,
damai, dan sejahtera.
Kewarganegaraan untuk SMP-Kelas IX‘Warga masyarakat yang telah
menghayati hak dan kewajiban dalam
upaya pertahanan dan keamanan
negara, secara naluri akan merasakan
bahwa gangguan yang terjadi di
tengah masyarakat dapat meng-
ganggu kelancaran kegiatan ma-
syarakat. Kepribadian dengan tang-
gung jawab demikian merupakan
faktor penting dalam memelihara,
mempertahankan, atau mengem-
bangkan kehidupan masyarakat
sehingga akan menganggap par-
inya ke dalam fungsi per-
n2.triped.com
n dan keamanan negara Gamibar 1.6 Upacarabendera yang dilakukan siswa di sekolah
sebagai kewajiban dan kepentingan —merupakan salah satu bentuk partisipasi siswa dalam upaya bela
pribadinya. negara.
Pada tahap awal, PPBN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
sistem pendidikan nasional yang diselenggarakan di sekolah dan luar sekolah,
termasuk lingkungan organisasi kepemudaan dan olahraga. Pada tahap awal
(pendidikan tingkat dasar dan tingkat menengah), PPBN bukan merupakan
mata pelajaran khusus tentang bela negara melainkan merupakan rangkaian
material ajaran untuk membina kesadaran bela negara yang terjalin dalam
‘mata pelajaran agama, Pancasila, IPS, IPA, seni, dan olahraga secara terpadu,
terarah, dan menyeluruh dalam susunan kurikulum yang berlangsung secara
terus-menerus sebagai program pendidikan dalam pendidikan nasional.
Contoh PPBN yang diselenggarakan di sekolah misalnya pelaksanaan
upacara bendera, program ekstrakurikuler (seperti pramuka), penghijauan,
dan karya ilmiah remaja.
b. Keanggotaan Rakyat Terlatih (Ratih)
Rakyat terlatih merupakan salah satu bentuk keikutsertaan warga negara
dalam upaya bela negara yang menunjukkan sifat kesemestaan dan
keserbagunaannya dalam penyclenggaraan pertahanan keamanan negara.
Kegiatan yang termasuk ratih antara lain pertahanan sipil (hansip),
perlawanan rakyat (wanra), keamanan rakyat (kamra), dan resimen
mahasiswa (menwa).
Fungsi-fungsi ratih antara lain fungsi ketertiban umum guna memelihara
ketertiban masyarakat, kelancaran roda pemerintahan, dan segenap
perangkatnya, serta kelancaran kegiatan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidup; fungsi perlindungan rakyat guna menanggulangi gangguan
ketertiban hukum maupun gangguan ketenteraman masyarakat; fungsi
keamanan rakyat guna menanggulangi dan/atau meniadakan gangguan
keamanan masyarakat atau subversi yang dapat mengakibatkan terganggunya
stabilitas keamanan; fungsi perlawanan rakyat guna menghadapi atau
Bab 1 Upaya Pembelaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
J»menanggulangi dan menghancurkan musuh yang hendak menduduki atau
Prajct sukarela | Memgwsssi wilayah atau sebagian wilayah Republik Indonesia
adalah warga | c. Pengabdian Prajurit TNI dan Polri secara Sukarela atau Wajib
ee ergy Dalam hal pengabdian TNI secara sukarela atau wajib, TNI, yang terdiri
mengabdikan diri dari angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara, berperan sebagai
anaes alat pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. TNI bertugas
keprajuritan, melaksanakan kebijakan pertahanan negara untuk mempertahankan
sedangkan kedaulatan negara dan keselamatan wilayah, melindungi kehormatan dan
prajurit wajib keselamatan bangsa, melaksanakan operasi militer selain perang, dan ikut
adalah warga | serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan
hegirs yang internasional,
mengabdikan diri Dalam hal pengabdian Polri secara sukarela atau wajib, Polri bertujuan
dalam dinas untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya
Kepraiuitan | keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum,
eathan terselenggaranya perlindungan, pengayoman, dan pelayanan masyarakat,
berdasarkan serta terbinanya ketenteraman masyarakat dengan menjunjung tinggi hak
peraturan asasi manusia dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.
piel 4d, Perlindungan Masyarakat
Perlindungan masyarakat merupakan pengorganisasian masyarakat untuk
melakukan fungsi menanggulangi dan/atau memperkecil akibat malapetaka
yang ditimbulkan, antara lain oleh perang dan bencana alam. Warga negara
yang diikutsertakan dalam perlindungan masyarakat ialah warga negara di
lingkungan pemukiman, lingkungan pendidikan, dan lingkungan pekerjaan,
yang bukan anggota ratih, angkatan bersenjata, atau pun cadangan TNI.
Persyaratan untuk diikutsertakan dalam perlindungan masyarakat lebih ringan
dan tanpa batas usia, yang dimaksudkan untuk dapat memberikan kesempatan
yang luas kepada warga negara agar tertampung guna ikut serta dalam
upaya pembelaan negara. Pelaksanaan pembinaan perlindungan masyarakat
diselenggarakan oleh departemen dalam negeri.
Cn
Cobalah berdiskusi bersama teman-temanmu, apa peran penting PPBN dalam upaya bela
negara. a
Oe unc
Cobalah kamu menulis di dalam buku tugasmu bentuk-bentuk usaha pembelaan negara lainnya.
Apa yang menjadi alasanmu?
{Gy Peran Serta Warga Negara Indonesia dalam Membela Negara
Kesatuan Republik Indonesia
Peran serta warga negara dalam upaya bela negara tidak hanya
merupakan hak, tetapi juga kewajiban yang harus dipenuhi. Kelangsungan
2 i Kewarganegaraan untuk SMP-Kelas IXdan keutuhan bangsa dan negara
menentukan peran serta setiap warga
negara Indonesia. Peran serta dalam
usaha pembelaan negara dapat
diwujudkan dengan meningkatkan
rasa cinta tanah air, memelihara
lingkungan hidup, dan menjaga
ketertiban dan keamanan.
Usaha bela negara yang di-
wujudkan dengan meningkatkan rasa
cinta tanah air, antara lain melak-
sanakan dan mengikuti upacara
bendera, mengikuti kegiatan pra-
muka, mengikuti kegiatan pecinta
alam, dan menjadi anggota PMR
(Palang Merah Remaja). Gambar 1.7 Mengikuti kegiatan pramuka merupakan salah
Usaha bela negara yang di- satu peran serta warga negara dalam rangka upaya membela
wujudkan dengan memelihara ling- negara.
kungan hidup, seperti menjaga kelestarian hutan agar kelembaban air terjaga,
tidak melakukan penambangan secara liar yang dapat merusak lingkungan
hidup, melindungi flora dan fauna, tidak melakukan penangkapan ikan
dengan menggunakan alat dan bahan yang beracun atau listrik bertegangan
tinggi, tidak membuang sampah sembarangan, dan ikut berkecimpung dalam
berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan.
Sementara usaha bela negara yang diwujudkan dengan menjaga
ketertiban dan keamanan, seperti menjadi anggota rakyat terlatih (Hansip,
Wanra, dan Kamra), ikut mendukung dan melakukan kegiatan Siskamling,
dan mentaati peraturan perundang-undangan nasional.
Tere
Cobalah berdskusi bersama teman-temanmu, bagaimana jika warga masyarakat tidak mau
berpartisipasi dalam membela negaranya. Apa yang mendorong kamu ikut berpartisipasi dalam
upaya bela negara? Bagaimana pula bentuk partisipasimu dalam upaya bela negara di lingkungan
sekitarmu?
ree OSC
Cobalah kamu membuat rencana kegiatan yang bertema tentang memelihara lingkungan.
Kerjakanlah tugasmu itu di buku tugasmu.
Untuk menambah wawasan tentang makna usaha pembelaan negara, kamu dapat menjelajahi
belanegara.dephango.id.
Bab 1 Upaya Pembelaan Negara Kesatuan Republik Indonesia | B+. Cobalah kamu membuat kelompok yang terdiri dari 4-5 orang.
+ Lalu, kelompokmu membaca berita yang dikutip dari surat kabar berikut ini,
+ Setelah itu, kelompokmu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dan menulisnya di
buku tugasmu serta presentasikanlah di depan kelas untuk ditanggapi kelompok lainnya.
Kesadaran Bernegara dan Bela Negara Mulai Hilang
“Jangan tanyakan apa yang dapat negara
berikan kepadamu, tetapi tanyalah apa yang
sudah Anda berikan kepada negara.”
(Presiden Amerika Serikat John Fitzgerald
Kennedy)
Semangat nasionalisme yang berada di
balik -makna ungkapan yang populer ke
seantero jagat itu agaknya sangat kon-
tekstual dengan kondisi di Indonesia. Kendati
demikian, potret negeri ini dewasa ini justru
menggambarkan dengan gamblang betapa
kesadaran bernegara, kesediaan berkorban
membela negara, dan mencintai negara pada
warga negara sudah mengalami erosi yang
sangat tajam.
Secara objektif, Budi Harsono menilai,
faktor penyebab dari profil ironis anak
bangsa dewasa ini adalah kesalahan pada
sistem pembangunan nasional masa silam.
Pembangunan aspek sumber daya manusia
(SDM) yang seharusnya mendapat tempat
teratas justru tidak menjadi prioritas utama
pembangunan jangka panjang alias kurang
diperhatikan,
Selama ini, konsep pembangunan SDM
dilaksanakan secara beriringan dengan derap
pembangunan fisik-material atau pem-
bangunan ekonomi. Namun, dalam praktiknya,
pembangunan SDM tertinggal dari pem-
bangunan ekonomi. Akibatnya, hasil pem-
bangunan SDM dari proses pendidikan kurang
maksimal.
ws |
Sebagai ekses dari hasil pembangunan
di bidang ekonomi, SDM bangsa ini yang
terbentuk cenderung memiliki sikap, men-
tal, dan perilaku yang materialistis,
individualistis, dan pragmatis.
"Setiap orang hanya cenderung me-
mikirkan kepentingannya sendiri, Setiap
individu berpikir dan bertindak berdasarkan
imbalan apa yang bakal dia peroleh saja.
Cara pandang seperti itulah yang dominan
merasuki benak SDM kita dewasa ini, Kita
bisa rasakan itu” papar Budi
Indikasinya, bisa dilihat dari gambaran
umum kualitas produk akhir yang dihasilkan
sistem pendidikan nasional sebagai media
pembangunan SDM. Pembangunan SDM-lah
yang semestinya diprogramkan lebih awal.
Memang, membangun SDM bukanlah suatu
yang instan, Segala jerih-payah dari apa yang
dikerjakan sekarang baru bisa dipetik hasilnya
oleh bangsa ini pada |S tahun sampai 20
tahun yang akan datang.
Sedangkan, yang namanya membangun
SDM haruslah dari awal dan sistematis
karena hasilnya baru bisa dirasakan
manfaatnya oleh bangsa ini dalam jangka
panjang. Berbeda sekali dengan pembangunan
fisik, seperti jembatan, jalan, atau gedung
perkantoran, yang hasilnya sudah bisa
langsung dilihat dan diperoleh hasilnya dalam
jangka pendek.
Kewarganegaraan untuk SMP-Kelas IXKarena itu, dalam membangun SDM
antara lain tentang aspek-aspek kesadaran
bernegara dan kesadaran bela negara inilah
yang sejatinya perlu dibangun dan di-
tumbuhkan secara terus-menerus oleh
bangsa ini,
Dengan kata lain, bukan hanya aspek
intelextualitas dan keterampilan yang
dibangun, tetapi juga aspek budi pekerti dan
cinta pada negara. Sekarang hampir tidak
ada pendidikan yang memberikan secara
maksimal budi pekerti serta kesadaran
bernegara dan membela negara.
Akibatnya, rasa cinta kepada negara
semakin hari semakin menipis di jiwa warga
negara. Belum lagi derasnya pengaruh
globalisasi sekarang ini semakin mem-
pengaruhi hilangnya kecintaan kepada
negara. “Fondasi bangsa ini sudah keropos!”
tukas Budi Harsono,
Padahal, di masa perjuangan bangsa ini
merebut kemerdekaan pada tahun 1945,
dengan hanya bersenjatakan bambu runcing,
para pahlawan kusuma bangsa berani
melawan penjajah yang bersenjata lengkap.
Para pahlawan rela mengorbankan jiwa dan
raganya karena memiliki kebanggaan dan
kecintaan pada negaranya. Mati pun tidak
apa-apa. Semangat itu dikhawatirkan pada
suatu saat akan hilang karena dari hari ke
hari terus meluntur.
Semangat dan idealisme itu harus
dibangkitkan dan ditumbuhkembangkan
kembali, dalam hal ini melalui media
pendidikan. Dalam kurikulum pendidikan
mesti ada penanaman nilai dan semangat
bernegara dan kesadaran bela negara.
Bab 1 Upaya Pembelaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
“Mengapa saya harus mencintai negara
ini?” dan *Mengapa saya mesti berkorban
untuk negara ini?’ adalah dua pertanyaan
besar yang bisa menjadi pintu masuk
penanaman kesadaran bela negara dan
idealisme kebangsaan itu melalui setiap
jenjang pendidikan,
“Intinya, sejak kecil setiap warga negara
yang sedang mengecap bangku pendidikan
pada setiap jenjangnya diberikan motivasi
untuk mencintai dan bangga kepada
negaranya,” ucapnya.
Namun, membangun motivasi warga
negara bukanlah pekerjaan instan. Sebab,
membangun motivasi bukan indoktrinasi,
melainkan membangkitkan kesadaran
eksistensial setiap warga negara sebagai
anak bangsa.
Satu hal yang patut pula digarisbawahi,
membela negara ini tidak hanya tugas TNI,
tetapi juga seluruh komponen bangsa ini.
Penekanan akan kondisi itu masih sangat
kurang pada negara ini, Padahal, tidak ada
satu pun negara di dunia ini yang tidak
memberikan kesadaran bela negara kepada
warga negaranya.
Bahaya Narkoba, sekadar satu contoh,
haruslah dipersepsikan sebagai sebuah
ancaman yang sangat berbahaya bagi seluruh
bangsa ini, Mengancam generasi muda
harapan bangsa dan ujung-ujungnya
membuat kemampuan bela negara pada
warga negara menjadi rapuh.
Sumber: www.tokohindonesia.com
| »