You are on page 1of 11
ane. KEMENTERIAN PERHUBUNGAN @es8 DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT Ww KANTOR OTORITAS PELABUHAN UTAMA TANJUNG PRIOK Palas Ne Teo: taser @ reniegrotspmn goss Pela Tring ck avasero9 Menimoang Mengingat ‘oa ase Mort 1) eannpcketeh PERATURAN KEPALA KANTOR OTORITAS PELABUHAN UTAMA TANJUNG PRIOK NOMOR : Rik. 206/4 /1 /O *PK-19 TENTANG, ‘STANDAR KINERJA PELAYANAN OPERASIONAL PELABUHAN PADA PELABUHAN TANJUNG PRIOK KEPALA KANTOR OTORITAS PELABUHAN UTAMA TANJUNG PRIOK bbahwa dalam rangka menjamin elancaran anus barang, meningkatkan efeltivtas kinexja operasional di pelabuhan dan untuk mengetafl tingkat kinega_pelayansn pengoperasian di polabuhan, sera sebagal dasar periimbangan dalam mempertungkan tt jase petabuhan b, _bahwa berdasarkan perimbangen sebagaimana dimaksud dalam hurut a, ‘maka peru menetapkan Peraiuran Kantor Otortas Pelabuhan Utama ‘Tanjung Prok tentang Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan Pada Pelabuhan Tanjung Pox, UUndang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran [Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran "Negara Republik Indonesia Nomor 4849); 2 Peraturan Pemerintah — Nomer 61 Tahun 2009 tentang ‘Kepolabuhanan(Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2009 Nomor 481, Tambahan Lembaren Negara Republix Indonesia Nomor 5070) ssebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tabun 2015 (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 2015 Nemor 193, ‘Tambahan Lembaran Negara Reepubtk Indonesia Nomor 8731); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan ot Peraian (Lembaran Negara Tahun 2010 Nemor 26, Tambahan Lembaran Negara NNomor 5108.) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemeniah Nomor 22 Tahun 2011 (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 2031 Noor 43, Tambshan Lembaran Negara Republk indonesia Nomor 5208): 4. Peraturan Mented’ Perhubungen Nomer PM 35 Tahun 2012 tentang ‘Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otortas Petabuhan Utama, 5. Peraturan Mentor’ Perhubungan Nomor PM. S1 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut: 6. Peraturan MenteriPerhubungan Nomor PM, 95 Tahun 2015 tentang Podoman Penetapan Harga Jual (Charge) Jasa Kepelabunanan Yang Cea Oa Ba anal? : Se ee eee |G KAN 17. Persturan | Menetapkan 7. Pereturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 85 Tahun 2016 tentang Pedoman Penetapan Haga ual (Charge) Jesa Kepelabunanen Yang Diusahakan Oleh Badan Usaha Pelabuhan, 8. Peraturan Menten Perhubungan Norpor PM 23 Tahun 2017 tentang Peningkatan Fungs! Penyelenggara Pelabuhan pada Pelabunan yang Diusahakan Secera Kemersi MEMUTUSKAN PERATURAN KEPALA KANTOR OTORITAS PELABUHAN UTAMA TANJUNG PRIOK TENTANG STANDAR KINERJA PELAYANAN OPERASIONAL PELABUHAN PADA PELABUHAN TANJUNG PRIOK. BA! KETENTUAN UMUM Pesalt Dalam Peraturan ini yang cimaksud dengan 1. Pelabuhnan adalah ternpal yang terdii ates daratan danvatau perairan dengan batas-balas terientu sebagai tempat Kegatan pemerintahan dan Kogiotan pengusshaan yang dpergunakan sebagai tempat kapalbersanda, nak turun penumpang, danfatau bongkar must bareng, berupa terminal dan tempat berlabun kapal yang dilengkapi dengan fasiias keselamatan dan kkeemenan pelayaran dan Kegiaian penurjang pelabuhan seria sebaga| tempat perpndahaninra-dan antar moda transports 2. Pelabuhan Laut edaloh pelabuhan yang dapat digunakan untuk melayant kegiatan angkutan laut danvatau angkutan penyeberangan yang toretak c laut atau dl sungal 3 Olontas Pelabuhan (Port Authority) adalah lembaga pemerintan oi Pelabunan sebagai olorias yang melaksanakan fungs!_pengaturan, PPengndalian, dan pengswasan kegiatan kepelabunanan yang siusahakan Secara komersal 4. Standar Kinesa Pelayanan Operasional adalah stander hes Kerja dat tap- ‘lap pelayanan yang harus dcapa oleh operator Teminal Pelabuhan dalam peleksanaan pelayanan jesa Kepelabuhanan termasuk dalam penyedaan fasittas dan peralatan pelabuhan, 5, Kinea Pelayanan Operasionsl adalah hasil kerja terukur yang dlcapat PPolabunan dalam molaksanakan peleyanan kapal, barang dan utisas fasitas dan slat, dalam perode wakit dan satuantetert 6. Inckator Kineyja Pelayanan Operastonal adalah vaiabol-varabel pelayanen, Penggunaan fasiitas dan peralatan pelabuban. 7. Badan Usehe Pelabuhan adalah badan usaha yang kegiten usshanys Kusus of Bidang penguechaan terminal dan fasitae pelabunan Ieinya, ABI saat LOKAS! PELASUHAN Pasal2 LLokasi pelabunan yang dtetapkan standar kinesa pelayanan operasionainye menupakan Pelabuban Tanjung Priok yang tera Gari @ (delapan) termina, atu 41) Dwi Kepanduan PT. Pengo Il Persero) Cabeng Tanjung Priok: 2) Pr. sicr, 3) PT_NPOT'; 4) KSO Terma Petikemas Koja; 5) PT. Mustka Alam Lestat 8) PT. IPC Terminal Petixemas: 77) PT. Pelabunan Tanjung Prok: 8) PT. Indonesia Kendaraan Terminal BABI INDIKATOR KINERJA PELAYANAN OPERASIONAL, Pasal 3 (1) Indikator kinera peleyanan yang terkit dangan jas pelabuhen teri dari @) Woktu Tunggu Kapa (Wating TimeNWT) sebagaimar ‘Waktu Tunggu Kapal(Wetng Timer): Wealtu Pelayanan Pemancuan (Aaproach Tima/A7) Waktu Etektt (Effektve Time abanding Berth Time/ET : 81); Produktvitas kera(T/S4, S/H don B/S/H); Rocoiing/Deliverypetikemas; Tingkst Penggunaan Dermaga (Berth Occupancy RatiofBOR}; Tingkat Penggunaan Gudeng (Shed Occupancy RatovSOR): Tingkat Penggunaan Lapangan (Yard Occupancy RatiolYOR}; dan Keslapan Operasi Peraltan, imaksud pada ayat (1) hurat 9 merupakan jumiah waktu sejak pengajuan permohonan tarbat Sseielah kapal tba cl lokasi labuhsampal kepal cigerakkan menuju ‘ambatan, (Waktu Pelayanan Pemanduan (Approach Time/AT) sebagaimana @ dimaksud pada ayst (1) huruf b merupakan jumlah waklu terpakal unt keepal bergerak dari lokasi labuhsampal kat tall di tembeten atau sebalkaya, Waidu Efekit (Eifectve TimolET) sebagaimana dimaksus pada ayat (1) huruf © merupakan jumiah jam bagi sual kapal yang dgunakan untuk melekukan bongkar muat selama Kapal di tambetan Reh Time © © ” e o (10) a o Q ° Berth Time (BT) sebagaimens dimeksud pada ayat (1) huru © merupekan jurmlah wallu sip eperasitambatan untuk melayan! Kapal, Produktvtas Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d mmerupakan pelayanan bongkar muat barang den Gan ke Kapel Recehing Dever petkemas sebogaimane dimaksud pada ayat (1) hur @ rejpotn sesepaan peyerat enyethanenermean atin patkemas yang ahtung sefet sat angkut masuk ringga kel yan dicatat di pintu masuk/keluar. ve TTingkat_Penggunaan Dermaga (Berth Occupancy _Ratio,BOR) sebegaimana dimaksud pads ayat (1) hurul { merupekan perbandingan antara waktu penggunesn dermaga dengan wektu yang tersedia (dermaga ‘Sap operasi) dalam periode Waktu ferientu yang. dinyatakan. dalam persentase. Tingkat Penggunaan Gudang (Shed Occupancy RatlSOR) sebagaimena imaisud pada ayet (1) huruf g merupakan perbandingan antara jumiah Pengguna mang penumpukan dengan ruang penumpukan yang tersedia yang dititung dalam setuen ton han atau satan M° har, Tiagkat Penggunaan Lapangan Penumpukan (Yard Occupancy RatiolYOR) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h merupakan perbendingen antarajumiah penggunaan rueng penumpukan dengan ruang penumpuken, yang tersetia (siap operasi) yang dittung dalam setuan ton has atau M hat. kesiapan Operasi Peraatan sobagsimana cimaksud peda ayat (1) hurt merupakan "perbanéingan antarajumlah peraaian yang slap ‘untuk doperasikan dengan jurish peralatan yang tersdia dalam periods waktu tertenta Pasalé ‘Standar kinera pelayanan operasional kapal dengan indkator ted der Waktu Tunggu Kapal(Waiing Time/W7 dan Waktu Pelayanan Pemancuan (Approach Time/a) yang dietapkan dalam Peraturan inl menupekan ri Pil maksimal ‘Standarkinerja pelayanan operasional barang tera dar ‘8. standar kinera bongkar must barang non petkemas dengan indiktor General Cargo (GC), Bag Cargo (BC), Uniized (UN), Curah Cai (CC) ddan Curah ering (CK) yang dletapkan dalam Peraturan ini ‘merupakn nile minimal. .__standar kinerja bongkar must berang petikeras di Terminal Petcemas (TPK) dan Terminal Konvensional berupa B/CIH, BISIH, UISIH yang ‘tetapkan dalam Peraturan in’ merupakan cile-ndal minimal, ‘© standar Kineria Recoiving/Delivery petiemas yang dietapkan dalam PPeraturan ini merupakan ria aksimal. ‘Standar kinerjapelaysnan operasionalerhadap uss! fasitas teri dar: «2. tingkat Penggunaan Dermaga (Berth Occupancy Retio/BOR), Lapangan Penumpukan (Yard Occupancy RalolYOR) dan Gudang (Shed Occupancy Rato'SOR} yang dtetapkan delam Peraturan ini merupatan anal makina nckator o @ 0 @ ° ® . indikator resio EWfectve Time Berthing Time (ET:BT) dan kesiepan ‘operasi peraiatan yang dtetpkan dalam Peraturan ii merupeken nia ia minima Pasa s Pencapaian kineja operasional dan masing-masing indikator sebagaimane simekeud dalam Pasal 4 ayal (1), ayat (2) hurut © dan ayat (2) hu! & itertukan sebagal Berkut ‘2. apabila niet pencapsian cibawah lel stander kinesa pelayanan perasional yang ditepkan, dayatakan BAIK; dan ». apabila nila pencapsian 0% sampai dengan 10% datas nial lander kine pelayanan operasional yang dtetapkan, nial CUKUP BAK .& apabla nilal pencapaian catas 10% dar nai standar kinerja peleyanan ‘operasional yang dfetapken, cniai KURANG BAK. PPencapsian kinera operasional dari masing-mesing indkator sebegeimens ‘imaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) hurub dtentukan sebegs| bert ‘2 apabia nilsi pencapaian diatas lei standar kinerja_pelayanan ‘perasional yang cietapkan, dnyetakan BANK: 5 spala nial peneapian dts 80% samp dengan 100% da nls ‘tandar kerja pelayanan operasional’ yang’ dtelapken, dina CUKUP BAIK; dan ‘© apabila nilal pencapaian Kurang dari 90% dari nial standar kine Pelayanan operasional ang ditetapkan, dnfal KURANG BAIK. Pasals ‘Kinerja bongksr must sebagaimana dimaksud dalam Pasel 4 huruf a dukuy dalam satuan Ton/GanglJam merupakan jumiah barang dalam ton atau N° Yang dbongkordimust dalam pelode wat 1 (68) Jom Kena oleh 1 (St) sng. ‘inerja bongkar must sebagsimana dimaksud dalam Pasal 4 hurd b dukur dalam saluan BovCrane/Hour-merupakan jumiah petixomas yang ‘ibongkaridimuat oleh 1 (satu) cvane dalam pevode wakts 1 (satu) jem. Kinega bongkar must sebagaimana dimaksud delam Pasal 4 huru b fukur dalam saluan BovShiptour -merupakan jumiah petkemas yang slbongkencimuat detam ¢ (satu) jam selama kapal bertambet, inera bongkar must sebagaimana dimakoud dalam Pasal 4 hurubdiskur slam satuan UnivShipfiour mewpakan jumah unt Kenderaen yang Albongkarcimuat dalam 1 (satu) Jam selama kapal bertanbet BaBIV 'STANDAR KINERIA PELAYANAN ‘OPERASIONAL PELABUHAN DAN UTILISAS! Passl 7 ‘Standar Kner pelayanan operasional plabuhen dan uilsas dtetapkan dengan Imemperhatikan ‘tingkat kualias pelayanan Kepal polayanan barong, ulieast fasilts, Kesiapan peralatan pelebuhan dan disesuakan dengan keraterstic ci ‘mesing-masing lokas! termina pada Pelabuhan Tanjung Pek. Pasals Pasal8 Standar pelayansn operasional kapsl angkutan lau, kineia bongkar muat barang non petikemas dan petkemas cfetapkan untuk masing-masing leminalipeleburan ‘sebageimana tercantum dalam Lampran yang merupakan bagian tak terpisahan Gari Peraturan i Pasal 9 Stender ulas testes dan kesiapan operasi peraiatan dtetapkan untuk masing- ‘masing terminal sebagaimana tercartum dalam Lampran Peraturan i Pasal 10 Baden Usaha Pelabuhan was memenuhi stancar kinera operesional yang telah Sietapkan dalam peraturan Kepaia Kantor Otoftes Pelabuhan Utama Tanjung Prk in. pray KETENTUAN LAINLAIN Pasal 11 8) Badan Usaha Pelabunan wal menyempaikan laporankineria celeyanen (perma plana ope Cat Css bihan Ung tong ‘rox pang lambet setap tanga (uj) buon bersnye (2) Laporan Kinerja_pelayanan operasional Pelabuhan Tanjung _Priok sebagsiman imaksud pada ayat (1) 1 evaluasi olen Kantor Otortas Pelabuhan Utama Tanjung Priok seep bulannye (3) Has evalussi stas.slandar kinerjapelayanan operasional Pelabunan ‘Tanjung. Prok tersebut akan dbahas pada rapat unluk mendapakan justkasi dan _penjeiasan stas indkator standar inerja" pelayanen ‘perasional yang masuk dalam katogon BAIK, CUKUP BAIK, dan KURANG BAIK paiing ambat soap ianggal 9 (sembllan)setiap bulanriya. (4) Hast evaussisebegaimana dimaksud pada ayat (2) dengan justnkas! yang sdbanes pada ayat (3) dlaporkan secara berkala kepada Dekur Jenderal PPernubungan Laut Cg, Direktur Kepelabuhanan paling lambat sella tenggal 10 (seputsh) tap bulannya, Pasal 12 ‘Bordasarkan hasilevaluasikinerja operasional pelabuhan sebegaimana dimaksud ada Pasal 11 ayat (2). diemukan Kineya operasional yang dake mementh standar Kinesja operesional_ yang dltetapkan dalam Peraturan Kepala Kantor Otortas Peledunan Utama Tanjung Priok ini, maka Kantor Otoctas Petabunen Uma Tanjung Prick dapat mengusuckanfmerekomendasikan untuk dakukan Peninjauan atas icin usaha yang dimiki Badan Usaha kepada pember\ in usaha, Pasa 13 Pasal 13 (1) Kopala Kantor Otortes Pelebuhan Utema Tanjung Priok wails menetakan standar kineyja pelayanen operasiona Pelabunan Tanjung. Prok dan melakukan evalussi @) _Kepala Kantor Otortas Petabunan Utama Tanjung Priok wai menetapkan standar kinesa pelayanan operasional Pelabuhan Tanjung Prok yang Deum ietapkan dalam peraturan Kepala Kantor Otorias Pelabuhan Utama Tanjung Priok ini (@) Sander Kineyja pelayanan operasional pelabuhanterminal dalam lampiran peraturan ini beriaku delam jangka waktu 6 (enam) bulan dan setelah ity Penyelenggara Pelabuhan wa manetapkan stander kineja pelayanan ‘perasional erbar (#)Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan yang telah

You might also like