Professional Documents
Culture Documents
PDF Lta
PDF Lta
DWI SRIANI
141110007
Oleh :
DWI SRIANI
141110007
i
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan
“Laporan Asuhan Kebidanan pada Ny “P” G3P2A0 33-34 minggu dengan keluhan
Kebidanan pada Program Studi D-III Kebidanan STIKes Insan Cendekia Medika
Jombang.
Dalam hal ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bambang Tutuko, SH.,S.Kep Ners.,M.H., selaku ketua STIKes Insan
Cendekia Medika Jombang, yang telah memberikan kesempatan
menyusunLaporan Tugas Akhir ini.
5. Hari Utami, SST., M.Kes., selaku penguji utama yang telah memberikan
terselesaikan.
vi
6. Saptarum Maslakah Amd.Keb, yang telah memberikan ijin untuk
Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu pada kesempatan ini
Penulis
vii
RINGKASAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PADA NY “P” G3P2AO 33-34 MINGGU DENGAN
KEHAMILAN NORMAL
DI BPM SAPTARUM MASLAKAH Amd.Keb
Ds. PLOSOKEREP Kec. SUMOBITO Kab. JOMBANG
Oleh :
Dwi Sriani
141110007
viii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
ix
2.4 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir ........................................................................72
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Distribusi Data Subjektif dan Objektif Dari Variabel ANC ................128
Tabel 4.2 Distribusi Data Subjektif dan Objektif dari Variabel INC ...................136
Tabel 4.3 Distribusi Data Subjektif dan Ojektif dari Variabel PNC ....................142
Tabel 4.4 Distribusi Data Subjektif dan Obektif dari Variabel BBL ...................147
Tabel 4.5 Distribusi Data Subjektif dan Objektif dari Variabel Neonatus ..........152
Tabel 4.6 Distribusi Data Subjektif dan Objektif dari Variabel KB ....................156
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR SINGKATAN
xiv
N : Nadi
PAP : Pintu Atas Panggul
PB : Panjang Badan
PBP : Pintu Bawah Pangul
PDVK : Perdarahan Akibat Defensiasi Vitamin
PNC : Pre Natal Care
RR : Respiration Rate
S : Suhu
TBJ : Tapsiran Berat Janin
TFU : Tinggi Fundus Uteri
TTV : Tanda Tanda Vital
TT : Tetanus Toksoid
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
adalah kehamilan dimana umur kehamilan dari bulan ke- 7 - 9 bulan. Umur
gangguan berkemih, hemoroid, dan pembekakan pada tungkai dan kaki, serta
Nyeri punggung adalah gangguan yang umum terjadi, dan ibu hamil
bawah saat mereka hamil, nyeri ini akan meningkat seiring bertambahnya
usia kehamilan. Di Provinsi Jawa Timur di perkirakan sekitar 65% dari 100%
1
2
pusat gravitasi wanita dan postur tubuhnya. Perubahan ini disebabkan oleh
istirahat, dan angkat beban, terutama bila salah satu atau semua kegiatan ini
peregangan otot. Nyeri punggung dapat berdampak pada aktivitas ibu hamil,
obat (Wiyoto, 2011). Mekanik tubuh yang tepat saat mengangkat beban,
tinggi tidak stabil dan memperberat masalah pada pusat gravitasi dan
lordosis, untuk istirahat dan tidur gunakan bantal sebagai pengganjal untuk
Pada kasus gangguan rasa nyaman nyeri punggung pada ibu hamil
trimester III penting bagi bidan untuk menjalin hubungan yang erat dengan
ibu hamil dan memberikan konseling cara untuk mengatasi rasa nyeri
dan punggung pada saat tidur, tidur menyamping untuk menghindari nyeri
meredakan otot-otot dan agar ibu hamil trimester III mengurangi aktifitas dan
menjaga postur tubuhnya, tulang punggungnya harus selalu tegak dan tidak
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan pada
masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, neonatus sampai KB dengan
Kabupaten Jombang.
SumobitoKabupaten Jombang.
5
4. Melakukan asuhan kebidanan BBL pada bayi Ny. “P” di BPM
Saptarum Maslakah Amd.Keb Desa Plosokerep Kecamatan
Sumobito Kabupaten Jombang.
Kabupaten Jombang.
pada ibu hamil dengan nyeri punggung dan juga dapat dijadikan
1. Bagi Bidan
2. Bagi Penulis
yang biasanya sering dialami oleh ibu hamil pada usia kehamilan
trimester III.
1.5.1 Sasaran
1.5.2 Tempat
1.5.3 Waktu
Dalam kurun waktu umur reproduksi yang sehat, dikenal bahwa usia
2011).
2. Servik Uteri
7
8
berulang.
3. Uterus
4. Ovarium
terbentuk.
9
5. Sistem Payudara
warna cairan agak putih seperti air susu yang sangat encer. Dari
6. Sistem Endokrin
vaskularisari.
7. Sistem Perkemihan
pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdekatan dari pada pelvis kiri
volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju aliran urine.
8. Sistem Muskuluskeletal
9. Sistem Integumen
bernafas.
12. Selama kehamilan jumlah leoukosit akan menungkat yakni berkisar
antara 5.000-12.000 dan mencapai puncaknya pada saat persalinan
dan masa nifas berkisar 14.000- 16.000. penyebab peningkatan ini
belum di ketahui. Respon yang sama diketahui terjadi selama dan
setelah melakukan latihan yang berat. Distribusi tipe sel juga akan
mengalami perubahan. Pada kehamilan, terutama trimester ke-3,
11
1. Oksigen
(Romauli, 2011)
2. Diet Makanan
2009).
3. Kebutuhan Energi
a. Protein, Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein
sebanyak 68%. Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional
menganjurkan untuk menambah asupan protein menjadi 12%
per hari atau 75-100 gram.
partum.
c. Asam Folat, Jika kekurangan asam folat maka ibu dapat
menderita anemia megaloblastik dengan gejala diare, depresi,
lelah berat, dan selalu mengantuk. Jika kondisi ini terus
berlanjut dan tidak segera ditangani maka pada ibu hamil akan
terjadi BBLR, ablasio plasenta, dan kelainan bentuk tulang
belakang janin (spina bifida).
4. Pakaian
a. Pakian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat
tinggi
5. Mandi
6. Seksual
2011)
7. Mobilisasi
Ibu hamil boleh melakukan kegiata atau aktifitas fisik biasa selama
8. Perawatan Payudara
a. Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan
yang menggunakan busa, karena akan mengganggu penyerapan
keringat payudara.
2009).
14
9. Senam hamil
(Kemenkes RI)
10. Massase
1. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan
tidak menarik.
15
3. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
8. Libido menurun.
meliputi:
(hipertensi disertai edema wajah dan atau tungkai bawah; dan atau
proteinuria)
dimana LILA yang kurang dari 23,5 cm normal LILA 23-26 cm.
24 minggu.
5) Tentukan presentasi janin dan hitung denyut jantung janin (DJJ)
Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan
selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini
dimaksudkan untuk mengetahui letak janin. Jika, pada trimester III
bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala janin belum masukke
panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau ada
masalah lain.
janin.
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat
kontak pertama
18
8) Pemeriksaan Laboratorium
trimester ketiga).
f. Pemeriksaan HIV
antenatal.
kali.
b. Perawatan payudara,
1. Perdarahan pervaginam
nyeri perut.
adalah sakit kepala yang hebat, yang menetap dan tidak hilang
dengan beristirahat.
dan disertai keluhan fisik yang lain. Hal ini merupakan gejala
preeklamsi.
jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum
dengan baik. Jika gerakan janin berkurang atau tidak ada sama
b. Fisiologi Nyeri
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
c. Klasifikasi nyeri
nyeri akut dan kronis. Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul
lebih dari enam bulan. Nyeri punggung sering dialami pada Ibu
paha. Kondisi ini berada dari skiatika, jika tidak spesifik pada
2008)
f. Penatalaksanaan
1. Menghindari mengangkat benda berat dan anjurkan teknik
mengangkat barang baik, yaitu menekuk lutut dan
mempertahankan punggung tetap lurus saat mengangkat, atau
mengambil sesuatu dari lantai.
selama tidur.
kemajuan.
2. Varises
3. Kontipasi
(Varney,2007).
terlentang.
kata lain untuk regurgitasi atau refluks isi lambung yang asam
2007).
27
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
minggu.
Kesadaran : composmentis
S :36,5 - 37,5 0C
N : 80 - 90 x/menit
RR : 16 - 24 x/menit
HB : 12,5 gram
odeme.
28
memar.
striae gravidarum.
perut ibu
hitung. (…+….+…..) x 4 = …
Normal 120-160x/menit.
29
atau tidak.
Masuk PAP.
Masuk PAP.
(Rukiyah, 2009).
3. Analisa Data
G..PA.. uk.. minggu, janin hidup atau mati, jani tunggal atau
4. Penatalaksanaan
a. Melakukan deteksi dini dengan menggunakan kartu skor untuk
digunakan sebagai alat skrening antenatal atau deteksi dini
faktor resiko ibu hamil, sebagai pedoman untuk memberi
penyuluhan.
2.2.1 Pengertian
ligamen.
32
uterus yang dimulai dari dareah fundus uteri dimana tuba falopi
b. Mengejan
yang ukuranya tidak terlalu besar pasti lebih mudah melalui jalan
lahir normal, jalan lahir yang baik akan memudahkan bayi keluar,
superior 24-26 cm
3. Pasengger
a. Janin
antara lain :
janin makrosomia.
b. Plasenta
berliat -lipat dan ada bagian -bagian yang terlepas dri dinding
c. Air ketuban
bebas.
dari ketuban yang pecah akibat kontraksi yang makin sering terjaadi
(Manuaba, 2010)
4. Pembukaan servix
Kondisi ibu dan bayi juga harus dinilai dan di catat secara
seksama, yaitu :
(APN, 2008).
36
a. Fase laten
b. Fase aktif
1) Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat
(kontraksi adekuat 3 kali atau lebih dalam10 menit dan
berlangsung selama 40 detik atau lebih)
menjadi 4 cm.
c. His terkoordiner, kuat, cepat, dan lebih lama kira-kira 2-3 menit
sekali
f. Anus membuka
janin.
Pimpinan persalinan
38
sebagai berikut:
pernafasan.
c. Kontraksi uterus.
Setiap ibu yang akan memasuki masa persalinan maka akan munul
menjadi tegang dan ibu menjadi cepat lelah yang pada akhirnya
karena makan padat lebih lama tinggal dalam lambung dari pada
persalinan.
3. Kebutuhan eliminasi
yaitu:
dan vagina.
cairan.
4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai,
cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian
keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang
bersih dan kering.
kali/menit).
untuk ibu.
16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong
ibu.
17. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat
dan bahan.
Lahirnya Kepala
19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka
vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan yang
dilapisi dengan kain bersih dan kering, tangan yang lain
menahan belakang kepala untuk mempertahankan posisi fleksi
dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu meneran secara
efektif atau bernapas cepat dan dangkal.
21. Setelah kepala lahir, tunggu putar paksi luar yang berlangsung
secara spontan.
bahu belakang. .
kesulitan ?
perut ibu untuk memastikan tidak ada bayi lain dalam uterus.
bawah.
berkontraksi baik.
33. Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
34. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut bawah ibu, untuk
mendeteksi kontraksi. Tangan lain memegang klem untuk
menegangkan tali pusat.
46
35. Setelah uterus berkontraksi, menarik tali pusat ke arah bawah
sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang-
atas (dorsokranial) secara hati-hati (untuk mencegah inversio
uteri). Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan
penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi
berikutnya dan ulangi kembali prosedur diatas. Jika uterus
tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota
keluarga untuk melakukan stimulasi puting susu.
Mengeluarkan plasenta
bawah-sejajar lantai-atas)
pusat :
15 menit berikutnya.
5) Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir
atau terjadi perdarahan maka segera lakukan tindakan
plasenta manual.
i. Menilai perdarahan
39. Periksa kedua sisi plasenta pastikan plasenta telah dilahirkan
lengkap. Masukkan plasenta ke dalam kantung plastik atau
tempat khusus.
menimbulkan perdarahan.
lakukan penjahitan
perdarahan pervaginam.
kateterisasi.
Evaluasi
43. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam
larutan klorin 0,5%, bersihkan noda darah dan cairan tubuh,
dan bilas di air DTT tanpa melapas sarung tangan, kemudian
keringkan dengan handuk.
menilai kontraksi.
45. Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik.
47. Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan
2) Jika bayi napas terlalu cepat atau sesak napas, segera rujuk
ke RS rujukan.
3) Jika kaki teraba dingin, pastikan ruangan hangat. Lakukan
kembali kontak kulit ibu-bayi dan hangatkan ibu-bayi
dalam satu selimut.
yang sesuai.
50. Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
menggunakan air DTT. Besihkan cairan air ketuban, lendir dan
darah di ranjang atau disekitar ibu berbaring. Bantu ibu
memakai pakaian yang bersih dan kering.
yang diinginkan.
54. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
bersih.
Dokumentasi
2016).
1. Kala I
a. Data Subyektif (pernyataan atau keluhan pasien )Ibu mengatakan
sudah ada tanda-tanda mules-mules dan perutnya kencang-
kencang sejak jam (...)
b. Data Obyektif
S : 36,50C-37,5 0C
N : 60 - 90 x/ menit
RR : 16-24 x/menit
fundus.
perut ibu.
digoyangkan.
hitung. (…+….+…..) x 4 = …
atau tidak.
Masuk PAP
Masuk PAP.
berapa.
tidak (+)
c. Analisa Data
d. Penatalaksanaan
mau makan.
53
bersedia.
melakukannya.
2. Kala II
Tanggal : ...
Jam : ...
a. Data Subyektif
b. Data obyektif
VT : Pembukaan ... cm
Eff.... %
Presentasi : kepala
Denominator : UUK
Hodge ...
HIS : ...
N : 60 - 90x/menit
54
RR : 16 - 24x/menit.
S : 36,50 C - 37,50 C
c. Analisa Data
d. Penatalaksanaan
perinium.
baik, meminta ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu
meneran (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah
5-6 cm.
16) Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong
ibu.
20) Setelah kepala keluar menyeka mulut dan hidung bayi dengan
leher janin.
berkontraksi baik.
3. Kala III
Tanggal : ...
Jam : ...
a. Data Subyektif
bayinya...
b. Data Obyektif
S : 36,50 C - 37,50 C
N : 80 - 90 x/menit
RR : 16 - 20 x/menit
c. Analis Data
d. Penatalaksanaan
3) Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah di jepit, dan
dari vulva.
pendarahan pervaginaan
pendarahan pervaginam.
kontraksi.
4. Kala IV
Tanggal : ...
Jam : ...
a. Data Subyektif
b. Data Obyektif
N : 60 - 90 x/menit
S : 36,50C - 37,50C
RR : 16 - 24 x/ menit
(...)
c. Analisa Data
d. Penatalaksanaan
1) memeriksa nadi ibu dan keadaan kemih setiap 15 menit selama 1
jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam
kedua pasca persalinan.
dengan baik.
sesuai.
2.3.1Pengertian Nifas
1. Puerperium dini
Puerperium dini merupakan masa kepulihan, yang dalam hal ini ibu
2. Puerperium intermedial
3. Remote puerperium
tahunan(Sulistyawati, 2009).
1. Perubahan uterus
mati).
1. Lokhea
keluarnya:
b. Lokhea sanguinolenta
c. Lokhea serosa
(Sulistyawati, 2009).
seperti cincin.
tubuh. Bila ini tidak berhasil dalam 2-3 hari dapat diberikan obat
laksansia.
Periode yang terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan. Ibu baru pada
periode terjadi pada hari ke 2-4 post partum. Ibu menjadi perhatian
Periode ini biasanya terjadi setelah ibu pulang kerumah. Periode ini
ibu dengan status gizi baik rata-rata memproduksi ASI sekitar 800cc
2. Energi
3. Protein
3. Ambulasi dini
untuk berjalan.
4. Eliminasi
Dalam 6 jam pertama post partum , pasien harus sudah dapat buang
air kecil. Semakin lama urin tertahan dalam kandung kemih maka
infeksi.
68
5. Kebersihan diri
Karena keletihan dan kondisi psikis yang belum stabil, biasanya ibu
dirinya.
6. Istirahat
7. Seksual
merah berhenti dan ibu dapat memassukan satu atau dua jarinya ke
8. Senam nifas
(Kemenkes RI)
Tanggal : ............
Waktu :............
Pada Ibu riwayat abortus biasanya ibu mengeluh nyeri pada bekas
TTV : TD : 110/70-130/90mmHg
N : 60-90x/menit
S : 36,5oC-37,5oC
RR : 16-24x/menit
tidak.
71
3. Analisa data
2.4.1 Pengertian
1. Bayi abru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan
a. Diameter Fronto-Oksipito: 12 cm
c. Diameter Submento-Bregmatika : 10 cm
10. Genitalia “testis sudah turun (pada bayi laki-laki) dan labiamayora
1. Pengaturan Suhu
Resusitasi tidak dilakukan pada semua bayi baru lahir. Akan tetapi
harus dilakukan pada setiap bayi baru lahir. Penghisapan lender dari
menunjukkan kali ini tidak bermanfaat bagi ibu dan bayi, Bahkan
dapat berbahaya bagi bayi. Penundaan pengikatan tali pusat
memberikan kesempatan bagi terjadinya transfuse fetomaternal
sebanyak 20-50% (rata-rata 21%) volume darah bayi.
5. Perawatan Tali Pusat
Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali pusat dalam
baru lahir.
terjadinya konjungtivitis.
7. Pemberian Vitamin K
Vitamin K1).
75
Bayi yang baru lahir harus di timbang dan di ukur panjang badanya
9. Memandikan Bayi
(Sarwono, 2009).
1. Periode ini merupakan fase tidak stabil selama 6-8 jam pertama
3. Seletah respon awal ini, bayi baru lahir akan menjadi tenang, rileks,
dan jatuh tertidur. Tidur pertama ini (dikenal sebgai fase tidur) terjadi
beberapa jam.
dari merah mulai menjadi agak sianosis, dan denyut jantung cepat.
76
a. Riwayat kehamilan :
TTV : S : 36,5oC-37,5oC
N : 120-150x/menit
RR : 40-60x/menit
Lingkar kepala : MO : 35 cm
SOB : 32 cm
FO : 34 cm
77
3. Analisa data
jam.
membutuhkan.
78
j. Merawat tali pusat menggunakan kasa steril tiap pagi, sore dan
bila diperlukan.
2.5.1 Pengertian
sesudah lahir. Neonatus dini adalah bayi berusia 0-7 hari. Neonatus
1. Sistem Pernapasan
Dengan tindakan penjepitan tali pusat dengan klem pada saat lahir
sendiri. Pada setiap hari baru lahir glukosa darah akan turun dalam
4. Sistem Gastrointestinal
pemberian minum adalah sirkulasi baik, bising usus positif, tidak ada
napas. Dua sampai tiga hari pertama kolon berisi mekonium yang
lunak berwarna hijau kecokelatan yang berasal dari saluran usus dan
tersusun atas mukus dan sel epidermis. Warna yang khas berasal dari
pigmen empedu. Beberapa jam sebelum lahir usus masih steril, tetapi
80
setelah itu bakteri menyerbu masuk. Pada hari ke-3 atau ke-4
mekonium menghilang.
5. Sistem Ginjal
6. Sistem Hati
detoksifikasi obat/toksin.
antara 1,8-2,8 mg/dl yang dapat meningkat sampai 5 pada hari ke-3
7. Sistem Neurologi
8. Sistem Imunologi
Perilaku refleks
a. Reflek menghisap
mulut, dan mulai menghisap bila pipi, bibir, atau sudut mulut bayi
b. Reflek menelan
c. Refleks Moro
d. Reflek menggenggam
jari pemeriksa.
82
e. Refleks Glabellar
f. Reflek Babainski
Jari - jari kaki bayi akan hiperekstensi dan terpisah seperti kipas
dari dorsofleksi ibu jari kaki bila salah sisi kaki digosok dari
1. Nutrisi
2. Eliminasi
genetalia.
selimut bayi.
4. Personal Hygiene
hipotermi lakukan skin to skin dan tutupi kepala bayi dengan ibu
5. Kenyamanan Bayi
1. Bounding attachment.
a. Definisi
kelahiran bayi.
b. Manfaat
tidak diinginkan.
1) IMD
2) ASI eksklusive
3) Rawat gabung
4) Kontak mata
85
5) Suara
6) Aroma
merawat anak
jenis kelamin)
hipotermi.
menghindari hipotermi.
86
keadaan bayi.
neonatus dan jika ada salah satu tanda yang muncul dapat
segera di tangani.
neonatus dan jika ada salah satu tanda yang muncul dapat
segera ditangani.
TTV : S : 36,5oC-37,5oC
N : 120-150x/menit
RR : 40-60x/menit
Lingkar dada : > dari ukuran lingkar dada saat lahir,.. cm.
Lingkar kepala : > dari ukuran lingkar kepala saat lahir,... cm.
3. Analisa data
4. Penatalaksanaan
membutuhkan.
2.6.1 Pengertian KB
2.6.2 Manfaat
kegiatan-kegiatan lain.
2. Untuk anak yang baru dilahirkan : Dapat tumbuh secara normal,
karena ibu yang mengandungnya berada dalam keadaan sehat,
Sesudah lahir anak tersebut akan memperoleh perhatian,
pemeliharaan, dan makanan yang cukup. Hal ini disebabkan oleh
kehadiran anak tersebut yang memang diinginkan dan diharapkan.
Kontrasepsi mantap
a. Tubektomi
yang tidak ingin anak lagi. Perlu prosedur bedah untuk melakukan
1) Efek samping
2) Keuntungan
3) Resiko
umum.
b. Vasektomi
c. Rekanalisasi
TTV : TD : 110/70-130/90mmHg
N : 60-90x/menit
S : 36,5oC-37,5oC
RR : 16-24x/menit
91
c. Pemeriksaan penunjang
3. Analisa data
Identitas :
92
93
PROLOG
persalinan pertama normal di rumah bidan, BBL 3700 gr, jenis kelamin
(-), reduksi (-). Hasil USG tanggal 22 Februari 2017, janin tunggal, DJJ
UK 32-33 minggu.
Data Subjektif :
Data Objektif :
N : 80 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36°C
94
b. BB sebelim hamil : 37 kg
BB sekarang : 45 kg
c. Lila : 24 cm
tidak oedema
Analisa Data :
Tunggal Hidup.
Penatalaksanaan :
melakukanya.
Data Subjektif :
Data Objektif :
N : 80 x/menit
P : 18 x/menit
S : 36°C
b. BB sebelum hamil : 37 kg
BB sekarang : 47 kg
c. Lila : 24 cm
,oedema
Analisa Data :
Hidup.
Penatalaksanaan :
melakukanya.
Data Subjektif
Data Objektif
N : 80 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,5 ºC
b. TP : 27 Maret 2017
c. PemeriksaanFisikKhusus
3/5
Analisa Data
Penatalaksanaan
mengerti.
3. Melakukan observasi keadaan ibu dan bayi : DJJ, kontraksi uterus,
nadi setiap ½ jam, TD, suhu, pembukaan servik, setiap 4 jam sekali
untuk mendeteksi adanya kelainan pada ibu dan janin dan untuk
mengetahui kemajuan persalinan, hasil terlampir pada lembar
observasi.
dan makanan untuk menambah kalori dalam tubuh, ibu sudah minum
Data subjektif
Data objektif
N : 80 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,5 ºC
Analisa data
Penatalaksanaan
3. Membantu ibu untuk mengatur posisi yang nyaman, ibu bisa miring
ke kiri.
3.2.2 Kala II
Data Subyektif
Data Obyektif
kepala, UUK, kanan depan, tidak teraba bagian terkecil janin, hodge IV
Analisa Data
Penatalaksanaan
1. Mengenali tanda gejala kala II, ibu merasa ingin meneran tekanan
tabung suntik.
litotomi.
tangan DTT.
membuka partus set, tidak ada lilitan tali pusat, bahu sudah lahir
melakukan pemotongan tali pusat bayi lahir pada jam 16.35 wib
laki-laki.
selama 1 jam, selimuti ibu dan bayi serta pakaikan topi bayi, bayi
Data Subyektif
Data Obyektif
Analisa Data
Penatalaksanaan
Jam:16.35 wib
1. Mengecek apakah ada bayi kedua atau tidak, tidak teraba bayi
3.2.3 Kala IV
Data Subyektif
Ibu merasa lelah tapi senang karena bayi dan plasenta sudah lahir.
Data Obyektif
N : 88 x/ menit
P : 20 x/menit
S : 36,5o C.
Kontraksi : Baik
Perdarahan : 50 cc
105
Analisa Data
Penatalaksanaan
dibasahi dengan air bersih dan bantu pasien memakai pakaian, ibu
7. Mengajari ibu cara mobilisasi miring kanan kiri dan duduk, ibu
Data Subyektif
Data Obyektif
N : 80x/ menit
S : 37o C
P : 24x/menit.
BAB :-
oedema.
berwarna hitam. .
Abdomen : perut masih teraba keras, dan TFU 3 jari di bawah pusat.
Analisa Data
Penatalaksanaan
terjadinya infeksi pada masa nifas, serta menjaga kebersihan ibu, ibu
mengerti.
ibu mengerti.
Data Subyektif
Data Obyektif
N : 80 x/ menit
P : 20 x/menit
S : 37o C.
Pemeriksaan fisik
oedema.
Payudara :Puting susu tidak lecet, ASI keluar lancar, tidak ada
bendungan ASI .
109
Analisa Data
Penatalaksanaan
ini.
memberian ASI saja, bayi dapat menyusui dengan benar, dan bayi
(subinvolusi uteri), nyeri pada perut dan panggul, pusing dan lemas
Data Subjektif
masalah.
Data Objektif
N : 80 x/ menit
P : 20 x/menit
S : 37 oC.
Pemeriksaan fisik
oedema.
Payudara :Puting susu tidak lecet , ASI keluar lancar, tidak ada
bendungan ASI .
Analisa Data
Penatalaksanaan
keadaan ibu baik, ibu mengatakan senang atas keadaannya saat ini.
nifas.
4. Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang 6 minggu lagi atau jika ada
Data Subyektif
Data Obyektif
N : 80x/menit
P : 20x/menit
S : 370 C.
Pemeriksaan fisik
Payudara :Puting susu tidak lecet, ASI keluar lancar, tidak ada
bendungan ASI.
Analisa Data
Penatalaksanaan
mengerti.
Jam : 17.35WIB
Data Subyektif
Data Obyektif
TTV: S : 36.5o C
P : 50x/ menit
N : 136x/ menit.
Pengukuran Antropometri :
FO : 32 cm
MO : 35 cm
SOB : 30 cm
SMB : 32 cm
Lingkar dada : 32 cm
Kulit : kulit bayi masih ditutupi oleh lemak (verniks kaseosa) dan
terdapat lanugo.
Anus :berlubang
maupun polidaktil.
Pemeriksaan Reflek
Analisa Data
Penatalaksanaan
hangat.
4. Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda bahaya pada bayi, ibu mengerti.
5. Melakukan observasi keadaan bayi selama 6 jam, menjelaskan kepada
ibu apa bila tidak ada tanda hipotermia pada bayi maka bayi
dimandikan dan di beri imunisasi HB O, ibu mengerti dan bayi akan
dimandikan bidan.
BBL (2 jam)
Data Subyektif
Data Obyektif
TTV: S : 36.9o C
RR : 51x/ menit
N : 140x/ menit.
BAB: -
116
BAK: 3 kali
Analisa Data
Penatalaksanaan
ibumengerti.
telahdilakukan.
melakukan.
117
Jam : 22.15WIB
Data Subyektif
Data Obyektif
TTV : N : 136x/menit
S : 37o C
P : 48x/menit.
BAB :1 x/hari
Pemeriksaan fisik
Kulit : kulit bayi masih ditutupi oleh lemak dan terdapat lanugo
aktif.
Tangisan : Kuat
Genetalia : Bersih.
Anus : Bersih.
Analisa Data
Penatalaksanaan
1. Melakukan perawatan tali pusat, tali pusat masih basah tidak brbau
eksklusif).
4. Memberitahu kembali tentang tanda bahaya pada bayi seperti
ikterus, tidak berkemih >24 jam, bayi rewel atau menangis terus,
terdapat ikterus pada bayi dan ibu dapat menyebutkannya kembali.
atau BAB agar kulit disekitar genetalia tidak terjadi iritasi dan gatal-
Jam : 06.35WIB
Data Subyektif
Data Obyektif
N :124 x/menit
S :36,8 oC.
Pemeriksaan fisik
tidak oedema
Tangisan :Kuat
Analisa Data
Penatalaksanaan
Jam : 16.30WIB
Data Subyektif
Ibu mengatakan bayinya baik-baik saja dan tidak rewel, BAB 3x sehari
Data Obyektif
N :124 x/menit
S :36,8 oC.
Pemeriksaan fisik
Genetalia : Bersih.
Anus : Bersih.
Analisa Data
Penatalaksanaan
ibu mengerti.
2. Mengevaluasi kembali pemberian nutrisi dan memastikan kembali
bahwa bayi dapat menyusu dengan baik, bayi dapat menyusu dengan
baik, tidak rewel dan BAK lancar.
rewel atau menangis terus, terdapat ikterus pada bayi dan ibu dapat
menyebutkannya kembali.
3.5.1 Kunjungan I KB
Jam : 08.00WIB
Data Subjektif
Data Objektif
N : 72 x/menit
S : 36o C
P : 18 x / menit
BB : 44 kg
Pemeriksaan fisik
Payudara : Puting susu tidak lecet, ASI keluar lancar, tidak ada bendungan
ASI
Analisa Data
Penatalaksanaan
mengunakan KB MOW
mengerti.
4.5.2 Kunjungn II KB
Jam : 08.30WIB
Data subjektif
Data Objektif
N : 72 x/menit
125
S : 36o C
P : 18 x / menit
BB : 44 kg
Analisa Data
Penatalaksanaan
bekas operasi agar tidak terkena air selama 3 hari, ibu mengerti.
7. Mengingatkan kembali pada ibu jadwal kontrol luka jahitan 3 hari lagi
Pada pembahasan ini akan dijelaskan tentang kesesuain antara teori dan
kenyataan yang terjadi pada kasus yang diambil dan teori yang mendukung antara
fakta dan kenyataan serta ditambah opini yang luas dari penulis sebagai
pendamping klien yang melaksanakan asuhan pada Ny. “P” G3P2A0 33 minggu
126
Tabel 4.1 Distribusi Data Subyektif dan Obyektif dari Variabel ANC Ny. “P” di BPM Saptarm Maslakah Amd.keb Sumobito, jombang
1. Data Subyektif
a. Umur
umur 30 tahun merupakan waktu yang baik apabila seorang wanita sedang
menerima bakal janin (embrio) dan berisiko pada ibu maupun janin yang
dikandungnya.
Hal ini sesuai dengan teori Romauli (2011) bahwa peluang hamil
yang sehat terjadi pada usia 20 hingga 35 tahun. Karena pada usia dibawah
20 tahun secara ilmu kedokteran memiliki organ reproduksi yang belum siap
dan beresiko tinggi mengalami kondisi buruk saat hamil, sehingga organ
dan teori.
Berdasarkan dari tabel diatas kontrol ANC Ny. “P” pada TM I : 1 kali,
Menurut penulis kontrol ANC Ny “P” lebih dari standar yang telah
dan keadaan janinya dan ada keluhan nyeri punggu pada kehamilannya
tetapi tidak bendampak positif karena ANC sangat penting yang wajib
129
pemantauan secara menyeluruh baik mengenai kondisi ibu maupun janin yang
sedang dikandungnya.
dini.
dan teori. Ny. “P” lebih sering memeriksakan kehamilannya karena ibu
ingin memastikan kehamilanya secara pasti setiap satu bulan sekali dan
Nyeri punggung
punggung.
meningkat.
sering terjadi selama masa kehamilan trimester III adalah sering kencing,
sakit kepala, bengkak pada kaki, kram pada kaki dan nyeri punggung,
130
keluar dari garis tubuh. Tipe Lain dari nyeri yang digambarkan oleh
distal dan lateral, meyebar kebagian belakang paha. Kondisi ini berada
dari skiatika, jika tidak spesifik pada distribusi serabut saraf dan tidak
bawah meningkat sesuai paritas dan usia. Tidak terdapat hubungan antara
tinggi bandan, berat badan ibu hamil, peningkatan berat badan pada
kehamilan atau berat badan janin dan nyeri punggung, (Heckman dan
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
1) Tekanan Darah
113/60 mmHg.
Hal ini sesuai dengan teori Romauli (2011), tekanan darah dalam
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara fakta, opini dan teori.
2) Berat Badan
Berdasarkan fakta berat badan Ny. “P” sebelum hamil 37 kg, pada
kg.
badan agar tetap berada pada kondisi ideal dan tetap menjaga pola
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara fakta, opini dan teori.
3) LILA
pengukuran tersebut kita bisa melihat status gizi ibu hamil baik atau
tidak. LILA ibu dalam batas normal, jadi gizi ibu sudah terpenuhi dan
Hal ini sesuai dengan teori Padila (2014), LILA normal dari 23 -
dan teori.
minggu 28 cm.
TFU setiap ibu hamil memang berbeda sesuai dengan bentuk perut dan
ketebalan dinding perut namun dengan rumus yang sudah ada dapat
Hal ini sesuai dengan teori Mochtar (1998). Ukuran TFU 33-34
b. Pemeriksaan Fisik
Perubahan fisik yang terjadi pada Ny.”P” saat hamil trimester III,
palpebra tidak oedema, mamae tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
pembesaran membujur.
fisiologis yang di alami oleh setiap ibu hamil meskipun tiap- tiap ibu
yang terjadi pada ibu hamil trimester III didapatka tidak ada oedema
kehamilan.
134
3. Analisa Data
intra uterin.
maka dapat disimpulkan bahwa analisa data kebidanan pada kehamilan Ny. “P”
Hal ini sesuai dengan teori t Romauli (2011), diagnosa kehamilan dapat
Berdasarkan hal diatas, tidak ditemui kesenjangan anatar fakta, opini dan
4. Penatalaksanaan
tidak ditemukannya masalah, asuhan yang diberikan yaitu seperti KIE tentang
Hal ini sesuai dengan teori Sarwono (2010), asuhan yang diberikan
dan teori.
dan kenyataan pada Intranatal Care. Berikut akan disajikan data-data yang
pembahasan yang berkaitan dengan Intranatal Care maka dapat diperoleh data
Tabel 4.2 Distribusi Data Subyektif dan Obyektif dari Variabel INC Ny. “P” di
BPM Saptarum Maslakah Amd.Keb sumobito, Jombang.
1. Data Subyektif
Keluhan utama
Hal ini sesuai dengan teori Manuaba (2010) keluhan yang sering
dirasakan ibu bersalin yaitu dimulai dengan adanya his yang dipengaruhi oleh
karena adanya pembuluh darah yang pecah akibat pendataran dan pembukaan
servik. Adanya pengeluaran cairan, hal ini dikarenakan karena ketuban pecah.
Berdasarkan hal tersebut diatas, tidak ada kesenjangan antara fakta, opini
dan teori.
2. Data Obyektif
Pada fakta, diperoleh data pada Ny. “P” muka tidak oedem, konjungtiva
merah muda, sklera putih, mukosa bibir lembab, payudara bersih, puting susu
Genetalia : Tidak odema, tidak ada varises, keluar lendir bercampur darah.
Menurut penulis pemeriksaan yang dilakukan masih dalam batas normal dan
fisiologis.
Hal ini sesuai teori Manuaba (2010), pemeriksaan fisik pada ibu bersalin
meliputi muka tidak oedem, konjungtiva merah muda, sklera putih, mukosa
bibir lembab, payudara bersih, puting susu menonjol, kolostrum sudah keluar,
bersalin, meliputi: TFU Mc. Donald (cm) sesuai dengan umur kehamilan,
pemeriksaan Leopold (Leopold I, II, III, dan IV), DJJ (normalnya 120-
160x/menit). genetalia bersih, tidak oedem, tidak varises, tidak ada kondiloma
talata maupun akuminata, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada pembesaran
3. Analisa Data
persalinan normal.
kejadian secara alami dengan adanya kontraksi rahim ibu dan dilalui dengan
pembukaan untuk mengeluarkan bayi, yang sudah siap dilahirkan atau cukup
bulan.
normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang
telah cukup bulan atau hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui
1. Penatalaksanaan
a. Kala I
selama 6 jam (10.00-16.15 WIB). Pada kala ini pasien mendapatkan asuhan
jam dan multigravida 8-10 jam dan telah mendapatkan asuhan yang
sesuai.
waspada, ibu diberikan makan dan minum dan tehnik relaksasi, hal ini
Berdasarkan hal diatas tidak ada kesenjangan antara teori, opini den
relaksai
b. Kala II
garis waspada.
dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini
teori. Hal ini dipengaruhi karena ny. “P” merupan multigravida dengan
c. Kala III
Menurut penulis hal ini fisiologis dalam kala III karena tidak ada
dan masasse.
d. Kala IV
Menurut penulis hal ini fisiologis perdarahan dan TTV dalam batas
yang sesuai.
141
Hal ini sesuai dengan teori Sulistiyowati (2013), kala IV dimulai dari
saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum. Observasi yang
fakta, opini dan teori. Dengan penataksanaan observasi TTV, masasse dan
personal hygiene.
pendapat dan kenyataan pada post natal care. Berikut akan disajikan data-
kebidanan pada post natal care. Dalam pembahasan yang berkaitan dengan
tentang post natal care, maka dapat diperoleh data pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3 Distribusi Data Subyektif dan Obyektif dari Variabel PNC Ny”P” di BPM Saptarum
Maslakah, Jombang
Tanggal 31 Maret 2017 07 April 2017 14 April 2017 18 April 2017
PNC
Postpartum 6 jam pp 7 hari pp 14 hari pp 18 hari pp
hari (jam)
Anamnesa Mules Tidak ada keluhan Tidak ada
keluhan
Eliminasi BAK : 1 kali, warna BAK : ± 4 kali, BAK : ± 4 kali, BAK : ± 4 kali, warna
kuning, jernih. warna kuning warna kuning kuning jernih.
Ibu belum BAB jernih. jernih. BAB : Ibu sudag BAB
BAB : Ibu sudah BAB : Ibu sudag 1x/ hari.
BAB 1x/ hari. BAB 1x/ hari.
Involusi TFU : 2 Jari dibawah TFU : pertengahan TFU : teraba TFU : tidak teraba
pusat, kontraksi uterus pusat, kontraksi diatas simfisi ( Lochea : tidak ada
baik uterus baik, semakin pengeluaran.
Lochea : lochea rubra konsistensi keras, mengecil),
kandung kemih Kandung kemih
kosing, kosong.
Lochea : Lochea : serosa
sanguinolenta
1. Data Subyektif
a. Keluhan
Berdasarkan fakta, pada 6 jam post partum Ny. “P” keadannya baik
menggeluh mules.
merupakan masa yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
selam 6 minggu.
b. Eliminasi
partum, BAB pada 7 hari post partum, pada hari ke 14 BAK dan BAB
sudah lancar.
(2009), klien harus BAK dalam waktu 6 jam post partum, bila 8 jam post
partum belum BAK, dirangsang dengan air mengalir, kompres hangat dan
143
lain-lain. Bila tidak bisa dilakukan kateterisasi. BAB: supaya buang air
besar kembali normal, dapat diatasi dengan diet tinggi serat, peningkatan
asupan cairan, dan ambulasi awal. Normalnya ibu sudah BAB sampai 6
2. Data Obyektif
a. Laktasi
dapat dipengaruhi oleh refleks hisap bayi/ refleks let down, semakin kuat
b. Involusi
1) TFU
Berdasarkan fakta pada Ny. “P” pada 6 jam post partum TFU 2
jari bawah pusat, kontaksi uterus baik, pada 7 hari post partum TFU
pertengahan pusat dan simfisis kontaksi uterus baik, pada 14 hari post
144
teraba. Pada hari ke 3 terjadi sub involusi, selanjutnya pada 5 hari dan
kontraksi yang lembek (atonia uteri) maka dari itu selalu dilakukan
nifas.
plasenta lahir 1 minggu post partum 2 jari bawah pusat, 1-2 minggu
2) Lochea
hari post partum lochea serosa, pada 18 hari post partum lochea alba.
seterusnya fisiologis.
yang ada.
145
terjadi pada hari ke 4-7 hari post partum, Lochea serosa : berwarna
kuning dan cairan ini tidak berdarah lagi pada hari ke 7-14 hari post
partum, Lochea alba : Cairan putih yang terjadi pada hari setelah 2
3. Analisa Data
Analisa data pada Ny.”P” adalah P3A0 post partum 6 jam fisiologis.
tanpa ada keluhan dan penyulit pada masa nifas sehingga nifas berjalan secara
fisiologis.
Hal ini sesuai dengan teori Sulistyowati (2012) penulisan analisa data
teori, karena diagnosa kebidanan sesuai dengan analisa data yang dilakukan
pada Ny.”P”.
4. Penatalaksanaan
uteri, dan proses laktasi, memberikan KIE tentang tanda bahaya nifas, ASI
laktasi, memberikan KIE tentang tanda bahaya nifas, ASI eksklusif, nutrisi,
teori.
teori dan kenyataan pada bayi baru lahir. Berikut akan disajikan data-data
kebidanan pada bayi baru lahir. Dalam pembahasan yang berkaitan dengan
tentang bayi baru lahir, maka dapat diperoleh data pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4 Distribusi Data Subyektif dan Data Obyektif dari Variabel Bayi Baru Lahir Bayi
Ny.”P” di BPM Saptarum Maslakah Amd.keb Sumobito, jombang
Asuhan BBL 31 Maret Nilai
2017
Jam
Penilaian awal 16.35 WIB Menangis spontan, warna kulit merah muda,
reflek baik
Apgar skor 16.35 WIB 9-10
Inj. Vit K 17.35 WIB Sudah diberikan
Salep mata 17.40 WIB Sudah diberikan
BB 17.45 WIB 2900 gram
PB 17.50 WIB 47 cm
Lingkar kepala 17.55 WIB 33 cm
Lingkar Dada 18.00 WIB 32 cm
Lila 18.05 WIB 10 cm
Inj. HB0 18.35 WIB Sudah diberikan
BAK 19.00 WIB 1 kali hari ini, warna kuning jernih
BAB 19.10 WIB Keluar meconium
147
1. Data Subyektif
a. Eliminasi
Berdasarkan fakta, pada usia 1 jam bayi Ny. “P” sudah BAK, 1 kali
warna kuning jernih, dan BAB pada usia 1 hari, warna hitam.
Menurut penulis jika bayi BAB warna hitam berarti normal karena
menandakan anus telah berfungsi. Dan jika BAK bayi warna kuning jernih
berarti normal karena jika bayi tidak BAK dalam 24 jam pertama setelah
defekasi dan urin terjadi 24 jam pertama setelah bayi lahir adalah 20-300
b. Nutrisi
ASI eksklusif sedini mungkin sangat penting bagi tumbuh kembang bayi,
mudah dicerna dan efisien, mencegah infeksi, dan bisa menjadi alat
Hal ini fisiologis sesuai dengan teori Sondkh (2013), anjuran ibu
2. Data Obyektif
a. Tanda-tanda vital
normal.
keadaan bayi sehat atau timbul tanda bahaya bayi baru lahir seperti
hipotermi, asfiksia,
Hal ini sesui dengan teori t Sondkh (2013), suhu bayi normal adalah
normal jika diatas 160 kali/menit dalam jangka waktu pendek, beberapa
kali dalam satu hari selama beberapa hari pertama kehidupan, terutama
b. Antropometri
149
Berat badan lahir bayi Ny.”P” 2900 gram, panjang badan bayi 47 cm,
lingkar dada 32 cm, lingkar kepala : 33 cm, SOB : 30 cm, SMB : 32 cm, MO
: 35 cm.
normal, diliht dari BB bayi yang 2900 gram dan panjang badan 47 cm.
(33-35 cm), LD (30-33 cm). Panjang badan bayi Ny.”P” 47 cm, hal ini
c. Lingkar dada
Lingkar dada bayi Ny.”P” 32 cm. Menurut penulis hal ini fisiologis
dan teori.
d. Pemeriksaan fisik
Pada bayi Ny. “P”, warna kulit smerah muda, tidak ada kelainan pada
anggota tubuh, tidak ada tanda-tanda infeksi tali pusat, anus ada, tidak ada
atau komplikasi yang menyertai, selain itu bisa mencegah terjadinya tanda
bahaya bayi.
mekonium bayi.
3. Analisa Data
Analisa data pada Ny.”P” adalah bayi baru lahir usia 1 jam fisiologis.
Menurut penulis bayi baru lahir normal fisiologis adalah bayi baru lahi aterm,
berat badan normal dan tidak ada kelainan bawaan yang menyertai.
Hal ini sesuai dengan teori Sondakh (2013), diagnosa asuhan kebidanan pada
Berdasarkan hal tersebut, tidak ditemukan kesenjangan antara fakta, opini dan
teori, karena hal tersebut sesuai dengan teori diagnosa asuhan kebidanan
BBL.
4. Penatalaksanaan
seperti KIE tentang menjaga agar tubuh bayi tetap hangat, imunisasi, ASI
151
eksklusif, perawatan bayi sehari-hari dsb. KIE diberikan secara bertahap agar
KIE tentang, imunisasi, ASI eksklusif, perawatan bayi sehari-hari dsb. KIE
diberikan secara bertahap agar ibu lebih mudah dalam memahami penjelasan
dan teori.
dan kenyataan asuhan kebidanan pada neonatus. Berikut akan disajikan data-
asuhan kebidanan pada neonatus, maka dapat diperoleh data sebagai berikut:
Pada usia 6 jam bayi sudah BAB 1 kali, dan sudah BAK 4-5 kali, warna
Tabel 4.4 Distribusi Data Subyektif dan Data Obyektif dari Variabel Neonatus Bayi Ny.”P” di
BPM Saptarum Maslakah Amd.keb Sumpbito, jombang
Tgl Kunjungan
31 Maret 2017 7 April 2017 14 April 2017
ASI Ya Ya Ya
BAK 4-5 kali hari ini, warna kuning 7-8 kali/hari, 7-8 kali/hari, warna
jernih warna kuning kuning jernih
jernih
BAB 1 kali hari ini, warna hitam 3 kali/ hari, 3 kali/ hari, warna
warna kuning kuning
BB 2900 gram 3000 3200
Ikterus Tidak Tidak Tidak
Tali pusat Tali pusat belum lepas (Basah), Sudah lepas Sudah lepas
terbungkus kasa steril.
Tindakan Perawatan tali pusat
152
1. Data Subyektif
a. Eliminasi
Berdasarkan fakta, pada usia 6 jam bayi Ny. “P” sudah BAK, 4 kali
warna kuning jernih, dan BAB pada usia 1 kali warna hitam. Menurut
penulis hal ini fisiologis, sesuai dengan teori Walyani (2015), proses
pengeluaran defekasi dan urin terjadi 24 jam pertama setelah bayi lahir
adalah 20-300 cc/24 jam atau 1-2 cc/Kg BB/jam/ 8 kali/ hari.
b. Nutrisi
Berdasarkan fakta, bayi Ny. “P” sudah menyusui pada saat dilakukan
IMD. Menurut penulis hal ini fisiologis karena nutrisi ASI sangat penting
Walyani (2015), setelah lahir bayi segera disusukan pada ibunya. Pada
bayi usia 1 hari, membutuhkan 5-7 ml atau satu sendok makan ASI sekali
minum, dan diberikan dengan jarak sekitar 2 jam. Kebutuhan ASI memang
baru sedikit, karena ukuran lambung bayi pada usia ini hanya sebesar biji
kemiri. Bayi usia 3 hari, membutuhkan 22-27 ml ASI sekali minum yang
diberikan 8-12 kali sehari atau hampir satu gelas takar air untuk satu hari.
Pada usia ini lambung berkembang menjadi sebesar buah ceri atau anggur
satu kali minum, dan dapat menghabiskan 400-600 ml ASI atau satu
setengah gelas hingga dua setengah gelas takar air dalam satu hari. Bayi
153
diberikan 8 hingga 12 kali dalam satu hari, dengan jeda 1,5 jam-2 jam pada
2. Data Obyektif
a. Tanda-tanda vital
Berdasarkan fakta, tanda-tanda vital bayi Ny. “P” dalam batas normal,
sesuai teori Walyani (2015) suhu bayi normal adalah antara 36,5oC-
37,5oC. laju napas normal neonatus berkisar antara 40-60 kali permenit dan
b. Pemeriksaan fisik
Pada By. Ny ”P”, warna kulit selama kunjungan rumah merah muda,
tidak ada kelainan pada anggota tubuh, tidak ada tanda-tanda infeksi tali
pusat, anus ada, tidak ada kelainan pada ekstremitas. Menurut penulis hal ini
fisiologis sesuai dengan teori Walyani (2015) warna kulit bayi harus
berwarna merah muda yang bersih, tidak ada kelainan pada anggota tubuh,
3. Analisa Data
Analisa data pada Ny.”P” adalah Neonatus aterm usia 1 hari fisiologis.
Menurut penulis hal ini sesuai dengan teori Walyani (2015), diagnosa
28 hari fisiologis.
fakta, opini dan teori, karena hal tersebut sesuai dengan teori diagnosa
4. Penatalaksanaan
perawatan bayi sehari-hari dsb. KIE diberikan secara bertahap agar ibu
kontrol ulang. Hal ini sesuai dengan teori Walyani (2015) penatalaksanaan
dan teori.
155
dan kenyataan pada asuhan kebidanan pada keluarga berencana. Berikut akan
Tabel 4.5 Distribusi Data Subyektif dan Data Obyektif dari Variabel Keluarga Berencana
di BPM Saptarum Maslakah Amd, Keb , Sumobito Jombang.
Tanggak kunjungan 18 April 2017 19 April 2017
Subjektif Ibu mengatakan mengunakan KB Ibu sudah siap mengunakan KB
steril steril
Tensi 120/80 mmHg 120/80 mmHg
Berat badan 44 kg 44 kg
Haid Belum haid Belum haid
1. Data Subjektif
tidak ingin mempunyai anak lagi. Menurut penulis KB yang cocok untuk
tahun dan sudah mempunyai 3 orang anak. Hal ini sesuai dengan teori
2. Data Objektif
fakta, opini.
156
3. Analisa Data
Analisa data pada Ny.”P” terkait dengan KB adalah P 3A0 akseptor baru
KB steril, hal ini sesuai dengan teori Affandi (2011) P 3A0 akseptor baru/ lama
KB steril
Berdasarkan hal tersebut, tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori,
4. Penatalaksanaan
kekurangan KB steril, dan kontrol ulang. Menurut penulis hal ini sesuai
5.1 Kesimpulan
bulan yang di mulai dari masa hamil dengan usia kehamilan 34 minggu
1. Asuhan kebidanan kehamilan trimester III pada Ny. “P” G3P2A0 dengan
dengan normal
3. Asuhan kebidanan nifas pada Ny. “P” P3A0 berjalan dengan normal.
4. Asuhan kebidanan BBL pada Bayi Ny.“P” P 3A0 berjalan dengan normal.
normal.
6. Asuhan kebidanan keluarga berencana pada Ny. “P” P 3A0 ibu akseptor KB
Steril.
5.2 Saran
1. Bagi Institusi
institusi meningkat.
157
158
2. Bagi BPM
anakdandapatmeningkatkanpelayanan yang
DAFTAR PUSTAKA
Rukiyah, A.Y., dkk. 2009. Asuhan Kebidanan 1. Jakarta: CV. Trans Info Media
Sondakh, J. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir. PT Penerbit
Erlangga
11 Nomor 23 : 16-28
Walyani, S.E, dan Purwoastuti, E. 2015. Asuhan Kebidanan Persalinan Bayi Baru
Lahir. Yogyakarta: KDT.
LAMPIRAN 5: KSPR
166
KIA
168
169
ANC TERPADU
170
LEMBAR USG
LAMPIRAN 7: USG
171
Kunjungan ANC ke 1
Kunjungan ANC ke 2
184
Kunjungan ke I
186
Kunjungan ke II
187