You are on page 1of 8
138 MODEL ARSITEKTUR BIOKLIMATIK RUMAH SEDERHANA SEHAT DI LINGKUNGAN PERMUKIMAN PADAT Fuailasuf Herman Hendra Jurusan Arsitektur— Institut Teknologi sdhi Tama Surabaya failasuf_herman(@yahoo.com “ ABSTRAK ‘Rumci sebat yang rpaman, sexjengaw ean ramah Hagkumgan merupakun rurnale idamuon hagi setiap orang. Tidak terkecuali dengan maxvarakat perkoraen yang dnggal di lingkungan permukiman dengan kepadatan bangunan finggi. Penelitian ini merupakan kajiam wntule mendapaskan konsep, landasan program arsitektural dan model rancangan baagunan yang optima! gua meningkatkan performa, keramahan dan kenyamanan termal rumah sederhara sehar dt tagkungan permukiman pasdar. Penefiden berupa hasus fapangan dengan parposte sampling dari populasi rumah sederhana dimana perghuni mempunyai Areativitas deta marespons lingkungan iklim tempat tinggolnpa dengan mendaye gunakan strategie “bvklimarik, ‘Hasi! penelitian menunjukkan bakwa strategi bioklimatik sebagai pendekatan dalam peraneangan arsitektur terbukt! mampu memberitan solusi pada perancangan rumah ‘sederliana schat di lingkwagan permukiman padat tersebut, Strategt bioklimatik juga memberikan arahan dalam konfigurasi elemensal bangunan secara efisten yarg eimungticken crebedind eet ar Renettse! rorslahk eehinga prast® wsmBangan inant terjanghau. Aplikasi strategi bioklimatik menghasilkan allernatif model arsitekwr remake sederhune shat dengan attienap besar goria ruang dalam pang herjeniang secara vertikal. Konfigurasi rancangan yang ramabi lingkungan, struktur banguaaa ringan dan sebubarg bangaman penuh rongga menjadidan respirasi dave sirkulast wlara berfatan fancar sehingga peofer mer formed Longunan emerycodé reaikaedf bait, Kata kunci: arsitektur biokiimatit, rumah sederhana sehet, permerkimess padai ABSTRACT Healthy home that comfortable, affordable and jrienily isan ideal house for evervone. No excention to the werban communities wha dive inneighborkaods: with digh density building. This research is study about the concep, architectural program and optimal model design of hudktingsin’ arsier ta improve performance, friendlines and thermat comfort af healthy affordable house in high density settlements. The research is « case study with purposive samplie af modest hanie populations where the residents have oreaitvity in respand t0 the ‘environmental elimate that they lives with bioclimatic strategy. Research resulis showed that biociimatic strategy as an approach of architectural building derign have proved the oapmbiliy solutions of designing healthy affoodabie hocenc ter high density seitlemenis, Bivelimatic strategy alse provides the ypridamce of elemental bua canfigurations efficiently thet law embodied energy so that building construction process can ‘be affordable. Apphieanon of bioclimattc strategy 18 produced architectural model alternatives of healthy qffordable house with large aitic raofsand split level spaces vertically. Design wonflgwtton of fiemily environmnes, lighowetgkt auacctura! buihibuge amd filly omuetes Suiting envelopes made of the respiration ared air eirewation running: well so that the termal Suildingperforneance be better Keywords: biockoatic architecture, healthy affordable house, Aigh densigy settlements Model arsitckwe Bioklimatlk Ruman Sedeshans Setar (rsitasu¢ Herman Hendra) 136 PENDAHULUAN Scmua orang tentunya iengidamkan rumah sebagai tempat tinggalnya yang aman, nyaman, schat dan rumah lingkungan. Di lingkungan penmukiman padat seperti di wilayah perkotsn, rumah idaman yang nyaman dan terjangkau agaknya susah tempenuhi mengingat lahan sangat terbatas dati proses pengadaan rumah pada umumniya relatif mahal. Bentuk rumah sangel — ditentukan — oleh keterjangksuan ekonomi dan pengaruh budaya yang akan mempengaruhi pula bentuk fisik Tingkungan permukimannya. Rumi sederhana senat adalan rumah layuk huni yang memenuhi standar kebutuhan minimal dari aspek ‘Kesehatan, kenyamanan dan keamanan, juga dapat diperolch dengan harga verjangkau oleh rakyat kebanyakan. Rancangan rumah sedechana sehat ‘terebut menjadi tidak lagi sederhane ketika harus dibangun pada lingkungan permukiman dengan tingkat kepadatan bangunan yang tinggi. Stategi bioklimatik sebagai arahan dan pendekatan dalam. perameangin —arsitekiur— tangeap Lingkungan — diharapkan — mampu memberikan solusi pada peraneangan rumah sederhana sehat sebagai rumah sejahtera di lingkungan permukiman padat. Prinsip bioklimatik pada dasarnya mengakomodasikan pengaruh iklim, teknologi yang menunjang adaptasi bangunan, aspek biologikal terkait hajat hidup marusia pengguna bangunan serta konfigurasi bangunan secara estctis. Sasaran penelitian adalah mengkaji bagaimanakah: Petfoumansi —kenyumanan dan keramahan —Jingkungan dari arsitektur rumah sederhana sehat di lingkungan permukiman pada di Surabaya ?. ~ Aspek-aspekstrategi —bioklimatik secara signifikan mempengaruhi rancangan rumah sederhana sehat di lingkungan permukiman padat ?. - Model arsitektur bioklimatik yang optimal untuk meningkatkan kenyamanan dan keramahan ‘bangunan rumah sederhana sehat di lingkungan permukiman padat ?. + Konfigurasi elemental bangunan yang, efisien dalam mewujudkan arsitektur rumah sederhana sehat, nyaman, ramsh lingkungan dan tetjangkau = di Jingkungan permukiman padat, TINJAUAN FUSTAKA Rumah Sederhana Schat Fungsi timsh ndalnh sebagai pelindung ~terhadap ——_gangguan alam/euaca dan makhluk —Jainnya, rumah juga memiliki peran sosial budaya sebagai pusat pendidikan Keluerge, persemaian budaya dan nilai kehidupan, penyiapan generasi muda, dan sebagai manifestasi jati dirt Dalam kerangka hubungan ekologis antara manusia dan lingkungan permukimonnyaterlihatbohwa Irualitas sumber days manusia di masa datang sanget dipengaruhi oleh kualitas rumah dan permukiman dimana masyarakat bertempat tinggal, Rumah sederhana adalah rumah yang layak dihuni dan bisa diperoleh dengan harga terjangkan oleh rakyat pada umumnya. Ini artinya adalah rumah yang dibangun dengan mengeunakan ‘bahan bangunan dan konstruksi sederhana, tetapi _masih memenuhi standar kebutuhan‘minimal dari aspek Kesehatan, keamanan, dan kenyamanan dengan mempertimbangkan dan memanfaatian potensi tokal, meliputi potensi fisik seperti bangunan, geologis, iklim setempat, serta potensi sosial budaya seperti arsitektur lokal 137 dan cara hidup.Menurut basil kajian, kchutuhan minimal manusia atas ruang agar ia bisa menjalankan kegiatan dasar secara layak adalah 9 m2 ruang, atau standar ambang dengan angka 7.2 m2, dengan ketinggian rata-rata 2,8 m. Artinya, kalau luas Kamar kurang dari 7.2 m2, hak atas ruang yang schat tidak terpenuhi. Agar penghuni rumah bisa melakukan aktivitas schari-hari dengan nyaman dan sehat, moka sebuah rumah sedeshana minimal perlu dilengkapi setidaknya satu ruang tidur minimal berukuran 3 x 3 m, satu ruang serbaguna di mana seluruh anggota keluarga bisa melakukan interaksi dan melakukan Kegiatan Iinnya minimal juga berukuran 3 x 3 im, satu kamar ‘mandi-cuci-kekus (MCK) minimal berukuran 1,20 x 150m. Doo Gombar 1 Luns Bangunan Rumah Sedertiana Sehat dan Luss Lahan Efchtif Rumah dinyatekan sehat dan nyaman apabila memiliki suku udara dan kelembaban udara ruangan yang sesuai dengan suhu tubuh manusia hommal.Maka, yang perlu diperhatikan agar suhu dan kelembaban ruangen normal adalah mengatur keseimbangan volume udara yang masuk dan yang keluar_ Kepadatan bangunan rumah pada suafu permukiman termasuk kategorl Unggi apabila dalam suatu lingkungan terdapat lebih dari $0 unit rumah/ha. Koefisien dasar bangunan terhadap Ives kapling/p.:sil mencapai 60% ~ 70%. Kepadataan hunian berkisnr 5,4 m2 - 6,00 m2/orang luas Janiai. Jarak bangunan dan sirkulasi bisa tidak oda pada rumah gandeng atau jarak antar bangunan yang rapat tidak banyak = menyisakan — ruang terbuka (Departemen PU Cipta Karya, 1986, Pedoman Teknik Pembangunan Perumahan Sederhana ‘Tidak ‘Bersusun). Arsitektur Bioklimatik Bioklimatik merupakan_ salah satu pendekatan desain berdasarkan iklim setempat sebagai fuktor penentu untuk menciptaken kenyamanan yang dibutubkan bagi manusia dalam. melatukan sktifitasnya, Terdapat dua unsure penting dalam desain bioklimatik, yaitu Karakteristik iklim Teka dan tuntwtan kenyanenen tiemel manusia sesuai dengan aktifitasnya (Suryabrate, 2000). —_Arsitektur bioklimatik merupakan arsitektur yang timbul dari bentang alam dimans tapale menentukan orientasi dan konstruksi dari suatu bangunan, tidak Banya socara estetika tetapi juga sccara smekanik yang menentukan pemanasan, pendinginan dan juga pencahayaan, Strategi pendekatan —_bioklimatik didasarkan pada comfort —based= raiionale dan tow energy.Strategi bicklimatik merupakan pendekatan desain dalam upaya menuju adaptast bangunan dalam = mewnjudkan kenyamanan termal dengan manipulasi pengaruh—iklim —setelah —kgjian keakuralan mendefinisikan iklim telah didapatkan (Olgyay, 1963), Strategi desain bioklimatik difokuskan pada aspek-aspek: = orientast — bangunan dalam hrubungannya dengan matahari dan angin inde! Avsitektuy Brigklimauik Ruinah Sederbuna Schat (Failasuf Herman Hendia} 138 - petilaku permukaan tanah eksterior dan ruang ruang (fandscaping) + bentuk bangunan dan ketebalan dinding hanganan + pemnilihan konstruksi dan, material serta wama permukaan = hundisi pembayangsan (oibaeliree) ~ konstruksi atap dan ventilasi ruang antara Langit-langit dan atap (attic) lokasi dan ukuran pembukaan serta kehadiran ventilasi dalam bangunan Pada strategi bioklimatik ini, cara yang digunakan untuk mengukur kenyamanan ermal yaitu dengan mengegunakan diagram _bioklimatik Olgyay (bioelimatic chart) yang menunjukkan suatu kondisi yang diperlukan untuk = mencapai kenyarnanan dengan berbagai kombinasi dari faktor-faktor iklina. Gambar 2, Bioelimatte Chart Olgvay Versi Modifikasi Koenigsberger Untuk Permeisan Keayamanan di Lingkungan Tropis Lembab Embodied Energy dalam Pembangunan Rumah Embodied energy adalah energi yang. diimvestasiken dalam material bangunan dalam proses produksi, pemasangan, perawatan, perubahan falieration), pembongkuran (demolition) dan merupakan bagian dari reeyelingeomponent dari material. Embodied energy adalah scjumlah energi langsung atau tidak langsung yang dibutuhken untuk memproduksi Hipe—omaterisl tan hangunan Permasalahan energi pada embodied energy adalah perlakuanterhadap muteiial mulai dati pongadwan lsahan baku sampai material diproses kembali menjadi material baru bagi bangunan selanjutnya.Embodied ‘energy konstruksi yang, rendah memungkinkan proses _-membangnn rumah sederhana sehat menjadi relatif lerjangkau. i abel 1, Embodied Energy pada Proses Konstruksi Rumah dengan Berbagai Material House type ay an ‘House made primarily with 1580 manufactured building materials (hollow rick walls, ‘concrete frame and roo!) “House made partly with 1310 manufactured huilting materials (clay brick walls, ‘soncrete frame, stecl sheet roof} ‘House built primarily with 590 local building materials (adobe ‘walls, timber frame, steel and sheet roo?) METODOLOGI Jenis penelitian kasus/lapangan untuk inemapslajaii eevee intensif perihal kecenderungan —_desain, performa termal dan Kenyamanan huni serta proses membangun rumah sederhana sehat di lingkungan permukiman padat.Teknile pengambilan sampeldengan cara purposive samplingdari —populasi rumah sederhana dimana penghuni mempunyai —kreativitas dalam merespons lingkungan iklim tempat 139 ‘inggalnys, Pengambilan sampel yang demikian dipandang lebih mampu menangkap —kelengkapan » dan Kedularoun data dalum menghadapi realitas yang tidak tunggal. Pilihan sampel diaraikan pada sumber data yang dipandang memiliki informasi penting berkaitan dengan misalah yang sedang diteliti (Sutopo, 2002). Vaiabel penelitian dapat dikategorisasifean sebayai berikut a. Variabel —bebas —_(inclependeni variable) — adalatvkapling — dan tatanan Jahan, oricntasi massa bangunan, selubung — bangunan, sewing spasial bangunan, struktur konstruksi dan bahan bangunan, b. Variabel —antara (intervening verierble dala: karakteristik Jingkungan yang spesifik: berkepadatan tinggi di wilayah perkotaan, —_pendekatan —sosial shonoini mabyarakat, © Variabel tergantung (dependent variable)adalah: konsep dan model, pengembangan Sb, embodied energupembangunan, —_performa kenyamanan, Kesehatan dan. keramahan liagkungan, Bagan alir penelitian yang, merupakan kerangka pendekutan dan langkuh-langkah —penelitian dapat ddigatmbarkan pada fiow chart berikut: Gambar 3. Bagan Alir Penelitian 0 Vol, EMBAIASAN iri fisik bangunan rumah dengan rata-rata luasan setara dengan rumah inti, yakni scluss 18-27 m’, Keefisien daser bangunan terhadap: luas kapling lahan adalah diatas 80 %. Kepadan = bangunan dalam. linekungan mencapai lebih dari 50 unit rumalvha. Kepadataan hunian berkisar 54m? - 6,00 m/orang luas Lanta. Jurak bangunan dan sirkulasi sangat rapat pada rumah gandeng atau jarak antar bangunan yang rapat tersebut tidak menyisakan ruang _terbuka, Penghuni mempunyai kreativitas vang tinggi dalam == mengelola dan mengembangkan rumah tga sebagai rang keh Gambar 4. Lokasi Wilayah Studi Pada Lingkungan Permukiman Padat Aspek —bioklimaik yang signifikan mempengaruhi —desain memah dan penerapan —_strategi bioklimatik poda bangunan rumah dari hesil pengamatan Tapangan dapat dilihat pada tabel di bawah, Tabel 2. Penerapan —‘Strategi Bioklimatik dan Aspek-aspek yang Mempenganihi Des: == ‘Model Arsitektur Bioklimatik Rumah Sedsrhana Sehat (Failasuf Herman Hendra) 140 Semakin banyak perekayasaan aspek desain bioklimatik tersebut diterapkan, maka performa bungunan terkait termal dan kenyamanan cenderung lebih baik, seperti pada bangunan rumah sejzhtera berstap tinggi dan rumah sejahiera berkolongy lantai split! lantai meeauin, Teloah dan kajian hail pengamatan lapangan menunjukkan beberspa pola spesifik pada kondisi termal pada tipologi rumah sejahtera di lingkungan — permukiman—_padat tersebut. Pengrkuran kondisi termal dalam bangunan dilulculean pada ruang Keluarga sebagai ruang multi fungst dimana aktivitas sehari-heri dilakukan sera tempat penghuni dalam menghabiskan waktunya di dalam kehidupan, Adapun kondist termal reta-rata bangunan rumah sederhana sehat sebagai rumah cejahtera yang menjac obyck ——pengamatan adalah sebagaimana tertera pada tabel di bawah, Tube! 3. Angha Ratarala Kondisi Termal Bangunan Rumah yang. Menjadi Obyek Penelitian emperattelembabi r n Relatif, |Rata-rataRata-rata) cey | sey Sampel Pengamata, n Rumah Menghadap Selatan fos Rumalt 2|Meaghadap | 286 | 72,1 Utara fess Rumah 3|Menghadap | 29,1 | 68,0 Timur ‘es? Rumah 4|Menghadap | 29,7 | 70,4 Barat /cs8 ; Rumah, 4 | Buiur Sangkar tes Rumah ¢_ | Persea Panjang ies Rumah Beratap el eege 296 |, 62,7 os Rumah 8 | Beratap 280 | 67,3 Tinggi /es5 Rumah Pisah | © | Sebelah aos | 629 (Coupledyies © aa | 763 28,5 | 62,7 28,7 | 71,9 MI RameLaps Toiangga 9 10) ¢ 30,1 | 726 aio Rumah Bakclong/ Lanta Spit | [est ul 297 | 62,3 Keterkaitan wujud bengunan dengan Kenyamanan termal dapat Gitclusuri antara lain dori kondisi termal bangunan yang ditunjukkan dari masing-masing sampel —penelitian, Perimbengan kombinasi antaca fuktor iklim mikes (dalam bangunan) yong diunjukkan oleh pasangan angka temperatur dan Kulesubaluan yang, ditunjang angka kecepatan angin merupakan salah satu indikator untuk: menggambarkan tingkat_ kenyamanan. termal pada bangunan rumah-rumah tersebut. Grafik Bioklimatik berikut manggambarlcan — kendiei ermal hanguoan terhadap zona nyamanpada berbagai macam runiah sederhana sehat di lingkungan permukiman padat yang menjadi obyek penelitian, Secara umum wijud bangunan rumah telah dapat menurunkan Kondisi termal di dalam = bangunan, dibaidingkan dengan di luar bangunan namun belum = masuk pada zona nyaman apslagi kalau keeepatan atigin belum — memadai.Pola — uktuasi temperatur dan Kelembaban relatif ambientjyga masih tetap tings, AumaL Iiniiah Tehaik Lingkungan Vol 3 No.2 sehingga kondisi iklim mikro dalam bangunen belum bisa stabil Proses konstruksi dengan mengikutl kultur pembangunan rumah tumbuh dan secara instan, Model pengembangan rumah sederhana sehat ini relatif efisien berdasarkan fungsi ruang dan fleksibilitas modul bahan yang bias terdapat di pasaran, seperti kayu, beton pracetak dan baja, Proses pembanguiat fumah semacam int dapat tmenekan embodied energy menjadi rendah, schingga memungkinkan harga bangunen rumah yang relatif terjangkau, a. Sa Gambar 7. Struktur Konstruksi dan Modul Ruang Fungsional Dalam Proses Pembsngunan Rumah Sedethana Sehat Camber &. Medel Pengembangan Rumah Tumbuh Atew Rumah Insta Sederhana ‘Sehat Secara Modular KESIMPULAN Strategi bioklimatik sebugui arhen dan pendekatan dalam memberikan solusi pada peraneangan rumah sedethana sehat menjadi rumah scjahtera di lingkungan permukiman padat temyata cukup efektif, karena ‘clsh mengakomodasikan pengaruh iklim, teknologi yang menunjang adapti bangunan, aspek bialogikal ‘erkait hajat hidup manusia pengguna Medel Arsitekaur Binklimati edema la i 142 bangunan serta konfigurasi bangunan secara estetis, Pada kasus aisitektur sunsalt sejahtera. di lingkungan permukitian padat, aspsk yang signifikan mempengaruhi performa termal. dan kenyamanan adalah; —_ketinggian bangunan dan besemya volume rongga atap (attic);adanya kelong di bawah lontai-bangunan; rekayasa ventilasi alamidan —efek = penghalang matahariserta pengaturan — sirkulasi udara delim rvangan melalui fasade bangunan dengan buksan lebar yang bisa dibuka tutup. Sedangkan aspek yang tidak signifikan adalah aspek bentuk bangunan dan surface io volume rasia karena pengarah iren panas permukaan lebih banyak erjadi pada atup sodangkan dining lebih banyak terbayangi olch bangunan di seputar. Bangunan rumah dengan ruang open plan, bangunan yang mempunyai volume rongga stap (aie) yang besar dan bangunan yang mempunyai lantai kolong’ ——aplit eval! menunjukkan performa termal yang paling baik daripada yang lain. Khusus rekayasa ventilasi tap bangunan jemyata = mampu—-menurunkan temperatur maupun kelembaban sccara signifikan, dimana —_rancangan ‘konfigurasi atap yang: muneul adalah solusi tap tumpuk atau membuat semacam Joteng pada rongga atap fatiéc) dengan lubang ventilasi yang cukup hesar. Konstruksi dan proses pembangunan rumah dilaksanakan dengan mengikuti kecenderingan atau Kultur yang blasa berlaku pada Tingkungan masyarakat, yaitu rumah tumbuh secara instan dengan embodied energy yang selatif rendah, Embodied energy yang rendah juga diperoleh dari penggunzan material daur ulang yang mana selain mempengaruhi ekonomi bangunan juga akan berdampak pada pembangunan berkelanjutan, DAFFAR PUSTAKA Egan, M. David (1975), Coneepr in Thermal Comjort,' Prentice Hall Ine, Engelwood Cliffs, ‘New Jersey. Kirmanto, Djoko (2003), Kebijakan dan Strategi_——_ Nasional Perumahan dan Penukiman (KSNPP), Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta, Markus T.A., Moris E.N. (1980), Buildings, Climate and Energy, Pitman Publishing Limited, London. Petrosian, Baris Der, Erik Johansson (2000), Construction ated Environment Improving Energy Efficiency, Building Asswes No.2 vol 10 2000, LCHS Lund University, Lund Sweden, Rapoport, Ames (1969), House Form and Culturo, Prosentioa Hall Inc., London. Sutopo, HB. (2002), Meiedoiogi Penelitian Kealitatif - Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian,Sebelas Maret University Press, Surakarta. Astuty. Winny (2005). Pengaruh Pembangunan RSIRSS Terbadap ‘Munculnya Fenomena “Urban Sprawl" di Area Subasuka, Jurnal Arsiteksur Kampasisi Vol. 3, No. 1, April 2005, Prodi Amitektur Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, Keputusan — Menteri PU No.20/KPTS/86 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Pemmahan Sederhana Tidak Bersusun

You might also like