Professional Documents
Culture Documents
Jurnal EKONOMI
Ekonomi MANAJEMEN
Manajemen & Bisnis - Vol.&
18,BISNIS
No. 2, Oktober 2017 111
Volume 18, Nomor 2, Oktober 2017
P-ISSN: 1412–968X
E-ISSN: 2598-9405 Hal. 111-118
RUDI ABDULLAH
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Buton, Sulawesi Tenggara
Accounting gets accrual basis will result more information akuntabel, andal, and
transparent as compared to accounting gets cash basis. Accounting gets accrual ba-
sic can provide the better measurement, admitting that timely, and liabilities cast in
the future. Information gets accrual basis can provide information about economic
resource purpose that actually. This research intent to know accounting implement
gets accrual basis accord PP 71 years 2010 on taxations propertied accounting. This
observational type is observational kualitatif. Sample that is utilized is taxation prop-
ertied data on Taxeses Ministering Office Pratama Baubau year 2014. To show ob-
servational result that KPP Pratama Baubau has performed taxation income account-
ing with accrual basis bases prevailing order, which is PP 71 years 2010 and ruling
supporting another. Taxation income is admitted while its appearance commanding
rights on propertied taxation. Taxations propertied registry be performed accord-
ing to Accounting Default journals Institutions. Taxations Propertied reporting KPP
Pratama Baubau is presented in Budget Realization Reporting and Operational Re-
porting. This research result is expected Commanding that make ready qualified
Man Resource optimal ala and ready deep implemented accounting gets accrual ba-
sis so will result qualified Government Financial Statement and gets dipertanggung
jawabkan.
belakang yang telah diuraikan sebelumnya adalah baran yang lebih tajam tentang hasil penga-
Bagaimana penerapan akuntansi berbasis akrual matan dan mempermudah peneliti untuk
sesuai PP 71 tahun 2010 pada akuntansi pendapa- mencarinya sewaktu-waktu diperlukan.
tan perpajakan pada KPP Pratama Baubau ? 3. Penyajian data, yaitu sekumpulan informasi
Tujuan penelitian berdasarkan rumusan yang tersusun yangmemungkinkan adanya
masalah yang diuraikan diatas adalah untuk meng- penarikan kesimpulan dan pengambilan tinda-
etahui penerapan akuntansi berbasis akrual sesuai kan.Penyajian data merupakan analisis dalam
PP 71 tahun 2010 pada akuntansi pendapatan per- bentuk matrik, network, atau grafis sehingga
pajakan pada KPP Pratama Baubau. data dapat dikuasai.
4. Pengambilan keputusan atau verifikasi, berarti
METODE ANALISIS DATA bahwa setelah data disajikan, maka dilakukan
penarikan kesimpulan atau verifikasi. Untuk
Dalam suatu penelitian sangat diperlukan itu diusahakan mancari pola, model, tema,
suatu analisis data yangberguna untuk memberi- hubungan, persamaan dan sebagainya. Jadi,
kan jawaban terhadap permasalahan yang diteliti. dari data tersebut berusaha diambil kesimpu-
Menurut Sugiyono (2010:89) analisis data adalah lan. Verifikasi dapat dilakukan dengan keputu-
proses mencari dan menyusunsecara sistematis san didasarkan pada reduksi data, dan penyaji-
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan an data yangmerupakan jawaban atas masalah
lapangan,dan dokumentasi, dengan cara mengor- yang diangkat dalam penelitian.
ganisasikan data ke dalam kategori menjabarkan
ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun Keempat komponen tersebut saling interaktif
ke dalam pola,memilih mana yang penting dan yaitu saling mempengaruhi dan terkait. Pertama-
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulanse- tama dilakukan penelitian di lapangan dengan
hingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun mengadakanwawancara atau observasi yang
orang lain. disebut tahap pengumpulan data. Karena data-
Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian data, pengumpulan penyajian data, reduksi data,
ini berasal dari hasilwawancara, catatan lapa- kesimpulan-kesimpulan ataupenafsiran data yang
ngan, dan foto-foto sebagai data pendukung. dikumpulkan banyak maka diadakan reduksi data.
Setelahdata-data ini diperoleh peneliti, maka akan Setelahdireduksi maka kemudian diadakan sajian
dilakukan analisis data menggunakanpendekatan data, selain itu pengumpulan data jugadigunakan
interpretif, di mana peneliti menginterpretasikan untuk penyajian data. Apabila ketiga hal tersebut
arti data-data yangtelah terkumpul dengan mem- selesai dilakukan,maka diambil suatu keputusan
berikan perhatian dan merekam sebanyak mung- atau verifikasi.
kinaspek situasi yang diteliti pada saat itu. Adapun
tahapan-tahapan analisis data dalam penelitian ini PEMBAHASAN
sesuai dengan analisis data kualitatif model Miles
dan Huberman (1992) dalam Sugiyono (2010:91), Pengakuan Pendapatan Perpajakan Berbasis
yaitu sebagai berikut: Akrual Penuh di KPP Pratama Baubau
1. Pengumpulan data, yaitu peneliti mencatat se- Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala
mua data secara objektif dan apa adanya sesuai Sub Bagian Umum dan Kepatuhan Internal diketa-
dengan hasil observasi dan wawancara di lapa- hui bahwa untuk tahun 2015 KPP Pratama Baubau
ngan. telah menerapkan basis akrual secara penuh sesuai
2. Reduksi data, yaitu memilih hal-hal pokok dengan amanah pemerintah melalui PP Nomor 71
yang sesuai dengan fokus penelitian. Reduksi Tahun 2010. Dalam PP 71 tahun 2010 salah satu
data merupakan suatu bentuk analisis yang ciri utama dari penerapan basis akrual adalah
menggolongkan, mengarahkan, membuang adanya Laporan Operasional (LO) yang menjadi
yang tidak perlu dan mengorganisasikan data- wadah pelaporan pendapatan akrual. Dalam LO,
data yang telah direduksi memberikan gam- pendapatan akan diklasifikasikan menurut sumber
114 RUDI ABDULLAH
pendapatan, yaitu pendapatan perpajakan, penda- belanja/beban untuk memperluas wawasan dari
patan bukan pajak dan pendapatan hibah. Sesuai bahasan sebelumnya. Memang benar, pendapa-
dengan penelitian ini maka yang dibahas adalah tan harus diakui jika telah muncul hak sehingga
pengakuan pendapatan perpajakannya saja. Ber- pencatatan pendapatan dilakukan setiap kali ada
dasarkan PP 71 Tahun 2010, pendapatan LO di- transaksi munculnya hak tersebut. Logikanya,
akui pada saat: standar akuntansi pemerintah nantinya harus men-
1. Timbulnya hak atas pendapatan; ciptakan kriteria yang jelas atas pengakuan penda-
2. Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran patan tersebut. Misalnya, seperti yang diterapkan
masuk sumber daya ekonomi; oleh State and Local Governments di Amerika,
pendapatan diakui jika terpenuhinya kriteria.
Hal ini berarti berdasarkan basis akrual untuk measurable dan available. Dengan demikian, pen-
LO pendapatan diakui pada saat hak untuk mem- dapatan pajak yang harus diakui adalah jika dapat
peroleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas diukur dan tersedia untuk operasi entitas pelapo-
(aliran masuk sumber daya ekonomi) belum dit- ran. Contoh jenis pajak yang memenuhi kriteria
erima di Rekening Kas Umum Negara atau oleh seperti itu adalah pajak property, misalnya Pa-
entitas pelaporan. jak Bumi Bangunan, Pajak Kendaraan Bermotor
Dalam PP 71 tahun 2010 tidak terdapat pen- dan sebagainya. Dalam kondisi itu, pajak property
jelasan lebih lanjut mengenai saat timbulnya hak harus langsung diakui dan dicatat sebagai penda-
pemerintah terkait pendapatan perpajakan. Saat patan. Bagaimana dengan pajak yang lain?
timbulnya hak pemerintah terhadap perpajakan Untuk jenis pajak yang lain, misalnya Pajak
harus diperjelas mengingat sistem perpajakan In- Penghasilan, menurut penulis (Bambang Wid-
donesia menganut self assessment, dimana wajib jajarso), kriteria dapat diukur dan tersedia tetap
pajak diberikan amanah untuk menghitung sendiri harus diberlakukan. Jika kedua kriteria tersebut
kewajiban perpajakannya. tidak secara bersamaan dapat terpenuhi, pendapa-
Hal ini dapat menjadi kendala jika dikait- tan pajak jenis itu tidak dapat diakui sebagai pen-
kan dengan konsep kemungkinan besar man- dapatan. Alternatifnya, karena pendapatan pajak
faat ekonomi masa depan terjadi, yaitu dalam mempunyai karakteristik non exchange revenues,
pengakuan pendapatan harus terdapat kepastian peraturan perpajakan harus ditafsirkan oleh badan
tinggi bahwa manfaat ekonomi masa depan yang penyusun standar akuntansi pemerintahan kapan
berkaitan dengan pos pendapatan akan mengalir ke memenuhi kriteria measurable dan kapan me-
entitas pelaporan. Derajat kepastian yang melekat menuhi available. Suatu angsuran pajak, mis-
pada arus manfaat ekonomi di masa datang harus alnya, yang belum secara definitif dapat dikatakan
dilakukan atas dasar bukti yang dapat diperoleh sebagai hak negara, tidak dapat diakui sebagai
pada saat penyusunan laporan keuangan. Untuk pendapatan pajak, kecuali pada jenis usaha tert-
lebih jelasnya, penulis merujuk pada penjelasan entu, misalnya pada perbankan yang diwajibkan
Bambang Widjajarso dalam tulisan Penerapan Ba- menyusun laporan keuangan triwulanan dan seka-
sis Akrual Pada Akuntansi Pemerintah Indonesia. ligus menyampaikan kewajiban pajaknya melalui
Jika basis akrual diterapkan, pendapatan diakui SPT Masa, dapat diakui sebagai pendapatan pajak
pada saat timbul hak dari pemerintah. Masalahnya oleh pemerintah. Jika SPT mempunyai dasar ket-
adalah dalam hak pajak yang menganut self as- erukuran pendapatan pajak dan jika batas restitusi
sessment dimana wajib pajak menghitung sendiri bisa ditentukan, pajak penghasilan baru dapat di-
kewajiban pajaknya, hak tersebut menjadi belum akui sebagai pendapatan.
final – karena masih dimungkinkan adanya resti- Untuk jenis pajak yang lain, misalnya Pajak
tusi meskipun sudah ada SPT, sehingga doku- Pertambahan Nilai, menurut penulis (Bambang
men yang dijadikan dasar penentuan hak tagih Widjajarso), kriteria diatas juga tetap berlaku.
pajak menjadi masalah. Artinya, penyampaian SPT Masa dalam pajak
Penulis (Bambang Widjajarso) merasa perlu jenis itu dapat dijadikan dasar pengakuan penda-
menambah bahasan pengakuan pendapatan dan patan PPN, karena pada saat SPT Masa telah dis-
Jurnal Ekonomi Manajemen & Bisnis - Vol. 18, No. 2, Oktober 2017 115
ampaikan, kedua kriteria pendapatan telah terpe- 1. Akuntansi berbasis akrual akan meningkat-
nuhi, sehingga pendapatan yang berasal dari PPN kan kualitas pelaporan keuangan pemerin-
dapat diakui. Untuk pajak lainnya, seyogyanya tah karena menghasilkan informasi yang lebih
diberlakukan analogi bahasan pemenuhan kri- akuntabel, andal, dan transparan dibandingkan
teria seperti pada Pajak Penghasilan dan Pa- dengan akuntansi berbasis kas. Dengan peng-
jak Pertambahan Nilai. Dari pendapat Bambang gunaan basis akrual pada lingkungan pemer-
Widjajarso dapat disimpulkan bahwa pendapatan intah, maka akan tersedia pengukuran yang
perpajakan dapat diakui secara akrual bila telah lebih baik, pengakuan yang tepat waktu, dan
memenuhi kriteria measurable dan available. pengungkapan kewajiban di masa mendatang.
Pemerintah akan mengakui adanya pendapatan Informasi berbasis akrual dapat menyediakan
perpajakan yang timbul dari hak atas pendapa- informasi mengenai penggunaan sumber daya
tan tersebut, walaupun aliran masuk sumber daya ekonomi yang sebenarnya.
ekonomi belum terjadi. Selain itu harus terda- 2. Dalam akuntansi pendapatan berbasis akrual,
pat dasar atau bukti untuk meyakinkan adanya terdapat dua jenis pendapatan, yaitu Penda-
kepastian tinggi manfaat ekonomi di masa depan patan LRA (Laporan Realisasi Anggaran) dan
akan terealisasi dan mengalir ke entitas pe- Pendapatan LO (Laporan Operasional). Pen-
laporan. Salah satu dokumen yang menunjuk- dapatan LRA merupakan pendapatan yang
kan bahwa pendapatan memenuhi kriteria tersebut digunakan untuk kepentingan penganggaran
adalah SPT yang disampaikan wajib pajak. yang masih memakai basis kas. Sedangkan
Basis yang digunakan untuk pendapatan per- Pendapatan LO merupakan pendapatan yang
pajakan di KPP Pratama Baubau tahun 2014 ada- diakui dengan basis akrual.
lah basis akrual penuh, yaitu basis yang mengakui 3. Pendapatan perpajakan merupakan sumber
pendapatan, beban, aset, utang dan ekuitas dalam penerimaan terbesar dalam APBN Indonesia.
pelaporan finansial berbasis akrual, serta men- Oleh karena itu penyajian pendapatan perpa-
gakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam jakan dalam Laporan Keuangan Pemerintah
pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan ba- memiliki materialitas tinggi dan harus menda-
sis yang ditetapkan dalam APBN. Sesuai dengan patkan perhatian lebih.
PP 71 Tahun 2010 lampiran I menyatakan bahwa 4. KPP Pratama Baubau telah melaksanakan
Pendapatan LO diakui pada saat timbulnya hak akuntansi pendapatan perpajakan dengan ba-
atas pendapatan tersebut atau ada aliran masuk sis akrual berdasarkan aturan yang berlaku,
sumber daya ekonomi. Dan Pendapatan LRA yaitu PP 71 tahun 2010 dan aturan pendukung
diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas lainnya. Pendapatan perpajakan diakui ketika
Umum Negara atau oleh entitas pelaporan. Dalam munculnya hak pemerintah atas pendapatan
hal pengakuan pendapatan, KPP Pratama Baubau perpajakan. Pencatatan pendapatan perpaja-
telah melaksanakan aturan sesuai dengan PP 71 kan telah dilaksanakan sesuai dengan jurnal
Tahun 2010. standar Standar Akuntansi Instansi. Pelaporan
Pendapatan Perpajakan KPP Pratama Baubau
KESIMPULAN disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran
dan Laporan Operasional.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada
KPP Pratama Baubau mengenai analisis akuntansi
pendapatan perpajakan dalam rangka penerapan
akuntansi berbasis akrual, maka penulis mengam-
bil kesimpulan sebagai berikut:
116 RUDI ABDULLAH
REFERENSI
Amir, A.Tri Abdiawan.dkk. 2012,“International Accounting Issues and Practices-Accrual Based Ac-
counting” bramastia.candra@gmail. com (29 September 2012)
Brotodihardjo, R Santoso, 2003. Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Edisi ke Empat, Refika Aditama,
Bandung.
Daholi Hadi T.Qivi, 2013 Analisis Akuntansi Pendapatan Perpajakan Dalam Rangka Penerapan Akun-
tansi Berbasis Akrual (Studi Kasus : KPP Pratama Medan Kota), Universitas Sumatra Utara.
Departemen Keuangan RI, 2009. Modul Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat, Program Percepatan
Akuntabilitas Keuangan Pemerintah (PPAKP), Jakarta.
Departemen Keuangan RI, 2009. Modul Standar Akuntansi Pemerintahan, Program Percepatan Akunt-
abilitas Keuangan Pemerintah (PPAKP), Jakarta.
Direktorat Jenderal Pajak, 2011. Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Pajak TA-2011 Audited,
Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta (diakses dari www.pajak.go.id)
Halim, Abdul, 2008. Akuntansi Sektor Publik; Akuntansi Keuangan Daerah, Edisi 3, Salemba Empat,
Jakarta.
International Public Sector Accounting Standards Board, 2011. Transition to the Accrual Basisof Ac-
counting:Guidance for Public Sector Entities-Third Edition, International Federation of Accoun-
tants, New York. (diakses dari www.ifac.org)
International Public Sector Accounting Standards Board, 2006. International Public Sector Accounting
Standard (IPSAS) No 23- Revenue From Non Exchange Transactions (Taxes and Transfers), Inter-
national Federationof Accountants, NewYork.(diakses dari www.ifac.org)
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan, 2006. Memorandum Pembahasan Penerapan Basis Akru-
al Dalam Akuntansi Pemerintahan di Indonesia-Bahan Bahasan Untuk Limited Hearing, KSAP,
Jakarta. (diakses dari www. ksap.org)
Kurniawan, Validita, 2012. “Analisis Akuntansi Pendapatan Pajak Penghasilan Pasal 25 Dalam Rang-
ka Implementasi Basis Akrual Studi Kasus: Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Tengah
Dua”, amin_awf@yahoo.co.id (diakses 25 Juni 2015)
Mardiasmo, 2009. Akuntansi Sektor Publik, Edisi IV, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Pemerintah Republik Indonesia, 1983. Undang-Undang Nomor No.6 Tahun 1983 dan Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Jakarta.
Jurnal Ekonomi Manajemen & Bisnis - Vol. 18, No. 2, Oktober 2017 117
Prastowo, Yustinus, 2010. Panduan Lengkap Pajak, Raih Asa Sukses, Jakarta. Pratiwi, Ayu dhia In-
dah. dkk. 2012, “Transisi Penerapan Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual”, bramastia. candra@
gmail.com (25 Juni 2015)
Rakhman, Azwar. dkk. 2012,“Penyajian LKPP berdasarkan SAP Berbasis Akrual”, bramastia. can-
dra@gmail.com (25 Juni 2015)
Rusmana, Oman dan Esti Saraswati, “Conversion Of Local Government Financial Report (LKPD)
Cash Toward Accrual Basis To Become Acrual Basis (Case Study in Local Government of Cirebon
City)”, http://www.journal.unipdu.ac.id/index.php/seminas/article/download/37/37(diakses23 Juni
2015)
Soemitro, Rochmat dan Dewi Kania Sugiharti, 2004. Asas dan Dasar Perpajakan, Edisi kedua (revisi),
Refika Aditama, Bandung.
118 RUDI ABDULLAH