You are on page 1of 12
or emere BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI Menimbang: a. Mengingat NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN SURAT REKOMENDASI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH UNTUK PEMBELIAN BAHAN BAKAR MINYAK JENIS TERTENTU. KEPALA BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI, bahwa dalam rangka untuk melaksanakan pengaturan, pengawasan dan verifikasi tethadap kelancaran dan ketepatan pelaksanaan pendistribusian Bahan Bakar Minyak Jenis Tertentu bagi Konsumen Pengguna sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2012 tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu, perlu: menyusun pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam menerbitkan Surat Rekomendasi untuk Pembelian Bahan Bakar Minyak Jenis Tertentu; bahwa Sidang Komite Badan Pengatur pada hari Jumat tanggal 7 September 2012 telah menyepakati untuk menetapkan Pedoman Penerbitan Surat Rekomendasi Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk Pembelian Bahan Bakar Minyak Jenis Tertentu dalam Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi tentang Pedoman Penerbitan Surat Rekomendasi Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk Pembelian Bahan Bakar Minyak Jenis Tertentu; Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4152): Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 141, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4253) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5308): Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4436) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4996: 4, Peraturan .. & Menetapkan Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2005 tentang Penyediaan dan Pendistribusian BBM Jenis Tertentu_sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2009; Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor At); Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 2002 tentang Pembentukan Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2012 (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun, 2012 Nomor 103); Keputusan Presiden Nomor 78/P Tahun 2011 tanggal 29 Desember 2011; Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor O7IPIBPH Migas/IX/2005 tentang Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak; Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor O9/P/BPH Migas/XII/2005 tentang Penugasan Badan Usaha Untuk Penyediaan dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Buri Nomor 18/P/BPH Migas/V/2009; MEMUTUSKAN: PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI TENTANG PEDOMAN PENERBITAN SURAT REKOMENDASI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH UNTUK PEMBELIAN BAHAN BAKAR MINYAK JENIS TERTENTU. BAB | KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Peraturan Badan Pengatur ini yang dimaksud dengan: 1 Bahan Bakar Minyak Jenis Tertentu yang selanjutnya disebut BBM Jenis Tertentu adalah bahan bakar yang berasal dan/atau diolah dari Minyak Bumi dan/atau bahan bakar yang berasal dan/atau diolah dari Minyak Bumi yang telah dicampurkan dengan Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain dengan jenis, standar dan mutu (spesifikasi), harga, volume, dan konsumen tertentu. ‘Surat Rekomendasi adalah rekomendasi yang diterbitkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah kepada Konsumen Pengguna BBM Jenis Tertentu untuk melakukan pembelian BBM Jenis Tertentu 3. Satuan + (1) (2) Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan SKPD adalah perangkat daerah += pada_—_pemerintah provinsi/kabupaten/kota Badan Pengatur adalah suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi_ serta Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Kegiatan Usaha Hilir. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati dan/atau Walikota sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah; Badan Usaha adalah badan usaha pemegang izin usaha niaga umum yang mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk melaksanakan kegiatan penyediaan dan pendistribusian BBM Jenis Tertentu. Penyalur adalah koperasi, usaha kecil, dan/atau badan usaha swasta nasional yang ditunjuk oleh Badan Usaha pemegang izin usaha niaga umum untuk melakukan kegiatan penyaluran. i Konsumen Pengguna adalah konsumen yang berhak menggunakan BBM Jenis Tertentu sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2012 tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Pasal 2 BBM Jenis Tertentu yang dimaksud dalam Peraturan Badan Pengatur ini terdiri atas Minyak Tanah (Kerosene), Bensin (Gasoline) RON 88 dan Minyak Solar (Gas Oil) atau dengan nama lain yang sejenis dengan standar dan mutu (spesifikasi) yang ditetapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Pedoman ini bertujuan untuk: a. memberikan petunjuk teknis bagi SKPD dalam menerbitkan Surat Rekomendasi untuk pembelian BBM Jenis Tertentu dalam rangka efektivitas dan efisiensi penggunaan BBM Jenis Tertentu sesuai peruntukannya; b, meningkatkan peran serta Pemerintah Daerah dalam upaya pengawasan pendistribusian BBM Jenis Tertentu; ¢. menjamin tertib pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi Surat Rekomendasi yang diterbitkan oleh SKPD untuk pembelian BBM Jenis Tertentu; d. menjamin terselenggaranya pendistribusian BBM Jenis Tertentu yang tertib melalui pemantauan dan evaluasi alas penerbitan Surat Rekomendasi oleh SKPD dengan transparan dan akuntabel; dan ©. menjaga kuota BBM Jenis Tertentu per kabupaten/kota sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Badan Pengatur. Pasal 3... % Pasal 3 Konsumen Pengguna Usaha Mikro, Usaha Perikanan, Usaha Pertanian dan Pelayanan Umum atau Konsumen Pengguna lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, wajib mendapatkan Surat Rekomendasi dari Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah untuk membeli BBM Jenis Tertentu sesuai dengan peruntukkannya. BABII VERIFIKASI Pasal 4 (1) SKPD_ wajib_ melakukan verifikasi sebelum menerbitkan Surat Rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3. (2) SKPD wajib melakukan koordinasi dengan Badan Usaha sebelum menerbitkan Surat Rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3. (3) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditaksanakan dengan memperhatikan: a. jenis Konsumen Pengguna meliputi Usaha Mikro/Usaha Pertanian/Usaha Perikanan/Pelayanan Umum; jenis kegiatan/usaha; kelengkapan administratif meliputi data pemilik dan alamat pemilik dan/atau usaha; d. data teknis peralatan meliputi jenis, jumlah, fungsi, dan kebutuhan BBM Jenis Tertentu per jam/hari; dan @. masa berlaku Surat Rekomendasi (4) Surat Rekomendasi yang diterbitkan oleh SKPD, paling sedikit memuat: a. nama dan alamat penerima rekomendasi; b. alamat usaha; ¢. jenis Konsumen Pengguna; Jenis kegiatan/usaha; hasil verifikasi; moe Jenis dan alokasi volume BBM Jenis Tertentu; lembaga Penyalur tempat pengambilan BBM Jenis Tertentu; masa berlaku Surat Rekomendasi; dan ze i. tanda tangan dan cap (stempel) SKPD pemberi rekomendasi. (5) Bentuk dan format Surat Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tercantum dalam Lampiran | Peraturan ini. BAB II... BAB Ill KOORDINASI Pasal 5 (1) Dalam rangka pemberian Surat Rekomendasi, SKPD wajib melakukan koordinasi dengan Badan Usaha. (2) Dalam rangka koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), SKPD melakukan kegiatan sebagai berikut: a. SKPD menyampaikan rekapitulasi tethadap Surat Rekomendasi yang diterbitkan kepada Badan Pengatur setiap triwulan sebagaimana dimaksud pada Lampiran Il Peraturan ini. b. Surat Rekomendasi yang diterbitkan oleh SKPD ditembuskan kepada Badan Usaha dan Kepolisian daerah setempat. BAB IV TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB_ Pasal 6 (1) Pemerintah Daerah menetapkan SKPD yang berhak mengeluarkan Surat Rekomendasi, (2) Dalam rangka menetapkan SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah Daerah wajib memperhatikan ketentuan sebagai berikut a. Usaha Mikro yaitu SKPD yang membidangi usaha mikro b. Usaha Pertanian yaitu SKPD yang membidangi usaha pertanian. ¢. Usaha Perikanan yaitu SKPD yang membidangi usaha perikanan. d. Pelayanan Umum yaitu SKPD yang membidangi pelayanan umum. (2) SKPD dalam menerbitkan Surat Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), didasarkan pada kuota volume kabupaten/kota, (8) SKPD bertanggung jawab terhadap jumlah volume dan ketepatan Konsumen Pengguna BBM Jenis Tertentu sesuai dengan Surat Rekomendasi yang diterbitkan. BABV PELAPORAN Pasal 7 (1) Penyalur wajib melakukan rekapitulasi atas volume penjuatan BBM Jenis Tertentu berdasarkan Surat Rekomendasi yang diterbitkan oleh SKPD dan melaporkan kepada Badan Usaha setiap bulan (2) Laporan ... (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaporkan oleh Badan Usaha kepada Badan Pengatur setiap triwulan Pasal 8 Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1), memuat rekapitulasi pemberian rekomendasi oleh SKPD atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada Lampiran IMI Peraturan ini BAB VI SANKSI Pasal 9 Penyalahgunaan terhadap penerbitan dan/atau penggunaan Surat Rekomendasi, dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan. BAB Vill KETENTUAN PENUTUP. Pasal 10 Peraturan Badan Pengatur ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 September 2012 KEPALA BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI, Mh feperc ni ANDY NOORSAMAN SOMMENG (YY —— LAMPIRAN | PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN SURAT REKOMENDASI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH UNTUK PEMBELIAN BAHAN BAKAR MINYAK JENIS TERTENTU KOP SKPD SURAT REKOMENDAS! PEMBELIAN BBM JENIS TERTENTI ‘Nomor Dasar Hukum: 1. Undang-Undang Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi 2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 3. Perpres Nomor 15 tahun 2012 tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Dengan ini memberikan rekomendasi kepada: Nama Alamat Usaha isi hangeuatasaiesgetaaaenniaaaSOn OAS ASREOTH Konsumen Pengguna : Usaha Mikro/Pertanian/Perikanan/Pelayanan Umum Jenis Usaha/Kegiatan 1. Berdasarkan hasil verifikasi, kebutuhan BBM digunakan untuk sarana sebagai berikut | 88M Kebutuhan Jam | Konsumsi BBM Jenis No | Yenis | suman | Fungsi | Jenis | BM Jenis | atauhai |" Tertent iter per Tertentu Tertentu Operasi | (jam/harifminggu/bulan) eee Jumlah | = 2. Diberikan alokasi volume Bensin (Gasoline) RON 88 / Minyak Solar (Gas Oil): + Sejumiah ce --owe Liter per Gam/hariminggu/bulan) + Tempat pengambilan Lembaga Penyalur (SPBU/APMS/SPDN/SPBN) + Nomor Lembaga Penyalur ees fee rereeeeeee geen © Lokasi Saati 3. Masa berlaku surat rekomendasi sampai dengan ...... 4. Apabila penggunaan surat rekomendasi ini tidak sebagaimana mestinya, maka akan dicabut dan ditindakianjuti dengan proses hukum sesuai dengan ketentuan dan peraturan Perundang-undangan 20. Kepala SKPD / pejabat lain yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah TTD dan Cap om a Wh, eS musye siver Wag UelIqwWeBUed yeduiey anjefued seo]: —_ueyIqueBued yedwe! snjexued eBequie] (6) (0-7 ye66ue} pys “""" fe8Bue} uep) Isepuswoyal jeans eAuNyeLaq NpjeM BUEIUOY = myeueg esew (9) |sepuawioyes yeuns weyep in{nyesip BueA nusya sluer Waa ISeyOIY : muepe, siuep wag iseyory (2) dio seo) 210g HEALY NeIe gg NOY (eujoseD) uIsuEG ‘NUBLE sUEr WEG UEP UeUII : musvel swear wee (6) ‘ueypiqioyp BUA Gays IsepuaWiOYey YeINg LEP JOWON > Isepuewoyey yeing JowoN (6) ueuelelip Guek omy eyesn suer : ueyelBeyyeyesn sivep (p) led yoro Pyyiuuip Buek eyesn eweN : eyesn ewen (¢) ISepuEWuoysy YojoledwoU BUEA ODI EYESH yNWWEg EUIENY sawed eweN (2) OnIIW eyesn epeday Isepuswoyey uRLqieueg UENUN : JOwoN (1) uebuese}oy Sts (Sea isaseese Sees iaeeeeeseiaeeeees (aero L jf pe recene-cscaeccesee sone CA erce oar o Tiere a ar} NINaLNBL SINAC Wee WSL ninaiya — | Isvanawowsy | nvivioawwHvsn SGnwinaavovens | minaavem | iswiow | «Saree | Avune NonON sina vavsn vwwn | arma vitwn | on ALNALUAL SINSP IGG NVIT3BWEd ISVONAWONSY NVMRIZEIC ONVA OWMIN VHYSN ISVINLISYR “VY dS dOM A.LNALYSL SINZP IVANIN Hv>Wa NWHWE NVIASW3d YALNN HVH3Vd LYONWYSd VPH3 NWALVS ISYONAWOWSY LVYNS NWJIGYSNad NVNIOd3d ONVINSL 7102 NNHW. $ YOWON ING SVD NV MVANIN 4 ery IH SNLVONSd NVOVS NVunivead INVENT a nueye, Stuer gg Ueyquiebued yedwie} snjedued iseo]: —_uBIqueBueg yedwie, injefueg eBequioy (6) (07 ye6 ue) prs“ y266ue} ep) ssepuawoye: yeuns eXuNyEHaq Np¥EM BuETEY nyeueg esey (9) Isepuewioyes yeuns wejep infnjesip Buek nyusyoy siuer Wag ISeyoIy > musvel sluer Wag seyory (2) Wo seg) se10g Yehuy Nee gB NOY (ewyoseg) UIsuE ‘MUELE! sur Wag HEP UEUIIG : nusHeL ser Wee (9) erpiqueyp Buek Ady ISePUEWIOYEY IBINg LEP JOWON : Jsepuawoysy yeing JoWON (g) “ueyuelelip BueX onju eyesy siuer : ueyeieyyeuesn stuep (>) sylwed Yate pimjwip Buek eyes eweny > eyes ewen (e) [SepUSUIOYSY Yooledwew BueA oyIY EUeSA HNL EWEN wis eweN (Zz) uejuevied eyesn epedey Isepuawoyey UeNqiOUeg UEKUN : JOWON (|) ueBuel9}ey wo (} o o & 1 wo we we NYTIGWYONSd LvaW3L nunalval SINAN | pnauyar | isvananoway | NviviosywH¥sn UM'IVANad VOvENT | MV TaE YSW IswIoT sivarWed | 1¥uns YoWON siNar YHYSA WAN | DIM vin¥N | ON ALUNSLMBL SINAP Wa NVITBEM3d ISVONSWONY NYMRIZEIO ONVA NVINVLYAd VHYSN ISYTALldvIS “a Gd¥S doy ov nusve! sluer WEE UeTGWebUed yedu9} injekuad sexo]: —_uUeYgUIeBUEg yedwWo) injekueg eBeqUIe] (6) (or ye 6ue} p/s “"~ jeBGue} Hep) Isepuoworjes yeins eXunyeliog Myjem BuE]USy mieueg eseyy (g) Isepuswoye! yeins werep Ininyesip BUEA nyuaye sluer wag ISeyoly musuel ser wag Iseyory (2) WO SeO) se\0g YeKUIW NeIe BB NOY (eujoseo) UIsUag ‘njUsLe| siuer Wgg LEP UEYII¢f muse) siver Wag (9) “uesiquop Buek Gays IsepueWOyeY Jeng LEP JOWONY JSepuewioyay jeang 10WON (6) “ueyuejelip Bueh oyu eyesn stuep ueyeiBeyyeyesn siuep (p) yyjwied yajo pquLUIp Buek eyesr) EWEN : eyesn eweN (e) Isepuewoyey yejoedwow Buek os EYeSN yIILWIOg EWEN ruiued Ewen (Zz) uelueyed eyes epedey jsepuewioyey ueyqousg UeINIA : 4JOWON (1) ueBuere}ey4 T 1 (ssseceeecs Ue szreceseazetl @ wy @ o—_ w. wo we =i Isviow sinar nea == | vans YOWON ‘SINar vHYSn VINWN ‘UINIVANSd VOVENST | Ov Tuad YSvI DITIWd VATWN | ON | AANALYAL SIN’ aE NVIISEMd ISYONSWOWTY NVYRAGIO ONVA NYNYMIMad VHYSN ISYTNLIWoae Gdys dow 2 musHe| sluer Wed UelquIe6ued edule} injefued jseyo7: —_ueWquieBueg yedwwel snjefuad eBequiey (6) (7 yeB Bue pys “~~~ ye8Bue} wep) Isepuewoyer yes eAuNyeLE NpJeEMm BuEWUEY : nyeusg eseW (9) Jsepueluoyes Jeuns Welep ininyesip Buek nyueyo| Stuer Wag Iseyory : nuusyeL sluer Wee IseyoIy (2) Wo sep) s810g yekuI neve Bg NOY (ou/ose9) ulsueg ‘nWUeYE| sluer WE HEP UeUHC : muene) sluer waa (9) “uepiqueyp BUeK AES ISepUELLOYSY JeINg Llep sOWON : JSepUBUIOYeY JeINg JOWON (6) ueyuerelip Buek anu eyesn siuor > eyreuesn sur (+) >ytued yoo pujuip Buek eyes eweN : euesn ewen (¢) sepustuoyey Yajoeduisws Guek ony eyeSn MWe ELE weg eweN (2) inuin ueUeKejeq epeday isepuswloyay UeNqIoUsd UEIIA : Jowion (4) uebuess}ey w ow o_o w eefefreecrae [reer ow Nvriawvowad Lv MANGAL SINS? | pinaial | isvaNanoway | Nvivioaivvsn MOWANSd VOWEINST | MIVTaE VSM IsvioWw SINar Waa | L¥aNS YOWON | sinar | vavsn wan | armiaa vive | on NLNaLUaL SINSP WEE NVIM3AWSd ISVONANOWSY NVMRIZEIO ONVA INN NYNVAVTSd ISVINUIdvyaY “a dS doy !sepusuloyei jeuns welep ininjesip BueA nyuayo! slur Waa Isevoly muueyel siuer Wa ISe4oy (2) Go seq) seI0g HeAuWN ne}e ‘ae NOY (ou/OseD) UIsuEg ‘MUSHEL sluEr aE WEP UEC musye ser waa ser (9) ueyuejelip Buek ueyeiBeyveyesn sor : UuerelBeyveyesn swuep (c) wunwin Ueuefelod nee UeUeyLed EYesN ‘UEIUELIed eUeSN ‘Oxy E4ESN Hep UU eunBBued Uewnsuoy (y) Isepuewioxey yiiwad Yyajo pimp BUEX eyes eWleN ‘Weepuowoyey euwoUed eyesr ELEN (c) IsepUEUIOYsy Yojo‘oduoUN BueA yIjweg BEN ISepusWOYoY UEWDUEd Weg EWEN (z) sseimideyey vein : JOWON (1) : ueBuessjoy @ @ @ I EAD) ese TasTaTA|E ke) ae + He Ree Ww) fuNaL SINST Waa MunaiwaL | NvivioavHYSsN IsvaNaWoyay 'SVqNAWONaY VINIEaNad isyiovy | SINar Waa sINar YNNOONZd NSWNSNOW | YINRISNAd VHYSN VINYN DIMIWad ViINWN oN Geis ISVONAWONAY LVNS IVNSAS INVAVTIG ONVA WNW NYNVAVTAd/NVNYMIUSd VHYSAUNVINVIMAd VHYSNOUDIN VYSN ISWInJldWae vHYSN Nvava dow QUNGLLUALL SINE YVANIN BVOIVE NVHV8 NVITAGWd Y.LNN HVHVG LWONVYad Vay NVNLVS ISVONSWODER_LVaNs NVLIGYANAd NYNOdSa ONVINSL 2102 NNHVL $ HOWON ING SVD NWO YVANIN UITIH YALLVONSd NVOVE NVUALWeSd IE NVeIdINT si OUW Hag

You might also like