You are on page 1of 4
Reaktor, Vol. 8 No. 1, Juni 2004, Hal : 18-21 STUDI AWAL ESTERIFIKASI ETANOL DAN ASAM ASETAT. DENGAN KATALISATOR ZEOLITE YANG DISUSUN “FIXED BED” D. S. Retnowati” Abstrak ‘Industri banyak melibarkan reaksi yang reaksi overallnya ditemukan laju perpindahan massa reakian dan produk antara “bulk fluid” dan permukaan katalis. Kisaran peubah proses dengan tahanan difusi yang mengomrol dipelajari pada esterifikasietanol dengan asam asetat menggunakaan zeolite amg” disusu secara “fixed bed", proses bekerja “hatch”. Dengan cara in, tidak diperlukan ‘pemisahan katalis dari larutan, baiksecara fisik manpun secara kimic. Dari metode faktorial design dua level dengan 3 peubah, yaitu suhu, laju alir dan diameter 4atalisator, yang paling berpengaruh adalah laju alir luida. - Sulu naik dari 40°C menjadi 60°C tetapan law reaksi natk kurang dari 1,5 kalinya. Pada kisaran laju_alir 108 mL-men sampeit 180 amlmen..suhu 40°C-60°C, dan diameter katalisator 0,725 em - 1,015 om laju reaksi overall ditentukan oleh lau perpindahan massa atau berada pada regim dinamik Kata kunei : regim, esterfikasi, etanol, asam asetat, zeolite, “fixed bed” Pendahuluan Banyak reaksi pada industri, mempunyai kkecenderungan lajureaksi overallnya.dipengarub perpindahan massa reaktan dan produk dari “bulk fluid” ke permukaan katalis.Jika tidak terjadi reaksi samping proses dilakukan pada subu tinggi (Fogler, 1999), Regim, memurut Johston dan Thring, adalah Jaju proses yang paling berpengaruh dalam sebuah sistem, yang mana beberapa proses terjadi balk secara berturutan atau bersamaan, atau dengan kata lain faktor tahanan yang mengontrol laju “overall” Tahanan konversi kebalikan dari laju reaksi kimia, sebingga jika faktor ini yang menentukan laju reaksi overallnya, dikatakan berada pada regim kimia, Jika tahanan difisi yang mengontrol, laju reaksi hanya ‘ergantung dari dinamika fluida dari sistim, dikatakan pada keadaan regim “dynamic” Secara empiris untuk mengetahui regim yang paling berpengaruh, periu. dipelaiari pengaruhlefek ppeubah proses tertentu terhadap laju reaksi overall yaitu suhu dan derajat percampuran (Johstone dan Thring, 1972) Pada gambar 1 ditunjukkan pengaruh ukuran katalisator dan laju air terhadap laju reaksi, Pada lau alir rendah, tebal “boundary layer” besar sehingua diffusi menentukan laju reaksi, Jika laju alir-makin besar, dalam hal ini adalah Kecepatan linier fuida, tebal “boundary layer” berkurang dan perpindahan ‘massa tidak lagi menentukan laju reaksi (Fogler, 1999), th (Uiapy"” Gambar |. Daerah Difusi yang Mengontrol dan Reaksi Kimia yang Mengontrol Pada percobaan ini akan diteliti_ kisaran peubah proses dengan tahanan difusi yang, mengontrol pada esterifikasi etanol dengan asam asetat menggunakan katalisator zeolite yang disusun “fixed bed” yang bekerja batch. Dengan “fixed bed” banyak Keuntungan yang didapat, Katais tidak periu dipisahkan dari produk dan sisa pereaksinya, serta dapat dipakai berulang-ulang, Dengan reaktor yang bekerja batch, baik katalisator —maupun fluidanya, dapat diikuti erubahan komposisi terhadap waktu. Komposisi fluida pada semua tempat harus sama sehingga diusahakan perubahan Konversi per pass. setiap melalui katalisator kecl, "Turusan Teknik Kimia Fakultas Teknik UNDIP 18 4. Prof. Sudharto, SH, Kampus Tembalang, Semarang $0239 Studi Awal Esterifika (Retnow: Metode Penelitian Bahan baku Etanol mempunyai kadar 96% dengan berat jenis 0,7800 grmL sedangkan asam asetat_ berkadar 99% dan berat jenisnya 1,019 grimL. Katalisator zeolit diaktifhan dulu dengan larutan 0,4 N asam sulfat,dicuci dengan air sampai pH netral kemudian dikeringkan dan diayak untuk memperoleh diameter tertents, Zeolite dengan diameter 0,725. em ‘mempunyai luas permukaan 134,101 m*/gs, diameter pori rerata 10,820 Angstrom dan diameter zeolite 1,015 cm mempunyai luas permukaan 69,752 gx/ml. ddan diameter por rerata 6,350 Angstrom Gambar 2. Rangkaian alat peneltian esterifikasi cetanol dan asam asetat 1. Labulehertiga 7. Termostat 2. Pengaduk 8.Pengambil sampel 3. Pemanas 9. Statip 4, Motor pengaduk 10, Pompa 5. Pendingin balik 11. Reaktor 6. Thermometer Cara kerja ‘Asam asetat_ dan etanol dengan volume tertentu dimasukkan dalam labu Ieher tiga. Setelah dipanaskan sampaisuhu yang diinginkan, diambil sampel ke-O. untuk dianalisa kadar _asemnya, emudian dialirkan ke reaktor yang berisi zeolite dengan tinggi tertentu, Setelah bekerja selama 160 menit diambil cuplikan contoh untuk dianalisa asam Pada penelitian ini, digunakan _ metoda cksperimental desain, dalam hal ini adalah faktorial design 2 level. Dengan metoda ini jumlah percobaan lebih sedikit untuk mengetahui pengaruh atau efek pada semua peubah. Selain itu, Kondisi optimum yang diperoleh lebih tepat Karena menyertakan faktor-fektor interaksinya dan kesimpulan yang diambil lebih pasti Karena didukung oleh perhtungan statistik yang mudah dan sederhana. Yang dimaksud dengan 2 level adalah digunakannya 2 harga; harga rendah dan harga.tingsi untuk setiap peubah Biasanya nila tings diberitanda (+) dan rial rendah ©) (George, 1978). Pada peneltan ini ada 3 peubah yang akan diyj, yaitu subs (40°C dan 60°C), diameter Katalisator (0,725 cm dan 1,015 em), dan laju alr (108 mL/men dan 180 mL/men), ébutubkan percobaan sejumiah 2’ = § percobaan (run) yang susunan vaiasinya bisa dihat pada Tabel | Hubungan —masing-masing —peubah dan interaksinya terhadap ili level tercantum dalam Tabel | dan dihitung dengan cara sebagai berikut Perhitungan efek utama dan efek interaksi dapat dihitung sebagai berikut Rerata To=I/8(Y1+Y2+¥3+Y4#YS+Y6+Y7+¥8) o Efek Suhu [pe V/ACY+Y2-Y3+Y4-YS+Y6-Y7+Y8) @ Efek Diameter katalisator -YI-Y2HY3+Y4-YS-YOHY7+Y8) ) Efe laju alr T= WYI-Y2-Y3-Y4+Y5#Y6+Y7+Y8) @ Efek Interaksi Suhu dengan Diameter katalisator [YA Y1-Y2-Y3+Y4+Y5-YO-Y7+Y8) 6) Efek Interaksi suf dengan laju alir [y=Yi(VI-Y22Y3-Y4-YS+Y6-Y7+Y8) © Efek Interaksi diameter katalisator dengan laju alr: [gsi YIHY2-Y3-Y4-Y5-YO+Y7+Y8) a) Efek suhu, diameter katalisator dan laju alir Tps-Y1HY2+Y3-Y4+Y5-Y6-Y7+Y8) (8) Dari pethitungan efek utama dan efek interaksi datas dapat disusun persamaan konversi sebagai beri: Y =o +h Xr ls Xv +h Xq* la Xtp + Is Xrq “le bebasnya dengan NaOH 0,0SN, Xoo + Xro9 0) ‘Tabel 1. Nilai level terhadap konversi RET anh acl eele Al TD | TQ DQ. | ‘Subu,C | Diameter | Laju alir | om__| mL/men fi = : 2 + = re 2 = # : = a ae 3 = = = z pases ary 4 = = Ei + =a 5 = = = = pune, 6 = = + pierre 7 = = + : : + 8 + = + = aes | ae eced i Reaktor, Vol. 8 No. 1, Juni 2004, Hal : Dengan ~ Gun Xr= 0) (Giameter katalisator~ nilai tengah diameter) 1 int crval 2 s) Xp= Berdasarkan rilai mutlak yang_didapatkan untuk efek suhu, diameter katalistor dan lj ali (1, J, dan 1s) dapat ditentukan peubah yang paling berpengaruh, yaitupeubah yang _mempunyai rmutlak tinggi Jika dari perhitungan efek utama risalnya 1, > 0 menunjukkan bahwa perubahan nila suhu,T, dari nila rendah ke tinggi akan memperbesar konversi sebesar I), Sebalikaya Jika I; < 0 perubahan suhu dari nilai rendah ke nilei_ tinggi akan ‘menurunkan konversi sebesar 1, Begitu juga untuk cefek diameter dan efek laju air Hasil Percobaan dan Pembahasan Hasil percobaan dapat dilihat pada tabel 2 dan dari perhitungan efek utama dan efek interaksi dapat disusun persamaan konversi seperti tertulis pada persamaan (13) Tabel 2. Hasl Perhitungan metoda faktorial design 2 level (Perbandingan mol asam_ terhadap etanol 1:3 . Tinggi katalis 15. em, waktu reaksi= 160 menit) Run | Suh | Diameter | Laju | Konversi °C | Katalisator, | ali, | em _" | mb/men 1 | 40 0.725 108 3.75 2 | 60 | 0, 108; 3 40 | 1015 108, K 4 [60 | 101s 108, 3_[ 40 | 075 180, 6 | 60 | 0725 180_ | | 7 [401015 180 | | 3 | 6 | ois | 180 | Hubungan antara konversi dengan nilai efek adalah sebagai berikut Y= 1844 + 3,85 Xr 1.13 Xn 7,06 Xq~0.50 Xtp = 0,30 X19 1,80 Xoo + 0,60 Xr (3) dengan Suu ~S0 Xe (4) a ) Diameter —0,899 = eae 15) 2 0145 03). Lajualir—144 Xqu eee 9) si 36 i Berdasar persamaan (13), untuk memperbesar konversi,nilai Xp dan Xo harus lebih besar dari nol sedangkan Xi harus lebih kecil 0. Supaya Xq>0 berdasarkan persamaan (14), suhu reaksi harus lebih besar 50°C, agar Xjy<0 dari persamaan (15), diameter kataisator harus lebih Kecil dari 0,899 om. Agar Xo>0 berdasarkan persamaan (16) laju alr lebih besar 144 mLimen. Dari perhitungan lai efek utama, yaitu efek suhu, diameter katalisator dan laju alr, peubah yang paling berpengaruh adalah laju alr, Karena mempunyai nila mutlak tertinggi yaitu 7,06 Jadi laju alir sangat berpengaruh tethadap konversi, dengan kenaikan laju alir dari 108 mL/men menjadi 180 mL/men konversi naik 7,06 persen. Dengan bertambahnya suhu dari 40°C menjadi 60°C konvers bertambah 3,85 ®%, Sedangkan dengan bertambahnya diameter dari 0,725 em menjadi 1,015 cm konversi berkurang 1.13% Kalau laju reaksi dianggap order satu terhadap asam, seperti yang ditunjukkan oleh laju reaksiesterifikasiasam asetat dengan n-butanol dengan katalisator HZSM-S (Namba dkk, 1985), Keenaikkan suf dari 40°C ke 60°C, menaikken {etapan laju reaksi menjadi 1,1826 kalinya, Tetapan laju reaksi, k, pada perbandingan mol pereaksi asam terhadap etanol 1:3, diameter katalisator 0,725 em dan lau air 108 mLmen pada suhu 40°C, k-0,00115 men’ dan pada suhu 60°C k=0,00136 men Sedangan tetapan lau reaksi nak mena 1.265 i dengan naiknya suhu dari 40°C menjadi 60°C, ai Ue cere aes, perbandingan mol pereaksi 1-3. tinggi katalisator 1S em dan diameter kataisator 0.725 em. Menurut Jonhston dan Thring, bbahwa kenaikkan subu 10° akan mensikkan tetapan laju reaksi menjadi dua kalinya, jika berada pada regim kimia dan berada pada regim dinamikjika suhu dinaikkan 10°C tetapan laju reaksi kurang dari 1.5 kalinya Dari metode faktorial design 2 level, lai alir yang paling berpengaruh. Berdasarkzn kenaikan tetapan laju reaksi, dari suhu 40°C menjadi 60°C, yang kurang dari 1,5. kalinya, schingga dapat disimputkan bahwa pada kisaran rilaiIaju alir 108 mLimen sampai 180 mL/men berada pada regim dinamik, atau perpindahan massa mempengaruhi laju reaksi overalinya. Untuk menentukan laju reaksi pada regim kimia, atau laju reaksi overaliaya yang dipengaruhi oleh tahanan konversi harus dipastikan bahwa laju alir Kurang berpengaruh_terhadap onversi. Untuk itu perl optimasi laju alr dengan suhu lebih besar dari S0°C, diameter katalis lebih kecil dari 0,899 em pada laju ali lebih besar dari 144 mLimen Pada laju alir rendah foundary layer perpindahan massa menjadi lebih tuas dan difussi berpengaruh terhadap reaksi ka laju air diperbesar, houndary layer menjadi berkurang dan perpindahan massa tidak berpengaruh lagi terhadap laju teaksi overall Studi Awal Esterifikas Regim akan bergeser dari regim dinamis ke regim kimia jika diameter katalisator diperkecil, untuk laju alr tertentu, Dengan makin kecilnya diameter katalisator penurunan tekanan pada bed akan menjadi besar, sehingga perlu kompromi antara besar diameter katalsator dengan penurunan tekanan dalam bed ( Fogler, 1999). Untuk reaksibolak-balik, diusahakan enaikan suhu bergeser ke arah produk. Esterifkasi ‘umumnya reaksi bolak-balk endotermis seperti yang. itunjukkan oleh reaksi esterifkasi asam_levulinic dengan n-butanol (Bart dkk, 1994). Untuk reaksi bolak-balik endotermis kenaiken suhu akan smemperbesar Iaju reaksi (Smith, 1981) Kesimpulan Dari analisa faktorial design 2 level dan kenaikan. tetapan aju reaksi dari 40°C menjadi 60°C, esterifikasi etanol dengan asam asetat dengan atalisator zeolite yang disusun “fixed bed” dan proses bekerja batch, yang paling berpengaruh adalah laju alr. Kisaran laju alir 108mL/men ~ 180 mL-men, suhu 40°C — 60°C, dan diameter katalisator 0,725 cm = 1,015 cm berada pada daerah regim dinamik Ueapan terima kasih Penulis_mengucapkan terima kasih kepada saudari Jacqueline Soenardi dan Kurmia Wijayanti, yang telah membantu penulis dalam pengambilan ata pada peneltian ini, Tak lupa penulis juga ‘mengucapkan terima kasih kepada semua pihek yang telah membantu schingga sampai_terselesainya ‘ulisan ini Daftar dan arti lambang 4, diameter katalisator, cm 1 efek peubah k tetapan lajureaksi, men" “fy Taj reaksiterhadap asam.gmoL/mL. men u kecepatan lnier fuida, mL/men i: % konversi terhadap asam 21 (Retnowati) Daftar Pustaka Box, G. E. P, Hunter, G. H. and Muter, J S., (1978), ‘Statistics for experimemers”, John Wiley & Sons, Inc, New York, Bart, H. J, Reidetschlager, Schatka, K. and Lehman, ‘A, “Kinetics of Esterifcation of Levulinic Acid with n-Butanol by Homogeneous Catalysis”, Ind.Eng.Chem Res, vol 33, hal. 21-25, Fogler, HS. (1999), “Elemems of chemical Reaction Engineering”, edisi 3, hal. 702-706, Prentice-Hall International, Inc., New Jersey. Johnstone, R. E. and Thring, M. W., (1957), "Pilot Plants, Models and Seale Up’ Methods in Chemical Engineering”. hal. 63-72, McGraw-Hill Book Company, Ine., New York Namba, S,Wakushima, Y., Shimizu, T., Masumoto, H. and’ Yashima, T, (1985), "Catalytic, APPLICATION OF Hydrophobic properties of High-Silica Zeolites. 1. Esterification of Acetic Acid with Butanols”, in Caralysis by Acids and Bases, bal. 208, Elsevier, Amsterdam Levenspiel, ©. (1972), "Chemical Reaction Engineering’, edisi 2, hal. 486-488, John Wiley & Sons, New York. Smith, J. M. (1981), “Chemical _ Engineering Kinetics", Edisi Internasional, hal 258-262, Me Graw-Hill, Singapore

You might also like