Kelas
‘Apa yang dimaksud tentang pitting?
Fitting corrosion merupakan jenis korosi logam yang terlokalsasi dan berpenetrasi
ke bagian dalam logam dengan sudut 90° terhadap permukaan logam.Pitting corrosion
disebut juge korosi sumur karena pada permukean loge hanya berupa lubang, tetapi
‘memanjang dan melebar ke baglan dalam logam. fitting corrosion lebih berbahaya daripada
Uniform corrosion karena kecepatannya 10 100 kali lebih besar.
Pitting corrosion disebabkan oleh fingkungan (kimia) yang mengandung ion
“agressive” seperti korida, bromida, lodida, fluorida dan sulfat yang
menyebabkan kerusakan secare mekanik atau kimia pada tapisan oksida pasif
‘Terkelupasnya sedikit lapisan pasif rentan terhadap serangan korosi, serta lingkungan
Jembab dan adanya ketidakseragaman dl permukaan logam, seperti goresan atau crack, juga
dapat menjadi pemicu terjadinya pitting corrosion.
Jelaskan bagaimana terjadinya pitting tersebut?
Mekanisme terjadinya pitting corrosion terdiri dari beberapa tahapan, yaltu :
= Film breakdown :
Lapisan oksida pasif pada permukaan logam mengalami kerusakan akibat serangan ion Ct
atau secara mekanik,
— Pitinitiation
Pitting mulai terbentuk ketika potensial pitting (Ej) krivkal. Pembeentukan awatinistas tidak
dapat diketahui dengan jelas karena kecepatan bervariasi tergantung kepada migras!
“corrodent” ke dalam dan keluar pit. Kerusakan menyebabkan lapisan menjadi 2 fasa, yaltu ;
lapisan dekat logam fasa kristalin dan lapisan dekat larutan fasa campuran ion logam dan fon
hidroksida,
Dit growth
Pada tahapan ini, pada beglan pit akan terjadi reaksi oksidasi (pelarutan) logam,
Fe = Fe? + 26" (dissolution of iron)
Lalu elektron yang dihasilkan akan ditransfer menuju lapisan pasif (katodik) agar terjadi
reaksi katodik,
2+ 2H:0 + 4e"-> MOH)
Eqy = 1.230.059 pH (vs. SHE)
Dengan adanya lapisan pasifciluar pit, logam yang teriarut tidak dapat menyebar melewati
permukaan.
‘Muatan positif di dalam pit ion negatif, biasanya ion klorida. Reaksi autokatalitik pada pit
dimufal dan bertanjut »
FeCl, + 2H,0 = Fe(OH) +2 HO
Pada pitting corrosion, reaks! autokatalitik terjadi -> pH , konsentrast lon Klorida F di
dalam pit.‘www, subbstech. com
|. .Apa yanganda ketahui tentang deret volta?
Deret elektrokimia atau deret Volta adalah urutan logam-logam (ditambah
hjdrogen) berdasarkan kenaikan potensial elektrode standarnya. Pada Deret Volta, unsur
Jogam dengan potensial elektrode lebih negatif ditempatkan dl bagian kir sedangkan unsur
‘dengan potensial elektrode yang lebih positf ditenpatkan di bagian kanan.
‘Semakin ke kirt kedudukan suatu logam dalam deret tersebut, maka
Logam semakin realtif (semakin mudah melepas elektron)
Logam merupakan reduktor yang semakin kuat (semakin mudah mengalarn cksidasi)
SSebslikny2, semakin ke kanan kedudukan suatu logam dalam deret tersebut, make
Logam semakin kurang reaktif (semakin sulit melepas elektron)
Logam merupakan oksidator yang semakin kuat (semakin mudah mengalami reduks!)
Salah satu metode untuk mencegah korosi antara lain dengan menghubungkan logem
(misainya bes!) dengan logam yang letaknya lebih kiei dari logam tersebut dalam deret votta
{misainya magnesium) sehingga logam yang mempunyei potensial elektrode yang lebih
negatf lah yang akan mengalarni oksidasl. Metode pencegahan karat seperti ini cisebut
perlindungan katodik. Contoh lain dari pertindungan Katodik adalah pipe besi, tang telepon,
dan berbagai barang lain yong dilapisl dengan zink, atau disebut Galvanisisi. Zink dapat
‘melindungi besi dai korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Oleh karens potensial reduksi bes!
lebih posit daripada zink (posisinya dalam deret Volta lebih ke Kanan, maka bes! yang kontak
dengan tink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan demikian
bes! terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi. Badan mobil-mnobil baru pada umumnya
telah digalvanisasi, sehingga tahan karat.
Larutan garam suatu logam yang berada di bagian kiri dapat beraaksi dengan logam
yang berada di bagian kanan, Contohnye tarutan FeCl (fer) chloride) boleh mengikis Cu
(copper / texnbasa).
UK Ba SrCa Na Mg AlMn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag PEAUKelas F
3.
‘Apa yang anda ketahvui tentang crevice?
Kors! celah adalah bentuk korosi lokal yang biasanya dikaitkan dengan larutan
stagnan pada tingkat mikro-lingkungan, Lingkungan mikro yang stagnan seperti itu cenderung,
terjadi dalam proses-proses rona seperti yang terbentuk di bawah gasket, mesin cuci, bahan
insulasi, kepala pengencang, endapan permukaan, scoating yang dibongkar, benang-benang,
sambungan-sambungan putaran dan klem-klem. Korosi celah dimulai oleh perubahan kimia
lokal di dalam celat:
{8 Menipisnya inhibitor di celah
b. Deplesi oksigen ci celah
«. Pergeseran ke kondisi asam di cetah
4d, Penambahan spesies ion agresi (misainya klorida) di celah
Mekanisme crevice?
Dimulai oleh perbedaan konsentrasi beberapa kandungan kimia, biasanya oksigen,
yang membentuk konsentras! sel elektrokimia (perbedaan sel aerasi dalam kasus oksigen).
Dilluar dari celah (katoda), kandungan oksigen dan pH lebih tinggi tetapl Klorida lebih
tendah,
Reaksi recuksl oksigen katodik tidak dapat dipertahankan di area celah,
memberikannya karakter anodik dalam sel konsentrasi, Ketidakseimbangan anodik ini dapat
menyebabkan terciatanya koncisi mikro-ingkungan yang sangat korosif di celah, kondusit
untuk pembubaran logam lebih lanjut. Ii menghasilkan pembentukan lingkungan mikro
asam, bersama dengan konsentrasiion Korida tings.
Metal ion yang dihasilkan oleh reaksi korosi anodik siap menghicrolisast
mengeluarkan proton (asam) dan membentuk produk korosi. Semua bentuk korosi sel
konsentrasi bisa sangat agresif, dan semua hasil dari perbedaan lingkungan di permukaan
logam.
Deret Galvanik?
Deret galvanik adalah suatu daftar harga-harga potensial korosi untuk berbagal
ogam paduan yang berguna dalam kehidupan. Selain tu Geret galvanik juga mencanturnkat
hharga-harga potensial korasi untuk logam-logam murni. Untuk memninimumkan tarjadinya
Korosi galvanik salah satunya adalah dengan pemilinan pasangan logam dengan perbedaan
potensial yang sangat kecil. Deret galvanik hanya memberikan informasi tentang
kecenderungan terjadinya korosi galvanik pada pasangan dua logam atau logam paduan,Kelas 6
3
‘Apa yang anda ketahul tentang galvanic corrosion?
Korosi galvanik dapat didefinisikan adanya reaksi atau kontak antara dua logam
yangberbeda dalam larutan elektrolit. Dalam korosi ini, logam yang memiliki potensiak
lebihpositif akan bersifat katodik,cedangkan yang herpotensial negatif akan bersifat anodit.
Prinsip korosi galvanik sama dengin prinsip elektrokimia yaitu terdapat
elektroda(katoda dan anoda), elektrolit dan arus listrik. Logam yang berfungst sebagal anoda
adalah logam yang sebelum dihubungkan bersifat lebih aktif atau mempunyai potensial korosi
lebih negatif, Pada anoda akan terjadi reaks| oksidasi atau reakst pelarutan sedangkan pads
katods terjadi reaksi reduksi logam atau tidak terjadi reaksi apa-apa dengan cara proteksi
katodik.
Jenis koros! ini dapat diketahul cengen balk karena adanya dua logam yang
kontak secara elekirik dan tercelup dalam larutan air membentuk sel elektrokimia. Dimana
salahsatu fogam yang relatip kurang muta akan mengalami Korosi dan logam yang febih
muliatidak akan terjadi korosi. Oasar timbulnya mekanisme reaksi korosi jenis ini
karenaadanya perbedaan potensial sistem logam dimedia tarutan berair yang lebih
dixenaldengan derat tegangan logam Sebagai contoh atap seng gelombang yang
mengalamikorosi pada lapisan sengnya terlebih dahulu, logam baja tidak akan terkoros!
selomamasih ada lapisan seng dan secara elektrik mast terinteraksi,
Mekanisme galvanic corrosion?
Proses korosi ini melibatkan reaksi elektrokimia oksidasi-reduksi (redoks). Kedua
Jaga yang berada dalam larutan elektrelit akan membentuk sebuah sel galvanik. Logam yang
memiliki nilai potensial elektroda yang lebih rendah yaitu logam dengan posisi lebih tingg!
dalam daftar seri Elektrokimia akan menghasilkan reaks| anodik atau oksidasi, sedangkan
ogam yang memilitinilai potensial elektroda lebih tinggi atau lebih mutia akan menghasiikan
reaksi katodik atau reduks! pada permukaannya,Perbedaan potensial elektroda antara kedua
logam yang membentuk sel gavanik merupakan penentu daya dorong untuk terjadinya korosi.
or te te ie
a HY on = alte Wes
Gambar di ates menunjukkan mekanisme reaksi yang terjadi pada korosi galvenik
yang terbentuk oleh adanya hubungan antara dua logam yang memilki potensial berbeda,
edua logam membentuk sel galvanik, dan logam yang memilki potensial lebih rendah akan
‘menjadi anoda dan terkorosi, sedangkan logam yang memiliki potenslal lebih tinggi akan
berlaku sebagei katoda dan tidak terkorosi.
‘Apa yang anda ketahui tentang logam aktif dan pasif?Logam aktif adalah logam yang mudah bereaks! dengan cepat dan kuat pada unsur-
Uunsur lain dikarenakan sifat elektron pada struktur atomnya, contoh: logam golongan 1A.
Logam pasif adalah logam yang memiliklapisan otsida logam pada permukaannya yang dapat
mencegah korosi, contoh: stainless steel, aluminium, titanium, dan senyawa logam lainnya
‘yang tidak dapat berkarat dalam artian umum, karena sesungguhnya mereka berkarat meski
hanya di permukaannya,
‘Ada beberspa logam lain yang dalam deret volta termasuk kategori logam yang aktit
{ terletak di sebetah kiri atom H dalam deret volta ) tetapl tahan karat, seperti: aluminium,
timah, seng, rikel, krom dan lain-lainnya. Bila logam tersebut kontak dengan udara akan
segera bereakst denganoksigen yang adz di udara membentuk senyawa oksisanya. Senyawa
oksida yang terbentuk itu menempel / menutupi permukaan logamtersebut dan lapisan
‘oksica yang terbentuk itu tidak tembus oleh udara,hal inl yang menyebabkan kontak dengan
dara tidak berlangsung dan korosi tidak terjadi.
Stainless steel dapat bertahan dari serangan karat berkat interaksi bshan-bohan
‘campurannye dengan alam. Stainless steel terdiri dari besi, krom, mangan,silixon, karbon dan
seringkalinikel and molibdenum dalam jumlah yang cukup banyak. Elemen-elemen ini
bereaksi dengan oksigen yang ada di air dan udaramembentuk sebuah lapisan yang sangat
tipls dan stabil yang mengandung produk dari proses karat/korosi yaitu metal oksida dan
hidroksida. Krombereaksi dengan oksigen, memegang pernan penting dalam
pembentukenlapisen kores! inl (lopisen pasif).
Pada kenyataannya, semua stainless steelmengandung paling sedikit 10%
rom keberadaan lapisan korosi yang tipis ini mencegah proses korosi berikutnya dengan
berlaku sebagai tembok yang menghalangi oksigen dan air bersentuhan dengan permuksan
ogam, Hanya beberapa Ispisan atom sajacukup untuk mengurangi kecepatan proses karat
selambat mungkin karenalapisan korosi tersebut terbentuk dengan sangat rapat. Lapisan
koros ini lebih tipis dari panjang gelombang cahaya sehingga tidak mungkin untuk melihatnya
tanpa bantuan instrumen modaren.