A
Se”
BUPATI BANJAR
Jalan Jend. A. Yani Nomor 2 Tell (05111) 4721538-4721006 Martapure 70611
‘Website : www. banjarkab.go.id Email : Banjar@banjarkab go,id
Martapura, 9 Desember 2019
Kepad:
Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar
Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar
Kementrian Agama Kabupaten Banjar
gaeyn
Scluruh Camat di Kabupaten Banjar
SURAT EDARAN
Nomor : 443.24/ 4044 /P2P.2/DINKES/2019
‘TENTANG
PENINGKATAN KEWASPADAAN TERHADAP HEPATITIS A
Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
dirubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2104
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun,
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
b. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 13 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Banjar Tahun 2016 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten.
Banjar Nomor 12};
c. Surat Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 443.3/5358-
P2P/Dinkes Perihal Himbauan Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Hepatitis
A
Uraian
Schubungan dengan dengan peningkatan kasus Hepatitis A yang terjadi di
beberapa daerah dan khususnya di Kabupaten Banjar, dengan ini kami
mengintrusikan agar dapat meningkatkan dan melaksanakan Sistem
Kewaspadaan Dini yang lebih ketat. Beberapa hal yang harus diperhatikan
sebagai berikut :
Direktur RSUD Ratu Zalecha Martapuraa
‘Tentang Hepatitis A
1. Etiologi
Penyebab penyakit ini adalah Virus Hepatitis A (HAV), termasuk family
Picornaviridae Genus Hepatovirus yang merupakan RNA Virus positif. Virus
dapat diperbanyak dalam Kultur sel primer monyet kecil. Invivo pada
simpanse
2. Cara Penularan
Melalui fekal-oral, virus ditemukan pada tinja dan mencapai puncak 1-2.
minggu sebelum timbulnya gejala, dan berkurang secara cepat setelah
timbulnya gejala disfungsi hati yang timbul bersamaan setelah munculnya
sirkulasi antibodi HAV dalam darah.
Kejadian Luar Biasa (KLB) terjadi dengan pola satu sumber penularan
(common source), dimana umumnya terjadi pada pencemaran air minum,
makanan yang tidak dimasak dengan baik, makanan yang tercemar,
kebersihan perorangan dan lingkungan yang buruk.
3. Tanda dan gejala
Demam, malaise (lemah, lesu), anoreksia (tidak nafsu makan), dan
gangguan pencernaan, serta ikterus (kuning)
4. Masa Inkubasi
‘Masa inkubasi 15-50 hari, rata-rata 28-30 hari.
Masa Penularan
Virus ditemukan pada tinja den mencapai puncak 1- 2 minggu sebelum
timbulnya gejala disfungsi hati, bersamaan dengan munculnya sirkulasi
antibody HAV dalam darah. Ekskresi virus melalui tinja paling lama
terlaporkan adalah 6 bulan terjadi pada bayi dan anak.
Penanganan Penderita, Kontak dan Lingkungan Sekitar
1, Untuk yang positif hepatitis harus ditangani dengan baik untuk
kesembuhan dan tidak menularkan ke orang lain
2, Pengobatan tidak spesifik, utamanya meningkatkan daya tahan tubuh
(istirahat dan makan makanan yang bergizi)
Anak-anak yang demam dan terlebih lagi ikterus (kuning), agar tetap
dirumah dan tidak usah sekolah
4. Disinfeksi lingkungan yang menjadi sumber penularan
Pencegahan
L. Promosi kesehatan melalui berbagai media kepada masyarakat tentang
sanitasi yang baik, kebersihan perorangan meliputi Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS) secara benar, terutama pada 5 saat kritis :4
a)
»)
¢)
qd)
a
Sebelum makan
Sebelum mengolah & menghidangkan makanan
Setelah buang air besar & air kecil
Setelah menggant/ popok bayi
Sebelum menyusui bayi
Perlu diperhatihan juga 6 langkah Cuci Tangan Pakai Sabun :
a)
b)
oe)
a)
°)
)
Cuci tangan dengan air mengalir & bersih
Gunakan sabun, gosok hingga berbusa dan berulang-ulang
Gosok dengan seksama selama 20 detik
Gosok telapak tangan, punggung tangan, antar jari & bawah kuku
Bilas sampai bersih dengan menggunakan air yang mengalir
Keringkan dengan lap yang bersih
Pembuangan tinja di jamban yang bersih dengan septic tank sesuai standar
Penyediaan air bersih, sistem pendistribusian air yang baik dan
pengelolaan limbah yang benar dan baik
Penanganan makanan yang aman, meliputi :
a)
b)
dq)
Jaga kebersihan, meliputi :
- Cuci tangan sebelum memasak dan keluar dari toilet
- Cuci alat-alat masak dan alat makan sesudah sebelum di gunakan
- Dapurharus bersih, jangan ada binatang, serangga dan lainnya
Pisahkan bahan makanan matang dan mentah :
- Gunakan alat dapur dan makan yang berbeda dan bersih
- Simpan di tempat yang berbeda dan bersih
Masak makanan hingga matang '
- Masak sampai matang terutama daging, ayam, telur dan seafood
- Rebus sup hingga :>85 °C (mendidih) untuk daging dan ayam,
pastikan tidak masih berwarna merah muda
- Panaskan makanan yang sudah matang dengan benar
Simpan makanan di suhu aman
+ Jangan simpan makanan di suhu ruangan terlalu lama
- Masukkan dikulkas bila ingin disimpan
- Sebelum dihidangkan panaskan sampai >85° C
- Jangan simpan terlalu lama di kulkas
Gunakan air bersih dan bahan makanan yang baik dan bersih
- Pilih bahan makanan yang segar dan baik
> Gunakan air bersih
- Proses masak dengan baik
+ Cuci buah dan sayur dengan baik
+ Jangan gunakan bahan makanan yang expired (kadaluarsa)d. Sistem Sistem Kewaspadaan Dini dan Penanggulangan KLB
6.
Laporan kejadian secara berjenjang.
Meningkatkan surveilans Hepatitis A terutama di sekolah (antara Iain
dengan melihat absensi siswa).
Meningkatkan pengawasan kualitas TTU (Tempat-Tempat Umum) dan TPM
(Tempat Pengolahan Makanan).
Lakukan investigasi dengan Penyelidikan Epidemiologis apakah penularan
terjadi dari orang ke orang (propagated) atau satu sumber (common source).
Cari populasi yang terpajan, bila ditemukan sumber infeksi segera
ditanggulangi maksimal.
Lakukan upaya khusus untuk meningkatkan sanitasi lingkungan dan
kebersihan perorangan untuk mengurangi kontaminasi makanan dan air.
Ill. Demikian surat edaran ini disampaikan untuk dapat ditindaklanjuti dan
dilaksanakan sebagaimana mestinya.