You are on page 1of 18

Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No.

2 2009

UJI KINERJA PENGOLAHAN AIR SIAP MINUM DENGAN PROSES


BIOFILTRASI, ULTRAFILTRASI DAN REVERSE OSMOSIS (RO)
DENGAN AIR BAKU AIR SUNGAI
Nusa Idaman Said

Pusat Teknologi Lingkungan, BPPTeknologi


Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat

Abstract

Water is a very basic need for humans, especially for cooking and drinking. With the
rapid growth of population in particular need of clean water for the community also
increased in numbers. The problem is with the poor quality of raw water for drinking
water, then in addition to expanding its production costs, the result is often less good.
One of the problems or issues that are often found in drinking water in the world these
days that is the emergence of compounds called Trihalomethanes or THMs abbreviated,
as a side effect of the disinfection process with a chlorine gas or hypochlorite
compounds.
Currently, to removal organic pollutants, ammonia, detergents, odor and other micro
pollutants in drinking water, PAM is usually used by the process of manufacturing
processes using adsorbsi Powder Active Carbon Adsorption, continued with physicals
processing is the process of coagulation, flocculation, sedimentation and disinfection with
chlorine. With increasingly high prices of powdered activated carbon, coagulant and
flocculant chemicals, then the cost of treating drinking water to be increasing.
To solve the problem above, one alternative is to develop clean water treatment
technologies using a combination of biofiltration and ultrafiltration process, and to
produce drinking water to proceed with processing using the process of reverse osmosis.
Within the combination of biofiltration, ultrafiltration and reverse osmosis processes to
treat the river water can be produced the drinking water with a very good quality without
the use of chemicals for coagulation-flocculation process, and operational costs are
relatively low.

Key words : Air siap minum, biofiltrasi, ultrafiltrasi, reverse osmosis

1. PENDAHULUAN limbah dan sebagian lagi yang tidak terolah


masuk ke badan sungai. Air limbah baik
1.1. Latar Belakang domestik maupun industri mengandung zat
organik yang besar.
sumber air baku yang tercemar baik Air sungai yang mengandung precursor
secara alami ataupun oleh buangan akibat THMs ini, kemudian diolah untuk dijadikan air
aktifitas kegiatan manusia misalnya buangan minum masyarakat di daerah hilir. Kemudian
rumah tangga maupun industri adalah penyebab Senyawa precursor THMs tersebut bereaksi
terbentuknya senyawa trihalometanes (THMs), dengan senyawa khlor yang digunakan untuk
baik secara langsung atau tidak langsung. proses disinfeksi sehingga terbentuklah senyawa
Senyawa precursors trihalomethane adalah trihalomethanes dan senyawa halogen organik
Senyawa-senyawa yang secara potensial dapat lainnya (JICA : "Water Supply Engineering
menyebabkan terjadinya THMs. Salah satu VOL.I”).
precursor THMs adalah senyawa humus (Humic Selain itu, dengan semakin besarnya
and Fulvic Substances) yang secara alami kandungan ammonia dalam air baku maka
terbentuk akibat proses pelapukan daun-daun ammonia akan bereaksi dengan khlor
yang gugur atau sisa tumbuh-tumbuhan yang membentuk senyawa khloramine yang
telah mati oleh aktifitas mikroorganisme. Air mempunyai daya disinfeksi yang lebih rendah.
limpasan hujan (Run Off) membawa senyawa Sebagai akibatnya konsumsi senyawa khlor
humus dari daerah hutan atau pertanian, yang digunakan akan bertambah besar, dan
kemudian air limpasan tersebut masuk ke dengan semakin besarnya konsentrasi khlor
sungai pada bagian hulu, kemudian akan yang digunakan maka kemungkinan akan
terbawa ke bagian hilir. Di samping itu, air limbah terbentuknya THMs juga semakin besar. Dengan
yang berasal dari buangan domestik maupun semakin besarnya konsentrasi senyawa amoniak
industri sebagian diolah di pusat pengolahan dalam air baku, maka amoniak akan bereaksi

144
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009

dengan khlor menjadi khloramine yang daya kota tepi pantai yang langka sumber air
desinfeksinya lebih lemah. Hal ini akan tawarnya.
mengakibatkan konsumsi khlor akan menjadi Keunggulan teknologi membran osmosa
lebih besar sehingga biaya operasi menjadi lebih balik adalah kecepatannya dalam memproduksi
tinggi. air, karena menggunakan tenaga pompa,
Saat ini, untuk menghilangan polutan sedangkan kelemahannya adalah penyumbatan
organik, amoniak, deterjen, bau dan polutan pada selaput membran oleh bakteri dan kerak
mikro lainnya di dalam air minum, PAM biasanya kapur atau fosfat yang umum terdapat dalam air
menggunakan proses pengolahan dengan payau. Untuk mengatasi kelemahan pada unit
proses adsorbsi dengan menggunakan Karbon pengolah air osmosa balik selalu dilengkapi
Aktif Bubuk, dilanjutkan dengan pengolahan dengan unit anti pengerakkan dan anti
secara fisika yaitu dengan proses koagulasi, penyumbatan oleh bakteri. Sistem membran
flokulasi, sedimentasi serta disinfeksi dengan reverse yang dipakai dapat berupa spiral wound.
khlorine. Dengan semakin mahalnya harga Membran ini mampu menurunkan kadar garam
karbon aktif bubuk serta bahan kimia untuk hingga 95-98%. Air hasil olahan sudah bebas
kogulan dan flokulan, maka biaya pengolahan air dari bakteri dan dapat langsung diminum.
minum menjadi menjadi semakin meningkat. Dengan menggunakan kombinasi proses
Untuk menanggulangi masalah tersebut diatas, biofiltrasi, ultrafiltrasi dan reverse osmosis untuk
salah satu pemecahannya adalah dengan mengolah air sungai dapat dihasilkan air olahan
mengembangkan teknologi pengolahan air air siap minum dengan kualitas yang sangat baik
bersih menggunakan kombinasi proses tanpa menggunakan bahan kimia untuk proses
biolfiltrasi dan proses ultrafiltrasi. koagulasi-flokulasi dengan biaya operasional
Untuk mengurangi kadar senyawa yang relatif rendah.
organik, deterjen dan amoniak di dalam air baku
air minum maka air sungai harus diolah terlebih 1.2. Tujuan
dahulu melalui suatu pengolahan pendahuluan
sebelum masuk ke unit pengolahan. Salah satu Pembangunan percontohan (pilot plant)
alternatif yakni menggunakan proses biologis unit pengolahan air sungai menjadi air siap
dengan sistem biofilter tercelup yang diisi minum dengan kombinasi proses biofiltrasi,
dengan media penyangga dari bahan plastik tipe ultrafiltrasi dan reverse osmosis (RO) serta serta
sarang tawon. Selanjutnya dilakukan pengolahan uji performance pengoperasian alat.
lanjutan dengan teknologi ultrafiltrasi yang dapat
menyaring partikel dengan ukuran 0,01 mikron. 1.3. Metodologi
Dengan sistem kombinasi biofiltrasi dan
ultrafiltrasi mempunyai beberapa kelebihan Metodologi penelitian meliputi :
antara lain :
 Penggunaan proses biofiltrasi dapat Proses : Meliputi perencanaan proses
menghilangkan senyawa polutan yang tidak Disain pengolahan yang akan
bisa dihilangkan dengan proses digunakan disesuaikan
konvensional misalnya, zat organik, dengan kondisi air baku,
amoniak, deterjen, pestisida, dll. Senyawa lokasi serta perancangan
tersebut dapat diuraikan dengan proses alat serta disain tata letak
biologis secara alami (natural). alat.
 Tanpa menggunakan bahan koagulan dan Pengadaan : Meliputi pengadaan
flokulan. Dalam hal ini bahan yang peralatan peralatan sesuai dengan
digunakan hanya larutan kaporit untuk spesifikasi teknis.
mendapatkan konsentrasi sisa klor yang Perakitan : Merakit peralatan menjadi
cukup agar tidak terjadi rekontaminasi. Peralatan unit paket pengolahan sesuai
 Dengan proses ultra filtrasi dapat dihasilkan dengan rancangan proses
air olahan dengan kualitas yang sangat baik serta membuat sistem
dan stabil. kontrol proses.
 Bentuknya lebih kompak sehingga luas area Instalasi : Meliputi pengerjaan
yang dibutuhkan lebih kecil. Alat pemasangan peralatan,
 Sangat fleksibel jika ada penambahan perpipaan serta pemasangan
kapasitas. instalasi listrik di lokasi.
Teknologi pengolahan air sistem osmosa Pengujian : Meliputi persiapan yakni
balik (reverse osmosis) banyak dipakai di Alat pengadaan air baku serta Uji
beberapa negara seperti Amerika, Jepang, coba pengoperasian alat .
Jerman dan Arab. Teknologi ini banyak dipakai Analisa : Pengujian hasil pengolahan
untuk memasok kebutuhan air tawar bagi kota- Hasil air secara laboratorium.

145
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009

1.4. Lokasi Penelitian Pertumbuhan mikrooorganisme akan terus


berlangsung pada slime yang sudah terbentuk
Lokasi kegiatan pembangunan sehingga ketebalan slime bertambah. Difusi
percontohan unit pengolahan air sungai menjadi makanan dan O2 akan berlangsung sampai
air siap minum adalah di Pesantren Suka ketebalan maksimum. Pada kondisi ini, makanan
Hideung, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa dan O2 tidak mampu lagi mencapai permukaan
Barat. padat atau bagian terjauh dari fase cair. Hal ini
menyebabkan lapisan biomassa akan terbagi
2. TINJAUAN PUSTAKA menjadi dua bagian, yaitu lapisan aerob dan
lapisan anaerob. Jika lapisan biofilm bertambah
2.1. Mekanisme Penguraian Senyawa tebal maka daya lekat mikroorganisme terhadap
Polutan Di Dalam Proses Biofiltrasi media penyangga tidak akan kuat menahan
gaya berat lapisan biofilm dan akan terjadi
Di dalam reaktor biofilter, mikroorganisme pengelupasan lapisan biomassa. Koloni
tumbuh melapisi keseluruhan permukaan media. mikroorganisme yang baru sebagai proses
Pada saat operasi, air yang mengandung pembentukan lapisan biofilm akan terbentuk
senyawa polutan mengalir melalui celah media pada bagian yang terkelupas ini. Pengelupasan
dan kontak langsung dengan lapisan massa dapat juga terjadi karena pengikisan berlebihan
mikroba (biofilm). Biofim yang terbentuk pada cairan yang mengalir melalui biofilm. Mekanisme
lapisan atas media dinamakan zoogleal film, proses yang terjadi pada sistem biofilter secara
yang terdiri dari bakteri, fungi, alga, protozoa sederhana dapat ditunjukkan seperti pada
mengatakan bahwa sel bakterilah yang paling Gambar 1 6).
berperan dan banyak dipakai secara luas di
dalam proses pengolahan air buangan, sehingga
struktur sel mikroorganisme lainnya dapat
dianggap sama dengan bakteri 10).
Proses yang terjadi pada pembentukan
biofilm pada air limbah sama dengan yang terjadi
di lingkungan alami. Mikroorganisme yang ada
pada biofilm akam mendegradasi senyawa
organik yang ada di dalam air. Lapisan biofilm
yang semakin tebal akan mengakibatkan
berkurangnya difusi oksigen ke lapisan biofilm
yang dibawahnya hal ini mengakibatkan
terciptanya lingkungan anaerob pada lapisan
biofilm bagian atas 10). Mekanisme yang terjadi
pada reaktor melekat diam terendam adalah 5) :
 Transportasi dan adsopsi zat organik dan
nutrien dari fasa liquid ke fasa biofilm
 Transportasi mikroorganisme dari fasa liquid
ke fasa biofilm Gambar 1 : Mekanisme proses di dalam sistem
 Adsorpsi mikroorganisme yang terjadi dalam biofilm
lapisan biofilm
 Reaksi metabolisme mikroorganisme yang Pada proses aerobik efisiensi akan menurun
terjadi dalam lapisan biofilm, memungkinkan dengan bertambahnya lapisan maksimum dan
terjadinya mekanisme pertumbuhan, semakin tebalnya lapisan anaerob. Walaupun
pemeliharaan, kematian dan lysis sel. lapisan biomassa mempunyai ketebalan
 Attachment dari sel, yaitu pada saat lapisan beberapa milimeter tetapi hanya lapisan luar
biofilm mulai terbentuk dan terakumulasi setebal 0,05-0,15 mm yang merupakan lapisan
secara kontinu dan gradual pada lapisan aerob. Hasil penelitian yang telah dilakukan
biofilm. sebelumnya menegaskan bahwa penghilangan
 Mekanisme pelepasan (detachment biofilm) substrat oleh lapisan mikroba akan bertambah
dan produk lainnya (by product). secara linier dengan bertambahnya ketebalan
Proses awal pertumbuhan mikroba dan film sampai dengan ketebalan maksimum,
pembentukan lapisan film pada media penghilangan tetap konstan dengan
membutuhkan waktu beberapa minggu, yang bertambahnya ketebalan lebih lanjut 11).
dikenal dengan “proses pematangan”. Pada Ketebalan lapisan aerob diperkirakan antara
awalnya tingkat efisiensi penjernihan sangat 0,06 – 2 mm. Ketebalan kritis berkisar antara
rendah yang kemudian akan mengalami 0,07 – 0,15 mm yang tergantung pada
peningkatan dengan terbentuknya lapisan film 7) konsentrasi substrat 11) .

146
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009

2.2. Teknologi Membrane di Dalam Batas berat molekul membran (molecular


Pengolahan Air weight cutoff, MWCO) adalah ukuran dari
karakteristik pemisahan dari suatu membran
Perkembangan teknologi dalam dalam istilah berat atom (massa), sebagai lawan
pengolahan air telah berkembang demikian dari ukuran pori-pori, biasanya diukur dalam
pesatnya, yang mana diharapkan dapat menjadi Dalton. Satu Dalton adalah unit massa yang
jawaban untuk sebagian dari permasalahan yang besarnya sama dengan 1/12 massa atom
ada dalam pengolahan air bersih. Salah satu karbon-12 (yaitu satu satuan massa atom
teknologi yang dikembangkan adalah teknologi (atomic mass unit, amu) biasanya digunakan
penyaringan atau filtrasi dengan menggunakan sebagai satuan untuk mengukur batas berat
membran. molekul (MWCO) yang dapat dipisahkan oleh
Teknologi menggunakan membran membran ultrafiltrasi (UF), membran nano
sebenarnya bukanlah suatu teknologi yang baru filtration (NF) atau membran reverse osmosis
ditemukan, karena membran itu sendiri telah (RO). Ukuran diameter pori dan batas berat
digunakan semenjak lebih dari 50 tahun yang molekul yang dapat dipisahkan oleh beberapa
lalu. Adapun jenis membran yang tersedia saat jenis membran dapat dilihat pada Tabel 1.
ini dibagi menjadi 4 kelompok besar disesuaikan
dengan ukuran dari tingkat penyaringan atau Tabel 1 : Ukuran diameter pori dan batas berat
sering disebut dengan istilah ‘Filtration degree’, molekul yang dapat dipisahkan oleh beberapa
Tingkat-tingkat penyaringan yang dimaksud jenis membran.
adalah sebagai berikut 9) :
 Mikro Filtrasi (Micro Filtration ,MF). Tipe Filtrasi Ukuran Partikel
Berat Molekul
(Dalton)
 Ultrafiltrasi (Ultra Filtration,UF).
 Nano Filtrasi (Nano Filtration, NF). Mikro Filtrasi > 0,1µm > 500.000
 Osmosis Balik (Reverse Osmosis, RO). Ultra Filtrasi 0,01 – 0,1 µm 1000 – 500.000
Distribusi ukuran partikel yang dapat dipisahkan
sesuai dengan tingkatan proses filtrasi dapat Nano Filtrasi 0,001 – 0,01 µm 100 - 1000
dilihat pada Gambar 2. Reverse < 0,001 µm < 100
Osmosis

Sesuai dengan nama dan tingkatan dari


tipe filtrasi diharapkan akan didapatkan air
olahan dengan tingkat kualitas tertentu pula.
Misalnya dengan menggunakan proses
penyaringan ultra filtrasi (UF) dengan derajad
penyaringan sekitar 0,1 sampai 0,01 micron,
diharapkan sebagian besar dari padatan
tersuspensi (suspended material) akan tersaring.
Dengan menggunakan proses penyaringan
osmosis balik (reverse osmosis, RO) dapat
digunakan untuk mengolah air laut menjadi air
tawar.

2.2.1. Mikro Filtrasi

Mikro filtrasi menggunakan membran


mikroporous yang mempunyai ukuran pori efektif
berkisar antara 0,07 – 1,3 µm (mikron), dan
umumnya mempunyai ukuran pori aktual 0,45
µm 3). Ukuran partikel yang dapat dihilangkan
Gambar 2 : Distribusi ukuran partikel yang dapat dengan proses mikro filtrasi berkisar antara 0.05
dipisahkan sesuai dengan tingkatan proses sampai 1 µm. Aliran melalui membran
filtrasi. mikroporus dapat terjadi dengan menggunakan
yang tekanan rendah, tetapi umumnya untuk
Selain ukuran pori, membran juga aplikasi pengolahan air minum atau air limbah
dikelompokkan berdasarkan besarnya berat dilakukan dengan memberikan sedikit tekanan
molekul partikel kotoran yang dapat dipisahkan. untuk meningkatkan produksi (fluks). Membran
Batas berat molekul yang dapat dipisahkan oleh mikro filtrasi dapat menyaring atau
suatu membran disebut batas berat molekul menghilangkan partikel dengan ukuran sampai
membran. 0,1 – 0,2 µm. Dalam hal ini mikro filtrasi dapat

147
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009

digunakan untuk menghilangkan kekeruhan, menghilangkan padatan tersuspensi dengan


alga, bacteria, cysta giardia, oocysta menjebak kotoran dalam pori-pori media filter.
cryptosporodium dan seluruh material padatan. Oleh karena itu filter ini bertindak sebagai
Mikro fltrasi sering juga digunakan untuk deposit dari padatan tersuspensi dan harus
menghilangkan padatan tersuspensi atau koloid sering dibersihkan atau diganti. Filter
di dalam air limbah. konvensional umumnya digunakan untuk
pengoalahan awal sebelum proses pengolahan
2.2.2. Ultrafilrasi dengan sistem membran, yaitu untuk
menghilangkan padatan tersuspensi yang relatif
Ultrafiltrasi (UF) merupakan proses besar, sedangkan proses penyaringan dengan
pemisahan menggunakan membran dengan membran digunakan untuk menghilangkan
ukuran pori-pori berkisar antara 0,1-0,001 µm partikel dan padatan terlarut.
(mikron). Biasanya, membran UF akan Di dalam proses ultrafiltrasi, untuk
menghilangkan kotoran dari zat yang beberapa aplikasi, tidak menggunakan filtrasi
mempunyai berat molekul tinggi, material koloid, awal (prefilter) sehinnga modul ultrafiltrasi
serta molekul polimer organik atau anorganik. digunakan untuk memisahkan padatan
Zat organik dengan berat molekul rendah dan tersuspensi atau material emulsi koloid. Berbagai
ion ion seperti natrium, kalsium, magnesium bahan telah digunakan untuk membran
klorida, serta sulfat tidak dapat dipisahkan oleh ultrafiltrasi secara komersial, tetapi yang paling
Membran UF. Karena hanya zat dengan berat banyak dipakai adalah polysulfone dan selulosa
molekul tinggi yang dapat dihilangkan atau asetat.
dipisahkan, maka perbedaan tekanan osmotik di
permukaan Membrane UF diabaikan. 2.2.3. Nano Filtrasi(NF)
Tekanan operasi rendah sehingga cukup
untuk mencapai tingkat fluks yang tinggi dari Nano berarti satu per milyar. Satu
membran ultrafiltrasi. Fluks membran UF nanometer (1 nm) sama dengan 10-9 m = 10-3 µm
didefinisikan sebagai jumlah air yang disaring (mikron). Nanofiltration (NF) adalah filtrasi
atau diproduksi per satuan luas permukaan membran cross-flow. Dalam air yang
membran per satuan waktu. Umumnya fluks mengandung campuran beberpa jenis ion, ion
dinyatakan sebagai galon per meter persegi per monovalen cenderung menembus (melewati)
hari (GFD) atau sebagai meter kubik per meter membran sedangkan jenis ion divalen atau
persegi per hari. Membran ultrafiltrasi (UF) dapat multivalent sangat mungkin akan dipisahkan
memiliki fluks sangat tinggi tetapi dalam banyak pada antar muka (interface) membran. Oleh
aplikasi praktis fluks bervariasi antara 50 sampai karena beberapa jenis ion, yakni ion monovalen
200 GFD pada tekanan operasi sekitar 50 psig. dapat masuk melalui membran, perbedaan
Sedangkan, membran reverse osmosis (RO) potensial kimia antara kedua larutan lebih kecil
hanya memproduksi antara 10-30 GFD pada maka memerlukan daya pendorong yang lebih
200-400 psig. rendah.
Ultrafiltrasi, seperti reverse osmosis, Oleh karena itu, tekanan operasi Nano
adalah proses pemisahan secara aliran lintas Filtrasi (NF) hanya berkisar antara 7 – 40 bar.
(cross-flow). Air yang akan diolah dialirkan Membran NF umumnya dicirikan oleh
secara tangensial ke sepanjang permukaan kemampuan untuk memisahkan jenis ion
membran, sehingga menghasilkan dua aliran. divalen, umumnya magnesium sulfat (MgSO4)
Aliran air yang yang masuk dan meresap atau kalsium klorida (CaCl2). Oleh karena
melalui membran disebut aliran air olahan terdapat banyak variabilitas di dalam aplikasi NF,
(permeate). Jumlah dan kualitas air olahan akan retensi MgSO4 umumnya berkisar antara 80%
tergantung pada karakteristik membran, kondisi hingga 98%. Nano-filtrasi umumnya dipilih untuk
operasi, serta kualitas air bakunya. Aliran pemisahan apabila aplikasi reverse osmosis
lainnnya yakitu aliran air buangan (reject) atau (RO) dan ultrafiltrasi bukanlah pilihan yang tepat.
disebut concentrate, dimana di dalam aliran air Nanofiltration dapat digunakan untuk aplikasi
buangan mengadung zat atau kotoran yang telah pemisahan mineral (demineralization),
dipisahkan oleh membran sehingga penghilangan warna, dan desalinasi.
konsentrasinya menjadi lebih pekat. Oleh karena
itu di dalam pemisahan secara aliran silang 2.2.4. Osmosis Balik (Reverse Osmosis)
(cross-flow), membran itu sendiri tidak bertindak
sebagai kolektor ion, molekul, atau koloid tetapi Apabila dua buah larutan dengan
hanya bertindak sebagai penghalang. konsentarsi encer dan konsentrasi pekat
Di dalam proses penyaringan dengan dipisahkan oleh membran semi-permeable,
menggunakan filter konvensional, media maka larutan dengan konsentrasi yang encer
penyaring atau filter cartridge, hanya akan terdifusi melalui membran tersebut masuk

148
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009

ke dalam larutan yang pekat sampai sampai senyawa polutan lain dapat diuraikan secara
terjadi kesetimbangan konsentrasi. Fenomena biologis. Selain itu padatan tersuspensi yang ada
tersebut dikenal sebagai proses osmosis. Jika air di dalam air baku dapat diendapakan. Air yang
tawar dan air asin dipisahkan dengan membran keluar dari biofilter selanjutnya di tampung ke
semi-permeable, maka air tawar akan terdifusi bak penampung, selanjutnya dipompa ke mikro
ke dalam air asin melalui membran tersebut filter yang dapat menyaring kontoran sampai 10-
sampai terjadi kesetimbangan. 50 mikron. Dari mikro filter, air dialirkan ke unit
Daya pengggerak (driving force) yang ultra filtrasi yang dapat menyaring sampai
menyebabkan terjadinya aliran difusi air tawar ke ukuran 0,01 mikron.
dalam air asin melalui membran semi-permeable
tersebut dinamakan tekanan osomosis.
Besarnya tekanan osmosis tersebut tergantung
dari karakteristik membran, temperatur air, dan
konsentarsi garam yang terlarut dalam air.
Tekanan osmotik normal air laut yang
mengandung TDS 35.000 ppm dan suhu 25o C
adalah kira-kira 26,7 kg/cm2, dan untuk air laut di
daerah timur tengah atau laut Merah yang
mengandung TDS 42,000 ppm , dan suhu 30 0C,
tekanan osmotik adalah 32,7 kg /m2. Apabila
pada suatu sistem osmosis tersebut, diberikan Gambar 3 : Ilustrasi proses pengolahan air
tekanan yang lebih besar dari tekanan minum dengan kombinasi proses biofilter dan
osmosisnya, maka aliran air tawar akan berbalik proses filtrasi membrane.
yakni dari dari air asin ke air tawar melalui
membran semi-permeable, sedangkan Unit ultra filtrasi menggunakan modul
garamnya tetap tertinggal di dalam larutan membrane tipe hollow fiber. Air yang keluar dari
garammya sehingga menjadi lebih pekat. Proses unit ultra filtrasi dilairkan ke bak penampung air
tersebut dinamakan osmosis balik (reverse olahan sambil diinjeksi dengan larurtan kaporit
osmosis). untuk proses disinfeksi dan selanjutnya dialirkan
Keunggulan proses osmosis balik antara ke sistem distribusi. Dengan sistem kombinasi
lain yakni pengopersianya dilakukan pada suhu biofiltrasi dan ultra filtrasi mempunyai beberapa
kamar, tanpa instalasi pembangkit uap, mudah kelebihan antara lain adalah :
untuk memperbesar kapasitas, serta  Penggunaan proses biofiltrasi dapat
pengoperasian alat relatif mudah. Teknologi ini menghilangkan senyawa polutan yang tidak
sangat cocok untuk digunakan di wilayah dimana bisa dihilangkan dengan proses
tidak terdapat atau sedikit sekali sumber air konvensional misalnya, zat organik,
tawar misalnya untuk daerah pesisir dan pulau- amoniak, deterjen, pestisida, dll. Senyawa
pulau kecil. tersebut dapat diuraikan dengan proses
biologis secara alami (natural).
2.3. Pengolahan Air Minum dengan Proses  Tanpa menggunakan bahan koagulan dan
Biofiltrasi dan Ultra Filtrasi flokulan. Dalam hal ini bahan yang
digunakan hanya larutan kaporit untuk
Dengan menggabungkan proses biofiltrasi mendapatkan konsentrasi sisa klor yang
seperti yang telah dilakukan pada percobaan di cukup agar tidak terjadi rekontaminasi.
atas dengan teknologi membran ultra filtrasi (UF)  Dengan proses ultra filtrasi dapat dihasilkan
maka akan didapatkan suatu alternatif teknologi air olahan dengan kualitas yang sangat baik
pengolahan air minum yang dapat menurunkan dan stabil.
kandungan zat organik dan amoniak tanpa  Bentuknya lebih kompak sehingga luas area
menggunakan bahan kimia seperti pada proses yang dibutuhkan lebih kecil.
konvesional. Ilustrasi proses pengolahan air  Sangat fleksibel jika ada penambahan
minum dengan kombinasi proses biofiltrasi dan kapasitas.
proses ultra filtrasi dapat dilihat seperti pada
Gambar 3. 3. PILOT PLAT UNIT PENGOLAHAN AIR
Air baku dari saluran intake dipompa ke SUNGAI MENJADI AIR SIAP MINUM
reaktor biofilter dengan menggunakan pompa air DENGAN PROSES BIOFILTRASI,
baku. Reaktor biofilter diisi dengan media ULTRAFILTRASI DAN REVERSE
biofilter dari bahan plastik tipe sarang tawon. Di OSMOSIS (RO)
dalam reaktor biofilter tersebut senyawa polutan
yang ada di dalam air baku misalnya zat organik, 3.1. Fungsi
amoniak, zat besi, mangan, deterjen dan

149
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih atau diinjeksi dengan larutan kaporit untuk membunuh
air minum bagi masyarakat misalnya pesantren kuman dan mencegah terjadinya biofouling. Dari
dimana belum terdapat infra struktur penyediaan mikro strainer air dialirkan ke unit ultra filtrasi
air bersih. yang dapat menyaring sampai ukuran 0,01
mikron. Unit ultra filtrasi menggunakan modul
3.2. Air Baku Yang Dapat Diolah membran tipe hollow fiber. Air yang keluar dari
unit ultra filtrasi dialirkan ke bak penampung air
Kategori air yang dapat diolah adalah : bersih dan selanjutnya dialirkan ke sistem
 Air permukaan yang keruh, misalnya air distribusi untuk digunakan untuk keperluan air
sungai, air danau, air genangan hujan dll. bersih (mandi, cuci, dan lain-lain).
 Air tanah misalnya air sumur, mata air, air Sebagian dari air bersih hasil olahan
yang mengandung zat besi, mangan, zat proses ultrafiltrasi, selanjutnya diolah untuk
kapur, magnesium dll. menjadi air siap minum. Air dari bak penampung
Persyaratan air baku adalah sebagai berikut : air bersih dipompa ke filter multi media sambil
 Air baku adalah air tawar atau air payau diinjeksi dengan larutan kalium permanganat.
(TDS maksimum 1000 mg/l). Injeksi kalium permanganat berfungsi untuk
 Air baku bukan air limbah. mengoksidasi zat besi atau mangan yang ada di
 Air baku tidak tercemar oleh limbah industri dalam air serta mengoksidasi zat organik yang
atau limbah B3. ada di dalam air. Selanjutnya zat besi atau
mangan yang telah teroksidasi disaring dengan
3.3. Kapasitas Alat filter multi media yang di dalamnya diisi dengan
media mangan zeolit dan karbon aktif.
Kapasitas Pengolahan : Filter multi media berfungsi untuk
Air Siap Minum : 15 liter /menit = 25.000 liter per menghilangkkan zat besi dan mangan di dalam
hari. air baku yang telah teroksidasi serta untuk
Air Bersih : 125 m3/hari. menghilangkan bau dan mikro polutan lain yang
Air Baku : Air sumur atau air tanah, air sungai. ada di dalam air. Dari filter multi media, air
Kualitas air Olahan : Standar DEPKES RI dan dialirkan ke filter penukar kation untuk
dapat langsung diminum, yaitu Keputusan menghilangan kandungan zar kapur dan
Menteri Kesehatan R.I. No. 907 Tahun 2002 magnesium yang ada di dalam air. Selanjutnya
Tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas dialirkan ke unit mikro filter yang dapat
Air Minum. menyaring padatan sampai ukuran 1 mikron.
Dari unit mikro filter air selanjutnya dialirkan ke
3.4. Proses Pengolahan unit reverse osmosis (RO),
Unit reverse osmosis (RO) menggunakan
Proses pengolahan yang digunakan modul membrane (tap water membrane) tipe
adalah kombinasi proses biofiltrasi, ultrafiltrasi thin film composite. Dengan penyaringan reverse
dan reverse osmosis. Secara garis besar proses osmosis secara teknis bakteri sudah dapat
pengolahan yang digunakan dapat dilihat pada disaring. Dari unit reverse osmosis, air dialirkan
Gambar 4 dan gambar 5 (Lampiran). ke unit sterilisator ultraviolet untuk membunuh
Air baku yang berasal dari sungai dipompa mikroba yang mungkin belum sempat tersaring
ke unit reaktor biofiltrasi yang di dalamnya diisi oleh membrane RO. Air yang keluar dari unit
dengan media plastik tipe sarang tawon. Reaktor sterilisator ultra violet adalah air olahan yang
biofilter diisi dengan media biofilter dari bahan siap minum langsung tanpa dimasak dan dapat
plastik tipe sarang tawon. Dengan adanya media langsung dibotolkan.
palstik sarang tawon tersebut maka pada
permukaan media tersebut akan tumbuh lapisan 3.5. Keunggulan
film mikroorganisme (biofilm) yang akan
menguraikan polutan yang ada di dalam air Dengan sistem kombinasi biofiltrasi dan
baku. Di dalam reaktor biofilter tersebut senyawa ultrafiltrasi mempunyai beberapa kelebihan
polutan yang ada di dalam air baku misalnya zat antara lain yakni :
organik, amoniak, zat besi, mangan, deterjen  Penggunaan proses biofiltrasi dapat
dan senyawa polutan lain dapat diuraikan secara menghilangkan senyawa polutan yang tidak
biologis. Selain itu padatan tersuspensi yang ada bisa dihilangkan dengan proses
di dalam air baku dapat diendapakan. Air yang konvensional misalnya, zat organik,
keluar dari biofilter selanjutnya di tampung ke amoniak, deterjen, pestisida, dll. Senyawa
bak penampung antara. tersebut dapat diuraikan dengan proses
Dari bak penampung antara air selanjutnya biologis secara alami (natural).
dipompa ke mikro strainer yang dapat menyaring  Tanpa menggunakan bahan koagulan dan
kotoran padatan sampai 50 mikron sambil flokulan. Dalam hal ini bahan yang

150
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009

digunakan hanya larutan kaporit untuk Head : 30 m. Tekanan maks : 3 BAR


mendapatkan konsentrasi sisa klor yang Listrik : 0,5 KW, 220 V
cukup agar tidak terjadi rekontaminasi. Jumlah : 1 unit
 Dengan proses ultra filtrasi dapat dihasilkan 6. Mikro Strainer
air olahan dengan kualitas yang sangat baik Diameter :8“
dan stabil. Tinggi : 60 cm
 Bentuknya lebih kompak sehingga luas area Kapasitas : 6 – 8 m3 per jam
yang dibutuhkan lebih kecil. Diameter pori : 75 micron
 Sangat fleksibel jika ada penambahan Bahan : Stainless Steel
kapasitas. Jumlah : 1 unit
 Dapat dioperasikan dengan sederhana dan 7. Unit Ultra Filtration ( UF )
handal, manual flushing dilakukan sesuai Merek : -
kebutuhan dengan indikator pressure gauge. Membrane : Hollow Fiber
 Biaya investasi yang ekonomis. Mateial : Hydrophilic modified Poly
Acrylonitrile (PAN)
3.6. Spesifikasi Teknis Housing membrane : Stainless Steel
Dimensi membrane : Dia. 4 “ panjang 40 “
Derajad Filtrasi : 0.10 – 0.01micron
Spesifikasi teknis peralatan unit
Jumlah membrane : 10 unit
pengolahan air minum dengan proses biofiltrasi Back wash : Otomatis
–ultrafiltrasi dan reverse osmosis dengan Accessories : 4 buah Solenoid valve
kapasitas pengolahan air bersih 100 m3/hari dan kontrol dengan timer
air siap minum 15 liter /menit atau sekitar Skid : Carbon Steel
25.000 liter per hari dapat dilihat pada Tabel 2. Kapasitas Total : 140 -180 m3 per hari
Jumlah : 1 set
Tabel 2 : Spesifikasi Teknis Peralatan.
8 Pompa Back Wash Ultrafiltrasi
1. Pompa Biofiltrasi Merek : CNP
Tipe : Pompa celup/ submersible Kapasitas : 100-120 liter per menit
Merek : HCP Model F-05AF Bahan : Stainless steel
Kapasitas : 0,1 -0,22 m3/menit Head : 30 m. Tekanan maks : 3 BAR
Bahan : Polimer atau Stainless steel Listrik : 0,75 KW, 220 V
Total Head : 8 – 11,5 m Jumlah : 1 unit
Listrik : 0,5 KW, 220 V
Diameter Outlet : 2 “ 9 Pompa Dosing
Jumlah : 1 unit Tipe : Chemtech 100/030
Tekanan : 7 Bars
2. Reaktor Biofiltrasi Kapasitas : 4.7 lt/hour
Material : Figerglass (FRP) Head : SAN
Volume : 9000 liter Diafragma : Hypalon
Waktu Tinggal : 2 – 3 jam Jumlah : 1 unit
Dimensi Bak : 150 cm x 300 cm x 220 cm
Perlengkapan : Bak penenang, ruang lumpur 10 Chemical Tank
dan kran penguras lumpur. Volume : 50 liter
Jumlah : 1 unit Dimensi : ø 50 cm, H 60 cm
Material : Polyethylene (PE)
3. Media Sarang Tawon Jumlah : 1 unit
Material : PVC sheet
Ketebalan : 0,15 – 0,23 mm 11 Pompa Feed RO
Luas Spsesifik : 150- 200 m2/m3 Merk : Grundfos atau yang setara
Diameter lubang : 3 cm x 3 cm Kapasitas : 100-120 liter per menit
Warna : bening transparan. Bahan : Stainless steel
Porositas Rongga : 0,98 Tekanan : 4 Bar
Volume media : 3,24 m3 Daya : 500 watt, 220 volt
Jumlah : 1 unit
4. Bak Penampang Antara
Volume : 5000 liter 12 Multimedia Filter
Bahan : Polyethylene (PE) Kapasitas : 4-5 m3 per jam
Kapasitas : 0,1 -0,22 m3/menit Bahan : PVC
Jumlah : 1 unit Dimensi : Dia. 16 " , Tinggi : 120 cm
Tekanan Maks. : 5 Bar
5. Pompa Feed Ultrafiltrasi Media : Pasir slika, mangan zeolit dan
Merk : CNP karbon aktif
Kapasitas : 100-120 liter per menit Inlet/outlet :1"
Bahan : Stainless steel Jumlah : 1 unit

151
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009

3.7. Hasil Uji Coba Alat


13 Cartridge Filter
Merek : Pro Clean 3.7.1. Penyisihan Senyawa Organik
Inlet/outlet :1“
Kapasitas : 4 - 5 m3 per jam
Fitration Degree : 1 micron
A. Efisiensi Penyisihan Zat Organik di
Jumlah : 2 unit dalam Reaktor Biofilter

14 Pompa Tekanan Tinggi Setelah proses pembiakan mikroba telah


Merk : Flint & Walling F&W or Equal stabil, debit air diatur agar waktu tinggal hidrolis
Kapasitas : 4 - 5 m3 per jam (WTH) di dalam reaktor menjadi 4 (jam), 3 (tiga)
Bahan : Stainless steel jam, 2 (dua) jam dan 1 (satu) jam, untuk
Tekanan maks : 15 BAR mengetahui pengaruhnya terhadap efisiensi
Motor : 2KW; 220Volt; 50Hz; 2900 RPM penyisihan senyawa organik. Hasil penelitian
Jumlah : 1 unit ditunjukkan seperti pada Gambar 6.
15 Unit RO
Model : CF 20T
Kapasitas : 20 m3 / hari
Tipe Membran : Filmtec BW 4040
Raw Water : Air Payau
Total Dissolved Solid : < 3.000 ppm
Tekanan air masuk : Minimum 1 bar
Tekanan Operasi : 10 – 20 bars
Temperatur Operasi : Maximum 40 0C
Toleransi Kadar besi : Maximum 0.01 ppm
Toleransi Kadar mangan : Max. 0.01 ppm
Toleransi kadar Khlorin : Max. 0.01 ppm
Tipe elemen : Thin Film Composite
Kelengkapan :
 Product Flow meter
 Reject flow meter
 Inlet presure gauge
 Operating presure gauge Keterangan :
 Pre filter pressure gauge Temperatur Air : 30 – 35,2 0C ; pH air : 6,5 – 7,5
 Reject pressure regulator
 Solenoid valve Gambar 6 : Pengaruh Waktu Tinggal Penelitian
Jumlah : 1 unit Terhadap Penurunan Konsentarsi Zat Organik
Serta Efisiensi Penyisihan Pada Proses Biofilter
16 Ultraviolet Sterilizer
Kapasitas : 20 m3 per hari Dari hasil penelitian tersebut terlihat
Bahan : Stainless Steel
Listrik : 40 watt 220 volt
bahwa setelah waktu tinggal diubah menjadi
Bahan : Stainless Steel empat jam efisiensi penyisihan zat organik
Jumlah : 1 unit berkisar antara 88% hingga 90%, dengan rata-
rata efisiensi 89,53%. Nilai efisiensi yang stabil
17 Rangka atau skid dicapai 1-2 hari setelah waktu tinggal dirubah.
Bahan : Stainless Steel dan Aluminium. Hasil yang sama juga terjadi setelah waktu
Jumlah : 1 unit tinggal diubah menjadi tiga jam, dua jam dan
Jumlah : 1 set satu jam, yakni efisiensi penyisihan zat organik
turun dan perlahan–lahan efisiensi penyisihan
18 Tangki Penampung zat organik menjadi stabil setelah 1-2 hari
Bahan : Stainless Steel
operasi pada setiap WTH. Hal ini disebabkan
Volume : 500 liter
Jumlah : 2 unit
karena mikro-organisme memerlukan waktu
adaptasi terhadap perubahan beban organik
19 Perpipaan Sistem (paket) yang masuk ke dalam reaktor.
Jumlah : 1 paket Dari hasil tersebut diketahui bahwa
semakin pendek waktu tinggal hidrolis yaitu dari
20 Sistem Automatic Control dan Kelistrikan 4 jam menjadi 1 jam, efisiensi rata-rata
Box Panel : Mildsteel penyisihan zat organik (KMnO4) pada kondisi
Panel Type : Outdoor, relay konvensional stabil juga menjadi semakin kecil yakni dari
Accessorie : Conductivity meter, 89,53% menjadi 68,53%.
selectorswitch , Manual-auto,
Volt – Ampere meter
Hal ini disebabkan semakin singkatnya
waktu kontak antara bahan organik dengan
mikroorganisme pada lapisan biofilm, sehingga

152
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009

semakin sedikit kesempatan mikroba untuk (tiga) jam, 2 (dua) jam dan 1 (satu) jam, untuk
dapat memanfaatkan zat organik tersebut untuk mengetahui pengaruhnya terhadap efisiensi
proses metabolisme tubuhnya. penyisihan ammonia, nitrit dan nitrat. Pada
waktu tinggal 4 jam dilakukan pengambilan
B. Penyisihan Zat Organik (KMnO4) pada sampel setiap hari selama 6 hari. Pada waktu
Unit Ultrafiltrasi tinggal 4 jam ini Efisiensi penyisihan amonia
turun menjadi 77% dari 78 % pada hari pertama
Hasil penelitian penyisihan zat organik sampel. Setelah itu efisiensi mulai stabil di hari
dengan Membran Ultrafiltrasi dapat dilihat pada ke 2 sampai hari ke 6, dengan efisiensi 74-75%.
Gambar 7. Pada saat operasi dengan waktu tinggal 3
jam dilakukan pengambilan sampel setiap hari
selama 7 hari. Dengan waktu tinggal 3 jam
terjadi penurunan efisiensi penyisihan amoniak
menjadi 73 % pada hari pertama, dan pada hari
berikutnya efisiensi penyisihan amonia stabil
pada kisaran 69-70 %. Untuk waktu tinggal 2 jam
dilakukan pengambilan sampel setiap hari
selama 7 hari. Pada waktu tinggal 2 jam terjadi
penurunan efisiensi amonia menjadi 68% dan di
hari kedua efisiensi turun kembali menjadi 65%,
sebelum akhirnya menjadi satbil dengan efisiensi
62%.
Untuk waktu tinggal 1 jam dilakukan
pengambilan sampel setiap hari selama 7 hari.
Pada waktu tinggal 1 jam terjadi penurunan
Gambar 7 : Efisiensi Penyisihan Zat Organik efisiensi amonia menjadi 61% pada hari pertama
Pada Unit Ultrafiltrasi sampel. Pada hari berikutnya efisiensi mulai
stabil dengan efisiensi penyisihan sebesar 55%.
Secara teori ultrafiltrasi tidak dapat menyaring Dari hasil penelitian tersebut terlihat bahwa
zat organik yang terlarut, tetapi dapat setelah waktu tinggal diubah menjadi empat jam
memisahkan zat organik yang berada dalam efisiensi penyisihan amonia sekitar 74-75%. Hal
bentuk padatan tersuspensi. Efisiensi penyisihan yang sama juga terjadi setelah waktu tinggal
zat organik di dalam Ultra Filtrasi bervariasi, dan diubah menjadi tiga jam, dua jam dan satu jam,
berkisar antara 75% – 7,1%. Fluktuasi yang yakni efisiensi penyisihan amoniak turun sekitar
sangat signifikan ini disebabkan karena efisiensi 5-6%, yaitu 69-70% pada waktu tinggal 3 jam,
unit ultrafiltrasi hanya dapat menyisihkan zat 62-65% pada waktu tinggal 2 jam, dan 55%
yang berbentuk padatan, namun jika jika terjadi pada waktu tinggal 1 jam.
penyisihan terhadap zat yang bukan padatan Dari penelitian yang telah dilakukan
hanya berkisar antara 1-2 mg/L yang tampak bahwa efisiensi penyisihan amoniak
berlangsung stabil, dan juga bergantung pada stabil pada hari ke ke 3 - 7 hari operasi, hal ini
efisiensi penyisihan pada unit biofilter yang disebabkan karena mikroba membutuhkan
mempengaruhi total efisiensi kedua unit tersebut. adaptasi setiap terjadi perubahan waktu tinggal.
Secara umum hasil yang didapat sangat baik, Dari hasil tersebut diketahui bahwa semakin
hal ini terlihat dari hasil analisis laboratorium pendek waktu tinggal hidrolis yaitu dari 4 jam
menunjukan konsentrasi zat organik yang menjadi 1 jam, efisiensi penyisihan amonia pada
diperoleh berkisar antara 2 – 17,82 mg/L, dan itu kondisi stabil juga menjadi semakin kecil. Hal ini
telah memenuhi standar yang telah ditetapkan disebabkan semakin singkatnya waktu kontak
sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan antara bahan organik dengan mikroba pada
No. 907 tahun 2002 tentang Syarat-Syarat dan lapisan biofilm,
Pengawasan Kualitas Air Minum, yang Hasil Efluen yang dikeluarkan oleh unit
menetapkan kadar maksimum zat organik biofiltrasi sangat baik karena berada di bawah
(KMnO4) yang diizinkan adalah 10 mg/L. standar air minum sesuai dengan KepMenkes
Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang syarat-
3.7.2. Penyisihan Senyawa Amoniak syarat dan pengawasan kualitas air minum. Hasil
penelitian ditunjukkan seperti pada Gambar 8.
A. Penyisihan Amonia, Nitrit, dan Nitrat di Penurunan konsentrasi amoniak di dalam
dalam Reaktor Biofilter air menyebabkan konsentrasi nitrit dan nitrat di
dalam air olahan menjadi lebih besar. Perubahan
Setelah proses pembiakan mikroba telah konsentrasi Nitrit dan Nitrat sebelum dan
stabil, debit air diatur agar waktu tinggal hidrolis sesudah pengolahan ditunjukkan seperti pada
(WTH) di dalam reaktor menjadi 4 (empat) jam, 3

153
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009

Gambar 9 dan 10. Peningkatan konsentrasi nitrat tetapi sifatnya tidak stabil karena pada kondisi
disebabkan karena amonia dioksidasi menjadi aerobik selama nitrit terbentuk dengan cepat
nitrit, selanjutnya nitrit akan berubah menjadi nitrit dioksidasi menjadi nitrat oleh bakteri
nitrat. nitrobacter, oleh karena itu senyawa nitrit
ditemukan dalam jumlah yang kecil.
6 Td 3 jam TD 2 jam
90 Peningkatan konsentrasi nitrat dapat
TD 6 jam TD 4 Jam TD 1 jam
80 disebabkan adanya oksigen yang dialiri secara
5
70 terus menerus ke dalam reaktor, sehingga dapat
Amonia (Mg/L)

Efisiensi (%)
4 60 menyebabkan pembentukan nitrat, seperti reaksi
50
3 dibawah ini :
40
2 30
20
NO2- + 1/2O2  NO3--
1
10
0 0 NH4+ + 2O2  NO3-- + 2H+ + H2O
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31

Inlet (mg/l) Hari Outlet Biofilter Dilihat dari penurunan konsentrasi


outlet ultrafiltrasi efisiensi pada biofilter amoniak dan peningkatan konsentrasi nitrat
Efisiensi Total
menunjukkan bahwa di dalam biofilter terjadi
proses nitrifikasi. Bakteria yang terlibat dalam
Gambar 8 : Kurva efisiensi penyisihan Amonia proses ini adalah bakteri autotrof yang berperan
dalam proses nitrifikasi, sedangkan bakteri
heterotrof berperan dalam penguraian beban
organik. Walaupun bakteri autotrof berperan
dalam proses nitrifikasi, proses ini dapat juga
terjadi dengan adanya bakteri heterotrof. Bakteri
heterotrof menggunakan substrat organik
sebagai sumber energinya, sedangkan bakteri
autotrof menggunakan senyawa CO2 dan HCO3-
sebagai sumber energi yang diperoleh dari hasil
oksidasi bakteri heterotrof 10).
Proses nitrifikasi yang terjadi adalah suatu
proses konversi dari amonia menjadi nitrit yang
kemudian menjadi nitrat yang dilakukan oleh
bakteri autotropik dan heterotropik 5).

Gambar 9 : Kurva hubungan amonia dan nitrit di Pengubahan amonia menjadi nitrit dilakukan
dalam Biofilter oleh bakteri nitrosomonas dan selanjutnya nitrit
yang terbentuk diubah menjadi nitrat oleh bakteri
nitrobacter. Proses nitrifikasi oleh kedua jenis
bakteri di atas berlangsung dalam keadaan
aerob sehingga memerlukan konsentrasi oksigen
yang cukup untuk sumber energi dalam
menunjang proses metabolisme, dan juga
proses nitrifikasi merupakan suatu proses aerob
sehingga keberadaan oksigen sangat penting
dalam proses ini 2). Kebutuhan oksigen
dinyatakan yang dalam Konsentrasi DO jsangat
penting bagi nitrifikasi, sehingga oksigen harus di
distribusikan dengan baik ke dalam reaktor dan
tidak boleh kurang dari 2 mg/l 4). Dari penelitian
yang dilakukan kadar oksigen tersuplai dengan
baik dengan konsentrasi DO di biofilter rata-rata
Gambar 10 : Kurva hubungan amonia dan nitrat
5,3 mg/l dan di outlet ultrafiltrasi 5,1mg/l.
di dalam Biofilter
Pada proses nitrifikasi pH optimum yang
diinginkan adalah 7,2 - 7,8. pH yang berkisar 7,2
Dilihat dari gambar diatas konsentrasi nitrit
– 7,8 sangat bagus bagi petumbuhan bakteri
lebih kecil daripada konsentrasi nitrat hal ini
disebabkan karena nitrit ialah senyawa transisi Nitrobacter 4). Dari penelitian diketahui terjadi
dalam perubahan amonia menjadi nitrat penurunan pH karena dihasilkannya H+ pada
sehingga konsentrasinya meningkat ketika proses nitrifikasi, namun pH efluen yang
terjadi penurunan amonia. Senyawa ini dihasilkan di unit biofilter masih terdapat dalam
dihasilkan dari suatu proses oksidasi amonia, entang pH yang sesuai bagi nitrifikasi, yaitu rata-

154
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009

rata 7-7,5. Dan suhu yang dibutuhkan untuk dengan 0,833 mg per liter. Pengaruh waktu
bakteri nitrifer berkisar antara 8-30o C, dan untuk tinggal hidrolik (WTH) terhadap penurunan
optimum suhu yan diperlukan adalah sekitar 30o konsentarsi zat besi selama percobaan secara
C 4) Dari data yang di dapat suhu di reaktor lengkap ditunjukkan seperti pada Gambar 12.
biofiltrasi berkisar antara 29-30oC, Ini merupakan
suhu yang optimum bagi proses nitrifikasi.
Sedangkan di unit ultrafiltrasi tidak terjadi
penurunan atau kenaikan suhu.

B. Penyisihan Amonia, Nitrit dan Nitrat Unit


Ultrafiltrasi

Membran ultrafiltrasi ialah teknologi untuk


menyaring padatan tersuspensi. Dimana unit ini
dapat menyaring sampai 0,01 mikron, sehingga
senyawa yang terlarut dan senyawa yang ukuran
partikelnya kurang dari 0,01 mikron tidak dapat
tersaring. Hasil penelitian ditunjukkan seperti
pada dan Gambar 11.
Keterangan :Temperatur Air : 30 – 35,2 0C ; pH air : 6,5 – 7,5
3 TD 6 jam TD 4 jam TD 3 Jam TD 2 Jam TD 1 jam
1
0.9 Gambar 12 : Grafik Konsentrasi Zat Besi
2.5 0.8
Sebelum Dan Sesudah Pengolahan Serta
Amonia (Mg/l)

Efisiensi (%)

2 0.7
0.6 Efisiensi Penyisihan
1.5 0.5
0.4 Secara umum semakin kecil waktu tinggal
1 0.3 hidrolik di dalam reaktor maka efisiensi
0.5 0.2
0.1
penyisihan besi juga semakin kecil. Dengan
0 0 waktu tinggal hidrolik (WTH) 4 jam efisiensi
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 penyisihan zat besik berkisar antara 83,33 –
Hari 84,27 %, untuk WTH 3 jam efisiensi penyisihan
Inlet Ultrafiltrasi Outlet Ultrafiltrasi Efisiensi Ultrafiltrasi berkisar antara 76,23 – 77,25 %, untuk WTH 2
jam efisiensi penyisihan 67,34 – 70,75 %,
sedangkan untuk WTH 1 jam efisiensi
Gambar 11 : kurva Efisiensi penyisihan amonia penyisihan zat besi berkisar antara 58,35 –
pada ultrafiltrasi 62,78 %.
Dari hasil terlihat bahwa tidak terjadi B. Efisiensi Penyisihan Besi (Fe) Unit
penurunan konsentrasi ammonia, nitrit, dan nitrat Ultrafiltrasi
hal ini disebabkan karena amonia bukan
merupakan padatan, tetapi merupakan senyawa Secara teori ultrafiltrasi hanya dapat
yang terlarut. Dan hal ini juga disebabkan oleh menyisihkan zat yang berbentuk padatan sampai
senyawa amonia, Nitrit, Nitrat menempel pada ukuran 0.01 mikron, Secara teori penyisihan dari
padatan sehinnga ikut tersaring bersama unit ultrafiltrasi hanya dapat menyisihkan zat
padatan. Hal ini dapat dilihat dari Gambar 11 yang berbentuk padatan bukan yang terlarut.
dimana jumlah konsentrasi amonia di inlet unit Secara keseluruhan proses penyisihan pada unit
ultrafiltrasi sama dengan di outlet unit ultrafiltrasi. ultrafiltrasi bergantung kepada penyisihan yang
terjadi di unit biofilter. Hasil penelitian
3.7.3. Penyisihan Zat Besi (Fe) menunjukan konsentrasi besi (Fe) di dalam air
olahan yang diperoleh berkisar antara 0,24–
A. Efisiensi Penyisihan Besi (Fe) di dalam 0,028 mg/L, dan itu telah jauh dibawah standar
Reaktor Biofilter yang telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri
Kesehatan No. 907 tahun 2002 tentang Syarat-
Berdasarkan hasil percobaan tersebut di Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum,
atas dengan menggunakan proses biofilter yang menetapkan kadar maksimum besi (Fe)
dengan media plastik tipe sarang tawon dapat yang di izinkan adalah 0,3 mg/L. Efisiensi
juga menghilangkan besi yang ada di ada air Penyisihan Besi (Fe) pada unit Ultrafiltrasi dapat
dengan cukup baik. Konsentrasi zat besi yang dilihat pada Gambar 13.
ada di dalam air sungai selama percobaan
berkisar antara 0,428 mg per liter sampai

155
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009

%, untuk WTH 3 jam efisiensi penyisihan


berkisar antara 76,25–78,54%, untuk WTH 2 jam
efisiensi penyisihan 66.33–69.54%, sedangkan
untuk WTH 1 jam efisiensi penyisihan zat besi
berkisar antara 57,25–61,35%.

B. Penyisihan Mangan (Mn) Unit


Ultrafiltrasi

Efisiensi Penyisihan Mangan (Mn) di


dalam unit ultrafiltrasi dapat dilihat pada Gambar
15. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa
efisiensi penyisihan mangan di unit Ultrafiltrasi
berkisar antara 11,88 – 64,95%. Secara
keseluruhan proses penyisihan pada unit
ultrafiltrasi bergantung kepada penyisihan yang
Gambar 13 : Efisiensi Penyisihan Besi (Fe) Pada
terjadi di unit biofilter.
Unit Ultrafiltrasi

3.7.4. Penyisihan Mangan (Mn)

A. Efisiensi Penyisihan Mangan (Mn) di


dalam Reaktor Biofilter

Berdasarkan hasil percobaan tersebut


di atas dengan menggunakan proses biofilter
dengan media plastik tipe sarang tawon dapat
juga menghilangkan mangan yang ada di ada air
baku dengan cukup baik. Konsentrasi mangan
yang ada di dalam air sungai selama percobaan
berkisar antara 0,312 mg per liter sampai
dengan 0,923 mg per liter. Pengaruh waktu
tinggal hidrolik (WTH) terhadap penurunan
konsentarsi mangan selama percobaan secara
lengkap ditunjukkan seperti pada Gambar 14. Gambar 15 : Efisiensi Penyisihan Mangan (Mn)
Pada Unit Ultrafiltrasi

Secara umum dengan waktu tinggal 2 jam


di dalam reaktor biofilter konsentrasi mangan di
dalam air olahan telah dibawah 0,1 mg/l, dan hal
ini telah memenuhi standar yang telah ditetapkan
oleh Keputusan Menteri Kesehatan No. 907
tahun 2002 tentang Syarat-Syarat dan
Pengawasan Kualitas Air Minum, yang
menetapkan kadar maksimum mangan (Mn)
yang di izinkan adalah 0,1 Mg/1.

3.7.5. Penyisihan TSS

Keterangan :Temperatur Air : 30 – 35,2 0C ; pH air : A. Pengaruh Waktu Tinggal Terhadap


6,5 – 7,5 Efisiensi Total Suspended Solid (TSS)

Grafik 14 : Grafik Konsentrasi Mangan Sebelum Total padatan tersuspensi adalah bahan-
Dan Sesudah Pengolahan Serta Efisiensi bahan tersuspensi (diameter >1μm) yang
Penyisihan tertahan pada saringan millipore dengan
diameter pori 0,45 – 1,58 μm. TSS terdiri atas
Secara umum semakin kecil waktu tinggal lumpur dan pasir halus serta jasad-jasad renik
hidrolik di dalam reaktor maka efisiensi terutama yang disebabkan oleh kikisan tanah
penyisihan mangan juga semakin kecil. Dengan atau erosi yang terbawa ke dalam badan air.
waktu tinggal hidrolik (WTH) 4 jam efisiensi Masuknya padatan tersuspensi ke dalam
penyisihan zat besik berkisar antara 83,25–84,69 perairan dapat menimbulkan kekeruhan air.

156
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009

Padatan tersuspensi yang tinggi akan μm. Maka dari itu dengan kemampuan dari unit
mempengaruhi air karena, menghalangi dan ultrafiltrasi yang mampu menyaring hingga
mengurangi penentrasi cahaya kedalam badan mencapai senyawa yang berukuran 0.01 μm,
air. Kondisi ini akan mengurangi pasokan maka Total Suspended Solid (TSS) yang
oksigen terlarut dalam badan air. padatan terdapat dalam air baku penelitian dapat
tersuspensi akan mengurangi penetrasi cahaya tersaring dengan sempurna, dan hal tersebut
ke dalam air, sehingga mempengaruhi dibuktikan dengan hasil penelitian yang
regenerasi oksigen dan kekeruhan air juga dilakukan pada unit ultrafiltrasi yang mencapai
semakin meningkat. nilai efisiensi 100%. Dari hasil penelitian
Hasil analisis laboratorium yang dilakukan tersebut, maka air hasil pengolahan unit
menunjukan bahwa outlet yang diperoleh dari ultrafiltrasi telah sesuai dengan baku mutu air
setiap sampel yang diambil pada setiap variasi minum. Efisiensi Penyisihan Total Suspended
waktu tinggal yang dilakukan, dapat dilihat Solid (TSS) Pada Unit Ultrafiltrasi dapat dilihat
bahwa semakin kecil waktu tingga di dalam pada Gambar 17.
biofilter efisiensi penurunan TSS semakin kecil.
Hasil analisis laboratorium secara lengkap dapat
dilihat pada Gambar 16.

Gambar 17 : Efisiensi Penyisihan Total


Suspended Solid (TSS) Pada Unit Ultrafiltrasi
Keterangan : Temperatur Air : 30 – 35.2 0C ; pH
air : 6.5 – 7.5 3.8.1. Hasil Uji Coba Biofiltrasi-Ultrafiltrasi-
Reverse Osmosis (RO)
Gambar 16 : Grafik Konsentrasi Total
Suspended Solid (TSS) Sebelum Dan Sesudah Hasil uji coba pengolahan air dengan
Pengolahan Serta Efisiensi Penyisihan proses biofiltrasi, ultra filtrasi dan reverse
osmosis dengan air baku air sungai dapat
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa dihasilkan air olahan dengan kualitas yang
proses penyisihan suspended solid pada reaktor sangat baik (air siap minum), tanpa
biofilter dipengaruhi oleh waktu tinggal hidrolis. menggunakan bahan kimia. Hasil analisa
Penurunan konsentrasi TSS disebabkan oleh kualitas air sebelum dan sesudah proses
karena suspended solid mengendap dan pengolahan dapat dilihat pada Tabel 3
menempel pada media biofilter, tanpa (LAMPIRAN). Biaya pengolahan air bersih
dipengaruhi oleh aktivitas penyisihan oleh dengan proses biofiltrasi dan ultrafiltrasi adalah
mikroba yang terdapat pada media tersebut. sekitar Rp.500,- per m3. Biaya tersebut hanya
untuk biaya listrik dan bahan kimia dan belum
B. Pengaruh Membran Ultrafiltrasi termasuk biaya operator).
Terhadap Penyisihan Total Suspended
Solid (TSS) 4. KESIMPULAN

Total Suspended Solid (TSS) atau Dari hasil kegiatan dapat disimpulkan
suspended solid merupakan padatan yang bahwa :
bervariasi dari yang berbentuk kasar hingga  Semakin kecil waktu tinggal hidrolis (WTH),
yang berbentuk koloid, dalam penelitian ini air efisiesi penghilangan zat organik semakin
baku diambil langsung dari sungai, sehingga kecil. Dengan kondisi waktu tinggal hidrolis 1
kemungkinan padatan berasal dari sedimen jam efisiensi penghilangan zat organik 30,92
yang terdapat dipinggir sungai, seperti tanah, % untuk waktu tinggal 2 jam efisiensi sebesar
pasir, dan lain-lain. Ukuran dari Total Suspended 45,70 % sedangkan pada waktu tinggal 3 jam
Solid (TSS) biasanya berkisar antara 0,45 – 1,58

157
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009

sebesar 53,89 % dan pada waktu tinggal 4 disolved solids), artinya tidak dapat
jam sebesar 64,27 %. digunakan untuk mengolah air asin menjadi
 Dengan kondisi waktu tinggal hidrolis 1 jam air minum.
efisiensi penghilangan zat organik 30,92 %  Kombinasi proses ultrafiltrasi dan reverse
untuk waktu tinggal 2 jam efisiensi sebesar osmosis (RO) dapat digunakan untuk
45,70 % sedangkan pada waktu tinggal 3 jam mengolah air sungai atau air irigasi menjadi
sebesar 53,89 % dan pada waktu tinggal 4 air siap minum dengan kualitas yang sanggat
jam sebesar 64,27 %. baik dengan biaya relatif murah.
 Dengan beban organik antara 0,2 – 1,5  Proses pengoperasian peralatan mudah dan
kg/m3.hari, hubungan antara beban organik dapat dioperasikan oleh operator dengan
dengan efisiensi penghilangan organik tingkat pendidikan yang relatif rendah.
menunjukkan hubungan yang linier dengan
persamaan Y = 27,193 X + 66,866, dimana : DAFTAR PUSTAKA
Y= Efisiensi penghilangan senayawa
Organik (%). 1. Anonim : Peraturan Menteri Kesehatan
X = Beban organik (kg /m3media.hari). Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang
 Efisiensi penurunan amoniak berdasarkan syarat-syarat dan pengawasan kualitas air
variasi waktu tinggal hidrolis 1-3 jam berkisar minum.
antara 48,74 % - 73,59 %. Pada pengolahan 2. Benefield, Larry D. (1980). Biological
dengan pengkondisian waktu tinggal hidrolis Process Design for Wastewater Treatment.
1 jam efisiensi penurunan sebesar 48,74%, United States of America: Prentice-Hall, Inc.
untuk waktu tinggal 2 jam menunjukkan 3. Bergman, R.A. 2005. Membrane Processes.
efisiensi sebesar 67,98 %, untuk waktu In : Water Treatment Plant Design, 4Th
tinggal 3 jam efisiensi sebesar 73,59 %. edition. New York, McGraw-Hill.
 Pengolahan pendahuluan dengan proses 4. Bitton G. (1994), ”Wastewater Microbiology”.
biofiltrasi pada kondisi waktu tinggal hidrolik Wiley-Liss, New York.
(WTH) 1 – 4 jam, konsentrasi zat besi dapat 5. Grady, C.P.L and Lim, H.C.(1980).
diturunkan dengan efisensi penghilangan “Biological Wastewater Treatment”, Marcel
berkisar antara 20 % sampai dengan 74 %. Dekker Inc. New York.
 Dengan sistem kombinasi biofiltrasi dan ultra 6. Hikami, Sumiko (1992), “Shinseki rosohou ni
filtrasi mempunyai beberapa kelebihan antara yoru mizu shouri gijutsu (Water Treatment
lain penggunaan proses biofiltrasi dapat with Submerged Filter)”, Kougyou Yousui
menghilangkan senyawa polutan yang tidak No.411, 12,1992.
bisa dihilangkan dengan proses konvensional 7. Horan, N.J.(1990). “Biological Wastewater
misalnya zat organik, amoniak, deterjen, Treatment systems : Theory and Operation”.
pestisida, dll. Senyawa tersebut dapat University of Leeds, England. John Wiley &
diuraikan dengan proses biologis secara Sons Ltd.
alami (natural). 8. JICA:" Water Supply Engineering VOL.I ",
 Dengan kombinasi proses biofiltrasi dan ultra Edited By Japan Water works Association.
filtrasi, pengolahan air minum dapat dilakukan 9. Lin , Shun Dar (2007). Water and
tanpa menggunakan bahan koagulan dan Wastewater Calculation Manual. second
flokulan. Dalam hal ini bahan yang digunakan edition. Mc Graw-Hill Companies, New York.
hanya larutan kaporit untuk mendapatkan 10. Metclaf And Eddy (1991) , " Waste Water
konsentrasi sisa khlor yang cukup agar tidak Engineering”, Mc Graw Hill.
terjadi rekontaminasi. 11. Winkler, M.A. 1981. Biological Treatment of
 Pengolahan air bersih dengan proses Wastewater. John Willey and Sons, New
Ultrafiltrasi sangat efektif untuk York.
menghilangkan kekeruhan air baku.
 Pengolahan air dengan proses Ultrafiltrasi
tidak dapat digunakan untuk menghilangkan
atau menurunkan konsentrasi TDS (total

158
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009

LAMPIRAN :

Gambar 4 : Diagram Pengolahan Air Siap Minum Dengan Kombinasi Proses Biofiltrasi, Ultrafiltrasi
Dan Reverse Osmosis.

Proses Penyaringan pada Unit Ultrafiltrasi.


Solenoid Valve 1 & 4 Buka; Solenoid Valve 2 & 3 Tutup

Proses Pencucian Balik pada Unit Ultrafiltrasi.


Solenoid Valve 1 & 4 Tutup ; Solenoid Valve 2 & 3 Buka.

Gambar 5 : Skema Proses Penyaringan Dan Pencucian Balik Pada Unit Ultrafiltrasi.

159
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009

160
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009

FOTO PERALATAN

Gambar : Reaktor Biofiltrasi Dengan Media Gambar : Unit Reverse Osmosis (RO)
Plastik Sarang Tawon. Terpasang.

Sterilizer Ultraviolet.

Gambar : Media Plastik Sarang Tawon Di


Dalam Reaktor Biofilter.
Gambar : Produk Air Siap Minum Dalam Botol
Galon.

Gambar : Unit Ultrafiltrasi Terpasang.


Gambar : Air baku dan air olahan.

161

You might also like