Professional Documents
Culture Documents
2 2009
Abstract
Water is a very basic need for humans, especially for cooking and drinking. With the
rapid growth of population in particular need of clean water for the community also
increased in numbers. The problem is with the poor quality of raw water for drinking
water, then in addition to expanding its production costs, the result is often less good.
One of the problems or issues that are often found in drinking water in the world these
days that is the emergence of compounds called Trihalomethanes or THMs abbreviated,
as a side effect of the disinfection process with a chlorine gas or hypochlorite
compounds.
Currently, to removal organic pollutants, ammonia, detergents, odor and other micro
pollutants in drinking water, PAM is usually used by the process of manufacturing
processes using adsorbsi Powder Active Carbon Adsorption, continued with physicals
processing is the process of coagulation, flocculation, sedimentation and disinfection with
chlorine. With increasingly high prices of powdered activated carbon, coagulant and
flocculant chemicals, then the cost of treating drinking water to be increasing.
To solve the problem above, one alternative is to develop clean water treatment
technologies using a combination of biofiltration and ultrafiltration process, and to
produce drinking water to proceed with processing using the process of reverse osmosis.
Within the combination of biofiltration, ultrafiltration and reverse osmosis processes to
treat the river water can be produced the drinking water with a very good quality without
the use of chemicals for coagulation-flocculation process, and operational costs are
relatively low.
144
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009
dengan khlor menjadi khloramine yang daya kota tepi pantai yang langka sumber air
desinfeksinya lebih lemah. Hal ini akan tawarnya.
mengakibatkan konsumsi khlor akan menjadi Keunggulan teknologi membran osmosa
lebih besar sehingga biaya operasi menjadi lebih balik adalah kecepatannya dalam memproduksi
tinggi. air, karena menggunakan tenaga pompa,
Saat ini, untuk menghilangan polutan sedangkan kelemahannya adalah penyumbatan
organik, amoniak, deterjen, bau dan polutan pada selaput membran oleh bakteri dan kerak
mikro lainnya di dalam air minum, PAM biasanya kapur atau fosfat yang umum terdapat dalam air
menggunakan proses pengolahan dengan payau. Untuk mengatasi kelemahan pada unit
proses adsorbsi dengan menggunakan Karbon pengolah air osmosa balik selalu dilengkapi
Aktif Bubuk, dilanjutkan dengan pengolahan dengan unit anti pengerakkan dan anti
secara fisika yaitu dengan proses koagulasi, penyumbatan oleh bakteri. Sistem membran
flokulasi, sedimentasi serta disinfeksi dengan reverse yang dipakai dapat berupa spiral wound.
khlorine. Dengan semakin mahalnya harga Membran ini mampu menurunkan kadar garam
karbon aktif bubuk serta bahan kimia untuk hingga 95-98%. Air hasil olahan sudah bebas
kogulan dan flokulan, maka biaya pengolahan air dari bakteri dan dapat langsung diminum.
minum menjadi menjadi semakin meningkat. Dengan menggunakan kombinasi proses
Untuk menanggulangi masalah tersebut diatas, biofiltrasi, ultrafiltrasi dan reverse osmosis untuk
salah satu pemecahannya adalah dengan mengolah air sungai dapat dihasilkan air olahan
mengembangkan teknologi pengolahan air air siap minum dengan kualitas yang sangat baik
bersih menggunakan kombinasi proses tanpa menggunakan bahan kimia untuk proses
biolfiltrasi dan proses ultrafiltrasi. koagulasi-flokulasi dengan biaya operasional
Untuk mengurangi kadar senyawa yang relatif rendah.
organik, deterjen dan amoniak di dalam air baku
air minum maka air sungai harus diolah terlebih 1.2. Tujuan
dahulu melalui suatu pengolahan pendahuluan
sebelum masuk ke unit pengolahan. Salah satu Pembangunan percontohan (pilot plant)
alternatif yakni menggunakan proses biologis unit pengolahan air sungai menjadi air siap
dengan sistem biofilter tercelup yang diisi minum dengan kombinasi proses biofiltrasi,
dengan media penyangga dari bahan plastik tipe ultrafiltrasi dan reverse osmosis (RO) serta serta
sarang tawon. Selanjutnya dilakukan pengolahan uji performance pengoperasian alat.
lanjutan dengan teknologi ultrafiltrasi yang dapat
menyaring partikel dengan ukuran 0,01 mikron. 1.3. Metodologi
Dengan sistem kombinasi biofiltrasi dan
ultrafiltrasi mempunyai beberapa kelebihan Metodologi penelitian meliputi :
antara lain :
Penggunaan proses biofiltrasi dapat Proses : Meliputi perencanaan proses
menghilangkan senyawa polutan yang tidak Disain pengolahan yang akan
bisa dihilangkan dengan proses digunakan disesuaikan
konvensional misalnya, zat organik, dengan kondisi air baku,
amoniak, deterjen, pestisida, dll. Senyawa lokasi serta perancangan
tersebut dapat diuraikan dengan proses alat serta disain tata letak
biologis secara alami (natural). alat.
Tanpa menggunakan bahan koagulan dan Pengadaan : Meliputi pengadaan
flokulan. Dalam hal ini bahan yang peralatan peralatan sesuai dengan
digunakan hanya larutan kaporit untuk spesifikasi teknis.
mendapatkan konsentrasi sisa klor yang Perakitan : Merakit peralatan menjadi
cukup agar tidak terjadi rekontaminasi. Peralatan unit paket pengolahan sesuai
Dengan proses ultra filtrasi dapat dihasilkan dengan rancangan proses
air olahan dengan kualitas yang sangat baik serta membuat sistem
dan stabil. kontrol proses.
Bentuknya lebih kompak sehingga luas area Instalasi : Meliputi pengerjaan
yang dibutuhkan lebih kecil. Alat pemasangan peralatan,
Sangat fleksibel jika ada penambahan perpipaan serta pemasangan
kapasitas. instalasi listrik di lokasi.
Teknologi pengolahan air sistem osmosa Pengujian : Meliputi persiapan yakni
balik (reverse osmosis) banyak dipakai di Alat pengadaan air baku serta Uji
beberapa negara seperti Amerika, Jepang, coba pengoperasian alat .
Jerman dan Arab. Teknologi ini banyak dipakai Analisa : Pengujian hasil pengolahan
untuk memasok kebutuhan air tawar bagi kota- Hasil air secara laboratorium.
145
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009
146
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009
147
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009
148
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009
ke dalam larutan yang pekat sampai sampai senyawa polutan lain dapat diuraikan secara
terjadi kesetimbangan konsentrasi. Fenomena biologis. Selain itu padatan tersuspensi yang ada
tersebut dikenal sebagai proses osmosis. Jika air di dalam air baku dapat diendapakan. Air yang
tawar dan air asin dipisahkan dengan membran keluar dari biofilter selanjutnya di tampung ke
semi-permeable, maka air tawar akan terdifusi bak penampung, selanjutnya dipompa ke mikro
ke dalam air asin melalui membran tersebut filter yang dapat menyaring kontoran sampai 10-
sampai terjadi kesetimbangan. 50 mikron. Dari mikro filter, air dialirkan ke unit
Daya pengggerak (driving force) yang ultra filtrasi yang dapat menyaring sampai
menyebabkan terjadinya aliran difusi air tawar ke ukuran 0,01 mikron.
dalam air asin melalui membran semi-permeable
tersebut dinamakan tekanan osomosis.
Besarnya tekanan osmosis tersebut tergantung
dari karakteristik membran, temperatur air, dan
konsentarsi garam yang terlarut dalam air.
Tekanan osmotik normal air laut yang
mengandung TDS 35.000 ppm dan suhu 25o C
adalah kira-kira 26,7 kg/cm2, dan untuk air laut di
daerah timur tengah atau laut Merah yang
mengandung TDS 42,000 ppm , dan suhu 30 0C,
tekanan osmotik adalah 32,7 kg /m2. Apabila
pada suatu sistem osmosis tersebut, diberikan Gambar 3 : Ilustrasi proses pengolahan air
tekanan yang lebih besar dari tekanan minum dengan kombinasi proses biofilter dan
osmosisnya, maka aliran air tawar akan berbalik proses filtrasi membrane.
yakni dari dari air asin ke air tawar melalui
membran semi-permeable, sedangkan Unit ultra filtrasi menggunakan modul
garamnya tetap tertinggal di dalam larutan membrane tipe hollow fiber. Air yang keluar dari
garammya sehingga menjadi lebih pekat. Proses unit ultra filtrasi dilairkan ke bak penampung air
tersebut dinamakan osmosis balik (reverse olahan sambil diinjeksi dengan larurtan kaporit
osmosis). untuk proses disinfeksi dan selanjutnya dialirkan
Keunggulan proses osmosis balik antara ke sistem distribusi. Dengan sistem kombinasi
lain yakni pengopersianya dilakukan pada suhu biofiltrasi dan ultra filtrasi mempunyai beberapa
kamar, tanpa instalasi pembangkit uap, mudah kelebihan antara lain adalah :
untuk memperbesar kapasitas, serta Penggunaan proses biofiltrasi dapat
pengoperasian alat relatif mudah. Teknologi ini menghilangkan senyawa polutan yang tidak
sangat cocok untuk digunakan di wilayah dimana bisa dihilangkan dengan proses
tidak terdapat atau sedikit sekali sumber air konvensional misalnya, zat organik,
tawar misalnya untuk daerah pesisir dan pulau- amoniak, deterjen, pestisida, dll. Senyawa
pulau kecil. tersebut dapat diuraikan dengan proses
biologis secara alami (natural).
2.3. Pengolahan Air Minum dengan Proses Tanpa menggunakan bahan koagulan dan
Biofiltrasi dan Ultra Filtrasi flokulan. Dalam hal ini bahan yang
digunakan hanya larutan kaporit untuk
Dengan menggabungkan proses biofiltrasi mendapatkan konsentrasi sisa klor yang
seperti yang telah dilakukan pada percobaan di cukup agar tidak terjadi rekontaminasi.
atas dengan teknologi membran ultra filtrasi (UF) Dengan proses ultra filtrasi dapat dihasilkan
maka akan didapatkan suatu alternatif teknologi air olahan dengan kualitas yang sangat baik
pengolahan air minum yang dapat menurunkan dan stabil.
kandungan zat organik dan amoniak tanpa Bentuknya lebih kompak sehingga luas area
menggunakan bahan kimia seperti pada proses yang dibutuhkan lebih kecil.
konvesional. Ilustrasi proses pengolahan air Sangat fleksibel jika ada penambahan
minum dengan kombinasi proses biofiltrasi dan kapasitas.
proses ultra filtrasi dapat dilihat seperti pada
Gambar 3. 3. PILOT PLAT UNIT PENGOLAHAN AIR
Air baku dari saluran intake dipompa ke SUNGAI MENJADI AIR SIAP MINUM
reaktor biofilter dengan menggunakan pompa air DENGAN PROSES BIOFILTRASI,
baku. Reaktor biofilter diisi dengan media ULTRAFILTRASI DAN REVERSE
biofilter dari bahan plastik tipe sarang tawon. Di OSMOSIS (RO)
dalam reaktor biofilter tersebut senyawa polutan
yang ada di dalam air baku misalnya zat organik, 3.1. Fungsi
amoniak, zat besi, mangan, deterjen dan
149
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih atau diinjeksi dengan larutan kaporit untuk membunuh
air minum bagi masyarakat misalnya pesantren kuman dan mencegah terjadinya biofouling. Dari
dimana belum terdapat infra struktur penyediaan mikro strainer air dialirkan ke unit ultra filtrasi
air bersih. yang dapat menyaring sampai ukuran 0,01
mikron. Unit ultra filtrasi menggunakan modul
3.2. Air Baku Yang Dapat Diolah membran tipe hollow fiber. Air yang keluar dari
unit ultra filtrasi dialirkan ke bak penampung air
Kategori air yang dapat diolah adalah : bersih dan selanjutnya dialirkan ke sistem
Air permukaan yang keruh, misalnya air distribusi untuk digunakan untuk keperluan air
sungai, air danau, air genangan hujan dll. bersih (mandi, cuci, dan lain-lain).
Air tanah misalnya air sumur, mata air, air Sebagian dari air bersih hasil olahan
yang mengandung zat besi, mangan, zat proses ultrafiltrasi, selanjutnya diolah untuk
kapur, magnesium dll. menjadi air siap minum. Air dari bak penampung
Persyaratan air baku adalah sebagai berikut : air bersih dipompa ke filter multi media sambil
Air baku adalah air tawar atau air payau diinjeksi dengan larutan kalium permanganat.
(TDS maksimum 1000 mg/l). Injeksi kalium permanganat berfungsi untuk
Air baku bukan air limbah. mengoksidasi zat besi atau mangan yang ada di
Air baku tidak tercemar oleh limbah industri dalam air serta mengoksidasi zat organik yang
atau limbah B3. ada di dalam air. Selanjutnya zat besi atau
mangan yang telah teroksidasi disaring dengan
3.3. Kapasitas Alat filter multi media yang di dalamnya diisi dengan
media mangan zeolit dan karbon aktif.
Kapasitas Pengolahan : Filter multi media berfungsi untuk
Air Siap Minum : 15 liter /menit = 25.000 liter per menghilangkkan zat besi dan mangan di dalam
hari. air baku yang telah teroksidasi serta untuk
Air Bersih : 125 m3/hari. menghilangkan bau dan mikro polutan lain yang
Air Baku : Air sumur atau air tanah, air sungai. ada di dalam air. Dari filter multi media, air
Kualitas air Olahan : Standar DEPKES RI dan dialirkan ke filter penukar kation untuk
dapat langsung diminum, yaitu Keputusan menghilangan kandungan zar kapur dan
Menteri Kesehatan R.I. No. 907 Tahun 2002 magnesium yang ada di dalam air. Selanjutnya
Tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas dialirkan ke unit mikro filter yang dapat
Air Minum. menyaring padatan sampai ukuran 1 mikron.
Dari unit mikro filter air selanjutnya dialirkan ke
3.4. Proses Pengolahan unit reverse osmosis (RO),
Unit reverse osmosis (RO) menggunakan
Proses pengolahan yang digunakan modul membrane (tap water membrane) tipe
adalah kombinasi proses biofiltrasi, ultrafiltrasi thin film composite. Dengan penyaringan reverse
dan reverse osmosis. Secara garis besar proses osmosis secara teknis bakteri sudah dapat
pengolahan yang digunakan dapat dilihat pada disaring. Dari unit reverse osmosis, air dialirkan
Gambar 4 dan gambar 5 (Lampiran). ke unit sterilisator ultraviolet untuk membunuh
Air baku yang berasal dari sungai dipompa mikroba yang mungkin belum sempat tersaring
ke unit reaktor biofiltrasi yang di dalamnya diisi oleh membrane RO. Air yang keluar dari unit
dengan media plastik tipe sarang tawon. Reaktor sterilisator ultra violet adalah air olahan yang
biofilter diisi dengan media biofilter dari bahan siap minum langsung tanpa dimasak dan dapat
plastik tipe sarang tawon. Dengan adanya media langsung dibotolkan.
palstik sarang tawon tersebut maka pada
permukaan media tersebut akan tumbuh lapisan 3.5. Keunggulan
film mikroorganisme (biofilm) yang akan
menguraikan polutan yang ada di dalam air Dengan sistem kombinasi biofiltrasi dan
baku. Di dalam reaktor biofilter tersebut senyawa ultrafiltrasi mempunyai beberapa kelebihan
polutan yang ada di dalam air baku misalnya zat antara lain yakni :
organik, amoniak, zat besi, mangan, deterjen Penggunaan proses biofiltrasi dapat
dan senyawa polutan lain dapat diuraikan secara menghilangkan senyawa polutan yang tidak
biologis. Selain itu padatan tersuspensi yang ada bisa dihilangkan dengan proses
di dalam air baku dapat diendapakan. Air yang konvensional misalnya, zat organik,
keluar dari biofilter selanjutnya di tampung ke amoniak, deterjen, pestisida, dll. Senyawa
bak penampung antara. tersebut dapat diuraikan dengan proses
Dari bak penampung antara air selanjutnya biologis secara alami (natural).
dipompa ke mikro strainer yang dapat menyaring Tanpa menggunakan bahan koagulan dan
kotoran padatan sampai 50 mikron sambil flokulan. Dalam hal ini bahan yang
150
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009
151
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009
152
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009
semakin sedikit kesempatan mikroba untuk (tiga) jam, 2 (dua) jam dan 1 (satu) jam, untuk
dapat memanfaatkan zat organik tersebut untuk mengetahui pengaruhnya terhadap efisiensi
proses metabolisme tubuhnya. penyisihan ammonia, nitrit dan nitrat. Pada
waktu tinggal 4 jam dilakukan pengambilan
B. Penyisihan Zat Organik (KMnO4) pada sampel setiap hari selama 6 hari. Pada waktu
Unit Ultrafiltrasi tinggal 4 jam ini Efisiensi penyisihan amonia
turun menjadi 77% dari 78 % pada hari pertama
Hasil penelitian penyisihan zat organik sampel. Setelah itu efisiensi mulai stabil di hari
dengan Membran Ultrafiltrasi dapat dilihat pada ke 2 sampai hari ke 6, dengan efisiensi 74-75%.
Gambar 7. Pada saat operasi dengan waktu tinggal 3
jam dilakukan pengambilan sampel setiap hari
selama 7 hari. Dengan waktu tinggal 3 jam
terjadi penurunan efisiensi penyisihan amoniak
menjadi 73 % pada hari pertama, dan pada hari
berikutnya efisiensi penyisihan amonia stabil
pada kisaran 69-70 %. Untuk waktu tinggal 2 jam
dilakukan pengambilan sampel setiap hari
selama 7 hari. Pada waktu tinggal 2 jam terjadi
penurunan efisiensi amonia menjadi 68% dan di
hari kedua efisiensi turun kembali menjadi 65%,
sebelum akhirnya menjadi satbil dengan efisiensi
62%.
Untuk waktu tinggal 1 jam dilakukan
pengambilan sampel setiap hari selama 7 hari.
Pada waktu tinggal 1 jam terjadi penurunan
Gambar 7 : Efisiensi Penyisihan Zat Organik efisiensi amonia menjadi 61% pada hari pertama
Pada Unit Ultrafiltrasi sampel. Pada hari berikutnya efisiensi mulai
stabil dengan efisiensi penyisihan sebesar 55%.
Secara teori ultrafiltrasi tidak dapat menyaring Dari hasil penelitian tersebut terlihat bahwa
zat organik yang terlarut, tetapi dapat setelah waktu tinggal diubah menjadi empat jam
memisahkan zat organik yang berada dalam efisiensi penyisihan amonia sekitar 74-75%. Hal
bentuk padatan tersuspensi. Efisiensi penyisihan yang sama juga terjadi setelah waktu tinggal
zat organik di dalam Ultra Filtrasi bervariasi, dan diubah menjadi tiga jam, dua jam dan satu jam,
berkisar antara 75% – 7,1%. Fluktuasi yang yakni efisiensi penyisihan amoniak turun sekitar
sangat signifikan ini disebabkan karena efisiensi 5-6%, yaitu 69-70% pada waktu tinggal 3 jam,
unit ultrafiltrasi hanya dapat menyisihkan zat 62-65% pada waktu tinggal 2 jam, dan 55%
yang berbentuk padatan, namun jika jika terjadi pada waktu tinggal 1 jam.
penyisihan terhadap zat yang bukan padatan Dari penelitian yang telah dilakukan
hanya berkisar antara 1-2 mg/L yang tampak bahwa efisiensi penyisihan amoniak
berlangsung stabil, dan juga bergantung pada stabil pada hari ke ke 3 - 7 hari operasi, hal ini
efisiensi penyisihan pada unit biofilter yang disebabkan karena mikroba membutuhkan
mempengaruhi total efisiensi kedua unit tersebut. adaptasi setiap terjadi perubahan waktu tinggal.
Secara umum hasil yang didapat sangat baik, Dari hasil tersebut diketahui bahwa semakin
hal ini terlihat dari hasil analisis laboratorium pendek waktu tinggal hidrolis yaitu dari 4 jam
menunjukan konsentrasi zat organik yang menjadi 1 jam, efisiensi penyisihan amonia pada
diperoleh berkisar antara 2 – 17,82 mg/L, dan itu kondisi stabil juga menjadi semakin kecil. Hal ini
telah memenuhi standar yang telah ditetapkan disebabkan semakin singkatnya waktu kontak
sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan antara bahan organik dengan mikroba pada
No. 907 tahun 2002 tentang Syarat-Syarat dan lapisan biofilm,
Pengawasan Kualitas Air Minum, yang Hasil Efluen yang dikeluarkan oleh unit
menetapkan kadar maksimum zat organik biofiltrasi sangat baik karena berada di bawah
(KMnO4) yang diizinkan adalah 10 mg/L. standar air minum sesuai dengan KepMenkes
Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang syarat-
3.7.2. Penyisihan Senyawa Amoniak syarat dan pengawasan kualitas air minum. Hasil
penelitian ditunjukkan seperti pada Gambar 8.
A. Penyisihan Amonia, Nitrit, dan Nitrat di Penurunan konsentrasi amoniak di dalam
dalam Reaktor Biofilter air menyebabkan konsentrasi nitrit dan nitrat di
dalam air olahan menjadi lebih besar. Perubahan
Setelah proses pembiakan mikroba telah konsentrasi Nitrit dan Nitrat sebelum dan
stabil, debit air diatur agar waktu tinggal hidrolis sesudah pengolahan ditunjukkan seperti pada
(WTH) di dalam reaktor menjadi 4 (empat) jam, 3
153
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009
Gambar 9 dan 10. Peningkatan konsentrasi nitrat tetapi sifatnya tidak stabil karena pada kondisi
disebabkan karena amonia dioksidasi menjadi aerobik selama nitrit terbentuk dengan cepat
nitrit, selanjutnya nitrit akan berubah menjadi nitrit dioksidasi menjadi nitrat oleh bakteri
nitrat. nitrobacter, oleh karena itu senyawa nitrit
ditemukan dalam jumlah yang kecil.
6 Td 3 jam TD 2 jam
90 Peningkatan konsentrasi nitrat dapat
TD 6 jam TD 4 Jam TD 1 jam
80 disebabkan adanya oksigen yang dialiri secara
5
70 terus menerus ke dalam reaktor, sehingga dapat
Amonia (Mg/L)
Efisiensi (%)
4 60 menyebabkan pembentukan nitrat, seperti reaksi
50
3 dibawah ini :
40
2 30
20
NO2- + 1/2O2 NO3--
1
10
0 0 NH4+ + 2O2 NO3-- + 2H+ + H2O
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
Gambar 9 : Kurva hubungan amonia dan nitrit di Pengubahan amonia menjadi nitrit dilakukan
dalam Biofilter oleh bakteri nitrosomonas dan selanjutnya nitrit
yang terbentuk diubah menjadi nitrat oleh bakteri
nitrobacter. Proses nitrifikasi oleh kedua jenis
bakteri di atas berlangsung dalam keadaan
aerob sehingga memerlukan konsentrasi oksigen
yang cukup untuk sumber energi dalam
menunjang proses metabolisme, dan juga
proses nitrifikasi merupakan suatu proses aerob
sehingga keberadaan oksigen sangat penting
dalam proses ini 2). Kebutuhan oksigen
dinyatakan yang dalam Konsentrasi DO jsangat
penting bagi nitrifikasi, sehingga oksigen harus di
distribusikan dengan baik ke dalam reaktor dan
tidak boleh kurang dari 2 mg/l 4). Dari penelitian
yang dilakukan kadar oksigen tersuplai dengan
baik dengan konsentrasi DO di biofilter rata-rata
Gambar 10 : Kurva hubungan amonia dan nitrat
5,3 mg/l dan di outlet ultrafiltrasi 5,1mg/l.
di dalam Biofilter
Pada proses nitrifikasi pH optimum yang
diinginkan adalah 7,2 - 7,8. pH yang berkisar 7,2
Dilihat dari gambar diatas konsentrasi nitrit
– 7,8 sangat bagus bagi petumbuhan bakteri
lebih kecil daripada konsentrasi nitrat hal ini
disebabkan karena nitrit ialah senyawa transisi Nitrobacter 4). Dari penelitian diketahui terjadi
dalam perubahan amonia menjadi nitrat penurunan pH karena dihasilkannya H+ pada
sehingga konsentrasinya meningkat ketika proses nitrifikasi, namun pH efluen yang
terjadi penurunan amonia. Senyawa ini dihasilkan di unit biofilter masih terdapat dalam
dihasilkan dari suatu proses oksidasi amonia, entang pH yang sesuai bagi nitrifikasi, yaitu rata-
154
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009
rata 7-7,5. Dan suhu yang dibutuhkan untuk dengan 0,833 mg per liter. Pengaruh waktu
bakteri nitrifer berkisar antara 8-30o C, dan untuk tinggal hidrolik (WTH) terhadap penurunan
optimum suhu yan diperlukan adalah sekitar 30o konsentarsi zat besi selama percobaan secara
C 4) Dari data yang di dapat suhu di reaktor lengkap ditunjukkan seperti pada Gambar 12.
biofiltrasi berkisar antara 29-30oC, Ini merupakan
suhu yang optimum bagi proses nitrifikasi.
Sedangkan di unit ultrafiltrasi tidak terjadi
penurunan atau kenaikan suhu.
Efisiensi (%)
2 0.7
0.6 Efisiensi Penyisihan
1.5 0.5
0.4 Secara umum semakin kecil waktu tinggal
1 0.3 hidrolik di dalam reaktor maka efisiensi
0.5 0.2
0.1
penyisihan besi juga semakin kecil. Dengan
0 0 waktu tinggal hidrolik (WTH) 4 jam efisiensi
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 penyisihan zat besik berkisar antara 83,33 –
Hari 84,27 %, untuk WTH 3 jam efisiensi penyisihan
Inlet Ultrafiltrasi Outlet Ultrafiltrasi Efisiensi Ultrafiltrasi berkisar antara 76,23 – 77,25 %, untuk WTH 2
jam efisiensi penyisihan 67,34 – 70,75 %,
sedangkan untuk WTH 1 jam efisiensi
Gambar 11 : kurva Efisiensi penyisihan amonia penyisihan zat besi berkisar antara 58,35 –
pada ultrafiltrasi 62,78 %.
Dari hasil terlihat bahwa tidak terjadi B. Efisiensi Penyisihan Besi (Fe) Unit
penurunan konsentrasi ammonia, nitrit, dan nitrat Ultrafiltrasi
hal ini disebabkan karena amonia bukan
merupakan padatan, tetapi merupakan senyawa Secara teori ultrafiltrasi hanya dapat
yang terlarut. Dan hal ini juga disebabkan oleh menyisihkan zat yang berbentuk padatan sampai
senyawa amonia, Nitrit, Nitrat menempel pada ukuran 0.01 mikron, Secara teori penyisihan dari
padatan sehinnga ikut tersaring bersama unit ultrafiltrasi hanya dapat menyisihkan zat
padatan. Hal ini dapat dilihat dari Gambar 11 yang berbentuk padatan bukan yang terlarut.
dimana jumlah konsentrasi amonia di inlet unit Secara keseluruhan proses penyisihan pada unit
ultrafiltrasi sama dengan di outlet unit ultrafiltrasi. ultrafiltrasi bergantung kepada penyisihan yang
terjadi di unit biofilter. Hasil penelitian
3.7.3. Penyisihan Zat Besi (Fe) menunjukan konsentrasi besi (Fe) di dalam air
olahan yang diperoleh berkisar antara 0,24–
A. Efisiensi Penyisihan Besi (Fe) di dalam 0,028 mg/L, dan itu telah jauh dibawah standar
Reaktor Biofilter yang telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri
Kesehatan No. 907 tahun 2002 tentang Syarat-
Berdasarkan hasil percobaan tersebut di Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum,
atas dengan menggunakan proses biofilter yang menetapkan kadar maksimum besi (Fe)
dengan media plastik tipe sarang tawon dapat yang di izinkan adalah 0,3 mg/L. Efisiensi
juga menghilangkan besi yang ada di ada air Penyisihan Besi (Fe) pada unit Ultrafiltrasi dapat
dengan cukup baik. Konsentrasi zat besi yang dilihat pada Gambar 13.
ada di dalam air sungai selama percobaan
berkisar antara 0,428 mg per liter sampai
155
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009
Grafik 14 : Grafik Konsentrasi Mangan Sebelum Total padatan tersuspensi adalah bahan-
Dan Sesudah Pengolahan Serta Efisiensi bahan tersuspensi (diameter >1μm) yang
Penyisihan tertahan pada saringan millipore dengan
diameter pori 0,45 – 1,58 μm. TSS terdiri atas
Secara umum semakin kecil waktu tinggal lumpur dan pasir halus serta jasad-jasad renik
hidrolik di dalam reaktor maka efisiensi terutama yang disebabkan oleh kikisan tanah
penyisihan mangan juga semakin kecil. Dengan atau erosi yang terbawa ke dalam badan air.
waktu tinggal hidrolik (WTH) 4 jam efisiensi Masuknya padatan tersuspensi ke dalam
penyisihan zat besik berkisar antara 83,25–84,69 perairan dapat menimbulkan kekeruhan air.
156
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009
Padatan tersuspensi yang tinggi akan μm. Maka dari itu dengan kemampuan dari unit
mempengaruhi air karena, menghalangi dan ultrafiltrasi yang mampu menyaring hingga
mengurangi penentrasi cahaya kedalam badan mencapai senyawa yang berukuran 0.01 μm,
air. Kondisi ini akan mengurangi pasokan maka Total Suspended Solid (TSS) yang
oksigen terlarut dalam badan air. padatan terdapat dalam air baku penelitian dapat
tersuspensi akan mengurangi penetrasi cahaya tersaring dengan sempurna, dan hal tersebut
ke dalam air, sehingga mempengaruhi dibuktikan dengan hasil penelitian yang
regenerasi oksigen dan kekeruhan air juga dilakukan pada unit ultrafiltrasi yang mencapai
semakin meningkat. nilai efisiensi 100%. Dari hasil penelitian
Hasil analisis laboratorium yang dilakukan tersebut, maka air hasil pengolahan unit
menunjukan bahwa outlet yang diperoleh dari ultrafiltrasi telah sesuai dengan baku mutu air
setiap sampel yang diambil pada setiap variasi minum. Efisiensi Penyisihan Total Suspended
waktu tinggal yang dilakukan, dapat dilihat Solid (TSS) Pada Unit Ultrafiltrasi dapat dilihat
bahwa semakin kecil waktu tingga di dalam pada Gambar 17.
biofilter efisiensi penurunan TSS semakin kecil.
Hasil analisis laboratorium secara lengkap dapat
dilihat pada Gambar 16.
Total Suspended Solid (TSS) atau Dari hasil kegiatan dapat disimpulkan
suspended solid merupakan padatan yang bahwa :
bervariasi dari yang berbentuk kasar hingga Semakin kecil waktu tinggal hidrolis (WTH),
yang berbentuk koloid, dalam penelitian ini air efisiesi penghilangan zat organik semakin
baku diambil langsung dari sungai, sehingga kecil. Dengan kondisi waktu tinggal hidrolis 1
kemungkinan padatan berasal dari sedimen jam efisiensi penghilangan zat organik 30,92
yang terdapat dipinggir sungai, seperti tanah, % untuk waktu tinggal 2 jam efisiensi sebesar
pasir, dan lain-lain. Ukuran dari Total Suspended 45,70 % sedangkan pada waktu tinggal 3 jam
Solid (TSS) biasanya berkisar antara 0,45 – 1,58
157
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009
sebesar 53,89 % dan pada waktu tinggal 4 disolved solids), artinya tidak dapat
jam sebesar 64,27 %. digunakan untuk mengolah air asin menjadi
Dengan kondisi waktu tinggal hidrolis 1 jam air minum.
efisiensi penghilangan zat organik 30,92 % Kombinasi proses ultrafiltrasi dan reverse
untuk waktu tinggal 2 jam efisiensi sebesar osmosis (RO) dapat digunakan untuk
45,70 % sedangkan pada waktu tinggal 3 jam mengolah air sungai atau air irigasi menjadi
sebesar 53,89 % dan pada waktu tinggal 4 air siap minum dengan kualitas yang sanggat
jam sebesar 64,27 %. baik dengan biaya relatif murah.
Dengan beban organik antara 0,2 – 1,5 Proses pengoperasian peralatan mudah dan
kg/m3.hari, hubungan antara beban organik dapat dioperasikan oleh operator dengan
dengan efisiensi penghilangan organik tingkat pendidikan yang relatif rendah.
menunjukkan hubungan yang linier dengan
persamaan Y = 27,193 X + 66,866, dimana : DAFTAR PUSTAKA
Y= Efisiensi penghilangan senayawa
Organik (%). 1. Anonim : Peraturan Menteri Kesehatan
X = Beban organik (kg /m3media.hari). Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang
Efisiensi penurunan amoniak berdasarkan syarat-syarat dan pengawasan kualitas air
variasi waktu tinggal hidrolis 1-3 jam berkisar minum.
antara 48,74 % - 73,59 %. Pada pengolahan 2. Benefield, Larry D. (1980). Biological
dengan pengkondisian waktu tinggal hidrolis Process Design for Wastewater Treatment.
1 jam efisiensi penurunan sebesar 48,74%, United States of America: Prentice-Hall, Inc.
untuk waktu tinggal 2 jam menunjukkan 3. Bergman, R.A. 2005. Membrane Processes.
efisiensi sebesar 67,98 %, untuk waktu In : Water Treatment Plant Design, 4Th
tinggal 3 jam efisiensi sebesar 73,59 %. edition. New York, McGraw-Hill.
Pengolahan pendahuluan dengan proses 4. Bitton G. (1994), ”Wastewater Microbiology”.
biofiltrasi pada kondisi waktu tinggal hidrolik Wiley-Liss, New York.
(WTH) 1 – 4 jam, konsentrasi zat besi dapat 5. Grady, C.P.L and Lim, H.C.(1980).
diturunkan dengan efisensi penghilangan “Biological Wastewater Treatment”, Marcel
berkisar antara 20 % sampai dengan 74 %. Dekker Inc. New York.
Dengan sistem kombinasi biofiltrasi dan ultra 6. Hikami, Sumiko (1992), “Shinseki rosohou ni
filtrasi mempunyai beberapa kelebihan antara yoru mizu shouri gijutsu (Water Treatment
lain penggunaan proses biofiltrasi dapat with Submerged Filter)”, Kougyou Yousui
menghilangkan senyawa polutan yang tidak No.411, 12,1992.
bisa dihilangkan dengan proses konvensional 7. Horan, N.J.(1990). “Biological Wastewater
misalnya zat organik, amoniak, deterjen, Treatment systems : Theory and Operation”.
pestisida, dll. Senyawa tersebut dapat University of Leeds, England. John Wiley &
diuraikan dengan proses biologis secara Sons Ltd.
alami (natural). 8. JICA:" Water Supply Engineering VOL.I ",
Dengan kombinasi proses biofiltrasi dan ultra Edited By Japan Water works Association.
filtrasi, pengolahan air minum dapat dilakukan 9. Lin , Shun Dar (2007). Water and
tanpa menggunakan bahan koagulan dan Wastewater Calculation Manual. second
flokulan. Dalam hal ini bahan yang digunakan edition. Mc Graw-Hill Companies, New York.
hanya larutan kaporit untuk mendapatkan 10. Metclaf And Eddy (1991) , " Waste Water
konsentrasi sisa khlor yang cukup agar tidak Engineering”, Mc Graw Hill.
terjadi rekontaminasi. 11. Winkler, M.A. 1981. Biological Treatment of
Pengolahan air bersih dengan proses Wastewater. John Willey and Sons, New
Ultrafiltrasi sangat efektif untuk York.
menghilangkan kekeruhan air baku.
Pengolahan air dengan proses Ultrafiltrasi
tidak dapat digunakan untuk menghilangkan
atau menurunkan konsentrasi TDS (total
158
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009
LAMPIRAN :
Gambar 4 : Diagram Pengolahan Air Siap Minum Dengan Kombinasi Proses Biofiltrasi, Ultrafiltrasi
Dan Reverse Osmosis.
Gambar 5 : Skema Proses Penyaringan Dan Pencucian Balik Pada Unit Ultrafiltrasi.
159
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009
160
Nusa Idaman Said : Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan … JAI Vol 5. No. 2 2009
FOTO PERALATAN
Gambar : Reaktor Biofiltrasi Dengan Media Gambar : Unit Reverse Osmosis (RO)
Plastik Sarang Tawon. Terpasang.
Sterilizer Ultraviolet.
161