Professional Documents
Culture Documents
SPO Pengajuan Pembayaran GFATM Untuk MTPTRO PDF
SPO Pengajuan Pembayaran GFATM Untuk MTPTRO PDF
2014
DAFTAR SINGKATAN
Amk = Amoksilin
APD = Alat Pelindung Diri
BB = Berat badan
BBM = Bahan bakar minyak
B/BLK = Balai/Besar Laboratorium Kesehatan
BPJS = Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
BTA = Basil Tahan Asam
Cap = Caplet
Cl = Klorida
DOTS = Directly Observed Treatment, Short Course Chemoterapy
DPM = Dokter praktek mandiri
DST = Drug Sensitivity Testing
E = Etambutol
EKG = Elektrokardiogram
ESO = Efek Samping Obat
Faskes = Fasilitas Kesehatan
FKUI = Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
FU = Follow up
GFATM = The Global Fund to Fight AIDS Tuberculosis and Malaria
H = Isoniazid
HIV = Human Immunodeficiency Virus
Inj = Injeksi
JKN = Jaminan kesehatan nasional
K = Kalium
K1 = Kategori 1
K2 = Kategori 2
KIE = Komunikasi Informasi Edukasi
KK = Kartu Keluarga
Km = Kanamisin
KTP = Kartu Tanda Penduduk
Lfx = Levofloksasin
MDR = Multi Drugs Resistance
MoU = Memorandum of Understanding
M.TB = Mycrobacterium tuberculosis
MTPTRO = Manajemen Terpadu Pengendalian TB Resistan Obat
Na = Natrium
NPS = National Prevalensi Survey
OAT = Obat Anti Tuberkulosis
OJT = On The Job Training
PERDA = Peraturan daerah
PJ = Penanggungjawab
PMDT = Programmatic Management of Drug-resistant TB
PPO = Provincial Project Officer
R/Rif = Rifampisin
RS = Rumah Sakit
2 | Pengajuan Pembayaran dana Global Fund dalam Kegiatan MTPTRO
RSUD = Rumah Sakit Umum Daerah
RSUP = Rumah Sakit Umum Pusat
RT = Rukun Tetangga
RW = Rukun Warga
S = Streptomisin
SGOT = Serum glutamic oxaloacetic transaminase
SGPT = Serum Glutamic Piruvic Transaminase
SMF = Staf Medik Fungsional
SPO = Standar Prosedur Operasional
SPPD = Surat Perintah Perjalanan Dinas
SPTB = Survei Prevalensi TB
S/P = Sewaktu/pagi
Susp = Suspensi
Syr = Sirup
Tab = Tablet
TAK = Tim Ahli Klinis
TB = Tuberkulosis
TOR = Term of Reference
TSH = Thyroid stimulating hormone
TTD = Tanda tangan
Wasor = Wakil Supervisor (pemegang program TB)
XDR = Extensively drugs resistant TB
1. Berdasarkan perjanjian kerjasama (MoU) antara Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit
untuk pelaksanaan MTPTRO di Propinsi
2. Sesuai dengan Undang – Undang no 24 tahun 2004 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) dan Peraturan Presiden No.12/2013 tentang Jaminan
Kesehatan maka (sejak 1 Januari 2014) sebaiknya seluruh pasien TB Resistan Obat
diarahkan untuk menjadi peserta Jaminan Kesehatan. Pembiayaan yang tidak
ditanggung oleh BPJS dapat diajukan ke Program TB – Global Fund Komponen
TB di Dinas Kesehatan Propinsi.
3. Klaim kegiatan MTPTRO dilakukan setiap bulan atau setiap tiga bulan sekali,
tagihan dari Rumah Sakit, Faskes atau Laboratorium dilakukan setiap tanggal 5 -
10 pada awal triwulan berikutnya ke Dinas Kesehatan Kab/Kota, kemudian
diteruskan ke Dinas Kesehatan Propinsi (kecuali disepakati lain oleh pihak RS dan
Dinkes Provinsi)
4. Tagihan pemeriksaan geneXpert dilakukan setiap bulan sekali, ditagihkan setiap
tanggal 5 - 10 bulan berikutnya dengan dokumen pendukung yang diminta. Jika
tersedia 2 dokumen TB 04 MDR dan rekap eTB manager, maka data yang akan
digunakan adalah data yang diambil dari eTB manager
5. Tagihan paling lambat adalah 6 bulan, misal pasien yang dirawat inap pada Januari
2014 sudah harus ditagihkan pada bulan Maret 2014, dan paling lambat pada bulan
Juli 2014. Tagihan setelah 6 bulan akan melewati prosedur khusus, yaitu
melampirkan surat keterangan keterlambatan yang ditandatangani oleh kepala
instansi terkait
6. Untuk kegiatan operasional yang berhubungan langsung dengan target, misalkan :
a. Packing dan pengiriman dahak
b. Diagnosis
c. Treatment
d. Enabler
e. Desentralisasi pasien
f. Pemeriksaan lab mikrobiologi dan lab pendukung
Jumlahnya dapat melebihi anggaran yang dialokasikan, namun provinsi harus dapat
mengidentifikasi dari mana dana yang akan dimanfaatkan untuk menutupi kegiatan
Dokumen yang harus disertakan untuk kelengkapan administrasi kegiatan ini, adalah:
a. Fotokopi formulir rujukan terduga TB MDR
b. Fotokopi buku bantu rujukan pasien terduga (terduga) MDR (Lampiran 1)
c. Rekap tagihan
*Jika tidak ada invoice asli dari kurir, maka biaya transportasi dibayar sesuai anggaran
yaitu Rp 25.000,-
Unit terkait : Puskesmas/ Faskes yang mengirim rujukan
Dokumen yang harus disertakan untuk kelengkapan administrasi kegiatan ini, adalah:
a. Fotokopi TB 05 MDR masing-masing terduga/pasien TB MDR
b. Invoice asli dari kurir (real cost, wajar)
c. Fotokopi formulir TB.04 MDR yang menunjukan hasil rifampisin resistan dari
geneXpert
- Culture – biakan
Pemeriksaan yang dilakukan terhadap terduga TB MDR yang hasil M.TB positif
Rifampisin Resistan, biaya yang dibayarkan sesuai dengan tarif resmi laboratorium
rujukan biakan. Uji kepekaan atau DST lini satu dan lini dua tidak dilakukan
kepada terduga TB dengan hasil biakan M.TB negatif (M.TB tidak tumbuh)
*Catatan :
- Kegiatan ini dapat dibiayai dengan anggaran ”treatment” bagian ”d” Follow up
5. Follow up
Tahap Follow up terdiri dari:
- Kultur
Pemeriksaan monitoring kemajuan pengobatan pasien dengan pemeriksaan dahak
sesuai jadwal yang ditentukan yaitu satu bulan sekali pada tahap awal dan dua bulan
sekali pada tahap lanjutan, serta enam bulan sekali dalam waktu 2 tahun setelah
selesai menjalani pengobatan TB MDR (sembuh atau lengkap). Biaya yang
dibayarkan adalah pemeriksaan biakan satu sediaan dahak sesuai tarif yang berlaku
di masing-masing laboratorium rujukan.
*Catatan :
- Pemeriksaan EKG tidak tertulis pada budget ini akan tetapi sudah terdapat pada
juknis MTPTRO bahwa EKG dapat dilakukan sebagai bahan monitoring sesuai
kebutuhan sehingga dapat dibayarkan.
- Untuk pasien-pasien yang mendapatkan obat Bedaquilin (di RS tertentu) akan
mendapatkan pemeriksan EKG lebih sering dan dapat dibayarkan juga sesuai
permintaan TAK
*Harap poin ini dibahas dalam MOU antara RS Rujukan dan Dinkes Provinsi
untuk membebaskan biaya pendaftaran bagi terduga TB MDR (tidak menagih
biaya karcis pada terduga dan pasien TB MDR), termasuk menyepakati
pembebasan biaya karcis bagi pasien yang datang setiap hari ke layanan TB
MDR di RS Rujukan/Sub Rujukan.
c. Jasa suntik
Selama tahap awal pengobatan TB MDR dilakukan penyuntikan pada pasien di
Fasilitas Layanan Kesehatan (Faskes) TB MDR. Penyuntikan dilakukan oleh
petugas kesehatan. Biaya yang akan dibayarkan meliputi jasa tindakan
menyuntik oleh petugas kesehatan di Faskes TB MDR dan penggantian alat
kesehatan/bahan habis pakai (jarum, spuit, akuades, kapas alkohol). Besaran
jasa suntik ini tergantung pada tarif (untuk RS) dan keputusan Dinas Kesehatan
(untuk Puskesmas). Jika tarif yang berlaku lebih tinggi dari budget yang ada,
mohon dapat melampirkan PERDA setempat yang menunjukan harga jasa
suntik.
Untuk pelengkap administrasi dokumen yang harus disertakan adalah:
- Fotokopi TB.02 TB MDR
- Formulir jasa suntik pasien TB MDR (Lampiran 11)
- Kuitansi pembayaran yang dibayarkan setiap 3 bulan.
Dukungan yang diberikan berupa biaya transport petugas pelacak sebesar Rp.
50.000 per kali kunjungan. Untuk kelengkapan administrasi Pelacakan Pasien
Mangkir, dokumen yang harus disertakan adalah:
- Surat tugas dari instansi yang bersangkutan
- Laporan hasil pelacakan
Besaran dukungan transport petugas untuk kegiatan contact tracing dan verifikasi
rumah maksimum Rp. 50.000 per kali kunjungan. Tujuan dari kegiatan ini:
- melakukan verifikasi alamat dan keadaan sosial ekonomi pasien
- mengidentifikasi kontak serumah dengan penderita MDR TB yang memiliki
gejala TB untuk melakukan pemeriksaan laboratorium
- melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) yang berkaitan dengan
proses pengobatan kepada keluarga.
Dukungan yang diberikan berupa biaya transport kepada petugas yang ditunjuk.
Sebagai pelengkap administrasi untuk proses contact tracing dan verifikasi,
dokumen yang harus disertakan adalah:
- surat tugas dari atasan masing-masing,
Catatan:
- Surat keterangan dan Fotokopi KTP diberikan pada saat awal dilakukan klaim,
pada bulan selanjutnya pasien hanya menyertakan Fotokopi TB.02 MDR,
memperlihatkan KTP, dan tanda terima transport (kuitansi)
- Penyerahan uang transport kepada pasien yang berobat di RS rujukan sebaiknya
diberikan setiap bulan (bukan 3 bulan 1 kali).
9. Home Visit
Kegiatan kunjungan rumah yang dilakukan oleh petugas puskesmas pada pasien TB
MDR yang telah berobat. Kunjungan dapat dilakukan lebih dari sekali, dengan jarak 6
bulan dari visit pertama atau jika diperlukan. Disarankan untuk melakukan kunjungan
beserta perangkat desa (RT, RW, dll) sekiranya memungkinkan
1. Transport pasien dan petugas kesehatan yang melakukan serah terima pasien bagi
pasien yang melanjutkan pengobatan ke Faskes dalam kota wilayah RS Rujukan
Dokumen pendukung:
- Surat tugas petugas dari atasan masing-masing
- Fotokopi formulir surat pengantar melanjutkan pengobatan (lampiran 19)
- Tanda terima pengganti biaya transport (kuitansi)
Biasanya yang dibayar adalah untuk 4 orang (3 orang petugas dan 1 orang
pasien TB MDR) untuk 1 kali desentralisasi.
UMUR KRITERIA
PASIEN
TERDUGA
NO TB TANGGAL FASKES TUJUAN BALASAN
No NAMA ALAMAT LENGKAP
TELPON RESISTAN MERUJUK RUJUKAN RUJUKAN
OBAT
(TULIS
L P NOMOR)
(1) (2) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Petunjuk pengisian
Kolom 1 - 9 : Sudah jelas
Kolom 10 : Tulis tanggal spesimen/pasien terduga TB resistan obat dikirim
Kolom 11 : Tulis nama Faskes rujukan TB MDR
Kolom 12 : Tulis tanggal balasan diterima dan jenis rujukan (pasien atau specimen)
Bersama ini;
Nama :
Jabatan :
Menyatakan bahwa tagihan Rumah Sakit untuk pasien TB MDR yang ditagihkan ke
“Accelerating Progress Toward Universal Access To Quality DOTS” sudah memenuhi
kriteria sebagai berikut ;
1. Obat yang diberikan ke pasien TB MDR adalah obat untuk efek samping dari
pengobatan TB MDR
2. Biaya rawat jalan dan rawat inap sesuai dengan hasil pemeriksaan TB MDR
3. Biaya laboratorium dan biaya pemeriksaan penunjang lainnya adalah biaya yang
diperlukan untuk mendukung pengobatan pasien TB MDR
4. Biaya ini tidak dapat diklaimkan ke BPJS
(dr. )
Dalam rangka penatalaksanaan pasien TB kebal obat, terutama Multiple Drug Resistan (MDR),
maka RS. ………………………., Propinsi ………………………… telah memulai layanan
manajemen Terpadu Pengendalian TB Resistan Obat (MTPTRO) terhitung sejak tanggal …….
Bulan ……. Tahun ………..
Nama : …………………………………………..
No KTP : …………………………………………
No Rekening : ………………………………………….
Nama Bank : ……………………………………………
Atas nama : ………………………………………….
Jabatan : ……………………………………………
Nama Faskes : …………………………………………..
Alamat : ……………………………………………..
( )
(Direktur Keuangan RS/Kepala Puskesmas)
Klarifikasi Tim
Total Hasil Review Total Tagihan
No Nama Pasien Ahli Klinis jika
Tagihan (oke/catatan) Disetujui
ada
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Total
( ) ( )
(PPO/Wasor)
Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengemasan rujukan spesimen dahak, antara lain:
1. Pot dahak sesuai standar
2. Label: identitas sputum, pengirim, dan tanda panah
3. Formulir pemeriksaan
4. Absorban: 2-3 lembar tisu
5. Kantung plastik bersegel: untuk satu pot dahak dan 2-3 pot dahak seorang pasien
6. Cool box/kotak plastik/karton: ukuran sesuai jumlah pot dahak yang akan dirujuk
7. Ice pack beku/ice cubes dalam kantung plastik
8. Parafilm
9. Gunting
10. Lakban
11. Karet gelang
12. Spidol permanen
13. Amplop
III. Logistik
Jumlah ED
Jumlah sisa stok cartridge pada bulan sebelumnya (data diambil dari laporan geneXpert pada 1. 1.
1 :
bulan sebelumnya) 2. 2.
1. 1.
2 Jumlah cartridge yang diterima pada bulan pelaporan dari pusat/provinsi :
2. 2.
1. 1.
3 Jumlah cartridge yang direlokasi
2. 2.
1. 1.
4 Jumlah cartridge yang terpakai :
2. 2.
1. 1.
5 Jumlah cartridge yang rusak :
2. 2.
1. 1.
6 Jumlah cartridge kadaluarsa :
2. 2.
1. 1.
7 Jumlah sisa stok cartridge pada saat laporan ini dibuat :
2. 2.
Tabel Pengaturan Alur Rujukan Laboratorium Biakan, Uji Kepekaan dan Xpert MTB RIF
Berdasarkan Akses tahun 2014
(Berubah secara periodik sesuai situasi dan kondisi)
A. Informasi Dasar
Nama Penderita :
Umur : Tahun
Jenis Kelamin : L P
Berat Badan awal :
Alamat : Kg
Baru
Kriteria Suspek : Tipe Penderita :
Kasus Kronik/Gagal Pengobatan K2 Kambuh
Tidak Konversi pada Pengobatan K2 Putus berobat
Pernah diobati OAT TB MDR/non DOTS
Gagal Pengobatan K1 Gagal K1
Tidak konversi setelah sisipan pada Pengobatan K1 Gagak K2
Kasus Kambuh (K 1 atau K 2)
Pengobatan setelah lalai (loss to follow up) Pindahan
Kontak erat dengan pasien TB Lain-lain
Resistan Obat Koinfeksi TB HIV
Surat Keterangan
Nama : …………………………………….
Jabatan : …………………………………….
Alamat : …………………………………….
………………………………………
Menyatakan bahwa
Nama : …………………………………….
Alamat : …………………………………….
…………………………………….
-cap RT/RW-
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nama Pasien :
No. TB 02 :
Pengobatan efek samping ntuk pasien yang mendapatkan Bedaquilin akan dibahas tersendiri.
Bulan pengobatan
Pemantauan 1 1 1 1 1 2
0 1 2 3 4 5 6 8 22
0 2 4 6 8 0
Evaluasi Utama
Pemeriksaan apusan dahak dan Setiap bulan pada tahap awal, setiap 2 bulan pada tahap
√
biakan dahak lanjutan
Evaluasi Penunjang
Evaluasi klinis (termasuk BB) Setiap bulan sampai pengobatan selesai atau lengkap
Uji kepekaan obat √ Berdasarkan indikasi
Foto toraks √ √ √ √
Ureum, Kreatinin √ 1-3 minggu sekali
selama suntikan
Elektrolit (Na, Kalium, Cl) √ √ √ √ √ √ √
EKG √ Setiap 3 bulan sekali
Thyroid stimulating hormon √ √ √ √
(TSH)
Enzim hepar (SGOT, SGPT) √ Evaluasi secara periodik
Tes kehamilan √ Berdasarkan indikasi
Darah Lengkap √ Berdasarkan indikasi
Audiometri √ Berdasarkan indikasi
Kadar gula darah √ Berdasarkan indikasi
Asam Urat √ Berdasarkan indikasi
Test HIV √ dengan atau tanpa faktor risiko
Bersama ini ;
Nama Pasien :
No Register TB 02 MDR :
Alamat Pasien :
Transport :
Total tagihan :
Tanda Terima
Sudah terima dari : Accelerating Progress Toward Universal Access to Quality DOTS
Banyaknya uang : ……………………………………………………………………………………………
Untuk pembayaran : ……………………………………………………………………………………………
Jumlah
Diterima oleh,
( )
Yang melaksanakan :
Nama : _____________________________No. HP : ________________________
Instansi : ___________________________ Jabatan : _______________________
Pada tanggal _____ bulan ______________ tahun ________ melakukan kunjungan rumah
untuk :
1. Memberikan penyuluhan kesehatan (KIE) pada pasien dan keluarganya
2. Memastikan tempat tinggal pasien TB MDR
3. Melakukan penilaian status sosial ekonomi pasien dan keluarga
4. Melakukan identifikasi kontak serumah pasien dan menentukan tindak lanjut terhadap
kontak yang memiliki gejala TB
1. Berdasarkan hasil pemeriksaan uji kepekaan lab, didapatkan hasil bahwa pasien
mengalami TB kebal obat (TB MDR) yang artinya kuman TB di dalam tubuh pasien
sudah kebal terhadap obat TB yang selama ini digunakan, tetapi pasien dapat sembuh
asalkan teratur menelan obat.
2. Setelah ini pasien disarankan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan dan mendapatkan
pengobatan TB MDR jika memenuhi kriteria yang ditetapkan di RS Rujukan TB MDR
____________________
3. Untuk pemeriksaan dan pengobatan TB MDR akan dibiayai Pemerintah.
4. Pengobatan TB MDR akan berlangsung selama 19-24 bulan. Walaupun pengobatannya
berat dan membutuhkan waktu yang lama, namun petugas kesehatan akan membantu
53 | Pengajuan Pembayaran dana Global Fund dalam Kegiatan MTPTRO
dan mendukung pasien selama masa pengobatan dan berharap pasien juga bersedia
untuk mengikuti pengobatan hingga tuntas.
5. Untuk kelancaran proses persiapan pengobatan, pasien akan diminta untuk memberikan
informasi status sosial dan informasi lainnya yang dibutuhkan, misalnya tempat tinggal,
status sosial, identifikasi kontak.
2. Tempat tinggal
Pasien tinggal di alamat______________________________________________,
kelurahan __________________________ Kecamatan ______________________ Kota
_________________________ Propinsi ______________________________
3. Status Sosial
a. Nama Kepala Keluarga (KK) : ............................................. Jenis kelamin : L / P
Umur : ..........th
b. Hubungan pasien dengan KK : ......................................................................
2.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Hasil identifikasi
Umur Hubungan
Nama Kontak (ada gejala TB / Tindak Lanjut
(tahun) dengan Pasien
tidak)
.........................., ......................20.....
(.............................................) (.......................................................)
(.................................)
1. Pengertian
Merupakan tatacara/urrutan langkah merujuk suspek TB MDR dari Faskes ke RS
Rujukan TB MDR
2. Tujuan
Untuk menegakkan diagnosis melalui pemeriksaan laboratorium
3. Kebijakan
a. Rujukan suspek TB MDR bisa dalam bentuk rujukan orang dan rujukan specimen.
b. Pengirim rujukan specimen adalah Faskes yang sudah dipersiapkan oleh Dinkes
Kab/Kota atau Provinsi, yang sudah terlatih untuk pengelolaan specimen.
c. Pasien yang dirujuk dilengkapi dengan surat rujukan suspek (sesuai alur MTPTRO)
d. Rujukan specimen dapat berupa dahak segar sebanyak 3 spesimen atau berupa isolate
Mtb
e. Pengiriman specimen harus dilengkapi dengan formulir TB05 MDR diisi dengan
lengkap dan jelas
f. Proses rujukan suspek TB MDR dilakukan sesuai regionalisasi
g. Pemeriksaan diagnosis dilakukan di RS Rujukan/RS Sub Rujukan MTPTRO yang
mempunyai layanan pemeriksaaan Xpert MTB/RIF atau LPA
h. Pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui pola resistansi kuman menggunakan metode
konvensional dengan metode cair atau media padat.
i. Hasil pemeriksaan lab harus sudah diumpanbalikkan ke Faskes pengirim paling lama
1 minggu setelah hasil diketahui, menggunakan formulir TB05 MDR.
4. Prosedur
a. Faskes (Puskesmas, RS, DPM, dsb)
- Mengidentifikasi suspek TB MDR
- Merujuk suspek (specimen atau orang) ke Faskes Rujukan
- Mengelola dahak untuk rujukan spesimen
- Untuk pasien yang tidak memungkinkan datang langsung ke Faskes rujukan/Sub
Rujukan TB MDR, maka dilakukan mekanisme sebagai berikut :
1) Mengirimkan 3 sample dahak ke Faskes Rujukan/sub Rujukan TB MDR
terdekat/ mudah dijangkau yang memiliki Genexpert atau LPA, dengan
menyertakan surat rujukan suspek dan data dasar untuk dilakukan
pemeriksaan
c. Lab Rujukan
- Lakukan pemeriksaan genexpert/LPA, bila hasil pemeriksaan dahak positif TB
maka dua sampel dahak dilakukan pemeriksaan biakan dan DST lanjutan
- Catat pemeriksaan di register TB 04 MDR dan eTB Manajer
- Memberikan umpan balik hasil pemeriksaan ke Faskes pengirim paling lambat 1
minggu setelah hasil pemeriksaan diketahui
- Berkordinasi dengan pihak pengirim dahak/ Dinas Kesehatan Propinsi mengenai
perkembangan pemeriksaan di Laboratorium segera (misal jumlah yang diterima
tidak sesuai surat pengantar, dahak tumpah, kontaminasi, dsb)
Catatan :
5. Unit terkait
Dinas Kesehatan Provinsi
Dinkes Kab/Kota
Faskes
Faskes Rujukan/Sub Rujukan
Laboratorium Rujukan
6. Lampiran:
- Formulir pengiriman dahak suspek TB MDR (TB 05 MDR), TB04, TB06 MDR
- Formulir data dasar
- Nama Laboratorium Kultur dan DST dan kontak person, serta metode yang dilakukan
oleh lab.
- Regionalisasi untuk rujukan ke lab mana
- Cara packing pengiriman specimen
- Leaflet tentang informasi TB MDR
60 | Pengajuan Pembayaran dana Global Fund dalam Kegiatan MTPTRO
Lampiran 18
1. Pengertian
Merupakan tatacara/urutan langkah dalam memulai pengobatan dan melakukan
follow up pengobatan pasien TB MDR di Faskes dan Faskes RS Rujukan/Sub Rujukan
TB MDR
2. Tujuan
Untuk memberikan pengobatan kepada pasien TB MDR sampai sembuh
3. Kebijakan
a. Penentuan regimen di RS Rujukan
b. Inisiasi pengobatan dapat dilakukan di RS Rujukan/Sub Rujukan
c. Desentralisasi pasien sesegera mungkin untuk melanjutkan pengobatan ke Faskes
satelit
d. Follow up pengobatan dilakukan di RS Rujukan/Sub Rujukan
e. Tatalaksana efek samping obat ringan dilakukan di Faskes satelit, tatalaksana efek
samping obat ringan sampai berat dilakukan di RS Rujukan/Sub Rujukan
f. Menentukan konversi dan hasil pengobatan dilakukan di RS Rujukan/Sub Rujukan
g. Koordinasi antar TAK dengan tim dokter di RS wilayah yang aksesnya sulit atau
tidak mempunyai RS Rujukan/Sub Rujukan jika ada kasus TB MDR
h. Dinkes tingkat Provinsi dan Kab/Kota merupakan penanggungjawab pelaksanaan
program MTPTRO
a. Alur Jejaring pengobatan pasien TB MDR di Provinsi yang sudah ada Pusat rujukan
termasuk untuk pemeriksaan follow up nya.
Penentuan Regimen
RS Rujukan MTPTRO Menentukan tempat pengobatan
Inisiasi pengobatan
FU pengobatan dan tatalaksana ESO
Menentukan hasil pengobatan
Diskusi :
Untuk RS sub rujukan yang sudah ada dokter spesialis pasien tidak perlu datang ke RS
rujukan untuk konsultasi baseline
Dinkes Kota/Kab Faskes Sub Rujukan * Untuk pasien yang tidak bisa dikirim ke RS rujukan
Wilayah Pasien pemeriksaan baseline di RS setempat yang ditunjuk
dinkes provinsi. Koordinasi antar TAK dan Tim dokter
di RS setempat
Faskes Satelit
melanjutkan pengobatan sesuai dg instruksi dr
Faskes Sub Rujukan
Penanganan ESO ringan dan sedang
berkoordinasi dengan Faskes Sub Rujukan
Catatan :
Dinkes menyiapkan Faskes Sub Rujukan di
prioritaskan RSU untuk mempermudah
tatalaksana ESO - FU pengobatan dan
satelit jika wilayah pasien jauh dari Faskes
sub rujukan
Nama Pasien :
Alamat Pasien :
…………………, ……….
20……
Tim Ahli Klinis RS ….
( )
"-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------"
UMPAN BALIK HASIL HOMEVISIT
Nama Pasien :
Alamat Pasien :
Tanggal Mulai Pengobatan TB MDR :
Tanggal Mulai Mangkir
:
dari Pengobatan TB MDR
Identifikasi masalah klinis
:
(terkait obat) penyebab mangkir
Identifikasi masalah psikososial
:
(terkait obat) penyebab mangkir
66 | Pengajuan Pembayaran dana Global Fund dalam Kegiatan MTPTRO
Saran dan RTL
Kesimpulan *:
□ Pasien bersedia melanjutkan pengobatan pada tanggal : ……………………………...
□ Pasien tidak bersedia melanjutkan pengobatan karena : ……………………………...
Mengetahui, ……………………,…….20……
Tim Ahli Klinis RS …. Yang melakukan home visit,
( ) ( )