You are on page 1of 9

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI

Sahat Siagian
Lingin
Teknologi Pendidikan PPs Universitas Negeri Medan

Abstract:This research is aimed to : (1) develop a good interactive Instructional media, easy to
be learnt, and can be used for individual learning, (2) examine the effectiveness of the
interactive instructional media in Geography. This study is developmental research uses Borg &
Gall’s model combined with Dick & Carey’s. The development of this instructional product is
systematically proceeded in six steps; research and information collecting, planning, developing
preliminary product, validating, trying out, revising, and producing final product. The subjects
of preliminary field testing are two experts in Geography, two experts in instructional design,
two experts in media product, three students for one-to-one try out, nine students for small
group try out, and fifty one students for large group try out. The instruments employed in this
study is a questionnaire and analyzed by using descriptive statistics. The findings of the study
conclude that the quality of the developed instructional is excellent. The final product of
this interactive instructional media is continued with effectiveness test. The study takes place
in SMA Sutomo 1 Medan to the students of X class, academic year 2011-2012. The method
used in this study is quasi experiment. The samples are 96 students consisting 50 students as
experiment class given interactive Instructional media while the others given text book as
control class. The result of hypothesis test proof that the study results of the students taught
show a significant difference between using interactive instructional media and the text book. (
Fcount = 5.19 > Ftable = 1.95). The effectiveness of the interactive instructional media is 82.55%
higher than the text book 71.84%.

Kata Kunci: Media Pembelajaran, Interaktif, Geografi

PENDAHULUAN pesat yang menawarkan berbagai kemudahan-


Pembelajaran dewasa ini menghadapi kemudahan baru dalam pembelajaran
dua tantangan, tantangan yang pertama datang memungkinkan terjadinya pergeseran
dari adanya perubahan persepsi tentang orientasi belajar dari outside guided menjadi
belajar itu sendiri dan tantangan yang kedua selfguided dan dari knowledge as possession
datang dari adanya teknologi informasi dan menjadi knowledge as construction.
telekomunikasi yang memperlihatkan per- Teknologi ini memainkan peran penting
kembangan yang luar biasa. Konstruktivisme dalam memperbarui konsepsi pembenaran
pada dasarnya telah menjawab tantangan yang yang semula fokus pada pembelajaran sebagai
pertama dengan meredefinisi belajar sebagai semata-mata suatu penyajian berbagai
proses konstruktif di mana informasi diubah pengetahuan menjadi pembelajaran sebagai
menjadi pengetahuan melalui proses suatu bimbingan agar mampu melakukan
interpretasi, korespondensi, representasi, dan eksplorasi sosial-budaya yang kaya akan
elaborasi. Sementara itu, kemajuan teknologi pengetahuan.
informasi dan telekomunikasi yang begitu

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 22


Keberhasilan peningkatan mutu Dengan semakin berkembangnya
sumber daya manusia melalui pendidikan, teknologi informasi dunia pendidikan saat ini,
terkait dengan berbagai aspek, salah satunya pembelajaran Geografi perlu memanfaatkan
menyangkut kemampuan guru dalam teknologi informasi yang ada, yaitu dengan
mendesain suatu proses pembelajaran. memanfaatkan teknologi komputer untuk
Permasalahan yang sering muncul berkenaan membuat dan mempresentasikan materi
dengan penggunaan media pembelajaran yaitu pelajaran. Salah satu media pembelajaran
ketersediaan dan pemanfaatan. yang berkembang saat ini dan dapat
Hasil penelusuran dari angket yang digunakan guru dalam proses pembelajaran
diedarkan pada 50 guru di SMA Sutomo 1 adalah media pembelajaran interaktif yang
Medan menunjukkan bahwa 86 % dari guru- dapat digolongkan ke dalam multimedia.
guru membutuhkan media pembelajaran Menurut Handoyo (2003) ”multimedia
interaktif dalam proses pembelajaran agar merupakan penyajian informasi yang berupa
proses pembelajaran berjalan lebih efektif. teks, gambar, dan suara secara bersama
Dari hasil wawancara dengan guru Geografi (integrited) sehingga menjadi efektif dan
secara khusus menunjukkan bahwa efisien”.
pembelajaran Geografi selama ini dilakukan Media pembelajaran interaktif juga
dengan cara ceramah dan hanya fleksibel dalam menyesuaikan dengan
menunjukkan gambar-gambar yang ada dalam kecepatan belajar seseorang. Seorang
buku teks sebagai media pembelajaran. pebelajar yang memiliki kecepatan belajar
Mereka mengaku kesulitan memperoleh lebih tinggi dapat lebih cepat menyelesaikan
media pembelajaran yang efektif untuk kegiatan belajarnya, sedangkan pebelajar
pelajaran Geografi di sekolah sehingga dengan kecepatan belajar lambat dapat
kegiatan pembelajaran kurang efektif dan menyelesaikan aktivitas belajarnya sesuai
peserta didik merasa kesulitan dalam dengan kecepatannya masing-masing. Hal ini
memahami materi yang disampaikan. Dari sangat berbeda dengan pembelajaran di kelas
angket yang disebar kepada 50 orang siswa secara klasikal, dimana setiap pebelajar
yang diambil sebagai sampel, 100 % siswa dipaksa belajar dengan kecepatan yang
menyatakan membutuhkan media ditentukan oleh guru. Pebelajar yang
pembelajaran interaktif yang dapat mereka mempunyai kecepatan belajar tinggi dapat
jadikan sebagai sarana pembelajaran secara merasa bosan, sebaliknya pebelajar dengan
individual. kecepatan belajar rendah merasa pembelajaran
Berdasarkan apa yang telah diuraikan, terlalu cepat untuk diikuti.
maka diperlukan perbaikan-perbaikan proses Media pembelajaran interaktif
pembelajaran, sehingga siswa lebih mempunyai banyak keunggulan seperti
termotivasi dan lebih aktif dalam mempelajari penyajian informasi yang berupa teks,
mata pelajaran Geografi, sehingga dapat lebih gambar, dan suara secara bersamaan. Sadiman
mudah memahaminya dan meningkatkan hasil (1984) menyebutkan bahwa ada 4 manfaat
belajar. Salah satu upaya yang dapat media interaktif pengajaran yaitu: ”(1) untuk
dilakukan adalah dengan penggunaan media memperjelas penyajian pesan agar tidak
pembelajaran interaktif. Dengan adanya media terlalu bersifat verbalistis, (2) mengatasi
pembelajaran interaktif diharapkan akan keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera,
membantu guru dalam menyampaikan materi (3) dapat mengatasi sifat pasif anak didik, dan
pelajaran sehingga pembelajaran bisa lebih (4) mempermudah guru dalam menyampaikan
menarik dan efektif sehingga dapat isi materi pelajaran”. Media pembelajaran
mendorong siswa lebih mudah dalam interaktif mempermudah guru dalam
memahami konsep-konsep pembelajaran menyampaikan materi pelajaran agar lebih
Geografi. jelas dan mudah dipahami siswa. Guru tidak

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 23


perlu lagi menyampaikan seluruh materi dalam menjelaskan berbagai bahasan materi
pelajaran melalui ceramah, tetapi guru pelajaran, sehingga guru tidak lagi hanya
bertugas sebagai fasilitator dalam bergantung pada buku pelajaran yang ada.
memecahkan kesulitan-kesulitan belajar yang Para siswa sebagai penerima materi pelajaran,
dialami oleh siswa. akan lebih mudah dalam memahami materi
Kehadiran media pembelajaran yang disampaikan. Penelitian ini merupakan
interaktif dalam proses belajar mengajar telah upaya untuk mengembangkan media
membuat suasana yang berbeda dalam kelas, pembelajaran interaktif untuk mata pelajaran
karena materi yang dulunya diajarkan dengan geografi di SMA dengan Macromedia Flash
ceramah dan hanya monoton dapat divariasi Professional 8.0
dengan menampilkan tayangan berupa Berdasarkan yang telah diuraikan,
integrasi teks, suara, gambar bergerak dan maka diajukan pertanyaan penelitian yaitu:
video. Hal ini tentunya akan membuat siswa 1. Bagaimanakah pengembangan media
menjadi tertarik dengan materi yang pembelajaran interaktif pada mata
diajarkan. Dari penjelasan tersebut, maka pelajaran Geografi?
kehadiran media pembelajaran interaktif di 2. Bagaimanakah implementasi media
sekolah saat ini merupakan hal yang berguna pembelajaran interaktif pada mata
bagi proses pembelajaran pelajaran Geografi.
Perkembangan teknologi komputer 3. Bagaimanakah efektifitas media
terutama dalam bidang perangkat lunak pembelajaran interaktif yang
mendukung dalam penerapannya sebagai dikembangkan pada mata pelajaran
media pembelajaran. Dengan komputer dapat Geografi?
disajikan media pembelajaran yang memuat
materi pembelajaran secara tekstual, audio METODE
maupun visual. Salah satu perangkat lunak Penelitian ini dilakukan di SMA
yang mendukung dalam mengembangkan Sutomo 1 Medan yang terletak di Jalan Letkol
media pembelajaran interaktif adalah Martinus Lubis no. 7 Medan pada siswa kelas
Macromedia Flash Professional 8.0. Sutopo X semester genap Tahun Pelajaran 2011-
(2003) menjelaskan: ”Macromedia Flash 2012. Waktu pelaksanaan pada bulan Oktober
merupakan sebuah program aplikasi standar 2011 sampai dengan Desember 2011.
authoring tool profesional yang dikeluarkan Model pengembangan yang
oleh perusahaan internasional Macromedia digunakan dalam pengembangan media
yang digunakan untuk membuat animasi pembelajaran ini adalah model pengembangan
vektor dan bitmap untuk keperluan Borg and Gall (1983) yang dipadu dengan
pembangunan situs web, banner, tombol model pengembangan pembelajaran model
animasi, menu interaktif, interaktif form isian, Dick dan Carey (2005). Adapun langkah-
e-card, screen server dan pembuatan situs web langkah dari tahapan pengembangannya
atau pembuatan aplikasi-aplikasi web adalah sebagai berikut :
lainnya”. Dengan beberapa kemudahan itulah 1. Melakukan penelitian pendahuluan, yang
Macromedia Flash Profesional 8.0 meliputi:
mendukung dalam penerapannya sebagai a. Identifikasi kebutuhan pembelajaran
pengembang media pembelajaran berbentuk dan menentukan standar kompetensi
media interaktif. mata pelajaran.
Melihat kenyataan tersebut, perlu b. Melakukan analisis pembelajaran.
adanya pengembangan media pembelajaran c. Mengidentifikasi karakteritik dan
interaktif untuk mata pelajaran Geografi perilaku awal peserta didik.
SMA. Dengan pengembangan media d. Menulis kompetensi dasar dan
interaktif ini diharapkan dapat membantu guru indikatornya.

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 24


e. Menulis tes acuan patokan. g. Analisis konseptual
f. Menyusun strategi pembelajaran yang h. Revisi pengembangan (tahap II),
terdiri dari: berdasarkan penilaian yang berupa
- Penjelasan tentang tujuan masukan, kritik atau saran dari 3
instruksional siswa kelas X SMA Sutomo 1 Medan
- Penjelasan relevansi isi pelajaran baru yang memiliki prestasi tinggi, sedang
- Penjelasan Penjelasan tentang materi dan rendah.
pelajaran atau konsep, prinsip, dan i. Uji coba kelompok kecil. Penilaian
prosedur yang akan dipelajari peserta terhadap program ini berdasarkan
didik angket yang telah diisi oleh 9 siswa
- Tes formatif dan umpan balik kelas X SMA Sutomo 1 Medan.
- Tindak lanjut j. Analisis konseptual dan produk
g. Mengembangkan bahan k. Revisi produk (tahap III)
pembelajaran. l. Uji coba lapangan terhadap 51 siswa
2. Pembuatan desain software, yang kelas X SMA Sutomo 1 Medan
meliputi: m. Penilaian mengenai daya tarik dan
a. Pembuatan naskah kelayakan produk
b. Pembuatan storyboard n. Analisis empirik (tahap IV)
c. Pembuatan Flowchart View o. Revisi kecil
3. Pengumpulan bahan, yang meliputi: p. Uji efektifitas produk
a. Pembuatan dan pengumpulan gambar
(image) dan animasi. HASIL
b. Perekaman dan pengumpulan audio Berdasarkan validasi produk melalui
4. Mengembangkan dan membuat media serangkaian uji coba dan revisi yang telah
pembelajaran interaktif dilakukan maka media pembelajaran interaktif
5. Review dan uji coba produk. pada mata pelajaran Geografi telah memiliki
6. Uji keefektifan produk status valid. Uji coba dilakukan 4 tahap yaitu:
Desain uji coba tahap-tahapnya (1) evaluasi ahli materi, ahli desain
adalah sebagai berikut: pembelajaran dan ahli rekayasa perangkat
a. Validasi ahli materi Geografi lunak, (2) uji coba perorangan, (3) uji coba
b. Validasi ahli perangkat lunak kelompok kecil, (4) uji coba lapangan.
c. Validasi ahli desain instruksional Adapun rangkuman persentase rata-rata hasil
d. Analisis konseptual penilaian terhadap media pembelajaran
e. Revisi pengembangan (tahap I), interaktif mata pelajaran Geografi oleh ahli
berdasarkan penilaian yang berupa materi, ahli desain pembelajaran, ahli
masukan, kritik atau saran dari 2 ahli rekayasa perangkat lunak, uji coba
materi, 2 ahli perangkat lunak dan 2 perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji
ahli desain instruksional untuk coba lapangan dapat dilihat pada tabel berikut
dilakukan perbaikan. ini.
f. Uji coba satu-satu/perorangan

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 25


Tabel 1. Rangkuman Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media
Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Geografi
No Responden Persentase Rata-rata Kriteria
1 Ahli materi 89,83 % Sangat Baik
2 Ahli desain pembelajaran 84,38 % Sangat Baik
3 Ahli rekayasa perangkat lunak 88,15 % Sangat Baik
4 Siswa pada uji coba perorangan 92,92 % Sangat Baik
5 Siswa pada uji coba kelompok kecil 93,33 % Sangat Baik
6 Siswa pada uji coba lapangan 97,72 % Sangat Baik
Rata-Rata 89,61 % Sangat Baik

Produk pengembangan media meliputi kelayakan isi, penyajian, kebahasaan,


pembelajaran interaktif pada mata pelajaran pemprograman, dan kegrafikan.
Geografi merupakan materi pembelajaran Manfaat yang diperoleh dari
Geografi yang telah dikembangkan dengan penggunaan media pembelajaran interaktif
memperhatikan aspek pembelajaran dan adalah konsep yang disajikan mudah
media sebagai prinsip desain pesan dipelajari, dipahami dan sistematis. Media
pembelajaran. Penelitan pengembangan pembelajaran interaktif memberi kesempatan
produk yang dilakukan ini diarahkan untuk pada peserta didik untuk belajar sesuai dengan
menghasilkan suatu produk berupa media kecepatan masing-masing, belajar lebih cepat
pembelajaran interaktif mata pelajaran dan tidak menimbulkan kebosanan karena
Geografi untuk peserta didik SMA kelas X dilengkapi dengan gambar-gambar dan
yang digunakan untuk meningkatkan proses animasi serta soal latihan yang bervariasi.
pembelajaran maupun kompetensi peserta Adanya pengulangan yang harus dilakukan
didik. Karena itu dalam prosesnya penelitian saat jawaban salah menjadikan peserta didik
ini dilakukan dengan diawali studi lebih memahami materi. Media pembelajaran
pendahuluan, kemudian mendesain media interaktif ini juga dapat digunakan sebagai
pembelajaran, melakukan validasi produk dan alternatif media pembelajaran secara klasikal
melakukan revisi dan penyempurnaan maupun individual.
berdasarkan analisis data validasi dari ahli Dari hasil pengolahan data penelitian
materi, ahli desain pembelajaran dan ahli yang dilakukan, terdapat perbedaan hasil
rekayasa perangkat lunak yang dilanjutkan belajar Geografi antara siswa yang
dengan uji coba perorangan, uji coba dibelajarkan dengan menggunakan media
kelompok kecil, dan uji coba lapangan pembelajaran interaktif dan siswa yang
sehingga dihasilkan media pembelajaran yang dibelajarkan dengan menggunakan media
layak digunakan sesuai dengan karakteristik pembelajaran buku teks yaitu rata-rata hasil
bidang studi dan siswa sebagai pengguna. belajar Geografi siswa yang dibelajarkan
Aspek yang direvisi dan dengan menggunakan media pembelajaran
disempurnakan berdasarkan analisis data dan interaktif lebih tinggi dibandingkan dengan
uji coba serta masukan dari ahli materi, ahli siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan
desain pembelajaran, ahli rekayasan perangkat media pembelajaran buku teks. Hal ini dapat
lunak dan peserta didik selaku pengguna dilihat dari hasil nilai rata-rata Geografi siswa
media pembelajaran interaktif ini, bertujuan yang yang diajar dengan media pembelajaran
untuk menggali beberapa aspek yang lazim interaktif yaitu sebesar 33,02 (82,55%),
dalam proses pengembangan suatu produk. sedangkan hasil nilai rata-rata Geografi siswa
Variabel-variabel media pembelajaran yang yang diajar dengan media pembelajaran
memiliki nilai rata-rata sangat baik. Adapun interaktif buku teks sebesar 31,11 (71,84%).
variabel media pembelajaran yang dinilai Dari data ini membuktikan bahwa
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 26
penggunaan media pembelajaran interaktif disampaikan guru. Guru menyampaikan
online lebih baik dalam meningkatkan materi secara terstruktur dengan harapan
pengetahuan siswa dalam pembelajaran materi pelajaran yang disampaikan dapat
Geografi daripada penggunaan media dikuasai dengan baik dengan terfokus kepada
pembelajaran interaktif buku teks. kemampuan akademik.
Walaupun dalam penelitian diperoleh
PEMBAHASAN data bahwa hasil belajar Geografi siswa lebih
Penggunaan media pembelajaran tinggi jika dibelajarkan dengan media
interaktif dalam pembelajaran Geografi pembelajaran interaktif daripada hasil belajar
memungkinkan siswa untuk berinteraksi Geografi siswa yang dibelajarkan dengan
langsung dan melakukan kontrol langsung media pembelajaran buku teks, namun dalam
pada sumber informasi, sehingga siswa dapat pelaksanaannya kedua media pembelajaran ini
mengendalikan dan memperoleh apa yang telah mampu meningkatkan pemahaman dan
menjadi kebutuhannya, misalnya membaca hasil belajar Geografi siswa. Keefektifan
sumber-sumber untuk materi lithosfer, penggunaan media pembelajaran interaktif
vulkanisme, seisme yang mana telah adalah sebesar 82,55% dan buku teks sebesar
disediakan dalam bentuk file PDF dalam 71,84%.
media pembelajaran interaktif. Siswa juga
dapat mengerjakan soal-soal latihan yang PENUTUP
telah dilengkapi dengan balikan dan Kesimpulan
pembahasan sehingga siswa dapat mengetahui Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil
kesalahan yang telah dilakukan dalam dan pembahasan penelitian pengembangan
mengerjakan soal latihan tersebut. Media media pembelajaran interaktif yang
pembelajaran interaktif juga dilengkapi dikemukakan sebelumnya maka dapat
dengan rangkuman yang dapat membantu disimpulkan sebagai berikut:
siswa memperoleh ringkasan materi pelajaran 1) Hasil validasi dari ahli materi terhadap
yang dipaparkan. media pembelajaran interaktif mata
Pembelajaran dengan media interaktif pelajaran Geografi yang dikembangkan
juga memungkinkan guru bebas melakukan menunjukkan bahwa; (1) kualitas materi
interaksi dengan siswa sehingga pembelajaran pembelajaran dinilai sangat baik dengan
tersebut bersifat interaktif yang membuat persentase rata-rata sebesar 90,00%, (2)
pembelajaran terfokus pada informasi yang kualitas strategi pembelajaran dinilai
sedang dipelajari. Hal ini berbeda dengan sangat baik dengan persentase rata-rata
pembelajaran menggunakan media sebesar 92,00%, (3) kualitas sistem
pembelajaran buku teks, siswa tidak penyampaian pembelajaran dinilai sangat
berinteraksi langsung pada sumber informasi baik dengan persentase rata-rata sebesar
dan pembelajaran didominasi oleh guru yang 87,50%. Dengan demikian media
menyajikan informasi secara linier atau satu pembelajaran interaktif mata pelajaran
arah. Hal ini terjadi karena pada media yang dikembangkan dengan menggunakan
pembelajaran buku teks siswa mendapatkan program Macromedia Flash Professioanl
sumber informasi hanya dari guru dan materi- 8.0 secara keseluruhan termasuk dalam
materi yang ada pada buku teks tanpa bisa kategori “Sangat Baik”.
memperoleh balikan dari soal-soal latihan 2) Hasil validasi dari ahli desain
yang dikerjakan. Pembelajaran dengan pembelajaran terhadap media
menggunakan media pembelajaran buku teks pembelajaran interaktif mata pelajaran
menempatkan guru menggunakan kontrol Geografi yang dikembangkan dengan
pembelajaran dengan aktif, sementara siswa menggunakan program Macromedia Flash
relatif pasif menerima dan mengikuti apa yang Professional 8.0 menunjukkan bahwa; (1)

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 27


kualitas desain pembelajaran dinilai sangat persentase rata-rata sebesar 96,67% dan
baik dengan persentase rata-rata 90,00%, kualitas teknis tampilan sebesar 93,33%.
(2) kualitas desain informasi dinilai sangat 6) Menurut tanggapan peserta didik SMA
baik dengan persentase rata-rata sebesar Sutomo 1 Medan pada uji coba lapangan
85,00%, (3) kualitas desain interaksi dinyatakan bahwa media pembelajaran
dinilai baik dengan persentase rata-rata interaktif yang dikembangkan dengan
sebesar 77,50%, (4) kualitas desain program Macromedia Flash Professional
presentasi dinilai sangat baik dengan 8.0 termasuk kategori sangat baik dimana
persentase rata-rata sebesar 85,00%. aspek materi pembelajaran dinilai dengan
Berdasarkan hasil validasi tersebut persentase rata-rata sebesar 97,78 % dan
disimpulkan bahwa media pembelajaran kualitas teknis tampilan sebesar 97,95 %.
interaktif mata pelajaran Geografi yang 7) Media pembelajaran yang dikembangkan
dikembangkan termasuk dalam kriteria peneliti layak untuk digunakan sebagai
sangat baik sehingga dapat diterima dan media pembelajaran Geografi untuk SMA
layak digunakan dalam proses Kelas X, karena memiliki nilai rata-rata
pembelajaran. yang lebih tinggi dari nilai median skala
3) Hasil validasi dari ahli rekayasa perangkat Likert.
lunak terhadap media pembelajaran 8) Terhadap penggunaan media pembelajaran
interaktif mata pelajaran Geografi yang interaktif pada tes hasil belajar siswa
dikembangkan dengan program menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
Macromedia Flash Professioanal 8.0 yang dibelajarkan dengan menggunakan
dinyatakan bahwa; (1) pemprograman media pembelajaran interaktif (kelas
dinilai sangat baik dengan persentase rata- eksperimen) lebih tinggi = 33,02 dari hasil
rata sebesar 86,30 %, (2) kualitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan
teknis/tampilan dinilai sangat baik dengan menggunakan media pembelajaran buku
persentase rata-rata sebesar 90,00%. teks (kelas kontrol) = 31,11. Dengan
Dengan demikian media pembelajaran demikian disimpulkan bahwa terdapat
interaktif yang dikembangkan secara perbedaan yang signifikan antara hasil
keseluruhan termasuk dalam kriteria sangat belajar siswa yang dibelajarkan dengan
baik. menggunakan media pembelajaran
4) Menurut tanggapan peserta didik SMA inetraktif dengan hasil belajar siswa yang
Sutomo 1 Medan pada uji coba perorangan dibelajarkan dengan media pembelajaran
dinyatakan bahwa media pembelajaran buku teks, dimana diperoleh thitung sebesar
interaktif yang dikembangkan dengan 5,19 sedangkan ttabel pada α = 0,05 dengan
program Macromedia Flash Professional derajat kebebasan 94 adalah: 1,95 sehingga
8.0 termasuk kategori sangat baik dimana thitung (5,19) lebih besar dari ttabel (1,95).
aspek materi pembelajaran dinilai dengan 9) Media pembelajaran interaktif memiliki
persentase rata-rata sebesar 92,92% dan keefektifan sebesar 82,55% lebih tinggi
kualitas teknis tampilan sebesar 93,33%. dari keefektifan media pembelajaran buku
5) Menurut tanggapan peserta didik SMA teks sebesar 71,84%.
Sutomo 1 Medan pada uji coba kelompok
kecil dinyatakan bahwa media Saran
pembelajaran interaktif yang Berdasarkan hasil temuan yang telah
dikembangkan dengan program diuraikan pada kesimpulan serta implikasi
Macromedia Flash Professional 8.0 hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa
termasuk kategori sangat baik dimana saran yaitu:
aspek materi pembelajaran dinilai dengan 1) Mengingat selama ini proses pembelajaran
masih menggunakan media pembelajaran

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 28


buku teks, maka disarankan agar media Chabib, M. 1991. Teknik Evaluasi
pembelajaran interaktif digunakan karena Pendidikan. Jakarta: Rajawali.
media pembelajaran interaktif mampu
memberi umpan balik yang lebih baik bagi Chotimah, C. 2008. Macromedia Flash
siswa. Sebagai Media Pembelajaran. Http://
2) Disarankan kepada guru agar memberi www. Disabelelies. Com. Diunduh
motivasi kepada siswa untuk belajar tanggal 20 Oktober 2011.
mandiri dengan menggunakan media
pembelajaran interaktif, karena siswa akan Dick, W. dan Carey, L. 2005. The Systematic
mendapatkan informasi yang mereka Design of Instruction. United States of
inginkan melalui media pembelajaran America: Scott Foresman and
interaktif ini dan mereka juga tidak perlu Company.
tergantung pada kehadiran guru dalam
upaya meningkatkan hasil belajarnya. Dwiyono. 2009. Pengembangan Multimedia
3) Mengingat hasil kesimpulan dalam Pembelajaran Interaktif Mata
penelitian ini masih memungkinkan Pelajaran Fiqih Untuk meningkatkan
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang belum Hasil Belajar Siswa. Tesis. UPI
mampu terkontrol, maka masih perlu Bandung: Tidak Diterbitkan.
kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut
pada sampel yang lebih representatif. Frenkel, J.R. dan Wallen, N.E. 1993. How To
Design and Evaluate Research in
KEPUSTAKAAN Education. New York: Mc. Graw Hill
Ahmad,Y.2004. Geografi Untuk SMA Inc.
Kelas1.Bandung: Grafindo Media. Gagné, R.M.;Briggs, L.J & Wager, W.W.
Pratama. 1992. Principles of Instruction Design.
Asep, S. 1977.Geologi Umum 1. Surabaya: New York: Saunders College
University PressIKIP Surabaya Publishing.

Bereiter, Carl. 1994. Constructivism, Gunawan, T. 2004. Fakta dan Konsep


Sosioculturalism and Poppers World. Geografi. Jakarta: Ganexa Exact.
Educational Research Journal. Vol. 23
No 7. Handoyo, B. dan Suharto.Y. 2003. Aplikasi
Media Untuk Pembelajaran Geografi.
Borg, W. &V Gall, M.D. 1983. Educational Malang: Geo Spektrum.
Research. An Introduction (4nd ed).
New York & London: Longman. Hannafin, M. J., Peck, L. L. 1998. The Design
Development and Education of
Brown, H. Douglas, 2001. Teaching by Instructional Software. New York: Mc.
Principles. An Interactive Approach to Millan Publ., Co.
Language Pedagogy. White Plains,
New York: Addison Wesley Longmasn, Heinich, Robert, et. Al. 1996 Instructional
Inc. Media and Technologies for Learning
(5th ed). New Jersey : A Simon &
Budiningsih, A. 2003. Desain Pesan Schuster Company Engelewood Cliffs.
Pembelajaran. Yogyakarta : FIP.
Universitas Negeri Yogyakarta. Kemp. 1994. Design Effective Instruction.
New York: Macmillan College
Publishing Company.

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 29


Merrill. M.D. 1977. Teaching Concepts: An Sutopo, A. 2003. Multimedia Interaktif
Instructional Design Guide. New Dengan Flash. Yogyakarta: Graha
Jersey: Educational Technology Ilmu.
Publications.
Wahana Komputer. 2004. Pembuatan CD
Marbun, M.A. 1982. Kamus Geografi. Interaktif Dengan Macromedia Flash
Jakarta : Ghalia Indonesia Professional 8.0 . Jakarta: Salemba
Infotek.
Romiszowski. 1988. The Selection and Use of
Instructional Media. United States: Waldopo. 2002. Penelitian dan
Nichols Publishing. pengembangan, pendekatan dalam
mengembangkan produk-produk di
Sleeman, P. J. 1979. Instructional Media and bidang pendidikan pembelajaran.
Technology. New York: Long man Inc. Jurnal Teknodik. Desember 2002.
Jakarta: Pustekkom

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 30

You might also like