Professional Documents
Culture Documents
1
Deiby O. Lumempouw
2
Herlina I. S. Wungouw
3
Hedison Polii
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: deibyOlivia@gmail.com
Abstrak: Hipertensi merupakan salah satu penyakit degenerative yang banyak ditemukan di
Indonesia, ditandai oleh kenaikan tekanan darah diatas nilai normal yang dapat diakibatkan
oleh berbagai macam faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam
Prolanis terhadap penderita hipertensi. Jenis penelitian ini ialah ekperimental lapangan
dengan pre-post test one group design. Sampel penelitian berjumlah 25 orang lansia yang
diperoleh melalui purposive sampling. Senam Prolanis dilakukan selama 4 minggu. Analisis
data menggunakan uji t berpasangan. Hasil penelitian memperlihatkan terdapat perbedaan
bermakna antara tekanan darah sistolik awal dan akhir pada latihan 2 kali/minggu (p = 0,003
<α =0,001); antara tekanan darah diastolik awal dan akhir pada latihan 2 kali/minggu (p =
0,002 <α =0,001); antara tekanan darah sistolik awal dan akhir pada latihan 3 kali/minggu (p =
0,000 <α = 0,01); dan antara tekanan darah diastolik awal dan akhir pada latihan 3 kali/minggu
(p = 0,000 <α = 0,01). Terdapat perubahan rerata tekanan darah sebelum dan sesudah latihan
senam baik pada latihan 2 kali/minggu maupun 3 kali/minggu. Simpulan: Pada kedua
kelompok latihan terdapat penurunan bermakna tekanan darah sistolik dan diastolik setelah
senam Prolanis selama 4 minggu berturut-turut.
Kata kunci: senam prolanis, hipertensi
adalah penyakit ginjal kronis, jantung, otak, mmHg, sedangkan bila >140/90 mmHg
penyakit arteri perifer, dan retinopati.1 dinyatakan sebagai hipertensi. Tekanan
Menurut American Heart Association darah tinggi adalah suatu peningkatan
(AHA), hipertensi adalah penyakit dimana tekanan darah didalam arteri. Hipertensi ini
terjadi peningkatan tekanan darah sistolik sering ditemukan pada usia lanjut.
>140 mmHg atau tekanan darah diastolik Tekanan sistolik terus meningkat sampai
>90 mmHg. Secara umum penyebab usia 55-60 tahun, kemudian berkurang
hipertensi ialah umur, jenis kelamin, secara perlahan dan menurun drastis.6
perilaku, aktivitas fisik, tingginya kadar Hipertensi pada dasarnya memiliki
kolesterol darah serta diabetes melitus. Di sifat yang cenderung tidak stabil dan sulit
Amerika menurut National Health and dikontrol. Hipertensi adalah suatu keadaan
Nutrition Examination Survey (NHNES III) dimana seseorang mengalami peningkatan
paling sedikit 30% pasien hipertensi tidak tekanan darah diatas normal yang
menyadari kondisi mereka, dan hanya 31% mengakibatkan peningkatan angka
pasien yang diobati mencapai target kesakitan (morbiditas) dan angka kematian
tekanan darah yang diinginkan di bawah (mortalitas). 7
140/90 mmHg. Pada penelitian di Amerika Olahraga menyebabkan perubahan
oleh American Hypertension Association besar pada sistem sirkulasi dan pernapasan
(2006) ditemukan hanya 68% penderita dimana keduanya berlangsung bersamaan
hipertensi yang mengetahui penyakit sebagai respon homeostatik. Latihan
tersebut, sisanya sama sekali tidak olahraga yang sering digunakan pada
mengetahui penyakit tersebut, dan penderita hipertensi adalah olahrga aerobik.
diperkirakan 30% penduduknya (kurang Banyak bentuk olahraga aerobik yang dapat
lebih 50 juta jiwa), menderita tekanan ditempuh oleh pasien hipertensi antara lain
darah tinggi dengan persentase biaya jogging dan senam aerobic. Olahraga
kesehatan cukup besar setiap tahunnya. teratur dapat menurunkan tekanan sistolik
Sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi maupun diastolik pada orang dengan
terjadi terutama di negara-negara hipertensi tingkat ringan. 8,9
2,3
berkembang. Latihan fisik sangat berpengaruh bagi
Prevalensi hipertensi di Indonesia penyandang hipertensi dalam meningkat-
mencapai 31,7% dari populasi usia 18 kan imunitas tubuh setelah latihan teratur,
tahun ke atas, dimana jumlah itu 60% mengatur kadar glukosa darah, mencegah
penderita mengalami penyakit jantung, kegemukan, meningkatkan sensitivitas
gagal ginjal, pada semua umur di Indonesia reseptor insulin, menormalkan tekanan
(Riskesdas, 2010) sampai dengan umur 55 darah serta meningkatkan kemampuan
tahun laki-laki lebih banyak menderita kerja. Senam aerobik dapat membantu
hipertensi dibandingkan dengan perem- memperbaiki profil lemak darah,
puan, dari umur 55 tahun sampai dengan 74 menurunkan kolesterol total, Low Density
tahun, sedikit lebih banyak perempuan Lipoprotein (LDL), trigliserida dan
dibanding laki-laki yang menderita menaikkan High Density Lipoprotein
hipertensi. Pada populasi lansia (umur ≥ (HDL) serta memperbaiki sistem
10,11
60 tahun), prevalensi untuk hipertensi hemostatis dan tekanan darah.
sebesar 65,4%.4 Salah satu program pemerintah yaitu
Hasil Riset Kesehatan Dasar senam Prolanis (Program Pengelolahan
(Riskesdas) Nasional tahun 2007 Penyakit Kronis) merupakan bentuk latihan
menunjukkan prevalensi hipertensi jasmani aerobik. Senam ini juga termasuk
berdasarkan pengukuran termasuk kasus program pemerintah yang dijalankan oleh
yang sedang minum obat, secara nasional Badan Penyelengaraan Jaminan Sosial
sebesar 28,3 %.5 (BPJS). Prolanis adalah suatu sistem
Menurut WHO, batas tekanan darah pelayanan kesehatan dan pendekatan
masih dianggap normal ialah <130/85 proaktif yang dilaksanakan secara terinte-
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016
grasi yang melibatkan peserta, fasilitas Tabel 1. Distribusi frekuensi berdasarkan Jenis
kesehatan dan BPJS (Badan Penyeleng- kelamin
garaan Jaminan Sosial) Kesehatan dalam
rangka pemeliharan kesehatan bagi peserta Jenis Kelamin Jumlah (%)
yang menyandang penyakit kronis untuk Perempuan 19 76
mencapai kualitas hidup yang optimal Laki-laki 6 24
Total 25 100
dengan biaya pelayanan kesehatan yang
efektif dan efisien.12
Penelitian ini bertujuan untuk Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa
mengetahui pengaruh program Prolanis jumlah responden yang terbanyak ialah
yang dijalankan oleh BPJS khususnya berumur 66-80 tahun (40%) dan yang
Senam Prolanis terhadap penyandang paling sedikit ialah berumur 45-58 tahun
hipertensi. (28%).