You are on page 1of 9

Terapi Murottal Al-Qur’an Menurunkan Intensitas Nyeri Post Sectio Caesarea

Di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang



Eny Purwati 1, Machmudah 2, Nikmatul Khayati 3
1
Perawat di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang
2
Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang
3
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang


Article Info Abstract
Article History: Pain can be overcome with management of pharmacological and
Accepted May 28th 2019 nonpharmacologic pain. Pharmacologically can be overcome by using analgetik
drugs for example, morphine sublimaze, stadol, Demerol and others. There are
Key words: several non-pharmacological techniques that can be applied in overcoming pain
Music Therapy Mozart, that is music therapy, breathing technique, aromatherapy, audionalgesia,
Murottal Al-Qur’an, the pain acupuncture, transcutaneus electric nerve stimulations (TENS), hot cold
in the Post Sectio Caesarea temperature compress, touch massage, murrotal and hypnotic. Know the music
therapy mozart and murottal al-qur’an againts the post sectio caesarea. The kind
of research quasy experiment. The study design pre and post test design. Study
population mothers sectio caesaria as 135 cases. The sample is devided into
therapy group the music of mozart as much as 15 people and the group murottal
al-qur’an as much as 15 people. Sampling technique is purposive sampling.
Statistic test wilcoxon and mann whitney. The results obtained pain post sectio
caesarea before the music therapy mozart average 7,47, pain post sectio caesarea
after the music therapy mozart average 5,13. Pain post sectio caesarea before
therapy murottal al-qur’an average is 6,60. Pain post sectio caesarea after therapy
murottal al-qur’an average is 3,27. No difference pain post sectio caesarea before
and after music therapy mozart (P-value=0,000). No difference pain post sectio
caesarea before and after therapy murottal al-qur’an (P-value=0,000). There is a
difference music therapy mozart and murottal al-qur’an on the level pain post
sectio caesarea (P-value=0,000). Murrottal al-qur’an can be used as a standard
procedure operational in the hospital Roemani Muhamadiyah Semarang as an
alternative to reduce the level of pain post sectio caesarea.

PENDAHULUAN 35.7% - 55.3% ibu melahirkan dengan proses


sectio caesarea. Indikasi dilakukan sectio
World Health Organization (WHO) caesarea paling tertinggi adalah atas
merekomendasikan bahwa angka persalinan permintaan sendiri sebanyak 27%, disproporsi
dengan tindakan SC tidak boleh lebih dari 10- janin panggul 21%, gawat janin 14%, placenta
15%. Angka kejadian sectio caesarea di previa 11%, pernah sectio caesarea 10%,
Indonesia menurut SDKI tahun 2016 adalah kelainan letak janin 10%, preeklampsia dan
921.000 dari 4.039.000 persalinan atau sekitar hipertensi 7% (SDKI, 2016).
22,8% dari seluruh persalinan. Di Jawa tengah
tercatat dari 17.665 angka kelahiran terdapat

Corresponding author:
Eny Purwati 1, Machmudah 2, Nikmatul Khayati 3
enypurwati79144@gmail.com
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, Vol 2 No 1, May 2019
DOI: e-ISSN 2621-2994
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, Vol 2 No 1, May 2019/ page 35-43 36

Suatu proses pembedahan setelah operasi atau Murottal Al-Qur’an merupakan salah satu
post operasi sectio caesarea akan musik yang memiliki pengaruh positif bagi
menimbulkan respon nyeri. Nyeri yang pendengarnya. Dengan pemberian terapi musik
dirasakan ibu post partum dengan sectio ini, suara dapat menurunkan hormon-hormon
caesarea berasal dari luka yang terdapat dari stres, mengaktifkan hormon endorfin alami,
perut. Post sectio caesarea akan menimbulkan meningkatkan perasaan rileks, dan
nyeri hebat dan proses pemulihannya mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas
berlangsung lebih lama dibandingkan dengan dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh
persalinan normal (Sari, 2014). sehingga menurunkan tekanan darah serta
memperlambat pernafasan, detak jantung,
Tindakan operasi menyebabkan terjadinya denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak
perubahan kontinuitas jaringan tubuh. Pada (Sholeh, 2012).
proses operasi digunakan anastesi agar pasien
tidak merasakan nyeri, namun setelah operasi Berdasarkan permasalahan diatas, penulis
selesai dan pasien mulai sadar akan merasakan tertarik untuk melakukan penelitian dengan
nyeri pada bagian tubuh yang mengalami judul : “Perbedaan terapi musik mozart dan
pembedahan. Nyeri yang dirasakan ibu post murottal al-qur’an terhadap intensitas nyeri
sectio caesarea berasal dari luka yang terdapat post sectio caesarea di Rumah Sakit Roemani
dari perut (Sjamsuhidajat, 2012). Tidak ada dua Muhammadiyah Semarang”.
individu mengalami nyeri yang sama dan tidak
ada dua kejadian nyeri yang sama METODE
menghasilkan sensasi nyeri atau respon nyeri
yang identik sama pada seorang individu Jenis penelitian yang digunakan adalah
karena nyeri bersifat subjektif (Perry & Potter, eksperimental semu (quasi experiment). Desain
2012). penelitian ini menggunakan pre and post test
design. Populasi penelitian ini adalah ibu
Salah satu teknik non farmakologi untuk postpartum sectio caesaria sebanyak 133
mengurangi nyeri adalah dengan teknik kasus. Sampel penelitian ini adalah ibu
distraksi. Teknik distraksi salah satunya teknik postpartum sectio caesaria sebanyak 30 orang.
distraksi pendengaran yang merupakan salah Sampel dibagi menjadi kelompok Terapi Musik
satu teknik untuk mengurangi rasa nyeri Mozart sebanyak 15 orang dan kelompok
dengan cara memberikan atau mendengarkan Murottal Al-Qur’an sebanyak 15 orang. Teknik
musik. Musik adalah seni yang mempengaruhi pengambilan sampel yang digunakan adalah
pusat fisik dan jaringan saraf. Musik juga purposive sampling. Alat pengumpulan data
mempengaruhi sistem saraf simpatis atau yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sistem saraf automatis, baik secara langsung kuesioner dan lembar observasi. Kuesioner
maupun tidak langsung. Beberapa jenis musik berisi karakteristik responden yang meliputi
yang digunakan adalah jazz, rock, klasik dan umur, pendidikan dan pekerjaan. Lembar
murottal Al-Qur’an (Potter & Perry, 2012). observasi Untuk mengukur intensitas nyeri post
sectio caesarea sebelum dan sesudah Terapi
Musik klasik mozart memiliki irama, melodi, Musik Mozart dan Murottal Al-Qur’an
dan frekuensi tinggi yang dapat merangsang menggunakan Numeric Rating Scale (NRS).
dan menguatkan wilayah kreatif dan motivasi
di otak. Musik klasik mozart memiliki efek Setelah dilakukan pengumpulan data kemudian
yang tidak dimiliki komposer lain. Musik klasik data dianalisa menggunakan statistik deskriptif
mozart memiliki kekuatan yang membebaskan, untuk mendapatkan dalam bentuk tabulasi,
mengobati dan menyembuhkan. Teknik lain yang digunakan untuk melaporkan hasil dalam
yang sering digunakan untuk mengurangi nyeri bentuk tendensi sentral (mean, median, dan
pada pasien post SC adalah murrotal Al-Qur’an standar deviasi) dari masing-masing item atau
(Musbikin, 2012). variabel yaitu nyeri post sectio caesarea
sebelum dan sesudah Terapi Musik Mozart.

Eny Purwati - Terapi Murottal Al-Qur’an Menurunkan Intensitas Nyeri Post Sectio Caesarea
Di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, Vol 2 No 1, May 2019/ page 35-43 37

Nyeri post sectio caesarea sebelum dan sectio caesarea dimana sebesar 12,6%
sesudah Murottal Al-Qur’an. merupakan sectio caesarea tanpa indikasi
medis yaitu atas permintaan ibu bersalin itu
Analisa data bivariat adalah analisa yang sendiri (Rekam Medis Rumah Sakit Roemani
dilakukan untuk menjelaskan hipotesis Muhammadiyah Semarang, 2016).
hubungan variabel bebas dengan variabel
terikat (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini Tabel 4.1
terlebih dahulu menggunakan uji kenormalan Distribusi responden berdasarkan usia
data. Didapatkan hasil intensitas nyeri post responden di Rumah Sakit Roemani
sectio caesarea sebelum terapi musik Mozart p- Muhammadiyah Semarang Tahun 2017 (n=15)
value=0,000 (tidak normal). Intensitas nyeri
post sectio caesarea sesudah terapi musik Variabel Min Max Mean SD
Mozart p-value=0,004 (tidak normal). Karena Usia kelompok 21 28 24,73 2,344
data berdisribusi tidak normal, sehingga uji terapi musik mozart
statistik yang digunakan adalah Wilcoxon. Usia kelompok 21 32 27 3,273
terapi murottal Al-
Qur’an
Penelitian ini terlebih dahulu menggunakan uji
kenormalan data. Didapatkan hasil intensitas
nyeri post sectio caesarea sebelum terapi Tabel 4.2
murottal Al-Qur’an p-value=0,001 (tidak Distribusi frekuensi responden berdasarkan
normal). Intensitas nyeri post sectio caesarea pendidikan responden di Rumah Sakit Roemani
sesudah terapi murottal Al-Qur’an p- Muhammadiyah Semarang Tahun 2017 (n=15)
value=0,001 (tidak normal). Karena data
berdisribusi tidak normal, sehingga uji statistik
Variabel Pendidikan Frekuensi Persentase
yang digunakan adalah Wilcoxon. Analisa Kelompok SMP 1 6,7
bivariat untuk mengetahui perbedaan Terapi terapi SMA 11 73,3
Musik Mozart dan Murottal Al-Qur’an musik Perguruan Tinggi 3 20
terhadap intensitas nyeri post sectio caesarea mozart
menggunakan uji Mann Whithney Test.
Kelompok SMP 2 13,3
Berdasarkan uji statistik jika P-value ≤ 0,05 Ha terapi SMA 6 40
diterima dan H0 ditolak. Jika Pvalue > 0,05 H0 murottal Perguruan Tinggi 7 46,7
diterima dan Ha ditolak. Al-Qur’an
Jumlah 30 100

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.3


Distribusi frekuensi responden berdasarkan
Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah pekerjaan responden di Rumah Sakit Roemani
Semarang merupakan rumah sakit umum yang Muhammadiyah Semarang Tahun 2017 (n=15)
terletak di jalan Wonodri 22 Semarang. Rumah
sakit yang didirikan tanggal 27 Agustus 1975 Variabel Pekerjaan Frekuensi Persentase
ini mempunyai tujuan sebagai sarana dakwah Kelompok Ibu rumah tangga 5 33,3
untuk mengamalkan amar makruf nahi munkar terapi Pegawai negeri sipil 2 13,3
dan memberikan pelayanan kesehatan yang musik Karyawan swasta 8 53,3
mozart
islami, professional dan bermutu.
Kelompok Ibu rumah tangga 3 20
terapi Pegawai negeri sipil 4 26,7
Jumlah ibu melahirkan di Rumah Sakit murottal Karyawan swasta 8 53,3
Roemani Muhammadiyah Semarang tahun Al-Qur’an
Jumlah 30 100
2016 sebanyak 1.265 persalinan, dimana
sebanyak 715 pasien (56,5%) persalinan per
vaginam, sedangkan sebanyak 550 pasien
(43,5%) melakukan persalinannya dengan cara
Eny Purwati - Terapi Murottal Al-Qur’an Menurunkan Intensitas Nyeri Post Sectio Caesarea
Di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, Vol 2 No 1, May 2019/ page 35-43 38

Tabel 4.4 Tabel 4.7


Distribusi frekuensi responden berdasarkan Distribusi responden berdasarkan intensitas
indikasi medis responden di Rumah Sakit nyeri post sectio caesarea sebelum terapi
Roemani Muhammadiyah Semarang Tahun murottal Al-Qur’an di Rumah Sakit Roemani
2017 (n=15) Muhammadiyah Semarang Tahun 2017 (n=15)

Variabel Indikasi medis Frekuensi Persentase Variabel n Min Max Mean SD


Kelompok Ketuban pecah dini 3 20 Intensitas 15 6 8 6,60 0,737
terapi Atas permintaan 5 33,3 nyeri post
musik sendiri 2 13,3 sectio
mozart Partus tak maju 2 13,3 caesarea
Serotinus 3 20 sebelum
Sungsang terapi
Variabel Indikasi medis Frekuensi Persentase murottal
Kelompok Ketuban pecah dini 5 33,3 Al-Qur’an
terapi Atas permintaan 5 33,3
murottal sendiri 2 13,3
Al-Qur’an Partus tak maju 3 20 Tabel 4.8
Serotinus Distribusi responden berdasarkan intensitas
Jumlah 15 100 nyeri post sectio caesarea sesudah terapi
murottal Al-Qur’an di Rumah Sakit Roemani
Tabel 4.5 Muhammadiyah Semarang Tahun 2017 (n=15)
Distribusi responden berdasarkan intensitas
nyeri post sectio caesarea sebelum terapi musik
Mozart di Rumah Sakit Roemani Variabel n Min Max Mean SD
Intensitas nyeri post 15 2 4 3,27 0,59
Muhammadiyah Semarang Tahun 2017 (n=15) sectio caesarea sesudah 4
terapi murottal Al-
Variabel n Min Max Mean SD Qur’an
Intensitas nyeri post sectio 15 7 8 7,47 0,51
caesarea sebelum terapi 6 Tabel 4.9
musik mozart Perbedaan intensitas nyeri post sectio caesarea
sebelum dan sesudah terapi musik Mozart di
Tabel 4.6 Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah
Distribusi responden berdasarkan intensitas Semarang Tahun 2017 (n=15)
nyeri post sectio caesarea sesudah terapi musik
Mozart di Rumah Sakit Roemani
Variabel Mean P-value
Muhammadiyah Semarang Tahun 2017 (n=15) Intensitas nyeri post sectio 7,47
caesarea sebelum terapi 0,000
Variabel n Min Max Mean SD musik Mozart 5,13
Intensitas nyeri post 15 4 6 5,13 0,834
sectio caesarea Intensitas nyeri post sectio
sesudah terapi musik caesarea sesudah terapi
mozart musik Mozart

Eny Purwati - Terapi Murottal Al-Qur’an Menurunkan Intensitas Nyeri Post Sectio Caesarea
Di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, Vol 2 No 1, May 2019/ page 35-43 39

menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri,


Tabel 4.10 dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti
Perbedaan intensitas nyeri post sectio caesarea perintah dengan baik.
sebelum dan sesudah terapi murottal Al-Qur’an
di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Didukung penelitian Yusnita (2013), skala
Semarang Tahun 2017 (n=15) nyeri post operasi sectio caesarea pada
kelompok kontrol yang paling banyak skala
Variabel Mean P-value
nyeri 7-9 atau nyeri berat terkontrol sebanyak
Intensitas nyeri post 6,60 11 responden dan tidak terdapat responden
sectio caesarea 0,000 dengan skala nyeri 0 atau tidak nyeri.
sebelum terapi 3,27
murottal Al-Qur’an Intensitas nyeri post sectio caesarea sesudah
terapi musik mozart
Intensitas nyeri post
sectio caesarea Hasil penelitian dapat diketahui bahwa
sesudah terapi intensitas nyeri post sectio caesarea sesudah
murottal Al-Qur’an terapi musik mozart rata-rata adalah 5,13
dengan standar deviasi 0,834. Intensitas nyeri
Tabel 4.11 paling rendah adalah 4 dan nyeri tertinggi
Perbedaan tingkat nyeri terapi musik mozart adalah 6.
dan murottal Al-Qur’an terhadap intensitas
nyeri post sectio caesarea Tahun 2017 (n=15) Responden yang mendapatkan terapi musik
Mozart tetap merasakan nyeri. Hal ini terjadi
karena kerja saraf besar dan kecil yang
Variabel Mean Rank P-value
Intensitas nyeri post 9,83 keduanya berada dalam akar ganglion dorsalis.
sectio caesarea 0,000 Rangsangan pada serat saraf besar akan
sebelum dan sesudah 21,17 meningkatkan mekanisme aktivitas substansia
terapi musik Mozart gelatinosa yang mengakibatkan tertutupnya
Intensitas nyeri post pintu mekanisme sehingga aktivitas sel T
sectio caesarea
sebelum dan sesudah terhambat dan menyebabkan hantaran
terapi murottal Al- rangsangan ikut terhambat. Rangsangan serat
Qur’an besar dapat langsung merangsang korteks
serebri. Hasil persepsi ini akan dikembalikan
ke dalam medula spinalis melalui serat eferen
dan reaksinya mempengaruhi aktivitas sel T.
Intensitas nyeri post sectio caesarea sebelum Rangsangan serat kecil akan menghambat
terapi musik mozart aktivitas substansia gelatinosa dan membuka
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa pintu mekanisme, sehingga merangsang
intensitas nyeri post sectio caesarea sebelum aktivitas sel T yang selanjutnya menghantarkan
terapi musik mozart rata-rata adalah 7,47 rangsangan nyeri (Potter & Perry, 2012).
dengan standar deviasi 0,516. Intensitas nyeri Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian
paling rendah adalah 7 dan tingkat nyeri Artini (2012), di RSUP Dr. Soeradji
tertinggi adalah 8. Tirtonegoro Klaten, yang menyatakan bahwa
sesudah tanpa relaksasi nafas dalam, rata-rata
Responden yang mendapatkan terapi musik tingkat nyeri pada kelompok kontrol adalah
Mozart sebagian besar mengalami nyeri berat. 6,75. Penelitian yang dilakukan menunjukkan
Secara obyektif responden terkadang tidak responden yang tidak mendapatkan nafas dalam
dapat mengikuti perintah tapi masih respons tingkat nyeri lebih tinggi dibandingkan
terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi kelompok yang mendapatkan relaksasi nafas
nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dalam.
dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang
dan distraksi. Responden yang mengalami
nyeri sedang secara obyektif klien mendesis,
Eny Purwati - Terapi Murottal Al-Qur’an Menurunkan Intensitas Nyeri Post Sectio Caesarea
Di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, Vol 2 No 1, May 2019/ page 35-43 40

HASIL sesudah dilakukan terapi murottal Al-Qur’an,


dimana setelah dilakukan terapi murottal Al-
Intensitas nyeri post sectio caesarea sebelum Qur’an terjadi penurunan intensitas nyeri.
terapi murottal Al-Qur’an
Penelitian dapat diketahui bahwa intensitas Perbedaan rangsang nyeri pada responden yang
nyeri post sectio caesarea sebelum terapi diberi perlakuan berbeda dikarenakan ambang
murottal Al-Qur’an rata-rata adalah 6,60 nyeri pada pasien yang berbeda. Ambang nyeri
dengan standar deviasi 0,737. Intensitas nyeri responden yang berbeda menyebabkan respon
paling rendah adalah 6 dan nyeri tertinggi nyeri yang dirasakan responden walaupun
adalah 8. sudah diberikan teknik relaksasi nafas dalam
berbeda antara satu orang dengan orang lainya
Nyeri adalah pengalaman sensori dan (Sjamsuhidayat & Win, 2012).
emosional yang tidak menyenangkan akibat
dari kerusakan jaringan yang aktual atau Menurut Potter & Perry (2012), intensitas
potensial. Sedangkan menurut IASP rangsangan terkecil yang akan menimbulkan
(International Association of the Study of Pain), sensasi nyeri bila rangsangan tersebut
nyeri adalah rasa indrawi dan pengalaman digunakan untuk waktu yang lama disebut
emosional yang tidak menyenangkan akibat dengan ambang nyeri, karena hal inilah maka
adanya kerusakan jaringan yang nyata atau tidak semua orang yang terpajang terhadap
berpotensi merusak atau tergambarkan seperti stimulus yang sama mengalami intensitas nyeri
itu. Nyeri adalah suatu mekanisme protektif yang sama. Bisa saja suatu sensasi yang sangat
bagi tubuh yang timbul bilamana jaringan nyeri bagi seseorang mungkin hampir tidak
sedang di rusak dan menyebabkan individu terasa bagi orang lain, hal ini disebabkan karena
tersebut bereaksi untuk menghilangkan masing-masing orang memiliki ambang nyeri
rangsangan nyeri tersebut (Smeltzer & Bare, yang berbeda.
2012).

Penelitian ini didukung juga penelitian Pratomo Perbedaan intensitas nyeri post sectio
(2013) di Rumah Sakit Islam Surabaya pada caesarea sebelum dan sesudah terapi musik
pasien post-operasi, yang menyatakan bahwa Mozart
sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas Hasil penelitian dapat diketahui bahwa P-value
dalam, rata-rata tingkat nyeri pada = 0,000, hal ini menunjukkan bahwa ada
kelompok perlakuan adalah 5,42. perbedaan intensitas nyeri post sectio caesarea
sebelum dan sesudah terapi musik Mozart.
Intensitas nyeri post sectio caesarea sesudah
terapi murottal Al-Qur’an Tidak semua orang yang mendapatkan stimulus
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa yang sama mengalami intensitas nyeri yang
intensitas nyeri post sectio caesarea sesudah sama. Bisa saja suatu sensasi yang sangat nyeri
terapi murottal Al-Qur’an rata-rata adalah 3,27 bagi seseorang mungkin hampir tidak terasa
dengan standar deviasi 0,594. Intensitas nyeri bagi orang lain, hal ini disebabkan karena
paling rendah adalah 2 dan nyeri tertinggi masing-masing orang memiliki ambang nyeri
adalah 4. yang berbeda. Menurut Price dan Wilson
(2012), sensasi nyeri yang menyebar, perlahan,
Penelitian menunjukkan penurunan rasa nyeri membakar atau linu merupakan akibat dari
sesudah diberikan terapi murottal Al-Qur’an. stimuli yang ditransmisikan oleh serabut C
Hal ini dikarenakan teknik relaksasi napas yang tidak termielinisasi. Nyeri ini disebabkan
mampu merangsang tubuh untuk mengeluarkan oleh jejas yang sama dengan nyeri cepat,
opoid endogen sehingga terbentuk sistem namun, nyeri ini dimulai belakangan dan
penekan nyeri yang akhirnya akan berlangsung untuk waktu yang lebih lama.
menyebabkan penurunan intensitas nyeri. Hal Pasien yang menderita nyeri jenis ini
inilah yang menyebabkan adanya perbedaan menyadari rasa nyeri ini tapi biasanya agak sulit
penurunan intensitas nyeri sebelum dan menyatakan di mana tepatnya lokasi nyeri
Eny Purwati - Terapi Murottal Al-Qur’an Menurunkan Intensitas Nyeri Post Sectio Caesarea
Di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, Vol 2 No 1, May 2019/ page 35-43 41

tersebut. Pasien demikian seringkali meraba karena nyeri bersifat subjektif (Perry & Potter,
daerah nyeri untuk menunjukkan lokasi 2012).
nyerinya.
Perbedaan terapi musik mozart dan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Bonita murottal Al-Qur’an terhadap intensitas
(2013), terhadap 2.700 ibu hamil yang sedang nyeri post sectio caesarea
menjalani proses persalinan menemukan bahwa Hasil penelitian dapat diketahui bahwa P-value
hanya 15% saja dari keseluruhan persalinan = 0,000, hal ini menunjukkan bahwa ada
yang berlangsung tanpa nyeri atau nyeri ringan, perbedaan terapi musik mozart dan murottal
sebanyak 35% persalinan berlangsung dengan Al-Qur’an terhadap intensitas nyeri post sectio
nyeri sedang, 30% persalinan berlangsung caesarea.
dengan nyeri hebat dan 20% persalinan sisanya Murottal Al-Qur’an merupakan salah satu
disertai dengan nyeri yang sangat hebat. musik yang memiliki pengaruh positif bagi
Didukung penelitian Saputra (2015) pendengarnya. Dengan pemberian terapi musik
menunjukkan ada pengaruh pemberian terapi ini, suara dapat menurunkan hormon-hormon
musik mozart terhadap penurunan intensitas stres, mengaktifkan hormon endorfin alami,
nyeri pada asuhan keperawatan dengan post meningkatkan perasaan rileks, dan
operasi close fraktur femur dextra. mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas
dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh
Perbedaan intensitas nyeri post sectio sehingga menurunkan tekanan darah serta
caesarea sebelum dan sesudah terapi memperlambat pernafasan, detak jantung,
murottal Al-Qur’an denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa P-value (Sholeh, 2012).
= 0,000, hal ini menunjukkan bahwa ada
perbedaan intensitas nyeri post sectio caesarea Didukung penelitian Yolanda dan Widyanti
sebelum dan sesudah terapi murottal Al- (2015), hasil penelitian didapatkan nyeri
Qur’an. sebelum diberikan terapi murottal sebagian
besar nyeri berat sebanyak 31 responden
Suatu proses pembedahan setelah operasi atau (91,1%). Nyeri setelah diberikan terapi
post operasi sectio caesarea akan menimbulkan murottal sebagian besar nyeri berat sebanyak 29
respon nyeri. Nyeri yang dirasakan ibu post responden (85,2%).
partum dengan sectio caesarea berasal dari
luka yang terdapat dari perut. Post sectio PENUTUP
caesarea akan menimbulkan nyeri hebat dan
proses pemulihannya berlangsung lebih lama Kesimpulan
dibandingkan dengan persalinan normal (Sari, 1. Usia kelompok terapi musik mozart rata-
2014). rata adalah 24,73 ± 2,344 tahun. Usia
kelompok terapi murottal al-qur’an rata-
Tindakan operasi menyebabkan terjadinya rata adalah 27 ±3,273 tahun. Pendidikan
perubahan kontinuitas jaringan tubuh. Pada kelompok terapi musik mozart mayoritas
proses operasi digunakan anastesi agar pasien adalah SMA sebanyak 73,3%. Pendidikan
tidak merasakan nyeri, namun setelah operasi kelompok terapi murottal al-qur’an
selesai dan pasien mulai sadar akan merasakan mayoritas adalah perguruan tinggi
nyeri pada bagian tubuh yang mengalami sebanyak 46,7%. Pekerjaan kelompok
pembedahan. Nyeri yang dirasakan ibu post terapi musik Mozart mayoritas adalah
sectio caesarea berasal dari luka yang terdapat karyawan swasts sebanyak 53,3%.
dari perut (Sjamsuhidajat, 2012). Tidak ada dua Pekerjaan kelompok terapi murottal al-
individu mengalami nyeri yang sama dan tidak qur’an mayoritas adalah karyawan swasta
ada dua kejadian nyeri yang sama sebanyak 53,3%. Indikasi medis kelompok
menghasilkan sensasi nyeri atau respon nyeri terapi musik mozart mayoritas adalah atas
yang identik sama pada seorang individu permintaan sendiri sebanyak 33,3%.
Indikasi medis kelompok terapi murottal al-
Eny Purwati - Terapi Murottal Al-Qur’an Menurunkan Intensitas Nyeri Post Sectio Caesarea
Di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, Vol 2 No 1, May 2019/ page 35-43 42

qur’an mayoritas adalah atas permintaan 3. Bagi Pasien


sendiri sebanyak 33,3%. Bagi ibu bersalin hasil penelitian ini
2. Intensitas nyeri post sectio caesarea di diharapkan dapat diaplikasikan oleh
Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah responden dan keluarga dalam membantu
Semarang sebelum terapi musik mozart menurunkan intensitas nyeri yang dialami
rata-rata adalah 7,47 (nyeri berat pasien.
terkontrol). 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
3. Intensitas nyeri post sectio caesarea di a. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya
Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah melakukan penelitian dengan murottal
Semarang sesudah terapi musik mozart Al-Qur’an yang dikombinasikan
rata-rata adalah 5,13 (nyeri sedang). dengan teknik relaksasi nafas dalam.
4. Intensitas nyeri post sectio caesarea di b. Bagi peneliti selanjutnya agar
Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah menambah jumlah sampel yang lebih
Semarang sebelum terapi murottal Al- banyak.
Qur’an rata-rata adalah 6,60 (nyeri sedang). c. Untuk penelitian selanjutnya, jika
5. Intensitas nyeri post sectio caesarea di penelitian menggunakan audio, pasien
Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah dibawa ke ruang pengawasan (ruang
Semarang sesudah terapi murottal Al- bersalin) sehingga suasana lebih tenang.
Qur’an rata-rata adalah 3,27 (nyeri ringan).
6. Ada perbedaan intensitas nyeri post sectio DAFTAR PUSTAKA
caesarea sebelum dan sesudah terapi musik
Mozart di Rumah Sakit Roemani Bonita. 2013. Studi Deskriptif Nyeri Persalinan
Muhammadiyah Semarang (P-value = pada Ibu Bersalin Sectio Cesarea di
0,000). Wilayah Kota Semarang Tahun 2013.
7. Ada perbedaan intensitas nyeri post sectio
caesarea sebelum dan sesudah terapi Natalina, D. 2013. Terapi Musik Bidang
murottal Al-Qur’an di Rumah Sakit Keperawatan. Jakarta: Mitra Wacana
Roemani Muhammadiyah Semarang (P- Media.
value = 0,000).
8. Ada perbedaan terapi musik mozart dan Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian
murottal Al-Qur’an terhadap intensitas Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
nyeri post sectio caesarea di Rumah Sakit
Roemani Muhammadiyah Semarang (P- Perry, A.G & Potter, P. A. 2012. Fundamental
value = 0,000). Keperawatan, Konsep, Klinis Dan
Praktek. Jakarta: Penerbit Buku
Saran Kedokteran EGC.
1. Bagi Rumah Sakit Roemani
Muhammadiyah Semarang Price, A.S & Wilson, M.L. 2012. Patofisiologi
Sebaiknya murottal Al-Qur’an dapat Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
dijadikan SOP di Rumah Sakit Roemani Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Muhammadiyah Semarang sebagai EGC.
alternatif untuk mengurangi intensitas nyeri
post sectio caesarea. Alternatif yang lain SDKI. 2016. Jakarta. Survey Dasar Kesehatan
yaitu dengan disediakan televisi di ruang Indonesia.
persalinan.
2. Bagi Perawat Sholeh, M. 2012. Agama Sebagai Terapi
Sebaiknya sebagai petugas Telaah Menuju Kedokteran Holistik.
kesehatan/profesi dapat memberikan Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
murottal Al-Qur’an karena dapat
menurunkan tingkat nyeri post sectio Smeltzer, S.C & Bare, B.G. 2012. Keperawatan
caesarea. Petugas kesehatan juga dapat Medikal Bedah. Jakarta: Penerbit Buku
berkolaborasi dengan hipnoterapi. Kedokteran EGC.
Eny Purwati - Terapi Murottal Al-Qur’an Menurunkan Intensitas Nyeri Post Sectio Caesarea
Di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, Vol 2 No 1, May 2019/ page 35-43 43

Sjamsuhidajat, R., & Jong, W. 2012. Buku Ajar


Ilmu Bedah. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Yana, R; Utami, S & Safri. 2015. Efektivitas


Terapi Murottal Al-Qur’an Terhadap
Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase
Aktif di RSUD Petala Bumi.

Yolanda, D & Widyanti, Y. 2015. Pengaruh


Terapi Murottal Terhadap Penurunan
Nyeri Persalinan Pada Primigravida di
BPS Netti Rustam, Amd.Keb Padang
Panjang Tahun 2015.

Yusnita, E. 2013. Pengaruh Terapi Musik


Terhadap Manajemen Nyeri Pada
Pasien Post Operasi Sectio Caesarea di
Ruang Delima RSUD Pasar Rebo
Tahun 2013.

Eny Purwati - Terapi Murottal Al-Qur’an Menurunkan Intensitas Nyeri Post Sectio Caesarea
Di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang

You might also like