You are on page 1of 9

Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.17, No.2 Mei 2013, hlm.

211–219
Terakreditasi SK. No. 64a/DIKTI/Kep/2010
http://jurkubank.wordpress.com

FAKTOR FUNDAMENTAL EKONOMI MAKRO TERHADAP


HARGA SAHAM LQ45

I Gusti Ayu Purnamawati


Desak Nyoman Sri Werastuti
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha
Jl. Udayana (Kampus Tengah) Singaraja-Bali

Abstract
The capital market was an important element that provided benefits for the economic progress through invest-
ment development in a country. LQ45 index was the list of 45 excellent chosen stocks 45 which were the most
liquid and most active in the sale of the shares on the Stock Exchange. This study aimed to determine the effect
of macroeconomic fundamentals on LQ45 stock price. The population used in this study was LQ45 shares in
Indonesia Stock Exchange in 2007-2012. The method used in this study was the Error Correction Model
(ECM). The dependent variable in this study was the stock price of LQ45, while the independent variables were
the rate of economic growth, inflation, the value of U.S. dollar against rupiah exchange rate, and SBI interest
rate. The results showed that the rate of economic growth and a variable SBI interest rate had a negative effect
in the short-term and long-term of LQ45 stock price. Inflation variable had a positive effect in the short-term
and long-term of LQ45 stock price. While the exchange rate variable had a negative effect in the short-term and
it had positive impact in long-term on the LQ45 stock price.
Key words: economic growth rate, exchange rate, inflation, macroeconomic fundamentals, SBI interest rate,
stock price.

Pasar modal (capital market) memiliki peranan yang kan dengan beberapa Negara Asean seperti Singa-
penting serta merupakan tolak ukur kemajuan pe- pura, Malaysia, Filipina, dan Thailand. Rasio ka-
rekonomian pada suatu negara. Pasar modal dija- pitalisasi pasar terhadap GDP Indonesia selama ta-
dikan sebagai wadah atau sarana bagi investor da- hun 2009-2011 secara rata-rata hanya mencapai
lam berinvestasi jangka panjang serta melakukan 45%, jauh dibandingkan dengan Singapore (235%),
upaya diversifikasi, penyebaran kepemilikan pe- Malaysia (156%) dan Filipina (87%), dan Thailand
rusahaan, bahkan menciptakan iklim usaha yang (75%). Kondisi ini tidak dapat dielakkan karena seki -
sehat melalui keterbukaan informasi. tar 80% pendanaan usaha di Indonesia berasal dari
Peran pasar modal terhadap perekonomian sektor perbankan (Moechdie & Ramelan, 2012).
di Indonesia masih sangat minim bila dibanding-

Korespondensi dengan Penulis:


I Gusti Ayu Purnamawati: Telp. +62 362 23957
Email: ayupurnama07@yahoo.com

| 211 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | KEUANGAN
Vol. 17, No.2, Mei 2013: 211–219

Bagi perusahaan emiten yang ingin menam- Dalam berinvestasi saham seorang investor
bah modal usahanya bisa melakukan penawaran selalu memperhatikan faktor-faktor yang mempe-
umum (go public) dan menjual sahamnya melalui ngaruhi harga saham yang akan dibelinya (Jati-
bursa efek dengan dibantu oleh perusahaan efek. ningsih, 2007). Terdapat beberapa faktor funda-
Sedangkan bagi masyarakat yang memiliki kele- mental ekonomi makro yang diduga berpengaruh
bihan dana bisa berinvestasi di bursa efek dengan terhadap harga saham LQ45 yaitu laju pertumbu-
membeli saham, obligasi, produk derivatif, atau- han ekonomi, inflasi, nilai kurs US Dolar terhadap
pun reksadana. Produk-produk jasa keuangan yang rupiah, dan tingkat suku bunga SBI. Laju pertum-
diperdagangkan di bursa efek memiliki potensi ke- buhan ekonomi yaitu suatu proses kenaikan out-
untungan yang lebih besar dibandingkan dengan put perkapita jangka panjang (Purnomo, 2003).
produk jasa perbankan (misalnya tabungan dan de- Laju pertumbuhan konomi di Indonesia diukur ber-
posito). Namun produk-produk ini memiliki risiko dasarkan besaran Produk Domestik Bruto/PDB
kerugian, bahkan risiko kehilangan keseluruhan (Badan Pusat Statistik, 2013). Terjaganya stabilitas
nilai dana yang diinvestasikan (Hariyani & Pur- ekonomi makro secara berkesinambungan juga di-
nomo, 2010). Untuk itu investasi melalui pasar mo- yakini akan semakin meningkatkan kepercayaan
dal selain memberikan hasil, juga mengandung ri- internasional terhadap perekonomian Indonesia
siko (Wiguna & Mendari, 2008). Jika investasi di yang pada gilirannya akan memberikan nilai tam-
bursa efek tersebut dapat dikelola secara hati-hati bah terhadap peningkatan pendapatan dan kese-
maka akan mendatangkan keuntungan yang jauh jahteraan masyarakat melalui penciptaan pertum-
lebih besar dibandingkan dengan investasi dalam buhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas (Ke-
bentuk tabungan maupun deposito. Untuk memi- menterian Keuangan RI, 2012). Jika pertumbuhan
nimalkan risiko berinvestasi di pasar modal maka ekonomi meningkat tentu saja akan meningkatkan
investor haruslah memahami investasi tersebut de- daya beli masyarakat dan pola investasinya, se-
ngan baik. hingga hal tersebut akan mendorong perusahaan
Indeks LQ45 merupakan indikator indeks sa- untuk meningkatkan penjualan maupun labanya.
ham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang merupa- Sangkyun (1997) yang meneliti pengaruh antara
kan 45 emiten yang dipilih berdasarkan kriteria variabel makro berupa harga konsumen, GDP,
likuiditas dan kapitalisasi pasar serta menerbitkan tingkat inflasi, dan tingkat bunga terhadap return
saham yang termasuk dalam kategori saham blue- saham menemukan hasil bahwa hanya GDP yang
chip (Saerang & Pontoh, 2011). Saham perusahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
yang tercatat pada indeks ini merupakan saham return saham, sedangkan variabel lain tidak ber-
terbaik yang telah diseleksi melalui kriteria ter- pengaruh. Hooker (2004) juga mendukung hasil
tentu. Setiap tiga bulan sekali BEI akan meninjau penelitian tersebut dimana return pasar
ulang kriteria tersebut. Apabila terdapat saham dipengaruhi secara positif signifikan oleh pertum-
yang tidak lagi memenuhi kriteria, maka saham buhan GDP. Penelitian Chiarella & Gao (2004) me-
tersebut akan dikeluarkan dari perhitungan indeks nemukan hasil bahwa GDP berpengaruh secara sig-
dan diganti dengan saham yang memenuhi kriteria. nifikan terhadap return saham.
Indeks LQ45 merupakan saham dari emiten yang Inflasi telah menjadi suatu fenomena eko-
banyak diminati oleh para investor, oleh sebab itu nomi yang menarik dan penting sehingga perlu
indeks LQ45 dapat dijadikan sebagai acuan dalam mendapat perhatian yang lebih (Suparno, 2010).
menilai aktivitas kinerja perdagangan saham di pa- Inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-har-
sar modal (Susilawati, 2012). ga secara umum dan terus menerus. Indikator yang

| 212 |
Faktor Fundamental Ekonomi Makro terhadap Harga Saham LQ45
I Gusti Ayu Purnamawati & Desak Nyoman Sri Werastuti

sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap
adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). Perubahan atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh
IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik
harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi (Bank Indonesia, 2013). Perubahan pada tingkat
masyarakat. Dengan semakin tingginya inflasi maka suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI/BI rate)
daya beli masyarakat akan berkurang, sehingga akan dapat memicu pergerakan di pasar saham. Jika su-
berpengaruh pada harga saham. Penelitian Kumar ku bunga SBI meningkat maka harga saham akan
& Puja (2012) menemukan bahwa inflasi memiliki bereaksi secara negatif yaitu harga saham menurun,
pengaruh negatif terhadap harga saham. sebab dengan kenaikan tingkat suku bunga SBI
Faktor ketiga yang diduga berpengaruh pa- akan mendorong masyarakat untuk menanamkan
da harga saham LQ45 yaitu nilai kurs. Kurs meru- dananya di sektor perbankan, daripada ke sektor
pakan nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata produksi atau industri yang memiliki risiko lebih
uang asing. Titik tengah Kurs Transaksi BI USD/ besar. Peningkatan suku bunga membuat nilai im-
IDR menggunakan Kurs Referensi (Bank Indone- bal hasil dari deposito dan obligasi menjadi lebih
sia, 2013). Dolar US merupakan mata uang inter- menarik, sehingga banyak investor pasar modal
nasional yang kuat, sehingga mata uang ini banyak yang mengalihkan portofolio sahamnya.
digunakan oleh perusahaan maupun berbagai Meningkatnya aksi jual dan minimnya permintaan
negara dalam melakukan transaksi. Nilai tukar mata akan menurunkan harga saham dan sebaliknya
uang akan memberikan dampak terhadap pergera- (Prastowo, 2008). Penelitian Kandir (2008), Lestari
kan harga saham. Berdasarkan teori ekonomi mak- (2005), dan Murwaningsari (2008) menemukan
ro, nilai tukar dan harga saham secara positif berhu - bahwa tingkat suku bunga berpengaruh negatif dan
bungan satu sama lain jika nilai tukar diekspresikan signifikan terhadap harga saham.
dalam unit dari mata uang domestik per unit mata Penelitian Prasetiono (2010) menunjukkan
uang asing (Setyaningsih, 2012). Penelitian Banerjee hasil bahwa dalam jangka pendek variabel pertum-
& Bishnu (2007) menemukan bahwa dalam jangka buhan ekonomi dan harga minyak mempunyai pe-
pendek nilai tukar dan suku bunga tidak memiliki ngaruh yang signifikan terhadap saham LQ45, te-
pengaruh yang signifikan, namun pengaruh yang tapi tidak untuk variabel suku bunga SBI dan kurs
signifikan terlihat pada jangka panjang. Wongbangpo yang tidak signifikan. Dalam jangka panjang semua
& Sharma (2002) menemukan bahwa nilai tukar variabel bebas yang digunakan tidak memiliki pe-
memiliki hubungan positif dengan harga saham di ngaruh yang signifikan terhadap saham LQ45. Pe-
negara Indonesia, Malaysia dan Filipina, sebaliknya nelitian Purnomo (2003) menunjukkan bahwa va-
berhubungan negatif di Singapura dan Thailand. riabel inflasi, suku bunga, kurs dan GDP secara
Penelitian Kandir (2008) dimana nilai kurs simultan bersama-sama berpengaruh positif dan
mempengaruhi secara positif terhadap return dari signifikan terhadap variabel return saham LQ45.
semua portofolio yang ada. Penelitian Buyuksalvarci Penelitian Sari (2012) menunjukkan bahwa inflasi
(2010) menemukan bahwa terdapat pengaruh negatif dan tingkat suku bunga SBI secara serempak ber-
nilai tukar terhadap harga saham. pengaruh positif dan signifikan pada indeks LQ45,
Selain ketiga faktor yang telah disebutkan namun secara parsial inflasi tidak berpengaruh sig-
sebelumnya, maka tingkat suku bunga SBI juga di- nifikan pada indeks LQ45, sedangkan tingkat suku
duga berpengaruh pada harga saham LQ45. Kebi- bunga SBI berpengaruh signifikan pada indeks
jakan tingkat suku bunga di Indonesia dikendali- LQ45. Penelitian Kewal (2012) menemukan bahwa
kan secara langsung oleh Bank Indonesia melalui kurs berpengaruh signifikan terhadap IHSG, se-
BI rate. Tingkat suku bunga SBI (BI rate) adalah dangkan tingkat inflasi, suku bunga SBI dan per-

| 213 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | KEUANGAN
Vol. 17, No.2, Mei 2013: 211–219

tumbuhan PDB tidak berpengaruh terhadap IHSG. tumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2007-2012
Penelitian Kurihara (2006) menemukan bahwa ting- diperoleh dari website Badan Pusat Statistik.
kat suku bunga domestik tidak memengaruhi peruba - Penelitian ini menggunakan metode kuanti-
han harga saham di Jepang secara signifikan, me- tatif Error Correction Model (ECM). Model ini me-
lainkan nilai tukar yang ternyata berpengaruh po- ngansumsikan adanya keseimbangan (equilibrium)
sitif dan signifikan terhadap harga saham di Jepang. dalam jangka panjang antara variabel-variabel eko-
nomi. Dalam jangka pendek bila pada suatu peri-
HIPOTESIS ode terdapat ketidakseimbangan (disequilibrium),
Berdasarkan teori dan hasil-hasil penelitian maka pada periode berikutnya dalam rentang wak-
yang telah dilakukan sebelumnya, maka hipotesis tu tertentu akan terjadi proses koreksi kesalahan
dari penelitian ini adalah: sehingga kembali kepada posisi keseimbangan
H1 : laju pertumbuhan ekonomi mempunyai pe- (Hardianto, 2008).
ngaruh positif pada harga saham LQ45 da- Analisis data yang digunakan dalam peneli-
lam jangka pendek dan jangka panjang. tian ini meliputi: langkah pertama yang harus di-
H2 : inflasi mempunyai pengaruh negatif pada lakukan adalah menguji stasioneritas data. Uji
harga saham LQ45 dalam jangka pendek dan Akar-akar unit bisa dikatakan sebagai uji stasioner
jangka panjang. karena pada prinsipnya, uji ini dilakukan untuk
H3 : kurs mempunyai pengaruh negatif pada har- mengamati apakah koefisien tertentu dari model
ga saham LQ45 dalam jangka pendek dan otoregresif yang ditaksir mempunyai nilai yang
jangka panjang. sama atau tidak. Hal ini dilakukan karena sebelum
H4 : tingkat suku bunga SBI mempunyai penga- melakukan uji kointegrasi, perilaku data time series
ruh negatif pada harga saham LQ45 dalam harus diamati dengan uji akar-akar unit. Sebab,
jangka pendek dan jangka panjang. perilaku data runtun waktu (time series) dapat di-
pandang sebagai uji prasyarat dalam penggunaan
pendekatan kointegrasi. Langkah selanjutnya dalah
METODE uji derajat integrasi. Uji ini digunakan apabila pada
uji akar-akar tidak stasioner, atau dengan kata lain
Populasi dalam penelitian ini adalah perusa-
untuk mengetahui pada derajat berapa data yang
haan-perusahaan yang terdaftar di BEI antara ta-
diamati akan stasioner. Model awal yang diguna-
hun 2007-2012. Pemilihan sampel penelitian dilaku-
kan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
kan dengan metode purposive sampling dengan kri-
teria yaitu: perusahaan yang masuk dalam indeks Y = a+ b1 GROWTH 1 + b2 IR 2 + b3 ER3 + b
LQ45 dalam perioda Agustus 2011-Januari 2012.
Data yang digunakan dalam penelitian ini
+ b4 SBI 4 + e ………(1)
adalah data sekunder yang terdiri dari: (1) data
Setelah menentukan model awal analisis, se-
perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 di
lanjutnya adalah mencari nilai residual yang dari
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perioda Agustus
model yang kemudian dinamakan dengan Error Co-
2011-Januari 2012. (2) Data harga saham dari tahun
rrection Term (ECT). Uji selanjutnya adalah kointe-
2007-2012. Harga saham yang digunakan adalah
grasi yang merupakan kelanjutan dari uji akar-akar
harga saham pada saat penutupan (closing price)
unit dan uji derajat integrasi. Uji kointegrasi di-
dan diperoleh dari yahoo finance. (3) Data tingkat
maksudkan untuk menguji apakah residual regresi
inflasi, tingkat suku bunga SBI, dan nilai kurs dolar
(ECT) yang dihasilkan stasioner atau tidak (Engle
US terhadap rupiah, dari tahun 2007-2012 dipero-
& Granger, 1987) dalam Prasetiono (2010). Dalam
leh dari website Bank Indonesia. (4) Data laju per-

| 214 |
Faktor Fundamental Ekonomi Makro terhadap Harga Saham LQ45
I Gusti Ayu Purnamawati & Desak Nyoman Sri Werastuti

melakukan uji kointegrasi harus diketahui terlebih yaitu -3.803406 > -3.0114; (3) Kurs stasioner pada
dahulu apakah data-data yang digunakan telah sta- first level, dimana nilai ADFtest > Critical Value yaitu
sioner serta memiliki derajat integrasi yang sama. -3.962071 > -3.0114; (4) SBI stasioner pada first level,
Maka dapat dituliskan persamaan ECM sesuai de- dimana nilai ADFtest > Critical Value yaitu -4.134590
ngan hipotesis, yaitu: > -3.0114; (5) LQ45 stasioner pada second level, di-
DYt = a + b 1DGROWTH 1t + b 2IR2t + b 3DER 3t + mana nilai ADFtest > Critical Value yaitu -3.805247
b4DSBI 4t + b5GROWTHt-1 + b6DIR t-1 + > -3.0199.
b7ERt-1 + b8SBIt-1 + b9ECT t-1.…………(2)
Analisis Regresi Linier
HASIL
Uji Kointegrasi
Uji Unit Root Test untuk Data yang Stationer Pengujian kointegrasi pada residual (ECT)
Tahap pertama dalam analisis data adalah menggunakan model Augmented Dickey-Fuller
untuk memastikan bahwa data yang digunakan ti- (ADF). Hasilnya adalah membandingkan ADF sta-
dak mengandung unit root yang berarti bahwa data tistik nilai kritisnya dengan taraf signifikansi 5%.
harus stationer dengan menggunakan uji Augmen- jika nilai ADF statistik > nilai kritis, maka mengin-
ted Dickey Fuller (ADF) dengan taraf signifikan 5%. dikasikan terjadi kointegrasi antar variabel. Hasil
Anggapan stasioner diterima bila nilai absolut yang diperoleh adalah nilai ADF statistik sebesar
Augmented Dickey-Fuller Statistic variabel-variabel -3.977852 > -3.0114, sehingga terjadi kointegrasi
tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan nilai antar variabel hasil regresi antara pertumbuhan
kritisnya (MacKinnon Critical Value). Hasil uji unit ekonomi, inflasi, kurs dan suku bunga SBI pada
root test menyatakan bahwa: (1) GPDB stasioner harga saham LQ45. Hal ini mengindikasikan
pada tingkat level, dimana nilai ADF test > Critical variabel tersebut dikatakan dalam kondisi kese-
Value yaitu - 4.982029 > - 3.0038; (2) Inflasi stasioner imbangan jangka panjang (long-run equilibrium), se-
pada first level, dimana nilai ADFtest > Critical Value hingga menghasilkan regresi yang terkointegrasi.

Tabel 1. ECT (Kointegrasi level 1)


ADF Test Statistic !"##$% &'()*)+, !#$%-
  %&'()*)+ !.
  .&'()*)+ !-%#
,/01121()3)+42((521246782624+1(22!
V  

   . E       .
 .  9#..% .9"$ 9"##$% .9..."
 . 9 .9.#.- .9.$%$ .9" .9#%-
' #.9 .9$## .9#".$ .9$
:+(; .9-$.% /1;81;13( $-%9."
;5+; :+(; .9-.$".% !!;81;13( ""9-
!!24(<(21 "..9$$ ==142((21 9$."
+>:+(;(; 9-." 6?(@((21 9"#.
A2<)=)622; "9"%   -9%-"%
+(1 21 9#- B(2  .9....$
+<>1;=7 +))( :+21
81;1*()C .9
/62;CA:+(
1)+;;2(321C4(;5+1<1;821

| 215 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | KEUANGAN
Vol. 17, No.2, Mei 2013: 211–219

Tabel 2. Hasil Uji ECM


Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -15643,42 37049,33 -0,422232 0.6798
D(GPDB) -118,5299 59,53672 -1,990871 0.0679
D(INFLASI) 24,13954 12,86798 1,875939 0.0833
D(KURS) -12,95425 7,259001 -1,784578 0.0977
D(SBI) -12,67230 6,278516 -2,018360 0.0647
GPDB(-1) -48,27547 84,03727 -0,574453 0.5755
INFLASI(-1) 17,47487 14,50854 1,204454 0.2499
KURS(-1) 1,150273 3,709711 0,310071 0.7614
SBI(-1) -4,051764 8,928718 -0,453790 0.6575
ECT (-1) -0,366752 0,190978 -1,920387 0.0770
R-squared 0,680997 Mean dependent var 1572,522
Adjusted R-squared 0,460148 S,D, dependent var 11167,30
S.E. of regression 8205,125 Akaike info criterion 21,16193
Sum squared resid 8,75E+08 Schwarz criterion 21,65562
Log likelihood -233,3621 F-statistic 3,083550
Durbin-Watson stat 2,706802 Prob(F-statistic) 0,032353
Dependent Variable: D(LQ)
Method: Least Squares
Included observations: 23 after adjusting endpoints

Analisis Estimasi Model Linier Dinamik Error ga saham LQ45 (Y) adalah positif. Hal ini menun-
Correction Model (ECM) jukkan bahwa jika terjadi kenaikan Inflasi (X2) ma-
Tabel 2 merupakan hasil dari estimasi pada ka akan menyebabkan kenaikan harga saham LQ-
perhitungan pengujian model dinamis (ECM). 45 (Y). Koefisien kurs (X3) terhadap harga saham
Berdasarkan hasil estimasi pada Tabel 2 ma- LQ45 (Y) adalah negatif. Hal ini menunjukkan bah-
ka dapat diinterpretasikan bahwa variabel inde- wa jika terjadi kenaikan nilai Kurs (X3) maka a-
penden pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, nilai kan mengakibatkan penurunan harga saham LQ-
kurs, dan tingkat suku bunga SBI memiliki penga- 45 (Y). Koefisien SBI (X4) terhadap harga saham
ruh yang signifikan terhadap variabel dependen LQ45 (Y) adalah negatif. Hal ini menunjukkan bah-
LQ45. Nilai R2= 0,680997 menunjukkan bahwa 68,- wa jika terjadi kenaikan SBI (X4), maka akan me-
10% variabel dependen dijelaskan oleh variabel in- nurunkan harga saham LQ45 (Y).
dependen dan sisanya 31,90% dijelaskan oleh va-
riabel diluar variabel independen yang digunakan. Interpretasi Hasil Estimasi Jangka Panjang
Untuk mendapatkan koefisien jangka pan-
Interpretasi Hasil Estimasi Jangka Pendek jang model ECM, maka akan dihitung dengan
Dari Tabel 2, maka dapat ditulis persamaan menggunakan rumus:
model saham LQ45 adalah sebagai berikut: Konstanta = b0 / 1-b9 ; Pertumbuhan ekonomi = b5
Y = -15643,42 – 118,5299X1 + 24,13954X2 – +b9 / 1-b9 ; Inflasi = b6 +b9 / 1-b9 ; Kurs = b7 +b9 / 1-
12,95425X3 – 12,67230X4 b9 ; SBI = b8 +b9 / 1-b9
Interpretasi dari hasil estimasi jangka pen- Tabel 3. Model Estimasi Jangka Panjang
dek tersebut adalah sebagai berikut: koefisien laju
Variabel Independen Koefisien Regresi
pertumbuhan ekonomi (X1) terhadap harga saham Konstanta -11445,69022
LQ45 (Y) adalah negatif. Hal ini menunjukkan bah- Pertumbuhan ekonomi -35,85142
wa jika terjadi kenaikan laju pertumbuhan ekono- Inflasi 12,51735
mi maka akan menyebabkan penurunan harga sa- Kurs 0,573272
ham. Koefisien Inflasi (X2) terhadap terhadap har- SBI -3,232858

| 216 |
Faktor Fundamental Ekonomi Makro terhadap Harga Saham LQ45
I Gusti Ayu Purnamawati & Desak Nyoman Sri Werastuti

Dari Tabel 3 dapat dibuat model persamaan Pengaruh Inflasi pada Harga Saham LQ45.
untuk jangka panjang yaitu: Inflasi mempunyai pengaruh positif pada
harga saham LQ45 dalam jangka pendek dan jang-
Y = -11445.69022 - 35.85142X 1 + 12.51735X 2 + ka panjang. Secara empiris, hasil penelitian ini kon-
0.573272X3 – 3.232858X4 sisten dengan penelitian Sari (2012) dan Nugroho
Interpretasi dari hasil estimasi jangka pan- (2008). Menurut Aji (2003) dalam Sari (2012) bahwa
jang model ECM yaitu: koefisien laju pertumbuhan dalam jangka panjang inflasi tidak akan memberi-
kan arti yang serius bagi para investor untuk me-
ekonomi (X1) terhadap harga saham LQ45 (Y) ada-
nanamkan dananya di pasar modal. Investor me-
lah negatif. Hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi
ngerti bahwa dengan adanya inflasi dalam jangka
kenaikan laju pertumbuhan ekonomi (X 1), maka
panjang tidak akan membahayakan dananya yang
akan menyebabkan penurunan harga saham LQ45
berada di pasar modal. Intervensi yang dilakukan
(Y). Koefisien inflasi (X 2) terhadap harga saham
pemerintah dalam menangani laju inflasi membe-
LQ45 (Y) adalah positif. Hal ini menunjukkan bah-
rikan self-confidence (kepercayaan diri) yang tinggi
wa jika terjadi kenaikan inflasi (X 2) maka akan me-
bagi para investor untuk tetap menanamkan mo-
ngakibatkan kenaikan harga saham LQ45 (Y). Koe- dalnya di pasar modal. Kemungkinan lainnya yaitu
fisien kurs (X 3) terhadap harga saham LQ45 (Y) disebabkan karena di negara berkembang seperti
adalah positif. Hal ini menunjukkan bahwa jika ter- Indonesia menunjukkan bahwa pada beberapa
jadi kenaikan kurs (X 3) sebesar, maka akan meng- emerging stock market inflasi berkorelasi secara po-
akibatkan kenaikan harga saham LQ45 (Y). Koefi- sitif dengan tingkat pengembalian saham. Kenya-
sien SBI (X4) terhadap harga saham LQ45 (Y) ada- taan tersebut mengindikasikan bahwa dengan ting-
lah negatif. Hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi kat inflasi yang tinggi dapat diharapkan tingkat pe-
kenaikan SBI (X 4), maka akan menyebabkan penu- ngembalian investasi pada saham yang tinggi pula.
runan harga saham LQ45 (Y). Indikasi ini kemungkinan disebabkan oleh korelasi
positif antara inflasi dan aktivitas ekonomi riil di
banyak negara berkembang. Serta kemungkinan
PEMBAHASAN
adanya keterkaitan erat antara kebijakan moneter
Pengaruh Laju Pertumbuhan Ekonomi pada dengan kebijakan sektor riil di Indonesia. Faktor lain
Harga Saham LQ45. yang menguatkan bahwa inflasi tidak berpengaruh
Laju pertumbuhan ekonomi mempunyai pe- signifikan terhadap indeks LQ45 yaitu karena
kondisi kinerja perusahaan–perusahaan dalam LQ45
ngaruh negatif pada harga saham LQ45 dalam
memiliki fundamental ekonomi yang kuat, sehingga
jangka pendek dan jangka panjang. Secara empiris,
mampu bertahan dalam kondisi perekonomian sulit.
hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Pra-
Selain itu, seperti yang telah dijelaskan bahwa
setiono (2010) yang menyatakan bahwa pertum-
investasi di pasar modal dipengaruhi oleh berbagai
buhan ekonomi dalam jangka panjang mempunyai
faktor yaitu faktor ekonomi dan non ekonomi.
koefisien negatif dan tidak signifikan. Hal tersebut Dalam praktik pasar modal faktor-faktor non
disebabkan karena kondisi di dalam negeri, dian- ekonomi lebih berpengaruh, misalnya situasi politik
taranya kerusuhan, tragedi bom, faktor politik (ke- yang ada di suatu negara, kebijakan pemerintah,
bijakan pemerintah, perubahan pajak) dan seba- peranan investor asing, rumor/berita yang beredar
gainya. Dimana kondisi maupun situasi tersebut di pasar modal dan lain-lain (Sari, 2012).
mengakibatkan investor enggan berinvestasi da-
lam bentuk saham. Selain itu karena tingginya ri- Pengaruh Kurs pada Harga Saham LQ45
siko yang melekat pada saham, maka investor lebih Nilai kurs mempunyai pengaruh negatif da-
memilih untuk berinvestasi dalam bentuk lain. lam jangka pendek pada harga saham LQ45, namun

| 217 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | KEUANGAN
Vol. 17, No.2, Mei 2013: 211–219

mempunyai pengaruh positif dalam jangka panjang jangka pendek pada harga saham LQ45, sedangkan
pada harga saham LQ45. Secara empiris, penelitian variabel inflasi mempunyai pengaruh yang positif
ini konsisten dengan penelitian Prasetiono (2010), dalam jangka pendek pada harga saham LQ45.
Setyaningsih (2012) dan Nugroho (2008). Penelitian Laju pertumbuhan ekonomi dan tingkat suku
ini menginterpretasikan bahwa dengan melemah- bunga SBI mempunyai pengaruh yang negatif da-
nya nilai tukar atau nilai mata uang domestik dapat lam jangka panjang pada harga saham LQ45, se-
mengakibatkan kerugian pada pasar modal dalam dangkan variabel inflasi dan nilai kurs mempunyai
negeri. Dimana penurunan nilai mata uang domes- pengaruh positif dalam jangka panjang pada harga
tik akan menyebabkan pasar saham kurang pemi- saham LQ45.
nat dalam jangka panjang serta mengakibatkan in-
flasi yang merupakan sinyal negatif bagi pasar sa- Saran
ham. Selain itu, dalam jangka pendek melemahnya Bagi para investor, para pengambil keputus-
kurs rupiah (peningkatan harga nilai tukar rupiah an dalam perusahaan, maupun pengambil keputus-
terhadap dolar) sampai batas tertentu akan cen- an lainnya agar mempertimbangkan variabel-vari-
derung memberikan daya tarik kepada investor abel yang mempengaruhi harga saham LQ45 baik
untuk berinvestasi di pasar uang (Hasiholan, 2012). itu pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai kurs, dan
tingkat bunga SBI, serta faktor-faktor lainnya se-
Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI pada belum berinvestasi dalam bentuk saham.
Harga Saham LQ45 Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar me-
Secara empiris, hasil penelitian ini konsisten masukkan faktor-faktor lainnya yang berpotensi
dengan penelitian Prasetiono (2010) dan Sari (2012) berpengaruh terhadap harga saham LQ45, misal-
yang menunjukkan bahwa tingkat suku bunga SBI nya faktor-faktor keuangan dan faktor-faktor
mempunyai pengaruh yang negatif dalam jangka fundamental ekonomi makro lainnya, seperti nera-
pendek dan jangka panjang pada harga saham LQ- ca pembayaran, faktor ekspor impor, dan PDB. Di
45. Secara teoritis, investor pada umumnya akan samping itu, dapat menambah periode penelitian
menanamkan dananya pada investasi yang mem- agar hasilnya dapat mewakili kondisi yang ada
berikan keuntungan besar dengan risiko yang ren- dengan menggunakan sampel yang lebih besar.
dah. Dengan penurunan tingkat suku bunga SBI
maka investor akan tertarik untuk berinvestasi da- DAFTAR PUSTAKA
lam bentuk saham yang memberikan keuntungan Banerjee, K. P. & Bishnu K. A. 2007. Dynamic Effects of
yang lebih besar, sehingga permintaan terhadap Interest Rate and Exchange Rate Change on Stock Mar-
ket Returns in Bangladesh. Bangladesh Institute of
sahampun meningkat yang akhirnya berdampak
Bank Management. Dhaka, Bangladesh.
pada peningkatan harga saham.
Bank Indonesia. Pengenalan Inflasi, BI Rate, Kurs BI. http:/
/www.bi.go.id/web/id/Moneter/. Diakses tang-
KESIMPULAN DAN SARAN gal 24 Januari 2012.
Kesimpulan Buyuksalvarci, A. 2010. The Effects Of Macroeconomics Va-
riables On Stock Returns: Evidence From Turkey.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui European Journal of Social Sciences, 14(3): 404-416.
pengaruh faktor fundamental ekonomi makro pa- Chiarella, C. & Gao, S. 2004. The Value of the S&P 500 – A
da harga saham LQ45. Populasi yang digunakan Macro View of the Stock Market Adjustment Pro-
dalam penelitian ini adalah saham LQ45 di Bursa cess. Global Finance Journal, 15(2): 171 196.
Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan laju Hardianto, F.N. 2008. Pengaruh Variabel Moneter terha-
dap Indeks Harga Saham Sektor Keuangan di
pertumbuhan ekonomi, nilai kurs, dan tingkat suku
Indonesia: Error Correction Model. Jurnal Ekonomi
bunga SBI mempunyai pengaruh negatif dalam Pembangunan, 13(3):231-242.

| 218 |
Faktor Fundamental Ekonomi Makro terhadap Harga Saham LQ45
I Gusti Ayu Purnamawati & Desak Nyoman Sri Werastuti

Hariyani, I. & Purnomo, S. D. 2010. Buku Pintar Hukum 2007). Tesis. Magister Manajemen Universitas
Bisnis Pasar Modal (Strategi Tepat Investasi Saham, Diponegoro Semarang.
Obligasi, Waran, Right, Opsi, Reksadana, & Produk Prasetiono, D.W. 2010. Analisis Pengaruh Faktor Fun-
pasar Modal Syariah). Jakarta: Visimedia. damental Ekonomi Makro dan Harga Minyak
Hasiholan, S. 2012. Analisis Pengaruh Inflasi, Kurs Valuta terhadap Saham Lq45 dalam Jangka Pendek dan
Asing (Hard Curreny) dan Suku Bunga terhadap Indeks Jangka Panjang. Journal of Indonesian Applied Eco-
LQ45. http://library.gunadarma.ac.id/reposi- nomics, 4(1): 11-25.
tory/view/3748517/analisis-pengaruh-inflasi- Prastowo, N. J. 2008. Dampak BI Rate terhadap Pasar
kurs-valuta-asing-hard-curreny-dan-suku-bunga- Keuangan: Mengukur Signifikansi Respon
terhadap-indeks-lq45-.html/. Diakses tanggal 4 Instrumen Pasar Keuangan terhadap Kebijakan
Februari 2013. Moneter. Working Paper No. 21. Bank Indonesia.
Hooker, M.A. 2004. Macroeconomic Factors and Emerg- Purnomo, L.W. 2003. Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi,
ing Market Equity Returns: A Bayesian Model Selec- Suku Bunga, Kurs, dan Laju Pertumbuhan Ekonomi
tion Approach. Emerging Markets Review, 5: 379 387. terhadap Return Saham di Bursa Efek Jakarta (Studi
Jatiningsih, O. & Musdholifah. 2007. Pengaruh Variabel Kasus Saham LQ45 Periode 1998 - Juni 2000). Tesis.
Makroekonomi terhadap Indeks Harga Saham Universitas Diponegoro-Semarang.
Gabungan di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Aplikasi Saerang, D. & Pontoh, W. 2011. Analisis Pengaruh Tingkat
Manajemen, 5(1): 24-40. Pengembalian Aktiva terhadap Harga Saham
Kandir, S. Y. 2008. Macroeconomic Variables, Firm Char- Perusahaan di Bursa Efek Indonesia (Studi pada
acteristics and Stock Returns: Evidence from Tur- Saham Perusahaan LQ-45 Periode 2004 s/d 2008).
key. International Research Journal of Finance and Eco- Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing Goodwill, 2(2).
nomics, 16: 35-45. Sangkyun, P. 1997. Rationality of Negative Stock Price
Kementerian Keuangan RI. Kerangka Ekonomi Makro dan Responses to Strong Economics Activity. Journal
Pokok-pokok Kebijakan Fiskal tahun 2012. http:// Financial Analyst, Sept/Oct.
www.depkeu.go.id/sites/default/files/ Sari, A. I. K. 2012. Analisis Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku
siaran_pers/KEM_PPKF_2012.pdf. Diakses tang- Bunga SBI terhadap Indeks Saham LQ-45 di Bursa Efek
gal 20 Januari 2013. Indonesia Periode 2000-2010. http://repository.
Kewal, S. S. 2012. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, unri.ac.id/ bitstream/ 123456789/651/1
dan Pertumbuhan PDB terhadap Indeks Harga JURNAL%20ARYUNI%20INTAN%200802113111.pdf.
Saham Gabungan. Jurnal Economica, 8(1). Diakses tanggal 4 Maret 2013.
Kumar, N.P. & Puja, P. 2012. The Impact of Macroeco- Setyaningsih, S.N.S. 2012. Analisis Pengaruh Kurs Valas
nomic Fundamentals On Stock Prices Revisited: An USD, EUR, CNY dan JPY terhadap Indeks LQ45 pada
Evidence From Indian Data. MPRA Paper No. 38980. Periode 2011 di Bursa Efek Indonesia. http://
Kurihara, Y. 2006. The Relationship between Exchange repository.gunadarma.ac.id/ bitstream/123456789/
Rate and Stock Price during the Quantitative Eas- 4465/1/SRI%20NOVITA%20SARI_slide.pdf.
ing Policy in Japan. International Journal of Busi- Diakses tanggal 4 Maret 2013
ness, 11(4): 375-386 Suparno. 2010. Tingkat Inflasi dan Rasio Likuiditas
Lestari, M. 2005. Pengaruh Variabel Makro terhadap terhadap Risiko Saham Syariah. Jurnal Telaah &
Return Saham di Bursa Efek Jakarta: Pendekatan Riset Akuntansi, 3(1): 1-9.
Beberapa Model. Simposium Nasional Akuntansi: 15- Susilawati, C.D.K. 2012. Analisis Perbandingan Pengaruh
16 September, Solo. Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas Terhadap
Moechdie, A.H. & Ramelan, H. 2012. Gerbang Pintar Pasar Harga Saham pada Perusahaan LQ45. Jurnal
Modal. Cetakan Pertama. Jakarta: PT Jembatan Akuntansi Vol.4 No.2 November 2012: 165-174.
Kapital Media. Wiguna, R. & Mendari, A.S. 2008. Pengaruh Earning Per
Murwaningsari, E. 2008. Pengaruh Volume Perdagang- Share dan Tingkat Bunga SBI Terhadap Harga
an, Deposito, dan Nilai Tukar terhadap IHSG be- Saham Perusahaan yang Terdaftar di LQ45 BEI.
serta Prediksi IHSG: Model GARCH dan ARIMA. Jurnal Keuangan dan Bisnis, 6(2): 130-142.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 23(2): 175-195. Wongbangpo, P. & Sharma, S. C. 2002. Stock Market and
Nugroho, H. 2008. Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Macroeconomic Fundamental Dynamic Interac-
Bunga, Kurs dan Jumlah Uang Beredar terhadap tion : ASEAN 5 Countries. Journal of Asian Econom-
Indeks LQ45 (Studi Kasus pada BEI Periode 2002- ics 13:27 51.

| 219 |

You might also like