Professional Documents
Culture Documents
Fungsi Produksi yang mencakup Produk Marjinal dan produk rata-rata, Hukum
Kenaikan Hasil yang Berkurang (law of diminishing return), efisiensi penggunaan
input, Hubungan antar input dengan kombinasi biaya minimum, Hubungan Antar
output dengan kombinasi keuntungan maksimum dan kombinasi hasil produksi
Disusun oleh :
Febbi Alfrida Sari
1701015004
Fungsi produksi adalah hubungan antara input dengan output yang dihasilkan dalam satu
periode atau suatu gambaran bagaimana produsen berperilaku dalam memproduksi barang
atau jasa. Dengan kata lain, fungsi produksi adalah hubungan antara nilai produksi (output)
dengan nilai faktor produksi (input) dalam proses produksi. Hubungan tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut:
3 Q3
A G
2
Q2
B
1
C Q1
0 1 2 3 L
Pada gambar di atas, input modal digambarkan pada sumbu vertikal dengan simbol K.
Sedangkan input tenaga kerja digambarkan dengan simbol L. Titik-titik kombinasi input K
dan L yang menghasilkan tingkat output yang sama dapat saling dihubungkan sehingga
membentuk suatu kurva. Kurva ini disebut kurva isoquant.
Pada gambar di atas, telah dipetakan tiga buah kurva isoquant, yakni kurva isoquant 1 (Q1),
kurva isoquant 2 (Q2), dan kurva isoquant 3 (Q3). Semakin kurva isoquant menjauhi titik 0,
maka jumlah input semakin besar, dan jumlah output semakin besar pula.
Dalam teori ekonomi, fungsi produksi diasumsikan tunduk pada hukum yang disebut The
Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang). Hukum ini menyatakan,
apabila penggunaan satu macam input ditambah, sedangkan input lain tetap, tambahan output
yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan mula-mula naik,
kemudian menurun jika input terus ditambahkan.
Produk Marjinal adalah tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga
kerja yang digunakan. ∆TP adalah pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP)
dapat dihitung dengan MP = ΔTP/ΔL. Setiap penambahan satu unit input dapat berdampak
kepada peningkatan produksi, sehingga apabila setiap tambahan satu unit mempunyai
dampak yang lebih kecil maka berlakulah hukum “hasil yang semakin menurun” (The Low
of Diminishing Returns).
Misalnya, tenaga kerja bertambah dari 2 orang menjadi 5 orang, hasil produksi bertambah
dari 20 menjadi 105, yaitu pertambahan sebanyak 85. Maka produksi marjinal 85/1 = 85.
Jika, tenaga kerja bertambah dari 5 menjadi 7, hasil produksi dari 105 menjadi 126,
pertambahan sebanyak 21, maka produksi marjinal menjadi 21/1 = 21. Sehingga
mengakibatkan produksi marjinal semakin berkurang.
Produk rata-rata adalah produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja.
Produksi total (TP), jumlah tenaga kerja (L), maka produk rata-rata (AP), dan dapat dihitung
dengan AP = TP/L.
Misalnya, ketika tenaga kerja yang digunakan sebanyak 5 orang, produksi total adalah 105.
Dengan demikian produksi rata-rata adalah 105/5 = 21. Jika, tenaga kerja yang digunakan 8
orang, produksi total adalah 120. Produksi rata-rata adalah 120/8 = 15. Sehingga
pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah produksi total, dan produksi rata-rata
semakin lama semakin kecil jumlahnya.
Dari fungsi produksi di atas dapat dibuat tabel sebagai berikut:
Dari hubungan jumlah tenaga kerja dan jumlah produksi dapat dibuat kurva yang
menghubungkan ketiga fungsi produksi, yaitu produk total, produk marginal, dan produk
rata-rata.
140
120
100
Produksi Total
80 (MP)
60 Produksi
Marginal (MP)
40
Produksi Rata-
20
Rata (AP
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-20
-40
3. HUKUM KENAIKAN HASIL YANG MAKIN BERKURANG (The Law of
Diminishing return)
Dalam suatu proses produksi apabila secara berturut-turut ditambahkan satu satuan
faktor produksi variabel pada faktor produksi tetap, pada tahap awal, produksi total akan
bertambah dengan pertambahan yang makin bsar, tetapi sampai pada tingkat tertentu
pertambahannya akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif, dan ini
mengakibatkan pertambahan produksi total semakin kecil sampai mencapai produksi
maksimal dan kemudian produksi total menurun.
Dengan menggunakan data hipotetis. Hubungan tersebut dapat dijelaskan melalui Tabel 4.4.
dan Ilustrasi 4.4. sebagai berikut:
Dalam suatu proses produksi apabila secara berturut-turut ditambahkan satu satuan
faktor produksi variabel pada faktor produksi tetap, pada tahap awal, produksi total
akan bertambah dengan pertambahan yang makin bsar, tetapi sampai pada tingkat
tertentu pertambahannya akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai
negatif, dan ini mengakibatkan pertambahan produksi total semakin kecil sampai
mencapai produksi maksimal dan kemudian produksi total menurun.
Untuk lebih jelasnya bagaimana hubungan antara jumlah faktor produksi dengan
produk total, produk rata-rata dan produk marjinal dapat dilihat pada ilustrasi 4.4. di
bawah ini.
300
250
200
Produksi (Y)
150
100
50
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Faktor Produksi (X)
Tingkat penggunaan input yang paling efisien tergantung pada hubungan antara
harga input dan harga output. Gambar 2.2. menyajikan contoh hipotetik sesuai
dengan informasi terdahulu di mana harga padi diasumsikan Rp. 1000/kg pada
tingkat petani dan input Rp 10000/kg. Bentuk fungsi produksi tetap sama
sebagaimana gambar. Karena satuan yang digunakan dalam nilai moneter maka
TPP digantikan dengan konsep TVP (Total Value of Product), APP menjadi AVP
(Average Value of Product) dan MPP menjadi MVP (Marginal Value of Product).
Informasi tambahan yang diperoleh dari gamba. adalah garis TFC (Total Factor
Cost) dan MFC (Marginal Factor Cost). TFC menunjukkan akumulasi biaya
akibat peningkatan penggunaan pupuk misalnya setiap penambahan 25 kg pupuk
akan menyebabkan peningkatan biaya sebesar Rp. 250.000,- .
Tingkat optimum penggunaan input secara ekonomis terjadi pada saat MVP sama
dengan harga input (titik E). Pada daerah di sebelah kiri titik E, MVP>MFC,
artinya tambahan nilai produksi yang diperoleh lebih besar dari penambahan biaya
produksi. Dalam hal ini penambahan satu satuan input masih memberikan
keuntungan. Pada daerah sebelah kanan titik E, tambahan penerimaan akibat
penambahan satu satuan input lebih kecil daripada penambahan biaya yang harus
dikeluarkan (MVP<MFC). MVP=MFC akan tercapai pada saat kurva TFC sejajar
dengan garis singgung (tangen) fungsi produksi. Dengan kata lain MVP adalah
slope dari fungsi produksi dan MFC adalah slope kurva TFC. Pada titik ini profit
yang merupakan selisih antara MVP dan MFC (AB) mencapai maksimum.
Dengan bantuan matematika sederhana tingkat optimum penggunaan input
tunggal dapat dijelaskan sebagai berikut:
Oleh karena MVP x = MPP x . Py maka terdapat tiga cara untuk mencari titik
optimal:
Dalam praktek usaha produksi sering menghasilkan tidak hanya satu macam
produk, tetapi beberapa produk dihasilkan dalam satu kali proses produksi.
Usahaternak sapi perah menghasilkan susu dan daging, usahaternak ayam petelur
menghasilkan telur dan daging atau usahaternak domba menghasilkan wool dan
daging.
Kombinasi berbagai produk yang dihasilkan dari sejumlah faktor produksi yang
digunakan dalam proses produksi membentuk empat macam pola hubungan antar
hasil produksi:
1. Joint Products (Produk-produk dihasilkan secara bersama), yaitu dua macam
produk dihasilkan secara bersamaan dalam sekali proses produksi.
Dalam pengertian sederhana, produksi berarti menghasilkan barang/ jasa. Menurut Ilmu
Ekonomi, produksi adalah kegiatan menghasilkan barang maupun jasa atau kegiatan
menambah nilai kegunaan/manfaat suatu barang.
Produktivitas adalah kegiatan produksi sebagai perbandingan input dengan output. Menurut
Herjanto, produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya
sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal
Fungsi produksi adalah hubungan antara input dengan output yang dihasilkan dalam satu
periode atau suatu gambaran bagaimana produsen berperilaku dalam memproduksi barang
atau jasa. Dengan kata lain, fungsi produksi adalah hubungan antara nilai produksi (output)
dengan nilai faktor produksi (input) dalam proses produksi.
Dalam teori ekonomi ada 3 fungsi ekonomi, yaitu produk total, produk marginal dan produk
rata-rata. Produk Total adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja
pada waktu tertentu. Produk Marjinal adalah tambahan produksi yang diakibatkan oleh
pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. Sedangkan, produk rata-rata adalah produksi
yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Karim, Adiwarman Azwar. 2007. Ekonomi Makro Islami. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Subagiyo, Rokhmat. 2016. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: Alim’s Publishing Jakarta.