Professional Documents
Culture Documents
Ardilasunu Wicaksono
Fakultas Kedokteran Hewan
Institut Pertanian Bogor
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu limbah hasil dari aktivitas manusia adalah plastik. Plastik
banyak digunakan sebagai bahan baku produk yang digunakan oleh masyarakat
sehari-hari. Hasil dari buangan benda berbahan plastik menjadi limbah yang
meresahkan masyarakat. Karena sifat plastik yang tidak mudah terurai di alam,
maka degradasi plastik membutuhkan waktu bertahun-tahun lamanya. Maka dari
itu dibutuhkan proses pengolahan lebih lanjut untuk dapat mengatasai
permasalahan limbah plastik tersebut.
Tujuan
PEMBAHASAN
Definisi Plastik
Jenis-jenis plastik
Secara umum kode plastik berada di dasar, berbentuk segi tiga, di dalam
segitiga akan terdapat angka, serta nama jenis plastik di bawah segitiga, dengan
contoh dan penjelasan sebagai berikut:
Mayoritas bahan plastik PET di dunia untuk serat sintetis (sekitar 60 %),
dalam pertekstilan PET biasa disebut dengan polyester (bahan dasar botol
kemasan 30 %) Botol Jenis PET/PETE ini direkomendasikan hanya sekali pakai
terutama apabila digunakan untuk menyimpan air hangat/panas, karena akan
mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan
mengeluarkan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker.
HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan
terhadap suhu tinggi. Sama halnya seperti PET, HDPE juga direkomendasikan
hanya untuk sekali pemakaian, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida
yang dapat terus meningkat seiring waktu.
3. V-PolyvinylChloride
Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di
tengahnya, serta tulisan V — V yang berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis
plastik yang paling sulit didaur ulang. Plastik jenis ini bisa ditemukan pada plastik
pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. PVC mengandung DEHA yang dapat
bereaksi dengan makanan yang dikemas saat bersentuhan langsung dengan
makanan tersebut karena DEHA ini lumer pada suhu -15oC.
Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan
plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. Sebaiknya
dicari alternatif pembungkus makanan lain yang tidak mengandung bahan
pelembut, seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun
pisang misalnya).
PVC adalah salah satu terbesar sumber dioxin dunia ini. Dioksin dibuat
ketika PVC plastik dibakar dalam insinerator, kompor rumah tangga, pembakaran
sampah terbuka, dan kebakaran kecelakaan di gedung dan kendaraan. Dioksin
dibuat selama pembuatan PVC sehingga limbah produksi kaya akan dioxin yang
sangat beracundan berbahaya. Bahan kimia tambahan beracun tersebut
digabungkan dalam produk PVC.
Ardilasunu Wicaksono 2010
5. PP — Polypropylene
Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP
(polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk yang
berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan
makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Plastik jenis ini
biasa pada botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih
kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik
terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Plastik ini
dianggap paling baik untuk untuk kemasan berbagai makanan dan minuman.
6. PS — Polystyrene
Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya serta tulisan PS
(polystyrene). Plastik ini ditemukan tahun 1839 oleh Eduard Simon, seorang
apoteker dari Jerman secara tidak sengaja. PS biasa dipakai sebagai bahan
tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Bahan ini
dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka
tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar
(cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan
mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.
Ardilasunu Wicaksono 2010
7. OTHER
Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan
OTHER (SAN - styrene acrylonitrile, ABS - acrylonitrile butadiene styrene, PC -
polycarbonate, Nylon). Bahan-bahan ini dapat ditemukan pada tempat makanan
dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah
tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.
SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan
suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan.
Biasanya jenis ini terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat
makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan
sebagai bahan mainan lego dan pipa. SAN dan ABS merupakan salah satu
bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan.
Ardilasunu Wicaksono 2010
Limbah plastik
Plastik daur ulang dapat dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu
plastik yang didaur ulang langsug dari industry (post-industry), dan plastik yang
didaur ulang langsung dari industry (post industry), dan plastik yang didaur ulang
dari rumah tangga (post-consumen). Plastik yang didaur ulang ulang langsung
dari perindustrian lebih mudah diperoleh dan kualitasnya hampir sama dengan
bahan plastik murni, karena merupakan bagian yang tidak dapat digunakan dari
proses pembuatan produk jadi. Adapun limbah plastik yang didaur ulang dari
post-consumen sering menjadi masalah, karena selain jenisnya beragam
diperkirakan produknya telah terkontaminasi subdtansi lain seperti resin. Untuk
mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan limbah plastik diproses melalui
tiga tahapan sederhana, yaitu pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat
besi dan sebagainya.
Ardilasunu Wicaksono 2010
KESIMPULAN
Salah satu limbah hasil dari aktivitas manusia adalah plastik. Hasil dari
buangan benda berbahan plastik menjadi limbah yang meresahkan masyarakat.
Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam
bentuk thermoplastik. Tanda pengenal plastik itu sendiri dibagi menjadi tujuh
kelompok yang memiliki karakteristik biologis dan kimia tersendiri. Pengelolaan
limbah plastik dapat digunakan dengan pemakaian kembali plastik bekas pakai
(reuse), mendaur ulang plastik (recycle), dan dapat menjadikan plastik sebagai
matriks suatu bahan produk.
DAFTAR PUSTAKA
Setyawati D .2009. Pemanfaatan Serat Sabut Kelapa dan Plastik Daur Ulang
untuk Papan Komposit Berlapis Anyaman Bambu [disertasi]. Bogor:
Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.