You are on page 1of 34
SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI skkmigas (SKK Migas) KANTOR PUSAT WISMA MULIA LANTAI LG, 21-23, 27-31, 33, 36 - 40 JALAN JENDERAL GATOT SUBROTO NO.42 JAKARTA 12710 PO BOX 4775 TELEPON: 962.21 2824 1607 FAX: 162 21 2024 9009 Nomor e919 /SKKD2000/2013/S7 Jakarta, 4 april 2013 Lampiran : Sebagaimana terlampir Hal Perubahan Ketentuan Buku Kepada Kedua Pedoman Tata Kerja ‘Seluruh Kontraktor KKS Nomor 007-RevisiU/PTK//2011 Tentang Pengelolean _Rantai up.: VP SCM/Sr. SCM Manager! ‘Suplai Kontraktor Kontrak Kerja Pimpinan SCM Sama Terlampir disampaikan Surat Keputusan Nomor KEP-0066/SKKO0000/2013/S0 tanggal 3 April 2013 tentang Perubahan Ketentuan Buku Kedua Pedoman Tata Kerja Nomor 007-RevisiW/PTKI/2011 Tentang Pengelolaan Rantai Suplai Kontraktor Kontrak Kerja Sama Dengan diberlakukannya Surat Keputusan tersebut, maka: 1 Seluruh ketentuan dalam Buku Kedua PTK 007 Revisi-ll, kecuali yang secara tegas diubah, diganti, atau dimodifikasi dalam Perubahan Ketentuan Buku Kedua PTK 007 Revisi-l! dinyatakan tetap beriakt Ditetapkan bahwa: a. Semua kegiatan pengadaan barangijasa yang pada tanggal ditetapkannya Surat Keputusan ini telah dimulai, namun belum sampai pada tahap pemasukan penawaran bagi kegiatan pengadaan dengan sistem pemasukan penawaran 1 sampul dan 2 sampul, atau penawaran harga bagi kegiatan dengan sistem pemasukan penawaran 2 tahap, harus menyesuaikan dengan ketentuan dalam Perubahan Ketentuan PTK 007 Revisi-I ini b. Semua kegiatan pengadaan barangljasa yang pada tanggal ditetapkannya Surat Keputusan ini telah dimulai dan peserta pengadaan telah memasukkan dokumen penawaran bagi kegiatan pengadaan dengan sistem pemasukan penawaran 1 sampul dan 2 sampul, atau pemasukan penawaran harga bagi kegiatan dengan sistem pemasukan penawaran 2 tahap, proses selanjutnya tetap mengikuti ketentuan Buku Kedua PTK 007 Revisi-Il yang belum dilakukan perubahan ketentuan. Demikian disampaikan untuk dipatuhi dalam pelaksanaannya. SATUAN KERJA KHUSUS skkmigas PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK Migas) SURAT KEPUTUSAN Nomor : KEP- 0066 /SKKO0000/2013/S0 TENTANG PERUBAHAN KETENTUAN BUKU KEDUA PEDOMAN TATA KERJA NOMOR: 007-REVISI-IPTK//2011 Menimbang Mengingat TENTANG PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA KEPALA SKK Migas bahwa, keberpihakan kepada Perusahaan Dalam Negeri perlu ditingkatkan agar dapat berperan secara optimal dalam menunjang kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi; bahwa, agar kegiatan pengadaan barangijasa di Kontraktor Kontrak Kerja Sama ("KKKS") lebih efektif, beberapa ketentuan dalam Buku Kedua Pedoman Tata Kerja Nomor 007-REVISI-IVPTK//2011 Tentang Pengelolaan Rantai Suplai Kontraktor Kontrak Kerja Sama ("Buku Kedua PTK 007 Revisi-II") perlu dipertegas dan diperjelas; bahwa, berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, dipandang perlu untuk melakukan perubahan ketentuan pada Buku Kedua PTK 007 Revisi-lI Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi; Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi; Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi; Peraturan Menteri ESDM Nomor 9 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi; Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 Tahun 2013 tentang Tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri Pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi; Surat Keputusan Kepala BPMIGAS no. KEP-0003/BP00000/2011/SO tanggal 19 Januari 2011 tentang Buku Kedua Revisi-!I Pedoman Tata Kerja Pengelolaan Rantai Suplai Kontraktor Kontrak Kerja Sama; MEMUTUSKAN.. ? skkmigas Menetapkan PERTAMA KEDUA KETIGA KEEMPAT SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUM (SKK Migas) Surat Keputusan Nomor : KEP-o066 /SKKO0000/2013/S0 Tanggal: 3 april 2013 MEMUTUSKAN Mengesahkan Perubahan Ketentuan Buku Kedua PTK 007 Revisi-Il dengan mengganti dan/atau mengubah beberapa ketentuan sebagaimana disebutkan dalam lampiran Surat Keputusan ini (‘Perubahan Ketentuan PTK 007 Revisi- ry; Penggantian dan/atau perubahan sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Buku Kedua PTK 007 Revisi-l yang berlaku untuk Pengadaan Barang/Jasa oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama di lingkungan kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi; Dengan berlakunya Perubahan Ketentuan PTK 007 Revisi-ll ini, maka seluruh ketentuan dalam Buku Kedua PTK 007 Revisi-ll, kecuali yang secara tegas diubah, diganti, atau dimodifikasi dalam Perubahan Ketentuan PTK 007 Revisi-Il dinyatakan tetap berlaku; Dengan berlakunya Perubahan Ketentuan PTK 007 Revisi-I bahwa: a. Semua kegiatan pengadaan barang/jasa yang pada tanggal ditetapkannya Surat Keputusan ini telah dimulai, namun belum sampai pada tahap pemasukan penawaran bagi kegiatan pengadaan dengan sistem pemasukan penawaran 1 sampul dan 2 sampul, atau penawaran harga bagi kegiatan dengan sistem pemasukan penawaran 2 tahap, harus , ditetapkan b, Semua kegiatan pengadaan barang/jasa yang pada tanggal ditetapkannya Surat Keputusan ini telah dimulai dan peserta pengadaan telah memasukkan dokumen penawaran bagi kegiatan pengadaan dengan sistem pemasukan penawaran 1 sampul dan 2 sampul, atau pemasukan penawaran harga bagi kegiatan dengan sistem pemasukan penawaran 2 tahap, proses selanjutnya tetap mengikuti ketentuan Buku Kedua PTK 007 Revisi-Il yang belum dilakukan perubahan ketentuan. Surat Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila terdapat hal-hal yang belum cukup diatur dalam Surat Keputusan ini akan ditetapkan kemudian. Ditetapkan di Jakarta Padatanggal 3 april 2013 Surat Keputusan Kepala SKK Migas Nomor: KEP-_0066_/SKKO0000/2013/SO Amandemen Pedoman Tata Kerja Pengelolaan Rantai Suplai Kontraktor Kontrak Kerja Sama Nomor 007 Revisi-IvPTK/2014 Buku Kedua: Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Paragraf Semula Menjadi / Ditambahkan 1, PENGERTIAN 1.31. Perusahaan Dalam Negeri adalah perusahaan | 1.31. Perusahaan Dalam Negeri adalah perusahaan ISTILAH Nasional yang lebih dari 50% (lima puluh yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik persen) sahamnya dimiliki oleh perseorangan Indonesia yang melakukan penanaman modal di warga negara Indonesia, negara Republik wilayah negara Republik Indonesia dan minimal Indonesia, pemerintah daerah, Badan Usaha 51% (lima puluh satu persen) dari saham yang Milk Negara BUMN) atau Badan Usaha Milk memiliki hak suara (voting right), hak dividen Daerah (BUMD). dan hak Kendall Manajemen dimilki oleh perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha milk negara (BUMN), badan usaha milik daerah (BUMD), pemerintah daerah atau negara Republik Indonesia serta minimal 2/3 (dua per tiga) anggota direksi adalah warga Negara Indonesia. 1.92, Perusahaan Nasional adalah perusahaan yang didirkan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dan melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia namun_tidak memenuhi persyaratan sebagai Perusahaan Dalam Negeri. 1.39. Bank Swasta Nasional adalah Bank Umum selain Bank Umum yang berstatus BUMN/ BUMD, dan bukan Bank Asing sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia, 1.40. Pabrikan adalah badan usaha yang kegiatan usahanya menghasiIkan barang, melalui proses pengolahan bahan baku, proses pembuatan/ erakitan barang dari bahan baku atau komponen Penyusunnya sehingga terjadi perubahan sifat, ‘wujud, dan/atau fungsi dari suatu barang sehingga ‘memilikinilai kegunaan dan nilai ekonomi yang lebih tinggi Halaman 1 dari 22 gt tf Amandemen Pedoman Tata Kerja Pengelolaan Rantai Suplai Kontraktor Kontrak Kerja Sama Nomor 007 Revi WPT K2011 Buku Kedua: Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa No. Bab Paragraf Semula Menjadi / Ditambahkan 1.41 1.42. 1.43. 1.44, 1.48, Prinsipal adalah perorangan atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum di luar negeri atau di dalam negeri yang menunjuk agen atau distributor untuk melakukan penjualan barang dan/atau jasa yang dimilki/ dikuasai. Prinsipal dibedakan menjadi Prinsipal produsen, Prinsipal supplier dan Prinsipal pemilik peralatan, Prinsipal Produsen adalah perorangan atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum, berstatus sebagai produsen yang menunjuk badan usaha lain sebagai agen, ‘agen tunggal, distributor atau distributor tunggal untuk melakukan penjualan atas barang hasil produksi dan/atau jasa yang dimilik/dikuasal, Prinsipal Supplier adelah perorangan atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang ditunjuk oleh Prinsipal produsen untuk menunjuk badan usaha lain sebagai agen, agen tunggal, cistributor atau distributor tunggal sesuai kewenangan yang diberikan oleh Prinsipal produsen. ‘Agen adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak sebagai perantara untuk dan atas nama Prinsipal berdasarkan perjanjian_ untuk melakukan —pemasaran tanpa_—melakukan pemindahan hak atas fisik barang dan/atau jasa yang dimilikidikuasai oleh Prinsipal_ yang menunjuknya. Agen Tunggal adalah perusahaan perdagangan nasional yang mendapatkan hak eksklusif dari Prinsipal berdasarkan perjanjian sebagai satu- satunya agen di Indonesia atau wilayah pemasaran tertentu, Halaman 2 7 * a Amandemen Pedoman Tata Kerja Pengelolaan Rantai Suplai Kontraktor Kontrak Kerja Sama Nomor 007 Revi /PTK/2011 Buku Kedua: Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa No. Bab Paragraf Semula Menjadi / Ditambahkan 1.46. Distributor perdagangen nasional yang mendapatken hak feksklusif dari Prinsipal berdasarkan perjanjian sebagai satu-satunya distributor di Indonesia atau wilayah pemasaran tertentu Tender adalah tawaran untuk mengalukan harga, memborong pekerjaan, atau menyediakan barang. Tender pelelangan umum, pelelangan terbatas, pemilinan langsung atau penunjukan langsung Kendali menentukan/menunjuk anggota dewan direksi dan/atau membentukimengubah anggaran dasar perusahaan. 1.47, 1.48, Tunggal adalah perusahaan dapat dilaksanakan dengan metode Manajemen adalah hak —_untuk 2. TEMPAT PELAKSANAAN PENGADAAN 4, TEMPAT PELAKSANAAN PENGADAAN. 41, Proses pengadaan barang/jasa harus dilaksanakan di dalam wilayah negara Republik Indonesia Bagi Kontraktor KKS dalam tahap berproduksi, proses pemilihan Penyedia Bereng/Jasa untuk paket pengadaan dengan nilai perkiraan sampai dengan Rp.2.000.000.000,00 ‘sampai dengan US$200,000.00 (dua ratus ribu dolar Amerika Serikat) wajib diselenggarakan di provinsi daerah operasi utama Kontraktor KKS. 42. (dua milyar rupiah) atau i Hal 19 3.7.5. Penetapan status kepemilikan peralatan dari 6.4.1, Penetapan status kepemilikan dari peralatan didasarkan pada fakta bahwa peralatan fersebut telah tercatat dalam pembukua sebagai mili, atau didasarkan pada fakta yang meyakinkan bahwa pada saat akan melaksanakan pekerjaan, peralatan tersebut sudah menjadi mili, antara lain berupa surat Perjanjian rencana pembelian peralatan terkalt 3.7.5. Penetapan status kepemilikan dari peralatan’ 4 Pada tahap proses pengadaan didasarkan pada: a. Fakta bahwa peralatan tersebut telah tercatat dalam pembukuan sebagai milk, atau b. Fakta yang meyakinkan bahwa pada saat ‘akan melaksanakan pekerjaan, peralatan tersebut sudah menjadi milk, antara lain berupe surat perjanjian rencana pembelian peralatan terkait 7 Amandemen Pedoman Tata Kerja Pengelolaan Rantai Suplai Kontraktor Kontrak Kerja Sama Nomor 007 Revisi-II/PTK//2011 Buku Kedua: Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa No. | Bab Paragraf Semula Menjadi / Ditambahkan 2.Pada tahap pelaksanaan _pekerjaan, didasarkan pada fakta yang meyakinkan bahwa a Pada saat mulai_melaksanakan pekerjaan peralatan tersebut sudah menjadi milik dari perseorangan atau badan usaha sebagaimana yang dinyatakan dalam surat penawaran dan/atau —lampirannya, —_dibuktikan dengan pembukuan dan/atau bukti kepemilikan lainnya yang sah; dan b. Selama _pelaksanaan _pekerjaan, peralatan tersebut tetap menjadi milk dati perseorangan atau badan usaha sebagaimana yang dinyatakan dalam surat penawaran dan/atau lampiran- nya, dibuktikan dengan pembukuan dan/atau bukti kepemilikan lainnya yang sah. Vv Hal 2. PENYUSUNAN 2. PENYUSUNAN PAKET PEKERJAAN PAKET. 24 PEKERJAAN 24.4. Paket _pekerjaan merupekan _kebutuhan barangjjasa yang iperiukan oleh satu Kontraktor KKS untuk melaksanakan salah satu jenis kegiatan _eksplorasi/produksi dan/atau kegiatan terkait iainnya Kebutuhan barang/jasa dari beberapa_jenis kegiatan dar/atau dari beberapa Kontraktor KKS dapat digabungkan dalam 1 (satu) paket Pengadaan, dengan syarat 4. Dilakukan berdasarkan _pertimbangan teknis, keekonomian, efekifitas dan efisiensi yang dikaikulasikan secara keahlian; dan 2. PENYUSUNAN PAKET PEKERJAAN 2.1, Paket pekerjaan merupakan kebutuhan barang/jasa yang diperlukan oleh satu Kontraktor KKS untuk melaksanakan salah satu jeniskegialan| ‘eksplorasiproduksi dan/atau kegiatan _terkait lainnya, 2.2, Kebutuhan barang/jasa dari beberapa jenis kegiatan dan/atau deri beberapa Kontraktor KKS dapat digabungkan dalam 1 (satu) paket Pengadaan, dengan syarat: 2.2.3. Dilakukan berdasarkan pertimbangan_teknis, keekonomian, efektiftas dan efisiensi yang dikelkulasikan secara keahlian; dan sg gh Amandemen Pedoman Tata Kerja Pengelolaan Rantai Suplai Kontraktor Kontrak Kerja Sama Nomor 007 Revisi-I/PTK/U2011 Buku Kedua: Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa No. Bab Paragraf Semula Menjadi / Ditambahkan 2. Bukan merupakan jenis pekerjaan yang menurut sifat_pekerjaan dan besaran nilainya seharusnya dilakukan oleh usaha kecil termasuk koperasi kecil, serta 3. Bukan —merupakan —usafa untuk menghindarkan kewajivan pemanfaatan produksizkompetensi dalam neger 2.1.2. Pemecahan paket pekerjaan dalam rangka menghindari —kewajiban _melaksanakan pelelangan dan/atau_ -menghindari betas kewenangan tidak dibenarkan. Pemecanan paket pekerjaan ke dalam beberapa paket pengadaan dizinkan dalam hal 1. Merupakan —pemisahan __beberapa pekerjaan jasa yang secara teknis dapat dipertanggung jawabkan, —_misalnya pemisehan pekerjaan listrix, mekanik dan sipil dalam suatu proyek; atau 2. Dalam upaya_|_mengutamakan penggunaan barangjjasa Produksi Dalam Negeri, dengan cara memisahkan peket barangijasa Produksi Dalam Negeri dari paket pekerjaan utama; atau 3. Untuk memenuhi kebutuhan pengisian kembali persediaan; atau 4. Merupakan —pemberian _kesempatan berusana kepada usaha kecil termasuk koperasi kecil setempat; atau 5. Merupaken bagian-bagian dari peket Pekerjaan Bersifat Kompleks yang dalam pelaksanaannya membutuhkan_berbagai kualifikasi, atau 6.Dalam usaha menghidarkan penguasaan seluruh pekerjaan oleh satu Penyedia Berang/lasa. 2.24, 2.25. 23. 24. 25. 261 25.2. 25.3, Bukan merupakan jenis pekerjaan yang menurut sifat pekerjaan dan besaran nilainya seharusnya dilakukan oleh usaha kecil termasuk koperasi kecil; serta Bukan merupakan usaha untuk menghindarkan kewajiban _pemanfaatan _produksi/kompetensi dalam negeri Pelaksanaan pengadaan jasa konstruksi dapat dilaksanakan_ secara terintegrasi yang mencakup kegiatan engineering procurement and construction (EPC) atau engineering procurement construction and ‘installation (EPC!) atau front end engineering design procurement construction and installation (FPC\), atau dilaksanaken secara tidak terintegrasi, Rencana penyusunan paket pekerjaan_jasa konstruksi menjadi paket front end engineering design procurement construction and installation (FPCI) harus terlebin dahulu mendapatkan persetujuan dari SKK Migas, Pemecahan paket pekerjaan dalam _rangka menghindari kewajiban melaksanakan pelelangan dan/atau menghindari batas kewenangan tidak dibenarkan. Pemecahan paket pekerjaan ke dalam beberapa paket pengadaan diizinkan dalam hal: Merupakan pemisahan beberapa pekerjaan jasa yang secara teknis dapat _dipertanggung jawabkan, misalnya pemisahan pekerjaan listrik, mekanik dan sipil dalam suatu proyek; atau Dalam upaya _mengutamakan penggunaan barangijasa Produksi Dalam Negeri, dengan cara memisahkan paket barangljasa Produks! Dalam Negeri dari paket pekerjaan utama; atau Untuk memenuhi kebutuhan pengisian kembali persediaan; atau Halaman t z Q' é Amandemen Pedoman Tata Kerja Pengelolaan Rantai Suplai Kontraktor Kontrak Kerja Sama Nomor 007 Revisi-Il/PTK//2011 Buku Kedua: Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa No. | Bab Paragraf Semula Menjadi / Ditambahkan 2.5.4, Merupakan pemberian kesempatan berusaha kepada usaha kecil termasuk koperasi kecil setempat; atau 2.6.5. Merupakan bagian-bagian dari paket Pekerjaan Bersifat Kompleks yang delam pelaksanaannya membutuhkan berbagai kualifikasi; atau 2.6.6. Dalam usaha menghidarkan penguasaan seluruh pekerjaan oleh satu Penyedia Barang/Jasa. 4. Ix | 4.3. KETENTUAN 1.3.1. Nilai jaminan penawaran adalah antara 1% | 1.3.1. Nilai jaminan penawaran adalah antara 1% (satu Hal JAMINAN (satu persen) sampai dengan 3% (tiga persen) persen) sampai dengan 3% (tiga persen) dari nilai 107 PENAWARAN, dari-harga penawaran, Apabila _jaminan penawaran, penawaran yang diserahkan lebih besar dari 4. Khusus untuk peserta pengadaan yang 3% (tiga persen) tidak menyebabkan berstatus Perusahaan Dalam Negeri dikenakan diskualifixasi, jaminan penawaran sebesar minimal 5%o (lima 1.3.2. Jenis mata uang jaminan penawaran harus permil) dari nilai penawaran. sama dengan jenis mata ang yang 2. Apabila peserta pengadaan adalah konsorsium digunakan dalam penawaran; Perusahaan Dalam Negeri dengan 1.3.3. Pada dasamya harus diterbitkan oleh Bank Perusahaan Nasional dan/atau dengan Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat/BPR) yang berstatus BUMN/BUMD. Dalam hal tidak —memungkinkan untuk diterbitkan oleh Bank Umum yang bersatus BUMN/BUMD, dapat diterbitkan oleh bank swasta nasional yang beroperasi di wilayah negara Republik Indonesia atau diterbitkan oleh perusahaan asuransi dalam negeri Perusahaan Asing, dan peran pengerjaan oleh Perusahaan Dalam Negeri minimal 30% tethadap nilai_biaya langsung dalam penawaran, maka dikenakan —jaminan Penawaran minimal sebesar: [( Sho x Y) + (1% x Z)] x Nilai Penawaran Dengan penaertian: © Y = persentase eran Perusahaan Dalam Negeri dalam pelaksanaan Kontrak, minimal 30% (tiga pulun persen) = Z = peran Perusahaan _ Nasional dan/aiau Perusahaan Asing yang menjadi anggota Konsorsium yang dibentuk oleh Perusahaan Dalam Negeri Halaman 6 dari 22, {f

You might also like