You are on page 1of 33
rary fees aie Ce EMU a sUs tat aa FISIOLOGI DAN PATOLOGI SALIVA FISIOLOGI DAN PATOLOGI SALIVA renull Ir. cirg. Nila Kasuma, M.Biomed Reviewer: Prof. Dr. de: Youwirast, PA (X) Prof: Ds dr Ervati Darvrin, PA [K] Prof de. Fadil Gonzi, PhD, SpGK ustras! Sampul dan Penata isi: Dyans Fubrezionalda Sokit Hak Cipta pada Penults Dicecak dan diterbitkan oleh: Anddaiae Unlversity Press 41. Situjuh No. 1, Padang 26129, Telp/Faks. : 0751-27066 email ; cebitunand@ymail.com Facebook : AU Press (Andalas University Press) Anggota : ‘Asosiasi Penerbit Penguruan Tingel Indonesia (APPTI) Cotalan: |. Padang, 2015, Ison ; 978-602-821-69-8 ‘Fabia anbvend Urea Tang — Darang merywun ela sh jerutak stag tavocira bahrain tl doi pena Si! @ aa) a eal 89 wat a den oor dlénnn dong pars z Moti felon dase sets pag air, LCD} ia Ne) eu DEC B37 Unni donde png niga pe 8 DUSN.00. fins mipe rica a trangantay,wemsmertan rege sor meta HEEQE2 UT ‘Rat nda dang pws pea rma Sava tan dart cen ple rch RO Ree reas eee PRAKATA Rasa syulkur yang dalam penulls sampatkan keyraila Allah SWT, arena berkat kemuraherNya buku ini dagat penulis sclesaikan sesuai yang Giharapkan, Dalam buku tnt kam! tiembahas “Fisiolagi dan Patolog! Saliva’, suatu spesimen fislagis tubub yang penting dan mudah cars pengumpitiannya, memnpunyal sonsitiftas dan kealawatan gada hasil Sehingga buku dtkaraplan bermunfaat bagi cabang. disiplin itmu keecioleran, Khususnya sim kedokteran gigi dan biomedik. Buku ini dibuat ¢alam rangka merperdalam pemahainen masalah spesimen alternsaif dalam ponelitien. Penulisan bul tenteng saliva bectujuan untu’e *wernbantu pemahaman, pengeunean saliva dalam mempercepat proses penegakan diagnos, evaluasl penyukit dan manguringt everell cost hiaya polayanan kesebatan yang ting. Dalan wenguransi tertalitas dan morhiditas yang berhubungan dengan penyakitdl Wat renggamulut, has diagnostik saliva dapatdipergunalcan. Dalam prases pendalawan materi saliva inl, ceptunya kami wiendapatkan bimbingan, aahan Koreksi dan saran, aintnk im rasa terima kesih yang sedalam-dalernya penulls sampuikan" : Prof. itd ‘Yanvrlrasd, PA (K), Prof, De dr Eryats Darwin, PA [K], Prot dx Fadil Oon: PhD, SpGX, dan thm yang teluh banyak membantu dalam penyusuncr ‘mule ini. Demikian bul ini saya tat semoga memberllean maniaal, Padang, 15 Jannari 2015 Penyasin, Dr dig, Nila Kasumu, M.Diomed DAFTAR IST PHAKATA DAFTAR IST BABI SALIVA LLL. Anatomi Keleajer Saliva 1.11, Perkembangan jariugan kelenjar saliva, 1.2, Komposist dan fangsi kelanjar saliva 1.2.1, Subtanst Blologis dan Fungsi Saliva 1.3. Mokanisine Sekres! Saliva 14, Karalctoristik Saliva LAL, Kapasitae Qufler Saliva LAD, Viskosttas Saliva 1.4.3. Laju Aliran Saliva 143.1, Paktor yang mempangenutis: 14.82, Metace pengukuran laji alftan saliva 1.5, Metode ponguinpulan saliva 1.S.L. Metode peruguenpulan wiisle saliva 1.5.2. Metode pengumputaa saliva glandular 16, Metode processing dan penyimpanan galiva BABI PATOLOGISALIVA A. Dry Nanth [Xerustomin) B. Siogen Syndrome Halaman 1 cee 10 2 7 vr 18 19 19 22 2 23 25 26 a1 aL a ©, Sialarhea (Hypersalivation; Pryalisny D, Sislolithiasis| BAB IM SALIVA SEBAGAL SPESIMEN DAGNOSTIE DAFTAR PUSTAKA INDEX 38 ag BABI SALIVA Saliva adalah cairan sekresi elsokrin di alata mulut yang berieontek dengan muknse can gigi, berasal trrutama dari tiga pasang kelenjar selva meyur dan kelewigr saliva minor pada mukosa oval. Saliva adalah cairan sekres| eksakrin di dulara malut yang berkontake deigan mukosa dan Wig), herasal toratama clic ge paseng kelenjar saliva mayor Gan kelon jar Saliva minor yada reukosn oral (Walsh, 2006), Berdasarkan sumbernya ude rlaa jenis seliva yaity saliva glandular yang berasal dari keleajer saliva dan’ whole saliva. Whole softva adelah cempuran eiran yang beracel dari kelesjar silva, sulkus gingival, bansudat mulcssa oral mucus dari vongga hidung dan faring. baker! oval, ‘isa mukanan, epitel yang veccleskuamas, sel darah , serta sebugian loci obat nbatan dan pruduk kimis (Almeida er wi, 2008), Hevslasarkcan stimulaci, ada dua jenis saliva yain unstimulated sulive Gan stipulated saliva, Unstimidatedt saliva adalah saliva yang dihasiian lam leadaan istirahat tanpa stfoulast oksegen atau farmakologis , Yang raemililialfzen yang Kecll aamun kontiau, Stimulated sativa adalah saliva yang dihasiflsan karana stinwulasimekanif, gustateri, olfaktori, atau stimulus farnalealog)s (Edgar et ci, 2002}, LL. Anatamt Ketenjar Saliva Saitra dipreculst oleh ta pasang kelenjar saliva mayor yeti parotid, submandibular daxsublingsal beserta lenjurmineryanstersebardibuwan, epitalium oral. Tap kelanjar torhadep tecal volume saliva berkantribust Seharyale 20% dant tolenjor parotid, 60% dant kelenicr sulbmandl ular, 65% ari sublingual don 5 % dari kelenjar minor (Fest rom et a, 2022) Kelenjar parotid adalan kelenjar saliva torbesur, dengan erat antare 15 sampat 40 pram daa beruluran 63 om. Keleujar paratitl memilila Tobns superfirtal yang leas dan lobus profundal dewan N. Factuts yang, torlatale dl amtasn loses leobus. Seliartgh da Gece ce ee Jenjar aksesurl dar duktus yansgterletal di sekitar MMascetor Kelenjar tered sei 3 samp 24 os Ta ag ese tea Feacilis Ai lobe supers (Aly2010), Volue Yelener pared ala 2,5 lei lohih besar daripadia kelenjar mandibula dan 6 Kall lebih besur dibandinglon dengan kelenjar sublingual (Cine er a, 2008). Siva dant Yolen paroillechubumgut dengan rongga mulut rnolalui duldus eksireton yang hervkuran paniang 7-5 em. Dultus Ikelenjar parotid dizebut Stensoa’s ducts yang hermuara di darrah se:ing moler due ates, Pada stimulated sativa, ketenjar paroud memiliki pavan dorunan dalam inerespon stimulus yang lu vepsrt asa Strat Lal allan saiva parotid seria dengan aj aliran saliva kelanjarsul>nndibla, setangfan pada saa rernyah a alr sla dar: Relenjorporatid 2 kal lebih hesar ditandingican laju aliran salva yang berasal dart kclenjat subinandibula (Bkstrom et a), 2012]. ina ar rat mire ah seen aaiegges Gambar 1.1, Kelenlar SallvaMeyor (Satbots, 2007) ci ry erdiridari .njargubmandibulaterletak disegitizasahmencibuleryang te ee er rastror Digan tesdanteplinvetay manila Beralaya adalah selsitar SO % berat kelenjar parotid dengan beret: cate 7 gram sampal 15 gram. Duktus Kelenjar submandibula eee duktus Warthan yang \etletak di dasar mulut pada keedua sisi fren Se eae ee 907 bekas Worle berlaean Goran 5 um dan nielmrssi bavian superior Nifipoglosus dan bagian 6 nuodus bimia yang dttemutan di sagitiga subiqundihular: Refleks surat secterc stirmuius melanik lerrena pergerakan lidab dau bikie bergeran alate sel sokretori tortura pada kelenjar submandibula (Aly.20 10), Relenjar saliva yang herulairan paling kevil adalah kelenjar sublingal sengan borat antara 2 gram surapai 4 gram, Kelenjar sublhiqual lerletale ali dalsm dacar mitt antara mandibula dandt, Gentoylosses (Alv2010), Kolenjar sublingnal tidak memtili kepsula fascia yan julas don dius yang dominoa, namun terdapal drainase 10 dokuus kecil yang disebut stasis of Rivinus. Pada umonunya, behorapa Guktus dt Raglan anterior alu mombenuk set cuktas yang iehth besar paitu dalccus Hartholia eavekrosien sulivs mela duktas Warthen, Duldus Bortholin cagan dls Werhton di sxbifngued earuncola pada kedua sisi lrenulom lingusdis (Nolsinger duc Bei, 2007), Kelonjar saliva minor terfetak di submucosal dilbawah Tanina propria da paling banyak ditamuean di bin lida, raulsosu pipi, dan palaeams, tonsil. supragiotts, dar, sinusparanasal. Keleajar saliva minor dinamalan berdosavkan lokasinya. Terdupat 600 sampai 1000 kelenjar suliva minor yetig berukuran dm sampai 5 mm poda rongpa inuluesampal oro luring. Setisphelonjermemiliki satu duiccus yanu:mangoknesikun secaTa langsing Ke ranpyat mulut (Garvan, 2203). Naliva duri kelonjar saliva minor sanertt Kslenjar buat, palatinal,labtal ling, diseleresikain motalui dulstus vang eal yang tersebur di opitelimm. Puda manusiy, hanya kelenjar saliva tnluor yang mensskresikan saliva seeara gpontan, Saliva yang dihasilkan beralivan lacabat paca sianghari dan saat istirahat (Holsingeretal,2009), Masing-vuasing Ikclonjar salva menglsilltan sekresi yang berbeda, Reidasarkan snd histovkemical staining pada scl acinur , sel Sdasifikasikan sebagai basophille serous dan eosinaghilic mucote cel us cell menuilie 7'anula protein dan berhubungan cengan sckrest alt dan enzim, sedangiean muevas cel! hechubuugan dengan sekresi mucin yang kental yen tersimpan ai vakuola sel (Gatrant, 2003] Kelenjar pamtid merupalsan kelenjar sercus, kelenjar swbruandibuler isebut Kelonjar serenaucaus yong terdiri davi 107A sel mucous dan 90% serous, dan elonjar sublingual dan kelonjar minor adalah \elenjar mucous. Kelenjer minox linguill pastertor (Yon Ebner‘splunil) pada papilla vallote dan /vliaic adalah Upe sents, Kelenjar anterior lingual Blandi Nukit terietak ui perrmukean ventm! di dekut franulim thigualis dan, metisekcestitan rucaus. Kelenjar minor adalah lclenjar aekresl mucous Gan secretory smmunaylobutin-A (Garrat, 20039, coed yang dineimalam primary card Primary cord ini akan menjadi specialization ei lumenization er saliva (Carvant, 2003) Garahar 1.2 Tehap-tatian perkembangom le! enfar saliva (Garrent, 2003) tan koordinasl fanget .n peteahangaa bern (branching) inelibetisan Knots f Rusa on dapat in resoepl nates lrabulaer, kor nesenkiinal adalah ltr yang esensial ert adp diferentes ceepitclia. Singin dapetsotghertian pees bratriny, Se) eel pata iumpula oe buloanas meagelspresiemn E Caherins dan eles pais perlkatan sel Jeng sot tdak dapat nombre desyason sau tight jncte slave ahapan predferetiosr, Dslam Keeden” i 12] epitsLaloas manjaul lehih plastis dan aendesah ntzsenkim bordel gien selyangpaling aio mul damap ae Reda szat pectuninchan ters teria /beslunju, epithelial perenciyn Yelenjar saliva mulai terbentul. Proses branching dembutuhkan basement menibrane. Salivary epithelial call berkontak dengen, aolckul tuatriks me'el al intergins yaa mangaltifkiaa ckepresi yen dew signaling pathway selaina pertumbuhan saa porkembangan kelenjar saliva. Inferahsi antara laminin day syndecan membran éol dan 1 intergin Dberporan clalam proses indus! doferens:asi col acinar. Cnidermal growth {actor danreseptornya jigatieregulasi proseubranching fibzablast seawth factor 7 (keratinaeyta growth factor) mengoutsol perpajangan jaringaa (clongasl), Saat altivites tyrosine kinase dari eeaptor etdecmnal growth actor 23 blok, astivitas bashing semakin menurun dan porkembange Jlanjar terhenti pidermal zrowth factyor mengontrel proses branching dongan cura rengetuc elespresi a6 integrin laminin reseptor, jeg proksimal dari epithelial chad utama, yamg_psling deleat dengan roggu mulut betdefcrensias! menjadi exeretary duct utama, Bebecapa cabang per'aina membentuk cahang sokunder excretory duct, Selanjutnys, percabangan akan membentule ductus intra Iniular yang hendclereensiasl ingjadh duktas siriaed, granular, dam intercalataed. Jamenivation (D&E) dimulai dari bogian tengah ke proksimal, earad: secarasinnltza dengan chfzrenslast Spevialzation layisan yang lebih dalam Melibatian polaritas sttoblasmikt dan perkembangan apical-junetional complex, s2hingga memulat pembentulean extra coluler space (umiea), Sal di lapisan tercolam berdiferensias! meniadi sel kbusus yuitu Inpercalaceci, gramula, suraled dan excretory ducts. Sel di lopisan ‘ecluar pada seximen duktst berditerensixsi menjai myoepithelial cells (intercalated segments), hasal cells (striated dan granular segments) dan basal seria suprahasal cells (strailles columnar dan stratified squamos segments) Sel mules dam stivis herdeferensiasi dari inar-layer etlls pada wjung bulbous segments dari cpithelial chords, Lumenisasi secretary endpivcs dan spesislisasi sel sekretori tarjadi setelahterbentuk lumen pada ductal lenient yang menghubunghan ductal dengass conigea mult (E) sel di Japisan tarluar (outer layez) davi bulbus terminal seymeat bediferensias menial se] myvepithelfal. Studi smmunecycochemival menunjakkan terdapat protein vekretori yang berheda yany dieltspresilun di (etal pada tahapan post natal day foso dewasa. Peribuha ekspresi pratein berhubangan dengan muse smenyapi den kor suusi mateen patlac Ferfirbunan axonsl terjadi bersamean dengan branching epitel Kalua Afaon in sre atk cobain Gh coe ee Se ner ceqeets Popkenbucpan mented “potent mbes? kee meat el) oa 6-7 eningyu intva uterin. Kelenjar sulmandit Set, dc eaderm yararapis dasa ul cae ing her, ui noob, Pienelenesetion esl eh aunghuineeg acta 5a lan submandibular, Kelenjar sublingual Serkemban sela areas tnndan senna as acing pean aa eer oer tras beckenbag 381 MANES? : is sangatpenting Inervasi kelenjar saliva oleh: ne ee aS ae co hoetesed 406%, let povyieaele Looionh 27 jengeluarkan/sekresikan epinettia berasal Jevastsymipateticyang mengeluaitan/s eel Tabmanelbaia dan ela Saliva terdiri dari 99% ait dan 1% bahan pada yal ure | leh protein dan elektrolit, Elektrolit yang, ye oe rai ee fan ium, kalium, klorida, bikarbonat, kalsiura fosiat she et laa ee ekitar 0.5 1 saliva disekresikan de ae ee oe siivan saliva distinwlasi melalui veficke cal Pp: y Yang distizaulasi denean mengecay dan menguayah makanan, Stimulus toletil dan furs sallva berkurang pady sant tidueBerkuranenya jumlah saliva mmemilila hubungan ldliniy terhaday kejadian boule-haby cartes, sampant caries yang terjadi pada aaleanaleyany tidur patla saat breast feeiling/minura susy hotel, Pads kondisi ini, sulastrat baleen! meningkat, sementara its kerampuan buffering saliva menuron. Saliva mengandung air jon kuat don lemah ( Ma’, Ke, Me C2-, Ct.) yang menyeimhangken kapasitas buffer, Peningleataw lajt aliran saliva hwenyehahlean konsexrasi ion hikarbonat cast pll saliva meningkat Chieppin ef 24 2007). loa bikarbonat paling banyak ditomagan pada saliva parotid dam paling seilikit pada saliva dart kelenjar saliva minor pH saliva dan lensentrast kalsium dan fostat iroksiapalit saliva, Saliva juga mengandung proline tfet protein dan statherin Yang mencegzh perembesan vuicium phosphate dani sallva dan nenjags Iingicmyan di sekiter gig tetap scabil (Pedersen 2007) Protein saliva mamilfkl peran penting dalam melindung) pigi dari aries dan erosi Heberapa pratein sepert proline-rich pruteius studs MGL, faciaferrie, Iysazyme an amylase berperan dalam pembentaean elikel yang melanisi gigi. Mazin (Glyconrotein) adalah kompanen esensial selva yang aclapisi mukose oral can menyebabkan saliva menjadi kental Aula dua lipe mucin pada sativa yeitu MG 1 dan MG 2. MEL adalah mnucta dengan berat moleltl tira, MG@z memilié herat rmolekul yang revdet, Mc adalah kompoaen pelle! di parmukicaa gigh yang berperan dalam adhesi bakterl. WG2Z diproditest di vel acinar dan mucvus pada lelenjar subtandibula dan svblingual tidak cibosilkan di kelenjar pacatid, sicin Dotsifarhidrotitk yangdaysat mengabsorbsidan mesagertahansanjumiat, Sebingga sahinyea menceguh dehidrasi (Walsh,2004). Saliva mengandung suhstansi organi dengan efek antimficobial yaita Iisozha, leltolerie, peroksidase, histatin, dan immunvalabulin yait ingnunogiobutin A sokretwri (s1gA). Lisozim dan luktoferin dlisekreswan oleh s2l dukins. Lisorim adalah enziia yang memecah peptidoglilan Ginding sel bakteci gram pusitif, Lisozim juga dapat menghambat aglntinasi bakters Laktoferinhersifatbaleerisiclal, Fungisivial,danantivirel, Lalsoferin bckeria dexgan cara mengilat kofultor enim bulcter’ yatiu Po, sehingza dapat menurunkan aldivitas baliteri Peroksisase monipakan ena yang mengkatalis oksigonasi thiveyanate menjadi Iynutntaey OWalsh,2004), Pervleicaso bersifat hakteriustatik karena mery Prases metabolik bukicri. Hiseidin-rich protem adil weutur salurasi si iecetaeneel i ei a aie ea _ asi ladsium torhadap Gundida albicans den juga mencega presi (Eafe pl plod al seb RL ae tery ated ee a este ealis 2 ea eos a a oe JpA adalah immunoglobulia yang paling dominan peca saliva ee ee riutcle Aalait poeaiprelcs Baretta manta ealcea (Bokieeere S07y ertumbuhan yaity epidermal Sel dukous Jaga mempradukst faktor pert 5 penyembuhan Inka di rongga ruulut dan melinduagt mukosa esclavesl dengan membentuk barrier pertakanan mukosa, Nerve growth frctor yong dihasillan oleh sel duktus sangat penting dalam parkembangan isinpatetik. (Pedersen 2007), i * sel acinar serous keslenjar paro' e-amylase yang diccltresikan oloh eel acinar serous parol encernaan pelsolcida dan trigcerida cl renga mula, Honsentest ‘ 3 peningkatan laju aliran aaliva. e-amylase ceamybase meningeal dengan peping in x amylese juga bersifat antimisobial vang mencegah aches! haineri pada gigi d sankosa (Walsh,2094), ‘ ger ara rae eran ee ee | laste seperssterid ava ster peptide Jay orem pot pt dan tall (oahu dansuedator flrs scape keonsertasl harmon di saliva, Level saliva dapat merefleksikan level harmon oi plasma, Secara umum, adanya molekl delam seliva bisa terbentele melalud empat melanisine (Read, 1989) 1. Melalui tight junction sol i kalonjar saliva, Aliren ind dipengarubi olch berat molekul Aliran melahui merbran sel wsinar yung ‘ays akan Hlpld, falur int ¢apac dilahui sien mole pophile seperti progesteruc alan kostal. 3. Sekresiakut ee 4+. Kontaminasi Dareh dan serum depat mengalir melalci giogha. ke oral fyatene buruk atau pasion maloutcist, aliren darah dan sercunt dari gingiva semakin signiffkan. : Moron steal texan dart & kempertnes yg Davao yattnetoroid Beas harman said yang tka dengen albumin, don atrod yang tertkat Ike protein spesifik, Keuntungan pengembilan soliva sebag: fatnple dapat sekaligus mengetahal kader storoicl dalam plas saliva berkorelasi cengan kocar-steroid di plasina (Read, 19% Grovehl ot 21, 2001; Hofman, 2001; Raif et al, 2002), Hormon kortisol sallva telah diuicar sojak tehun 1978 oleh Walker: [Gwe! kovtisul salva lebih rendah daripaca level hurisol plasma (Read, 1584) Raffetal. 2002), Karena ascay kortsol saliva lebih micah daripada Prosedur tain dalaan monentukan level kortisol bubos, pemerikesan ustisal falta hecmefost dalum situasi dimana nengikutan kortisol terpenge Femeriksaan (wrtisol saliva juza dapat digunalean untuk amemeriiea Bubungia Hertel denvan stress. Sampe! saliva fuge dilaleakan sehagai pemonewan lanjuter tes ACTH Selain di dalam dara saliva, hortsol joa spat ditsmnukan dalam Gingival Crevicutar Fad (Axtellus etal, 1998) Protein dan seuulsh hoc eptidacitemulan jugadi dalam salvasebagat *ontauninasi gingival crevicular foid atau eksudat plasma. Hormon pepyita yenglesdapaldisateaavalah cherlerqonadntcophin,corcinaemD)yuniconigen 4 goreiotropias prolaceny, rhyroxineeelatonin, insulin (Elson et al. 1% Wright and Lack, 2004; Lac, 2001), and gastsin (Ingenite etal, 1985. Hormen eptidu berfungsi untuk regulasi sistem poneernann. Growth hormvae (GK, somatotvepin) mengancony, 19 asam amino den dikeluarkan duri hagian anterior lelenjar pltultari (Becker et al, 1990), Hangsinya di rungga mulat belum diltetuhul, Sejuralah keel. GE C2pst didateist di saliva (Rantoren et al.2009} . Growth horman (CH) Hdek di ekskresilsan secera alrtif ke saliva telapi GH saliva herasal dari Serum yaog bertkatan dengan glohalin. GH arta malekil besar dengan erat malekul bornion stocnid yang berulunan lebih kecil (Rend, 1909). Di salva dapat ditemuban Insulin-like groweh fare (IGE-1} dan level IGk1 ch saliva nerefleksikcn kadar GU dal serum (Costigan eal, 1988; Halim et a, 1994), Batim et al (1999) menemukan buhwa Gi melalui stimilus parasympathonimetic. Hormon Gavechotumine yong dopat di deteksi di saliva adalah 250 samtpai 800 pg/ml. Cetzcrolaine berssal dari difusi serum tapi Debtrapa catecholamine berada dl saliva dari stimulasi sistem saral Sympethetic. Peninglatan hormon watechalamine cotolah aktivites fisik Sidak. dipengarali ole pennigkatan cotechalamine di saliva. Konsenuios! Motabolit catecholomin seperti dizdraymhenylylycat anenunyal Kerelasi dengan level plasms (Marini et a! 2002), Hormon fiyrayn dag triiodothyronine juga dapat di detcksi di saliva Jan hectare no. Steraid discleresizan kee saliva Towed di placma (1.18#0.07 rmal/l until horman tyroxtn peda pasion hat (Putz at al, 1995), 1.2.1, Subtansi Biclogis dan Fungsi Saliva Saliva merupalzan faktor esensial dl rongga mulut yang menika Fangs! Prateltif Asinlogis, antienicrobia! rongea eulis, can merhant proses ponzornaaa, 2 [antijanar & Histidine-rich proteins (histatin) s menghambal] pemtambuban Candida Albicaas. bh tmrmunogiobalin chromogranin [= [Ansvins immunoglobulin 4 Anodt seirow smelnagl da poe VITUS beystatin oe ae Tabel 1.1, Substansi biologis di saliva 4 | Buffering Karena mengendung ion bikarbouat, festa dan 5 protein Wo | Rae Susan dan Tang S| Antibakterial Tyscxime = ravagilal daa mendegradin S| Lobricans Wicias: membran baer 5 A melapist jaringen oral, Laringen, dan 1b. Lactolerin (lan-binding proteins} mengurangi erpfureor Escingesl, dau (derives) ion Fe yang dina cen nakert b lebricanis € lactonorezidase |erzvme) + memantzaticen c_hatier toxin 10, unk manghasilean agen oksidast yang © [Membersibian [a Mechertcatcieznting gig dun taukow von mf ttaaoun Spmaa [i Enogeg nega onsen a aes ene eto ae faringanrongen | Ueniagn telombaben dee beri eee, pias ultram Yatlu aly ewuete, yaram elektro, epiderenad Amiioss dan Muete-tje oegabung okcn Sroutie fectac, fervblase growth facion, nacve rengilanglem tater dart sci. Ager 4 histitin, meri shtivitae ania dn sali 4 Mencegit damineraiss) enaisel yttu prone oe rick prota sttherinestotn, Wsttin, kala | B gpetotin, smwrnitkt—avthaloen —soxhadap : tan foske Ponggalls aes Melincungi peraukaan enamel, protein yang h. peroksidase, mempengaruhi metabolisme Rermuatan negalif yang berilatan dengan inlraseluler 1202 baktert Didvosstanarit i euppramectia, nerginanis: apnptasis set hater OJ Asminscalizaioa] taiturs phosphatase, statherin Wan proine Ha dan meughambar MMPs | aeencs Proteins 1 Inemunoglobuin, mexghaslat Inlenisaci Dermuue unto mengharhal precipita gatem a ‘batteri dan bekerjasama dengan mucin dalam | stlva, sekingya tetsp seimban dl larutan yang snghumbat yerbumbultan babtest as Decfungs wntik.rsmincralisesi pesmuksan gp ke chramogyeraind ‘Aficarcinogon Proline ich proteins mengivat makenan yank Kaya kan kandtngan tani al 10 | Enzyme “Amylese peceesnasn 4. Saat yembentukan bohis makenan, tastlkas! dan deglutasl Komponen yang erhibatadaiah vara airmucia b. Melarutkankompowenasayainualphaamiase, lipase, ebonublease, proteess, ain mocin Romaanen berupa guetin (carbonanhicrase), Zn, air terbbot dalam proses penucrusn di romgea anil. 31 [Protease Kallen boxguna untalr mengkonvers) Keninvgen menjedi kinin, berperan sebagai vaweailatctor (Cystatine (salivary phosphaproceins rich in cystine) Tborguna mencepah Kerusahan jaringia ural daci protease yang iprodulst balceria plake 12 | Anipremace 12 [Growth factor | Epidermal growth factor nerve growth factor, mes- dermal yeowth Faciur: hepalveyte growtiifactor 1.3, Mekanisme Sekresi Sativa Kolenjar saliva terdiei dari Komponenskomponen yang dapat mensekresitan saliva ke rons mulut melalui duktus disabut saliva Salivon terdiri davi acinus, intercalated duct, danstriated duet (Holsinger dan But, 2007). Setiap kompanen. yang mensekrssican merupakan kelompok sel yang becbemtuk bulat tersusua alas sel acinarataw sel labular tersusun memenjang, Ujung komponen sekretri [secretory eadpieres| dan sepmen ductal tersusun dalam lotr Fommbor 1.3, Histalegi Fungsional Sistem Duktus Kelenjer Salva (Hoisingerdan Bui,2007), a Sel selector saliva ditasikasiken menjadi’) kalogorl : 1. sermusssacreting cells nen; protein Barakrers a b. 4 Seroussel harbentolepicamidel en; basolateral yong: Inas yang ber gtrasillien acoduuk yang hasapir selurubnya terlstie seraus eel! dilihat vleh inicroseope light dan electron snukleus yang besar can bundac di tenguls sel benyalrgranbla selwetori di apikal (rupranucieureytoptasm) busoplitic infrawweloor zone vang memih i be Hiss yang memiltkt banyale reticulum tla aparalus yang bercombang dengan bail, terletak di Dukiuus serag diselah arian sohagel socrewory gnome et batas latcral yang udak jelue di a ran jelus disebzbkan oleh i pitasi ‘ucrovilidi ruaag (ntorvelluler Z oi gant apillyang sempitdan permukean ‘ontak dengan basal lamina. Sintosis eeefein Sao tngsi meryebablon retin ondoplasina kasar sunget berkembang, texsehar paling banyale di (Garrani, 2003). Se basal da lateral sitoptasmia Gambar 1.4. Seruer serous cell (Gaui, 2003) BL Dusal Lamma RER ; Rerfknun: Endeplesma ca Lolg! Aparstus SC vs ciokaips eatmudicals 2. Mucourcels monganduny wiht protein nanan mils Kendungan Jebohidas Sua leksyangculup tinge Kerltorstlemrounela mucous call perv tergantung pala Usaha. sks suet (ers idle rssanla. Wace ll at natn dap tidak terstimilagi memillki hsyak granule sektest, Mucous cell yang th distimulasi berbentuk lolumnar dan bagian 2/3 Ikosong (Carzant, 2003} mbar 1S. Strulktur munous cel((Gerrart, 2003} 5G i secraury yraule EA 1 Gelgi Aparatas N :Nucleus RER ; Hough Endoplasmic Retioulum LICS. : Lateral Lnerofuler Space mmbereda di dasar sel, Retilalum Nukleus sel berbentels pipih, danbs mm enuoplasma asa teeta hardekataa deagan sous, Kasstorsie racens cell adalah sol herhatas jes, arena Sel mukus tdak memilld nileorili di pormoleaan laterainya. Mucaws acinar cells mensckresikan tradin, yaitu lomponen yany sekstaraya oper JAly FaNg melas! ypermukona mukosa mulut 3. soremucous cells roses cekvesi saliva matiouticva talap yattu tahap sekresi sativa primer cn selaosi saliva selomeler: Than percama adalah saleres saliva primey yang diprodulcs! cleh scl-sel acimar yang hersifat isctonik tcthadap Plusma. Menibran lisa sel cciuar sangat permneabel terhaca> ait can Subtausi yang larurlemak,tatapttilak permeabel terhadkion. Albany {rensport elcktrolit melalui membran plasma terjadli melalui transparter Sepert fo channels, pompa ion, dan caleansporders, Prinstp unum: dari pemhentalcan saltva primor adalah pelenasan K’ ke {nlarstitinm dan Ch ke tumon pada sel acinar. Penyehab terladinya respon terbadap reseptor Yang diuktivasl oleh poningatan Ca* interseluler yang mengaktitian channel K dan Cl yang diregulasi oleh Cx!" yang terletate di becolateral an luminal membran plazvaa (Holsinger dan Bui, 2007), Channel Cl luminal juga dapat digumakan watuk wansportasi . Di dalam lumen, peningkatan anion (CI dan bebsrapa ion monciptaken Tingkungon yeny uermuacan nogatt dibandingkan Keadaan sekitar yang menyebabkan Na" dari interstisium muasult fe dalam lunen melatia eenspartparascloler dan tigat junction. Aliras air yang terjai pada jal Patuseluler dan transeluler mengikuti p=-pindalian garam ke lumen oleh Karena gradient osmotic nenyebablan sel acinar mengerutéan terhenlult saliva primar yang isotonilc terhadap plasma. Selingga mangakibatken konsentrasi Na‘ meriagkat (Holsinger dan Bui, 2007), Peningkatan konsentray! Nat mengaktlikan mekanisme transport Dompa Ne/K* [ATPase) yang mengeluarkan Nar dan memasulihen KC kembali ke lumen sckingga mengembalikan gradion ion melintasi membran plasma sel actiar. Petpindahan ion ke dalam Wamen secara osmatk, mengembalikan air tan volume sel pada kewdaan seincls. Apabila konsenirasi Ca volume vel, pH siiyplasmaikc dun altivitas transporter Kembali normal, matea sel acinar berada dalam kondisi slap untuk memprodulad saliva primer (Catalan ce cf, 200) Secondary saltva adalah saliva yang memasuld rungga mulut Saat saliva mengalir melalui sistoma duktus, saliva mengalien! madifikas!. Reabsorbi Na" den Cl ui dultus striata menjadi lebih besar daripada Sekrwsi K'dan didalam dukeas saliva selingya konsentrasi Na’ dan Cl Serta permeabilites daktus wechadap alr menjaru sangat ron dah. AKhiwva soliva yung disekaresikan Ke rongga tmulut menjadi hipetemus (Eastroty e: 2092), Gamhar 1.6, Mekanisene sekresi saliva (Holsinger don Hui, 2007} Selresi Kelenjar saliva dlkontrol leh sistem syeral otonom parusmpethetic dan sympathetic melalui saitve reflex (celleks. saliva}. Reflels stinunlas! kelenjar saliva memiliki peran penting dalam saitvasl Frases keluarnya sallva diawalt oleh stimulus yang mengehtivasi refleks stimulast.Aktivitas mengunyzh dar maken adalah stimulus tama tezhadap sekzesi saliva. Reseplor yang disktivasi pada seat mongunyah dan maka yaitu guscotary receptur, meckanorccentar, naciceptnr, dan olfactory Fecepfar. da einpat tipo vasa yang inemicu sekresi saliva melalui gustatory sulire reflex yaita rasa asamasingmanisdan palit, Rasaesan.dan.asiaadalah, znerurakan stowuluy kautdalum memicu stkres salva, Gaszaeary recepear terdapat pada papilla litah Galam bewtuk Caste buds, (Blstram et af 2012) Mastlcatory saliva reflextexjadisclalu, pergeraken gigiselama mastikasi yangmengaktificn mechanoveseptor pada ligamen periosloatel dan mukosa Bingiva, Stimulus bau mengektitkan alfscrory recepnor. Olfactory recepter terletak pada critfform plate yang terletak di atap rangga Hicung yan. hertungs! merespon molvkud volatile dari nascl, retronasal, mult dan faring Rau yang menus: dapat menstimulasi nactceptar. Nociceptar adalah xosoptor tethadap rasa nyed! ans ga dapar daltiasi ole makanen yeng ‘pockas, Stimulus tormal juga mempengarubi tngkat sekresi Minamtan yung dingin wreainglatkun volume salt dibandingkan dengan iniwumean yang ares, Pacla manta, stimulasl penglihatan dati senciuman memilie’ eek ammor terhadan atiran saliva, (ksLrum et al, 2012), ‘Sunulasisaratparasyrapatheticmenyebableanpelepasanacegytchollne lar] ujimg saral postganglionic poriter sehingya saliva yang élsekresikzan hhewsttat excer; dan mengandung banyak angyiuse dengan jumlah mucin yang sodikit, Stimulasi symputiede akan melepasican noradrenalin dan sekresi saliva bersifat kental dengan Konsentrasi protein yang tinggi dan Jumlah air yang sedikit Sekresi saliva tidak hanya dimediasi oleh dua jenis neurotransmiter acetyicholine dan noradrenaline, tetapi ditasillan oleh neuropentida lainnya seperti vasoactive Investinal polypeptide (VIP) lan subtansi P yang dilopaskan dati ujung saraf vtonom perifer yang mnengeliling) kelanjur saliva (Redersen, 2007), 1.4, Karakteristik Saliva 1.4.1, Kapasitas Buiter Saliva sites buffer saliva sangat penting dalam menjaga pH saliva dan lek. Ropasitas butfer stinvulated dan unstimulated saliva melipuli 3 sistem (Banlaw ef al, 2006). Sistem buffer yang paling penting adalah asam carbona/bicarbenat, Persamaan GO2+hZo= H2CO3=HCO3- ++ Peningkutan Konsencras! asam karhonat menyebabkan CO2 keluar dari saliva, bicarbonst saliva meningkut pH dan kapasitas buifer saliva ferutama selams stiraulasi (Barlow et al, 2000), Sistom buffer kedua adslah sistem phusphatase yang berkontribusi pada buffer saliva pada Jajuali yang sangat rencab. Mekanismo buffering phosphatase inorganic disehablet oleh kemampuan ion secondary phosphate. HPO4 2-, untuk ‘mengikat hidrogen dan membentaak H2PO4 Sistem buffer ke-3 a¢alak sistem protein, Pada pH rendah, kapasitus buffer saliva éimangaruhi oleh macramolecules pratein yang memilikt Hebinding stress (Tenovuo dan Lagertove, 1964), Kousentrael blkarhonat dipengaratl oleh tingka: vekresi (Birthed dan Helntze, 1989). Karena Dbieartonat adalat penentu tama kapasitas butler, terdapat hubnngan ‘antars pH, tingka sekrest dan kagasitas huifer salva. Banyak metods untuk mengukur kapastias buffer saliva, termacule {itrasi under oll titrasi-sast terboulea dengan udara dan titrasi dengan COZ (Gerdow et al, 2000). pl! <3,5 pacla unstimulated sallva dan 4,0 untuk stimulated saliva termasuk rendah (Tenovuo dan Lagerdove, 1994), Denrobuff method setelah dikembangkan wntule menentukan kapsitas buffer di dental practice. Berdasarken perubahan warna pada Kertas indivatwr, kupastias buffer dibedakan dengan chart wana (Erteson and Brathall, 1989). 14.2. Viskositas Saliva Pungsi lubrikast saliva sangat penting untuk membenta pengerakan uudara dan bihir saat menelan makanan dan herblcara (Waterman ct al. 1984). Keetektivan saliva dalam melubikasi bergantung pada viskositas dan shear rate meningleat pada saat berbicara dan menelan (160-60 I/s). Tribulogy adalah imu teuians ksi, lubrikast an pesakalan paca permukaan in relative mation (Schwarz.1987). Rheology adalaia ma yang, herhubungan dengan deformasi material yang terganhmg pada hesar telsnan can gaya. Aspek rheologjs metiputi viseositas dan viscoelasticity (Aguirre et al, 1989), Saliva memiliki silat rheologis arena Karakiteristik. keimia fisiledan biologis. Catran Newtonian adalah cairan dimana tekanan berhudungan setara dengan tegangan. Tordapat_mater‘al polymer, amulsi, suspensi dan biomaterial seperti saliva yang tidak bisa dijelaxsan oleh model elastiicsederhana (viscous rheological [Schwara1 967), VisoosiGy adalah nerbandtngan antara shear rete yaitu gava yang diberikan ada bahan pe satuan Tuas dan shear stress yaltu peruhahan Kecepatan a‘chat gaya yang dihertian pada jarak tertent . Viskositas saliva dipengaruhi oleh shear sate dan waktu, maka saliva diklasitikasikan sebagei non-newtonian aid (Van dor Roijdn ctl, 1993). Sifat rhenlogis saliva dischabkan oleh @likoprotein sativa, yaitu molelsul Mucin-1 yang ha-herat moleks! tinggi, yang disekresilan olch kelenjar sublingual, submandibular dan palstal. Perbedaan viskorléstisitas antar submandibula dan sublingual tidak Aischabkan oleh perbedaan kansentras! mucin, tapi jen’s mucinnya [Van der Reijda et al, 1993). Peran visknsitas saliva telah dipclajari oleh Eritspn and Stjernsturm dari tahun 1951, Viskesitas saliva dipengaruhi oleh pi dan kalsium (Norabo et al, 19%], Peningkatan vishesitas salira hnerhubungan dengan peningkatan kartes (Biesbrodcet el, 1992}, Yiskositas saliva juga herlenntribusi cengan retensi gigi tirnan. Sampoi pada tahun 1979-an, rhealogis esliva dialeur dengan Ostwald ‘ype U-type viscomatar dan madifikasinya (Watermelan ot a, 1908}, Alat Weissenberg Rheogoniomelertelah digunakun untuk: mengulsur dynamic vishositas dan stress modulus (Schwarz, 1907). Oscilating rieometer dan oone/ late microvistometer digutiakan dalam mengukur viskositas, 1.4.3, Laju Alfvan Saliva 2Laju aliran saliva adalah parumater yang menentukan nov menentulau normal, ges, rendah, atau sangal rendahaya aliran saliva yang dinyatskan dalam Satan mi/menit. Hada indvicu demas yan sehat, I abran Dern aliva yang dfotiinulast adalal 1 - 2 cul/ meni, laju sliran yeng larmhat adalah 0.7- 11 menitcan hiposalivast apabiaIsfaaliran salva hasan dani 0.7 2al/ ment. Lafu aliran normal ealiva non stimulasi adalah 6.25 £35 sl/mentt tu altar yang rondsh ada 0. ~ 0.25 wl/menit ta hivosalivast apabila laf atiran saliva adulah karang dar! 4 (Almeida er of, 2008), es 1.4.3.1. Faldor yang Mempengaruh Sekresi Sativa Faktar yany mempergarahi unstiinulated whole saliva flow rate ads ‘Ohal-chatan, Jusia, | borathedan, efekpsikologis,stlmulasi fmgsianal [Daves, ‘nt7) Faktor yangmempenyarubiscimulaied whole suliva adalah suinoot suimulus meroleol, whican Kelenjaz reflcks rmuntah, refleks penciuman loffacion), sisaulast utsistercl an mvakanan (Lagerlof Fetal 1984), Eidrast Jika tubult Kekurengan air, alirsn saliva herkusang karen Kelenfar sallva merging’ sews acu mempertahankaa jumlah ai alan yuh. Laja alican saliva meningkat pula keadaan hiperiatensad (Dawes, 2004 ; Almeicts, 2008), ‘ b. Posisi cubub flem Readaaa ber au allan saliva tng, pada saat berboring lsju aliran saliva menjadi lebih rendlah datipada pada saat dudale (Seweir, 2008), ce ee & Peneahayaan Pencahayaan jugs inempengavuhi Inju aliran suliva. Dak p i Iaju alizon saliva. Dalam golap, lau alicansaliva barlrang 30-AfM%b namnun tidak berpengatuh pada eran uta (Almeida, 2004), Hal ini dapat disugestikan babura urang buta atau yong ditnup mataaya beradaplasi terharlap kurmgnya cahaya yengditcrima oleh penghilacan atau miata. 4. Joms Kslomin Pengaruh jonts kelaminterk.adup selerest live masil ters didebatkan Koususnya yang berhubungan dengan gerubahan hormonal pada h svanita, Namnum seeara omuy, perubuhan hormonal ped wanita dapat mempengaruhi keadaon dalacn roagga ult tarmacuk aliran selrest saliva, sia Seeara histologi, dengan semakin bertambahaye usia, sel — scl parenkim pada gandnla solivarus akan lerus tergentian oleh sol — sol adipasa dan jaringan fibrovasknlac, dan velum cari acini erlaurang (Almoida et al, 2008). Navenach ot al [2093] menystaican behwa luju aliran unstimulated saliva lebih sendel: pada pasion sehat yong berumur 65 sampai 83 tahun dibandinghan dengan individu yang berusia 18 sampai 35 tahun. Mecokok Meralgok menychahkan peningka‘an temporerlapaliran unstimaataveet saliva, Paralok memiliki taj alivan saliva yang lebih besar daripada individu yang bulan perokol: Hfek iritest Wembakau meningkatlan ekskresi kelenjar dan niloolin menyebabkon perabahan fangsi dan imerfologi kelenjar saliva (Dawes, 2004]. Stinculusi oltaktit dan memkak menyebablant kenaiken sementava paca aliran saliva tanpa stimulasi. Laki - lakl poroknk menunjubkan aliren saliva torssimulasi yang jaub labth tingg! étbandingkan dengan yang tidak memicok. Biek initasi pada tembakau meningkatian selrest pads glanduls sulivartus, dan nikotin pada rokuk cypat rmengchablcan kelvin an mortolog’ serta pperubahan funysional pada glandula salivarius {A.maicis atl, 2008). Sikls sirkadian dan strkanval Aliran saliva mencapai puncak pada tenga kari dan menucun pudat saat tau, Komposis| saliva vdak konstan dan berhuburggen dengan skis sirkadian Konsentrast pratein total mencapal level tert gei pada athir sing hari, sedangkan puncak produks! natrlum dan Morida terjadi pada awal pagi hari (Ekstra e¢ af, 2012). Menaruc Ecigar (2004) , rama sirkeinual mempengaruht sekesi saliva . ada musi panas, volume saliva kolonjar parots labih renvehy sedangkan yada musim diagin volume saliva mencapal puncalaya, J atihan Fisils Lathan fisik dapat _mempengaruhi szlvest dan mengindukst perubahan pada herbagal macam knmpunen salle seperti imuneglobulin, herman, laktal, protein. dan elektrottt. Unitk imenentilem inbsnsitay dari latihan ini, terjadi kenaikan yang jelas terlihat pada level salivast dari a-amilase dan elektrolit (khususava Na‘), Selama altivites fisik, stimulast simpatik cukup laat selina mengurangi atau clenghambat sekras! saliva (Almeltis et al, 2008) Medieasi Obat-obatan yan bensifat eatichahnergic seperti. antidepresan, unit annpsitttikantihistamindanantihipertansi,nienyobabkan berfeirangmya_Isju aliran saliva dan mengubah kompasisinya (Almeida etat,2008), Greenberg etal (2008} menyatakanbaliwa obat- ubatan antikonvulsan, agen silutoksikeden rouscle reluaunts clapat tmetoebablan biofuel etna slv sehingga meapenea ub aliraa saliva Regutar stimulation of salivary flow Penguryahan permen karat secara bernlang dipat meningleatian laju alivan saliva stinulusi (Burs, 2006). Korakteristik keleajar saliva Aliraa saliva stimulast berhubungan dengan kerakteristik keleniar saliva salah satunya adalah ukuran kelenjar. Semakin besar uxuret helenjar valive, semalin cepat alfran saliva yang distimulasi (inoue at al, 2008), Kansumei allohol fearuaie atcohation) Dengan hanya 1 kali mengkonisurnsi ethanal dosis ting: sudah dapat menyebablain perurumonan vekresi aliran saliva terstimulast secare signilikan. Penaraaan int menysbahlan perukahan total. protcin dan amilasa seria eiektrolit yong terscleesi (Almeida et al, 2008), Konsuntsi alkohol yang berkepanjangen dapatrenycbabkan disfungsi kelenjar saliva dan pembesaren kelenjar parotid bilateral 15 mepid) Hurag celiabel apalila diguaskan dalam mengularr taju tira saliva Durasi pergsimpulan optim! saliva menuiut Wong adalah LD ment untuk diagnostic dan research + Pasion difnctralssitan untuk tiduk molan dan minum 90 menit sebclum pongemhilan saliva + Ticak menelan dan menguryat selama penjqurmpulan saliva + Untuk memininelisir variasi diurnal, nengumpulan saliva dilakukan ada walctu yay sama perbarinya pada pasion yang sama. Selwesi saliva lebih tings! pada musim dingin darinada musiia panas 9-11, Lafu aliran saliva keleajar perocid dan submandibular/ sublingual lebii tinggi pada musim dingin dibandiaykan musim panas ~ Subturuangun jaga perlu cipertimbangiean dalam prosespengumpulan alive + Pengumputzn saliva selaku dakuken pada waktu yang sama tiap harinya yaien yrolal 09.00-11.06 + Tidakemalean dan tainum #90 inenit sebelum pengumpulan Tidak meagkonsumsi ebet yang menpengaruhi sekrest saliva 21 hari sebelumaya (atau lebih loma anabila obat memiild waklu carult yang. Ibi ena}. = Borlamsr dengan deivnized water sebelum petigumpulon untule mencegah adany buth di saliva 1.S:h. Metove Peagumpulan Whole Saliva Whole saliva adalah campuran sels saliva dari kelenjer saliva sexta ‘tidak borasal dari kelenjar saliva. Keuntungan mengumpulkan whole seliva schoga' spesimien calah, penigumpularinya mudiah dan nen infasi, Metode pengumpulan tidek menychabkan stress (Seperti pengumpulan daah). Terdapat beberapa merode pergumnpulan salve antara lain, draining, snttring, suction dan swab. Stimulus di dapat dari mengunyan parafin war dan permen karel, Untuk stimulus gustatori digunakan eftric acid, namun asam ¢apat mempengaruhi kompusisi saliva (Navazeh, 1993), Metode 1. Draining method Saliva dibiarkan menctes meialul bibir bawah ke dain sarapling lube, Sublek ditnscukesiken untuk meindah pada ubir durasi Denqwepsten Fala fale dapat dilengkag( Aenean fumed acer memudzhian pengammiian saliva. Jumian sativa ditentukan dengan wrighing/menimborg feengan ssumsi qraviiwei 1 g/om3) atu dengan ieinbsava skala pada tast tube (Navarch, 1993). Spitting mero Saliva dikiarkan mengumped di dascc mulut, kemudian subjek meludah Ike preweighod/graduated tast tbe seligp 60 devs atau pada saat psien akan menelan saliva yang terkurypal od} mulut, Tube dapat dilengleant dengan tunnel, Jamia saliva yang dtlninnpulian ditentukean dengyn weighing atau membaca skala paula test tubs (Navanoh, 190%). Uevak mengumpotkan unstimulated salive, spitting mechod ndak dlisarankan, karena spitting dapat meustiaulas) sekresi saliva. Lebih serving digunakan untuk mengumpulkan stimulated saliva (Sehmici- Ninisen, 1946; Wong, 2008) . Suctian method Saliva diaspirasi dari dasae mulu! ke graduated test tube saliva ojector/aspirator (Navauch, 1993). 4. Absorbent method Saliva di kumpulkan/dishsorbsi dengan prewelghed evreb, couun roll atau Sassa yang ditempatkan di mulut pada aris kelenjar saliva mayor kermudtan ditimbang kemsbali paca akdiir duruss (Navezea, 1993), Whole saliva (whole oral fluid) sangat inwlah untuk dicampulkan dan lebih rearesentatif, Pengumpulan whole saliva tidek membutubban Ilinist tertatth, jus dapat dikum palkan sendiriolek pasisn. Unstinrulated ‘whole saliva dilcumpulkan dengen : 4. Passive drooling (tanps porgerslean oral}: saliva dibiarisan mengalir ‘melalui bibir kaveoh ice vial (Nurika ct al, 2008). 2, Spitting: spesimen dikumpullan dengan spittng menpuncung 44 kai! lebih banyak brakteri disandingkaa drooling mcthod dan dapat ‘mietapengaruhi penyimpranan da unclisis bebarapa kerapasisi saliva (Mureks et a, 2003). Stimuluted whole saliva dapat dikwmpulkan dengeu pergerekan oral sepeiti piaslilasi atau penggunaan asata sitral, Asam Strat berpotenst huenstimulst sekres} saliva dan dapat monurunian pa saliva , juga Gapat mempengarain) analisty Immunoassay hormonal Kerena dapat mongholangi pengikatan sntibodi |Sebwarle, 1998). Asam sitvat juga berpengurub pada pengukuran beberapa analyte seporti testnsterone (Geanger etal, 1999), Peralatan yang paling ummm diguickan adalah votton roll steril Cotton roll ditampatlcan ke dalaan mult subjele dan dileayah dengan ringan selaniz ~ 2 monit, komudian dimasukan ke dalam vial Saliva didanatkar dengan menggunakan needleloss yyringe atau dcogan seatrifugasi Namun evita veut sampling —meniabalkan varias! immuneassay : level testosterone, DHGAestradinl, 17-OH hydrosyprogesterune dapat meulngkat, dau level IgA dapat menurun sementara (Mylonas etal, 2004) level hormnon starole di saliva (cortisol, NHEAS and cotinine) tidale dipengaruhi eleh cotion wool sainpliny (Ghirtelif otal, 2001) Untuk menghindari interferenst terhadap analyte saliva, ciguaakan sampling nun-~cotton based yaitt: L. Polystyrene foam swabs [Hodinka ot sl, 1998) 2, Rayo Valls, such as Urapette (Trinity Biotech, Dublin,reland) (Mylonas et a1, 2006) 3. Polyester Saliveste (Garsted, Newton, NC) [Shicvcliff et ul, 2002) Stimulated saliva juya chapel dikumpulkan dengan non-absorbingmethed amar lain: 1. Mengunyah porafin wax akuran standar (Meurman etal, 2002) ‘4. Merqumyah nermen karctyang tidak herasa (Dawes et ul, 2001) A, Mergunyah porafilm atau rabber band (Granger et.al, 2004] 4, Menylinpan crystal atau makanan yang mengancumg asurn sitrat (Jensdoitis et al, 2008) 1.5.2. Metode Fenpempulan Saliva Glandular 1.5.21, Pengumpulan Saliva yang berasal Kelonjar Parot Saliva parotis afalah saliva glandular yang paling mudeh dikumpulkan. Orifiseenjar pavatic dzpatdicapat dengan cara cannulation, da lashley or eavligcon, evittanden cup. Metnde lain yang digunakan adalah plastic intraoral davice dan small collector (Wong, 2008). 2) Cannulation Grilis dukwuy Ilene panetid (stensen’s duct) berada di mitkosa Puseak aneava Va) fan. cro tac. & kaa bee ol ior ci mek te aca’ by unt laucimal praha. Tube tipis dapat dimasukkan ke daktus elalu vil. fla dibutublan tube dapot diftsas: Lashley cup/ cartson-crtttendin cup eal ener de er dbs Hiner aber ernest cup sobagal tempat untuk mengviapullean, Gamibar 1.7. Metode Pengumpulaa Saliva (Wong, 2908) A. Conulation B, Custom made cogrmayator €.Spilimg method 2, Pengumpulan Saliva yong berasal dari kelenjar snbmandibular dan Sublingual e Kelenjarsubwaneibular den sublingual berkonts busi ssbanyak 40-60% terhadapvolume stimulated whole sufiva,torganmng pada jerts stim (Wolffetal, 1997). 1 ited: a) Cannulativn ‘e a meee rau saporedpolyltylntubingyangherstaran 3-150 ae ye etnovlen na eave foes dues wart, tarts beat tall Rvena indy ductes arog saoat pie Nace, 95). fn) Segregator (individual prothesis} Sclaeyer (1995) merparkenalicin metoda pengumpulan saliva Untk memisahkan saliva submandibular dan sublingual yal Uengan mergyuniskans custom made segreqator. Scgregalor meriliki 4 kulom untuk mengumpullan saliva submandibular dan Z kolom lateral untuk mer guanpulkan saliva sub lingual collector ditempatiean i rahang banal: Tube pulyeuien menghubungi olom denga tbe pengumpol. Namnun segreagetur tidak ofisien karana segveagutor hharus dibuae agar menyestailian dengan hantule dan susunan desar mult ©) Suction method Carn sederhana untuk mengumputkan saliva submnanciiomla atan sublingual adalua dengeti cnenutup ducuus stencen dengan lackley cups/cotion roll, kemudian saliva diktumpulkan pada dasar mulut yang di hisap olel, syrlage. Kelonjar saliva at stimulasi dengan eairan 22saunsilrat (2-6 % welgbl/valume) yang diaplilasilkun dengan ontann swab di Ieteral lidzh dengaa interval £ 30-60 dettk (Pedersen et a 1985) @) Wolfapparatis wolf aparatus tordiri dari callecting tubing, bulfering chamber, a storing tube dan suction device, Collecting tube tern: dari cellulose ‘acetate butyrate dengan clameter 1/8 ined can diametar dalam 1/16 incl yang hisa dlauwslat Storing tube adalah 15 mL tabung sentstus / Stal. tube polystyerene, Suction device berupa vacuums pump, pada ‘yacuum pum lerpasang Tygon tubing kompanen (Wolff ei al, 1993), Gombsr 12, Woltt Aparatus (Wollfet al, 1999) 4.5.2.3. Pepgumpitian Saliva yang Herasal davt Kelenjar Saliva Minor liva dari kelenjar saliva sisnon, avelnya rukose Metode penumpulan saliva dar] kelenjar saliva axivion : Gikeringan ,cotelah 7 menil samplesaliva diserap oleh absorbent payer Saliva Tahial dan Uuecal dapat dikumpullaan dengan absorbent paper olin sala dior dengan Peston dovie «Absorbent pspor yong sigunakan 22 x 44mm filter paper stripes (peripaper strips) atau 6x1 chromstogrephy paper {whatman 3mm) (Navazesh, 19%), ‘Alsarhent paper diaplikasikan dengan pinset Ice labial atau buceal selamna 5 sompai 38 desi, Lajualiran saliva diukur dalam wnitul /men m2 raukoss (Lee, ota al 2004). 4.5.2.3. Pengumpulaa Saliva yang berasal dart Kelenjar Saliva Palatal a) Pippete Setelah herkumur dengan. equadest, palatal éilzringlan dengan ‘kapas, droplet saliva diaspirasi denen pipet (Wong, 2008). 3) Filwation paper apercliamoterdinnm ditempatkan bilateral di regio 215m palatal dart edentoniusriege. Saliva dikumpullan selame 30 detik. Dato dikomapatican dalam satuan pL/menityem2 setelsh citimbarg, yang sebehumnya Aisrmpan dituby vlear (ippindeop,icrotabe] (Marton 21 al, 2004) ¢) Cotakun palatal Deagan cetalcan Individual rohang atas, pada suat_mengeluarict petakan, permukaan dilepisi saliva palstal Fengumpulen saliva fengan cosaka palatal berguaa untuk analise Iemia telapt tidale dapat digumaka wntuie mengukur laju ali sativa palatal (Weng, 20015) ¢) Individual prothests Custom mode segregater untuk mengumpuikan salive palatal ineautupi palatum durwe dan 1/3 anteriar palatom (unak, Dengan inctode isi, unstimulated saliva dapat dibsningan Gengan parotid saliva, (Veernian etal, 1997). 1.f. Metode Prucessing dan Peayinpanan Saliva Seteldh spesinen salve dlumpuin hare esiiyan eto Ng dingin , dibekukan sescgera aunglin untuk menjaga intogritas comple. Be ee ek ae eg mnie Galle dan perkembungbiakan hakter| pada sample. Sativa yany mengandung, cazinie protease baker! yang dapat mendegradasi heborapa proiein saliva dapat mempenyacubi prosac analisis proieia (Chiappin etal 2007}, Hhusus gomeriksaan protein dl saliva senart s-lgA dan IgG menurut Norkka et al (2003) dapat didegradasi olen protease trakteci pada suha kamaccNg et al melaporkan juga Sama terdapat penurunan 10% level SHlgA setelah 8 balan peayimpansr saliva pada suhu 300. Morris et al mengubservasi hahwa level IgG yung diukur olch metode ELISA tidak herkurangsetelah disimpan paca subu 10¢ sampai 200 selama seminggu, Prosedur penyimpanan dan waltu penyimpanan dapat mempengaruhi anslisis variabel biochemical yaita tdake stabilaya temperatur dan perbendaagbialan hakterl, Untuk analisa balsteri ti dalsm saliva segera dilskauksn secelah pangunspulan saliva arena beherapa komposis! saliva memiliki waktu paruh yang pendel, hal ini alten imenjaga supaya komposist tetap stabil dam dapat menganulisie ssliva dalam Jangka wekta yang lebih lama (Chiappin et af, 20077), Menurut Wong (2098) tabapan_prace: molalnti ba penyimpanan saliva 1. Pengumpntan whole seliva atau plandular saliva pada fee-couted vials 2. Vortcxing selama 2 mente. dengan kecepatan maketmnm, Porlalcaan vortexing dilliuken terhadap sermuajens pengumpulan saliva Icocual! pada saliva glandular yang dikumpulan memalea tnetode Lashley cup dau vanulztion. = Vortaxing juga tidak dianjurhan uatuk penguleanan steuloxis 3. Centritugation selama 5 ment, 10.000 xy wtau selma 2U mnie, 3000%¢. Perlalntan vortexinadilalukanterhadap semuy jenispenqurnpule sallsa Kecuall pada salva vlancular yang dixumpullean memaleai netode Lashley cm flax vanulation Sample whole saliva atau glandulur saliva dibekukan dengan menggunatain niurugen calr 5. Selanjutnya sample disimpan pada suhu-20C sampai -806 Pomilihan prasectrpenytmpanan sangatlah panting sobelumm analisis, Tergantuing fipe motekulnya dan stabilitasnys. Untwle menceyah dugradas! Koinposisi pruizin saliva oleh proteus bakteri sepertt 5-IgA, perlu dilaicoiean hal bevihul: Seyere simian saliva yang clikumnpulkan tanpe processing terebik Sahalu, Specimen dapat disimpan pada suau Kamar (jbo anallsis Gilolulcan laagsung dalam wakew 30-90 mente dari peagenpulan saliva) , pada 4C (jikta analisis dilaiwkon nadia 3-6 Jam dart pengarmpulac) ,dan -20C lebih bai -B0C jika analisis dilakokan 1 Thar surapai 1 bulan setelah pengumpulzn (Chisypin etal, 2007). sativa dalam nitrogen vaicmelalui tahap-tanap [Nuridka = campnr saliva dengan 60% elyccral dalam 120 = tendam sample di nitrogen cait Untule menghumbat —aktvita—sensime saliva dengan cara mencstnpur sampel saliva dengan inbibtar engine pervandingennya 1:1, Umumaya campiyan inhibitor protease dengan sediaen aprotinin, leupeptin, ayinain, peastatip A, phenyl methyl sulfonyl iluoride, ENT dan thitnerosal (Nuvicka et al, 2003). Uneuk menghambat perkembanghiakan bakteri ditambahkan suciunezide (VN) padasaraplesaltes Pongganaazodtum aie Udak mempengarubi pemukuran seliva marker (Whembalua st 2.2006) BABIT PATOLOGI SALIVA A. DRY MOUTH (XEROSTOMIA) Dey Mouth etzu disehut Jaga xarostomia merupakan leeluhan yang paling Sertng terjadi can subjektif yang disebablean oleh : * Borkurangnye laju allan saliva atau hiposalwstion * Perubahan lcomposisi saliva Kelenjar saliva yang membenglale, menyebabiiaa chronic sialadenitis sebugii agian dati proses autaimmune, geninghaten sialaenilis bacterial yang juga dapat bercambah parah apahila bakteri berkumpul dl doctas karen salivesl yang tergenyyst, aenien lyraphoepithelial lesions/ myoepithellal sialadenitis (pseudclymphom) and lymphoma. Pasien hiposalivacilaonis memililé banyak keluben diantaranyahubrilasi ‘yang kurang, fungsi yang targangry, sehingga maneul xerustomia dan capat beritombang menjadi karies can infeksi lax. seperti candidosis, sialudeonitis. THipnsalivasi dapat disabablen oleh faktor polkalagis. Pacts kondist cemas dan stress, hiposclivas) sering terjadi, karena aktivitas sara sympathetic, Bornafss lewai melut juga dapat memicu dry mouth, Pada orang lanjut usia, selrsst seliva berkurang karena sel arinar saliva fuga bevlearang (Sebully dar. Felix, 2005). ks ie Garnar 2.1 Dry Movth (Seully and Paliz, 2005) Monurat Sealy dan Felis (2005)-penyebab dry mouth adalat 1. Tatragenie seb abet dari trey medi den prosedu diagnosis berupa ohat-abs tan jrudiasi den Grefe vermus he: f teal tubuh dalam proses brausplantas es 2, Penyakit berupa dehidrasi, psikogentk, penyzkit Kelealar saliva, Sjogren Syndrome, sercaidoais, salivary aplasia é Ponyebab ntama dey mouth alah iatrogenic Terdapat aubangan asst heomsius obui-obntan coniy dongns dry meuth Obal yang menwurangh | ‘sokrest saliva adalah golongen anticholinergiz atan sympotleonimetic atau diuretic ‘Tabs! 2.1 Obat-obutan Penyebab Pry Mauth ( Scully and Felhx, 2005) Lotatobaten yang | Cylvionie drupe seria lenjar fe ear omg i Ses TGindotamn [© Grice deen sepa copie, aro gan ae hese es ieinaemie, [= refs ogee soot poorspanp ihr oe ce = Rocce aps dengan ee vihigesiny in ripe (courpstmeronbstin _ slonprams ion dothtgpio\, inhikiwor amin nihil pwetecur eetancparst Tetris) a rere fas Lehomrpg Tet efekit pada Kelesjr puzete daninata Soleiar Guomanaibuar- Kompiias!lihotriowr adalb perutahan pendangeran cementars, hematona dan suki. Mende alec yorg skier dale, Bcvacocpurea! Shock Wave Lituviny (ESWL) dan Endosc Fava pea! Shoclorave Liciomps (ISN), Med il meer ‘euangan ke esis bas elon f92 areal yn trdekt rn cL psohps tan meng SW, take betn mee Hever dts. Liietipay mera ha asia apatila diameter Lraanci haw kelonjar saliva 6dak lebih dort 52 mm{donkeetl, 199) : biope! Telesar ale prosedur skype dan pengengtatin elear Wisatsst akan mena pres is ansul rnding senentulcen perawatan invusif dengan komplitas. minimal p Perawatan at Wlesjr slie porotis leh sult, dara pongrapiatan nant Keller submienels farena d eran pacts dlxpat taxja stenosis. Parndicaeiomy ruerupekan persis Soe telerjrinagancule: Pembedabaniniilantonabilardaimersspo tevbalapttapt kancoreasl dan meiglaml sat: don peabongeie Suan bara ie Fel tlah sere Varennes daa shvess ate Se ae pe alam keener Taras disks penganghatan kelenlar saliva (Bucket, 2007). BABIIL SALIVA SEBAGAI SPESIMEN DIAGNOSTIK Saliva duput merupalcan genibaran inflamasi dan peradangen dalam rongga maulat baik cocare lokal maupun sistetik. Saliva berperan sebagai tackanisme pertahanan yaita aks) membilas, kandungan sel protelent, memproduksi enzyin, Gyiokiner pro-inflamasi dam anti-inflsraasi ini dlidemtitikast dalam saliva. Salive dapat diambi] den memberikan gembaran inflamasi, Sabagai spesinen pengukur infiaiwasi, pengamthilan saliva lebih mudah dan tidak memberikan casa salt. Molekul dalam saliva dapat juga borasal ual Kelenjar fadah yong celluie~ can mediator bikinis, Dalam saliva dapat riemberken tanda peayakit dan status metabolisme. Saliva mencerminkan, respon hast terhadop antigen halter’ clan perkembangan peayakit pada ctasarnya tergentung pada respon hast, penilaian terhadap perjalanan poryakit dan penentuan sesike penyakit Milatar biachemicai di cairan mulvt seperti air ludah den piunsival evevicular fluid (GC) sagat berguma dalam peueaivan status peayakit saatint Solivy ciktecshul sebagai salah satu spesimen dalamn senenta kadar inflamasi mediator sama bogustiya sebagai indikator akrivitas (nflamas. Para peneliti menjclastan Kernajuan saat ini dalam pengguraan saliva sehagal claguusis penyalit bettlasarkan pertancta yang terfokus dalarn dentifikas! keakifan ponyakit. Eksudatinflamasi yang addi saliva dapat dibsagi menjadi tiga Kelempok yaita inllamasi mediator dau Aust-respon ‘updifiers, dan produksampingan éavileorusakan jaringon. Pongumapuln dan analisis campel saliva noo-invasif dan dapat iaemuberiken gambaran spesitik dari lkesi inflamasi. Saliva imemberikan pertanda status perkembangan ponyakit ddan dopar sobagai iwet diagnostik. Pengambilun saliva secata teknis mudah dan tidak mombutubkan keeblien Khusus, Saliva memiliki lator respon dani ust yang menganduns exmpuran puwldal darah, javingan, plak, elektroliz, molekul keal, protein, sicokin, antibod), antigen baleteri, den eacim. (Seder ef al, 2004: Carnstar o al, 2003). vat 1) Agen mfekst Diagnosis yany dapat ditagakden melaln! pesgambtian sample seliva dengan menglenlaei, Ponyakit lokal dan sistemile Dieteksi penyakit andlisks salva dapat merefleksikan perubshan lukel dan sistemile Ponyalat sistemtic, termasuk penyekil infeksius soperti HUY, hepatitis 8 virus, hepatitis B virus, hepatitis C virus dan autoimun disoase, ganyguan endolerin, Alzcimer cam kanker mamihki biomarker yang bersitkulssi di saliva. Schegsi contoh, biemacker Jeanker payutlara yaltu cern B-2 diternakan di saliva dan bermenfaat dalam monitoring rekarensi cancer pases treatrmenL Level kormout Hormon steroid juga herada di saliva, tidak sepertl horon yang mogikat protein (protein-bound hormnanes) yangdaminan 1 deran, Molela steroid bebas bersifat liphophilie dan tidek terionisasi paca pil saliva, Hurmon cortisol juga dapat didelelesi dalam saliva atau level cortisol yang mengilzat herhubungna denen: sites epiisadile Ben level cortisol bebas di saliva dapat mengideatifilast penderize Gishing’s Syndrome Monitoring cbat-obstan teraphutife Level ob terapiutik ai saliva juga dapat di monitor, penyelakgunaan chat wiidensifikas: di saliva dan mempunyal korelasi antara serum engen level saliva Penyalahgmaan obat ‘Test herdasarkan penyaunbilan saliva telah disetujut leh Food And Drug Administration untuk mengukur penyalakgunaan ubat dat entigen antibod, Forensik Salivary tice evidence atau pelacakan jeja air tia merupakan identilasi melalui sedisan swap dari air liar yang masth hasah di selitar ekns gigitan (bite mark) maupun bekes salivayaagmongering. Sediaan swap dikirim ke laboratoziua: serclogis untuk perneriteraan saliva, selanjutya akan dapat diketahui golongen darcb berdasurkan basil pemeciksaan saliva (Senn dan Weerns, 2013) Cara pengambilan saliva pada byl igit a pid bole pin vit double wong Aa ng.lgmakan xéaba 2 ottonbaal steed iene eae oa Tahapanays pity Dasahi uftng cation td cen st aplikasi 2 ved dengan aqueslest, aplikasikan wfuay cntton bu tokas| yang rertapat saiva dongun gerakan ace dan totaran sie Biackan cotton ud pertama mongering pada lingkunsan bchas eae seen telat sab pertane Cia alasian yong at cedua yang kering ke dactah bekas gip iva yan sufahdiasshiciva cotton bud peraung SAY SH aM + Gunakan gerakan memutay chan tole : in tkanan ringan . Biarkan cotton bud ‘kediua ini mengering di Vmgleanygan hebas lontaral r thai ae leangan hebas lontansinasi solaina kitrang Seteluh keriny heciia eotzan im climasnlckan ke tab ickan ke tabung peayitapanan sample ditutupdin diranla. Sane dite kelebosioten Prosedur peagembilan sam sobagai herilaut: ~Ambi! sopotung Bahan dan ben q fart bencla yang terkena noda air Itur lalu simpan di dala tabung tes ae ple soliva dari air ther yang tah mengering Masuickan 2-4 ml air salio, lola rendam selam leary leh Lela heri shel sebagai extru Reise > Bari elestrals 08 ml éiamabi ilu dishnpam dalam tabunp reales! yang Jin dan sisanye 35 ral disiiopan dalam inkutator di 37°C selome seleagah jar, > Setelah kelvar dari inkubatar 05 ral ekstrak ~ Tambabkar 0,75 mlzsam sulfat (H2S04) dan 0,25 nl matriutn eangstat + Larotin it disentcifus selatmi 10 menit. + 2ltetabuga sullat (CuSO) basa éitambahkan + Laruten ini disimpen sclama 10 monit dalam air: mandi mendidih, + Larutan siap untuk di pevilesa "shap-tahap pengreablun saliva dengan mera bueeal awab: + Minta donor natuk borkaimar dengna sit - BE kaa ujune cotton bud di daerah muk pcomton bul i daerah mudeosa 28 i seuikit memutar jung cotend badccree ttre ee naletlene pace mulwsa bute di kontralateral ing di linglongan bebas tonteninest - Wang. tanghealiaya dante Wiorkan Wecns swab anengel selama 40 merit i ns, xemudian masublan ke = Masolisan edu stab di pemebucans. container yang sefuk, kecing, hebus sina = Sampel siap dikirim ke Tabaratorinna satis asus (es toh digueicn Maik vor be sae een ue Bia diss pach ovaleanal, test mi bern ve iseerpratra perkembaugan hares pica tahap selcioty, Pa eee atau raleotechnokay tel dikembangkan ont A se teks ji protein ‘saliva dan blomarker geaomic wntult aplileast ee Tanne nut. Instrumen ciagaostike a tectatan pada penyatet rong utlut, 1s mo ae ee al Link aanacensor tast (OENASE) dapat mondeteh ne dap protoin saliva dau asamm zuleat (Wong, 2008). Pengoeian elon Negra dacs slam peoaepan fat 3 st 2 porkembang dan diterapian uptul eee enjekik. Dok! tlie berkesbang an aan tear indfl@u mmc iris kare ronggarulatypenyt eee anya sstik nr. Doktor alg Sapa: merece ae ie ava dan mernaniocing pear: yong remeron asses ortan daar Wests peotsts) peaga¥ic om siete Toad dint oneyécore (POC) adalah tahap pertamadalam proses nila dali ngovaluaai kesehatan lokal dau sistentik pasten ae sg 2 Sear nO sos penegakan diagnesa, ae re Roe adalah untuk inampercepat pruses pene _ ag Oe cll cust Biya polayanan Resobatan rang tre. Dato Sora ymorialitas dan morbidites yang verhabungan dengatt se eE unr range uly hol dlagnosde ses dapat akon twang, 2008), dengan cepat ter KEPUSTAKAAN Ayuirrs A, Mendoza 4, Levine MJ, Hulton MN, Douglas WH, 1989. view charucterization of human salivary lubticativa, Arch Qral Hlo] 34; 675-7 Almeida, Patricin De Viyna, Ana Maria Thindade Gropig, Maria Angela Naval Machado, Antonio Adilson sosres de Lima, Luciana Reis Agevedn Saliva Composition anc Fanctions:A Caraprehensive Review, ‘The Jounal of Conteraporary Dental Practice Vol. 3 Number 3 March 2008 at swwthejedpcan Aly, Fats, 2010. Sulivory Glands Normal Anatomy dialescs pada Nowerber 2013. pathologyeutlines.com, Axtelius B, Edwardssan S, Theodorsgon E, Svensater G, Attstrum R. 1996, Prevenve of cortisol in gingival erevicular uid. A pilot study, | Clio Perivdentol 25; 929-32. Hardow 8, Moe 0, Nyvud 8, Nauntatte #. 2000.The bufler capacity and Tnnfier eystems of human whole saliva measured withuut loss of C02, Arch Oral Biol 45; 1. uum Bl, Berkman JP Marmary ¥, Goldsmith CM, Baccagtinl L, W/ung S, Wellner RB, Hoque AT, Adkinson J¢, Yamanishi H, Kagamt H, Parlow AK Chao J. 1999, Polarized secretion of transgene products from salivary glands in vivo. Human Gone Therapy 10; 2789-97, Becker KT, tifer/ktan JF, Hemmer WL, Hung W, Kahn C4, Loriaue DL, Rebar RW Robertsen GL, Wartofsky L, 1990,2rineiplas ad practice of enilocrinolegy and metabaliem. LippincattPhiladelphia, USA. Riesbrok AR. Dirksen T, Schuster G. 1992, Etfeets af tung oil on salivary visoosity and exlenl and incidence of dental caries in rats. Caries Res 26,1172 Birkthed 1, Hetntze U. 1989 Salivary secrotion rate, buler capacity, and pH. In: Homan saliva: clinical chemistry ond micrabislogy: Volum [ Editor Tensma JO. Pp.28-74, CRC Press, Hoca Ratan, Florida, Us Burke Lester William, 2008. Burker’s Oral Medicine. PMH USA Burt Brien A. 2006 The Use of Sorhitel anu Yylitol Swwnatened Chewing Gum in Caries Conuol, JABA Vol 137 Tebruary American Dontal “Association tataan, Marcelo A, Tetmi Nakamoto, and James E Melvin. 21009. The salary gland fluid sevretion machanism.The Journal ef Medical Investigation Vol. 5é Supplement Cawson BA, Odcll EW 1998 Essantials of oral patholegyand ural medicine ‘ud od pp239-240 Edinburgh: Churchill Livingetoas Chisypin, Silvix , Clorgia Antonelli, Rosalba Gatti, Elio # 1c Palo.2007. Saliva specimen: A now laboratory tool for diagnostic and basie investigation Clinica Chimica Acta 383 (2007) 20.40 Raves €. 1987.Yhysiclogienl factors affecting salivary flow rate, oral sugar clearance, aad the sensation of dry mouth In mea. | Dent Res 665 548-53 Dowes (Tsang RWL. Sueltize 7, 200 L-The effect of gum chewing, four ‘oral hyyiene procedures ancl {wa saliva collzction techniques on Ihe output af hacteria into human whole saliva. Arch Oral Diol 46:625-32 Régur, Michel, Calin Dawes and Denis O'Mullase2004. Saliva vn Oral health. Stephen [lancocks | amited kstcomJorgen, Nina Khosravanl, Massimo Gastagnal anil {rene Mesa, 2012Salive and the Control of Its Secretion Nysohagia, Medical Radiology Diagnostic Imaging Springer-Veriag Reslin Heidetherg, Fleon Mig, Morley JE, Shafer’ RB, 1983, Salivary tyrosine as an estimate of free thyroxine: concise: corareuication, 1 Hucl Med 24 700-2. tricson D, Hratthal} D. 1989.Simplificd method to aenimate salivary buffer capacity. Scand | Dent Res 97:805-7 Eriesson ¥, Stigrnstrom L. 1951 Saliva viscosity measurements. Oral Sunk Med Pat tt 1465-74 Flink, Hakan, 2007. Studies of the Prevalence of Heduee Salivary Flow Fate in Relation to General, Health and Qencal Castes, and Ellect of Tron Supplemeutacion , Kerolinstea Instinatet Stockholm Gurvan’, PR.20U2, Oral Cells and Tissue, Quintessence Bons, Granger DA, Schwartz EB, Dooth A, Cuan M, Zakaria D. 1999, assessing ccekydcoepiandrosterone ju suliva: a simple radinimummoacsay for uso in studies of children, ecioleseonts and adulls Pecuancee cent ce EeI Te: Gom: lez M, Banderas JA, Raey. A, Belmont R. 1997. Salivary lead and cadmium in young population residing in Mexico city. Toxicol Lett 93:58-64, Granger DA. ShittchIC EA, Rooth &. Kivlighan KT, Schwarz BA. 2004,The “romble” with salivary testosterone. Psychonenraendocrinalogy 29:1229-A0, Groschl M, Wagner Rauh M,DorriG. 2001 Stability of salivary sterols: the influence of storape food and dental cate, Sterotds 66; 737-41 Hodiaka RL, Napeshunmuyarn T, Malamud 12.1998, Detection of human immunodeficiency virus antibodics in otal fluids, Clin Diagn Lob Immunol §(4}:414-26. Hofman LE 2501, Huraan saliva as a diagnostic specimen, J Nutr 131; 16215-55. Holsinger, & Christopher MD, FACS, Dana 7, Bui BA . 2007. Anatomy, Punction, and Evadustion of the Salivary Glitids, Salivary Gland Dismrters pp 1-26 Ingenito A, Catolani €, Marcaldo #, dMgata A, Cappelli G, Andreoli F 1986 Radioimmuavsssuy uf gasten is human saliva. Eur Surg Res 18; 129 [aoe H, Ono K, Masuda W. Morimoto Y, Tanaka Ty Yokows M, brenaga K 2006, Gender citforence in unstimulated whole saliva flow rata and salivary gland sizes, Arch Oral Biol. Doc;S1{12]:1055-60 Ino H, Schneider Hi, Fodra¢ et at, 1992,Shackwavelithotripsy of salivary duct stones, Lancet 339: 1333-1336, Isacsson G, Isberg A, Heverling M ef al, 1984Selivary calculi end Chronic sialaclenitis of the submandibular plan: A radiographie.and histological stndy. Oval Surg: 58: 622-627. Jonsdottir , Neuntofte H, Huchwreld €; Hardow A. 2005 Effects of sucking acidic candy on whale- mouth saliva composition, Caries Res;39: 468- 74, Lac 6. 2001 Salive asseys in clinical and research biology, Pathol Biol 49, 660-7 Lperlof & Dliveby A. 1994.Carie Res @;220-28 Lee SK, Lee SU, Chay Se Kim ¥, ho HS, 2002. Analysis of Residual Saliva and Minor salivary Gland secretion in patents with dry month, ‘Arch Oral Rial 47 (9); 627-01, protective factors in saliva. Aev Dent Leung, AK, Chai MC, Wagner GA. 1999.Mulliple sislolths and a sielolith of unusual size In the submandibular duct, Oral Suny, Gal Med, Qral Path, Oral Rtiol, Endo 87: 441-434 p Let WL 2001 Retrograde Theory in Marehol F Kurt AM, Dulgueroy? Lehmann WE 2001 Rotrogr ~ sialolihiasis formation, Archives of Otolaryngology Mead and Neck Surgery 127: 65-8 é i lernantars nella Marini &, Cabsssi 2. 2002, La saliva: appruccio coraplemant Giagnostica clinica e nella cicetva hiclogica. Aon Fac Mod Vet Parma 2295-311 , oe Marton K, Borns], Hejardy ® Madlena M.2004.Svaluativa of unstimulate fier vates af whole saliva aad pulatulsaliva in heal-hy patients with Sjogren syndrome. | Prosthet Dent 91 (6):577-81 0 Moturkl, Esuilier M.1995. Removing salivary stones. Hr J) Hosp Med 34 194-105, jourman JE, Rantonen P Pajtoski H, Saliva 2002Salwary albumin nicl other constituents and their telation to cral and gensral lesith in the elderly. Oral Sury Oral Med Orel Pathol Oral Radial Enda 94(1) 432-0. Mylonas PG, Mari M, Geargopanlos NA, at al. Z0nG.Adequacy af salivary 17- bydeoxypropesterona determination using variows collection rneth ads. Steraids:?1:273-6, Nabiieli, Haruchin AM. 1997. Sislenduscopy: cree years axpertence as a iagavstic ud Lretiment modality. Oral Mandllofa: Surg io: 912-918 Navazesh M, 1993 Method lor Collecting Saliva. Arn N Y Acad Sei; 694:72 % ving salivary flow: Mavazesh, Muhvasb und Keay Satish KS, 2008, Measuring salivary fl Challenges and opportimitiesJA14:139 (suppl 2):35S- 40S Nurklea A, Ohiera J, Kayty H, Sscatt AG. 2003, Elfecis of sanplecollectian and etorage ‘ethods on antipneumgraceal knmunogiehulin & in saliva.chn Disgn Lab Iroraunel 1U(3}:287-61, Morimoto Y, Inoue H, Mtasucla Wi, Uamzka T; Inenaga K 2006. sland size estimated by magnetic resemance image in healthy youn humans. Arch Oral Hiol 51:245-349 Pederson W, Schubert M, Jnutsu K, Mersai T, Truetove A. Ayeulepernient deeroasor in human cubmandibular glare! (ow rates as measured sundcr resting and pust-stimulasion condition Bellnck}r CY, Severance Ir LW. 1940. Sialotithisis: vase studicsaud review. [ Emengeaey Medicine: 8 581-565, Pats Z, Vanuga 4, Velemlusky |, 1985. Radloimmanoasvay of thyronia in saliva, Pep Clin Buduaingls€5(2):199-203 Raff H, Tomar Pl, Burns RA. 2002, Comparison of cao methods for ieasiring salivary cortivel. Wn Chem $8; 27-8 Read GE Hurmones th saliva, 1989, In; Humon saliva: eliaical chemisery and microbiology. Wal IL, Editor Tenovue JO. Pp. 165-68. CRC Press, Bots Raton, Florida, USA. Rantunen PIE Meurinan TH, 2000Corralations between total prntain, Ysoxyme, rmrmaglobulinsamylase, and albumin in stimbiated Whole saliva éuring daytime. Arta Odont Scand 58; 160-5 Saluja, Kasst VO, Mablndra U, 2012. Giant Stalolith ia the Whartmn’s oct causing sialo-orel fistula: A case report and review of literature, TOrofae Sei 4137-42 Swair; Faleh A. , Souking Ryalat, Mohammad Shayyab, und Tekeshi Soku2009.The Unstimulated Salivary Flow Rate in a Jordanian Healthy Adult Fopulation. J Clin Med Ree October; 1(4); 219-225 Senn, David 8, Richard A. Woes. 2018, Manuzl of Forensic Odontology, Filth Baition. CRC Press Sehvnidt« Niclsen B. 1946,"The Solubility of tooth substance in celatian te the composition of saliva {thests) . Acta Odontal Scand 7 [Suppl 2) 108 SchneyerL. 1055, Method for the Collection of Separaw Submaxiliary and SL Salivas in wean. | Dent Hes; 34L 257-61 Scully, € ond DH. “elix2005.Dry mouth and disorders of salivation, British Dental Journal Volume 1999 No 7 Schwarts EB, Grangor TA, Susman FJ, Laird B. 1998, Assessing valivary surtisol In susties of chili development. Child Nev 69(6}1503-13. Selwwarz WH.L997. The rheology ofsallva,| Dent Res 66; 660-4 Shirclff Ba, Granger DA, Schwartz F, Gunan Mh, 2001.Use af Salivary biomarkers in bivbsharioral research: catinnrbased sample collection methods can intetfere with salivary immunoassay results, Paychoncurcendocrinology 26:165~73, Siddiqui, $) 2002Sialolithiasis: an unusually large subrsandibular salivary stone British Dental Journal 193.8907 ‘Tenowo |, Lagerlof 1994 Salva In: Textboo-cofeiinical cartalogy. Second edilon, Edilurs Thylstrup A and Rejerskov G. !p. 17-44, chapter 2. ‘tunltegaard, Copenhagen, Denmarie Van der Koljden WA, Yeerman BCI, Niouw Amorongen AY. 1993. Shear vata dapendent wismalascic behavior of human glencular ealivas, Blorhwology 30; 141-52. ‘Weerman EC, van «len Keybus PA, Vissink A Nlewwinan Aomronpen 8%, 4998, Human Glandular Salwas : Thetr Separate Collection and Analysis eur) Oral Sci 104: 346 Walsh LJ. 2006Dental plague fermentation and its role in caries risk assessment. lnternational Dentistry (Australasian Euitinu).(3}:413, Waterimun IA, Blom ¢, Holleran If, "s-Gravenmade EJ, Mellen J.1988, Rheological properties of husran saliva. Arch Oral Hiol 32; 589-96 Waterman HA, Blom C, Holterman Bi), "s-Gravenmade Ei, Mellema |-1 984 Rheological properties of hirman saliva. Arch Oral Biol 33; 589-96 Whombatna fil, Granger DA, Singer 5, Kivlighan KT, Marquin JA. 2006 Bacteria in the oral mucosa cmd its effect on measurement at cortisel, shydvoepiandresterone and testosterone in saliva, Horm Hetav;a9 (478-85 ‘Williams ME.1999 Sialoithists Omnlaryngnlagse Cilnies of Narth Arserica; 22: B19 834, Wolff 4, Deglelter A, Moskona D, 1955. A Novel System of Human Submardibular / SL saliva collection, | Dent Ras $4: 287-61 ‘Wong, Davil 2008. Salivary diagnostic. Wiley Blackwell Weight Blt, Lacie LC. 2001 Fifect oF ight wavelang?h on suppression and phase delay of the melatonin rhythm, Cheonobiol Int 18; 801-8 Jenkk }, Benzel W, Ito {1 1994. New modalities in he management of ‘human siafulithiusis. Minhnally Iivasive cherapy; 3: 275-284. Zenk: [, Werner G, Huscinaan MD, ro H .1998Diameters of the main excretory ducts of the adutt human submandiialar and parotid gland =a histological sty. thal Surg, Oral Med, Gral Pachal, Cral Radiol, Endod 5: 876-580. Nama: Dx drs, Nila Kasoma, M.Blomed ‘Tungyal Lahir = 20 juli 1972 ‘email :nllakasuma9@tgmailscomn Di. dng, Nila Kasuma, M.Sictned adalah seovang ulster gigi lulusan Falnlias Kedniceran Gigi Unieorsitas Sumatera Urgra (FRC. USU| smenamation ikan pada tahun 1996, menyelosatlan studi 82 Biomedih Universitas tatlatahyn 2010, Moraih polar Doktar pada 16 Jana 2014 dengan prodikat Cumleudedt $# Biomeditliniversitas Andulas, Pada saatin{macnjabat sabagai Wakil Dekon | Faluitas Kedokieran Gigi Universitas Andalus, Pernah menulis buku tentang: - Dita Profesi Keseatan (Book Chapter) ISBN $78-602-280-220-4 ‘lula inj ditulis Gengan kerjasama tim penulis yaitu Dafa Pulci Urami dan Fildeah Nurul Fastin. Index Symbals ganar 6 A Ale tent aethod 34 Sboorhent paper 28 osiy'chaline 17 sonve 12 angles 18,2 Antiproieae (2 fntiiaeggucs 28) ufc Silva 15 sutoimnrnane 31,5637 B bata keienjar 29. 40,41, 22 the mark 48 Iproncaing 4.5.6 € caprotecin 10 Candidosie 34 Cantialation 25,26 Catecholamine 9 ceatralcore 29 (Cotakan pelseal 28 chrosnagnania A. 19,11 statins MCT? D dari cel acinar 6 Panta owies 34 Llayécoxyphecglgycal 2 Gonble resting 4 Praising melinnd 24 sJuctal 4 12 gE Exidasenpie Hat nian] Suachwawe Li spidosmal geowih fast (FCT) & setacorponcal [that jjey 42 Extacoyparcal Shock hax F Aeoblast growth tor 6,9, 11 Floste 33,42 Tikration paper 22 G sinyival ereviewtar Ont 9,43,47 Growth Bomnone $ Guscatory sscep.08 16 ory cava ceflex 16 Helitosis 34 Lepatocyte grontilackor 12 Tisai 7,410, LE Hblidiwsich proton § Hormon 29,10, 44 I menenoassay 4,25, 31 snnenrnoglabalin & sekzeteri (lg, Inereas & imsiation 4 ‘nsalin. ke growt Factor 43241) 3 ‘intercalated ect 12 fon bicibonat 2,11 jon chanveis 15 K Xstum phseuawse IL Kapasitas buffer 17 eleryeraviva rymor 3,40 kersel 49 feclokuein 7 ju iseasdliva 2,19.22. 29.28 “Lealicy cup? cadson-erttendin cup 26 layered perighery 39 Lihulpsy 4], 2 lucwaizaon 4 Lyaeoyame 7.51 “ Mastisatory saliva fle 16 mmockanoseseptor 16 sncsedecmul growth factor MORE ‘miczovizcometer 19 Mein 7,10, 18 Mxzous cell 1d N Nene growth fitor 8 Nociceptor 16 non-newienisn fd. 1 noradzensline 17 ° olfactory esveptac 16 ‘Oral Fluid nanosenzce test (OENASLI) 46 Okulintingrhsraeter 18 Onin type U-aype viscometer 13 berayrypethetic 6,15, 17 Pewaltsstaasy 22 lala 8,6) Perinfenn sevice 28 » posolaitens Pippete 25 Paint of eae (POC) 46 Primary cord Primary $3 36 yrnilive oral epldltuts proliferation 4 prolinesich protein 7, Pratease 12. R Saminerlicaion agents U2 Ronigen foto aidwal 8 ‘Saliva 4 4 1,2.3.4 46,47, 28, 48,50, 52 calivaretion 16 Salivary tncvevrehence 4 Salon 12 secondary epithe] cond 4 Secondary s5 36 Secretory endo iss 12 ‘Secretary IgA § Segeagator findisiduel prethesis) seromancous cells 13 Serous cel $ saladenits 31,40 69 sialoendescoyy 41 sialograpiy it Sialolithtasts i $8, 39,40, 14, 31 Sislolthlasisasynpuerestic 29 sislometry 22,34, 38 Sialorchosa 38 sgreanyntnns 22.33, 26,28, 29,33, 34, 35,43, 36.50 sowie 8.9,25.48 Stimulated sativa 1,23 Suction methed 24,27 sysapuleic 6 cenabimawnesic oe. T seat ube 22,24 thyrosin 10, 51 tkslathpronixe 10 & ‘Hestinislated satin 1 v ‘vascactivefatctinal polypeptide (VIN) 17 ucosiy 1 Ww ‘waiscenbarg Hhzogenivoneter 18 Whale ealioa 1.22.23 24 Wolfanperstus 27 x cesnstomsia $1.33, 36. 36,39

You might also like