You are on page 1of 41
Ada lima tipe iregularitas horizontal, yaitu: la. Torsional Iregularity - perlu diperhatikan jika diafragma tidak flexible seperti ditentukan pada §12.3.1.2 1b. Extreme Torsional Inregularity - perlu diperhatikan jika diaftagma tidak flexible seperti ditentukan pada §12.3.1.2 Re-entrant Corner Inregularity Diaphragm Discontinuity [regularity Out-of-plane Offset Inegularity Nonparallel Systems- Irregularity ape Iregularitas diatas dapat dikategorikan sebagai special response conditions atau irregular load path. Tipe 1a, 1b, 2. 3, dan 5 adalah termasuk pada special response conditions. Tipe 1a dan 1b. Jika ratio dari story drift maksimum terhadap story drift rata-rata ‘melampaui limit tertentu berarti ada potensi untuk terjadi unbalance dalam deformasi inelastik_pada_kedua sisi extreme dari_suatu_tingkat_vyang akan _meningkatkan eksentrisitas antara titik pusat massa dan Kekakuan sehingga akan meningkatkan torsi Untuk menampung pengaruh unbalanced stiffness tersebut maka §12.8.4.1-§12.8.4.3 memberikan factor amplifikasi Ax pada accidental torsion Ma. Tipe 2. Pengaruh re-entrant corners yang mengakibatkan adanya konsentrasi gaya pada bagian pojok/comer. Tipe 3. Excessive openings (bukaan yang berlebihan) pada diaffagma yang dapat mengakibatkan diaftagma bersifat fleksibel Tipe 4. Outof-plane offset irregularity menunjukkan load path yang irregular. Untuk kondisi ini gaya geser dan momen guling harus disalurkan dari lantai atas yang mengalami offset kebagian lantai bawahnya Tipe 5. Response deformation dan pola pembebanan pada sistem dari elemen penahan gaya lateral yang nonparallel dapat menimbulkan perbedaan yang cukup besar dibandingkan dengan sistem yang regular. a etn “Soon soa 1k Tonionl Ineulri:Tosimaiesisi ndeinedesit whew the maim ony 3 Dafa F ‘ot cnt welding elo son wth Ar. one eof he ct 13 Beemer tenis ti atssmethan este averget hey Une e weenie 8S C.B.Ea ‘Revencue Terral iepay germs in he soc chon yey ia CBE mi? secs which he pegs eo ii ‘Tae 261 Dear tesa RED Emr 1h Extreme Trl eri sre nol esi is ena wextwhee Ean ‘nenacimiosny di compucdinchdng wcidotawesonein a= 1D.acncendet 33 . Tesmearctamnenc oarsmen tina vengsof ison dfoathe 382 B ‘Mo also he nce. Ene al naga ote i loa B.Com ‘Soe iy ol to sts i ich te apne me ior oie ‘Cas Cid D Became 2 earn Corner Iola: Recta crip & ent ext whe Dear ‘cn rf hee jn aroma near pour an 18 the De ade ln cat th cent en co 3. Dagragm Dismay teeny: Dpem dssanynees tnt) 12334 Dba ‘xt whee ghag vi an ut scout varia iis. Te 126-1 Dead E inating on at ut opens gee han SO of the gece Sigrag ae or change elev apr les mee un 37% om one sw nee 4 OmotttaneOetet Ielarty: Oot of pln tictnelity ined beniewhae 12333 BCORmar Uris adiconinay sae ieee pub chasahacotpascocota 12334 Beat let oc ote so deen D1) BCDEmr mas BCDEmr 5. Nomparal ten equi: Nnpanclnsuminepuany wen beret whee 125.3 CDE mie ‘rl eal foce ing clench punto emer onbspond saceatbe | 213 BObEemr sa BCO.EmMr Types of seglaty Pan regular: Seismic Provisions ‘Seismic design category plication 1a Toon ineglaity 1h Extreme 2. Reenant oie emai ‘ 5 ‘ 5 20 cn Bona r aime DEF CDEP > EF DEF 3. Dispiragm scoaiauty eons ‘ DEF 4. Ourof plane a . . per ates J spon) 3 BC DEF 5. Nonpuralle sys Nout oi 7 CDRF pm 5. Colinas ec eons pong Ascominoes wails ores Sl ae he sg eh ‘stipes semi nd combination 12D» f= 108.19 090 2108, whee B= Qe ‘Sima matinum cra fore ttc beep ine seca ‘skp eeu fst an cel ioe yen piconet (6 tree er doer yas pneu by fermen of dapper eens tea ca, cnosn of clear ie eral ene 2. Bag or oogaw afcAse fr HD of emi fsa oe ao pla 1 terete perpen econ Alma conte egal ees ing so he am opus (RSS) proce lregularitas horizontal Tipe 1a dan 1b. Diketahui suatu gedung tiga lantai dari jenis Special Moment-Sesisting Frame (SMRF) dengan rigid floor diaphragm. Akibat gaya seismik yang bekerja termasuk pengaruh akibat torsi, diketahui displacement elastic bj. pada lantai | dan 2 adalah sebagai berikut dn Opi = 25.40 mm dg = 30.48 mm Tentukan : Apakah struktur termasuk pada iregularitas torsi tipe 1a dan Ib pada tingkat-2. Selanjutnya, hitung berapa amplifikasi torsi Axcpada lantai dua, Jawaban : Iregularitas torsi tipe 1a terjadi jika story drift maksimum termasuk pengaruh torsi Icbih besar 1.20 kali story drift rata-rata scbagaimana dijelaskan pada §12.8.6. Story drift pada lantai x didefinisikan sebagai, A, = (5, 8,1) pada ujung kanan dan kiri dari struktur. Dengan demikian maka iregularitas torsi pada lantai x terjadi bila 1.20 (Arx+ Arx) Aman > 1.20 (Aree) = 2 5.08 mm, = 48.26 - 30.48 = 17.78 mm V5 (5.08 + 17.78) = 11.43 mm Selanjutnya periksa apakah dipenuhi kriteria Anse > 1.20 (Asse) Mwax = 17.78 mm > 1.20 (Avg) = 13.716 mm, atau dapat juga ditulis. Amax 17.78 — = — =156> 1.20 Ave 1143 Kesimpulan: Iregularitas torsi tipe 1a terpenuhi. Periksa apakah kondisi extreme torsional irregularity terjadi Meas > 140 (Ass) Amax 17.78 — = — = 156>140 Dwe 1143 Kesimpulan: Iregularitas torsi tipe 1b terpenuhi. Perhitungan faktor amplifikasi Ax. §12.8.4.3 Jika iregularitas torsi terjadi pada lantai x. maka accidental momen torsi Ma hharus diperbesar dengan faktor amplifikasi Ax. Amplifikasi harus dilakukan pada setiap lantai dan setiap lantai mempunyai nilai faktor amplifikasi Ax yang berbeda, Dalam contoh ini Ax dihitung untuk lantai 2. ban Ax=|——_ - (IBC-2006 persamaan 16-44) 1.208} <———— 48.26 mm br2+de2 30.48 + 48.26 84g = ———= ———— = 3937 mm 2 2 48.26 >? Ax=|—_ | = 1.04 1.2039.37) Catatan : Jika dalam analisis diperoleh nilai Ax < 1.0 maka pakai Ay = 1.0 Iregularitas horizontal Tipe 2. Diketahui sua gedung sepuluh lantai dari jenis Special Moment-Resisting Frame (SMRF) dengan denah sebagai berikut. P2298 _&——"— Tentukan : Apakah struktur temasuk pada iregularitas tipe 2 (re-entrant comer) Jawaban : Type 2 re-entrant comer imegulavity terjadi jika konfiguasi denah struktur dan sistem penahan gaya lateral mengandung re-entrant comer, dimana coakan strukur melampaui re-entrant comer lebih besar dari 15% dari imensi denah straktur dalam arah yang bersangkutan, Pada sisi di sumbu 1, coakan re-entrant comer, 30.00 M -22.50 M=7.50M (7.50/30,00)x100% = 25% terhadap panjang 30.00M > 15% Pada sisi di sumbu E, coakan re-entrant comer, 18.00 M -12.00 M = 6.00M. (6.00/18,00)x100% = 33% terhadap panjang 18.00M > 15% Kesimpulan : Karena kedua coakan > 15% maka terjadi re-entrant comer irregularity. Catatan: Jika terjadi re-entrant comer irregularity type 2. maka selanjumnya persyaratan perencanaan diafragma untuk SDC-D, E dan F dapat dilihat pada §12.3.3.4 lregularitas horizontal Tipe 3. Diketahni suatu gedung struktur beton bertulang lima lantai dengan sistem Bearing Wall ‘yang tetletak pada sekeliling perimeter banguaan. Gays lateral dipikul oleh bearing Wall ‘yang berfungsi sebagai shear wall. Pada gambar dibawah ini diperliharkan denah Tanta ‘dua dari gedung. Pada denah diperlihatkan bukaan dari avium 12.00 M x 22.50 M. Semua dliafrazma dialas lantai tanpa bukaan yang berati FF vm tT = —— eo, i a o- o— Denah Lantat 2 12.00 Tentukan © Apakah struktur termasuk pada iregularitas tipe 3- diaphragm discontinuity iregularity. Jawaban : Type 3-diaplragm discontinuity imegularity terjadi jika diafragma mengalami_diskontinuitas atau variasi dalam Kekakuan, termasuk las bukaan > $0% dari Iuas total diafragma, atau perubahan kekakuan efektif’ diafiagma > 50% dari satu tingkat ke-tingkat berikutaya. 1. Periksa gross area diafragma. Gross area diaftagma = 24.00 m x 37.0 m= 900.00 m? Laas bukaan = 12.00 m x 22.50 m= 270.00 m? 50% dari luas total diafragma = 450.00 m” 270.00 ur < 450.00 Kesimpulan: diaphragm discontinuity irregularity tidak terjadi. Catatan: sampai disini pemeriksaan belum selesai dan perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan sebagai berikut. 2 Periksa kekakwan (stiffness) Lanta diaiagma, — Kekaluan diafagma lantat 2 dengan bukaan akan dibandingkan dengan kekakuan diatiagia pada lantai 3 tanpa buksan. Jka perubahan kekalcia dliatiagma > 50% maka diaphiagm discontinuity ixezulavity texjadi Caranya, hitung terdutan pada tengah bentang dari diafiagma yang ddianggap sebagai balok sederhana atas dua tumpuan A, dan as berturt- turut unk Fanta 2 dan Tanta 3 fethadap state beban merata, umpamanya 1.50 vin’. seperti fergamibar dibawal in w= 150 tm w= 150m Dene reuse Jika Ay > 1.50 4s, maka horizontal iegulaitas tipe 3+ (diaphragm Aiscontinnity regularity ej Diketalui suatu gedung empat lantai yang terdiri dari shear wall yang merupakan sistem ‘penalian gaya lateral dalam Suamu konfigurasi seperti dtunjulkan pada gambar berikut ii ey PPR & sed oO Iregularitas horizontal lipe 4. 3 DP fag a |-- |; ‘Denah Lanta Daze satu) Tentukan : Apakal struktur tenmasuk pada iregulavtas horizontal tipe 4, out-of-plane ‘offset irregularity antara tingkat sama dan tingkat dua Jawaban + Out-of-plane offset irregularity Type 4 terjadi jika terdapat diskontinuitas dalam penjalaran gaya lateral. Misalnya, terjadi out-of-plane offset dari elemen vertikal penahan gaya lateral seperti shear wall. Shear wall pada tingkat satu sumbu D mengalami out-of-plane offset sebesar 7.50 M terhadap shear wall pada sumbu E ditingkat dua diatasnya. Selanjumya lihat Tabel 12.3.2.1 Kesimpulan: Terjadi offset irregularity. Diketahui suata gedung sepuluh lantai dengan denah sebagai tergambar dibawah ini. Seluruh perimeter gedung pada sumbu 1, 4, A dan F merupakan Special Moment- Resisting Frame (SMRF), LETT 2 22500] 3a750m q Denah Lantai Typical Tentukan : Apakah strukmr termasuk pada horizontal iregularitas tipe 5, nonparallel system inegularity. Jawadan : Inegularitas horizontal Tipe $ dianggap terjadi jika elemen vertikal penaban gaya Interal tidak sejajar atau simetri terhadap Sumbu utama orthogonal dari sistem penahan gaya lateral gedung. Frame elements vertikal penahan gaya lateral pada sumbu F tidak sejajar sumbu utama orthogonal gedung (contoh: sumbu 4 dan A). Dengan demikian horizontal iregularitas tipe 5, nonparallel system imegubarity terpemuhi, dan Tabel 12.3-1 dipergunakan dalam perencanaan, lihat juga §12.5.3, §12.7-3 dan Tabel 12.6-1 ‘Kesimpulan: Terjadi nonparallel system irregularity. Dalam perencanaan direkomendasikan dilakukan analisa dinamik 3-dimensi (3D). Iregularitas dapat dibagi dalam dua Kategori. Yang pertama adalah dynamic force- disttibution_imregularities_vang mencakup Tipe la. 1b, 2 dan_3. Yang kedua adalah iregularitas dalam load path atau force wansfer (penyaluran beban atau gaya) yang mencakup Tipe 4 dan 5. Iregularitas vertikal meliputi: a. Stiffness soft story irregularity 1b. Stiffness extreme soft story irregularity 2. Weight (mass) irregularity 3. Vattical geometric irregularity 4. In-plane discontinuity pada elemen vertikal penahan gaya lateral Sa. Discontinuity dalam lateral strength — weak story irregularity Sb. Discontinuity dalam lateral strength — extreme weak story irregularity Struktur yang termasuk dalam Seismic Design Category D, E dan F yang memiliki gaya dinamik terdistribusi secara iregular, harus dianalisa dengan analisa dinamik (prosedur modal analisis) seperti ditentukan pada §12.7 ( mengacu pada Tabel 12.6.1) structure description 3. Seringkali perencana langsung menggunakan analisa dinamik sebagai jalan pintas tanpa memperhatikan iregularitas yang terjadi, (khususnya untuk iregularitas tipe 1a, 1b, 2 dan 3). Walaupun demikian. perencana tetap harus memeriksa persyaratan dan limitasi-nya seperti ditunjukkan Tabel 12.3-2. §12.3.3.1 melarang penggunaan struktur yang memiliki iregularitas vertikal tipe 1b, Sa, atau Sb untuk Seismic Design Categories E dan F. Struktur yang regular diasumsikan mempunyai distribusi inelastik yang seragam pada keseluruhan elemen_ sistem penahan gaya lateral. Pada iregularitas vertikal tipe 4 dan 5. ada kemungkinan terjadi konsentrasi lokal yang berlebihan dari deformasi inelastik yang disebabkan penyaluran gaya yang iregular seperti weak story. Untuk kasus demikian, peraturan/code menentukan adanya tambahan perkuatan untuk menanggulangi defisiensi struktur pada seismic design category (SDC) tertentu. Untuk struktur dengan iregularitas vertikal tipe 5b, ditentukan limit ketinggian gedung untuk seluruh SDC, kecuali SDC tipe A. ‘Table 12.3-2 Vertical Structural irregularities ‘Sete Oon ae ‘atgery 1a Stites Soft Story regularly: Siines-soft sory negli is dened w exist where ee sa “Table 126-1 DLE, and F ‘ory in which he Inka than 7D of ht the try above or es than 80 of he {verge sins of he thre stores sbo¥e, th Stfaessstreme ult Story lereglarty: Sites extreme sotstory iegulntyisdefnedio exist 123.31 End F whore tho ina tryin which the ber stiffness ese than 0% of that inthe story abovecelow than Table 1261 D.Ev and F 70% of the average tilfnes oh tice storin above 2 Weight tas) lereulatiy: Weight mas) imegularty is define wo exist where thecetvemass of Table 126-1 DE, and F any sry is more than 150% of theeffeave mus Of an aljacemt soy. A oo tha ight than he ‘or below need ao be conde 3. Vertical Geometric ivegulaity: Veil geomet eregulriy is defined to exist where the Table 126-1 D.E, and F boron dinensiono he seismic forceesisting system in any story is mere thn 130% of at aan cen 4. In-Plane Dicontinty in Vertical Lateral Foroe- Resisting Element Irregulars: Inne rasa. B.C.D. Band iscontinty invert atral force resting clement iregulaity x defined Woexia wherethee nan 12334 DE ad F Jarplneoffit ofa serial amc foro esinting clement resaling in overtning demands on Table 1251 DLE, and F supporteg stctord elements ‘Sa Discontinuity in Lateral Strength-Weak Story lreguarity: Dscomny in tera rengih-wesk 12331 Ea F ‘ory iegulany is dfn tex whee the sry ara seg is ess than OS of hat inte ony Table 126-1 DLE and F above. The sory lata seegth the wl lata suength fal sisi: sisting clement axing the ‘tory shear forthe distin under consideion, 5% Discntimity in Lacral Suengll-Extreme Weak Story regularity: Discoaiauty in ate i331 DLE, and F ‘mrngth-eateme wedk tory inepuary is defined o exist wher th tory lara song is Tee han 12332 Banke 65% ofthat inthe stery above. The sry strength isthe toe seength fall seismicressingclamerts Table 126-1 DE and F suring the ory shat for the detion under consieraon ‘rz els: Ste Rovio es ‘uemas_cacpry aioe pcimesc.n 240] A eplane ‘dsc in vera ne fereresng fee one 1 SDisenieaty incapacity lemwemon (oes sey) q fae Resale 2 Ret pers 5 olan oer Cems porta Asctncus ws ce fame al hve ‘est pes eb come: 12D. ft» yaad 09D A ws ‘Sima mame ie fe a nb ced ne ace 4 Mie ping ocr ae dag end ee ee deve 5 apy sn fl cst iy lap BODEF sein song mi Oke he ep as. ‘Table 6.3 Limitations and Additional Requirements for Systems with Structural Irregularities (12.3.3) nied 1D Rebs meguany Type 5 frorzonit and > Horzora roguarty ype 1 |Notpamtad Wwasaartos or | EorF [+ Vortcal iregulrites ype 1b, 5 or |SDCs DF 5b Estero wok git ea a wo SaaS oe Bor6 [verte meguonty Types Rear Earns Dest supporing mabe an Jtwroring | ¢ |Horzortal regularity Typo 4or Varia [ihr crc oe od [accom rectory Type 4 combinations wih overs fist mes facoarize Desi rces deine oy 2101 sen be nreased ty , 5tr (oy comedies ot liven |+ Horizontal irragularities Type 1a, 1b, |diaphragms to vertical elements we for | zoos a to cotecrs ana () iaaies + Serteat raguonty Too tater ar ta ora, rang connections of escort veil ements of ltesrns The tint dos ot ony were the weak ors capate of esng aol esc res oa to taste desgp ere prscited 125. -~ Ferces caclated ung he ses oad eels nck teoverstengt af 1243 nad at be inereased Iregularitas vertkal Tipe 1a dan Tipe 1b. Diketalui suatu gedung struktur beton bertulang jenis Special Moment-Resisting Frame bertingkat lima dengan Seismic Design Category D, seperti pada gambar berikut. Gaya lateral F, didasarkan pada persamaan 12.8-11. Fit Fs =z See5i.mm 300m Fs + FF Seo.44 0m 300M) Triangular’ i} A ‘ropes! 85.237 mm soon). —| 300m A ~ 18mm 360m Actual Shape Tentukan : Apakah iregularitas vertikal Tipe 1a dari Tabel 12.3-2 (stiffness- soft story inregularity) terjadi pada tingkat-satu. Jawaban Ada dua pengujian yang dapat dilakukan untuk menentukan apakah struktur ‘memenuhi iregularitas vertikal Tipe 1a (stiffness- soft story irregularity), 1. Lateral story stiffness < 70% dari tingkat diatasnya, atau dapat juga ditulis Fika, 70% (Sye/lts) > (G2er S1e)/ bo 2. Lateral story stiffness < 80% dari kakuan rata-rata (average stiffiness) dari tiga tingkat diatasnya, atau dapat juga ditalis, Fikka, 80% (Sys) > 1/3[ (Gog Ste)! be + (B3e~ 5ze)/ bs + (Baer S30)! bes ] Jika kekakuan tingkat yang terjadi memenuhi salah sa dari dua kriteria tersebut diatas, maka struktur dinyatakan mengalami soft story dan modal analysis (§12.9) dibutuhkan sesuai Tabel 12.6-1 Hitung story-drift ratio, Aa/ by = Sih Ad/ bis = @rer Ste)! be (18-0)/3600 = 0.0050 (27-18)/3000 = 0.0030 ‘Ay/bs = (se 534)! by = (37-27Y/3000 = 0.0033 As! by = Gap 530) hs = (44-37)/3000 = 0.0023 1/3( 0.0030 + 0.0033 + 0.0023) = 0.00287 3. Beriksa apakah dipenubi kriteria: 70% (8;e/y) > (B2e- 54)! hy 0.70 (Bre/hs) = 0.70(0.005) = 0.0035 > 0.003 ‘Kesimpulan: Soft story Uraian: 70% dari story drift tingkat pertama lebih besar dari dati story «rift tingkat kedua, atau sebagai alternatif dapat juga ditulis: 0.0050 > (0.0030 x 1.30 = 0.0039) ......Jadi, soft story. Inga perlu dicatat bahwa iregularitas struktur tipe 1a, 1b, atau 2 pada Tabel 12.3-2 tidak diterapkan dimana tidak ada story drift ratio akibat gaya lateral rencana lebilt besar dari 130% dari story drift ratio tingkat diatas berikutnya §12.3.2.2, Exception 1. 4, Periksa apakah dipenuhi kriteria: 80% (Gye/hs) > 1/3[ (Bre S1e)/ Mz + (Gser Sze)/ hs + (Base S30)! hs J 0,80(6;e/h;) = 0.80(0.005) = 0.0040 = 0.00287 ‘Kesimpulan: Soft story condition 1a atau : 0.0050 > (0.00287 x 1.20 = 0.00344) Kesimpulan: Soft story 5. Periksa untuk kondisi extreme soft story (struktur iregularitas vertikal, tipe 1b). £60%(61a/bs) = 0.60(0.0050) = 0.0030 < 0.0030 ... . ok, atau 0.0050 > (0.0030 x 1.4 = 0.042) ok 70%(5,¢/hi) = 0.70(0.0050) = 0.0035 > 0.00287. atau 0.0050 > (0.00287 x 1.30 = 0.00373) Kesimpulan: Stiffiess-Extreme Soft story — condition 1b. Uraian: Perhatikan Tabel 12.3-2 untuk extreme Soft story type 1b, §12.3.3.1, gedung termasuk SDC-D dan diperbolehkan, ‘Unmk struktur SDC-E dan SDC-F yang temmasuk paca iregularitas vertikal tipe 1b tidak di-ijinkan, Tabel Soft-story Status 1a Slory] Storr-dait | Story-dat | OSe(Gton= | O7aton- | Avadter-dak | Softstony Lantai_} Displacement mm Ratio | drift Ratio) | drift Ratio) | ratio dari 3 tingkat | Status 1a ua berikutnya 5 SL 7 0.0023 0.00184 0.00161 > No 4 44 T 0.0023 | 0.00184 | 0.00161 : No 3 37 10 0.0033 0.00267 0.00231 - No 2 27 9 0.0030. 0.00240 0.00210 0.00263, No 1 18 18 0.0050 | 0.00400 | 0.00350 0.00287 Yes Tabel Soft-story Status 15 Siory | Stony-dHif | Storydnif | O7x(Stony- | OGxStony- | Ava stonj-dak | Sof aarp Lantai | Displacement mm Ratio dnft Ratio) | drift Ratio) | ratio dani 3 tingkat | Status 1b mam. berikutaya 5 31 7 0.0023 | 0.00161 _| 0.00138 : No, 4 4 7 0.0023_| 0.00161 _| 0.00138 = No 3 37 10 0.0033 | 0.00231_| 0.00198 - No 2 27 9 0.0030 0.00210, 0.00180 0.00263, No 1 18 18 0.0050 | 0,00350__| 0.00300 0.00287 Yes Iregularitas vertikal Tipe 2. Diketabui_gedung perkantoran lima lantai jenis Special Moment Frame mengandung peralatan instalasi utilitas yang sangat berat pada lantai dua. Pembebanan dan distribusi beban pada lantai seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini. Lantal 5 weeds west Woe sst we est wies0t Tentukan : Apakah struktur termasuk pada iregularitas vertikal Tipe 2 (weight (mass) imegulatity) Jawaban: Struktur iregularitas vertikal Tipe 2 terjadi bila massa efektif (effective mass) pada setiap lantai lebih dari 150% dari massa efektif dari lantai-lantai yang berbatasan dengan lantai yang ditinjau. Persyaratan ini tidak berlaku terhadap lantai atap jika lantai atap tersebut lebih ringan dibandingkan dengan lantai dibawahnya. Sebaliknya persyaratan berlaku bila lantai atap lebih berat dari lantai dibawalnya, Periksa effective mass dari lantai dua dibandingkan dengan effective mass pada lantai satu dan lantai tiga. Pada lantai 1. 1.50 x w; = 1.50(50) = 76.00 t Pada lantai 3. 1.50 x ws = 1.50(55) = 82.50 t Pada lantai 2. wp = 85t > 76t Kesimpulan: Iregularitas vertikal Tipe 2 (weight irregularity) terpenuhi. lregularitas vertikal Tipe 3. Diketahui suatu gedung lima lantai, sistem struktur penahan gaya lateral berupa Special ‘Moment Frame mempmnyai setback sejarak 7.50 M pada lantai 3. 4 dan 5 seperti 0.65(45.00)t = 29.25 t Kesimpulan: Iregularitas vertikal Tipe Sb (extreme soft story) tidak terpenuhi. Catatan: Weak story condition mutlak dilarang untuk SDC-E dan SDC-F. lregularitas vertikal Tipe 5a dan Sb. Diketahui suatu gedung struktur baja lima lantai davi jenis Special Moment-Resisting Frame (SMRF). Struktur baja terdiri dari balok dan kolom dengan strength properties sebagai berikut. ® Lantai 260m 20H sor] Tentukan : Apakah struktur termasuk pada iregulartas vertikal Tipe $ in capacity.iweak story) pada tingkat-1 R29 3750" Balok-balok pada lantai 1 dan 2 May = ZF, = 340.00 kNm, dan Kolom-kolom pada sumbu B dan C untuk ‘kedua laniai I dan 2 “Myc ~ 340.00 kNm pala kondisi beban axial 120P+9.50P, ‘Column base connection pada grade didasarkan pada grade beam strength Mgoa = 136.00 kNm, Selanjutnya (hanya sebagai ilustrasi saja) bila kolom diizinkan direncanakan Derdaserlan™ strong beam-weak column” Giscontinuity |, Tentukan Story Strength tingkat-1 2, Tentukan Story Strength tingkat-2 3, Tentukan apakah kondisi weak story trjadi pada tingkat-1 Jawaban : Struktur termasuk vertical geometric irregularity type Sa bila Story Strength lebih kecil dari 80% dari tingkat diatasnya, dan jika terjadi lebih kecil dari '5% maka kondisinya disebut extreme weak story, iregularitas vertikal Tipe 3b, Story Strength adalah total strength dari seluruh elemen penshan gaya seismik pada arah yang ditinjau. 1. Tentukan Story Strength tingkat-1 Kolom A dan D harus diperiksa terhadap kondisi “strong column-weak beam” ‘Untuk perhitungan momen 2M, = 542.32 kNm > M, =340.00 kNm| 27/16 ENm au Ly} 340.0058 “strong column-weak beam” dipembi, | 271.16eNm 1 Selanjutnya tentukan gaya geser pada masing-masing kolom. Momen kapasitas dari balok (340/2 = 170 kNm), ‘Umpama tinggi balok = 600 mm, maka tinggi bersih Kolom tingkat-1= 3.60 M Va=Vp = (170 + 136) /3.60 Va= Vo = 85.00 kN _. v ~~ ‘Mp=136.00 kN ‘nt prhinman geser 170.00 mM L} 30.00 room, L 170.0010 136.00 wal Periksa kolom B dan C terhadap kondisi “strong column-weak beam” ‘nm peshimxizan momen 271.16 kN as See seni san aD Jadinya, "strong beam-weak column”. a7Lt6 kN = so aul ein tinggi bersih kolom tingkat-1~ 3.60 M ae Story suength 1 adalah - (271.16 + 136) /3.60 — 113.00 kN ae 136.00 ka. 2. Tentukan story strength tingkat-2. Kolom A dan D harus diperiksa terhadap kondisi “strong column-weak beam’ pada lantai-2 ‘Unna: perhinangan momen 42,32 kNm > My =340,00 Nin 2716 NMR 2M. fe 340.00kNm “strong column-weak beam” dipenuhi. re ) ‘ara porbitungan geser My 2170.00 Nm — y 100 kim TN Ky Mo0otsa fing bercih kolo tingkat-2= 3.00] Peete Via = Vo = (170.00 + 170,00) / 3.00 Va =Vo= 113.33 KN 170.00 kin —a vroooiwin LL ‘Periksa Kolm B dan Cterhadap kondisi “strong column-weak ben 2M, = 512.32 kNm <2 My =680.001Na ~stong coluna-weak beam’ tidak dipenuhi Jndinya, “strong beam-weak column” M=27116 v ‘ingai bers Kolom tingkat- ve Ve= @71.16+271.16)/3.00 180.77 EN 300M a ez ‘npg ome 216m oo srs Selanjuaya, story stength iagkat2 adalah: Jai, story strength ngknt-2 = $88.20 EN 8. Periksaapakah teradl weak story pada tngkat- ‘Story stength pada tinged Story stength pada dks 396.00 KN <(0.80x $8820) Jai, Kons weak story tradi pa tinge Va-+Va+Ve+ Vo. . 2(113.38) +210807) kN on ssn 558201N LE

You might also like