Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif D 2736bf86
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif D 2736bf86
http://jurnal.unram.ac.id/index.php/jpp-ipa
Vol 2, No, 1
Januari 2016
18
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA), Januari 2016
konsep juga akan berdampak pada kurang topik materi yang dipelajari (Angelo &
optimalnya kemampuan siswa dalam Cross, 1993).
menerapkan konsep fisika dalam
kehidupan sehari-hari. Marzano (2004) mengemukakan bahwa
meskipun pemahaman yang akan dikuasi
Salah satu model pembelajaran yang siswa tentang suatu topik tergantung pada
menyediakan kesempatan bagi siswa untuk kemampuan guru, minat siswa, dan
melakukan pengembangan penguasaan kompleksitas dari materi, akan tetapi
konsep dan pemecahan masalah sains kemampuan banyaknya awal siswa
adalah model pembelajaran kooperatif merupakan indikator kuat dan seberapa
dengan pendekatan problem posing. Model baik mereka akan mempelajari materi baru
pembelajaran ini menitik beratkan pada yang berkaitan dengan topik pembelajaran.
perumusahan masalah dari suatu keadaan Penelitian Hailikiri (2007) menunjukkan
yang terjadi baik dilakukan sebelum, bahwa, siswa yang memiliki pengetahuan
ketika, atau setelah pemecahan masalah. awal yang tinggi berkaitan dengan
Problem posing berorientasi pada aktivitas pengetahuan-pengetahuan prosedural
dan keterlibatan siswa secara aktif dalam memiliki pencapaian prestasi belajar yang
memahami materi pembelajaran, tinggi, akan tetapi pemahaman awal siswa
mengembangkan kemampuan berpikir yang tinggi berkaitan dengan pemahaman
siswa dalam menyelesaikan masalah serta deklaratif tidak berpengaruh secara
menimbulkan sikap positif terhadap fisika. signifikan terhadap pencapaian belajar
Membiasakan siswa dalam merumuskan, siswa. Berdasarkan paparan tersebut,
menghadapi dan menyelesaikan soal tujuan penelitian ini adalah untuk
merupakan salah satu cara untuk mencapai mengetahui pengaruh model pembelajaran
penguasaan suatu konsep menjadi lebih kooperatif melalui pendekatan problem
baik (Brown & Walter, 2005). posing terhadap penguasaan konsep siswa
ditinjau dari pengetahuan awal.
Beberapa penelitian penerapan pendekatan
problem posing telah dilakukan di METODE PENELITIAN
antaranya penelitian Ningtyas (2011) yang
menerapkan pembelajaran dengan Jenis dan Desain Penelitian
pendekatan problem posing pada siswa
SMA kelas X pokok bahasan GLB dan Penelitian ini merupakan penelitian
GLBB. Dari hasil penelitian tersebut eksperimen semu (quasi experiment).
diperoleh bahwa pendekatan problem Desain penelitian yang digunakan adalah
posing dapat meningkatkan prestasi belajar factorial design (desain faktorial), yang
siswa. memungkinkan untuk mengetahui
pengaruh dari dua atau lebih variabel
Dalam kaitannya dengan proses independen terhadap variabel dependen
pembelajaran, pengetahuan awal (Creswell, 2012). Penelitian ini
merupakan hal penting yang perlu menggunakan desain faktorial 2 x 2 karena
dipertimbangkan, akan tetapi sangat jarang terdapat dua variabel independen dimana
guru yang menerapkan proses pengukuran masing-masing variabel independen
pengetahuan awal siswa (Fisher & Frey, terdapat dua taraf variabel (Suwanda,
2013). Marzano (2004) mendefinisikan 2011). Variabel independen pertama
pengetahuan awal sebagai “what can be adalah model pembelajaran kooperatif
thought of as “packets” of information”. dengan dua taraf variabel yaitu: model
Pengetahuan awal siswa dapat diukur pembelajaran kooperatif dengan
melalui beberapa pertanyaan ringan yang pendekatan problem posing dan model
diajukan kepada siswa berkaitan dengan pembelajaran kooperatif. Variabel
19
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA), Januari 2016
independen kedua adalah pengetahuan yang diukur (Gamst, et al., 2008). Dalam
awal siswa dengan dua taraf varibel yaitu: penelitian ini, desain faktorial 2 x 2 dapat
kategori pengetahuan awal tinggi dan mengetahui pengaruh interaksi antara
kategori pengetahuan awal rendah. model pembelajaran kooperatif dan
Sementara itu desain faktorial 2 x 2 juga pengetahuan awal siswa terhadap variabel
dapat digunakan untuk mengetahui dependen. Bentuk desain dari penelitian
pengaruh interaksi antara dua variabel ini ditunjukkan pada Tabel 1.
independen terhadap variabel dependen Tabel 1. Desain penelitian faktorial 2 x 2
Kooperatif
Kooperatif – Problem posing Kooperatif
( A1 ) ( A2 )
Tinggi
A1B1 A2B1
Pengetahuan ( B1 )
Awal Rendah
( B2 ) A1B2 A2B2
Keterangan
A1B1 = Sel penguasaan konsep kelompok siswa dengan pengetahuan awal tinggi yang mendapatkan
perlakuan model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan problem posing
A2B1 = Sel penguasaan konsep kelompok siswa dengan pengetahuan awal tinggi yang mendapatkan
perlakuan model pembelajaran kooperatif
A1B2 = Sel penguasaan konsep kelompok siswa dengan pengetahuan awal rendah yang mendapatkan
perlakuan model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan problem posing
A2B2 = Sel penguasaan konsep kelompok siswa dengan pengetahuan awal rendah yang mendapatkan
perlakuan model pembelajaran kooperatif
20
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA), Januari 2016
21
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA), Januari 2016
90.00
76.85
NILAI PENGUASAAN KONSEP
80.00 69.62
70.00
60.00 54.91
50.00 45.34 45.49
38.37
40.00 32.00 34.82
30.00
20.00
10.00
0.00
A1B1 A1B2 A2B1 A2B2
INTERAKSI MODEL PEMBELAJARAN DENGAN PENGETAHUAN AWAL
22
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA), Januari 2016
0.25
Rerata N-gain Penguasaan Konsep
0.21
0.20
0.15
0.10 0.09
0.05
0.00
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Kelas Perlakuan
23
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA), Januari 2016
c. Uji Hipotesis Penguasaan Konsep statistik Manava dua jalur (two way
Uji hipotesis penguasaan konsep Manova) karena memenuhi uji
siswa dilakukan dengan analisis prasyarat. Hasil uji
hipotesis mengenai pengaruh dengan pengetahuan awal siswa
perlakuan pada penguasaan konsep berpengaruh terhadap penguasaan
siswa terlihat pada Tabel 6. konsep siswa (P < 0,05). Hasil
analisis interaksi model
Hasil analisis data pembelajaran dan pengetahuan awal
menginterpretasikan bahwa model siswa juga berpengaruh terhadap
pembelajaran kooperatif dengan penguasaan konsep siswa. Nilai F
pendekatan problem posing tabel (Ft) pada taraf signifikan 0,05
berbengaruh terhadap penguasaan dan derajat bebas (df)= (1:54) adalah
konsep siswa (P < 0,05), begitu juga 4,019.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas adanya tugas pengajuan soal dapat
eksperimen lebih unggul dibandingkan menyebabkan terbentuknya pemahaman
kelas kontrol. Skor rata-rata postes konsep yang lebih mantap pada diri siswa
penguasaan konsep siswa pada kelas terhadap materi yang telah disampaikan
eksperimen adalah 65,09 sedangkan pada oleh guru. Ghasempour et al. (2013)
kelas kontrol sebesar 40,74. Ditinjau dari menyatakan bahwa dengan menerapkan
N-gain pada masing-masing kelas, N-gain pembelajaran problem posing peserta didik
penguasaan kelas eksperimen (0,21) lebih dapat belajar lebih aktif di dalam kelas.
tinggi dibandingkan kelas kontrol (0,09). Guru lebih mudah mengawasi siswa dalam
Temuan ini secara deskriptif menunjukkan belajar dan daya serap siswa akan
bahwa penerapan model pembelajaran meningkat.
kooperatif dengan pendekatan problem
posing lebih baik dibandingkan model Hasil uji hipotesis penguasaan konsep
pembelajaran kooperatif saja. menunjukkan bahwa siswa yang belajar
dengan model pembelajaran kooperatif
Pembelajaran dengan pendekatan problem dengan pendekatan problem posing berbeda
posing adalah pembelajaran yang signifikan dengan siswa yang belajar
menekankan siswa untuk mengajukan soal dengan model pembelajaran kooperatif
berdasarkan informasi atau situasi yang saja. Secara rata-rata model pembelajaran
sudah diketahui oleh siswa tersebut. dengan pendekatan problem posing unggul
Informasi yang ada diolah dalam pikiran 37,41%. Penguasaan konsep merupakan
dan setelah dipahami maka peserta didik hasil belajar seorang peserta didik yang
akan bisa mengajukan pertanyaan. Dengan merupakan salah satu acuan terhadap
24
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA), Januari 2016
tingkat keberhasilan dari kegiatan belajar Hal ini dapat mengakibatkan soal kurang
yang telah dijalaninya. Apabila hasil belajar berkembang atau kandungan informasinya
dari siswa itu baik, maka dapat disimpulkan kurang lengkap.
bahwa proses belajar yang dijalaninya juga
baik pun sebaliknya. Keberhasilan proses Pendekatan problem posing dalam
pembelajaran dipengaruhi oleh banyak pembelajaran dapat melatih siswa untuk
faktor seperti siswa, guru, sarana, dan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
prasarana, kurikulum, model yang dengan materi yang dipelajari.
digunakan, dan motivasi siswa itu sendiri Pembelajaran dengan pendekatan problem
dalam mengikuti pembelajaran. Penerapan posing dapat mereduksi perasaan takut
model pembelajaran kooperatif dengan salah pada diri siswa dan siswa tidak malu
pendekatan problem posing dirasa tepat untuk mengemukakan ide atau gagasan.
pada materi getaran, gelombang, dan bunyi. Perhatian dan komunikasi siswa melalui
pendekatan problem posing akan menjadi
Penggunaan model pembelajaran lebih baik, karena pertanyaan atau soal
kooperatif dengan pendekatan problem yang berkualitas hanya mungkin dapat
posing dapat meningkatkan penguasaan diajukan dan diselesaikan oleh siswa yang
konsep siswa pada materi getaran, mempunyai perhatian sungguh-sungguh
gelombang, dan bunyi. Pengalaman siswa terhadap pelajaran.
dalam membuat soal dilatih sehingga tidak
terpaku pada contoh soal yang diberikan Hasil uji hipotesis pengaruh pengetahuan
guru. Siswa dapat menerapkan konsep awal terhadap penguasaan konsep
fisika yang telah dipelajari untuk menunjukkan bahwa siswa yang memiliki
menyelesaikan soal-soal buatan guru. pengetahuan awal tinggi berbeda signifikan
Selama ini, salah satu penyebab siswa tidak dengan siswa yang berpengetahuan awal
mampu menerapkan konsep fisika adalah rendah. Secara rata-rata siswa yang
mereka belum mampu mengerjakan soal berpengetahuan awal tinggi unggul 30,60%
yang sedikit berbeda dengan contoh soal dari pada siswa yang berpengetahuan awal
buatan guru. Padahal soal-soal yang dibuat rendah. Pengetahuan awal siswa
guru pada saat ulangan harian maupun merupakan sejumlah informasi yang
ulangan semester bentuknya mirip (sedikit dimiliki oleh siswa yang berkaitan dengan
berbeda) dengan contoh soal yang dibuat materi getaran, gelombang dan bunyi
guru pada saat pembelajaran. sebelum materi tersebut disampaikan
kepada siswa.
Salah satu keuntungan penerapan model
pembelajaran kooperatif dengan Pengetahuan awal berguna untuk
pendekatan problem posing adalah pada mengetahui sejauh mana kemampuan siswa
saat merumuskan soal dan sebelum mengikuti proses pembelajaran
menyelesaikannya. Jika soal dirumuskan dengan model pembelajaran kooperatif
oleh suatu kelompok kecil (tim), maka pendekatan problem posing. Siswa
kualitasnya akan lebih tinggi baik dari berpengetahuan awal tinggi akan
aspek tingkat keterselesaian maupun cenederung memiliki penguasaan konsep
kandungan informasinya. Kerjasama di yang baik. Penggunaan model
antara siswa dapat memacu kreativitas serta pembelajaran kooperatif dengan
saling melengkapi kekurangan mereka. pendekatan problem posing bagi siswa
Berbeda halnya jika soal dikerjakan secara yang berkemampuan biasa atau rendah
individu. Masalah atau soal yang diajukan dapat memberikan kemudahan untuk
tidak memuat intervensi dari siswa lain atau membuat soal dengan tingkat kesukaran
dengan kata lain soal diajukan tanpa sesuai dengan kemampuan mereka.
terlebih dahulu ditanggapi oleh siswa lain.
25
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA), Januari 2016
26
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA), Januari 2016
27