You are on page 1of 6

e-J.

Agrotekbis 2 (6) : 628-633, Desember 2014 ISSN : 2338-3011

ANALISIS PENDAPATAN DAN KARAKTERISTRIK


USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM AMALIA DI DESA
BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU
KABUPATEN SIGI

Analysis of Income and Characteristic of fried onion trade at UMKM Amalia in the
Bolupountu Jaya Village Sub District Sigi Biromaru District Sigi.

Abd.Rauf

Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu


e-mail:Raufpertanian@gmail.com

ABSTRACT

Shallot is one of the superior horticulture commodity in Central Sulawesi, local palu shallot farming
have been started since tens years ago especially around Palu valley including Distrik of Sigi. Fried
onion local palu product have been recognized and interested by many Central Sulawesi societyand
also othersare a because owning good taste so that this product differ from fried onion from other
area. This Research aim to to know the trade characteristict and income of fried onion at UMKM
Amalia in Bolupountu jaya Village Sub district Sigi Biromaru Distrik Sigi. Determination of
research location done by purposive, considering that this UMKM Amalia produce fried onion
product in Sigi Distrik. Data collecting by direct interview to head and employer of company.
Analysys tool used in this research is descriptive analysis and income analysis. Result shown that
UMKM Amalia has 4 labours and obtain income equal to Rp. 3.657.742/month with total cost
equal to Rp. 13.717.258/month and revenue received equal to Rp. 17.375.000/ months.

Keywords : Income,fried onion, UMKM, characteristic.

ABSTRAK

Bawang merah merupakan salah satu komoditas unggulan hortikultura Sulawesi Tengah, usahatani
bawang merah lokal Palu sudah dimulai sejak puluhan tahun yang lalu terutama disekitar Lembah
Palu termasuk Kabupaten Sigi. Produk bawang goreng lokal Palu sudah dikenal dan banyak
diminati masyakat Sulawesi Tengah maupun luar daerah karena memiliki cita rasa tersendiri
sehingga produk ini berbeda dengan bawang goreng hasil daerah lain. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui karakteristik Usaha dan Pendapatan Bawang Goreng pada UMKM Amalia di Desa
Bolupountu Jaya Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Penentuan lokasi penelitian dilakukan
secara sengaja (Purposive),dengan pertimbangan bahwa UMKM Amalia ini merupakan penghasil
produk bawang goreng di Kabupaten Sigi. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara
langsung kepada pimpinan dan karyawan perusahaan. Alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan analisis pendapatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa
UMKM Amalia mempunyai 4 orang tenaga kerja dan memperoleh pendapatan sebesar Rp.
3.657.742/ bulan dengan total biaya sebesar Rp. 13.717.258/ bulan dan penerimaan sebesar Rp
17.375.000/ bulan.

Kata kunci: Pendapatan, bawang goreng, UMKM, karakteristrik.

628
PENDAHULUAN dikenal dan banyak diminati masyakat Sulawesi
Tengah maupun luar daerah karena memiliki
Sektor pertanian saat ini merupakan cita rasa tersendiri sehingga produk ini berbeda
salah satu bagian penting yang diharapkan dengan bawang goreng hasil daerah lain.
dapat mendukungpengembangkan agribisnis Perkembangan agroindustri di Kabupaten
dalam rangka peningkatan nilai tambah Sigi dapat memberikan lapangan pekerjaan
produk pertanian. Salah satu upaya yang yang lebih luas bagi masyarakat sekitar, dapat
dilakukan untuk menunjang laju pertumbuhan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
ekonomi di pedesaan adalah meningkatkan masyarakat pada umumnya.
komoditi hortikultura.Keberadaan tanaman
hortikultura seperti tanaman penelitian bawang METODE PENELITIAN
merah lokal Palu memberikan prospek yang
sangat besar di sektor pertanian. Perkembangan Tempat dan Waktu
tanaman tersebut memberikan nilai tambah Penelitian ini dilaksanakan di UMKM
yang sangat berharga bagi kemajuan Bawang Goreng Amalia Desa Bolupountu
agroindustri di kota palu dan sekitarnya. Jaya Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten
Menurut Masyhuri dalam Ningsi Sigi. Penentuan lokasi ini dilakukan secara
(2012), Pembangunan agroindustri akan segaja (Purposive), dengan pertimbangan UMKM
dapat meningkatkan produksi, harga hasil Bawang Goreng Amalia ini merupakan
pertanian, pendapatan petani, serta dapat penghasil Bawang Goreng dan dekat
menghasilkan nilai tambah hasil pertanian dengansentra penghasil bawang lokal Palu.
dan akan membuka lapangan pekerjaan baru. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni
Sektor pertanian dalam wawasan agribisnis sampai Agustus 2013.
dengan perannya dalam perekonomian nasional Penentuan Responden
memberikan berapa hal yang yang menunjukan Penentuan responden dilakukan secara
keunggulan yang dapat dipertimbangkan, sengaja (Purposive), yaitu 1 orang pimpinan
keunggulan tersebut antara lain nilai tambah perusahaan dan 4 orang karyawan/tenaga kerja
pada agroindustri, misalnya dengan cara yang terlibat langsung dalam proses kegiatan
pengawetan produk pertanian menjadi produk produksi UMKM Bawang Goreng Amalia,
olahan yang lebih tahan lama dan siap dikomsumsi, sehingga jumlah responden sebanyak 5 orang.
mengingat sifat produk pertanian yang tidak Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan
tahan lama maka peran agroindustri sangat bahwa pimpinan dan karyawan tersebut sangat
berkompeten dalam memberikan informasi
diperlukan. sehubungan dengan kegiatan penelitian.
Menurut Dinas Perindakop Kota
Palu (2009), saat ini pasar potensial yang PengumpulanData
permintaannya tinggi untuk produk olahan Data yangdikumpulkan dalam
bawang goreng antara lain Singapura, Malaysia, penelitian ini meliputi data primer dan data
Jerman, Amerika Serikat dan beberapa Negara sekunder. Data primer diperoleh dari lapangan
di Timur Tengah. Untuk pasar regional bawang dengan mengadakan observasi dan wawancara
goreng produksi Sulawesi Tengah, telah di langsung kepada pemilik perusahaan menggunakan
pasarkan di kota-kota besar, seperti: Jakarta, alat bantu (quistionnaire). Data sekunder di
Bandung, Manado dan Makassar. Selain itu, peroleh dari bahan-bahan bacaan serta instansi
produksi bawang goreng dipasok ke pasar yang terkait dengan penelitian ini.
swalayan, restoran, hotel, bandar udara dan
dijual di pasar-pasar lokal. Analisis Data
Produksi bawang merah yang dihasilkan Tujuan (1) penelitian ini dicapai
Kabupaten Sigi sangat banyak sehingga dengan menggunakan analisis deskripsi. Analisis
membuka peluang usaha untuk masyarakat. ini menggambarkan atau menguraikan tentang
Produk bawang goreng lokal Palu sudah bagaimana karakteristik industri tersebut
629
yang diperoleh dari hasil survei dan wawancara bagianpengupasan, pengirisan, penggorengan
langsung terhadap pimpinan UMKM Amalia. sampai bagian pengemasan. Bagian
Tujuan (2) penelitian ini dicapai dengan produksi yang berjumlah 4 orang untuk
menggunakan analisis pendapatan digunakan mengerjakan segala kegiatan yang
untuk mengetahui berapa besar pendapatan berhubungan langsung dengan proses
yang diperoleh oleh UMKM Amalia. Menurut produksi, mulai dari pengupasan sampai
Soekartawi (2002) pendapatan adalah selisih pengemasan. Adapun nama-nama responden
antara penerimaan dan semua biaya yang pada UMKM Amalia dapat dilihat pada Tabel 1.
dikeluarkan, yang dapat diformulasikan
kedalam matematis : Tabel 1. Nama-nama responden UMKM
π = TR - TC Amalia Pada Bulan Juli Tahun,
Keterangan : 2013.
π = Pendapatan (Rp) No Nama
Umur
Pendidikan
Pengalaman Tunjangan
(Thn) bekerja Keluarga
TR = Total Penerimaan(Rp)
1 Hartono 54 SMA 10 1
TC = Total Biaya (Rp) 2 Sri 50 SMA 10 1
Menurut Soekartawi (2002) untuk 3 Melki 30 SMP 3 4
menghitung biaya total dapat menggunakan 4 Idam 31 SMP 1 3
5 Putri 23 SMA 2 3
rumus sebagai berikut :
TC = FC + VC Sumber. Data Primer Setelah Diolah, 2013.
Keterangan : Tabel 1. menunjukkan responden
TC = Biaya total (Rp) berjumlah 5 orang terdiri atas 1 orang pimpinan
FC = Biaya tetap (Rp) dan 4 karyawan, yang mempunyai tingkat
VC = Biaya variabel (Rp) pendidikan, pengalaman bekerja dan jumlah
Menurut Soekartawi (1995) untuk tanggungan keluarga yang berbeda.Bahan
menghitung penerimaan dapat dihitung dengan baku Bawang Lokal Palu diperoleh dari hasil
menggunakan rumus sebagai berikut: produksi sendiri sebanyak 200 kg dan membeli
TR = Q × P 100 kg dengan harga Rp 22.000/kg dari
Keterangan : masyarakat yang ada di Desa Bolupountu Jaya.
TR= Penerimaan total(Rp)
Q = Jumlah produk(kg) Produksi Bawang Goreng pada UMKM
P= Harga produk(Rp) Amalia. Produksi bawang goreng pada
UMKM Amalia yang dimulai dari pengupasan
HASIL DAN PEMBAHASAN bawang, pencucian, penggorengan sampai pada
pengemasan bawang goreng. Setiap bulannya
Karakteristrik.Industri UMKM Amalia UMKM Amalia memperoduksi bawang goreng
berlokasi di Desa Bolupountu Jaya Kecamatan rata-rata 33 kg. Tingkat produksi bawang
Sigi Biromaru Kabupaten Sigi yang mengelola goreng pada UMKM Amalia dapat dilihat
bawang lokal Palu menjadi bawang goreng. pada Tabel 2.
Bawang tersebut dijadikan bahan baku olahan Tabel 2. Produksi Bawang Goreng Pada
menjadi bawang goreng. Industri UMKM UMKM Amalia Pada Bulan Juli,
Amalia mempunyai tenaga kerja 4 orang, Tahun2013
yang memiliki tanggung jawab atas masing-
masing pekerjaan yang di berikan kepada Proses Bahan Produksi
No
pimpinan perusahaan. Industri UMKM Amalia Produksi (kg) Baku (kg) (kg)
selain bertujuan untuk mendapatkan keuntungan 1 I 125 41,25
dalam setiap kegiatan proses produksinya 2 II 75 24,75
juga bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat
3 III 100 33
yang dipekerjakan untuk mengurangi pengangguran Jumlah 300 99
yang ada. Produksi UMKM Amalia dalam
Sumber. Data Primer Setelah Diolah, 2013.
proses produksi yang dilakukan yaitu
630
Tabel 2. Menunjukkan UMKM Amalia sesuai dengan jumlah produksi yang dihasilkan,
dalam bulan Juli Tahun2013 melakukan3 jika produksi sedikit biaya variabel sedikit
kali produksi sebesar300 kg bawang dan sebaliknya jika produksi tinggi maka
basahdengan Rata-rata setiap produksi33 biaya variabel akan tinggi.
kg. Produksi bawang goring pada UMKM Biaya Tetap. Biaya tetap adalah jenis biaya
Amalia pada Bulan Juli sebesar 99 Kg. Setiap yang besar kecilnya tidak tergantung besar
proses produksi jumlah output yang kecilnya produksi. Biaya tetap dalam penelitian
dihasilkan tidak selalu sama tergantung ini meliputi biaya penyusutan dan gaji pegawai
dengan banyaknya bahan baku yang tetap. Adapun biaya tetap pada UMKM
diperoleh, setelah proses produksi
Amalia dapat dilihat pada Tabel 4.
selanjutnya dilakukan pengemasan. Adapun
ukuran kemasan, jumlah serta harga bawang Tabel 4. Biaya Tetap Produksi Bawang
goring pada UMKM Amalia dapat dilihat Goreng pada UMKM Amalia
pada Tabel3. Bulan Juli, Tahun 2013.
Tabel 3. Ukuran Kemasan Jumlah, Serta No Uraian Jumlah
Harga Bawang Goreng UMKM 1 Gaji Pegawai Tetap 3.000.000
Amalia 2 Biaya Penyusutan 337.500
Total 3.337.500
Ukuran Harga
No Jumlah Sumber. Data Primer Setelah Diolah Tahun, 2013
Kemasan (Rp/Unit)
1 50 g 200 9.000
Tabel 4. menunjukkan bahwa besarnya
2 100 g 500 17.500
jumlah biaya tetap produksi bawang goreng
3 200 g 195 35.000
yang dikeluarkan UMKM Amalia sebesar
Sumber. Data Primer Setelah Diolah, 2013.
Rp 3.337.500, biaya penyusutan sebesarRp
Tabel 3. menunjukkan bahwa produksi 337.500/bulan, upah tenaga kerja tetap Rp
bawang goreng pada UMKM Amalia dikemas 3.000.000/ bulan. UMKM Amalia tidak
dalam kemasan 50 gr, 100 gr dan 200 gr, terdapat biaya promosi karena konsumen dan
dengan harga untuk kemasan 50 gr dijual pedagang pengecer datang langsung ketempat
kepada konsumen sebesar Rp 9.000, 100 g dijual produksi dan juga tidak terdapat biaya pajak
sebesar Rp 17.500, sedangkan untuk kemasan karena industri ini industri skala rumahan
200 gr dijual dengan harga Rp 35.000. dan dimiliki oleh penduduk transmigran.
Jumlah biaya tetap tertinggi adalah tenga kerja
Analisis Biaya Produksi UMKM Amalia.
Rp 3.000.000/bulan yaitu untuk gaji pimpinan
Setiap kegiatan produksi, akan dihadapkan
UMKM Amalia dan biaya penyusutan
pada berbagai masalah biaya yang harus
sebesar Rp 337.500/bulan.
dikeluarkan dan diperhitungkan dalam kegiatan
usaha mulai persiapan produksi. Biaya produksi Biaya Variabel. Biaya variabel adalah biaya
dalam penelitian terbagi menjadi 2 yaitu yang jumlahnya selalu berubah-ubah sesuai
biaya tetap dan biaya variabel.Biaya tetap dengan volume produksi. Biaya variabel meliputi
umumnya didefinisikan sebagai biaya yang biaya bahan baku, minyak tanah minyak goreng,
relatif tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan dan upah tenaga kerja, kemasan, plastik rol,
walaupun proses produksi yang diperoleh dan upah proses produksi. Total biaya variabel
banyak atau sedikit. Biaya tetap ini meliputi yangdikeluarkan untuk memproduksi bawang
biaya pajak bangunan, penyusutan alat dan goreng pada UMKM Amalia dapat dilihat
gaji pimpinan. Penyusutan alat yaitu besarnya padaTabel 5.
biaya yang dikeluarkan pada saat membeli Tabel 5. menunjukkan penggunaan
alat dikurangi dengan harga jual sekarang biaya variabel produksi bawang goreng UMKM
kemudian dibagi dengan nilai ekonomis atau Amalia selama satu bulan, biaya yang dikeluarkan
lamanya alat tersebut dipakai. Biaya variabel terdiri dari biaya pembelian bahan baku
ialah biaya produksi yang jumlahnya berubah sebesar Rp 6.600.000/bulan sebanyak 300 kg
631
dengan harga 22.000/kg, minyak goreng sebesar 10.379.758, biaya variabel tinggi hal ini di
Rp 1.287.000 sebanyak 99 liter dengan harga karenakan biaya pembelian bahan baku
13.000/liter, minyak tanah sebesar Rp 693.000 yang sangat besar. Total biaya yang di keluarkan
sebanyak 99 liter dengan harga Rp 7.000/liter. UMKM Amalia untuk memproduksi bawang
Kemasan sebesar Rp 102.250, plastik rol sebesar goreng pada bulan Juli Tahun 2013 sebesar
Rp 10.000 dan upah tenaga kerja sebesar Rp Rp 13.717.258.
1.650.000, sehingga total biaya variabel
sebesar Rp 10.379.750. Tabel 6. Biaya Total Produksi Bawang
Goreng pada UMKM Amalia
Tabel 5. Biaya Variabel Produksi Bawang Bulan Juli, Tahun 2013.
Goreng pada UMKM Amalia pada
Bulan Juli, Tahun 2013. No Uraian Jumlah(Rp)
1 Biaya Tetap 3.337.500
Harga
Jenis Biaya Nilai 2 Biaya Variabel 10.379.758
No Jumlah Satuan
Variabel (Rp/bulan) Total 13.717.258
( Rp)
1 Bawang 300 22.000 6.600.000 Sumber. Data Primer Setelah Diolah, 2013.
basah (kg)
2 1 12.500 12.500
Garam (pak) Analisis Pendapatan.Analisis pendapatan
3 Minyak 50 13.000 693.000
Goreng digunakan untuk mengetahui berapa besarnya
(liter) pendapatan yang diperoleh UMKM Amalia.
4 Minyak 90 7.000 1.287.000
tanah (liter)
Untuk menetapkan besarnya pendapatan yang
5 Kemasan 50 3 12.500 37.500 diterima oleh UMKM Amalia adalah selisih
gram (300 antara penerimaan dengan jumlah pengeluaran
lembar)
6 Kemasan 2,5 17.500 43.750
atau biaya yang berupa biaya tetap maupun
100 gram biaya variabel. Penerimaan produksi bawang
(250lembar) goreng UMKM Amalia bulan Juli Tahun 2013
7 Kemasan 0,5 22.000 11.000
200 gram dapat dilihat pada Tabel 7.
( 50 lembar)
8 Kemasan 0,5 12.500 37.500 Tabel 7. Penerimaan Produksi Bawang
Mika 200 Goreng pada UMKM Amalia
gram ( 50
lembar) Bulan Juli, Tahun2013.
9 Plastik rol 1 35.000 35.000 Ukuran Jumlah Harga Penerimaan
200 gram No
( 1 rol )
Kemasan (Unit) (Rp/unit) Total
10 Upah iris 300 5.000 1.500.000 1 50 g 200 9.000 1.800.000
bawang 2 100 g 500 17.500 8.750.000
basah (kg) 3 200 g 195 35.000 6.825.000
11 Upah 300 500 150.000 Total 17.375.000
menggoreng
(kg) Sumber. Data primer setelah diolah, 2013.
Jumlah 10.379.750
Sumber. Data Primer Setelah Diolah, 2013. Tabel 7. meunjukan Produksi bawang
goreng UMKM Amalia dikemas dalam kemasan
Biaya Total.Biaya total adalah keseluruhan 50 gr, 100 g dan 250 g, dengan harga untuk
yang harus dikeluarkan UMKM amalia kemasan 50 g dijual dengan harga Rp 9.000,
dengan kata lain biaya total merupakan hasil kemasan 100 gr dijual dengan harga Rp 17.500,
penjumlahan antara biaya tetap dan biaya sedangkan kemasan 200 g dijual dengan Rp
variabel. Biaya total yang dikeluarkan untuk 35.000. Total penerimaan keseluruhan
memproduksi bawang goreng pada UMKM sebesar Rp 17.375.000.
Amalia dapat dilihat pada Tabel 6. Pendapatan adalah selisih antara
Tabel 6. menunjukkan biaya tetap penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan
yang dikeluarkan UMKM Amalia sebesar UMKM Amalia selama bulan Juli Tahun
Rp 3.337.500 dan biaya variabel sebesar Rp 2013. Pendapatan mempunyai hubungan erat
632
dengan tingkat produksi yang dicapai, apabila Bolupountu Jaya Kecamatan Sigi Biromaru
produksi meningkat. Untuk mengetahui besarnya Kabupaten Sigi sebesar Rp 3.657.742 pada
pendapatan UMKM Amalia bulan Juli Tahun bulan Juli, Tahun 2013.
2013 dapat dilihat pada Tabel 8. Saran
Tabel 8. Pendapatan Produksi Bawang Usaha industri kecil menengah Amalia
Goreng pada UMKM Amalia Desa Bolupountu Jaya Kecamatan Sigi Biromaru
Bulan Juli, Tahun 2013. Kabupaten Sigi harus lebih menigkatkan
No Uraian Jumlah(Rp)
produksi dan kualitas produk sehingga dapat
1 Total Penerimaan 17.375.000 meningkatkan pendapatan. Pemerintah diharapkan
2 Total Biaya 13.717.258 dapat memberikan bantuan kepada industri
Total 3.657.742 kecil agar industri kecil lebih berkembang.
Sumber. Data Primer Setelah Diolah, 2013.
DAFTAR PUSTAKA
Tabel 8. menunjukkan bahwa hasil Ningsih, D. C. W. 2012. Analisis Nilai Tambah
pendapatan yang diperoleh UMKM Amalia Bawang Merah Lokal Palu Menjadi
dengan penerimaan sebesar Rp 17.375.000 Bawang Goreng Di Kota Palu,( Skripsi].
dikurangi dengan total biaya sebesar Rp Palu. Fakultas Pertanian.
13.717.258, Jadi pendapatan yang diperoleh Dinas Perindakop Kota Palu, 2009. Data bawang
UMKM Amalia pada bulan Juli Tahun 2013 goreng. Palu. Dinas Perindakop Kota Palu.
sebesar Rp 3.657.742.
Soekartawi, 1995. Analisis Usahatani. Universitas
KESIMPULAN DAN SARAN Indonesia Pres. Jakarta.

, 2002. Prinsip Dasar Ekonomi pertanian


Kesimpulan teori dan Aplikasinya. PT Raja Grafindo
Karakteristik Industri Usaha Bawang Persada, Jakarta.
Goreng UMKM Amalia di Desa Bolupontu
Jaya Kabupaten Sigi, merupakan UMKM yang
mempunyai 4 orang karyawan yang terdiri atas
satu orang Pimpinan, dengan 300 kg bawang
basah menghasilkan 200 unit kemasan 50 g,
500 unit kemasan 100 kg dan 195 unit
kemasan 200 g.Pendapatan yang diperoleh
usaha bawang goreng UMKM Amalia di Desa

633

You might also like