You are on page 1of 15
BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 6 TAHUN 2019 TENTANG REMUNERASI PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DAN LABORATORIUM KESEHATAN KABUPATEN PADA DINAS KESEHATAN Menimbang Mengingat KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, a. bahwa Unit Pelaksana Telmis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat dan Laboratorium Kesehatan Kabupaten pada Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga telah ditetapkan untuk menerapken Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah berdasarkan Keputusan Bupati Purbalingga Nomor : 900/283/2018 tentang Penetapan Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Puskesmas dan Laboaratorium Kesehatan di Kabupaten Purbalingga; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 24 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah, Remunerasi untuk Badan Layanan Umum Daerah UPTD Puskesmas dan Labkeskab ditetapkan oleh Bupati; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Remunerasi Pada Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat dan Laboratarium Kesehatan Kabupaten Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga; 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan | Daerah-deerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 _ tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran ‘Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063}; 4 10. ul 12. 13, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5987); . Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607); . Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 4502) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340); Peraturan Pemerintah Nomer 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); .Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533); .Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5888); Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 229, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717); Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat| Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2016 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Kabupater. Purbalingga Nomor 30); Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Tahun 2014 Nomor 1676); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembentukan dan Kilasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomer 1423); Menetapkan 14.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun. 2018 Nomor 1213); MEMUTUSKAN: PERATURAN BUPATI TENTANG REMUNERASI PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH UNIT PELAKSANA ‘EKNIS DINAS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DAN LABORATARIUM KESEHATAN KABUPATEN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PURBALINGGA. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Purbalingga. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan daerah otonom. Bupati adalah Bupati Purbalingga. 4. Dinas adalah Perangkat Daerah yang Membidangi Kesehatan. 5. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD, adalah organisasi yang melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu pada Dinas. 6. Badan Layanan Umum Daerah, yang selanjutnya disebut BLUD, adalah sistem yang diterapkan oleh unit pelaksana teknis dinas/badan daerah_~— dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai feksibilitas dalam pola keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya. 7. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas keschatan masyarekat yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarekat dan upaya keschatan perseorangan tingkat pertama, dengan __lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat _setinggi- tingginya di wilayah kerjanya. 8, Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat BLUD Puskesmas adalah Unit Kerja pada Dinas yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang/jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. a 9. Unit Pelaksana Teknis Dinas Laboratorium Kesehatan Kabupaten yang selanjutnya disebut Labkeskab adalah Pelaksana Teknis Dinas yang mempunyai tugas melaksanakan sebgaian tugas Dinas di bidang pelayanan laboratorium keschatan. 10.Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Dinas Laboratorium Kesehatan Kabupaten yang sclanjutnya disingkat BLUD Labkeskab adalah Unit Kerja pada Dinas yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa _penyediaan barang/jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam inelakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. 11.Pejabat pengelola BLUD Puskesmas/Labkeskab adalah pejabat di Puskesmas dan Labkeskab yang bertanggung jawab terhadap kinerja operasional Puskesmas/ Labkeskab yang terdiri dari Pemimpin, Pejabat Keuangan, dan Pejabat Teknis. 12.Pemimpin Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disebut Kepala BLUD adalah Kepala Badan Layanan Umum Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat /Laborororium Kesehatan Kabupaten pada Dinas 13.Pejabat Keuangan BLUD Puskesmas/Labkeskab adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha. 14.Pejabat Teknis BLUD Puskesmas adalah Penanggung Jawab UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Penanggung Jawab UKM Pengembangan, Penanggung Jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium, Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan Keschatan dan Jejaring Fasilitas Pclayanan Kesehatan. 15. Pegawai adalah Pegawai Puskesmas/Labkeskab yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan Non Pegawai Negeri Sipil. 16.Fleksibilitas adalah keleluasaan dalam pola pengeloaan keuangan dengan menerapkan praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat tanpa mencari keuntungan dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. 17. Kuratif adalah suatu kegiatan dan atau serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit dan pengurangan penderitaan akibat penyakit dan pengendalian penyakit dan atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga scoptimal mungkin, 18.Rehabilitatif adalah kegiatan dan atau serangkaian kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya 19. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suctu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. 20. Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyaraket. 21. Anggaran Pendapatan dan Belanja Dacrak: yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan Daerah yang ditetapkan dengan Perda. 22. Pendapatan adalah semua penerimaan dalam bentuk Kas dan Tagihan BLUD yang menambah ekuitas dan aktiva lancar dalam periode anggaran bersangkutan yang tidak perlu dibayar kembali. 23. 24, 25. 26. a7. 28. 29. Kinerja adalah proses yang dilaktukan dan hasil yang dicapai oleh suatu organisasi dalam menyediakan produk dalam bentuk jasa pelayanan atau barang kepada pelanggan. Pegawai BLUD Puskesmas yang selanjutnya disebut Pegawai BLUD adalah Pegawai yang bertugas di Puskesmas termasuk Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil. Pegawai BLUD Labkeskab yang sclanjutnya disebut Pegawai BLUD adalah Pegawai yang bertugas di Labkeskab termasuk Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil. -Remunerasi adalah merupakan imbalan kerja yang dapat berupa gaji, honorarium, tunjangan tetap, insentif dan tambahan penghasilan. Gaji adalah imbalan kerja berupa uang yang bersifat tetap setiap bulan. ‘Tunjangan Tetap adalah imbalan kerja berupa uang yang bersifat tambahan pendapatan diluar gaji. Insentif adalah imbalan kerja yang berupa uang yang bersifat tambahan pendapatan di luar gaji berasal dari jasa pelayanan yang diberikan kepada Pejabat Pengelola, Pejabat Pelaksana Teknis, Pejabat pelaksanan Keuangan dan Pegawai BLUD. BAB Il REMUNERASI Pasal 2 (1) BLUD Remunerasi berasaskan: a. proporsionalitas yang diukur dengan besarnya beban aset yang dikelola dan besaran pendapatan; b. kesetaraan yang memperhatikan keberacaan Puskesmas /Labkeskab; ¢. kepatutan yang melihat kemampuan pembiayaan UPTD Puskesmas dan Labkeskab; d. transparansi. (2) Remuncrasi mempunyai filosofi: (1) (3) a. menghargai kinerja perorangan dalam satu tim kerja yang memerlukan kebersamaan; b. memberikan azas perlindungan bagi semua komponen baik unit pelayanan maupun unit penunjang dalam satu rantai nilai; c. menumbuhkan rasa saling percaya antar komponen dengan adanya keterbukaan/transparansi' dan dapat —_dipertanggungjawabkan /akuntabel; d. saling menghargai antar komponen, menegakkan keadilan dan kejujuran; dan e. meningkatkan tanggung jawab dan rasa pengabdian serta mengutamakan kepentingan pasien. Pasal 3 Remunerasi diberikan kepada: a. Pejabat Pengelola BLUD; b. Pegawai BLUD. Remunerasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan sesuai dengan tingkat tanggung jawab dan tuntutan profesionalisme. Remunerasi dapat diberikan dalam bentuk : a. Gaji yang diberikan kepada Pejabat Pengelola BLUD dan Pegawai BLUD yang Non Pegawai Negeri Sipil; b. Tambahan Penghasilan bagi PNS pada BLUD Puskesmas diberikan sebanyak 50% dari Tambahan Penghasilan bagi PNS pada BLUD Labkeskab diberikan sesuai dengan Peraturan Bupati tentang Tambahan Penghasilan PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purbalingga; c. Insentif bagi Pegawai BLUD baik Pegawai Negeri Sipil maupun Non Pegawai Negeri Sipil; 4. Pesangon adalan imbalan kerja yang diberikan kepada Pegawai BLUD Non Pegawai Negeri Sipil berupa wang santunan purna jabatan sesuai dengan kemampuan. (4) Sumber remunerasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah sebagai berikut : a. Sumber Remunerasi berupa Gaji den Pesangon berasal dari pendapatan BLUD untuk operasional dengan prosentase paling banyak 30% (tiga puluh persen) dari pendapatan BLUD; b. Sumber remunerasi berupa tamsil dan insentif berasal dari pendapatan BLUD dengan proscntase jasa pelayanan untuk: Puskesmas paling banyak sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari total pendapatan BLUD, kecuali UPTD Puskesmas Bojong dan UPTD Puskesmas Kalikajar jasa pelayanan maksimal 90% (sembilan puluh persen), dan UPTD Labkeskab paling sedikit sebesar 40% dari total pendapatan. (5) Remunerasi diberikan setiap bulan, Pasal + Remunerasi bagi pejabat keuangan dan pejabat teknis ditetapkan paling banyak sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari remunerasi pemimpin BLUD. Pasal 5 Gaji sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) huruf a, diberikan dengan besaran sebagai berikut : a. Besaran gaji pejabat teknis BLUD non Pegawai Negeri Sipil disetarakan dengan Pegawai Negeri sipil golongan ruang Il/c dengan masa kerja S (ima) tahun; b.Besaran gaji pegawai BLUD non Pegawai Negeri Sipil ditetapkan berdasarkan kemampuan BLUD dan ketentuan peraturan perundang- undangan. Pasal 6 Pegawai BLUD Non PNS diberikan tunjangan premi BPJS sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 7 (1) Insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasel 3 ayat (3) huruf c diberikan berdasarkan skor individual (Row Score). (2) Kriteria perhitungan Skor Individu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempertimbangkan variabel: a. pengalaman dan masa kerja (basic index); b. keterampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku; c. resiko kerja (risk index); d. tingkat kegawatdaruratan (emergency index); ec. jabatan yang disandang (position index); f, kinerja (performance index); g. kehadiran serta ketepatan waktu tiba dan pulang kantor. BAB III INDEX SKOR INDIVIDU Pasal 8 (1) Pengalaman dan masa kerja sebagaimana d'maksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf a, dihitung secara linear dengan pertambahan setiap tahun dengan berpedoman pada SK Terakhir untuk PNS dan SK Pertama bagi Non PNS. (2) Keterampilan, ilmu pengetahuan dan perilaxu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf b, meliputi jenis tenaga dan ilmu pengetahuan dengan rincian penilaian sebagai berikut : a. tenaga dokter, dokter gigi diberi Nilai 150 (seratus lima puluh); b.tenaga apoteker atau tenaga profesi keperawatan, diberi nilai 100 (seratus); c. tenaga kesehatan paling rendah_$1/D4 diberi nilai 80 (delapan puluh; d. tenaga kesehatan setara D3, diberi nilai 60 (enam puluh); . tenaga non keschatan paling rendah D3, atau asisten tenaga kesehatan, diberi nilai 50 (lima puluh); f. tenaga non keschatan di bawah D3 diberi nilai 25 (dua puluh lima); g. tenaga keschatan dengan pendidikan tambahan S2 bidang keschatan diberikan tarnibalian nilai 20 (dua puluh); h.tenaga kesehatan dengan pendidikan tambahan S2 non kesehatan diberikan tambahan nilai 10 (sepuluh); (3) Resiko kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf d dengan rincian penilaian : a. resiko ringan, meliputi pekerjaan non Kinis dan administrasi, diberi nilai 3 (tiga); b. resiko sedang, yaitu pekerjaan Klinis, diberi nilai 5 (lima); ©. resiko berat, meliputi pekerjaan medis dan pimpinan BLUD, diberi nilai 10 (sepuluh). (4) Tingkat kegawatdaruratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf¢ dengan rincian penilaian : ‘a. ringan, meliputi pelayanan non klinis dan administrasi, diberi nilai 2 (dua); b. sedang, yaitu pelayanan klinis, diberi nilai 5 (lima); c. berat, meliputi pelayanan di ruang gawat darurat dan tindakan medis, diberi nilai 8 (delapan). (6) Tanggung Jawab/posisi jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf d dengan rincian penilaian : . Kepala dan/atau Pemimpin diberi nilai 100 (seratus); . Pejabat Keuangan diberi nilai 50 (lima puluh); Bendahara BLUD diberi nilai 40 (empat puluh); . Bendahara Pengeluaran diberi nilai 30 (tiga puluh); Bendahara Barang diberi nilai 20 (dua puuh); Pejabat Pengadaan Barang/Jasa diberi nilai 20 (dua puluh); . Pejabat Teknis diberi nilai 10 (sepuluh); . Bendahara Penerima diberi nilai 10 (sepuluh); Ketua Tim Mutu diberi nilai 10 (sepuluh); Anggota Tim Mutu diberi nilai 5 (lima). creme mo poop (6) Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf f adalah seberapa besar kontribusi individu dalam memberikan dan mendukung pelayanan di unit kerjanya meliputi: a. berprestasi, ditambah nilai paling banyak 10 % (sepuluh persen) dari total poin; », baik, tidak ada penambahan pengurangan, yaitu nilai 0 (nol) sehingga total poin tetap; c. tidak Baik, dikurangi nilai paling banyak 10 % (sepuluh persen) dari total poin. (7) Kehadiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf g dinilai sebagai berikut : a. hadir setiap hari kerja diberi nilai 1 (satu) poin per hari; b.terlambat hadir atau pulang sebelum waktunya yang diakumulasi sampai dengan 7 (tujuh) jam, dikurangi 1 (satu) poin; c. ketidakhadiran karena sakit paling banyak 3 (tiga) hari kerja tetap diberikan nilai sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam huruf a dengan dibuktikan Surat Keterangan dari Dokter; d. Penugasan oleh pejabat yang berwenang den sesuai dengan tugas pokok fungsinya, diberikan nilai sebagaimana ayat 7 (a). BAB IV FORMULAS] Pasal 9 (1) Pemberian Remunerasi berupa insentif kepada pejabal dau pegawai DLUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) menggunakan formula perhitungan : Y PV + (PV x VK) x Rupiah TPK PV: Poin Variabel Pendidikan, Jabatan, Resiko, Kegawatdaruratan, Masa Kerja dan Kehadiran VK: Variabel Kinerja TPK : Total Poin Karyawan (2) Total skor individu merupakan akumulasi nilai yang dicapai dengan kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7. BABV TINDAKAN PELAYANAN KESEHATAN Pasal 10 (1) Tindakan pelayanan kesehatan BLUD UPTD Puskesmas meliputi tindakan umum dan klaim non kapitasi. (2) Penerimaan insentif dari tindakan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterimakan kepada pelaksana sebesar 50 % (lima puluh persen) kecuali tindakan laboratarium diberikan sebesar 25 % (dua puluh lima persen). BAB VI EVALUASI DAN PELAPORAN Pasal 11 (1) Pemberian remunerasi kepada Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil dievaluasi setiap 6 (enam) bulan. (2) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada Kepala Dinas Keschatan untuk dilakukan evaluasi lebih lanjut untuk perbaikan metode remunerasi. (3) Kepala Dinas Keschatan melaporkan pelaksanaan remunerasi di BLUD UPTD Puskesmas dan BLUD UPTD Labkeskab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. BAB VI KETENTUAN PENUTU? Pasal 12 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. ‘Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Purbalingga. Ditetapkan di Purbalingga pada tanggal 2 Jemwari 2019 Diundangkan di Purbalingga pada tanggal ® Jenuart 2019 BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN BUPATI PURBALINGGA. NOMOR 440/2¢° TAHUN 2018 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENILAI USULAN PENERAPAN, PENINGKATAN, PENURUNAN DAN PENCABUTAN STATUS POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DAN LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH Menimbang : Mengingat KABUPATEN PURBALINGGA. BUPATI PURBALINGGA, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 47 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Badan Layanan Umum Daerah, perlu menetapkan Tim Penilai Usulan Penerapan, Peningkatan, Penurunan dan Pencabutan Status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Puset Kesehatan Masyarakat dan Laboratarium Kesehatan Daerah Di __Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purbalingga dengan Keputusan Bupati; . bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu menetapkan Keputusan Bupati tentang Pembentukan Tim Penilai Usulan Penerapan, Peningkatan, Penurunan dan Pencabutan Status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat Dan Laboratorium Kesehatan Daerah Di Lingkungan Pemerintah © Kabupaten Purbalingga; . Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42); . Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); . Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 ); Menetapkan KESATU 4. Undang-Undang Nomor 12 ‘Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234 ); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 _ tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara _ Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara _ Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340); Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Purbalingga (Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2016 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 30); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1213); Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; MEMUTUSKAN : Membentuk Tim Penilai Usulan Penerapan, Peningkatan, Penurunan dan Pencabutan Status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat dan Laboratorium Kesehatan Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purbalingga dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dalam Keputusan Bupati ini. KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA KEENAM Salinan Keputusan Bupati ini disampaikan Kepada Yth.: ‘Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada Diktum Kesatu, mempunyai tugas sebagai berikut: a. mempersiapkan sarana dan 9rasarana untuk melakukan penelitian dan penilaian atas usulan penerapan, peningkatan, penurunan dan pencabutan status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat dan Laboratorium Kesehatan Daerah; b. melakukan penelitian dan penilaian atas usulan penerapan, peningkatan, penurunan, dan pencabutan status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Daerah (PPK-BLUD) Pusat Kesehatan Masyarakat dan Laboratarium Kesehatan Daerah; dan mengeluarkan rekomendasi atas hasil penilaian sebagai bahan pertimbangan untuk mengeluarkan Keputusan Bupati Purbalingga tentang penerapan atau Penolakan Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) Pusat Kesehatan Masyarakat dan Laboratorium Kesehatan Daerah. Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada Diktum Kesatu bertanggungjawab dan melaporkan hasil _pelaksanaan tugasnya kepada Bupati Purbalingga. Semua biaya yang limbul sebagai akibat ditctapkan Keputusan Bupati ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Purbalingga. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Keputusan Bupati ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Ketua Tim Penilai dengan berpedoman kepada ketentuan dan peraturan perundang-undangan. Keputusan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Purbalingga pada tanggal > Pit. BUPATI PURBALINGGA WAKIL BUPATI, “ YAH HAYUNING PRATIWI 1, Inspektur Inspektorat Daerah Kabupaten Purbalingga; 2. Kepala BAKEUDA Kabupaten Purbalingga; 3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingea; 4. Kepala Bagian Hukum Setda Kabupaten Purbalingga; 5. Semua Anggota Tim Penilai Yang Bersangkutan. LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 440/267 /201F TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENILAI USULAN PENERAPAN, PENINGKATAN, PENURUNAN, DAN PENCABUTAN —STATUS_—_—~POLA. PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSAT _ KESEHATAN MASYARAKAT DAN __LABORATORIUM. KESEHATAN DAERAH DI _LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM PENILAI USULAN PENERAPAN, PENINGKATAN, PENURUNAN, DAN PENCABUTAN STATUS POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS DAN LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA NO JABATAN DINAS/INSTANSI KEDUDUKAN DALAM TIM Sekretaris Daerah Kabupaten Purbalingga Ketua merangkap i Anggota 2. Asisten Pemerintahan dan Kescjahteraan Wakil Kctua mcrangkap Rakyat Sekda Anggota 3. | Kepala Badan Keuangan Daerah Sekretaris merangkap Kabupaten Purbalingga Anggota 4, | Inspektur Inspektorat Daerah Kabupaten ‘Anggota Purbalingga 5. |Kepala BAPPELITBANGDA Kabupaten ‘Anggota Purbalingga a 6. | Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten ‘Anggota Purbalingga 7. | Kepala Bagian Organisasi dan Tatalaksana Anggota Setda Kabupaten Purbalingga ae 8. | Kepala Bidang Anggaran Badan Keuangan ‘Anggota Daerah Kabupaten Purbalingga Pit. BUPATI PURBALINGGA. WAKIL BUPATI, Tape BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR990/283 TAHUN 2018 TENTANG PENETAPAN PENERAPAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN IBADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PUSKESMAS DAN LABORATORIUM KESEHATAN DI KABUPATEN PURBALINGGA. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 29 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah, Unit Pelaksana Teknis Dinas/Badan Daerah yang akan menerapkan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) harus memeruhi persyaratan_ substantif, teknis dan administratif, b. bahwa berdasarkan hasil penilaian Tim Penilai dan secara substantif, teknis dan administratif, Unit Pelaksana Teknis Dinas Puskesmas dan Laboratorium Kesehatan di Kabupaten Purbalingga telan memenuhi syarat untuk menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD): ¢. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Bupati tentang Penetapan Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Puskesmas dan Laboratorium Kesehatan Di Kabupaten Purtalingga; Mengingat : 1.Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 _ tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20013 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 5.Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubshan Kedua atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 4502) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Purbalingga (Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingge Tahun 2016 Nomor 12); 9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Tahun 2014 Nomor 1576); 10.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1423); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1423); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KESATU __: Penetapan Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Puskesmas dan Laboratorium Kesehatan di Kabupaten Purbalingga.

You might also like