Professional Documents
Culture Documents
10 - ElindaMiftahurRohma (Jurnal) PDF
10 - ElindaMiftahurRohma (Jurnal) PDF
“The Effect Of Giving Murottal Al-Quran Therapy To Anxiety Levels In Sectio Cesarea
Pre Operation Patients In Lavalette Kota Malang Hospital”
Abstrak
Introduction: One of the most common responses in preoperative patients is the
psychological response (anxiety), mentally the patient who will face surgery must be
prepared because there is always anxiety and fear of anesthesia and surgical procedures.
Objective: This study aimed to determine the effect of murottal Al-Qur'an therapy in
reducing the anxiety level of Sectio Caesarea patients in Lavalette Hospital, Malang City.
Methods: This research is a quasi-experimental research design group pre test and post test
with control group. The population in the study was that all patients with postoperative
Caesarea section at Lavalette Hospital in Malang City, amounting to 52 patients were divided
into 26 samples in the intervention group and 26 in the control group. Data analysis using the
Wilcoxon Sign Rants test and Mann Whitney Test. Results: Murottal Al-Qur'an therapy has
an effect on reducing anxiety levels in patients who will undergo Sectio Caesarea surgery (p
= 0,000). Al-Qu'an murottal therapy has been shown to reduce anxiety in the intervention
group by 26 respondents (100%). Conclusion: Approach with murottal Al-Qur'an therapy
intervention proved to be influential to reduce anxiety levels in patients who will undergo
Sectio Caesarea surgery (p = 0,000).
Keywords: Murottal Al-Qur'an, Anxiety, Sectio Caesarea
PENDAHULUAN plasenta, asidosis fetus, persalinan
Menurut Hidayat (2008) berlarut dan perdarahan fetus (Solikhah,
Perioperatif merupakan tahap dalam 2011).
proses pembedahan yang dimulai Menurut World Health
prabedah (preoperasi), bedah Organization (WHO), standar rata-rata
(intraoperasi), dan pasca bedah Sectio Caesarea (SC) adalah sekitar 5-
(postoperasi). Pembedahan merupakan 15% per 1.000 kelahiran di dunia.
tindakan pengobatan yang menggunakan Rumah sakit pemerintahan kira-kira 11%
teknik invasif dengan membuka atau sementara di rumah sakit swasta bisa
menampilkan bagian tubuh yang akan lebih dari 30%. peningkatan persalinan
ditangani melalui sayatan yang diakhiri dengan Sectio Caesarea (SC) di seluruh
dengan penutupan dan penjahitan luka Negara selama tahun 2007-2008 yaitu
(Susetyowati. dkk, 2010). 110.000 per kelahiran di seluruh Asia
Tindakan persalinan sectio (Gibbson L. et all, 2010 dalam
caesarea merupakan persalinan buatan Sumelung, Kundre, dan Karundeng,
dimana janin yang dilahirkan melalui 2014: 2). Survei Global Kesehatan oleh
suatu insisi pada dinding perut dan WHO (2013) yang dituliskan dalam data
dinding rahim dengan saraf rahim dalam statistik kesehatan dunia menyebutkan
keadaan utuh serta berat di atas 500 bahwa angka kejadian SC terbesar
gram (Mitayarni, 2009). Sectio caesarea terdapat pada wilayah Amerika (36%),
umumnya dilakukan ketika proses wilayah Western Pasifik (24%) dan
persalinan normal melalui vagina tidak wilayah Eropa (23%). Data statistik
memungkinkan karena beresiko kepada WHO (2013) juga menyebutkan bahwa
komplikasi medis lainnya (Purwoastuti, negara tertinggi dengan kejadian SC
2015). Sectio Caesarea dilakukan atas terdapat pada negara Brazil
kondisi medis yang meliputi adanya (52%),Cyprus (51%), Mexico (39%).
perdarahan pervaginam, distosia jaringan WHO tahun 2015 selama hampir
lunak, penyakit yang menyertai ibu dan 30 tahun tingkat persalinan dengan SC
menyulitkan (penyakit jantung, paru, menjadi 10% sampai 15% dari semua
hipertensi) dan indikasi fetus meliputi : proses persalinan di Negara-negara
prolapsus tali pusat, insufisiensi berkembang. RISKESDAS tahun 2013
tingkat pesalinan sectio caesarea di meningkat saat jadwal operasi semakin
Indonesia sudah melewati batas dekat. Perasaan cemas dipengaruhi oleh
maksimal standar WHO 5-15%. Tingkat ketakutan menghadapi rasa sakit dan
persalinan sectio caesarea di Indonesia bagaimana proses operasi tersebut.
15,3% sampel dari 20.591 ibu yang Beberapa orang kadang tidak mampu
melahirkan dalam kurun waktu 5 tahun mengontrol kecemasan yang dihadapi,
terakhir yang di survey dari 33 provinsi. sehingga terjadi disharmoni dalam
Gambaran adanya faktor resiko ibu saat tubuh. Hal ini akan berakibat buruk,
melahirkan atau di operasi caesarea karena apabila tidak segera diatasi akan
adalah 13,4 % karena ketuban pecah meningkatkan tekanan darah dan
dini, 5,49% karena Preeklampsia, 5,14% pernafasan yang dapat menyebabkan
karena Perdarahan, 4,40% Kelainan pendarahan baik pada saat pembedahan
letak Janin, 4,25% karena jalan lahir ataupun pasca operasi. Intervensi
tertutup, 2,3% karena rupture uteri keperawatan yang tepat diperlukan untuk
(Kemenkes, 2014). mempersiapkan klien baik secara fisik
Saat menjalani preoperasi maupun psikis sebelum dilakukan
tentunya pasien akan mengalami masa operasi (Efendy, 2005)
dimana pasien merasa takut, gelisah dan Tindakan nonfarmakologis untuk
cemas. Kecemasan adalah kondisi mengatasi kecemasan terdiri dari
kejiwaan yang penuh dengan beberapa tindakan penanganan, meliputi;
kekhawatiran dan ketakutan apa yang teknik relaksasi, terapi musik,
mungkin terjadi, baik berkaitan dengan terapimurottal, dan terapi menggunakan
permasalahan yang terbatas maupun hal- aromaterapi. Salah satu upaya untuk
hal yang aneh. (Muttaqin, A. dan Sari, mengatasi kecemasan pasien pre operasi
K. 2009). Beberapa studi yang pernah section cesarea yaitu dengan
dilakukan menyatakan bahwa sekitar menggunkana terapi murottal
60% - 80% pasien yang akan menjalani (mendengarkan bacaan ayat-ayat suci
operasi akan mengalami kecemasan pre Al- Qur’an. Murottal merupakan salah
operasi dan pre anestesi dalam berbagai satu musik yang memiliki pengaruh
tingkatan (Jlala, Bedforth, Herdman, positif bagi pendengarnya (Widayarti,
2010). Kecemasan akan semakin 2011). Terapi murottal dapat
mempercepat penyembuhan, hal ini telah mengalihkan perhatian dari rasa takut,
dibuktikan oleh berbagai ahli seperti cemas dan tegang, memperbaiki sistem
yang telah dilakukan Dr. Al Qadhi, kimia tubuh sehingga menurunkan
direktur utama Dr. Al Qadhi, direktur tekanan darah serta memperlambat
utama Islamic Medicine Institute for pernafasan, detak jantung, denyut nadi,
Education and Research di Florida, dan aktivitas gelombang otak. Laju
Amerika Serikat, tentang pengaruh pernafasan yang lebih dalam atau lebih
mendengarkan ayat suci Al-Qur’an pada lambat tersebut sangat baik
manusia terhadap perspektif fisiologis menimbulkan ketenangan, kendali
dan psikologis. Berhasil membuktikan emosi, pemikiran yang lebih dalam dan
hanya dengan mendengarkan bacaan metabolisme yang lebih baik (Heru,
ayat-ayat Al-Qur’an dapat merasakan 2008). Terapi murottal menggunakan
perubahan fisiologis dan psikologis yang tape recorder, pita kaset bacaan al-quran
sangat besar. Dari hasil penelitian dan ear phone yang terdiri dari suratan
tersebut menunjukan 97%, bahwa pendek pada juz 30 yang lebih mudah
mendengarkan ayat suci Al- Qur’an dihafal dan familiar dalam pendengaran
memiliki pengaruh mendatangkan orang, diperdengarkan selama 15 menit
ketenangan dan menurunkan ketegangan sejalan dengan penelitian Cooke,
urat syaraf reflektif (Remolda, 2009). Chaboyer dan Hiratos (2005)
Murottal merupakan rekaman memberikan dampak psikologis kearah
suara Al- Qur’an yang dilagukan oleh positif, hal ini dikarenakan ketika
seorang Qori’ (pembaca Al- Qur’an) murottal diperdengarkan dan sampai ke
(Purna, 2006). Lantunan Al-Qur’an otak, maka murottal ini akan
secara fisik mengandung unsur suara diterjemahkan oleh otak. Hadayani
manusia, suara manusia merupakan (2014) menyebutkan bahwa terapi
instrumen penyembuhan yang murottal bekerja pada otak, dimana
menakjubkan dan alat yang paling ketika didorong rangsangan dari luar
mudah dijangkau. Suara dapat (audio Al – Quran) maka otak
menurunkan hormon-hormon stres, memproduksi zat kimia yang disebut
mengaktifkan hormon endorfin alami, dengan neuropeptide. Melokul-melokul
meningkatkan perasaan rileks, dan ini mengangkat reseptor-reseptor mereka
yang ada di dalam tubuh sehingga tubuh dengan menggunakan pedoman
memberi umpan balik berupa rasa wawancara. 2) Peneliti memberikan
nyaman. angket untuk mengukur kecemasan
Berdasarkan latar belakang sebelum diberikan terapi murottal al-
tersebut, peneliti ingin melakukan qur’an. 3) Terapi memberikan terapi
penelitian dengan memberikan terapi murottal al-qur’an selama ± 20 menit
murottal Al – Qur’an untuk mengetahui sesuai dengan panduan terapi murottal
tingkat penurunan kecemasan kepada al-qur’an 4) Setelah itu peneliti
pasien pre operasi seksio sesarea, dengan memberikan angket kembali untuk
menggunkan terapi tesebut dapat mengukur kecemasan setelah selesai
menurunkan kecemasan, sehingga diberikan terapi. Sedangkan teknik
diharapkan prevelensi kecemasan pada pengambilan data dengan cara
pasien pre operasi seksio sesarea dapat memberikan skala kecemasan pada
menurun. kelompok kontrol: 1) Peneliti
melakukan wawancara untuk
METODE PENELITIAN pengambilan data (data demografi)
Penelitian ini merupakan dengan menggunakan pedoman
penelitian quasi eksperimen dengan wawancara. 2) Peneliti memberikan
desain penelitian group pre test and angket untuk mengukur kecemasan 3)
post test with control group. Populasi Peneliti tidak memberikan terapi
dalam penelitian adalah, semua pasien murottal al-qur’an (edukasi pre operasi
post operasi section Caesarea di Rumah dari ruangan). 4) Peneliti memberikan
Sakit Lavalette Kota Malang yang angket untuk mengukur tingkat
berjumlah 52 orang pasien yang terbagi kecemasan setelah ± 20 menit
dalam 26 sampel kelompok intervensi Pengambilan data dilakukan
dan 26 orang kelompok kontrol. dengan cara wawancara atau interview
Teknik pengumpulan data dengan langsung dengan responden. Dalam
cara memberikan skala kecemasan pada mengumpulkan data, peneliti
kelompok perlakuan: 1) Peneliti menggunakan instrumen penelitian
melakukan wawancara untuk berupa kuesioner kecemasan Hamilton
pengambilan data (data demografi) Rating Scale for Anxiety (HRS-A)
kemudian dilakukan pengolahan data menggunakan uji Mann Whitney
dengan langkah-langkah yaitu editing, untuk data yang tidak berpasangan
coding dan tabulating. Data yang dan menggunakan uji Wilcoxon
diperoleh dianalisa dengan untuk data yang berpasangan.
menggunakan teknik statistik kuantitatif
dengan menggunakan analisis unviariat, HASIL PENELITIAN DAN
dan bivariat. Adapun analisa yang PEMBAHASAN
digunakan sebagai berikut : 1. Gambaran Umum dan Lokasi
1) Analisa Univariat Penelititan.
Analisa univariat merupakan suatu Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit
analisa yang digunakan untuk Lavallete, Jalan Wage Rudolf
menganalisis tiap-tiap variabel dari Supratman No.10, Rampal Celaket,
hasil penelitian yang menghasilkan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.
suatu distribusi frekuensi dan 2. Analisis Univariat
presentase dari masing- masing a. Karakteristik Responden
variabel (Nursalam, 2013). Analisa Tabel 1. Distribusi frekuensi
univariat dalam penelitian ini adalah karakteristik responden
distribusi tentang umur, pekerjaan, No. Karakteristik Frekuensi Persentase
(f) (%)
kehamilan, pengalaman responden,
pendidikan,dan tingkat kecemasan 1. Umur
a. < 20 tahun 4 7,7
pasien. b. 20-35 tahun 40 76,9
c. > 35 tahun 8 15,4
2) Analisa Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis 2. Pekerjaan :
a. Buruh 8 15,4
yang dilakukan untuk mengetahui b. IRT 14 26,9
c. PNS 10 19,3
perbedaan yang bermakna antara
d. Swasta 20 38,4
dua variabel. Analisis bivariat pada
3. Kehamilan
penelitian ini menggunakan derajat
kepercayaan 95% (α = 0,05). Dasar status obstetri 20 38,4
a. 1 18 34,7
pengambilan keputusannya adalah b. 2 14 26,9
c. 3
data tidak teridistribusi normal,
sehingga pengujian hipotesis 4. Pengalaman
operasi 42 80,7 ringan
a. Belum 10 19,3 3 Cemas 4 7,7 0 0
pernah sedang
b. Pernah Cemas
4 berat 22 42,3 10 19,2
5. Pendidikan
5 Panik 0 0 16 30,8
a. SD 10 19,3 Jumlah 26 50 26 50
b. SMP 12 23,1
c. SMA 18 34,5
Berdasarkan tabel 2, didapatkan
d. PT 12 23,1
bahwa mayoritas responden pada