1 Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia S1, 2Dosen Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik, Universitas Riau Kampus Binawidya Jl. HR Subrantas km 12,5 Pekanbaru 28293 Dianggoni.ilok@gmail.com
ABSTRACT
Waste water of textile industry contributes in environmental pollution, especially wastewater
containing dye and organic compounds are dangerous because they are non-biodegradable, toxic and harmful to the environment, like as Rhodamine B. Therefore, it is necessary to do the processing of waste dye textile industry to reduce the impact of pollution on the environment. One of the lastest innovations in the processing of textile waste is using advanced oxidation processes (AOPs) by oxidant capable of generating a radical sulphate (SO4*). This study aims to determine the activity of Ce@Carbon Sphere as a catalyst in the oxidation process, to degradation of dye in wastewater by using a combination of peroxymonosulfate and catalyst Ce@Carbon Sphere as an oxidater, and determine the optimum conditions to reduce dye in water. Catalytic synthesis process carried out by the hydrothermal process to produce black carbon from D-glucose and Cerium Nitrate Hexahidrate solution, at 180oC for 18 hours in an autoclave. Then calcined with N2 at 550oC for 2 hours. Degradation of Rhodamine B (waste artificially) 25 ppm for 2 hours with various concentrations of the catalyst 0,1; 0,2; 0,3 and 0,4gr/L and the concentration proxymonosulfate 1; 2; 3 and 4 g/L. One oft the conditions for reducing the levels of Rhodamine B in water is concentration of peroxymonosulfate at 1 g/L and Ce@Carbon Sphere at 0,1 g/L with efficiency up to 32,59%.
Tekstil merupakan kebutuhan bagi meningkatkan nilai ekonomi negara yang masyarakat, ini adalah komoditi yang menjadi orientasi ekspor ke negara luar menjadi salah satu kebutuhan pokok dalam memenuhi kebutuhan pasar manusia selain pangan dan papan. Indonesia internasional. Selain itu, industri tekstil juga sebagai negara yang memiliki berbagai berkonstribusi sebesar 12,72 % dalam macam kebudayaan, dimana masing – perolehan devisa negara terhadap ekspor masing kebudayaan memiliki ciri khas non migas (Hermawan, 2011). Sebagai pakaian tersendiri dan juga Indonesia daerah yang memiliki identitas sebagai pusat memiliki wajah sebagai pengekspor tekstil kebudayaan melayu di Indonesia, dengan bermutu bagus di dunia, oleh karna itu songket yang menjadi ciri khas kain adat, ini tekstil merupakan salah satu hasil kerajinan mendorong usaha tekstil songket di Provinsi turun temurun masyarakat indonesia yang Riau. banyak diminati oleh masyarakat Industri tekstil tentu mendatang mancanegara. Industri tekstil di Indonesia keuntungan bagi negara dan juga sebagai
JOM FTEKNIK Volume 4 No.2 Oktober 2017 1
mata pencaharian bagi masyarakat, namun penanganannya limbah secara umum di olah perkembangannya juga perlu diimbangi dengan cara fisika, kimia, dan biologi untuk dengan pengolahan yang baik terhadap mendegradasi kandungan yang ada. Pada limbah buangannya, baik dalam bentuk gas, dewasa ini penyisihan warna dan COD padat maupun cair. Kebanyakan industri dalam limbah industri tekstil terkonsentrasi tekstil menggunakan pewarna sintetis pada proses koagulasi. Koagulasi memiliki dengan alasan murah, tahan lama, mudah kelemahan dalam sisi ekonomi industri yaitu diperoleh dan mudah dalam penggunaannya, mahalnya biaya operasional menggunakan namun limbah yang dihasilkan mengandung koagulan, selain itu hasil dari koagulasi pewarna sintetis tersebut dan juga sulit yaitu sludge membutuhkan penanganan terdegradasi. Songket merupakan industri lanjutan. Selain koagulasi, beberapa cara tekstil tradisional yang sebagian besar masih pengolahan limbah konvensional juga telah di produksi dalam skala Industri Rumah banyak dilakukan, misalnya dengan cara Tangga, dimana ini mengindikasikan bahwa khlorinasi, pengendapan dan penyerapan pengelolaan limbah tekstil yang masih oleh karbon aktif, kemudian lumpur sludge sangat sederhana. Limbah tekstil tersebut yang terbentuk dibakar dan diproses secara mengandung zat warna senyawa organik mikrobiologi. Namun dalam pembakaran dari jenis prosion, erionil, auramin maupun menimbulkan senyawa klorida, sedangkan Rhodamine B yang jika dialirkan ke badan dalam penggunaan karbon aktif hanya dapat perairan akan mengurangi kadar oksigen menyerap organik non polar dengan berat perairan karena oksigen tersebut justru molekul rendah, kemudian proses digunakan sebagai pengoksidasi senyawa mikrobiologi hanya mengurai senyawa organik zat warna tersebut. biodegradable dan senyawa non- Limbah yang dihasilkan dari Industri biodegadable tetap pada sludge yang tekstil dapat mengganggu proses biologis kemudian kembali ke lingkungan (Tunay O yang ada di dalam badan air, hal ini di dkk., 1996). sebabkan limbah yang di hasilkan industri Metode Advanced Oxidation Process tekstil mengandung zat warna senyawa (AOP) merupakan metode pengolahan organik sehingga menghambat jalannya limbah cair yang cukup terjangkau, proses cahaya matahari di dalam air. Dengan ini dapat mendegradasi senyawa-senyawa dampak yang di akibatkan dari limbah berbahaya dalam limbah melalui proses tekstil maka pemerintah dengan Kep oksidasi (oxidative degradation) (Malato MENLH No. 51/1995 sehingga menjadikan dkk., 2002). Teknologi Advanced Oxidation limbah tekstil sebagai limbah yang sangat di Process (AOP) adalah salah satu atau perhatikan, yakni suatu industri yang kombinasi dari beberapa proses seperti ozon limbahnya harus memenuhi baku mutu air (O3), hydrogen peroxide, ultraviolet light, buangan dan pemakaian air juga harus titanium oxide, photocatalyst, sosnolysis, dibatasi untuk menghasilkan setiap ton electron beam, electrical discharge serta produk. Dan juga berkaitan dengan beberapa proses lainnya untuk menghasilkan Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 radikal aktif. Pada umumnya polutan utama tentang Pengelolaan Kualitas Air dan yang terkandung dalam limbah cair Pengendalian Pencemaran Air. mengandung bahan peroksida adalah Setiap limbah yang di hasilkan dari senyawa-senyawa organik beracun yang berbagai industri dan telah diolah di dapat mencemari lingkungan air dan udara harapkan tidak memiliki kandungan warna, apabila dibuang langsung ke lingkungan sludge, dan zat berbahaya. Dalam dalam jumlah yang banyak. Untuk
JOM FTEKNIK Volume 4 No.2 Oktober 2017 2
mengatasi polutan yang terkandung dalam (SO4*) bebas yang mampu memecahkan limbah cair bahan peroksida, penggunaan molekul zat warna dalam air. Kombinasi ini cara oksidasi merupakan proses utama diharapkan mampu menurunkan kadar zat dalam proses pengolahan air limbah dengan warna dan senyawa organik dalam air teknologi ozon ini. Oksidasi sangat limbah dengan efektif. diperlukan dalam proses penguraian 2. Metode Penelitian senyawa-senyawa kimia organik dan Bahan yang digunakan pada penelitian sebagian anorganik (Hutagalung dkk., ini adalah limbah tekstil artificial (larutan 2010). Radikal aktif mudah bereaksi dengan stok 5, 10 dan 25 ppm) yang dibuat dengan senyawa organik apa saja tanpa terkecuali, melarutkan Rhodamine B dengan aqua DM, terutama senyawa-senyawa organik yang peroxymonosulfate selama ini sulit atau tidak dapat diuraikan (2KHSO5.KHSO4.K2SO4), Cerium (III) dengan metode mikrobiologi atau membran nitrat hexahidrat [Ce(NO3)3.6H2O], D- filtrasi. Selain itu, hasil akhir dari proses glucose, metanol, dan gas nitrogen. oksidasi tersebut hanya karbon dioksida dan Sedangkan Peralatan yang digunakan air, sehinga tidak berbahaya jika dibuang ke pada penelitian ini adalah Teflon-line badan air (Klamerth, 2011). autoclave, magnetic stirrer, oven, turbular Sulfat radikal (SO4*) merupakan furnace, beaker glass, erlenmeyer, neraca radikal aktif yang memiliki potensial analitis, gelas ukur, labu ukur, pipet tetes, oksidasi yang cukup tinggi yaitu 2,5 – 3,1 V pipet volumetrik, dan spektofotometer UV- (Neta P dkk., 1988). Beberapa penelitian Vis. telah dilakukan menggunakan proses oksidasi katalitik untuk menghasilkan sulfat Pembuatan Limbah Tekstil Artfisial radikal, seperti kombinasi Zat warna yang digunakan adalah zat peroxymonosulfate dengan katalis homogen warna yang banyak digunakan pada industri ion logam ((Fe2+, Mn2+, Ni2+, Co2+, Cd2+, tekstil, seperti Rhodamine B, kemudian Cu2+, Ag+1, Cr3+, Zn2+). Namun dalam dibuat limbah tekstil buatan (limbah prosesnya, katalis homogen merupakan cara artificial). Limbah artificial diperoleh yang kurang efektif, ini disebabkan dalam dengan cara melarutkan 5, 10, dan 25 mg proses pemisahan larutan dan katalis yang Rhodamine B dengan aquades sampai membutuhkan waktu. Selain itu, beberapa volume 1000 ml sehingga didapat masing- penggunaan ion logam seperti Co, dianggap masing konsentrasi larutan stok 5 ppm, 10 sebagai senyawa beracun dan berbahaya ppm, dan 25 ppm. yang mengganggu kesehatan manusia (Klamerth, 2011). Menentukan panjang gelombang Oleh karena itu pada penelitian ini, maksimum akan dilakukan proses AOP terhadap air Penentuan panjang gelombaang yang telah ditambahkan zat warna azo yaitu maksimum untuk zat warna Rhodamine B 5, Rhodamine B dengan konsentrasi tertentu, 10, dan 25 ppm pada panjang gelombang kemudian menganalisa hasil dari proses 500 – 600 nm dengan menggunakan alat tersebut. Pada prosesnya, AOP yang akan spektofotometer UV – Vis. Hasil absorbansi diterapkan adalah dengan maksimum yang diperoleh merupakan mengkombinasikan peroxymonosulfate panjang gelombang optimum yang akan (2KHS5.KHSO4.K2SO4) dan katalis berupa digunakan dalam penelitian. partikel Ce@Carbon sphere. Kombinasi tersebut akan menghasilkan Radikal sulfat Pembuatan partikel Ce@Carbon Sphere
JOM FTEKNIK Volume 4 No.2 Oktober 2017 3
Composite Ce@Carbon sphere dengan larutan dan tambahkan 1 ml pure particel dapat dibuat dengan cara kimia. methanol untuk menghentikan reaksi. Caranya adalah dengan melarutkan D- Selanjutnya, larutan tersebut dianalisa kadar Glucose (99.5%) dan cerium (III) nitrat zat warna dengan spektrofotometer UV-Vis. heksahidrat [Ce(NO3)3.6H2O] dalam aquades, kemudian diaduk dengan stirrer 3. Hasil dan Pembahasan selama 4 jam. Kemudian larutan tersebut dipindahkan kedalam teflonlined autoclave Pengaruh Konsentrasi Peroxymonosulfate (120ml) dan dipanaskan pada suhu 180oC pada Reaksi Oksidasi zat warna selama 18 jam, setelah itu larutan Rhodamine B didinginkan hingga suhu larutan mencapai Penelitian ini dilakukan untuk suhu ruangan. Larutan disaring untuk mengetahui kondisi optimum pada proses mendapatkan black suspension, yang degradasi limbah tekstil artificial kemudian black suspension tersebut di cuci (Rhodamine B 25 ppm). Variasi konsentrasi dengan etano/aquades, setelah itu peroxymonosulfate yang digunakan adalah dipanaskan pada suhu 80oC. Hasil yang di 1, 2, 3, dan 4 gr/L. Reaksi yang terjadi pada dapat merupakan Ce@Carbon Sphere dan proses ini bertujuan untuk mengurangi kadar kemudian dikalsinasi dengan N2 pada suhu zat warna Rhodamine B di dalam air. Hal ini 550 oC selama 2 jam. dilakukan untuk memperbaiki kualitas air yang tercemar oleh senyawa kimia Analisa Katalis berbahaya tersebut. Dalam penelitian tahap Morfologi eksternal dan komposisi ini didapatkan efisiensi dengan rentang nilai kimia katalis dianalisa dengan menggunakan efisiensi 25% hingga 40%. scanning electron microscope (SEM) dan Kandungan pada katalis yang dihasilkan, dianalisa dengan menggunakan X-ray Uji Sifat Katalitik partikel Ce@Carbon diffraction (XRD). sphere pada Advanced Oxidation Processes (AOP) Pada tahap AOP dilakukan degradasi Reaksi oksidasi zat warna zat warna Rhodamine B dengan Degradasi zat warna ini dilakukan menggunakan peroxymonosulfate untuk dengan variasi larutan stok (limbah menghasilkan sulfat radikal (SO4*) dengan artificial) 5, 10, dan 25 ppm di dalam menggunakan katalis partikel Ce@Carbon beaker glass 1 L. Awalnya, tambahkan sphere. Tujuannya adalah untuk larutan peroxymonosulfate mengaktifkan dan menambah kinerja dari (2KHSO5.KHSO4.K2SO4) ke dalam larutan peroxymonosulfate dalam mereduksi zat stok dengan variasi 1; 2; 3 dan 4 gram/liter. warna Rhodamine B. Untuk melihat kinerja Kemudian, tambahkan katalis Ce@carbon dari katalis, dilakukan reaksi oksidasi pada sphere kedalam campuran tersebut untuk konsentrasi yang paling rendah terlebih memulai reaksi oksidasi zat warna dengan dahulu yaitu pada konsentrasi variasi 0,1; 0,2; 0,3 dan 0,4 gram/liter. peroxymonosulfate 1 gr/L dengan variasi Campuran direaksikan dengan pengadukan konsentrasi katalis Ce@Carbon sphere 0,1 tetap, yaitu 400 rpm. Sampel diambil gr/L, 0,2 gr/L, 0,3 gr/L, dan 0,4 gr/L sebanyak 5 ml melalui pipet volume dalam diaplikasikan pada proses degradasi dengan selang waktu 15 menit selama 2 jam. konsentrasi zat warna Rhodamine B sebesar Kemudian sampel tersebut disaring dengan 25 ppm. . Dalam penelitian tahap ini kertas saring, untuk memisahkan katalis
JOM FTEKNIK Volume 4 No.2 Oktober 2017 4
didapatkan efisiensi dengan rentang nilai System. International Journal of efisiensi 30% hingga 70%. Photoenergy, 2012, 754-691 Degreemont. 1991. Water treatment Pengaruh Konsentrasi zat warna Handbook Sixth Edition. Lavoisier. Rhodamine B pada Advanced Oxidation California. Processes (AOP) Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Udara. Setelah melakukan percobaan pengaruh Yogyakarta. Penerbit Kanisius. konsentrasi peroxymonosulfate dan Fernandez-Alba, A., Guli, H., Diaz Lopez, konsentrasi katalis didapatkan konsentrasi G., dan Chisti, Y. 2002. Comparative optimum Peroxymonosulfate 4gr/l dan evaluation of the effects of pesticides Katalis 0,4 gr/l, data tersebut di jadikan in acute toxicity luminescence sebagai variabel tetap pada percobaan ini bioassays. Analytica Chimica Acta, dan menggunakan variabel berubah berupa 451, 195–202. variasi konsentrasi zat warna Rhodamine B Gilmour, C. 2012. Water treatment using untuk mengetahui kondisi optimum pada advanced oxidation processes: proses degradasi limbah tekstil artificial. Application perspectives. Tesis Variasi konsentrasi zat warna Rhodamine B Magister. The School of Graduate and yang digunakan adalah 5, 10 dan 25 ppm. . Postdoctoral Studies The University of Dalam penelitian tahap ini didapatkan Western Ontario. efisiensi dengan rentang nilai efisiensi 70% Gottschalk, C., Libra, J. A., dan Saupe, A. hingga 90%. 2000. Ozonation of Water and Wastewater. A Practical Guide to 4. Kesimpulan Understanding Ozone and Its Kondisi optimum dalam proses Application. Weinheim, German. degradasi zat warna Rhodamine B dengan Willey Vch Verlag Gmbh. konsentrasi 5 ppm dalam air sudah mencapa Hadiwidodo, M. 2009. Penurunan warna, efisiensi di atas 80%. COD dan TSS limbah cair industri tekstil Menggunakan teknologi Daftar Pustaka dielectric barrier discharge dengan Anggraeni, N.D. 2008. Analisa SEM Variasi tegangan dan flow rate (Scanning Electron Microscopy) oksigen. Jurnal PRESIPITASI Vol. 7 dalam Pemantauan Proses Oksidasi No.2 September 2009, ISSN 1907- Magnetite Menjadi Hematite, Seminar 187X Nasional-VII, Rekayasa dan Aplikasi Hartanto, E., Bastaman, S., dan Teknik Mesin di Industri, Kampus Citroreksoko, P. 1993. Pengaruh ITENAS, Bandung. penambahan khitosan dan lama Anipsitakis, G, P., dan Dionysiou, D, D. pengendapan terhadap hasil 2004. Redical generation by the penanganan limbah cair industri interaction of transition metals with penyamakan kulit. Warta IHP/J. of common oxidant. Environmental Agro-Based Industry, 10, 14-17. science & technology, 38, 3705-3712. Hermawan, I. 2011. Analisi dampak Chen, X., Xue, Z., Yao, Y., Wang, W., Zhu, kebijakan makroekonomi terhadap F., dan Hong, C. 2012 Oxidation perkembangan industri tekstil dan Degradation of Rhodamine B in produk tekstil Indonesia. Bank Aqueous by UV/S2O8 2−Treatment Indonesia: Jakarta
JOM FTEKNIK Volume 4 No.2 Oktober 2017 5
Hutagalung, S., Tri Sugiarto, A., dan Luvita, and reuse in the textile industry in V. 2010. metode advanced oxidation water recycling and resource recovery processes (AOP) untuk Mengolah in industry. IWA publishing, 27, 545- limbah resin cair. Prosiding Seminar 581. Nasional Teknologi Pengelolaan Mikrajuddin, A. 2008. Sintesis Limbah VIII, ISSN 1410-6086 Nanomaterial. Jurnal Nanosains & Karimi, A.A., Redman, J,A., dan Glaze, Nanoteknologi, 1, 2. W,H. 1997. Technology Overview, Mondal, S. 2008. Methods of Dye Removal Journal AWWA, 89, 41. from Dye House Effluent. Overview KEP- 51/MENLH/10/1995 tentang baku Environmental Engineering Science, mutu limbah cair bagi kegiatan 25, 383-396. industri Muarip, S. 2013. Fotodegradasi Zat Warna Klamerth, N. 2011. Application of a solar rhodamin B dengan Fotokatalis photo-fenton for the treatment of komposit TiO2-SiO2. Skripsi Sarjana. contaminants in municipal wastewater Fakultas sains dan teknologi, effluents. Disertasi doktoral. Universitas Islam Negeri Sunan departemento de hidrogeologia y Kalijaga. quimica analitica Universidad De Mukaromah,A., Yusrin., dan Mubiarti,E. Almeria. Almeria. 2012. Degradasi zat warna rhodamin Kuo, W. S., dan Ho, P. H. 2001. Solar B secara advanced oxidation processes Photocatalytic Decolorization of metode fenton berdasarkan variasi Methylene Blue in Water,. Journal konsentrasi H2O2. Penelitian Diploma. Chemosphe, 45, 77-83. Fakultas Ilmu keperawatan dan Mahfuza,Y. 2005. Proses oksidasi lanjutan kesehatan Universitas Muhammadiyah (Advanced Oxydation Processes) Semarang. sebagai pengolahan air limbah industri Nemerow, L., dan Agardy, F. 1997. tekstil dalam upaya pengendalian Strategies of Industrial and Hazardous pencemaran air. Tesis Magister. Waste Management. John Wiley & Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sons Sumatera Utara. Nugroho, R., dan Ikbal. 2005. Pengolahan Malato, S., dan Robert, D. 2002. Solar air limbah berwawrna Industri Tekstil Photocatalysis : A clean Process for dengan proses AOPs. JAI 1, 2, 2005. water detoxification. The science of Pusat pengkajian dan Penerapan the Total Environment, 291, 85-77. Teknologi Lingkungan, BPPT. Manurung, R. 2004. Proses Anaerobik Oturan, M., Oturan, N., Lahitte, C., dan Sebagai Alternatif Untuk Mengolah Trevin, S. 2001. Production of Limbah Sawit. Teknik Kimia Fakultas hydroxyl radicals by electrochemically Teknik Universitas Sumatera Utara. assisted Fenton’s reagent Application Mantzavinos, D., dan Psillakis, E. 2004. to the mineralization of an organic Enhancement of biodegradability of micropollutant, pentachlorophenol. industrial wastewaters by chemical Journal of Electroanalytical oxidation pre-treatment. Journal of Chemistry, 507, 96 – 102. Chemical Technology and Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 Biotechnology. 79, 431-454. tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Mattioli, D., Malpei, F., Bortone, G., dan Pengendalian Pencemaran Air Rozzi, A. 2002. Water minimisation
JOM FTEKNIK Volume 4 No.2 Oktober 2017 6
Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990 Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, tentang Pencemaran Air. Universitas Negeri Yogyakarta. Perkowski, J., dan Stainslaw L. 2002. Zhou, G., Sun, H., Liu, S., Ming Ang, H., Decomposition of Anthraquinone Dye Tadé, M., dan Wang, S. 2012. Nano- in the Aqueous Solution by Ozon, Fe0 Encapsulated in Microcarbon Hydrogen Peroxide or UV, Dept of Spheres: Synthesis, Characterization, Bioprocess Engineering, Institute of and Environmental. Applications ACS Radiation Chemistry, Poland. Appl. Mater. Interfaces, 4, Radetic, T., 2011, Fundamentals of 6235−6241. Scanning Electron Microscopy and Zille, A., Gornacka, B., Rehorek, A., dan Energy Dispersive X-ray Analysis in Cavaco-Paulo, A. 2005. Degradation SEM and TEM, University of Belgrade of Azo Dyes by Trametes Villosa Faculty of Technology and Metalurgy Laccase over long periods of oxidation , Beograd, Serbia. conditions. Applied and Ramachandra, T., Ganesan, P., dan Environmental Microbiology journal, Hariharan, S. 2009. Decolourization of 71, 6711-6718. textile effluent. An overview journal Inst. Engineering (India), 90, 20-25. Saputra, E., Muhammad, S., Sun, H., Ming ang, H., Tade, M., dan Wang, S. 2014. Shape-Controlled activation of peroxymonosulfate by single crystal - Mn2O3 for catalytic phenol degradation in aqueous solution. Applied Catalysis B: Environmental, 154-155, 246-251. Sastrawidana. 2009. Isolasi bakteri dari lumpur limbah tekstil dan aplikasinya untuk pengolahan limbah tekstil menggunakan sistem kombinasi Anaerob-aerob. Disertasi Doktoral. Program studi pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Tunay, O., Kabdasli, I., Eremektarand, G., dan Orhon, D. 1996. Color Removal from Textile Wastewaters. Wat. Sci.Ted, 34, 9-16. Van der Zee, F. 2002. Anaerobic Azo dye Reduction. Tesis Doktoral. Wageningen University. Wageningen. Widjajanti, E., Taufik, R., dan Prajonto Utomo, 2011. M. Pola adsorpsi zeolit terhadap pewarna azo metil merah dan metil jingga. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan