You are on page 1of 7

Pengolahan Zat Warna Tekstil (Rhodamine B) dengan Teknologi AOP

(Advance Oxidation Processes) menggunakan Katalis Ce@Carbon Sphere dan


Oksidan Peroxymonosulfate

Ilok Dianggoni 1, Edy Saputra 2, Jhon Armedi Pinem 2


1
Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia S1, 2Dosen Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik, Universitas Riau
Kampus Binawidya Jl. HR Subrantas km 12,5 Pekanbaru 28293
Dianggoni.ilok@gmail.com

ABSTRACT

Waste water of textile industry contributes in environmental pollution, especially wastewater


containing dye and organic compounds are dangerous because they are non-biodegradable,
toxic and harmful to the environment, like as Rhodamine B. Therefore, it is necessary to do the
processing of waste dye textile industry to reduce the impact of pollution on the environment.
One of the lastest innovations in the processing of textile waste is using advanced oxidation
processes (AOPs) by oxidant capable of generating a radical sulphate (SO4*). This study aims to
determine the activity of Ce@Carbon Sphere as a catalyst in the oxidation process, to
degradation of dye in wastewater by using a combination of peroxymonosulfate and catalyst
Ce@Carbon Sphere as an oxidater, and determine the optimum conditions to reduce dye in
water. Catalytic synthesis process carried out by the hydrothermal process to produce black
carbon from D-glucose and Cerium Nitrate Hexahidrate solution, at 180oC for 18 hours in an
autoclave. Then calcined with N2 at 550oC for 2 hours. Degradation of Rhodamine B (waste
artificially) 25 ppm for 2 hours with various concentrations of the catalyst 0,1; 0,2; 0,3 and
0,4gr/L and the concentration proxymonosulfate 1; 2; 3 and 4 g/L. One oft the conditions for
reducing the levels of Rhodamine B in water is concentration of peroxymonosulfate at 1 g/L and
Ce@Carbon Sphere at 0,1 g/L with efficiency up to 32,59%.

Keywords: AOPs, Rhodamine B, Ce@Carbon Sphere, Peroxymonosulfate

1. Pendahuluan memainkan peranan penting dalam


Tekstil merupakan kebutuhan bagi meningkatkan nilai ekonomi negara yang
masyarakat, ini adalah komoditi yang menjadi orientasi ekspor ke negara luar
menjadi salah satu kebutuhan pokok dalam memenuhi kebutuhan pasar
manusia selain pangan dan papan. Indonesia internasional. Selain itu, industri tekstil juga
sebagai negara yang memiliki berbagai berkonstribusi sebesar 12,72 % dalam
macam kebudayaan, dimana masing – perolehan devisa negara terhadap ekspor
masing kebudayaan memiliki ciri khas non migas (Hermawan, 2011). Sebagai
pakaian tersendiri dan juga Indonesia daerah yang memiliki identitas sebagai pusat
memiliki wajah sebagai pengekspor tekstil kebudayaan melayu di Indonesia, dengan
bermutu bagus di dunia, oleh karna itu songket yang menjadi ciri khas kain adat, ini
tekstil merupakan salah satu hasil kerajinan mendorong usaha tekstil songket di Provinsi
turun temurun masyarakat indonesia yang Riau.
banyak diminati oleh masyarakat Industri tekstil tentu mendatang
mancanegara. Industri tekstil di Indonesia keuntungan bagi negara dan juga sebagai

JOM FTEKNIK Volume 4 No.2 Oktober 2017 1


mata pencaharian bagi masyarakat, namun penanganannya limbah secara umum di olah
perkembangannya juga perlu diimbangi dengan cara fisika, kimia, dan biologi untuk
dengan pengolahan yang baik terhadap mendegradasi kandungan yang ada. Pada
limbah buangannya, baik dalam bentuk gas, dewasa ini penyisihan warna dan COD
padat maupun cair. Kebanyakan industri dalam limbah industri tekstil terkonsentrasi
tekstil menggunakan pewarna sintetis pada proses koagulasi. Koagulasi memiliki
dengan alasan murah, tahan lama, mudah kelemahan dalam sisi ekonomi industri yaitu
diperoleh dan mudah dalam penggunaannya, mahalnya biaya operasional menggunakan
namun limbah yang dihasilkan mengandung koagulan, selain itu hasil dari koagulasi
pewarna sintetis tersebut dan juga sulit yaitu sludge membutuhkan penanganan
terdegradasi. Songket merupakan industri lanjutan. Selain koagulasi, beberapa cara
tekstil tradisional yang sebagian besar masih pengolahan limbah konvensional juga telah
di produksi dalam skala Industri Rumah banyak dilakukan, misalnya dengan cara
Tangga, dimana ini mengindikasikan bahwa khlorinasi, pengendapan dan penyerapan
pengelolaan limbah tekstil yang masih oleh karbon aktif, kemudian lumpur sludge
sangat sederhana. Limbah tekstil tersebut yang terbentuk dibakar dan diproses secara
mengandung zat warna senyawa organik mikrobiologi. Namun dalam pembakaran
dari jenis prosion, erionil, auramin maupun menimbulkan senyawa klorida, sedangkan
Rhodamine B yang jika dialirkan ke badan dalam penggunaan karbon aktif hanya dapat
perairan akan mengurangi kadar oksigen menyerap organik non polar dengan berat
perairan karena oksigen tersebut justru molekul rendah, kemudian proses
digunakan sebagai pengoksidasi senyawa mikrobiologi hanya mengurai senyawa
organik zat warna tersebut. biodegradable dan senyawa non-
Limbah yang dihasilkan dari Industri biodegadable tetap pada sludge yang
tekstil dapat mengganggu proses biologis kemudian kembali ke lingkungan (Tunay O
yang ada di dalam badan air, hal ini di dkk., 1996).
sebabkan limbah yang di hasilkan industri Metode Advanced Oxidation Process
tekstil mengandung zat warna senyawa (AOP) merupakan metode pengolahan
organik sehingga menghambat jalannya limbah cair yang cukup terjangkau, proses
cahaya matahari di dalam air. Dengan ini dapat mendegradasi senyawa-senyawa
dampak yang di akibatkan dari limbah berbahaya dalam limbah melalui proses
tekstil maka pemerintah dengan Kep oksidasi (oxidative degradation) (Malato
MENLH No. 51/1995 sehingga menjadikan dkk., 2002). Teknologi Advanced Oxidation
limbah tekstil sebagai limbah yang sangat di Process (AOP) adalah salah satu atau
perhatikan, yakni suatu industri yang kombinasi dari beberapa proses seperti ozon
limbahnya harus memenuhi baku mutu air (O3), hydrogen peroxide, ultraviolet light,
buangan dan pemakaian air juga harus titanium oxide, photocatalyst, sosnolysis,
dibatasi untuk menghasilkan setiap ton electron beam, electrical discharge serta
produk. Dan juga berkaitan dengan beberapa proses lainnya untuk menghasilkan
Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 radikal aktif. Pada umumnya polutan utama
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan yang terkandung dalam limbah cair
Pengendalian Pencemaran Air. mengandung bahan peroksida adalah
Setiap limbah yang di hasilkan dari senyawa-senyawa organik beracun yang
berbagai industri dan telah diolah di dapat mencemari lingkungan air dan udara
harapkan tidak memiliki kandungan warna, apabila dibuang langsung ke lingkungan
sludge, dan zat berbahaya. Dalam dalam jumlah yang banyak. Untuk

JOM FTEKNIK Volume 4 No.2 Oktober 2017 2


mengatasi polutan yang terkandung dalam (SO4*) bebas yang mampu memecahkan
limbah cair bahan peroksida, penggunaan molekul zat warna dalam air. Kombinasi ini
cara oksidasi merupakan proses utama diharapkan mampu menurunkan kadar zat
dalam proses pengolahan air limbah dengan warna dan senyawa organik dalam air
teknologi ozon ini. Oksidasi sangat limbah dengan efektif.
diperlukan dalam proses penguraian 2. Metode Penelitian
senyawa-senyawa kimia organik dan Bahan yang digunakan pada penelitian
sebagian anorganik (Hutagalung dkk., ini adalah limbah tekstil artificial (larutan
2010). Radikal aktif mudah bereaksi dengan stok 5, 10 dan 25 ppm) yang dibuat dengan
senyawa organik apa saja tanpa terkecuali, melarutkan Rhodamine B dengan aqua DM,
terutama senyawa-senyawa organik yang peroxymonosulfate
selama ini sulit atau tidak dapat diuraikan (2KHSO5.KHSO4.K2SO4), Cerium (III)
dengan metode mikrobiologi atau membran nitrat hexahidrat [Ce(NO3)3.6H2O], D-
filtrasi. Selain itu, hasil akhir dari proses glucose, metanol, dan gas nitrogen.
oksidasi tersebut hanya karbon dioksida dan Sedangkan Peralatan yang digunakan
air, sehinga tidak berbahaya jika dibuang ke pada penelitian ini adalah Teflon-line
badan air (Klamerth, 2011). autoclave, magnetic stirrer, oven, turbular
Sulfat radikal (SO4*) merupakan furnace, beaker glass, erlenmeyer, neraca
radikal aktif yang memiliki potensial analitis, gelas ukur, labu ukur, pipet tetes,
oksidasi yang cukup tinggi yaitu 2,5 – 3,1 V pipet volumetrik, dan spektofotometer UV-
(Neta P dkk., 1988). Beberapa penelitian Vis.
telah dilakukan menggunakan proses
oksidasi katalitik untuk menghasilkan sulfat Pembuatan Limbah Tekstil Artfisial
radikal, seperti kombinasi Zat warna yang digunakan adalah zat
peroxymonosulfate dengan katalis homogen warna yang banyak digunakan pada industri
ion logam ((Fe2+, Mn2+, Ni2+, Co2+, Cd2+, tekstil, seperti Rhodamine B, kemudian
Cu2+, Ag+1, Cr3+, Zn2+). Namun dalam dibuat limbah tekstil buatan (limbah
prosesnya, katalis homogen merupakan cara artificial). Limbah artificial diperoleh
yang kurang efektif, ini disebabkan dalam dengan cara melarutkan 5, 10, dan 25 mg
proses pemisahan larutan dan katalis yang Rhodamine B dengan aquades sampai
membutuhkan waktu. Selain itu, beberapa volume 1000 ml sehingga didapat masing-
penggunaan ion logam seperti Co, dianggap masing konsentrasi larutan stok 5 ppm, 10
sebagai senyawa beracun dan berbahaya ppm, dan 25 ppm.
yang mengganggu kesehatan manusia
(Klamerth, 2011). Menentukan panjang gelombang
Oleh karena itu pada penelitian ini, maksimum
akan dilakukan proses AOP terhadap air Penentuan panjang gelombaang
yang telah ditambahkan zat warna azo yaitu maksimum untuk zat warna Rhodamine B 5,
Rhodamine B dengan konsentrasi tertentu, 10, dan 25 ppm pada panjang gelombang
kemudian menganalisa hasil dari proses 500 – 600 nm dengan menggunakan alat
tersebut. Pada prosesnya, AOP yang akan spektofotometer UV – Vis. Hasil absorbansi
diterapkan adalah dengan maksimum yang diperoleh merupakan
mengkombinasikan peroxymonosulfate panjang gelombang optimum yang akan
(2KHS5.KHSO4.K2SO4) dan katalis berupa digunakan dalam penelitian.
partikel Ce@Carbon sphere. Kombinasi
tersebut akan menghasilkan Radikal sulfat Pembuatan partikel Ce@Carbon Sphere

JOM FTEKNIK Volume 4 No.2 Oktober 2017 3


Composite Ce@Carbon sphere dengan larutan dan tambahkan 1 ml pure
particel dapat dibuat dengan cara kimia. methanol untuk menghentikan reaksi.
Caranya adalah dengan melarutkan D- Selanjutnya, larutan tersebut dianalisa kadar
Glucose (99.5%) dan cerium (III) nitrat zat warna dengan spektrofotometer UV-Vis.
heksahidrat [Ce(NO3)3.6H2O] dalam
aquades, kemudian diaduk dengan stirrer 3. Hasil dan Pembahasan
selama 4 jam. Kemudian larutan tersebut
dipindahkan kedalam teflonlined autoclave Pengaruh Konsentrasi Peroxymonosulfate
(120ml) dan dipanaskan pada suhu 180oC pada Reaksi Oksidasi zat warna
selama 18 jam, setelah itu larutan Rhodamine B
didinginkan hingga suhu larutan mencapai Penelitian ini dilakukan untuk
suhu ruangan. Larutan disaring untuk mengetahui kondisi optimum pada proses
mendapatkan black suspension, yang degradasi limbah tekstil artificial
kemudian black suspension tersebut di cuci (Rhodamine B 25 ppm). Variasi konsentrasi
dengan etano/aquades, setelah itu peroxymonosulfate yang digunakan adalah
dipanaskan pada suhu 80oC. Hasil yang di 1, 2, 3, dan 4 gr/L. Reaksi yang terjadi pada
dapat merupakan Ce@Carbon Sphere dan proses ini bertujuan untuk mengurangi kadar
kemudian dikalsinasi dengan N2 pada suhu zat warna Rhodamine B di dalam air. Hal ini
550 oC selama 2 jam. dilakukan untuk memperbaiki kualitas air
yang tercemar oleh senyawa kimia
Analisa Katalis berbahaya tersebut. Dalam penelitian tahap
Morfologi eksternal dan komposisi ini didapatkan efisiensi dengan rentang nilai
kimia katalis dianalisa dengan menggunakan efisiensi 25% hingga 40%.
scanning electron microscope (SEM) dan
Kandungan pada katalis yang dihasilkan,
dianalisa dengan menggunakan X-ray Uji Sifat Katalitik partikel Ce@Carbon
diffraction (XRD). sphere pada Advanced Oxidation Processes
(AOP)
Pada tahap AOP dilakukan degradasi
Reaksi oksidasi zat warna
zat warna Rhodamine B dengan
Degradasi zat warna ini dilakukan menggunakan peroxymonosulfate untuk
dengan variasi larutan stok (limbah menghasilkan sulfat radikal (SO4*) dengan
artificial) 5, 10, dan 25 ppm di dalam menggunakan katalis partikel Ce@Carbon
beaker glass 1 L. Awalnya, tambahkan sphere. Tujuannya adalah untuk
larutan peroxymonosulfate mengaktifkan dan menambah kinerja dari
(2KHSO5.KHSO4.K2SO4) ke dalam larutan peroxymonosulfate dalam mereduksi zat
stok dengan variasi 1; 2; 3 dan 4 gram/liter. warna Rhodamine B. Untuk melihat kinerja
Kemudian, tambahkan katalis Ce@carbon dari katalis, dilakukan reaksi oksidasi pada
sphere kedalam campuran tersebut untuk konsentrasi yang paling rendah terlebih
memulai reaksi oksidasi zat warna dengan dahulu yaitu pada konsentrasi
variasi 0,1; 0,2; 0,3 dan 0,4 gram/liter. peroxymonosulfate 1 gr/L dengan variasi
Campuran direaksikan dengan pengadukan konsentrasi katalis Ce@Carbon sphere 0,1
tetap, yaitu 400 rpm. Sampel diambil gr/L, 0,2 gr/L, 0,3 gr/L, dan 0,4 gr/L
sebanyak 5 ml melalui pipet volume dalam diaplikasikan pada proses degradasi dengan
selang waktu 15 menit selama 2 jam. konsentrasi zat warna Rhodamine B sebesar
Kemudian sampel tersebut disaring dengan 25 ppm. . Dalam penelitian tahap ini
kertas saring, untuk memisahkan katalis

JOM FTEKNIK Volume 4 No.2 Oktober 2017 4


didapatkan efisiensi dengan rentang nilai System. International Journal of
efisiensi 30% hingga 70%. Photoenergy, 2012, 754-691
Degreemont. 1991. Water treatment
Pengaruh Konsentrasi zat warna Handbook Sixth Edition. Lavoisier.
Rhodamine B pada Advanced Oxidation California.
Processes (AOP) Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Udara.
Setelah melakukan percobaan pengaruh Yogyakarta. Penerbit Kanisius.
konsentrasi peroxymonosulfate dan Fernandez-Alba, A., Guli, H., Diaz Lopez,
konsentrasi katalis didapatkan konsentrasi G., dan Chisti, Y. 2002. Comparative
optimum Peroxymonosulfate 4gr/l dan evaluation of the effects of pesticides
Katalis 0,4 gr/l, data tersebut di jadikan in acute toxicity luminescence
sebagai variabel tetap pada percobaan ini bioassays. Analytica Chimica Acta,
dan menggunakan variabel berubah berupa 451, 195–202.
variasi konsentrasi zat warna Rhodamine B Gilmour, C. 2012. Water treatment using
untuk mengetahui kondisi optimum pada advanced oxidation processes:
proses degradasi limbah tekstil artificial. Application perspectives. Tesis
Variasi konsentrasi zat warna Rhodamine B Magister. The School of Graduate and
yang digunakan adalah 5, 10 dan 25 ppm. . Postdoctoral Studies The University of
Dalam penelitian tahap ini didapatkan Western Ontario.
efisiensi dengan rentang nilai efisiensi 70% Gottschalk, C., Libra, J. A., dan Saupe, A.
hingga 90%. 2000. Ozonation of Water and
Wastewater. A Practical Guide to
4. Kesimpulan Understanding Ozone and Its
Kondisi optimum dalam proses Application. Weinheim, German.
degradasi zat warna Rhodamine B dengan Willey Vch Verlag Gmbh.
konsentrasi 5 ppm dalam air sudah mencapa Hadiwidodo, M. 2009. Penurunan warna,
efisiensi di atas 80%. COD dan TSS limbah cair industri
tekstil Menggunakan teknologi
Daftar Pustaka dielectric barrier discharge dengan
Anggraeni, N.D. 2008. Analisa SEM Variasi tegangan dan flow rate
(Scanning Electron Microscopy) oksigen. Jurnal PRESIPITASI Vol. 7
dalam Pemantauan Proses Oksidasi No.2 September 2009, ISSN 1907-
Magnetite Menjadi Hematite, Seminar 187X
Nasional-VII, Rekayasa dan Aplikasi Hartanto, E., Bastaman, S., dan
Teknik Mesin di Industri, Kampus Citroreksoko, P. 1993. Pengaruh
ITENAS, Bandung. penambahan khitosan dan lama
Anipsitakis, G, P., dan Dionysiou, D, D. pengendapan terhadap hasil
2004. Redical generation by the penanganan limbah cair industri
interaction of transition metals with penyamakan kulit. Warta IHP/J. of
common oxidant. Environmental Agro-Based Industry, 10, 14-17.
science & technology, 38, 3705-3712. Hermawan, I. 2011. Analisi dampak
Chen, X., Xue, Z., Yao, Y., Wang, W., Zhu, kebijakan makroekonomi terhadap
F., dan Hong, C. 2012 Oxidation perkembangan industri tekstil dan
Degradation of Rhodamine B in produk tekstil Indonesia. Bank
Aqueous by UV/S2O8 2−Treatment Indonesia: Jakarta

JOM FTEKNIK Volume 4 No.2 Oktober 2017 5


Hutagalung, S., Tri Sugiarto, A., dan Luvita, and reuse in the textile industry in
V. 2010. metode advanced oxidation water recycling and resource recovery
processes (AOP) untuk Mengolah in industry. IWA publishing, 27, 545-
limbah resin cair. Prosiding Seminar 581.
Nasional Teknologi Pengelolaan Mikrajuddin, A. 2008. Sintesis
Limbah VIII, ISSN 1410-6086 Nanomaterial. Jurnal Nanosains &
Karimi, A.A., Redman, J,A., dan Glaze, Nanoteknologi, 1, 2.
W,H. 1997. Technology Overview, Mondal, S. 2008. Methods of Dye Removal
Journal AWWA, 89, 41. from Dye House Effluent. Overview
KEP- 51/MENLH/10/1995 tentang baku Environmental Engineering Science,
mutu limbah cair bagi kegiatan 25, 383-396.
industri Muarip, S. 2013. Fotodegradasi Zat Warna
Klamerth, N. 2011. Application of a solar rhodamin B dengan Fotokatalis
photo-fenton for the treatment of komposit TiO2-SiO2. Skripsi Sarjana.
contaminants in municipal wastewater Fakultas sains dan teknologi,
effluents. Disertasi doktoral. Universitas Islam Negeri Sunan
departemento de hidrogeologia y Kalijaga.
quimica analitica Universidad De Mukaromah,A., Yusrin., dan Mubiarti,E.
Almeria. Almeria. 2012. Degradasi zat warna rhodamin
Kuo, W. S., dan Ho, P. H. 2001. Solar B secara advanced oxidation processes
Photocatalytic Decolorization of metode fenton berdasarkan variasi
Methylene Blue in Water,. Journal konsentrasi H2O2. Penelitian Diploma.
Chemosphe, 45, 77-83. Fakultas Ilmu keperawatan dan
Mahfuza,Y. 2005. Proses oksidasi lanjutan kesehatan Universitas Muhammadiyah
(Advanced Oxydation Processes) Semarang.
sebagai pengolahan air limbah industri Nemerow, L., dan Agardy, F. 1997.
tekstil dalam upaya pengendalian Strategies of Industrial and Hazardous
pencemaran air. Tesis Magister. Waste Management. John Wiley &
Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sons
Sumatera Utara. Nugroho, R., dan Ikbal. 2005. Pengolahan
Malato, S., dan Robert, D. 2002. Solar air limbah berwawrna Industri Tekstil
Photocatalysis : A clean Process for dengan proses AOPs. JAI 1, 2, 2005.
water detoxification. The science of Pusat pengkajian dan Penerapan
the Total Environment, 291, 85-77. Teknologi Lingkungan, BPPT.
Manurung, R. 2004. Proses Anaerobik Oturan, M., Oturan, N., Lahitte, C., dan
Sebagai Alternatif Untuk Mengolah Trevin, S. 2001. Production of
Limbah Sawit. Teknik Kimia Fakultas hydroxyl radicals by electrochemically
Teknik Universitas Sumatera Utara. assisted Fenton’s reagent Application
Mantzavinos, D., dan Psillakis, E. 2004. to the mineralization of an organic
Enhancement of biodegradability of micropollutant, pentachlorophenol.
industrial wastewaters by chemical Journal of Electroanalytical
oxidation pre-treatment. Journal of Chemistry, 507, 96 – 102.
Chemical Technology and Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001
Biotechnology. 79, 431-454. tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Mattioli, D., Malpei, F., Bortone, G., dan Pengendalian Pencemaran Air
Rozzi, A. 2002. Water minimisation

JOM FTEKNIK Volume 4 No.2 Oktober 2017 6


Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990 Penerapan MIPA, Fakultas MIPA,
tentang Pencemaran Air. Universitas Negeri Yogyakarta.
Perkowski, J., dan Stainslaw L. 2002. Zhou, G., Sun, H., Liu, S., Ming Ang, H.,
Decomposition of Anthraquinone Dye Tadé, M., dan Wang, S. 2012. Nano-
in the Aqueous Solution by Ozon, Fe0 Encapsulated in Microcarbon
Hydrogen Peroxide or UV, Dept of Spheres: Synthesis, Characterization,
Bioprocess Engineering, Institute of and Environmental. Applications ACS
Radiation Chemistry, Poland. Appl. Mater. Interfaces, 4,
Radetic, T., 2011, Fundamentals of 6235−6241.
Scanning Electron Microscopy and Zille, A., Gornacka, B., Rehorek, A., dan
Energy Dispersive X-ray Analysis in Cavaco-Paulo, A. 2005. Degradation
SEM and TEM, University of Belgrade of Azo Dyes by Trametes Villosa
Faculty of Technology and Metalurgy Laccase over long periods of oxidation
, Beograd, Serbia. conditions. Applied and
Ramachandra, T., Ganesan, P., dan Environmental Microbiology journal,
Hariharan, S. 2009. Decolourization of 71, 6711-6718.
textile effluent. An overview journal
Inst. Engineering (India), 90, 20-25.
Saputra, E., Muhammad, S., Sun, H., Ming
ang, H., Tade, M., dan Wang, S. 2014.
Shape-Controlled activation of
peroxymonosulfate by single crystal -
Mn2O3 for catalytic phenol
degradation in aqueous solution.
Applied Catalysis B: Environmental,
154-155, 246-251.
Sastrawidana. 2009. Isolasi bakteri dari
lumpur limbah tekstil dan aplikasinya
untuk pengolahan limbah tekstil
menggunakan sistem kombinasi
Anaerob-aerob. Disertasi Doktoral.
Program studi pengelolaan Sumber
Daya Alam dan Lingkungan, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Tunay, O., Kabdasli, I., Eremektarand, G.,
dan Orhon, D. 1996. Color Removal
from Textile Wastewaters. Wat.
Sci.Ted, 34, 9-16.
Van der Zee, F. 2002. Anaerobic Azo dye
Reduction. Tesis Doktoral.
Wageningen University. Wageningen.
Widjajanti, E., Taufik, R., dan Prajonto
Utomo, 2011. M. Pola adsorpsi zeolit
terhadap pewarna azo metil merah dan
metil jingga. Prosiding Seminar
Nasional Penelitian, Pendidikan dan

JOM FTEKNIK Volume 4 No.2 Oktober 2017 7

You might also like