You are on page 1of 12

Analisis Lingkungan Bisnis dan Strategi serta Pengaruhnya

Analisis Lingkungan Bisnis dan Strategi serta Pengaruhnya terhadap


Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Sulawesi

Mursalim
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar
Djumilah Hadiwidjojo
Eka Afnan Troena
Solimun
Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya Malang

Abstract: This study was developed with refer to the contingency theory in assessing the suitability of
government intervention, strategy and performance of PDAM in Sulawesi. The purpose of this study are: (1)
Explain the effect of government intervention on the efficiency and performance of PDAM, (2) Explain the
influence of resources on the efficiency and performance of PDAM, (3) Explain the role of non-market
capabilities in moderating the effect of government intervention on performance PDAM, (4) Explain the
influence of efficiency on the performance of PDAM and (5) Explain the role of efficiency in mediating the
effect of government intervention, resources on the performance of PDAM in Sulawesi. Data was collected
using a survey method at 60 PDAM in Sulawesi. In 60 PDAM is obtained only 54 stating willingness to
become responden. Between 54 PDAM willing just, 50 questionnaires that may be analyzed by using PLS.
The findings in this study are: (1) Financial assistance of local goverment is on time and the amount along
with production capacity and optimal water distribution. (2) Financial assistance reinforced by communi-
cation ability of PDAM with local government side. (3) Availability of resources such as pipe lines, machine
and pump according to the requirement.

Keywords: government intervention, resources, efficiency, non-market capabilities and performance of PDAM

Abstrak: Penelitian ini dikembangkan dengan mengacu pada teori kontingensi dalam mengkaji kesesuaian
antara keterlibatan pemerintah, sumber daya, strategi dan kinerja PDAM di Sulawesi. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menjelaskan: pengaruh keterlibatan pemerintah terhadap efisiensi dan kinerja PDAM, pengaruh
sumber daya terhadap efisiensi dan kinerja PDAM, peran efisiensi dalam memediasi pengaruh keterlibatan
pemerintah dan sumberdaya terhadap kinerja PDAM, peran kapabilitas non marketdalam memoderasi pengaruh
keterlibatan pemerintah terhadap kinerja PDAM, dan menjelaskan pengaruh efisiensi terhadap kinerja PDAM.
Data dikumpulkan dengan menggunakan metode survei pada 60 PDAM di Sulawesi yang menjadi populasi
penelitian. Dari 60 PDAM diperoleh sebanyak 54 PDAM yang menyatakan kesediaan dan hanya 50 data dari
angket yang dapat dianalisis dengan menggunakan PLS. Temuan penting dalam penelitian ini adalah tingkat
kehilangan air dapat diturunkan apabila: (1) Bantuan keuangan pemerintah daerah tepat waktu dan jumlah
serta kapasitas produksi dan distribusi air optimal (2) Bantuan keuangan yang diperkuat oleh kemampuan
komunikasi PDAM dengan pihak pemerintah daerah. (3) Ketersediaan sumber daya seperti jaringan pipa,
mesin dan pompa sesuai dengan kebutuhan.

Kata Kunci: keterlibatan pemerintah, sumberdaya, efisiensi, kapabilitas non market dan kinerja PDAM

Alamat Korespondensi:
Mursalim, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
Makassar mms_feuh@yahoo.com

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011


371 ISSN: 1693-5241 371
Mursalim, Djumilah Hadiwidjojo, Eka Afnan Troena dan Solimun

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebagai Permasalahan kinerja perusahaan tidak dapat
perusahaan yang kepemilikannya oleh pemerintah dipisahkan dari lingkungan dan strategi yang diterap-
daerah (Pemda) mengemban dua misi masing-masing kan (Parnel, 2000; Pearce dan Robinson, 2007) baik
sebagai penyedia layanan publik dan sebagai institusi pada perusahaan private maupun publik. Pearce dan
bisnis. PDAM sebagai penyedia layanan publik meru- Robinson (2007) menjelaskan bahwa lingkungan
pakan sarana bagi Pemda dalam menjalankan pro- eksternal merupakan lingkungan diluar kendali
gram dan kegiatan yang bertujuan untuk mening- perusahaan yang memengaruhi arah dan tindakan,
katkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan budaya organisasi dan proses internal. Lingkungan
kebutuhan dasar khususnya kebutuhan air minum eksternal terdiri atas lingkungan jauh (remote envi-
yang sesuai dengan standar kesehatan. Dalam pada ronment), lingkungan industri dan lingkungan operasi.
itu, PDAM sebagai institusi bisnis dituntut memper- Lingkungan jauh (remote environment) terdiri atas
oleh pendapatan untuk mendanai kegiatan sehari-hari ekonomi, sosial, politik, teknologi dan ekologi. Ling-
serta ekspansi atau pengembangan perusahaan. Di kungan industri atau lebih dikenal dengan model lima
samping itu, PDAM juga diharapkan menjadi sumber kekuatan Porter terdiri atas ancaman masuknya pen-
pendapatan asli daerah (PAD) terutama bagi PDAM datang baru, kekuatan tawar menawar pemasok,
yang telah memiliki cakupan pelayanan di atas 80 kekuatan kekuatan tawar menawar pembeli, ancaman
persen. produk pengganti dan persaingan antar perusahaan.
Untuk memenuhi kedua misi tersebut, pada Lingkungan operasi terdiri atas pesaing, kreditur,
umumnya PDAM masih diperhadapkan pada masa- pelanggan, tenaga kerja dan pemasok.
lah rendahnya kinerja perusahaan. Hasil audit tahun Beberapa penelitian menjelaskan fenomena
2009 Badan Pengawasan Keuangan dan Pemba- tersebut misalnya hasil penelitian Mavondo dan Farrel
ngunan (BPKP) menunjukkan bahwa, dari 335 (2003). Mavondo dan Farrel (2003) meneliti mengenai
PDAM di Indonesia hanya 20% yakni 80 PDAM hubungan antara lingkungan bisnis, strategi dan kinerja
yang sehat, selebihnya tergolong dalam kategori sakit perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dan kurang sehat sedangkan di Sulawesi sekira lingkungan bisnis (diukur dengan daya tarik lingkungan
90,32% PDAM belum menunjukkan kinerja yang bisnis seperti pengembangan teknologi dan regulasi
baik (sakit/rugi) dan hanya sekira 9,68% yang dinya- pemerintah) memiliki hubungan positif terhadap stra-
takan sehat. (Laporan audit BPKP 2009; Yuwono, tegi organisasi, orientasi pasar, orientasi produksi dan
2010). Pada Tabel 1 tampak rerata kinerja PDAM di kinerja perusahaan yang diukur dengan menggunakan
Sulawesi periode 2006–2011 berdasarkan indikator indikator Return On Assets (ROA).
kemampuan operasi, kemampuan dalam membayar Tian (2001) meneliti mengenai hubungan antara
hutang, rasio pegawai per pelanggan dan efisiensi lingkungan eksternal yang diukur melalui kepemilikan
produksi dan distribusi. Tabel tersebut menggambar- saham oleh pemerintah dengan kinerja perusahaan
kan masih rendahnya kinerja PDAM di masing- yang diukur melalui nilai saham perusahaan di China.
masing propinsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai perusahaan
Tabel 1. Rerata kinerja PDAM di Sulawesi

Operating Debt to total Rasio pegawai Effisiensi Efisiensi


No Propinsi ratio Assets ( ≤6/1000 Produksi distribusi
( ≤ 0,7) ( ≤ 0,45) pelanggan) (>90%) (<10%)
1 Sulawesi Utara 1,01 10,68 14,66 75,7 24,3
2 Gorontalo 0,95 0,94 15,19 66,84 33,16
3 Sulawesi Tengah 4,99 14,19 12,01 63,5 36,5
4 Sulawesi Selatan 1,11 3,7 10,11 74,02 25,98
5 Sulawesi Barat 1,11 7,22 9,8 81,13 18,87
6 Sulawesi Tenggara 1,31 2,81 20,16 67,65 32,35
Rerata 1,74 6,59 11,28 71,47 28,53
Sumber : Data primer diolah kembali. 2011

372 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 10 | NOMOR 2 | JUNI 2012
Analisis Lingkungan Bisnis dan Strategi serta Pengaruhnya

justru menurun ketika intervensi pemerintah dalam berwujud (intangible assets), dan (3) Kapabilitas
bentuk kepemilikan adalah kecil, sebaliknya ketika organisasi (organizational capabilities) (Crain,
kepemilikan pemerintah semakin besar, maka nilai 2009).
perusahaan semakin meningkat.Sementara itu, hasil William dalam Qiao (2005) mengelompokkan
penelitian Chen, et al. (2005) menemukan bahwa kapabilitas menjadi kapabilitas market dan kapabilitas
semakin tinggi tingkat keterlibatan pemerintah terha- non market. Kapabilitas market mengacu pada kapa-
dap perusahaan, maka semakin rendah kinerja peru- bilitas yang memungkinkan perusahaan untuk ber-
sahaan. Demikian pula hasil penelitian Sun dan Tong saing secara langsung di pasar. Kapabilitas non mar-
(2003), yang menemukan bahwa keterlibatan ket atau political (Holburn, 2001) meliputi kapabilitas
pemerintah melalui kepemilikan saham terhadap yang memungkinkan perusahaan memengaruhi kebi-
perusahaan yang terdaftar di Bursa China memiliki jakan publik (public policy) atau mengurangi kega-
dampak negatif terhadap kinerja perusahaan. galan pasar. Kapabilitas non market terdiri atas
Penelitian Tan dan Tan (2005) yang merupakan serangkaian sumber daya perusahaan yang tidak
tindak lanjut dari penelitian Tan dan Litschert’s (1994) diucapkan (tacit resources) yang memungkinkan
mengenai hubungan antara lingkungan dan strategi perusahaan mengelola dan memengaruhi proses
dan implikasinya terhadap kinerja. Kedua penelitian kebijakan politik lokal atau nasional (Holburn, 2001).
tersebut menganalisa apakah dengan perubahan Dalam praktiknya, kapabilitas non market dapat dili-
waktu yang berimplikasi pada perubahan lingkungan hat pada kemampuan manajemen perusahaan mem-
akan direspon oleh perusahaan-perusahaan di China bangun komunikasi atau lobby dengan eksekutif dan
dalam menyusun strateginya. Hasil penelitian Tan dan atau legislatif (Henisz, et al., 2003; Dahan, 2005;
Tan menunjukkan bahwa selama periode penelitian Lawton, 2011).
(12 tahun setelah periode transisi ekonomi di China, Penelitian Carmeli dan Tisher (2004) mengenai
1990 sampai 2002) terjadi perubahan jenis strategi sumber daya, kapabilitas kaitannya dengan kinerja
(futurity/berorientasi masa depan, proactivenss/ perusahaan industri menunjukkan; (1) Ketidakpastian
proaktif, risk affinity/menyukai risiko dan defensive- lingkungan, ukuran organisasi dan human capital
ness/bertahan) yang diterapkan perusahaan seiring memiliki dampak terhadap kinerja sedangkan sektor
dengan perubahan lingkungan (ditunjukkan oleh varia- dan unsur lingkungan internal lainnya seperti audit
bel lingkungan mengancam, dinamis dan kompleks). internal tdak memiliki dampak terhadap kinerja, (2)
Penelitian tersebut juga menemukanbahwa perubahan Sumber daya tidak berwujud dan kapabilitas meme-
jenis strategi memengaruhi kinerja perusahaan. ngaruhi kinerja perusahaan lebih besar dari ketidak-
Selain lingkungan eksternal, maka lingkungan pastian lingkungan, jenis sektor dan ukuran organisasi,
internal (mengacu pada teori Resource-based view) (3) Kombinasi sumber daya dan kapabilitas memiliki
juga berperan penting dalam peningkatan kinerja peran signifikan dalam menciptakan keunggulan
perusahaan (Acar dan Ahmet. 1993; Chatterjee, 1991; bersaing menuju kinerja perusahaan yang superior.
Gruber, et al., 2010).Teori atau pandangan berbasis Penelitian Widener (2006) mengenai dampak
sumber daya, Resource based view, (Penrose, 1959; sumber daya strategis terhadap kinerja perusahaan
Wernefelt, 1984 dan Barney, 1991) membangun dasar menunjukkan bahwa pada perusahaan non manu-
teorinya pada heterogenitas sumber daya dan kapabi- faktur, modal manusia strategik (strategic human
litas khas yang dimiliki perusahaan. Pandangan berba- capital) memiliki hubungan positif terhadap kinerja,
sis sumber daya (RBV) merupakan suatu metode modal fisik (physical capital) tidak berhubungan
yang digunakan dalam menganalisa dan mengidentifi- (berkorelasi) dengan kinerja, sementara modal struk-
kasi keunggulan strategik perusahaan yang didasarkan tural (structural capital seperti fasilitas yang diper-
pada kombinasi asset, keahlian, kapabilitas dan asset syaratkan, teknologi baru dan aset lainnya se-
tidak berwujud perusahaan yang dapat dibedakan perti paten) berhubungan negatif dengan kinerja
dengan perusahaan lain (Pearce dan Robinson, 2007). perusahaan. Sementara itu, pada perusahaan
Sumber daya perusahaan dapat dibagi menjadi; (1) manufaktur variabel pentingnya modal struktural
Asset berwujud (tangible assets), (2) Asset tidak (structural capital) memiliki hubungan (korelasi)

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 373


Mursalim, Djumilah Hadiwidjojo, Eka Afnan Troena dan Solimun

negatif terhadap kinerja sedangkan hubungan antara perusahaan swasta (Boycko, et al., 1996; Vining dan
modal manusia strategik (strategic human capital) Boardman, 1992).
tidak signifikan dengan kinerja. Efisiensi dalam sektor publik dapat dicapai mela-
Penelitian mengenai faktor penentu kinerja lui maksimisasi hasil atau output dengan memanfaat-
perusahaan sektor publik seperti perusahaan penyedia kan sejumlah sumber daya perusahaan melalui
air minum (PDAM di Indonesia) telah dilakukan oleh tindakan-tindakan tertentu. Efisiensi menjadi sebuah
beberapa peneliti sebelumnya dengan hasil temuan upaya yang penting bagi perusahaan yang menghasil-
yang masih cenderung berbeda. Sebagian peneliti kan suatu produk atau jasa yang terstandar (Ebben
menemukan bahwa kinerja perusahaan penyedia air dan Johnson, 2005). Efisiensi mengindikasikan adanya
minum ditentukan oleh kualitas jaringan pipa, kualitas optimalisasi antara input (sumber daya) dengan hasil
proses administrasi (Tynan dan Kingdom, 2002; yang dicapai atau mengacu pada harga yang harus
Hassanein dan Khalifa, 2006; Aguilar, et al., 2010). dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan produk
Sementara peneliti lain menemukan bahwa kinerja (Dollery, 2005), mengoptimalkan sumber daya perusa-
perusahaan ditentukan oleh cakupan pelayanan haan dengan baik untuk memperoleh provisi dari
(Tynan dan Kingdom, 2002; Aguilar, et al., 2010). layanan publik (Potter dan Smedley, 2006).
Keberhasilan perusahaan seperti PDAM dalam
menganalisis lingkungan akan menentukan strategi METODE
yang diterapkan. Strategi merupakan tindakan atau
Jenis penelitan
langkah-langkah yang ditempuh perusahaan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Mintzberg, Berdasar pada masalah dan tujuan penelitian,
1998). Efisiensi sebagai salah satu permasalahan yang maka penelitian ini termasuk jenis penelitian ekspla-
dihadapi oleh PDAM terkait dengan pencapaian natif. Artinya penelitian ini bertujuan mendapatkan
kinerja dan peningkatan pelayanan kepada pelanggan. penjelasan mengenai hubungan (kausalitas) antar
Oleh karena itu, penekanan akfitifitas-aktifitas variabel lingkungan eksternal (keterlibatan pemerin-
perusahaan pada efisiensi merupakan strategi yang tah), lingkungan internal (sumber daya dan kapabilitas
dianggap sesuai untuk meningkatkan kinerja PDAM. non market), efisiensi dan kinerja PDAM di Sulawesi
Strategi cost leadership dalam praktiknya sangat melalui pengujian hipotesis.
terkait dengan efisiensi karena keduanya fokus pe-
ngendalian dan pengurangan biaya-biaya pada kegiat- Populasi dan Sampel Penelitian
an tertentu perusahaan (Reitsperger, et al., 1993). Unit analisis dalam penelitian ini adalah PDAM
Secara umum, efisiensi dapat dicapai melalui maksi- sedangkan populasi penelitian adalah seluruh Perusa-
malisasi hasil dari suatu kegiatan yang terkait dengan haan Daerah Air Minum (PDAM) di Sulawesi seba-
sumber daya perusahaan. Soto (2009) menjelaskan nyak 60 perusahaan. Penentuan sampel dengan
bahwa efisiensi merupakan kemampuan untuk men- menggunakan metode sensus. Adapun responden
capai sesuatu (hasil) dari atau melalui pemanfaatan penelitian adalah direksi dari masing-masing PDAM
sumber daya atau menghindarkan penggunaan sum- yang telah menduduki jabatan minimal 2 tahun.
ber daya perusahaan secara boros. Dalam peman-
faatan sumber daya tersebut, perusahaan memberikan Teknik Pengumpulan Data
penekanan-penekanan pada tindakan-tindakan yang
diarahkan pada efisiensi operasi. Beberapa penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini dikum-
menunjukkan bahwa efisiensi menjadi salah satu pulkan melalui survey langsung pada masing-masing
masalah perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh PDAM di Sulawesi. Selain menggunakan angket yang
pemerintah dibandingkan dengan perusahaan- disebarkan kepada responden untuk menjawab dan
perusahaan swasta. Hal ini disebabkan oleh operasio- memberikan persepsi mengenai pertanyaan yang ber-
nalisasi perusahaan-perusahaan milik pemerintah kaitan dengan penelitian juga dilakukan wawancara
yang cenderung tidak efisien dibandingkan dengan langsung kepada informan untuk memperoleh infor-
masi atau penjelasan secara mendalam mengenai

374 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 10 | NOMOR 2 | JUNI 2012
Analisis Lingkungan Bisnis dan Strategi serta Pengaruhnya

fenomena objek studi atau terhadap informasi tertentu tersebut mencerminkan sumber daya sebagai variabel
terkait dengan variabel penelitian. Untuk itu, wawan- laten.
cara merupakan teknik pengumpulan data untuk
mendukung informasi-informasi dan data yang Efisiensi
diperoleh melalui kuisioner. Dalam penelitian ini efisiensi merupakan persepsi
Angket dikirimkan melalui surat yang dilanjutkan direksi mengenai efisiensi yang dikembangkan dari
dengan komunikasi untuk memastikan bahwa angket instrumen yang digunakan oleh Nandakumar, et al.
tersebut telah diterima oleh masing-masing Direktur (2010) sesuai dengan kondisi di PDAM. Efisiensi
Utama PDAM. Di samping itu, dalam komunikasi PDAM dapat diwujudkan atau dicirikan melalui
tersebut juga dilakukan kesepakatan mengenai kese- kegiatan-kegiatan:
diaan dan waktu pengisian angket serta wawancara. • Penekanan pada tingkat kebocoran
• Penekanan pada optimalisasi kapasitas produksi
Variabel penelitian dan definisi operasional dan distribusi.
Keterlibatan Pemerintah • Penekanan pada efisiensi biaya tenaga kerja
• Penekanan pada efisiensi melalui pengendalian
Keterlibatan pemerintah merupakan persepsi
biaya/beban umum dan administrasi.
direksi terhadap keterlibatan pemerintah daerah baik
• Penekanan pada efisiensi pemanfaatan bahan
legislatif maupun eksekutif dalam pengambilan kepu-
baku atau bahan kimia
tusan atau pengelolaan organisasi PDAM, di mana
dengan keterlibatan tersebut pemerintah dapat meme-
ngaruhi sebuah kegiatan atau rencana PDAM. Per- Kapabilitas Non Market
sepsi direksi PDAM terhadap keterlibatan pemerintah Kapabilitas non-market adalah persepsi direksi
menggunakan beberapa indikator meliputi: (1). terhadap kapabilitas atau kemampuan verbal dan non
Keputusan pengenaan tarif, (2). Bantuan keuangan, verbal yang dimiliki oleh direksi PDAM dalam ber-
(3). Keputusan mengenai investasi yang akan dijalan- interaksi dengan pemerintah daerah (eksekutif dan
kan terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan legislatif) untuk mengajukan pendapat, ide atau sang-
pemerintah, (4). Penyertaan modal PEMDA, (5). gahan terhadap setiap rencana kebijakan yang akan
Bantuan Teknik dan Manajemen. Indikator-indikator diterapkan baik oleh pemerintah maupun internal
tersebut merupakan refleksi dari keterlibatan PDAM dengan tujuan mendapat manfaat tertentu
pemerintah. baik yang bersifat ekonomis maupun non ekonomis.
Persepsi direksi terhadap kapabilitas non mar-
Sumber Daya ket perusahaan diukur menggunakan beberapa indi-
kator yang mencerminkan kapabilitas non market
Sumber daya adalah persepsi direksi terhadap
yaitu; (1) Kemampuan komunikasi dengan legislatif,
sumber daya yang dimiliki perusahaan baik sumber
(2) Kemampuan komunikasi dengan eksekutif, (3)
daya berwujud (tangible) maupun tidak berwujud
Manfaat dari keterlibatan dalam keanggotaan
(intangible) yang digunakan untuk menjalankan
PERPAMSI, (4) Kemampuan perusahaan mendanai
bisnis perusahaan. Persepsi direksi terhadap sumber
kegiatan tertentu, (5) Kemampuan afiliasi perusahaan
daya perusahaan diukur menggunakan beberapa indi-
dengan lembaga profesional tertentu.
kator meliputi; (1) Ketersediaan sumber daya fisik
(misalnya pipa, mesin pompa) yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan, (2) Ketersediaan SDM yang Kinerja
berpengalaman (tenaga ahli), (3) Ketersediaan SDM Persepsei direksi mengenai kinerja dalam pene-
dengan latar belakang pendidikan yang sesuai dengan litian ini diadaptasi dari indikator kinerja yang ditetap-
bidangnya, (4) Ketersediaan program pengembangan kan oleh Badan Pendukung Pengembangan Sarana
SDM (Misalnya Pelatihan) yang diperlukan, (5) Keter- Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) yang terdiri atas
sediaan sumber daya keuangan, dan (6) Kemampuan aspek operasi, aspek pelayanan dan aspek sumber
dalam menyelesaikan masalah. Indikator-indikator

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 375


Mursalim, Djumilah Hadiwidjojo, Eka Afnan Troena dan Solimun

daya manusia. Adapun indikator variabel masing- dengan responden direksi. Untuk menguji hipotesis
masing aspek adalah: penelitian digunakan analisis statistik inferensial
• Tingkat rata-rata pemakaian air per pelanggan dengan Structural Equation Modeling (SEM)
dibandingkan dengan tahun sebelumnya berbasis variance yang dikenal sebagai metode Par-
• Jumlah keluhan yang telah diselesaikan diban- tial Least Square (PLS).
dingkan dengan tahun sebelumnya
• Kemampuan perusahaan memenuhi rasio pega- HASIL
wai dibandingkan dengan jumlah pelanggan (6/
Pengujian pengaruh langsung, uji mediasi dan
1000)
• Kemampuan perusahaan menurunkan tingkat
uji moderasi
kehilangan air. Pengujian hipotesis antara variabel keterlibatan
pemerintah, sumberdaya, efisiensi dan kapabilitas non
Metode Analisis Data market seperti tampak pada Tabel 2 - 4 dan gambar
2. Tabel tersebut menunjukkan nilai koefisien jalur,
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
T-Statistik, p-Value serta signifikansi masing-masing
atas data primer dan data sekunder yang diperoleh
variabel.
melalui kuisioner dan didukung oleh wawancara
Tabel 2. Hasil Analisis Pengaruh Langsung
Variabel Koefisien T-
Variabel bebas P-Value Keterangan
terikat jalur Statistic
Keterlibatan pemerintah Efisiensi
0,541 6,011 < 0,001 Signifikan
(X1 ) (Y1 )
Keterlibatan pemerintah Kinerja
0,309 3,000 0,003 Signifikan
(X1 ) (Y2 )
Efisiensi Non
Sumber daya (X2) 0,157 1,163 0,245
(Y1 ) Signifikan
Kinerja
Sumber daya (X2) 0,198 2,176 0,030 Signifikan
(Y2 )
Kinerja
Efisiensi (Y1) 0,394 3,078 0,002 Signifikan
(Y2 )
Kinerja
IP*KNM 0,239 2,656 0,008 Signifikan
(Y2 )
(Sumber: Hasil olahan dengan PLS)

Tabel 3. Hasil Analisis Uji Mediasi dengan Variabel Efisiensi


Original
T- P-
sample Keterangan
Statistic Value
estimate
a = koefisien jalur pengaruh keterlibatan
Keterlibatan Pemerinah pemerintah terhadap kinerja dengan variabel
0,309 3,000 0.003
Kinerja (a) mediasi
Keterlibatan Pemerinah < c = koefisien jalur pengaruh keterlibatan
0,541 6,011
Efisiensi (c) 0.001 pemerintah terhadap efisiensi
a = koefisien jalur pengaruh sumber daya
Sumber daya  Kinerja ( a) 0,198 2,176 0.030
terhadap kinerja dengan variabel mediasi
c = koefisien jalur pengaruh sumber daya terhadap
Sumber daya  Efisiensi (c) 0,157 1,163 0,245
kinerja ta npa variabel mediasi
d = koefisien jalur pengaruh efisiensi terhadap
Efisiensi  Kinerja (d) 0.374 2,833 0,005
kinerja variabel mediasi
(Sumber: Hasil olahan dengan PLS)

376 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 10 | NOMOR 2 | JUNI 2012
Analisis Lingkungan Bisnis dan Strategi serta Pengaruhnya

Tabel 4. Hasil Analisis Uji Moderasi

Variabelbe bas Variabelterikat Koefisien jalur T-Statistic P-Value Signifikansi


Kapabilitas non market
Kinerja (Y2) 0,184 1,786 0,074 Tidak Signifikan
(M) (b2)
Regresi Moderasi
Kinerja (Y2) 0,239 2,656 0,008 Signifi kan
(IP*KNM) (b3)
(Sumber: Hasil olahan PLS)

Keterli batan
Pemerintah*Kapabilit
Keterlibatan as NonMarket
Pemerinta h 0,309 (s)
(X1)
(s)
0,239

( s)
0,541 (s) 0,394
efisiensi
Kinerja
(Y 1)
(Y 2)
0,157 (ns)

0,198(s) 0,184(ns)
Sumberdaya
(X 2)
Kapabilitas Non
Market
(M)

Keterangan : S = jalur signifikan, ns = jalur non signifikan


Gambar 2. Diagram jalur hasil pengujian hipotesis

PEMBAHASAN Temuan penelitian ini juga sejalan dengan teori


keagenan (agency theory) yang mengasumsikan
Pengaruh Keterlibatan Pemerintah terhadap
bahwa setiap individu bertindak berdasarkan
Kinerja kepentingannya masing-masing. Pemegang saham
Hasil analisis mengenai pengaruh keterlibatan (Pemda) sebagai principal diasumsikan berkepen-
pemerintah terhadap kinerja adalah signifikan dan tingan di samping terhadap peningkatan kinerja
positif yang berarti bahwa semakin tinggi keterlibatan (manfaat keuangan), keuntungan dari investasi yang
pemerintah yang direfelsikan oleh bantuan keuangan dijalankan juga manfaat non keuangan seperti
Pemda maka semakin tinggi kinerja perusahaan yang tersedianya air minum bagi masyarakat ataupun untuk
dibentuk oleh penurunan tingkat kehilangan air (Tabel meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Semen-
2). Dengan kata lain bahwa bantuan keuangan Pemda tara itu, pihak manajemen perusahaan mengharapkan
kepada PDAM mampu menurunkan tingkat adanya penghargaan atau reward atas kinerja yang
kehilangan air. Hasil penelitian ini mendukung teori dicapai.
keterlibatan pemerintah yang dipelopori oleh pemikiran
Keynes.

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 377


Mursalim, Djumilah Hadiwidjojo, Eka Afnan Troena dan Solimun

Pengaruh Keterlibatan Pemerintah terhadap Sementara itu, Aguilar, et.al. (2009) dalam pene-
Efisiensi litiannya pada perusahaan air minum di perbatasan
Mexico dan USA menemukan bahwa kinerja perusa-
Pengaruhketerlibatan pemerintah terhadap efi-
haan air minum dipengaruhi oleh kualitas jaringan pipa,
siensi adalah signifikan dan positif (Tabel 2). Analisis
kualitas proses administrasi, cakupan pelayanan,
model pengukuran menunjukkan bahwa variabel
kualitas pelayanan, kualitas air, produktifitas pegawai,
keterlibatan pemerintah lebih dominan direfleksikan
keberlanjutan ekonomi, keberlanjutan keuangan serta
oleh keterlibatan Pemda melalui bantuan keuangan.
ketersediaan air.
Sementara, variabel efisiensi lebih dominan direfleksi-
kan oleh penekanan pada optimalisasi kapasitas
produksi dan distribusi. Untuk itu dapat dikatakan
Pengaruh SumberDaya terhadap efisiensi
bahwa bantuan keuangan Pemda kepada PDAM Hasil analisis pengaruh sumberdaya terhadap
dapat meningkatkan optimalisasi kapasitas produksi efisiensi PDAM di wilayah Sulawesi adalah tidak
dan distribusi.Secara teoritis hasil penelitian ini sejalan signifikan dan positif (Tabel 2). Hasil ini menunjukkan
dengan teori keterlibatan pemerintah (intervensi bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa semakin
pemerintah) dalam kegiatan perekonomian yang baik sumberdaya perusahaan maka semakin efisien
dipopulerkan oleh Keynes. perusahaan ditolak. Temuan ini menunjukkan bahwa
Untuk meningkatkan efisiensi, maka perhatian sumberdaya PDAM yang direfleksikan oleh keterse-
utama lainnya yang perlu dilakukan oleh PDAM di diaan sumberdaya fisik seperti jaringan pipa, mesin
Sulawesi selain dari aspek kapasitas produksi dan pompa tidak mampu menjelaskan variasi perubahan
distribusi adalah penekanan pada biaya tenaga kerja. efisiensi PDAM yang dicerminkan oleh penekanan
Pegawai yang berlebihan menjadi salah satu masalah pada kapasitas produksi dan distribusi. Temuan
yang perlu mendapatkan perhatian yang serius. Saat penelitian ini tidak mendukung berlakunya teori RBV
ini rasio pegawai per 1000 pelanggan PDAM di (Penrose, 1959; Wernefelt, 1984) khususnya pada
Sulawesi telah menunjukkan perkembangan yang baik PDAM oleh karena sumber daya perusahaan khusus-
meskipun masih di atas standar ideal. Pada Tahun nya sumber daya fisik seperti jaringan pipa, mesin
2006 rasio pegawai PDAM sebesar 15,42 kemudian dan pompa bukan merupakan satu-satunya faktor
turun menjadi 12,32 pada Tahun 2010. yang menentukan efisiensi perusahaan yang dicermin-
kan oleh kapasitas produksi dan distribusi. Akan tetapi
Pengaruh SumberDaya terhadap Kinerja sumber daya alam khususnya sumber daya air juga
menjadi faktor yang menentukan. Oleh karena itu
Hasil analisis pengaruh sumberdaya terhadap
temuan penelitian menemukan konsep baru mengenai
kinerja PDAM di Sulawesi adalah signifikan dan
faktor penentu efisiensi perusahaan publik khususnya
positif (Tabel 2). Hasil ini menunjukkan bahwa
PDAM.
hipotesis yang menyatakan semakin baik sumberdaya
perusahaan maka kinerja perusahaan akan semakin
tinggi diterima. Temuan ini sejalan dengan penelitian
Pengaruh Efisiensi terhadap Kinerja
Hassanein dan Khalifa (2006) serta Aguilar, et.al., Hasil analisis mengenai pengaruh efisiensi terha-
(2009). Hassanein dan Khalifa (2006) melakukan dap kinerja PDAM adalah signifikan dan positif (Tabel
penelitian di perusahaan penyedia air minum di Mesir. 2). Hal ini berarti bahwa hipotesis yang menyatakan
Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui faktor semakin efisien perusahaan maka semakin tinggi
yang memengaruhi kinerja perusahaan. Kinerja kinerja perusahaan diterima. Temuan ini menunjukkan
perusahaan yang diambil adalah kinerja keuangan dan bahwa penekanan pada kapasitas produksi dan
kinerja non keuangan (operasional). Hasil penelitian- distribusi dapat menjelaskan variasi perubahan kinerja
nya menunjukkan bahwa kinerja perusahaan penyedia PDAM yang dibentuk oleh tingkat kehilangan air.Hasil
air minum dipengaruhi oleh kualitas jaringan pipa, penelitian ini mengkonfirmasi penelitian yang dilaku-
kualitas proses administrasi, ketersediaan air, serta kan oleh Guerrini, et al., (2011). Guerrini, et al., mene-
keberlanjutan ekonomis dan keuangan. mukan efisiensi memungkinkan perusahaan

378 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 10 | NOMOR 2 | JUNI 2012
Analisis Lingkungan Bisnis dan Strategi serta Pengaruhnya

memperoleh keuntungan atau berkinerja lebih baik. kesehatan. Sementara itu, keterlibatan pemerintah
Penelitian itu juga menemukan bahwa perusahaan dalam kegiatan perekonomian baik dalam bentuk
penyedia air minum yang private lebih efisien diban- peraturan (regulasi) maupun membentuk badan usaha
dingkan dengan perusahaan penyedia air minum yang yang akan menjadi penyedia layanan publik untuk
dimiliki oleh pemerintah karena perusahaan private menciptakan efisiensi. Untuk itu, temuan penelitian
lebih memberikan penekanan pada aspek efisiensi ini yang mampu menjelaskan pengaruh keterlibatan
karena orientasinya adalah profit. pemerintah terhadap kinerja yang dimediasi oleh
Temuan dalam penelitian ini juga mengkonfrmasi efisiensi merupakan konfirmasi terhadap teori keterli-
hasil penelitian Tynan dan Kingdom (2002). Penelitian batan pemerintah dan teori keagenan.
dengan menggunakan 246 perusahaan penyedia air
minum tersebut bertujuan untuk mengetahui faktor- Pengaruh Sumber Daya terhadap Kinerja
faktor penentu kinerja perusahaan penyedia air minum melalui Efisiensi
di 51 negara maju dan negara sedang berkembang.
Hasil analisis untuk mengukur pengaruh tidak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi memiliki
langsung sumberdaya terhadap kinerja PDAM yang
pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Adapun efi-
dimediasi oleh efisiensi diperoleh nilai positif tapi tidak
siensi yang dimaksud dalam penelitian tersebut adalah
signifikan (Tabel 5). Hal ini berarti bahwa sumberdaya
efisiensi dalam melakukan investasi, efisiensi operasi
perusahaan tidak mampu meningkatkan efisiensi serta
dan perawatan. Penelitian itu juga menemukan bahwa
meningkatkan kinerja PDAM. Dengan kata lain
selain variabel efisiensi, maka variabel financial
bahwa sumberdaya perusahaan yang direfleksikan
sustainability dan tanggap terhadap pelanggan
oleh ketersediaan sumberdaya fisik tidak dapat me-
berpengaruh terhadap kinerja.
ningkatkan kinerja PDAM karena sumberdaya terse-
but tidak menciptakan efisiensi.
Pengaruh Keterlibatan Pemerintah terhadap Seperti telah diuraikan pada bagian sebelumnya
Kinerja melalui Efisiensi bahwa faktor usia dan kondisi sumberdaya menjadi
Hasil analisis untuk mengukur pengaruh tidak salah satu penyebab tidak efisiennya PDAM. Untuk
langsung keterlibatan pemeritah terhadap kinerja mengatasinya memang dibutuhkan SDM perusahaan
PDAM yang dimediasi oleh efisiensi adalah signifikan yang memiliki pengalaman atau keahlian khususnya
dan positif (Tabel 3). Hal ini berarti bahwa keterlibatan keahlian teknis atau operasional (operational skill).
pemerintah mampu meningkatkan efisiensi dan Kondisi jaringan pipa di sebagian PDAM yang kropos
dengan efisiensi maka kinerja PDAM akan mening- tentu memerlukan skill lebih dibandingkan dengan
kat. Dengan kata lain bahwa keterlibatan pemerintah jaringan pipa yang masih baru khususnya dalam mela-
yang direfleksikan dalam bentuk bantuan keuangan kukan perbaikan dan perawatan. Akan tetapi tidak
akan menciptakan efisiensi yang direfleksikan oleh berarti bahwa jaringan pipa yang baru tidak menye-
penekanan pada sumberdaya fisik mampu menurun- babkan terjadinya kebocoran karena banyak jaringan
kan tingkat kehilangan air. pipa baru justru setelah dioperasikan masih terjadi
Teori keagenan (agency theory) dan teori keter- kebocoran.
libatan pemerintah Keynes mengisyaratkan bahwa
Pemda memiliki kepentingan terhadap keberhasilan Pengaruh Keterlibatan Pemerintah terhadap
PDAM sebagai operator penyedia air minum. Seperti Kinerja yang dimoderasi oleh Kapabilitas Non
yang diamanahkan dalam undang-undang 32 Tahun Market
2004 ataupun Permendagri Nomor 13 Tahun 2006
dan Permendagri 59 Tahun 2007 bahwa setiap Pemda Hasil pengujian untuk mengetahui pengaruh
berkewajiban untuk menyelenggarakan program dan kapabilitas non market dalam memoderasi pengaruh
kegiatan terkait dengan urusan wajib dan urusan pilih- keterlibatan pemerintah terhadap kinerja PDAM di
an di mana salah satu urusan wajibnya adalah kese- Sulawesi menunjukkan tanda positif dan signifikan
hatan yang didalamnya mencakup akses masyarakat (Tabel 4). Hal ini berarti bahwa kapabilitas non mar-
terhadap air minum yang sesuai dengan standar ket memperkuat pengaruh keterlibatan pemerintah

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 379


Mursalim, Djumilah Hadiwidjojo, Eka Afnan Troena dan Solimun

terhadap kinerja PDAM. Dengan kata lain bahwa • Ketersediaan sumber daya fisik yang sesuai
keterlibatan pemerintah dapat meningkatkan kinerja dengan kebutuhan tidak dapat meningkatkan
PDAM yang didukung oleh kapabilitas non market. kapasitas produksi dan distribusi. Temuan peneli-
Temuan ini mendukung pendapat yang dikemukakan tian ini mengembangkan teori Resource Based
oleh Dahan (2005). Jika memerhatikan koefisien View yang dikemukakan oleh Penrose (1959)
masing-masing hubungan menunjukkan bahwa jenis bahwa sumber keunggulan perusahaan bukan
moderasinya adalah moderasi sempuna (Pure mod- hanya dari sumber daya fisik, SDM dan keuang-
eration). an tapi juga dari sumber daya alam khususnya
Kapabilitasnon market yang tidak lain merupa- sumber daya air.
kan kemampuan komunikasi efektif dengan para • Peningkatan optimalisasi kapasitas produksi dan
pemangku kepentingan memungkinkan PDAM untuk distribusi mampu menurunkan tingkat kehilangan
memperoleh manfaat dari keterlibatan pemerintah air. Temuan ini mendukung konsep efisiensi yang
tersebut. Namun dalam kenyataannya, kapabilitas dikemukakan oleh Charles Babbage (1791-
non market tidaklah mudah untuk diwujudkan oleh 1871).
setiap direksi atau manajemen PDAM. bagi PDAM • Keterlibatan pemerintah yang didukung oleh ko-
yang optimal dalam memanfaatkan kapabilitas non munikasi yang efektif akan meningkatkan kinerja
market tersebut bisa menjadi sumber keunggulan PDAM. Temuan ini mendukung konsep kapabi-
dibandingkan dengan PDAM lainnya. litas non market yang dikemukakan oleh Dahan
Kapabilitasnon market bukan sekedar komuni- (2005).
kasi kepada para stakeholder PDAM akan tetapi
PDAM harus dapat memperoleh manfaat dari komu- Saran
nikasi tersebut. Keberhasilan atau efektifitas komuni- • Pemerintah kabupaten atau pemerintah kota
kasi yang dilakukan sebagai cerminan dari kapabilitas harus ikut mendorong pengembangan PDAM
non market harus didukung oleh komitmen, integritas
melalui kebijakan dan program yang bersinergi
dan keberanian para direksi dan manajemen PDAM.
dengan pemangku kepentingan lainnya seperti
Jika unsur-unsur tersebut tampak dalam proses
Perpamsi, Pemerintah Pusat dan Pemerintah
komunikasi antara PDAM dengan stakeholder, maka
Propinsi.
kapabilitas non market akan mudah diwujudkan.
• PDAM harus memberikan perhatian penting
Sehingga keterlibatan pemerintah akan menjadi se-
dalam penerapan praktik-praktik manajemen
buah kekuatan strategis bagi PDAM untuk meningkat-
SDM, manajemen aset/sumber daya khususnya
kan kinerjanya.
aset/sumber daya fisik.
• PDAM perlu lebih mengoptimalkan kegiatan-
KESIMPULAN DAN SARAN kegiatan yang berorientasi pada penciptaan
Kesimpulan efisiensi operasi perusahaan misalnya
manajemen kebocoran dan produktifitas SDM
• Bantuan keuangan pemerintah daerah kepada
(pegawai).
PDAM mampu meningkatkan kapasitas produksi
dan distribusi serta menurunkan tingkat kehilang-
an air. Temuan ini mendukung teori keterlibatan DAFTAR RUJUKAN
pemerintah yang dikemukakan oleh JM. Keynes Acar, dan Ahmet. 1993. The impact of key internal factors
(1883–1946) dan teori keagenan yang dikemuka- on firm performance: An empirical study of Small Turk-
kan oleh Jensen dan Meckling (1976). ish Firm. Journal of Small Business Management;
• Ketersediaan sumber daya fisik seperti jaringan Oct 1993; 31, 4
Aguilar, Benitez, I., and J.D. Saphores. 2010. ” Account-
pipa dan mesin mampu menurunkan tingkat
ability and performance: a case study oftwo water
kehilangan air. Temuan ini mendukung penelitian utilities at the US-Mexico border”.Water Policy. Vol.
Hassanein dan Khalifa (2006) dan Aguilar et al. 12, pp. 203–19.
(2009)

380 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 10 | NOMOR 2 | JUNI 2012
Analisis Lingkungan Bisnis dan Strategi serta Pengaruhnya

Anand, B.N., dan Khanna, T. 2000. Do firms learn to create Gruber, M., Heinemann, Florian, Brettel, Malte, dan
value? The case Of alliances. Strategic Management Hungeling, S. 2010. Configurations of Resources and
Journal 21: 295–315. Capabilities and Their Performance Implications: An
Barney, J.B. 1991. Firm resources and sustained competi- Exploratory Study on Technology Ventures. Strate-
tive advantage. Journal of management. 17(1); 99– gic Management Journal 31: 1337–1356 (2010).
120. Hansen, G.S., and Birger, W. 1989. Determinants of Firm
Boycko, M., Shleifer, A., Vishny, RW. 1996. A Theory of Performance: The Relative Importance of Economic
privatization. The Economic Journal, Vol 106. and Organizational Factors. Strategic Management
Bonardi, J.P., Hillman, A., and Keim, G. 2005. The attractive- Journal, Vol. 10, No. 5 pp. 399–411.
ness of political markets: Implication for firm strat- Hassanein, A., and Khalifa, M. 2006. Financial and opera-
egy. Academy of Management Review. 30 (2):397– tional performance assessment: water/wastewater
413. Egyptian utilities. Building Services Engineers Re-
Carmeli, A., and Asher, T. 2004. Resources, Capabilities, search Technology. Vol. 27 No. 4.
and the Performance of Industrial Firms: A Multivari- Henisz , W.J., dan Bennet, A.Z. 2003. The strategic organi-
ate Analysis. Managerial and Decision Economics. zation of political risks and opportunities. Strategic
Vol. 25. Organization. Vol 14:451–460.
Chandler, Jr., A.D. 1962. Strategy and structure: Chapters Holburn, G.L.F., dan Bennet, A.Z. 2010. Political Capabili-
in the history of the American industrial enterprise. ties, Policy Risk, And International Investment Strat-
Cambridge, MA: MIT Press. egy: Evidence From The Global Electric Power Gen-
Chatterjee, S., dan Birger, W. 1991. The Link between Re- eration Industry. Strategic Management Journal 31:
sources and Type of Diversification: Theory and Evi- 1290–1315
dence. Strategic Management Journal, Vol. 12, No. 1 Keillor, B.D., Wilkinson, T.J., and Owens, D. 2005. Threats
(Jan., 1991), p. 33–48. to International Operations: Dealing with Political
Chen, X., Weide, C., dan Xiaoning, Z. 2005.Government Risk at the Firm Level. Journal of Business Research,
Controlling and Firm Performance: An Empirical Study Vol. 58 No. 5, pp. 629–635.
on China’s Listed Companies. Chinese Business Re- Kotha, S., and Anil, N. 1995. Strategy and Environment as
view. Vol 4 No.7. Determinants of Performance: Evidence from the Japa-
Conner, K.R. 1991. A historical comparison of resource- nese Machine Tool Industry. Strategic Management
based theory and five schools of thought within in- Journal, Vol. 16, No. 7 (Oct., 1995), pp. 497–518.
dustrial organizational economics: Do we have a new Lawton, T. 2011. Designing Lobbying Capabilities: Mana-
theory of the firm? Journal of Management, 17:155– gerial Choices in Unpredictable Environments. Euro-
171. pean Business Review, Volume 23, Issue 2, Pages 167–
Crain, D.W. 2009. Only the right people are strategic as- 189.
sets of the firm. Strategy and Leadership. Vol. 37 no. Marques, R.C., and Monteiro, A.J. 2001. Application of
6, pp. 33–38. performance indicators in water utilities management:
Dahan, N. 2005. A contribution to the conceptualization of a case study in Portugal. Water Science Technology.
political resources utilized in corporate political ac- Vol. 44 Nos 2/3.
tion. Journal of public affairs, 5:43–54. Mavondo, F., dan Mark, F. 2003. Cultural Orientation; Its
Dollery, B. 2005. Relative effectiveness and efficiency NSW relationships with Market Orientation, Innovation and
Local Government. Diakses 28 April 2012. Organizational Performance. Management Decision.
Easterby-Smith, M., Lyles, M.A., and Peteraf, M.A. 2009. 41/3 pp 241–249.
Dynamic Capabilities: Current Debates and Future Makadok, R. 2001. Toward a synthesis of the resource-
Directions. British Journal of Management, Vol.20 based and dynamic-capability views of rent creation.
pp. S1–S8. Strategic Management Journal, 22: pp. 387–401
Ebben, Jay, J., dan Johnson, A.C. 2005. Efficiency, flexibil- Mintzberg, H., Ahlstrand, B., and Lampel, J. Strategy sa-
ity, or both? Evidence linking strategy to performance fari; A guide tour through the wilds of strategic ma-
in small firms. Strategic Management Journal. Vol- nagement. New York: The Free Press.
ume 26. Nandakumar, M.K., Ghobadian, A., dan O’Regan, N. 2010.
Guerrini, A., Giulia, dan Bettina, C. 2011. Factors affecting Business-level strategy and Performance; The mod-
the performance of water utility companies. Interna- erating effects of environment and structure. Man-
tional Journal of Public Sector Management Vol. 24 agement Decision. Vol. 48 No. 6 pp. 907–939.
No. 6.

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 381


Mursalim, Djumilah Hadiwidjojo, Eka Afnan Troena dan Solimun

Parnell, J.A., Lester, Donald, L., dan Menefee, Michael, L. Strategic Management Journal, Vol. 15, No. 1 (Jan.,
2000. Strategy as A Response to Organizational Un- 1994), pp. 1–20.
certainty: An Alternative Perspective on The Strat- Tan, J., dan David, T. 2005. Environment-Strategy Co-evo-
egy-Performance Relationship. Management Deci- lution and Co-alignment: a Staged model of chinese
sion Volume 38 No. 8 P. 520–530 SOEs under transition.
Pearce, J.A., Robinson, R.B. 2000. Strategic management Tian, G. 2001. Government Shareholding and the Value of
with powerweb; Formulation, Implementation and China’s Modern Firm. Working Paper.
Control. McGraw Hill. Thompson, Jr., Arthur, A., dan A.J. Strickland. 2003. Strate-
Penrose, E.T. 1959. The Theory of the Growth of the Firm. gic Management; Concept and Cases. McGraw Hill
Oxford University Press: New York. Irwin.
Porter, M.E. 1996. What Is Strategy? Harvard Business Thompson, J. 1967. Organizations In Action. New York:
Review. November – Desember 1996. Halaman 61– McGraw-Hill.
78. Tynan, N., and Kingdom, B. 2002. A Water Scorecard. Note
Potter, L., dan Smedley, S. 2006. Integrating quality and No 242, Viewpoint Public Policy for the Private Sec-
efficiency HM. Diakses 28 April 2012. tor, Private Sector and Infrastructure Network, The
Priem, R.L., dan Butler, J.E. 2001. Is the resource-based ” World Bank Group, Washington, DC.
view” a useful perspective for strategic management Tynan, N., and Kingdom, B. 2005. Optimal Size for Utili-
research? Academy of Management. The Academy of ties? Public Policy for the Private Sector,Note Num-
Management Review; 26, 1; ABI/INFORM Global pg. ber 283, World Bank, Washington, DC.
22. Vining, A.R., dan Boardman, A.E. 1992. A Review and as-
Qiao. 2005. The Analysis of Diversification in China; The sessment of privatizaton in Canada. The School of
Motivations for Diversification of Chinese Organisa- public policy, SPP Research paper.
tions. University of Nottingham. Venkatraman, N., dan Prescott, J.E. 1990. Environment-Strat-
Reitsperger, W.D., Daniel, S.J., Tallman, S.B., dan Chismar, egy Coalignment: An Empirical Test Of Its. Strategic
W.G. 1993. Product quality and cost leadership: Com- Management Journal.11.
patible strategies? Management International Re- Wernefelt, B. 1984. A Resource-based view of the firm.
view; First Quarter 1993; 33, ABI/INFORM Global pg. Strategic management journal, 5, 272–280.
7. William, P.W. 2005. Country resource environments, firm
Sally, K.W. 2006. Associations between strategic resource capabilities, and corporate diversification strate-
importance and performance measure use: The im- gies. Journal of Management Studies 42:1.
pact on firm performance. Management Accounting Widener, S.K. 2006. Associations between strategic re-
Research. 17 (2006) 433–457. source importance and performance measure use: The
Sillince J.A.A. 2005. A contingency theory of rhetorical impact on firm performance. Management Account-
congruence. Academy of Management Review, 30, ing Research Vol 17 page 433–457.
608621. Yan, S. 2010. Competitive Strategy and Business Environ-
Solimun. 2010. Pemodelan Persamaan Struktural; ment: The Case of Small Enterprises in China. Asian
Pendekatan PLS dilengkapi dengan Pembahasan Social Science. Vol. 6, No. 11; November 2010.
Variabel Moderator. Program Studi Statistika FMIPA Yin, X., Edward, J.Z. 2004. The Strategy/Governance Struc-
Program Doktor Ilmu Manajemen FE Universitas ture Fit Relationship: Theory and Evidence in Fran-
Brawijaya. Malang. chising Arrangements. Strategic Management Jour-
Soto, J.H. 2009. The theory of dynamic efficiency. Taylor nal. Vol. 25.
& Francis Group, LLC. Yuwono, Budi (Direktur Jenderal Cipta Karya). 2010.
Sun, Q., dan W. Tong. 2003. China Share Issue Privatization: www.pu.go.id/artikel/bulletin diakses 31 Mei 2010
The Extent of Its Success. Journal of Financial Eco- Zajac, E.J., Kraatz, M.S., & Bresser, R.K.F. 2000. Modeling
nomics. Vol. 70 (2) p 183–222. the dynamics of strategic fit: a normativeapproach to
Tan, J.J., dan Litschert, R.J. 1994. Environment-Strategy strategic change. Strategic Management Journal,
Relationship and Its Performance Implications: An 21, 429–453.
Empirical Study of the Chinese Electronics Industry:

382 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 10 | NOMOR 2 | JUNI 2012

You might also like