You are on page 1of 2
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA JALAN TMP KALIBATA, NO 17, JAKARTA SELATAN 12740 TELEPON 021-7912244, FAKSIMILI 021-7912242 www kemendesa.9o.id Sanne Jakarta, 7 Februari 2020 Nomor 57/ Pe. 00. 01 / li/ 2020 Sifat Lampiran : | (satu) Berkas Hal : Dukungan Pelaksanaan Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Balita dan Status Penggunaan Tikar Pertumbuhan Kepada Yth. 1. Kepala Dinas PMD Provinsi 2. Kepala Dinas PMD Kabupaten/Kota 3, Tenaga Abli dan Pendamping Profesional P3MD Seluruh Indonesia di- ‘Tempat Menindaklanjuti surat Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Nomor GM.03.03/V/114/2020, hal Surat Tindak Lanjut terkait Surat Edaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.01/MENKES/2020 tentang Integrasi Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan serta Pemberian Vitamin A, bersama ini dengan hormat diminta kepada Pemda Provinsi dan Pemda Kabupaten/Kota, agar melaksanaan hal-hal sebagai berikut: 1, Mendayagunakan Tenaga Abli dan Pendamping Profesional untuk: a. Memfasilitasi Kader Posyandu dapat mengoperasikan aplikasi ePPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) atau mengisi file excel ePPGBM (formulir pemantauan pertumbuhan dan perkembangan) yang diberikan oleh Puskesmas. b. Mengkoordinasikan kebutuhan dukungan dari Dinas Kesehatan Kab/Kota dan Puskesmas untuk memberikan penguatan kepada Kader Posyandu agar mampu mengoperasikan aplikasi ePPGBM atau mengisi file excel ePPGBM. c. Mendukung Kader Posyandu dan KPM dalam mastikan seluruh sasaran 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) datang ke Posyandu. d. Memastikan input data hasil layanan Posyandu pada aplikasi ePPGBM atau file excel ePPGBM dengan cakupan 100% di seluruh Desa. e. Berkoordinasi dengan Puskesmas melalui Tenaga Pelakeana Gizi (TPG) atau Bidan di Desa untuk validasi ata ePPGBM. 2. Berdasarkan hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita, Pemda Kabupaten/Kota memetakan dan melaporkan data Desa Merah Stunting sebagaimana form terlampir dengan kriteria: a. Persentase prevalensi stunting baduta (0-23 bulan) 2 14% di Desa Sangat Tertinggal, Desa Tertinggal, dan Desa Berkembang berdasarkan IDM. b. Persentase prevalensi stunting baduta (0-23 bulan) > 14% di Desa dengan status Indeks Desa Membangun (IDM) pada aspek ketahanan sosial masih kurang/buruk. 3. Berdasarkan data Desa Merah Stunting, Pemda Kabupaten/Kota memfasilitasi integrasi perencanaan daerah dengan Desa dan konvergensi program/kegiatan antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam pencegahan stunting. 4. Pemantauan pertumbuhan dan penilaian status gizi menggunakan alat Antropometri yang terstandar sesuai spesifikasi yang dianjurkan oleh WHO sebagaimana yang telah didistribusikan oleh Kementerian Kesehatan. Penggunaan Tikar Pertumbuhan sebagai alat edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk peduli terhadap stunting. Perubahan panduan penggunaan Tikar Pertumbuhan akan segera disampaikan kemudian. Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih. a.n. Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Sekretaris, Ir. Rosyidah Rachmawaty, MM NIP.19610928 198602 2 001 Tembusan Yth.: 1. Direktur Jenderal PPMD, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi (sebagai laporan); 2. Inspektur Jenderal Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi; 3. Deputi Dukungan Kebijakan, Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Sekretariat Wakil Presiden; 4, Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat, Desa, dan Kawasan, Kemenko PMK; 5. Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan.

You might also like