Professional Documents
Culture Documents
Draft Materi Full (10-14 Tahun) PDF
Draft Materi Full (10-14 Tahun) PDF
Keren!
Daftar isi
Kata pengantar
Daftar isi
Sekilas tentang modul
Ayo kita mulai
Bab 1, Aku Remaja
Siapa Aku
Terimakasih Aku
Bahan bacaan Bab 1
Bab 2, Aku dan Sekitarku
Saling jaga dan peduli
Relasi dan cinta
Bahan bacaan Bab 2
Bab 3, Aku Berencana
Lingkar kehidupan
Berencana itu keren
Bahan bacaan Bab 3
Bab 4, Ayo Menginspirasi
Keluargaku, Inspirasiku
Pesan positif
Bahan bacaan Bab 4
Mengenal layanan kesehatan
Referensi
Sekilas Tentang
Modul
Hasil survey demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 menunjukan bahwa
62% remaja perempuan dan 51% remaja laki-laki memilih teman sebaya mereka untuk
menjadi tempat mendiskusikan kesehatan reproduksi yang mereka alami. Hasil survey
tersebut menunjukan bahwa secara umum remaja di Indonesia membutuhkan peran
teman sebaya mereka untuk berbagi informasi dan konsultasi (curhat) terkait dengan
pergaulan, kehidupan termasuk tentang kesehatan reproduksi mereka. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini BKKBN melalui direktorat ketahanan remaja mengembangkan
modul segmentasi dalam upaya memberikan bekal bagi PIK Remaja agar mampu menjadi
teman curhat mampu memberikan materi yang komprehensif tentang perencanaan masa
depan dan kesehatan reproduksi bagi teman sebaya mereka sesuai dengan kebutuhan
pada rentang usia 10-24 tahun.
Tujuan modul
Modul ini dikembangkan dengan tujuan:
1. Sebagai pegangan PIK Remaja dalam mengembangkan program kerja di lapangan
2. Sebagai rujukan informasi dan edukasi bagi PIK remaja saat bertugas di lapangan
3. Menjawab kebutuhan remaja usia 10-24 tahun terkait dengan perencanaan
keluarga dan kesehatan reproduksi
4. Melengkapi kebutuhan intervesi program perencanaan keluarga dan kesehatan
reproduksi secara holistik dari kelompok sebaya (peer to peer)
Pembagian modul segmentatif
Pengelompokan usia segmentasi ini merujuk pada definisi remaja oleh BKKBN dan
UNFPA (United Nations Population fund) yaitu 10-24 tahun, sedangkan WHO menjelaskan
pengertian remaja dari rentang usia 10-19 tahun serta orang muda pada rentang usia 15-24
tahun. Dengan demikian dalam usaha pengelompokan usia dalam pemberian intervensi secara
praktis akan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu remaja awal (10-14 tahun), remaja tengah
(15-19 tahun) dan remaja akhir (20-24 tahun).
Karakteristik remaja usia 10-14 tahun
Perkembangan Remaja
Fisik Emosional
• Masa pubertas, remaja perempuan dan • Emosi yang berubah-ubah muncul saat
remaja laki-laki mulai adaptasi dan pubertas.
menerima atas perubahan fisik yang • Ketika kemarahan atau emosi lain
terjadi mengambil alih
• Karena perubahan fisik tersebut, remaja • Kasih sayang secara fisik tidak diinginkan
harus mulai untuk menjaga kebersihan • Ada keingintahuan tentang berbagai hal
tubuh secara mandiri, misalnya saat yang baru atau bahkan hal terlarang. Ini
terjadi menstruasi dan mimpi basah. bisa membuat mereka masuk ke dalam
• Dorongan seksual mulai disadari, perilaku berisiko.
sehingga perlu mendapatkan informasi
yang komprehensif tentang dirinya
sendiri
Karakteristik remaja usia 15-19 tahun
Perkembangan Remaja
Fisik Emosional
• Mulai nyaman dengan kondisi fisik • Seringkali berjarak dengan orang tua,
mereka dan memilih dekat dengan teman
• Membutuhkan waktu istirahat dan sebaya
tidur lebih banyak karena • Keberadaanya ingin dianggap
perkembangan tubuh mereka sedang • Mulai tidak bisa diatur, menyukai hal-
meningkat hal yang berhubungan dengan
• Berani melakukan eksplorasi gaya kebebasan
baru, misalnya: gaya rambut dan • Mood atau perasaan yang tidak stabil
merias diri • Mulai berani mengespresikan rasa dan
• Mulai memperhatikan penampilan fisik, ketertarikan pada orang lain
melakukan oleh raga dan memilih
makanan
Karakteristik remaja usia 20-24 tahun
Perkembangan Remaja
Fisik Emosional
• Mulai memilih-milih makanan untuk • Mulai independent, fokus pada karir
menjaga kesehatan dan masa depan
• Memperhatikan bentuk tubuh, karena • Kembali dekat dengan keluarga dan
tekanan sosial memilih teman dekat
• Sudah mempunyai ciri khas dan gaya • Berpikir tentang perencanaan
berpenampilan keluarga
Penyusunan materi juga disesuaikan dengan 5 (lima) transisi kehidupan remaja, sebagai
berikut:
Menjadi Memulai
Mempraktekan Melanjutkan mencari
anggota kehidupan
hidup sehat sekolah pekerjaan
masyarakat berkeluarga
Keluaran yang diharapkan
Setelah mengikuti pembelajaran semua isi modul, diharapkan remaja mampu:
1. Memahami diri mereka sendiri secara fisik, psikis dan sosial
2. Mampu memposisikan diri dilingkungan pertemanan, keluarga dan masyarakat
3. Memahami kesehatan seksual dan reproduksi, perencanaan masa depan
4. Mampu mengidentifikasi tantangan dalam menjalani perkembangan dan percaya
diri untuk menentukan cita-cita, termasuk menentukan perencanaan dalam
berkeluarga
Cara Menggunakan Modul
Modul segmentatif ini bisa digunakan oleh:
1. PIK Remaja dilingkungan sekolah (usia 10-24 tahun)
2. PIK Remaja dilingkungan masyarakat (usia 10-24 tahun
3. Forum Generasi berecana
4. Petugas KS
Berikut adalah cara praktis penggunaan modul :
No Tahapan Waktu yang butuhkan Fokus Topik Yang
Implementasi Disampaikan
1 Pelatihan 4-5 hari • Klarifikasi nilai
Fasilitator • Partisipasi remaja yang
Muda bermakna
• Kesehatan reproduksi dan
seksual
• Gender dan kekerasan
• Perencanaan masa depan
dan keluarga
• Keterampilan fasilitasi
• Peer teaching
2 Pelaksaan 9 kali pertamuan (90 • Partisipasi remaja yang
modul menit /pertemuan) untuk bermakna
segmentatif segmentasi usia 10-14 • Kesehatan reproduksi dan
tahun dan 15-19 tahun seksual
• Gender dan kekerasan
Pelatihan dasar, kemudian • Perencanaan masa depan
dilanjutkan seminar, dan keluarga
public discussion, podcast, • Keterampilan fasilitasi
you tube dan lain-lain • Peer teaching
untuk segmentasi usia 20-
24 tahun
3 Petugas KS Sebagai alat monitoring • Lembar pre dan post test
dan evaluasi • Lembar observasi
Ayo Kita Mulai…
Selamat datang di Modul segmentatif usia 10-14 tahun. Modul ini dikembangkan untuk
kamu para fasilitator muda yang akan memfasilitasi teman-teman sebayamu tentang
perencanaan masa depan dan kesehatan reproduksi.
Siapakah Fasilitator Muda?
1. Kamu yang mempunyai kemauan dan komitemen untuk menjadi anggota PIK Remaja
2. Bersedia mengikuti rangkaian pelatihan sebagai fasilitator muda
3. Berkomitmen untuk membagikan edukasi dan informasi tentang perencanaan masa
depan dan kesehatan reproduksi bagi remaja sebayanya sampai rangkaian selesai.
Menjadi fasilitator muda yang baik, gimana ya caranya?
Sebagai fasilitator muda yang akan memfasilitasi remaja sebayamu, kamu perlu
mempelajari modul ini lebih dalam agara pesan yang kamu sampaikan benar-benar
ditangkap oleh teman-teman kamu dengan tetap mempertahankan situasi yang
menyenangkan.
Berikut adalah tips untuk menjadi fasilitator muda yang baik:
1. Mempunyai kepercayaan diri untuk berbicara didepan
2. Mampu membawa situasi dan suasana selalu positif dan menyenangkan
3. Loyal terhadap organisasi serta mempunyai komitmen yang kuat untuk berbagi
informasi terhadap teman sebaya
4. Mempunyai rasa empati dan simpati untuk sesama
5. Mampu menjadi pendengar yang baik
6. Melibatkan semua peserta untuk aktif dan partisipatif disetiap sesinya
7. Bersifat iklusif ya, semua mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing
8. Toleran dan tidak diskriminatif
9. Kasih contoh yang baik bagi teman-temanmu, biar kamu bisa jadi role model
10. Mampu bersuara lantang untuk memotivasi teman sebaya
11. Teliti, agar semua persiapan dan perlengkapan fasilitasi tidak tertinggal dan semua
sesimu berjalan lancer
12. Sabar, supportif, dan mengijinkan peserta untuk bergerak dengan kecepatan yang
nyaman bagi mereka.
13. Miliki rasa humor dan sikap yang menyenangkan.
14. Fleksibel dan mampu menyesuaikan kebutuhan peserta, tetapi tetap menjaga
tujuan pembelajaran.
Bagaimana Modul Ini Bisa Kamu Gunakan?
1. Memberikan edukasi rutin untuk teman sebayamu dilingkungan sekolah dan
masyarakat
2. Pastikan semua materi bisa disampaikan semuanya ya, makin komplit paketnya akan
makin berdampak bagi teman-temanmu
3. Berikan jarak waktu yang tidak terlalu lama antara pertemuan satu dengan
pertemuan selanjutnya, ini dilakukan untuk mempertahankan ingatan temanmu
karena materi satu dengan yang lain saling terhubung
4. Mintalah dukungan dari otoritas sekolah, masyarakat ataupun komunitasmu agar
alokasi waktu dan tempatnya sesuai ya, setidaknya paling lama satu bulan sekali
diadakan satu kali pertemuan, lebih cepat dari itu akan lebih baik, misalnya setiap
minggu, atau setiap dua minggu sekali.
5. Modul ini akan makin berdampak positif jika disertai dengan intervensi program
lainnya, misalnya program Pendidikan kesehatan reproduksi dari guru untuk
lingkungan sekolah serta program BKR (Bina Ketahanan Remaja) dilingkungan
masyarakat
6. Jangan lupa usahakan bekerjasama dengan provider kesehatan ya, untuk
memberikan materi kepada teman-temanmu tentang hidup sehat dan bersih, seperti
puskesmas, crisis center ataupun bidan desa. Kamu juga harus bisa mengajak teman-
temanmu untuk memeriksakan kondisi kesehatan mereka ya.
Perkenalan Genta dan Rere (sebagai karakter GenRe)
Hallo aku Dan aku
Genta Rere
“Kita akan menemanimu selama mempelajari
modul ini, jangan bosen ya sama kita”
Genta dan Rere (disingkat : GenRe) adalah karakter yang dikembangkan untuk
membantu fasilitator muda dalam mempejari modul segmentatif ini, mereka akan selalu
muncul untuk memberikan tambahan informasi ataupun mengingatkan metoda
bermain disetiap sesi dalam modul segmentatif ini.
Siapa Saja Yang Bisa Jadi Peserta?
ü Semua teman sebayamu usia 10-14 tahun dilingkungan sekolah maupun non
sekolah/masyarakat
ü Pastikan temanmu mengikutinya secara sukarela dan tanpa paksaan
ü Siapapun boleh ikut, harus inklusif dan toleran ya
ü Maksimal peserta dalam satu sesi sebanyak 40 orang, jangan terlalu banyak nanti
tidak fokus
ü Pastikan kondisi nyaman bagi anak laki-laki maupun perempuan untuk ikut dalam
sesimu ya.
Hal-Hal Yang yang perlu kamu perhatikan dalam implementasi modul
1. Waktu dan tempat kegiatan
ü Sepakati waktu dan tempat yang nyaman bagi peserta.
ü Pastikan tempat yang dipilih mudah diakses oleh teman-temanmu
ü Aturlah teman duduk yang membuat peserta dapat saling melihat
2. Kehadiran orang dewasa
ü Fungsi orang dewasa yang hadir hanya sebagai observer, tidak diperkenankan
untuk mengintervensi berjalannya sesi
ü Pastkan jumlahnya tidak terlalu banyak, agar tidak mengganggu jalannya sesi
ü Pastikan bahwa teman-teman sebayamu tidak terganggu dengan kehadiran
orang dewasa dalam sesi tersebut, jika temanmu merasa tidak nyaman, kamu
boleh meminta orang dewasa untuk berpindah ruangan atau melihat dari
jarak yang tidak terlalu dekat.
3. Siapkan materi singkat
ü Ambilah materi dari bahan bacaan atau modul lainnya yang dikeluarkan oleh
BKKBN, Kementerian kesehatan, kementerian Pendidikan maupun mitra
lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan
ü Kamu juga dapat mengakses informasi dari situs online, seperti Genre
Indonesia, ataupun dokter GenZ
4. Pemanasan dan pemberi semangat
ü Jangan lupa salam Genre
ü Ice breaking itu penting untuk dilakukan jika peserta merasa bosan
5. Evaluasi dan umpan balik
ü Siapkan lembar pre-test dan pot-test sesuai jumlah peserta.
ü Jangan lupa setiap sesi tutuplah dengan refleksi bersama, tanyakan kepada
peserta apa hal baru yang mereka dapat dari masing-masing sesi ya
Pertemuan 1 : Perkenalan
Hallo teman-teman fasilitator muda dalam pertemuan pertama ini kamu akan mengenalkan
materi apa saja yang akan mereka dapatkan jika bersedia bengikuti ssi-sesi bersama kamu
selama 8 pertemuan kedepan.
Sebelum mengenalkan apa saja bab dan materi yang akan mereka dapat, ajak teman-
temanmu untuk salam genre ya..
Setelah mengenalkan salam Genre, jelaskan materi apa saja yang akan mereka dapat selama
8 pertemuan yang akan mereka lalui, sebagai berikut:
Lampiran
LEMBAR PRE-TEST
Nama Peserta: ________________________
Cara pengisisan
Bacalah pernyataan dengan seksama kemudian jawab dengan tanda (√) pada kolom ‘benar’ atau ‘salah’.
Isilah semua pertanyaan dibawah ini sesuai dengan pemahaman dan pengetahuanmu. Selamat mengisis!
No Pernyataan Benar Salah
1 Remaja perlu mengenali dirinya sendiri agar menjadi
pribadi yang lebih baik
2 Kita harus mendengarkan penilaian orang lain terhadap
kita agar kita menjadi orang yang lebih baik, seperti yang
orang lain inginkan
3 Mimpi basah termasuk tanda-tanda remaja laki-laki
memasuki masa pubertas
4 Remaja Perempuan dimasa pubertas mengalami kondisi
emosi yang tidak stabil
5 Remaja laki-laki yang punya perilaku lembut dan
mempunyai ekspresi feminin perlu diejek agar bisa
berubah
6 Menyapu itu kerjaan perempuan, sehingga laki-laki tidak
perlu mengerjakan itu
7 Membicarakan teman dibelakangnya karena orangnya
memunyai penampilan yang aneh menurutmu itu biasa
8 Kamu tetap meminjami temanmu uang, walaupun
sebenarnya kamu juga sedang kesusahan dan merasa ga
nyaman
9 Cemburu yang berlebihan itu tanda cinta
10 Sahabat yang baik itu kalau diajak kemana-mana harus
mau, walaupun seringkali kamu merasa ga nyaman
11 Rejeki tuhan yang atur, jadi ga perlu merencanakan masa
depan
12 Aku malu menceritakan cita-citaku kepada teman dan
orang tuaku
13 Remaja yang nakal itu selalu berasal dari keluarga yang
tidak baik juga
14 Bercerita dan kumpul dengan keluarga itu tidak penting
bagiku, karena aku sudah mempunyai teman
15 Aku bisa berekspresi apapun melalui sosial media, toh
orang tidak tahu aku siapa
Bab 1
Aku Remaja
Bab 1
Aku remaja
Pertemuan 2 : Siapa aku?
Halo Fasilitator Muda!
Ini akan menjadi pertemuan kedua kamu dengan dengan teman-teman mu, dalam
pertemuan kedua ini kamu akan mulai membawakan materi tentang pengenalan diri,
dengan judul “siapa aku?”
Tujuan :
Peserta dapat mengenali dirinya lebih jauh dari aspek fisik, psikis serta sosial
Waktu
50 Menit
Permainan
1. Ukir Telapak tanganmu (15 Menit)
Cara bermain
• Instruktukan teman-temanmu untuk mengikuti langkah-langkah berikut ya
• Letakan telapak tangan kirimu diatas kertas HVS
• Gambarlah telapak tanganmu diatas HVS mengikuti bentuk tanganmu menggunakan
spidol
• Jika sudah selesai menggambar, angkat tangan kirimu dari kertas HVS dan kamu sudah
mempunyai gambaran tanggan kirimu.
• Kemudian tuliskan nama panggilanmu tepat ditengah gambar telapak tanganmu,
kemudian tuliskan 2 (dua) hal yang membuat kamu bangga terhadap dirimu sendiri dijari
kelingking dan jari manis, tulis 2 (dua) hal dari dirimu yang kamu rasa masih perlu
ditingkatkan lagi di jari tengah dan telunjuk, kemudian tulislah cita-citamu di Ibu jari.
• Pilih 1-5 (Satu sampai lima) relawan untuk memperkenalkan diri dan membacakan
kebanggaan, refleksi diri dan cita-cita mereka didepan kelas.
• Setelah 5 (lima) relawan selesai membacakan perkenalan mereka, minta semua peserta
untuk menempelkan gambar telapak tangan mereka di dinding atau di lantai dengan
isolatip yang telah disiapkan fasilitator untuk dapat menginspirasi satu dengan yang lain.
• Tutup sesi pertema ini dengan kesimpulan, bahwa kita perlu mengetahui diri kita sendiri,
apa yang kita banggakan terhadap dirikita sendiri agar kita selalu percaya diri dan selalu
yakin bahwa setiap orang mempunyai kelebihannya masing-masing, kita juga jadi tahu apa
hal-hal yang perlu kita tingkatkan agar kita selalu belajar untuk menjadi lebih baik dan
menerima kondisi dan situasi kita masing-masing, serta yang terkahir kita harus percaya
diri untuk mendeklarasikan cita-cita kita, agar kita selalu termotivasi dan semangat untuk
menggapainya.
Pemainan
2. Peta diri ( 30 menit)
Cara bermain
• Instruktukan teman-temanmu untuk mengikuti langkah-langkah berikut ya
• Siapkan spidol dan kertas plano yang ditempel menggunakan isolative/lem agar menjadi
lembar kertas yang cukup besar dan lebar.
• Bagi peserta menjadi 2 kelompok yang berbeda, yaitu satu kelompok terdiri dari laki-laki
dan satu kelompok terdiri dari perempuan.
• Minta satu relawan perwakilan dari masing-masing kelompok, kemudian minta relawan
tersebut tiduran diatas kertas plano yang telah dipersiapkan, pastikan kertas plano yang
disambul tadi mencukupi untuk tinggi dan lebar badan relawan tersebut
• Ajak peserta lainnya untuk menggambarkan siluet dari salah satu anggota kelompok
tersebut dengan spidol yang telah dipersiapkan.
• Jika sudah selesai menggambar siluet tubuh, berikan instruksi lanjutan sebagai berikut :
1. Berilah nama yang menarik untuk siluet tubuh yang telah digambar
2. Minta masing-masing kelompok membayangkan bahwa gambar tubuh yang ada pada
kertas plano tersebut adalah remaja laki-laki dan remaja perempuan yang sedang
menjalani masa pubertas, kemudian minta masing-masing kelompok menggambarkan
ciri fisiknya sesuai dengan kreatifitas dan pemahaman mereka
3. Minta masing-masing kelompok menuliskan apa ciri-ciri fisik remaja dan pergaulannya
yang berubah saat remaja tersebut mengalami pubertas
4. Berikan masing-masing kelompok untuk mengerjakannya dalam waktu 10 menit
• Setelah selesai, minta beberapa relawan dari masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil kerja kelompok mereka didepan kelas, masing-masing kelompok mempunyai waktu
5 menit.
• Sampaikan bahwa permainan ini mengandung banyak informasi penting terkait dirikita
sendiri, bahwa perubahan fisik, mental/emosional saat remaja mengalami masa pubetas
itu adalah hal yang wajar, seperti :
1. Perubahan fisik
Laki -laki Perempuan
ü Ukuran penis dan testis ü Tumbuhnya payudara
membesar ü Perkembangan fisik dan perubahan
ü Tumbuhnya rambut disekitar ukuran pada pinggang, pinggul dan
penis bokong
ü Dapat memproduksi sperma ü Tumbuh rambut disekitar vagina
sehingga terjadi mimpi basah ü Berkembangnya organ reproduksi
ü Mulai tumbuh kumis dan jenggot sehingga terjadi menstruasi
ü Terjadi perubahan suara
ü Dada dan bahu menjadi lebar
2. Perubahan mental/emosional
ü Senang mencoba hal baru seperti gaya berpakaian, rambut, dan selera musik
ü Mulai menemukan hobi, seperti olah raga, seni dan bermain games
ü Keberadaannya ingin diakui oleh teman sebaya, mulai nyaman bercerita dan
berdiskusi dengan teman seusia mereka dibandingkan orang tua, orang yang lebih
dewasa
ü Emosi yang tidak stabil, hal ini dipengaruhi hormonal yang belum stabil pula
ü Mulai berpikir tentang masa depan, cita-cita dan passion (kesenangan pribadi
bada suatu kegiatan)
ü Mulai menjalin komunikasi dan relasi dengan orang lain disertai ketertarikan
emosi dan romantisme.
• Tutup sesi dengan salam GenRe dan minta mereka untuk mengikuti sesi selanjutnya
Bab 1
Aku remaja
Pertemuan 3 : Terimakasih Aku
Hi fasilitator Muda, kita ketemu lagi….
Dalam pertemuan ketiga ini, kamu akan membantu teman-teman kamu mengenal dirinya
lebih jauh, terutama untuk mengenali lebih dalam tentang aspek emosi dan sosial mereka.
Kamu harus mengajak temanmu untuk menerima diri mereka secara menyeluruh dan
membuat mereka menyayangi diri mereka sendiri dan menghargai orang lain.
Tujuan :
• Peserta mampu menerima diri sendiri dengan baik
• Peserta mempu menghargai dirinya sendiri dan orang lain
Waktu
50 Menit
Permainan
1. Salah itu biasa (20 menit)
Pemainan
2. Tangga kehidupan ( 30 menit)
Cara bermain
• Instruktukan teman-temanmu untuk mengikuti langkah-langkah berikut ya
• Siapkan kertas kosong dan alat tulis, minta mereka menggambarkan semuah tangga yang
terdiri dari tiga – empat anak tangga
• Minta mereka menuliskan disetiap tangga tersebut, apa kejadian-kejadian yang menurut
mereka sebuah keberhasilan yang perlu dibanggakan oleh dirinya sendiri dari perjalanan
hidup mereka sampai usia remaja saat ini.
• Setelah selesai menggambar, Jika memungkinkan posisikan duduk melingkar, minta
perwakilan peserta yang bersedia membacakan hasil karya mereka didepan peserta yang
lainnya.
• minta peserta yang mempresentasikan mengucapkan “terimakasih pada diriku sendiri”
sebelum membacakan setiap pencapaian mereka disetiap tangga kehidupan yang mereka
gambar.
• Jika ketersediaan waktu mencukupi, minta semua peserta untuk
membacakan/mengucapkan terimakasih terhadap diri mereka sendiri melalui gambar
tangga kehidupan mereka masing-masing.
• Tutup sesi ini dengan menjelaskan bahwa “menerima keadaan dan situasi diri sendiri itu
penting, karena banyak manfaat jika kita dapat menerima diri sendiri secara
menyeluruh, seperti :
1. Dengan menerima diri sendiri, kita merasa lebih percaya diri, dan menyadari bahwa
setiap orang mempunyai kekurangan dan memiliki kelebihan masing-masing.
2. Dengan menyadari kelebihan dan kekurangan kita masing-masing, kita bisa membuat
kekurangan tersebut menjadi motivasi kita untuk menjadi manusia yang lebih baik.
Serta membuat kelebihan diri masing-masing menjadi potensi utama kita untuk
mencapai cita-cita dan kesuksesan.
3. Karena jika kamu berhasil menerima diri sendiri berarti kamu telah membangun yang
sikap positif terhadap dirimu sendiri, agar kita mampu memaafkan (berdamai)
dengan diri sendiri dan mudah mengontrol emosi saat kita melakukan kesalahan dari
proses belajar.
4. Satu hal lagi, jika kamu mampu menerima diri sendiri secara menyeluruh, kamu juga
akan mampu menerima orang lain dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing
tanpa memmbully dan menyakiti satu sama lain. “
Bahan Bacaan…
PUBERTAS adalah masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa (masa remaja), ditandai
dengan matangnya organ reproduksi. Pubertas pada perempuan seringkali lebih cepat satu atau
dua tahun dari laki-laki.
Pada saat remaja mengalami pubertas, pada masa inilah hormon didalam tubuh remaja laki-
laki dan remaja perempuan berkembang, perkembangan hormon tersebut akan berpengaruh
pada fisik dan psikis remaja tersebut, selanjutnya perubahan fisik dan psikis tersebut
berdampak pada perubahan pola pergaulan dan kehidupan sosial remaja itu sendiri
Tanda awal remaja saat remaja mengalami pubertas puntuk peremuan akan mengalami
menstruasi dan untuk laki-laki akan mengalami mimpi basah. MENSTRUASI adalah salah
satu perubahan yang di alami perempuan yang telah memasuki masa pubertas, di Indonesia
Menstruasi sering disebut juga “mens” atau dating bulan”. Sedangkan MIMPI BASAH terjadi
pada laki-laki yang memasuki masa pubertas, maka hormon testosteron dalam tubuh mulai
berfungsi sehingga secara alami sepasang testis (buah zakar) akan terus menerus menghasilkan
sperma hingga seumur hidup. Sperma yang sudah matang akan disalurkan melalui saluran
sperma (disebut vas deferens ) menuju urethra (saluran kencing), jika tidak terjadi
pembuahan sperma tersebut akan keluar sendiri melalui mimpi basah
Perubahan fisik dan psikis yang terjadi secara umum pada REMAJA, sebagai berikut:
Perubahan fisik secara umum:
ü Tinggi badan dan berat badan bertambah dengan cepat
ü Kulit berminyak, rentan akan timbulnya jerawat
ü Produksi keringat berlebih, sehingga rentan bau badan
ü Mulai tumbuh rambut dibagian ketiak dan sekitar alat kelamin
Perubahan psikis:
ü Seringkali perubahan psikis terjadi karena terjadinya perubahan fisik
ü Emosi yang tidak stabil
ü Mempertanyakan identitas diri
ü Bekumpul dengan kelompok sebaya
ü Perasa dan sensitif (mudah tersebinggung)
ü Merasa aneh dengan bentuk tubuh yang berubah, seringkali berdampak pada tingkat
kepercayaan diri remaja tersebut
ü Mulai tertarik dengan orang lain dengan melibatkan emosi dan ketertarikan seksual
Perubahan Fisik
Laki-laki Perempuan
ü Bahu dan dada menjadi bidang ü Kadar lemat mulai bertambah
ü Lebih berotot ü Pinggul mulai melebar
ü Tumbuh jakun ü Payudara membesar dan putting mulai
ü Suara lebih dalam dan membesar berbentuk (menonjol kedepan)
ü Tumbuh rambut-rambut halus di ü Tumbuh rambut halus di sekitar ketiak
sekitar ketiak dan alat kelamin (pada dan alat kelamin (pada beberapa
sebagian remaja laki-laki juga tumbuh remaja perempuan juga tumbuh
rambut di lengan, tungkai, dada, rambut sedikit di lengan dan tungkai)
punggung, dan wajah: kumis dan ü Warna alat kelamin menjadi agak gelap
janggut) ü Mulai menstruasi
ü Penis dan skrotum menjadi lebih besar
ü Dapat terjadi ejakulasi (keluarnya air
mani) di antaranya keluar melalui
mimpi basah.
Tujuan :
• Peserta mengerti tentang batasan masing-masing individu satu dengan yang lain
• Peserta mampu saling menghargai, dapat dipercaya dan peduli pada sekutarnya
Waktu
50 Menit
Permainan
3. Aku dan Temanku (50 menit)
Cara bermain
• Instruktukan teman-temanmu untuk mengikuti langkah-langkah berikut ya
• Buatlah tiga garis vertikal sejajar dilantai yang cukup panjang untuk menjangkau semua
peserta
• Gambarlah ekspresi “senyum”, “marah” dan “kecewa” pada tiga kertas yang berbeda
dengan spidol dengan ukuran yang lebih besar agar terlihat oleh semua peserta, kemudian
letakan masing-masing kertas tersebut pada ujung masing-masing garing yang telah dibuat
dilantai, seperti ilustrasi berikut:
• Sampaikan kepada peserta bahwa garis dan gambar ekspresi wajah yang ada dilantai
tersebut menggambarkan batasan diri mereka
• Sampaikan ke peserta bahwa kamu akan membacakan beberapa pernyataan, minta
peserta membayangkan jika mereka mendapatkan pernyataan tersebut dalam kehidupan
mereka, ekspresi apa yang menggambarkan perasaan mereka terhadap pernyataan
tersebut, kemudian minta mereka perbindah posisi berdiri diatas (menginjak) garis yang
mewakili ekspresi mereka tersebut.
• Mulailah membacakan satu persatu pernyataan berikut, sambal melakukan observasi
terhadap peserta yang berdiri pada garis yang berbeda-beda dan biarkanlah peserta
lainnya melakukan observasi secara mandiri bahwa mereka mempunyai respon yang
berbeda-beda terhadap masing-masing pernyataan tanpa adanya diskusi.
• Berikut adalah pernyatan yang perlu kamu bacakan :
1. Temanmu membicarakan tentang kehidupan pribadimu dengan temanmu yang lain
dibelakang
2. Temanmu menceritakan rahasiamu ke orang lain, padahal kamu minta temanmu untuk
merahasiakannya
3. Temanmu mengirim pesan yang isinya gambar porno/sensual
4. Teman laki-laki/perempuanmu tiba-tiba memelukmu.
5. Temanmu selalu mengucapkan maaf kepadamu, setiap dia melakukan apapun
bersamamu
6. Temanmu memanggilmu dengan panggilan ejekan, misalnya gendut, kerempeng, dan
lain-lain.
7. Temanmu suka mengomentari model baju/pakaianmu dan tatanan rambutmu.
8. Temanmu selalu meminjam uang kepadamu, walaupun dia selalu mengembalikan
tepat waktu
9. Temanmu menolak ajakanmu untuk nonton film dibioskop, dengan alasan dia harus
mengerjakan PR/tugas
10. Temanmu meminjam PR kamu untuk dicontek karena dia lupa mengerjakan PRnya di
rumah
• Setelah membaca pernyataan pertama, minta peserta untuk melihat temannya yang lain
agar mereka sadar bahwa masing-masing mereka berdiri di tempat yang berbeda.
• Kemudian bacakan semua pertanyaan diatas, beri waktu mereka untuk berpindah-pindah
disetiap pernyataan yang kamu bacakan tanpa memberikan waktu yang lama untuk
mereka berdiskusi, usahakan proses permainan cukup menyenangkan, tenang tanpa
banyak diskusi dan saling mengejek satu dengan yang lain
• Setelah permainan selesai, pertahankan peserta dalam posisi berdiri dan ajaklah mereka
berdiskusi dengan kalimat pembuka berikut “setelah kita beramain tadi apakah kamu
semua sadar bahwa kita ternyata punya posisi yang berbeda-beda dalam menerima dan
merespon sesuatu ya” lanjutkan dengan memberikan pertanyaan pematik kepada teman-
temanmu, seperti berikut :
1. Menurut kamu kenapa kita bisa berdiri diposisi yang berbeda-beda pada satu
pernyataan?
2. Apakah dalam kehidupan nyata, kamu pernah mengalami salah satu kejadian dari
pernyataan-pernyataan yang telah dibacakan? Apa yang kamu rasakan?
3. Terus, bagaimana caramu menyampaikan ekspresimu kepada orang yang
memperlakukanmu seperti itu?
• Setelah sesi diskusi selesai, tutup sesi dengan menyampaikan bahwa “setiap orang
mempunyai batasan masing-masing dalam menanggapi, menerima dan merespon
perlakukan orang lain terhadapnya, alangkah lebih baiknya jika kita memahami batasan
teman-teman kita untuk tidak saling menyakiti, menyinggung, membully dan bertindak
yang tidak menyenangkan terhadap orang lain, sayangi dan hargailah temanmu, seperti
kamu menghargai dan menyayangi dirimu sendiri.”
Bab 2
Aku dan Sekitarku
Pertemuan 5 : Relasi dan Cinta
Hi fasilitator Muda, kita ketemu lagi….
Teman, kita sudah sampai pertemuan kelima nih… kita akan bahas tentang relasi dan cinta,
seru sepertinya ya… dalam pertemuan ini kamu akan mengenalkan apaa itu relasi, dengan
siapa saja sebenarnya kita berelasi dan apa itu C.I.N.T.A
Tujuan :
• Peserta paham tentang relasi yang setara dan tidak menyakiti
• Peserta paham bagaimana menanggulangi kekerasan dalam pacaran
Waktu
50 Menit
Permainan
Relasi dan Cinta (50 menit)
Cara bermain
• Buka sesi dengan memberikan pertanyaan kepada peserta tentang apa itu “cinta?”
• Minta perwakilan peserta untuk mengantikan cinta menurut masing-masing dari mereka,
dan tambahkan informasi dari peserta tersebut dengan penjelasan bahwa cinta bisa dating
dari siapa saja, misalnya teman, sahabat, orang tua, saudara dan masih banyak yang
lainnya
• kemudian sampaikan bahwa sesi kali ini akan membahas tentang relasi dan cinta dengan
suatu perwainan.
• Instruktukan teman-temanmu untuk mengikuti langkah-langkah berikut ya
• Minta peserta untuk menggambar lingkaran di kertas HVS, kemudian tuliskan nama
peserta di dalamnya.
• Minta peserta untuk mengingat orang-orang yang mereka sayang dan cintai dalam hidup
mereka. Gambarkan satu lingkaran untuk setiap orang di sekitar lingkaran diri peserta dan
tuliskan nama orang tersebut didalam lingkaran tersebut.
• Semakin dekat orang itu, maka semakin dekat pula lingkarannya dengan lingkaran diri
peserta tersebut.
• Minta peserta menghubungkan lingkaran-lingkaran itu dengan garis yang dapat
menggambarkan relasi mereka dengan orang itu.
Misalnya:
1. Garis tegas menggambarkan hubungan yang penuh kasih sayang
2. Garis putus-putus melambangkan hubungan yang kurang baik dan ingin mereka
perbaiki
3. Atau bisa menggunakan symbol lainnya, seperti: warna dan gasir berkelok/rumit yang
mereka inginkan untuk menggambarkan hubungan mereka dengan orang tersebut
• Ingatkan peserta bahwa hal ini adalah refleksi pribadi yang tidak harus mereka tunjukkan
ke orang lain sehingga mereka bisa menggambar dengan jujur dan terbuka
• Kamu dapat meminta seorang relawan untuk menceritakan beberapa refleksi yang mereka
dapatkan setelah melakukan kegiatan ini. Tanyakan pada peserta:
1. Apa yang kamu dapat dari peta yang kamu gambar?
2. Relasi apa saja yang sekarang kamu jalani? Apakah masing-masing ada perbedaan?
Kenapa itu bisa terjadi?
3. Menurut kamu relasi yang sehat itu seperti apa?
• Untuk menutup sesi ini, kamu bisa mulai untuk menjelaskan materi tentang relasi dan
cinta, sesuai dengan bahan bacaan yang ada dalam penjelasan akhir bab ini.
Bahan Bacaan….
Batasan Diri
Batasan diri (boundary) adalah batas kewajaran yang ditentukan oleh diri kita sendiri dalam
berinteraksi dan berkomunikasi antara satu dengan yang lain dalam lingkungan sosial. Salah
satu tanda bahwa seseorang memiliki batasan diri yang ideal adalah sessorang tersebut secara
berani dan terbuka mengutarakan apa yang membuatnya nyaman dan tidak nyaman saat
berinteraksi dengan orang lain, misalnya berani berkata “tidak” pada sesuatu yang membuat
diri kita tidak nyaman atau dirugikan.
Secara umum tidak ada seseorang yang hanya memiliki satu tipe batasan diri saja, kebanyakan
orang memiliki semua tipe dari batasan diri diatas untuk merespon situasi yang berbeda-beda
atau tergantung dengan orang yang sedang diajak berkomunikasi.
Gimana teman-teman, kamu sudah tahu apa belum tipe
batasan diri kamu? Kenali diri kamu lebih dalam dan berani
menyampaikan apa yang kamu rasakan terhadap orang lain,
menjadi awal yang baik untuk menjadi pribadi yang lebih
kuat…
Relasi adalah hubungan antara individu satu dengan yang lain yang melibatkan aspek-aspek
sosial, psikis dan emosi, serta ketertarikan secara seksual tergantung dari jenis dan tujuan
relasi itu sendiri.
Buat kamu yang sudah memutuskan untuk berpacaran, hati-hati tanpa kamu sadari kamu bisa
menjadi korban maupun pelaku kekerasan dalam pacaran, apa saja yang masuk kategori
kekerasan dalam pacarana sebagai berikut?
1. Kekerasan verbal adalah Kekerasan yang dilakukan melalui ucapan kasar yang bertujuan
untuk menyakiti pasangan, contonya mengumpat, mengina dan membicarakan hal-hal
negatif pasangan dibelakang.
2. Kekerasan psikis dan emosional meliputi mengejek, curigadan posesif, selalu
menyalahkan, mengekang atau membatasi aktifitas kita dan pergaulan, melarang untuk
menegur dan menyapa orang lain
3. Kekerasan fisik meliputi memukul, menendang, menjambak rambut, menampar,
menonjok, melempar benda, membawa ke tempat yang membahayakan keselamatan
pasangan
4. Kekerasan seksual yaitu melakukan aktivitas seksual tanpa kesepakatan kedua belah pihak
atau keterpaksaan, seperti melakukan rabaan, ciuman, melakukan hubungan seksual yang
terpaksa dilakukan karena mendapatkan ancaman.
5. Kekerasan secara ekonomi yaitu dengan membebankan semua kebutuhan secara finansial
kepada salah satu pasangan tanpa kesepakatan kedua belah pihak atau dengan modus
ancaman, pemerasan dan paksaan.
Tujuan :
• Peserta paham bahwa masing-masing individu mempunyai cerita dan masalah masing-
masing yang perlu didengarkan
• Peserta mampu mengambil pelajaran antara satu dengan yang lain untuk tidak saling
menyakiti dan menjadi invidu yang lebih baik
Waktu
50 Menit
Permainan
4. Lingkar kehidupan (50 menit)
Tujuan :
• Peserta mampu dan percaya diri memvisualisasi apa yang mereka cita-citakan
• Peserta mampu memetakan apa saja yang perlu mereka lakukan dan tidak boleh mereka
lakukan agar cita-cita mereka tercapai
Waktu
50 Menit
Permainan
5. Berencana itu keren (50 menit)
Cara bermain
• Instruktukan teman-temanmu untuk mengikuti langkah-langkah berikut ya
• Bagikan peserta kertas HVS dan alat tulis (akan lebih baik jika alat gambar)
• Minta peserta menentukan apa cita-cita hidupnya, minta mereka membayangkan 5-10
tahun kedepan akan seperti apa situasi kehidupan mereka secara mandiri, kemudian minta
mereka membayangkan apa saja yang harus mereka lakukan untuk mencapai cita-cita
tersebut (beri waktu peserta dalam 5 menit)
• Setelah itu, minta peserta mengilustrasikan proses untuk menggapai cita-cita tersebut
melalui gambar sungai, dan membayangkan dirinya adalah perahu kertas yang akan
melalui sungai tersebut untuk ke suatu tempat dengan waktu yang terbatas sebelum
perahu kertas tersebut basah dan tenggelam.
• Berikan kebebesan kepada peserta dalam menggambar aliran sungainya, bisa berkelok-
kelok, bisa deras airnya, bisa seperti air terjun dan bisa digambarkan sebagai aliran sungai
yang sangat tenang.
• Peserta juga bebas untuk memberikan gambaran berbagai macam tantangan dan kendala
yang akan mereka temui dalam mencapai cita-cita mereka kedalam ilustrasi sungai
tersebut, seperti pengaruh sex beresiko digambarkan seekor buaya, dampak buruk
narkoba digambarkan dengan sampah-sampah yang hanyut disungai dan menghalangi
aliran sungai dan lain sebagainya.
• Berikan waktu beberapa menit pada peserta untuk menyelesaikan tugas tersebut, dan
minta mereka menuliskan penjelasan singkat tentang?
1. Apa cita-cita mereka
2. Kenapa mereka menggambarkan aliran sungainya seperti gambar mereka?
3. Apa tantangan dan kendala yang kemungkinan mereka hadapi dan bagaimana mereka
menanggulanginya?
• Berikan beberapa peserta untuk membagikan refleksinya, setelah selesai melakukan
refleksi dengan menjawab pertanyaan diatas, kemudian tanya ke peserta lagu apa yang
menggambarkan sebuah semangat remaja menggapai mimpinya, kemudian nyanyikan
bersama (contoh : laskar pelangi-Nidji, Muda (Le O LeO)- AgnesMo dan Meraih bintang –
Via valent).
• Jika tersedia alat musik putar salah satu lagu tersebut, ajak peserta merayakan
kepercayaan diri mereka karna mampu dan berani bermimpi untuk bernyanyi dan bernari
bersama!
• Setelah selesai, tutup sesi dengan mengucapkan bahwa “ kehidupan harus mempunyai
tujuan, agar kehidupan kita bermakna dan berisi dengan hal-hal yang positif. Kita juga
perlu mengetahui bahwa ada banyak hal yang bisa menghalangi kita dalam mencapai cita-
cita tersebut, tapi banyak juga hal-hal yang bisa mendukung kita dalam mencapai cita-cita
kita tersebut. Hal yang paling penting dan perlu selalu kita pertahankan, karna tanpanya
akan sia-sia, yaitu :
1. Kesehatan
2. Cinta (keluarga, sahabat dan teman)
3. Semangat
4. Dan selalu optimis
• Jika kamu tiba-tiba merasa sendiri atau merasa sakit jangan ragu dan takut untuk curhat
dengan PIK Remaja terdekat atau memeriksakan kesehatanmu ke peskesmas atau layanan
kesehatan terdekat (misalnya UKS dilingkungan sekolah, dan bidan desa dilingkungan
masyarakat).
Bahan Bacaan…
Bullying
Pengertian Bullying
Bullying (dikenal sebagai “penindasan/risak” dalam bahasa Indonesia) merupakan segala
bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu atau sekelompok
orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, bertujuan untuk menyakiti dan
dilakukan secara terus menerus.
Gender
Peran Gender adalah bentuk kegiatan, indentifikasi benda dan segala sesuatu yang dianggap
sesuai dengan jenis kelamin orang tersebut. Peran gender merupakan pembedaan (bukan
perbedaan) antara laki-laki dan perempuan, baik dalam bentuk sifat, nilai, posisi, peran,
maupun relasi, yang merupakan kesepakatan dan kontruksi sosial. Indentifikasi hal tersebut
dipengaruhi tempat, waktu, suku/ras, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan interpretasi
agama sehingga sesungguhnya bisa berubah.
Gender
ü Dipengaruhi oleh tempat, waktu dan
budaya
ü Bisa berubah-ubah
ü Dibentuk oleh masyarakat
Kesetaraan Gender
Kesetaraan gender berarti kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh
kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi
dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan pertahanan dan
keamanan nasional (hankamnas), serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan
tersebut. Kesetaraan gender juga meliputi penghapusan diskriminasi dan ketidak adilan
struktural, baik terhadap laki-laki maupun perempuan.
Tujuan :
• Peserta paham jenis-jenis keluarga dan mengambil makna dari jenis dan situasi
keluarganya masing-masing
Waktu
50 Menit
Permainan
Ceritaku disana (50 menit)
Cara bermain
• Instruktukan teman-temanmu untuk mengikuti langkah-langkah berikut ya
• Minta peserta mengingat pengalaman yang paling diingat dalam kehidupan keluarga
mereka bersama dengan anggota keluarganya, bisa ayah, ibu dan saudara, atau bisa yang
lain, misalnya tinggal dengan saudara orang tuanya atau dengan nenek dan kakeknya.
• Setelah itu beri waktu sekitar 5 menit untuk masing-masing peserta menuliskan cerita
singkat tentang kejadian yang paling dia ingat saat-saat bersama dengan keluarga mereka.
• Kemudian setelah semua selesai menuliskan cerita mereka, buat peserta menjadi 4-5
kelompok sesuaikan dengan jumlah keseluruhan peserta (masing-masing kelompok
maksimal 6 orang).
• Kemudian biarlah mereka melakukan diskusi dalam kelompok untuk tugas berikut (15
menit):
1. Menceritakan masing-masing cerita mereka antara satu dengan yang lain
2. Memilih salah satu cerita yang paling menarik dari masing-masing kelompok (bersifat
kerelawanan, bagi yang bersedia cerita keluarganya dimainkan didepan kelas)
3. Minta masing-masing kelompok memainkan cerita yang dipilih tersebut (role play)
• Kemudian setelah selesai diskusi kelompok, minta mereka kembali dalam kelompok besar,
kemudian minta masing-masing kelompok memainkan drama (roleplay) mereka didepan
kelas, kasih waktu masing-masing kelompok selama 5 menit untuk tampil didepan.
• Setelah selesai semua memainkan dramanya, berikan pertanyaan bagi peserta :
1. Apa yang mereka dapat dari keseluruhan cerita?
2. Apa yang mereka pelajari dari masing-masing cerita tersebut? Apa saja fungsi dari
kelurga?
• Setelah beberapa peserta menjawab, tutup sesi dengan menjelaskan 8 fungsi keluarga
versi BKKBN, sebagai berikut :
Bab 4
Ayo menginspirasi
Pertemuan 9 : Pesan Positif
Hi fasilitator Muda, kita pasti ketemu lagi….
Walaupun ini pertemuan terakhir, kamu harus tetap semangat ya… kamu dalam sesi ini
harus memandu peserta untuk menuliskan motivasi untuk diri mereka sendiri setelah
mendapatkan sesi bersamamu, mereka harus memastikan apa yang mereka rencanakan
berjalan dengan baik dengan menyemangati diri mereka sendiri agar menjadi pribadi yang
kuat dan sehat!
Tujuan :
• Peserta mampu menginspirasi dan memotivasi diri mereka sendiri
• Peserta mampu memanfaatkan gadget dan teknologi dengan baik untuk menyampaikan
pesan positif dan menginspirasi teman mereka
Waktu
50 Menit
Permainan
6. Untukku yang Hebat (25 menit)
Cara bermain
• Instruktukan teman-temanmu untuk mengikuti langkah-langkah berikut ya
• Buka sesi dengan mengucapkan kalimat yang membangun sensitifitas personal, seperti
“bahwa perjalanan masing-masing orang itu berbeda-beda, kadang naik dan kita merasa
sangat bahagia, dan juga kadang turun dan kita merasa sedih sekali, kemudia yang perlu
kita lakukan adalah menerima situasi tersebut dan menjalaninya dengan penuh semangat
dan percaya diri, tanpa harus menyakiti orang lain, untuk itu… agar kamu makin semangat
mengapai cita-citamu, sekarang waktunya kamu membuat surat bagi dirimu sendiri yang
hebat”
• Kemudian minta peserta untuk untuk menyiapkan kertas dan alat tulis, berikan mereka
waktu 3 menit merenung sejenak pesan hebat apa yang akan mereka tuliskan untuk
menyemangati diri mereka sendiri, kemudian setelah selesai merenung sejenak minta
mereka mulai menulis dalam situasi yang hening.
• Minta peserta menuliskan surat yang isinya tentang semangat dan motivasi yang sekiranya
ingin mereka dengar motivasi tersebut dating dari orang lain.
• Contonya :
Surat ini aku tujukan buat diriku sendiri yang aku saying, kamu harus terus
semangat dalam menjalani hidup ini, harus rajin belajar agar cita-citamu
tercapai. Kamu harus menjadi remaja yang berguna bagi dirimu sendiri
keluarga dan teman-temanmu dan bangsa ini.
Kamu juga harus menyayangi keluragamu, ibu, ayah, kakak dan adik-adikmu
karena mereka juga pasti sangat menyayangimu… sadarlah kamu tidak
sendirian, kamu punya orang-orang yang sangat menyayangimu disekitarmu…
harus bahagia dan semangat!!
Salam hebat!
• Minta peserta menulis dengan sepenuh hatinya, berikan waktu sekitar 10-15 menit,
biarkanlah masing-masing peserta menulis sesuai dengan kemauan mereka sendiri dan
pertahannya situasinya hening.
• Setelah selesai menulis minta kesediaan beberapa peserta tanpa paksaan untuk
membacakan surat mereka untuk diri mereka masing-masing.
• Setelah perwakilan peserta membacakan surat tersebut, minta semua peserta membaca
surat mereka secara bersama-sama didalam hati, beri waktu 3 menit untuk itu, kemudia
minta surat itu disimpang masing-masing sebagai penyemangat untuk menggapai mimpi
mereka.
• Tutup sesi dengan menjelaskan “bahwa kita perlu selalu memotivasi diri kita sendiri
untuk menjadi pribadi yang kuat dan sehat agar kita dapat menggapai cita-cita kita,
meskipun begitu kita juga perlu sadari bahwa kita hidup tidak sendiri, banyak orang
menyayangi dan peduli dengan kita, begitu juga kita juga harus peduli dengan orang lain,
untuk itu kita harus saling berbagi dan membantu satu sama lain.”
Permainan
7. Jadilah motivator (25 menit)
Cara bermain
• Minta peserta untuk menjadi 4 kelompok
• Sampaikan ke peserta bahwa “kita semua beruntung karena bisa terus berkumpul dan
berdiskusi tentang kehidupan remaja dan berdiskusi tentang bagaimana merencanakan
masa depan menjadi lebih baik, tapi teman-teman mereka diluar banyak yang tidak bisa
seperti ini, sehingga sekarang waktunya mereka menjadi motivator melalui media sosial
yang mereka punya”
• Minta mereka membuat pesan positif dari alat seadanya, bisa kertas plano, majalan bekas,
gunting, lem dan spidol untuk menuliskan pesan motivasi dan menginspirasi dari apa saja
yang telah mereka dapat melalui sesi-sesi yang pernah mereka ikuti bersama kamu, minta
mereka menggambarkan sekreatif dan semenarik mungkin
• Contoh :
FUNGSI KELUARGA KELUARGA adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
suami-istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Setiap
orang menginginkan keluarga yang dibangunnya berkualitas.
Betul Genta, ada juga teman kita yang tinggal dan dibesarkan
oleh om dan tantenya, atau dia tinggal di pasti asungan
Bersama teman-temannya dan pengasuhnya…
2. FUNGSI SOSIAL BUDAYA adalah fungsi keluarga yang memiliki peran penting untuk
menanamkan pola tingkah laku berhubungan dengan orang lain (sosialisasi). Keluarga juga
memberikan kesempatan kepada seluruh anggotanya untuk mengembangkan kekayaan
budaya bangsa yang beraneka ragam dalam satu kesatuan. Fungsi sosial budaya membentuk
generasi yang dapat mempertahankan dan memelihara nilai luhur dalam kehidupan keluarga
serta dapat berinteraksi dan beradaptasi dengan kehidupan disekitarnya.
NILAI-NILAI yang perlu disosialisasikan orangtua kepada anak adalah :
• Mengajarkan anak untuk berteman tanpa membedakan suku dan budaya
• Mengajarkan anak untuk selalu senyum dan menyapa jika bertemu dengan orang yang
dikenal
• Mengajak anak dalam kegiatan kerja bakti di lingkungan masyarakat
• Mendukung anak untuk terlibat dalam kegiatan/organisasi di lingkungan rumah
Mengajarkan anak untuk hidup rukun dengan saudaara kandung, keluarga besar dan
teman
• Melibatkan anak dalam pekerjaan rumah (misalnya membersihkan halaman rumah,
membantu di dapur, merapikan kamar tidur, mengajak main adik, dll)
• Mengajarkan anak untuk berbagi tanpa membedakan suku bangsa dan agama
• Membiasakan anak untuk menggunakan bahasa yang baik dan sopan
• Membiasakan diri dan mengajarkan anak untuk terbiasa mengucapkan tolong, maaf, dan
terimakasih
• Mengajak anak untuk makan bersama, berdiskusi, dan berinteraksi Kasih sayang
merupakan komponen dasar yang utama dalam proses pembentukan karakter atau akhlak
anak.
3. FUNGSI CINTA KASIH mempunyai makna bahwa keluarga harus menjadi tempat untuk
menciptakan suasana cinta dan kasih sayang dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Pelaksanaan fungsi cinta kasih adalah untuk membentuk anak
yang lembut dan penurut.
NILAI-NILAI yang perlu disosialisasikan orangtua kepada anak adalah :
• Membiasakan atau mendukung anak untuk terlibat dalam kegiatan social di lingkungan
rumah atau sekolah
• Mendengarkan keluhan anak dengan penuh perhatian dan membantu menyelesaikan
masalahnya
• Mengajak anak untuk berkunjung dan bersilaturahmi ke kerabat/tetangga
• Memperlakukan sama terhadap semua anak, jika salah diberi teguran dan jika berbuat
baik diberi pujian
• Mempunyai waktu khusus yang rutin bagi keluarga untuk menghabiskan waktu bersama
semua anggota keluarga
• Mengajarkan anak untuk peduli terhadap anggota keluarganya
• Melakukan komunikasi yang baik dengan anak sehingga anak tidak ragu bercerita
• Mengajarkan anak untuk empati dan tidak mencela kepada orang yang lemah
• Mengajarkan anak untuk tolong menolong
4. Keluarga mempunyai fungsi sebagai tempat berlindung bagi anggota keluarganya. Artinya
bahwa keluarga menjadi pelindung yang pertama dan utama dalam memberikan kebenaran
dan keteladanan kepada anak dan keturunannya. Fungsi perlindungan yang baik dapat
mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal.
NILAI-NILAI yang perlu disosialisasikan orangtua kepada anak adalah :
• Memberi perhatian kepada anak ketika akan bermain, misal di mana, dengan siapa,
pulang jam berapa
• Menegur dengan bahasa halus jika anak melakukan kesalahan
• Membantu mencarikan solusi jika anak memiliki masalah
• Mengajarkan anak untuk tidak dendam kepada orang-orang yang melakukan kesalahan
dengan cara mengajarkan anak untuk menerima maaf orang yang telah melakukan
kesalahan
• Menanggapi dengan cepat ketika anak membutuhkan sesuatu dan berusaha dapat
memenuhinya dengan baik. Seandainya tidak dapat memenuhi, orang tua harus
memberikan penjelasan kepada anak bahwa keinginannya belum dapat dipenuhi saat ini
• Memberi semangat kepada anak untuk terus berusaha menyelesaikan apa yang sedang
dilakukannya hingga tuntas
• Mengajari anak untuk bersabar jika menghadapi kesulitan atau cobaan, dan orangtua
memberikan penjelasan upaya-upaya untuk mengatasi kesulitan
• Membiasakan anak untuk mulai memperhatikan penampilannya, seperti memakai baju
yang rapi dan sopan, rambut disisir rapi
• Membiasakan anak untuk menjaga kebersihan lingkungan (tidak buang sampah
sebarang, tidak corat coret sembarangan)
• Memenuhi dokumen legal dalam kehidupan berwarga negara antara lain memiliki
identitas diri dengan memilki Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akta Kelahiran, dan Kartu
Keluarga.
6. Keluarga sebagai tempat utama dan pertama memberikan pendidikan kepada semua anak
untuk bekal masa depan. Fungsi sosialisasi dan pendidikan memiliki makna bahwa keluarga
sebagai tempat untuk mengembangkan proses interaksi dan tempat untuk belajar
bersosialisasi serta berkomunikasi secara baik dan sehatKeluarga menyosialisasikan kepada
anaknya tentang nilai, norma, dan cara untuk berkomunikasi dengan orang lain,
mengajarkan tentang hal-hal yang baik dan buruk maupun yang salah dan yang benar.
NILAI-NILAI yang perlu disosialisasikan orangtua kepada anak adalah :
• Tidak memarahi jika anak mengalami kegagalan
• Memberi semangat jika anak mengalami kegagalan
• Memberikan kesempatan kepada anak untuk berteman/bergaul dengan teman sebaya,
baik laki-laki maupun perempuan
• Memberikan kesempatan kepada anak untuk bergabung di organisasi yang ada di
lingkungan sekolah ataupun masyarakat
• Mengajak anak bersilaturahmi ke keluarga besar/tetangga/rekan orangtua di kantor
• Membiasakan anak untuk pergi sekolah tepat waktu q Mengajak anak dalam kegiatan
sosial di lingkungan rumah
• Membiasakan anak untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah aau tugas-tugas yang
diberikan di rumah
7. Fungsi ekonomi bermakna bahwa keluarga sebagai tempat membina dan menanamkan
nilai-nilai keuangan keluarga dan perencanaan keuangan keluarga sehingga terwujud
keluarga sejahtera. Pelaksanaan fungsi ekonomi untuk mewujudkan generasi cerdas dalam
mengatur keuangan keluarga sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dan
mewujudkan keluarga sejahtera.
NILAI-NILAI yang perlu disosialisasikan orangtua kepada anak adalah :
• Membiasakan anak untuk menabung
• Mengajarkan anak dalam membelanjakan uang sesuai kebutuhan yang paling penting
• Mengajarkan anak menyisihkan uang untuk membantu orang yang kesulitan atau
tertimpa bencana Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan manusia yang
memberikan sarana untuk berinteraksi bersama. Terjaganya lingkungan menjadikan
kualitas hidup manusia lebih baik. Keluarga memiliki peran mengelola kehidupan
dengan tetap memelihara lingkungan di sekitarnya, baik lingkungan fisik maupun sosial,
dan lingkungan mikro, meso, dan makro. Sikap peduli keluarga terhadap
8. lingkungan utuk memberikan yang terbaik bagi generasi yang akan datang. Fungsi
pembinaan lingkungan dalam keluarga untuk membentuk generasi yang santun dan peduli
terhadap kondisi alam dan lingkungannya.
NILAI-NILAI yang perlu disosialisasikan orangtua kepada anak adalah :
• Membiasakan anak membuang sampah pada tempatnya
• Membiasakan anak untuk hemat energi (misalnya mematikan televisi jika tidak ditonton,
menutup kran air jika selesai digunakan, mematikan lampu setelah digunakan)
• Mengajarkan anak untuk tidak merusak lingkungan (misalnya ikut merawat tanaman
dengan tidak mencabut tanaman dan memetik bunga sembarangan; corat-coret di tempat
sembarangan )
• Orangtua hendaknya dapat menunjukan dan membimbing seluruh anggota keluarganya
untuk berperilaku bersih dalam segala hal
Mengenal layanan kesehatan
Referensi: