You are on page 1of 33

BAB 7

ANALISIS FINANSIAL

7.1 Sumber Dana


Pembiayaan kesehatan pada Puskesmas Medan johor yaitu meliputi
operasional puskesmas dan pembiayaan kegiatan-kegiatan untuk mendukung
terlaksananya program-program puskesmas bersumber dari dana APBN dan
APBD. Dana APBN berasal dari anggaran kesehatan Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dana BOK yang
diperoleh Puskesmas Medan Johor perbulan ± . Cakupan penduduk yang
menerima JKN di Puskesmas Medan Johor pada tahun 2019 berjumlah
60.623 penduduk yang terbagi atas Penerima Bantuan Iuran (PBI) berjumlah
34. 986 penduduk dan Non PBI berjumlah 25.637 penduduk. Dana APBD
yang diperoleh Puskesmas Medan Johor tahun 2019 berjumlah .
Dalam hal pengobatan pasien, UPT Puskesmas Medan Johor
menerima pasien BPJS, peserta KIS dan pasien umum. Untuk pasien yang
berobat secara umum, UPT Puskesmas Medan Johor tidak mengenakan biaya
pengobatan atau gratis.

7.2 Sarana dan Prasarana Kesehatan


7.2.1 Fasilitas Gedung Puskesmas
Sarana kesehatan yang dimiliki oleh UPT Puskesmas Medan Johor
meliputi :
1. Fasilitas Gedung Permanen
o Ruang Dokter/ Periksa Pasien : 1 Unit
o Ruang Obat : 1 Unit
o Ruang Suntik/ tindakan : 1 Unit
o Ruang KB-KIA : 1 Unit
o Ruang Klinik Gigi : 1 Unit
o Ruang Pendaftaran : 1 Unit
o Ruang Tunggu Pasien : 1 Unit
o Ruang Gizi : 1 Unit
o Laboratorium Sederhana : 1 Unit
o Kamar Mandi/ WC : 1 Unit
o Ruang Kepala Puskesmas : 1 Unit
o Ruang Tata Usaha dan Konsultasi : 1 Unit
o Ruang Rapat : 1 Unit
2. Fasilitas Alat-Alat
a. Alat-Alat Kesehatan
o Alat-alat pemeriksaan pasien umum
o Alat- alat pemeriksaan pasien gigi
o Alat-alat pemeriksaan ibu hamil
o Alat- alat P3K
o Timbangan bayi (dacin) dan dewasa
o Lemari pendingin tempat bahan-bahan imunisasi
o Alat-alat laboratorium
b. Alat- Alat Kebersihan
3. Fasilitas Obat-Obatan
o Obat – Obatan Umum
o Obat – Obatan BPJS
4. Fasilitas Administrasi
Dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokoknya dalam bidang
pencatatan dan pelaporan data, maka Puskesmas Medan Johor didukung
oleh fasilitas administrasi yang terdiri dari :
o Meja
o Kursi
o Lemari Arsip
o Kartu Berobat Penderita
o Formulir Laporan Kegiatan
o Buku Catatan
o Komputer
o Laptop
o Printer
o Dan lain lain
5. Fasilitas Imunisasi
o Lemari Es
o Alat – Alat Imunisasi
o Vaksin seperti : BCG, DPT, Polio, Campak, TT, Hepatitis
6. Fasilitas Media Penyuluhan
o LCD Proyektor
o Laptop
o Poster
o Flip Chart

Jika dibandingkan dengan sarana dan prasarana puskesmas seperti yang


diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 75 tahun 2014 pasal 13
disebutkan puskesmas harus memiliki prasarana yang berfungsi paling sedikit
terdiri atas :
No. Sarana dan Prasarana Keterangan

1. Sistem Penghawaan Puskesmas Medan Johor memiliki sistem penghawaan


(Ventilasi) yang cukup dimana terdiri dari 27 ventilasi, 20 jendela,
dan 9 pintu.
2. Sistem Pencahayaan Puskesmas Medan Johor memiliki 3 lampu di bagian luar,
16 lampu di ruang tengah, dan 6 di ruang belakang.

3. Sistem Sanitasi Puskesmas Medan Johor memiliki 2 kamar mandi yang


terletak di ruang tengah dan 1 kamar mandi di ruang
belakang.

4. Sistem Kelistrikan Puskesmas Medan Johor memiliki


5. Sistem Komunikasi Puskesmas Medan Johor memiliki

6. Sistem Gas Medik Puskesmas Medan Johor tidak memiliki sistem gas medik.

7. Sistem Proteksi Petir Puskesmas Medan Johor tidak memiliki sistem proteksi
petir.

8. Sistem Proteksi Puskesmas Medan Johor memiliki 1 APAR.


Kebakaran

9. Sistem Pengendalian Puskesmas Medan Johor tidak memiliki sistem


Kebisingan pngendalian kebisingan.

10. Sistem Transportasi Puskesmas Medan Johor tidak memiliki sistem


Vertikal transportasi vertial dikarenakan Puskesmas Medan Johor
hanya bangunan dengan satu lantai.

11. Kendaraan Puskesmas Puskesmas Medan Johor tidak memiliki kendaraan


Keliling puskesmas keliling.

12. Kendaraan Ambulans Puskesmas Medan Johor tidak memiliki kendaraan


ambulans.
Denah Ruangan UPT Puskesmas Medan Johor

GERBANG PUSKESMAS
PLANG PLANG

RUANG TUNGGU

INFORMASI
RUANG TUNGGU

IN

PENDAFTARAN
RUANG FARMASI

RUANG KEPALA
POJOK DOT

PROMKE

PUSKESMAS TATA USAHA


S

RUANG
KESEHATAN
GIGI&MULUT LAB
Ruang Tindakan
S
KIA RUANG TOILET
GUDAN
KB PEMERIKSAAN G
GIZI UMUM FARMA
SI
7.2.2 Fasilitas Obat-obatan di UPT Puskesmas Medan Johor
Tabel 7.1 Fasilitas Obat-obatan di UPT Puskesmas Medan johor
NO NAMA BENTUK STOK
SEDIAAN

1 Aminofilin 24 mg/ml-10 ml ampul Ada

2 Aminofilin Tablet Ada

3 Amitriptilin HCL 25 mg Tablet Ada

4 Amoksilin 125 mg/ 5ml Sirup Ada

5 Amoksisilin 250 mg Tablet Ada

6 Amoksisilin 500 mg Tablet Ada

7 Amlodipin 5& 10 mg Tablet Ada

8 Albendazol 400 mg Tablet Ada

9 Ambroxol 30 mg Tablet Ada

10 Antasida Sirup Ada

11 Antasida doen Tablet Ada

12 Antalgin 500 mg Tablet Ada

13 Anti Hemoroid Suppositoria Ada

14 Asam askorbat ( Vit C ) 50 mg Tablet Ada

15 Attalpugite Tablet Ada

16 Atropin Sulfat 0,25% mg/ml Ampul Ada

17 Atropin Sulfat 0,5 mg Tablet Ada


18 Atropin Sulfat 0,5 % Tetes Mata Ada

19 Acetil Systein Tablet Ada

20 Allupurinol 100 mg Tablet Ada

21 Allupurinol 100 mg Tablet Ada

22 Asiklovir 400 mg Tablet Ada

23 Benzatin Vial Ada

24 Besi II Sulfat Tablet Ada

25 Bevalex Salep Ada

26 Becefort Sirup Ada

27 Bedak Salycil Talcum Ada

28 Bethametasone Salep Ada

29 Bisoprolol 2,5 mg & 5 mg Tablet Ada

30 Cetirizin Tablet Ada

31 Cefadroxil Tablet Ada

32 Ciprofloxacin 500 mg Tablet Ada

33 Clindamycin 150mg Tablet Ada

34 Deksametason 0,5 mg Tablet Ada

35 Deksametason 5 mg/ml 1 ml Vial Ada

36 Diazepam 2 mg Tablet Ada

37 Dietilkarbamazin Sitrat 100 mg Tablet Ada


38 Difenhidramin HCL 10 mg/ml 1 ml Ampul Ada

39 Digoksina 0,25 mg Tablet Ada

40 Doksisiklin 100 mg Tablet Ada

41 Domperidone Tablet Ada

42 Dextral Sirup Ada

43 Ekstrak Bellafon 10 mg Tablet Ada

44 Etamox 250 Sirup Ada

45 Etafelin Tablet Ada

46 Eryra 500 Kapsul Ada

47 Ergotamin Tartrat 1mg + Kofeina Tablet Ada


50 mg

48 Ethyl Chlorida Semprot Ada

49 Etchant Gel 9 ml Vial Ada

50 Etambutol HCl 250 mg Tablet Ada

51 Epinefrine HCl 0,1% Ampul Ada

52 Rivanol 0,1% Botol Ada

53 Fenobarbital 50 mg/ml Ampul Ada

54 Fenobarbital 30 mg Tablet Ada

55 Fenoksimetil Pensilina 250mg & Tablet Ada


500 mg

56 Farsifen 200mg Tablet Ada


57 Fenol Gliserol 10% Tetes telinga Ada

58 Fitomenadion (vit k1) 10 mg/ml Ampul Ada

59 Fitomenadion (Vit K1) 10 mg Tablet Ada

60 Fluonazole 150 mg Tablet Ada

61 Furosemide 40 mg Tablet Ada

62 Garam Oralit Sachet Ada

63 Gentalex Salep Ada

64 Gentian Violet Botol Ada

65 Gentamicin Ampul Ada

66 Graxin Tablet Ada

67 Gliseril Guaiacolat Tablet Ada

68 Glibenclamid 5 mg Tablet Ada

69 G Premio Bond Sirup Ada

70 Hidroklorotiazide 25 mg Tablet Ada

71 Hidroortizon 2,5% Salep Ada

72 H2O2 Ampul Ada

73 Histigo Tablet Ada

74 Hustap Tablet Ada

75 Ibuprofen 200 mg Tablet Ada

76 Immersil Tablet Ada


77 Isoniazide (INH) 100 & 300 mg Tablet Ada

78 Kalium Hidroksida Salep Ada

79 Kalsium Laktat 500 mg Tablet Ada

80 Karbamazepin 200 mg Tablet Ada

81 Ketoconazole 200 mg Tablet Ada

82 Ketoconazole Salep Ada

83 Kinina Dihidroklorida 25%- 2ml Ampul Ada

84 Kinina Sulfat 222 mg Tablet Ada

85 Kloramfenikol 250 mg Kapsul Ada

86 Kloramfenikol 1% Salep mata Ada

87 Kloramfenikol 3% Tetes telinga Ada

88 Klorfeniramin Maleate (CTM) 4mg Tablet Ada

89 Klorpromazin 100 mg Tablet Ada

90 Kodein HCL 10 mg Tablet Ada

91 Kotrimoksazol Suspensi Ada

92 Kotrimoksazol Tablet Ada

93 Lorazepam 1mg Tablet Ada

94 Loratidin 10 mg Tablet Ada

95 Lidokaine Ampul Ada

96 Lansoprazol 30 mg Tablet Ada


97 Lexavon Sirup Ada

98 Magnesium Sulfat 40% Ampul Ada

99 Molavir Salep Ada

100 Molapect Sirup Ada

101 Metronidazol 500 mg Tablet Ada

102 Metronidazole Sirup Ada

103 Meloxicam 7,5 mg Tablet Ada

104 Metamizole Tablet Ada

105 Metformin Tablet Ada

106 Methylprednisolon Tablet Ada

107 Nebacetin Talcum Ada

108 Nebacetin ZK Salep Ada

109 Nutrivita Sirup Ada

110 Natrium Diclofenac 50 mg Tablet Ada

111 Natrium Fenitoina 100 & 30 mg Kapsul Ada

112 Natrium Tiroksin Tab Ada

113 Nistatin 100000 IU/G Tablet vaginal Ada

114 Nifedipine/ adalat oros 20 & 30 mg Tablet Ada

115 Novastan Tablet Ada

116 OBH Trofica Exp Sirup Ada


117 OBH Molex Sirup Ada

118 Oksitetrasiklin HCL 1% Salep mata Ada

119 Oksitetrasiklin HCL 3% Salep Ada

120 Oksitosin 10IU/ml Ampul Ada

121 Omeprazole Tablet Ada

122 Parasetamol Tablet Ada

123 Paracetamol 120mg/5 ml Sirup Ada

124 Prodermis Salep Ada

125 Piroxicam 10 mg Tablet Ada

126 Pilokarpin HCL 2% Tetes Mata Ada

127 Pirantel Pamoate 125 mg Tablet Ada

128 Piridoksin (Vit B6) 10 mg Tablet Ada

129 Pehacain Ampul Ada

130 Propiltiourasil Tablet Ada

131 Prednison 5mg Tablet Ada

132 Renadinac Tablet Ada

133 Ramolit Pulv Ada

134 Remco Cough Sirup Ada

135 Ranitidin 150 mg Tablet Ada

136 Reco Tetes Mata Ada


137 Retinol (Vit A) 200.000 IU Kapsul Ada

138 Rifampisin 300, 450, 600 mg Kapsul Ada

139 Risperidone 2mg Tablet Ada

140 Simvastatin 10 mg Tablet Ada

141 Salbutamol 2 mg Tablet Ada

142 Salisil bedak 2% Talkum Ada

143 Serum anti bias ular Polivalen 5 & Vial Ada


50 ml (SABU)

144 Sianokobalamin Ampul Ada

145 Salfero Tablet Ada

146 Streptomisin 1000mg Vial Ada

147 Tetrasiklin 250 mg Kapsul Ada

148 Tetrasiklin HCL 0,5 % Tetes Mata Ada

149 Vitamin b1 Tablet Ada

150 Ventolin Ampul Ada

151 Vitamin B Kompleks Tablet Ada

152 Zink Tablet Ada


BAB 8
ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA

8.1 Sumber Daya Manusia


Adapun sumber daya manusia yang terdapat di Puskesmas Medan
Johor adalah sebagai berikut :
NO Jabatan Jumlah

1 Dokter Umum 7

2 Dokter Gigi 3

3 Perawat 17

4 Asisten Apoteker 2

5 Bidan 10

6 Perawat Gigi 2

7 Ahli Gizi 2

8 Kesehatan Masyarakat 5

9 Analis 2

10 Sanitarian 1

11 Honorer 4

Total 55

Puskesmas Medan Johor memiliki tenaga kesehatan terdiri dari tenaga


medis, paramedis, dan staf administrasi lainnya. Dari tabel diatas dapat
dilihat sumber daya manusia berdasarkan jabatan di Puskesmas Medan
Johor yang terbanyak adalah Perawat yaitu sebanyak 17 orang dan paling
sedikit adalah sanitarian yang berjumlah hanya 1 orang.

Tabel 8.1 Daftar Tenaga Kesehatan di Puskesmas Medan Johor tahun 2019
No Nama Gol Jabatan Pendidikan
Terakhir

1 dr. Marlina IV/a Kepala Puskesmas S1 Kedokteran

2 Nurzakiah, S.Kep., III/d Kasubbag Tata Usaha S1 Kep + Ners


Ners

3 Dr. T. Fauziah IV/b Dokter Madya S1 Kedokteran


Fachriani

4 Dr. Dina Lolita IV/a Dokter Madya S1 Kedokteran


Daulay

5 Drg. Ekariny IV/b Dokter Gigi Madya S1 Kedokteran


Prasetya Situmorang Gigi + MKes

6 Dr. Nurhamisah IV/b Dokter Madya S1 Kedokteran


Lubis, MKM

7 Avita Meliyani, IV/a Perawat Madya S1 Kep+ Ners


S.Kep., Ners

8 Sridiyah IV/a Perawat Madya S1 Kep+ Ners


Prihatin,S.Kep, Ners

9 Meilati Pardosi, IV/a Penyuluh Kesehatan S1 Kesehatan


SKM Masyarakat Madya Masyarakat

10 Dr. Sri Ratna Dewi, IV/a Dokter Muda S1 Kedokteran


MKM + MKes
11 Drg. Marintan IV/a Dokter Gigi Muda S1 Kedokteran
Silaban Gigi

12 Drg. Mohammad III/d Dokter Gigi Muda S1 Kedokteran


Reza Harahap Gigi

13 dr. Elisabeth Masa III/c Dokter Umum Muda S1 Kedokteran


Oktiber Gea

14 dr. Tika Rizki Amelia III/b Dokter Umum Pertama S1 Kedokteran


Matondang

15 Susilawati,Amd.Kep III/d Perawat Penyelia SPK

16 Usmawati, Amd. III/d Asisten Apoteker Penyelia SMF


Farm

17 Oneng Aminah III/d Perawat Penyelia SPK

18 Magdalena Tarigan, III/d Perawat Muda S1 Kep + Ners


Skep .Ners

19 Tekini,A.md Farm III/d Assisten Apoteker Penyelia SMF

20 Eva Devianti III/d Penata Lab Kesehatan S1


Bangun,S. Kep Penyelia Keperawatan

21 Ernawati III/d Sanitarian Penyelia DIII


Sitanggang, AMKL Kesehatan
Lingkungan
22 Yuni Afrida III/d Peny. Kesh. Masy Muda S1 Kesehatan
Rangkuti,SKM Masyarakat
23 Trisfariani, S.Kep. III/d Perawat muda S1 Kep + Ners
Ners
24 Renny Zakhrani, III/d Peny. Kesh. Masy Muda S1 Kesehatan
SKM Masyarakat
25 Juliana Tarigan, III/c Perawat Muda S1 Kep +Ners
S.Kep, Ners
26 Ahmad III/c Perawat Muda S1 Kep +Ners
Suriadi,S.Kep, Ners
27 Ira Indah Putri III/c Bidan Muda D IV
Purba, STR,Keb Kebidanan
28 Sri Wahyuni,AMK III/b Perawat Pelaksana Lanjutan DIII
Keperawatan
29 Tetty Sianipar, III/b Perawat Pelaksana Lanjutan SI
AMK Keperawatan
30 Desi Ariani, SKM III/b Penata Laboratorium DIII Analisa +
Kesehatan Pelaksana SKM
Lanjutan
31 Fatimah, SST III/b Bidan Pertama D IV
Kebidanan
32 Venty Mariani III/b Peny. Kesh. Masy Muda S1 Kesehatan
Silalahi, SKM Masyarakat
33 Nurlaili III/a Perawat Gigi Pelaksana SPRG
Lanjutan
34 Irma Ariyanti III/a Bidan Pelaksana Lanjutan DIII
Lubis,A.M.Keb Kebidanan
35 Eva Emmy Sitepu, III/a Bidan Pelaksana Lanjutan DIII
A.Md.Keb Kebidanan
36 Mudhifah Husna, III/a Bidan Pelaksana Lanjutan DIII
A.Md.Keb Kebidanan
37 Erna Laely III/a Nutrisionis Pelaksana S1 Kesehatan
Dalimunthe, SKM Lanjutan Masyarakat
38 Citia Miranda, Amd. III/a Nutrisionis Pelaksana DIII Gizi
Gizi Lanjutan
39 Karina Nola A III/a Bidan Pelaksana Lanjutan DIII
Sinaga, A.Md.Keb Kebidanan
40 Rika Afriza, S.Kep, III/a Perawat Pertama S1 Kep +Ners
Ners
41 Novera Tarigan, III/a Bidan Pelaksana Lanjutan DIII
A.md.Keb Kebidanan
42 Tiorida Kebes Murni III/a Perawat Pelaksana Lanjutan DIII
Marbun Keperawatan
43 Junita Magdalena III/a Bidan Pelaksana Lanjutan DIII
Dachi A.Md.Keb Kebidanan
44 Dina Isnanda III/a Nutrisionis Pertama S1 Gizi
Hasibuan,S.Gz
45 Heldawati II/c Pranata Laboratorium DIII Analis
Sihotang,A.md. Pelaksana
An.Kes
46 Emma II/c Bidan Pelaksana DIII
Rosanna,A.md. Keb Kebidanan
47 Rini Herawati III/d Bidan Pelaksana DIII
Kebidanan
48 Etty Ramsauli III/d Perawat Pelaksana DIII
Sidabalok, AMK Keperawatan
49 Lenni Sari III/d Perawat Pelaksana DIII
Harahap,A.M.Kep Keperawatan
50 Vestina Br Ginting III/d Perawat Pelaksana DIII
AMK Keperawatan
51 Santi Adelina III/d Perawat Gigi Pelaksana DIII
Ketaren, AMKG Keperawatan
Gigi
Tabel 8.2 Daftar Tenaga Kesehatan di Puskesmas Medan Johor tahun 2019
No Nama NIP Golongan Jabatan

1 Ranita Azma Siregar,SKM - - Administrasi

2 Bambang - - Keamanan

3 Boymun - - Cleaning Service

4 Sari Indriani, AM.Keb - - Promosi Kesehatan

Penetapan Standar Ketenagaan Minimal Fasyankes (Standar


Ketenagaan Puskesmas dan Standar Ketenagaan Minimal Rumah Sakit)
Standar Ketenagaan Minimal SDMK Puskesmas menurut Permenkes
No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas pasal 16
SDMK Puskesmas terdiri dari Tenaga Kesehatan (Nakes) dan
tenaga non kesehatan. Jenis dan jumlah Nakes dan tenaga non kesehatan
dihitung berdasarkan analisis beban kerja, dengan mempertimbangkan
jumlah pelayanan yang diselenggarakan, jumlah penduduk dan
persebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas wilayah kerja, ketersediaan
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah kerja, dan
pembagian waktu kerja.
Jenis SDMK paling sedikit terdiri atas:
1. Dokter atau dokter layanan primer;
2. Dokter gigi;
3. Perawat;
4. Bidan;
5. Tenaga kesehatan masyarakat;
6. Tenaga kesehatan lingkungan;
7. Ahli teknologi laboratorium medik;
8. Tenaga gizi; dan
9. Tenaga kefarmasian.
Berdasarkan Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas pasal
16 diatas, Puskesmas Medan Johor sudah memiliki seluruh tenaga kesehatan
yang dibutuhkan sebagai standar ketenagaan puskesmas.
Dimuat dalam buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM
Kesehatan berdasarkan standar ketenagaan minimal dalam PERMENKES 75
Tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Tabel 8.3 Rencana Kebutuhan SDMK Puskesmas Kota/Desa Menurut


Permenkes 75 Tahun 2014
Puskesmas
Puskesmas Puskesmas Kawasan
Kawasan Kawasan Terpencil

No. Jenis Tenaga Perkotaan Pedesaan dan Sangat


Terpencil

Non Non Non


RI RI RI
RI RI RI

Dokter atau dokter


1 1 2 1 2 1 2
layanan primer

2 Dokter gigi 1 1 1 1 1 1

3 Perawat 5 8 5 8 5 8

4 Bidan 4 7 4 7 4 7

Tenaga Kesehatan
5 2 2 1 1 1 1
Masyarakat

Tenaga Kesehatan
6 1 1 1 1 1 1
Lingkungan

Ahli teknologi
7 1 1 1 1 1 1
laboratorium medik

8 Tenaga gizi 1 2 1 2 1 2

9 Tenaga kefarmasian 1 2 1 1 1 1
10 Tenaga administrasi 3 3 2 2 2 2

11 Pekarya 2 2 1 1 1 1

Jumlah 22 31 19 27 19 27

Keterangan:
Standar ketenagaan sebagaimana tersebut diatas:
1. Merupakan kondisi minimal yang diharapkan agar Puskesmas dapat
terselenggara dengan baik.
2. Belum termasuk tenaga di Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa.
Tabel 8.4 Rekapitulasi Rencana Kebutuhan SDMK di Puskesmas Medan
Johor
Puskesmas Medan JOHOR

(Rawat jalan)
No Jenis SDMK
Jml. SDMK Standard
Kesenjangan
saat ini SDMK

Dokter Layanan
1 Primer (Dokter 6 1 Lebih
Umum)

2 Dokter Gigi 3 1 Lebih

3 Bidan 8 4 Lebih

4 Perawat 18 5 Lebih

5 Tenaga Kesmas 4 2 Lebih

6 Tenaga Kesling 1 1 Cukup

7 Nutrisionis 1 1 Cukup

8 Apoteker 2 1 Cukup

9 Analis Laboratorium 2 1 Cukup


Tabel 8.4 menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia di Puskesmas Medan
Johor sudah melebihi standard SDM Kesehatan sebagai puskesmas rawat jalan.
BAB 9
PERUMUSAN MASALAH

9.1 Identifikasi Masalah


1. Masih tingginya jumlah penderita ISPA di Puskesmas Medan Johor.
2. Meningkatnya jumlah penderita DBD di Puskesmas Medan Johor.
3. Didapatinya pasien baru TB Paru tiap bulannya di wilayahPuskesmas
Medan Johor.
4. Meningkatnya jumlah penderita Diare di Puskesmas Medan Johor.
5. Masih tingginya jumlah penderita Hipertensi di Puskesmas Medan Johor.
6. Masih ada kelompok masyarakat yang belum memiliki jamban di
wilayah kerja Puskesmas Medan Johor.

9.2 Identifikasi Prioritas Masalah


Tabel 9.1 Susunan Akar Masalah dengan Metode USG
Nilai/ Susunan
Masalah U S G
Skor Prioritas
Masih tingginya jumlah penderita
4 3 5 14 2
ISPA
Meningkatnya jumlah penderita
4 4 4 12 3
DBD
Didapatinya pasien baru TB paru
5 5 5 15 1
tiap bulannya
Meningkatnya jumlah penderita
4 4 3 11 5
diare
Masih tingginya jumlah penderita
3 4 3 10 6
hipertensi
Masih ada kelompok masyarakat
5 4 3 12 4
yang belum memiliki jamban

Penentuan Nilai
1. Kami berdiskusi di puskesmas pada jam istirahat.
2. Kemudian kami mendiskusikan keenam masalah diatas dengan
memberikan pendapat masing masing
3. Cara kami menilai dan menentukan prioritas masalah adalah sebagai
berikut :
- U : Urgency, dinilai berdasarkan seberapa mendesaknya kasus
tersebut sehingga harus segera ditangani atau dicari solusinya.
- S : Seriousness, dinilai berdasarkan seberapa seriusnya kasus
tersebut dapat menimbulkan keparahan sehingga harus segera
ditangani
- G: Growth, dinilai berdasarkan seberapa besar perkembangan kasus
tersebut bila tidak ditangani.
Skor
5 :diberikan bila menurut peneliti kasus tersebut merupakan masalah
sangat berat
4 :diberikan bila menurut peneliti kasus tersebut merupakan masalah
besar
3 : diberikan bila menurut peneliti kasus tersebut merupakan masalah
sedang
2 :diberikan bila menurut peneliti kasus tersebut merupakan masalah
kecil
1 :diberikan bila menurut peneliti kasus tersebut merupakan masalah
sangat kecil

4. Lalu kami menyatukan pendapat masing-masing untuk mencapai skor


pada masing-masing masalah.

9.3 Identifikasi Penyebab Masalah


A Setelah memperoleh priortitas masalah yang ada di Puskesmas Medan
Johor dengan metode USG.
B Kami berkumpul untuk mencari akar masalah.
C Setiap orang mencari akar masalah dan kemudian menyatukan seluruh
akar masalah..
D Dari akar masalah tersebut, kami mengelompokkan seluruh akar
masalah.menjadi 4 kategori, yaitu akar masalah dari penderita TB Paru,
Masyarakat, Lingkungan dan Puskesmas.
1. Rendahnya tingkat pengetahuan akan
1. Kurangnya kepatuhan minum OAT bahaya penyakit TB
2. Kurangnya pengetahuan, kepedulian 2. Kurangnya kepedulian dan kesadaran
dan kesadaran terhadap pengobatan terhadap penularan penyakit TB paru
TB paru 3. Kurangnya pengetahuan masyarakat
3. Kurangnya kepedulian terhadap tentang tanda dan gejala TB paru
pencegahan penularan TB paru sehingga kurang waspada pada tanda
seperti etika batuk yang tidak benar, dan gejala yang dialami.
membuang dahak sembarangan, dan 4. Kondisi malnutrisi yang
tidak menggunakan masker mengakibatkan masyarakat rentan
terkena TB paru.

Penderita TB Paru Masyarakat

KASUS
TB
PARU

Puskesmas Lingkungan

1. Kurangnya dukungan keluarga


kepada penderita dalam
pengobatan TB paru.
1. Kurangnya penyuluhan tentang hal-
2. Rendahnya kepedulian keluarga
hal yang berkaitan tentang TB paru. dalam melakukan pengawasan
2. Kurangnya fasilitas pelayanan terhadap penderita TB Paru.
kesehatan gratis di puskesmas seperti 3. Kondisi pemukiman/ hunian yang
masker gratis. padat
4. Kurangnya lingkungan fisik rumah
yang sehat ( Ventilasi,
pencahayaan, kelembapan,
sanitasi)
9.3 Rekomendasi
A. Bagi Puskesmas
- Melakukan penyuluhan tentang TB Paru baik di Puskesmas maupun
dilingkungan masyarakat dengan media berupa Brosur danLeaflet
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
tentang TB paru.
- Membentuk petugas kesehatan khusus yang mampu memberikan
penjelasan kepada masyarakat tentang bahaya TB Paru dan
caramencegah penularan TB Paru.
- Membuka ruang konsultasi yang nyaman dan bersifat pribadi bagi
penderita TB dan keluarga tentang penyakit TB Paru agar mampu
menjadi faktor pendukung keberhasilan pengobatan TB.
- Melakukan pelacakan kasus TB agar setiap kasus terdokumentasi
dengan baik dan menjadi data yang representatif.
- Meningkatkan Pengetahuan tenaga kesehatan tentang TB Parumelalui
Pelatihan atau Mengikuti Seminar.
B. Bagi Masyarakat
- Lebih aktif belajar tentang cara mengenali gejala, pencegahan, dan
penularan TB Paru
- Segera memeriksakan diri jika yang bersangkutan sudah memiliki
faktor risiko yang tinggi.
C. Bagi Penderita TB
- Pasien mencatat dan membuat jadwal rutin untuk mengkonsumsiobat
OAT.
- Penderita agar lebih aktif dalam mencari informasi mengenai bahaya
penyakit TB Paru dan penularannya.
D. Bagi Lingkungan
- Agar menciptkan lingkungan fisik rumah yang sehat seperti ventilasi
dan pencahayaan yang cukup
- Mengurangi jumlah orang yang berada dalam satu rumah
agarmencegah penularan TB Paru.
- Agar keluarga membantu mengawasi penderita TB dalam
mengkonsumsi OAT untuk mendukung pengobatan yang teratur.

BAB 10
PENUTUP

10.1 Kesimpulan
1. Puskesmas Medan Johor yang berdiri sejak 1979/1980 merupakan
puskesmas yang melayani pasien berobat jalan dan rujukan. Puskesmas
Medan Johor memiliki wilayah kerja yang terdiri dari 3 kelurahan Kwala
Bekala, Pangkalan Mansyur, dan Gedung Johor. Berdasarkan data
demografi tahun 2019, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Medan Johor sebanyak 94.603 jiwa. Puskesmas Medan Johor juga
memiliki 2 puskesmas pembantu yaitu Kwala Bekala dan Gedung Johor.
2. Pola penyakit yang ditemukan di Puskesmas Medan Johor cukup
bervariasi baik penyakit yang menular, penyakit yang tidak menular, dan
penyakit berbasis imunisasi. Berdasarkan 10 penyakit terbesar di
Puskesmas Medan Johor, ISPA merupakan penyakit terbanyak yang
dijumpai selama tahun 2019 yaitu sebanyak 12.575 penderita, diikuti oleh
penyakit hipertensi dan diabetes mellitus. Kelompok penyakit menular
terbanyak yang dijumpai di Puskesmas Medan Johor adalah ISPA diikuti
TB Paru. Sedangkan kelompok penyakit tidak menular didominasi oleh
penyakit hipertensi sebanyak 4.067 kasus. Penyakit berbasis imunisasi
wajib yang masih ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Medan Johor
adalah penyakit TB paru sebanyak 184 kasus sepanjang Januari-Desember
2019. Penyakit berbasis imunisasi tidak wajib yang terjadi di wilayah kerja
Puskesmas Medan Johor yaitu DBD sebanyak 39 kasus dan cacar air 20
kasus.
3. Berdasarkan mini survey yang dilakukan, didapatkan tingkat pengetahuan
penderita tuberculosis menunjukkan kelompok responden dengan tingkat
pengetahuan baik 138 orang (75%). Faktor pelayanan kesehatan OAT
menunjukkan bahwa seluruh responden mendapati OAT yang selalu
tersedia. Sikap petugas kesehatan yang baik yaitu sebesar 163 orang
(88,6%). Perilaku sehat penderita tuberculosis menunjukkan kelompok
dengan perilaku sehat yang baik sebesar 174 orang (94,6%).Gambaran
pengawas menelan obat (PMO) menunjukkan kelompok dengan PMO
yang baik sebesar 151 orang (82,1%). Kepatuhan berobat penderita
tuberculosis menunjukkan kelompok yang patuh berobat sebesar 172
orang (93,5%). Dukungan keluarga penderita tuberculosis menunjukkan
kelompok dengan dukungan keluarga yaitu sebesar 161 orang (87,5%).
4. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Puskesmas Medan Johor telah
menerapkan Permenkes No. 75 Tahun 2014 sebagai acuan terbaru.
Puskesmas Medan Johor memiliki 55 tenaga kesehatan. Puskesmas Medan
Johor dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas dibantu oleh tata usaha
dan staf puskesmas, yang memiliki Tupoksi masing-masing dan saling
bekerja sama dalam mengerjakan setiap program yang telah direncanakan.
5. Puskesmas Medan Johor melaksanakan pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya dimulai dari perencanaan yang dilakukan melalui lokmin internal
rutin setiap bulan di mulai pada tahun 2019. Dimana pada tahun
sebelumnya program ini sangat jarang dilaksanakan. Minilok lintas
sektoral yang dilakukan setiap 3 bulan dengan memanggil jejaring
puskesmas, pemegang program, unsur MUSPIKA yang dipimpin oleh
kepala puskesmas. Setelah perencanaan program yang telah dipaparkan
oleh pemegang program akan dilaksanakan evaluasi jika terjadi kesalahan,
dengan mengadakan rapat mendadak secara singkat untuk langsung
mengevaluasi kesalahan-kesalahan tersebut. Dalam hal menggerakkan
dan melaksanakan , UPT Puskesmas Medan Johor tidak memiliki jadwal
tugas maupun kalender kerja tapi melaksanakan tugas sesuai tugas dan
wewenang yang telah ditetapkan.
6. Upaya Kesehatan yang menjadi program kerja puskesmas ialah Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP).
UKM dibagi menjadi esensial dan pengembangan. Yang termasuk
kedalam upaya kesehatan esensial puskesmas adalah:
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya KIA/KB yang bersifat UKM
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

Yang termasuk kedalam upaya kesehatan pengembangan puskesmas


adalah:
a. Upaya Kesehatan Jiwa
b. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
c. Upaya Kesehatan Indra
d. Upaya Kesehatan Lansia
e. Upaya Kesehatan Olah Raga
f. Upaya Kesehatan Kerja
g. Upaya Kesehatan Tradisional

Yang termasuk dalam UKP adalah:

a. Pelayanan Pemeriksaan Umum


b. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
c. Pelayanan Gawat Darurat
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan Kefarmasian
f. Pelayanana Laboratorium
7. Pembiayaan kesehatan Puskesmas Medan johor bersumber dari dana
APBN dan APBD. Dana APBN berasal dari anggaran kesehatan Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Dalam hal pengobatan pasien, UPT Puskesmas Medan Johor menerima
pasien BPJS, peserta KIS dan pasien umum. Untuk pasien yang berobat
secara umum, UPT Puskesmas Medan Johor tidak mengenakan biaya
pengobatan atau gratis. Sarana dan prasarana yang terdapat di Puskesmas
Medan Johor sudah terbilang cukup memadai, namun masih
belummemenuhi standar sarana dan prasarana yang diatur dalamPMK No.
75 tahun 2014.
8. Penyusunan perencanaan sumber daya manusia kesehatan pada tahun
2019 berdasarkan Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas pasal
16 diatas, Puskesmas Medan Johor sudah memiliki seluruh tenaga
kesehatan yang dibutuhkan sebagai standar ketenagaan puskesmas, namun
jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Medan Johor termasuk melebihi
standar yang dibutuhkan.
9. Setelah dilakukan skala prioritas dengan metode USG didapati bahwa TB
Paru merupakan prioritas utama masalah di puskesmas TB paru karena
masih didapatinya kasus baru setiap bulan.
10. Keterampilan klinis yang didapat di Puskesmas Medan Johor meliputi
wawancara dan pemeriksaan fisik pasien, cara melakukan pemeriksaan
laboratorium (KGD, Asam Urat, Kolesterol, Hb, tes HIV dan tes sifilis),
pemeriksaan rutin kehamilan,dan memberikan imunisasi.

10.2 Refleksi Kelompok

10.3 Refleksi Anggota Kelompok


Selama saya menjalani stase ilmu kesehatan masyarakat di
Puskesmas Medan Johor, saya menemukan beberapa kekurangan yang saya
temukan. Pertama, minimnya kegiatan penyuluhan pentingnya pencegahan
TBC paru di lingkungan-lingkungan sehingga mempengaruhi tingkat
kesadaran penduduk terhadap penularan TBC paru dilihat dari jumlah
kunjungan penderita TBC yang masih banyak datang berobat ke Puskesmas
Medan Johor. Kedua, ada beberapa kekurangan yang saya dapati seperti
pemberian obat antibiotik tidak tepat dosis hanya diberikan untuk 3 hari yang
seharusnya diberikan 5 sampai 7 hari. Hal ini mungkin disebabkan oleh
persediaan obat yang kurang. Kemudian tidak dijumpainya beberapa obat
yang dibutuhkan dokter.
Wulan Hikmah Rohani Silitonga ( 18010029 )

Selama saya mengikuti Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas


Medan Johor, saya menyaksikan beberapa kekurangan yang masih sering
ditemui terkait pelayanan kesehatan di Puskesmas Medan Johor. Salah satu
contohnya adalah tidak adanya penggunaan APD seperti handscoon saat
melakukan pemeriksaan laboratorium, contohnya untuk pemeriksaan HIV,
KGD, Asam Urat, dan kolesterol para petugas melakukannya tanpa
menggunakan handscoon. Untuk pembagian tugas dalam pelayanan
kesehatan juga masih berantkan. Sebagai contohnya sering sekali perawat
IGD tidak ditemukan ditempat, atau perawat yang bertugas memeriksa vital
sign pasien setelah registrasi sering meninggalkan tempatnya sehingga
keberlangsungan pelayanan menjadi terhambat. Namun di puskesmas ini juga
saya temukan banyak hal-hal yang sudah mengikuti peraturan kesehatan,
seperti pemakaian jarum suntik dan lancet sekali pakai. Para petugas medis
dan non-medis di Puskesmas Medan Johor ini juga memiliki attitude yang
baik, dan ramah terhadap semua pasien tanpa memandang status social pasien
tersebut.

Kartini Masniari Siburian (18010016)


Selama menjalani kks ilmu kesehatan masyarakat di puskesmas
medan johor, saya mendapati adanya beberapa hal yang tidak sesuai dengan
prosedur pelayanan kesehatan seharusnya, seperti saat saya sedang bertugas
dipoli umum, sebagian besar tenaga kesehatan disana tidak melakukan
pemeriksaan fisik yg menyeluruh terhadap pasien saat melakukan diagnosis
ataupun pemberian terapi, ketidaktersediaan tempat pemeriksaan fisik serta
ruang tindakan yg tidak memadai dan relatif sempit juga menjadi halangan
pelayanan kesehatan kepada pasien, dimana seharusnya hal ini tersedia lebih
baik lagi pada pelayanan kesehatan tingkat primer, selain itu juga saat
bertugas di laboratorium saya mendapati beberapa petugas kesehatan yg tidak
menggunakan handscoon saat melakukan tindakan pengambilan darah
perifer.
Putri Rahmi Maharani (18010014)

You might also like