You are on page 1of 12

Jurnal Manajemen Kesehatan STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo, Vol.2 No.

2 Oktober : 183-194

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN


BAGIAN MANAJEMEN DI RSUD
BHAKTI DHARMA HUSADA SURABAYA

Rindi Mailani*, Muhadi*


*Prodi Administrasi Rumah Sakit
STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo
rindimailani@gmail.com

ABSTRACK

Resources is one of the critical components in a service at the hospital, then it is proper
hospital perform a maintenance mechanism of human resources by taking into account
employees' work satisfaction and so on can evaluate the performance of hospital services
quality. This study aims to determine the effect of job satisfaction on employee performance
management section in General Hospital Bhakti Dharma Husada Surabaya. Based on data
from the first PBL students STIKES Foundation Hospital Dr. Soetomo, the Employee
Satisfaction Index analysis is based on the vision can be at 59.03%. This shows that the
employee satisfaction index is still below the minimum of 70%. This study uses a quantitative
descriptive analytical research. Data collection methods used questionnaires to 4 rating
scale (lichert). This study tried to assess the influence of the independent variable on the
dependent variable. Time approach used in this study, cross sectional study design, because
the study was done in a certain time period simultaneously to the variables studied. The
population which became a source of data in this study as well as sample research that
employees of the management of as many as 58 people. These results indicate that the effect of
job satisfaction on the performance had a positive and significant correlation to employee
performance. Based on the results of five dimensions of job satisfaction that occupational factor:
bosses, workers, coworker, promotions and salaries, the promotion factor and superiors Human
became the most influential factor on the performance of employees at General Hospital Bhakti
Dharma Husada Surabaya.

Keywords: Job Satisfaction, Employee Performanc

ABSTRAK

Sumberdaya manusia merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan


dalam sebuah pelayanan di rumah sakit, maka sudah selayaknya rumah sakit melakukan
suatu mekanisme pemeliharaan sumber daya manusia dengan memperhatikan kepuasan kerja
karyawannya dan mengevaluasi kinerja agar di dapat pelayanan rumah sakit yang berkualitas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan bagian manajemen di RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya. Berdasarkan data
PBL I mahasiswa STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya, pada analisis indek
kepuasan karyawan berdasarkan visi di dapat sebesar 59.03%. Hal tersebut menunjukkan
bahwa indek kepuasan karyawan masih di bawah minimal yaitu 70%. Penelitian ini
menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bersifat analitik. Metode pengumpulan
data yang digunakan menggunakan kuesioner dengan 4 skala penilaian (lichert). Penelitian
ini mencoba menilai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pendekatan
waktu yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu rancangan bangun cross sectional study,

89
Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja...(Rindi Mailani)

karena penelitian dilakukan pada periode waktu tertentu secara bersamaan terhadap variabel
yang diteliti. Populasi yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini sekaligus dijadikan
sampel penelitian yaitu karyawan bagian manajemen sebanyak 58 orang. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja memiliki korelasi yang positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian dari 5 dimensi
kepuasan kerja yaitu faktor: pekerjaan, atasan, rekan kerja, promosi dan gaji, pada faktor
promosi dan atasan menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan di
RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya.

Kata Kunci: Kepuasan Kerja, Kinerja Karyawan

LATAR BELAKANG memperbaiki atau meningkatkan kinerja


dari SDM organisasi di masa mendatang.
Pada era MEA (Masyarakat Ekonomi “Menciptakan lingkungan kerja yang
ASEAN) saat ini, setiap rumah sakit kondusif guna mendorong terciptanya
dituntut untuk mampu bersaing dengan sikap dan tindakan yang profesional dalam
rumah sakit-rumah sakit lainnya. Rumah menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
sakitdiharapkan mampu menghasilkan bidang dan tanggung jawabnya. Sumber
pelayanan yang berkualitas dengan harga daya manusia berperan dalam mengolah
yang kompetitif. Hal tersebut dapat dan memanfaatkan sumber daya dan
terwujud apabila rumah sakit memiliki material sehingga menjadi produk. Oleh
Sumber Daya Manusia yang kompeten karena itu untuk meningkatkan kinerja,
dibidangnya. Untuk itu diperlukan perlu diperhatikan agar sumber daya
manajemen SDM yang efektif agar tujuan manusia dapat bekerja secara efisien dan
organisasi dapat tercapai dengan baik. menampilkan kinerja yang bisa memberi
Salah satu hal yang perlu diperhatikan sumbangan terhadap produktivitas
dalam manajemen SDM adalah kinerja merupakan masalah mendasar dari
karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi berbagai konsep manajemen dan
tentunya sangat diharapkan oleh setiap kepemimpinan” Wulan (2011). Oleh
rumah sakit karenamendorong karena sumberdaya manusia merupakan
berkembangnya rumah sakit. Karyawan salah satu komponen yang sangat
yang kinerjanya baik menunjukkan hasil menentukan dalam sebuah pelayanan di
kerja yang tinggi sedangkan karyawan rumah sakit, maka sudah selayaknya
karyawan yang kinerjanya rendah rumah sakit melakukan suatu mekanisme
mewujudkan hasil kerja yang rendah. pemeliharaan sumber daya manusia
Peningkatan kinerja karyawan secara dengan memperhatikan kepuasan kerja
otomatis meningkatkan performa rumah karyawannya dan mengevaluasi kinerja
sakit. agar di dapat pelayanan rumah sakit yang
Mangkunegara(2006) “Sehubungan berkualitas.
dengan ini, kinerja SDM adalah prestasi
kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas Tabel 1 Analisis Indek Kepuasan
maupun kuantitas yang dicapai SDM Karyawan Berdasarkan Misi
persatuan periode waktu dalam Kata Kunci dan Indikator
No
melaksanakan tugas kerjanya, sesuai indikator IKK IKM NDR
dengan tanggungjawab yang diberikan 1 Pelayanan Terbaik
kepadanya”. Untuk mengetahui hasil a Mutu Pelayanan 59,03% 85,25% 4/1000
pekerjaan atau kinerja karyawan b Kepuasan 59,67 85,25% 4,7%
diperlukan evaluasi kinerja. Evaluasi Berdasarkan data PBL I mahasiswa
kinerja dapat dipergunakan untuk STIKES Dr. Soetomo Surabaya di RSUD
Bhakti Dharma Husada Surabaya, pada
Jurnal Manajemen Kesehatan STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo, Vol.2 No.2 Oktober : 183-194

analisis IKK berdasarkan visi didapat No


Karakteristik
Jumlah %
sebesar 59, 03%. Hal tersebut responden
menunjukkan bahwa IKK masih di bawah Total 58 100
minimal yaitu 70%. Oleh karena itu 4 Lama Bekerja
peneliti ingin mengetahui lebih lanjut IKK 0 - 4 tahun 8 14
5 - 8 tahun 44 76
pada bagian manajemen dan pengaruhnya
9 - 11 tahun 0 0
terhadap kinerja karyawannya.
≥ 12 tahun 6 10
Total 58 100
METODE PENELITIAN
5 Status
Nikah 52 90
Penelitian ini merupakan penelitian Belum menikah 6 10
deskriptif kuantitatif. Desain penelitian ini
Total 58 100
bersifat analitik.Penelitian dilaksanakan 6 Gaji
pada bulan Juni sampai dengan Juli 2016 2 - 3,5 juta 41 71
dibagian manajemen RSUD Bhakti 3,6 - 4,1 juta 9 17
Dharma Husada Surabaya.Populasi dari 4,2 - 4,7 juta 4 6
penelitian ini adalah karyawan bagian ≥4,8 juta 4 6
manajemen RSUD Bhakti Dharma Total 58 100
Husada. Sampel dari penelitian ini ialah 7 Penghasilan Tambahan
seluruh karyawan bagian manajemen ada 32 55
RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya tidak ada 26 45
yang berjumlah 48 orang.Metode yang Total 58 100
digunakan peneliti ialah sampling
jenuh.Instrumen penelitian yang Karakteristik responden berdasarkan umur
digunakan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dari 58 responden,
menggunakan kueisoner.Analisis data sebagian besar yang dominan bekerja pada
yang diperoleh dalam penelitian ini akan bagian manajemen berusia 29 sampai
dilakukan dengan menggunakan SPSS. dengan 39 tahun yaitu sebanyak 38 orang
Metode analisis data dalam penelitian ini (65%).Karakteristik berdasarkan jenis
dengan menggunakan regresi linier. kelamin menunjukkan bahwa dari 58
responden mayoritas adalah perempuan
HASIL yaitu sebanyak 35 orang (60%) dan 23
Tabel 2 Karakteristik Responden orang (40% ) adalah laki-laki.
Karakteristik responden berdasarkan
Karakteristik tingkat pendidikan terakhir dapat diketahui
No Jumlah %
responden
bahwa karyawan RSUD Bhakti Dharma
1 Umur
Husada Surabaya bagian manajemen
a. 18 - 28 8 14
tingkat pendidikan terakhir yang paling
b. 29 - 39 38 66
dominan adalah S1 yaitu sebanyak 46
c. 40 - 49 4 7
d. ≥ 50 8 14
orang (79%).Karakteristik berdasarkan
Total 58 100
lama bekerja diketahui bahwa sebagian
2 Jenis Kelamin besar karyawan yang dominan lama
Perempuan 35 60 bekerja pada RSUD Bhakti Dharma
Laki - laki 23 40 Husada Surabaya bagian manajemen
Total 58 100 adalah mayoritas sudah bekerja selama 5
3 Pendididkan sampai dengan 8 tahun yaitu 44 orang
SMA/SMK 4 7 (76%). Karakteristik berdasarkan status
D3 4 7 sebagian besar karyawan RSUD Bhakti
S1 46 79 Dharma Husada Surabaya bagian
S2 4 7 manajemen berstatus sudah menikah yaitu

91
Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja...(Rindi Mailani)

sebanyak 52 orang (90%). Karakteristik menunjukkan bahwa dari 58 responden


responden berdasarkan gaji karyawan sebagian besar karyawan RSUD Bhakti
bagian manajemen RSUD Bhakti Dharma Dharma Husada Surabaya bagian
Husada Surabaya sebagian besar manajemen mempunyai penghasilan
berpenghasilan 2 - 3,5 juta yaitu sebanyak tambahan yaitu sebesar 32 orang (55%).
41 orang (71%). Karakteristik responden
berdasarkan penghasilan tambahan

Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Identifikasi Kepuasan Kerja Terhadap Pekerjaan di RSUD Bhakti
Dharma Husada Surabaya Tahun 2016

SS S TS STS
No Kepuasan kerja terhadap pekerjaan
n % n % n % n %
Pekerjaan sesuai kompetensi
1 8 13,8 41 70,7 8 13,8 1 1,7
Bekerja harus menggunakan lebih
2 dari satu keahlian untuk 13 22,4 44 75,9 1 1,7 0 0
menyelesaikan tugas
Sarana dan prasarana ATK sudah
3 memadai 0 0 28 48,3 29 50,0 1 1,7

Berdasarkan Tabel 3 di atas menunjukkan untuk menyelesaikan tugas sebagian besar


bahwa kepuasan kerja terhadap pekerjaan mengemukakan setuju sebanyak 44 orang
sesuai kompetensi sebagian besar (75.8%). Dan berdasarkan kepuasan
responden mengemukakan setuju yaitu terhadap sarana dan prasarana ATK
sebanyak 41 orang (70.7%). Berdasarkan sebagian besar mengemukakan tidak
kepuasan terhadap lebih dari satu keahlian setuju sebanyak 29 orang (50.0%)

Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Identifikasi Kepuasan Kerja Terhadap Atasan di RSUD Bhakti
Dharma Husada Surabaya Tahun 2016

SS S TS STS
No Kepuasan kerja terhadap atasan
n % n % n % n %
Kebijakan dan kedisiplinan yang
1 diberikan oleh atasan 8 13,8 43 74,1 7 12,1 0 0

Atasan harus bersedia


2 mendengarkan masalah-masalah 27 46,6 29 50,0 1 1,7 1 1,7
yang berkaitan dengan pekerjaan
Atasan harus bersedia membantu
jika anda mngalami kesulitan dalam
3 menyelesaikan tugas 22 37,9 35 60,3 0 0 1 1,7

Berdasarkan Tabel 4 di atas kepuasan perhatian karena di bandingkan dengan


kerja terhadap atasan, pada kebijakan dan lainnya frekuensi tersebut lebih dominan.
kedisiplinan dari atasan terdapat responden Sedangkan pada atasan mendengarkan
yang menyatakan tidak setuju sebesar 7 masalah yang berkaitan dengan pekerjaan,
orang (12.1%) hal tersebut perlu menjadi sebagian besar yaitu 29 orang (50.0%)
Jurnal Manajemen Kesehatan STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo, Vol.2 No.2 Oktober : 183-194

menyatakan setuju. Atasan harus bersedia responden menyatakan setuju yaitu


membantu jika mengalami kesulitan dalam sebanyak 35 orang (60.3%).
menyelesaikan tugas, sebagian besar

Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Identifikasi Kepuasan Kerja Terhadap Rekan Kerja di RSUD
Bhakti Dharma Husada Surabaya Tahun 2016

Kepuasan kerja terhadap SS S TS STS


No
rakan kerja n % n % n % n %
1 Rekan kerja saling membantu
dalam mengatasi kesulitan
24 41,4 33 56,9 0 0 1 1,7
menyelesaikan tugas
pekerjaan
2 Hubungan & komunikasi
dengan rekan kerja pada
12 20,7 37 63,8 9 15,5 0 0
setiap bagian terjalin dengan
baik
3 Tanggungjawab rekan kerja
terhadap hasil pekerjaannya 5 8,6 43 74,1 9 15,5 1 1,7

Berasarkan kepuasan kerja terhadap rekan responden menyatakan setuju yaitu 37


kerja, pada pernyataan rekan kerja saling orang (63.8%). Berdasarkan
membantu dalam mengatasi kesulitan tanggungjawab rekan kerja terhadap hasil
menyelesaikan tugas pekerjaan, sebanyak pekerjaannya sebagian besar responden
33 orang (56.9%) menyatakan setuju. menyatakan setuju yaitu sebesar 43 orang
Selanjutnya pada hubungan & komunikasi (74.1%).
terjalin dengan baik, sebagian besar

Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Identifikasi Kepuasan Kerja Terhadap Promosi di RSUD Bhakti
Dharma Husada Surabaya Tahun 2016

Kepuasan kerjaterhadap SS S TS STS


No
promosi n % n % n % n %
1 Mengembangkan potensi diri
di tempat bekerja sesuai 16 27,6 36 62,1 5 8,6 1 1,7
dengan jabatan

2 Jabatan yang sesuai


kompetensi sangatlah penting 17 29,3 40 69,0 0 0 1 1,7

3 Prestasi di tempat kerja sangat


memungkinkan untuk
mendapatkan peluang 13 22,4 34 58,6 9 15,5 2 3,4
promosi jabatan (kenaikan
jabatan)

Berdasarkan Tabel 6 di atas pada ini dominan responden menyatakan setuju


kesempatan mengembangkan potensi diri yaitu 36 orang (62.1%). Selanjutnya jabatan
di tempat kerja sesuai dengan jabatan saat yang sesuai kompetensi sangatlah penting,

93
Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja...(Rindi Mailani)

40 orang (69.0%) menyatakan setuju. peluang promosi jabatan sebagian besar


Prestasi di tempat kerja sangat responden menyatakan setuju yaitu
memungkinkan untuk mendapatkan sebanyak 34 orang (58.6%).

Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Identifikasi Kepuasan Kerja Terhadap Gaji di RSUD Bhakti
Dharma Husada Surabaya Tahun 2016

Kepuasan kerja terhadap SS S TS STS


No
gaji n % n % N % n %
1 Gaji yang diterima sudah
sesuai dengan beban kerja 3 5,2 41 70,7 11 19,0 3 5,2
2 Insentif dapat
meningkatkan motivasi 16 27,6 37 63,8 4 6,9 1 1,7
kerja
3 Gaji sudah cukup untuk
memenuhi kebutuhan 3 5,2 37 63,8 14 24,1 4 6,9
hidup

Berdasarkan Tabel 7 di atas dapat responden yang menyatakan tidak setuju


diketahui bahwa pada pernyataan gaji berjumlah 14 orang (24.1%), jika
sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan dibandingkan dengan persentase
hidup, pernyataan tidak setuju lainnya, hasil
persentase ini paling dominan.

Tabel 8. Rekapitulasi Hasil Identifikasi Kinerja Karyawan Bagian Manajemen RSUD Bhakti
Dharma Husada Surabaya Tahun 2016

SS S TS STS
No Kinerja
N % n % n % n %
1 Hasil pencapaian kerja sesuai 8 13,8 45 77,6 5 8,6 0 0
dengan tugas pokok dan fungsi

2 Menyelesaikan pekerjaan 6 10,3 45 77,6 6 10,3 1 1,7


dengan teliti
3 Menyelesaikan pekerjaan harus 6 10,3 46 79,3 5 8,6 1 1,7
tercapai sesuai dengan target
yang diberikan atasan
4 Penentuan target dengan SPM 6 10,3 47 81,0 4 6,9 1 1,7
5 Kehadiran harus 100% per 13 22,4 26 44,8 18 31,0 1 1,7
bulan
6 Kerja sama baik antar pegawai 21 36,2 36 62,1 0 0 1 1,7
di setiap bagian
7 bekerja sama dalam satu tim 18 31,0 39 67,2 0 0 1 1,7

Berdasarkan Tabel 8 di atas dapat dilihat kerjasudah sesuai dengan tugas pokok dan
dari kinerja berdasarkan hasil pencapaian fungsi sebagian besar menyatakan setuju
Jurnal Manajemen Kesehatan STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo, Vol.2 No.2 Oktober : 183-194

yaitu 45 orang (77.6%). Berdasarkan masih masuk dalam kategori produktif


penyelesaian pekerjaan dengan teliti karena memiliki rentang 29 – 39 tahun.
sebagian besar menyatakan setuju yaitu 45 Karakteristik jenis kelamin menunjukkan
orang (77.6%). Dilihat dari kinerja bahwa mayoritas responden adalah
berdasarkan penyelesaian pekerjaan perempuan yaitu sebanyak 35 orang
tercapai sesuai target sebagian besar (60%), sedangkan laki – laki sebanyak 23
menunjukkan setuju yaitu 46 orang orang (40%). Berdasarkan pada tingkat
(79.3%). pendididikan terakhir dapat di ketahui
Dilihat dari kinerja berdasarkan penentuan bahwa karyawan bagian manajemen yang
target disesuaikan dengan SPM sebagian palinng dominan adalah S1 yaitu sebanyak
besar menyatakan setuju yaitu 47 orang 46 orang (79%). Hal tersebut
(81%). Kinerja berdasarkan kehadiran menunjukkan bahwa karakteristik
100% dalam sebulan sebagian besar berdasarkan pendidikan terakhir sudah
menunjukkan setuju yaitu sebesar 26 orang cukup baik.
(44,8%) namun selanjutnya 18 orang Berdasarkan lama kerja dari hasil
(31,0%) menyatakan tidak setuju, 13 orang penelitian menunjukkan bahwa mayoritas
(22,4%) menyatakan sangat setuju dan 1 karyawan bagian manajemen sebagian
orang (1,7%) menyatakan sangat tidak besar lama kerja selama 5 – 8 tahun yaitu
setuju. Kinerja berdasarkan adanya sebanyak 44 orang (76%). Kondisi ini
kerjasama sebagian besar menyatakan sekaligus mencerminkan bahwa karyawan
setuju yaitu sebesar 36 orang (62.1%) dan bagian manajemen memiliki pegawai yang
kinerja berdasarkan adanya kerjasama berpengalaman cukup banyak, karena
dalam satu tim sebagian besar menyatakan masa kerja yang cukup lama. Hal tersebut
setuju yaitu 39 orang (67.2%). sesuai dengan pendapat (Fahmi, 2013)
Dapat dilihat dari ke tujuh pernyataan masa kerja adalah masa kerja pendek dan
yang perlu menjadi perhatian yaitu pada lama memberi pengaruh pada pengalaman
pernyataan ke 5 karena yang menyatakan dari seorang karyawan. Semakin lama
tidak setuju lebih banyak dibandingkan masa kerja maka pengalaman yang
dengan lainnya. dimiliki semakin matang.
Karakteristik berdasarkan status
PEMBAHASAN menunjukkan sebagian besar karyawan
bagian manajemen berstatus sudah
Karakteristik responden menikah. Salah satu riset menunjukkan
Analisis karakteristik penelitian ini bahwa karyawan yang menikah lebih
meliputi: umur, jenis kelamin, pendidikan, sedikitabsensinya, mengalami pergantian
lama bekerja status, gaji dan penghasilan yang lebih rendah, dan lebih puas
tambahan. Sampel dalam penelitian ini denganpekerjaan mereka daripada rekan
pada awalnya 61 orang namun pada sekerjanya yang bujangan. Pernikahan
akhirnya hanya 58 sampel yang memenuhi memaksakan peningkatan tanggung jawab
untuk penelitian karena 2 dari responden yang dapat membuat suatu pekerjaanyang
sedang izin cuti melahirkan dan 1 tetap menjadi lebih berharga dan penting
responden izin sakit. (Robbins, 2006)
Berdasarkan hasil penelitian umur Berdasarkan gaji, hasil dari analisa
responden menunjukkan bahwa dari 58 menunjukkan sebagian besar karyawan
responden, sebagian besar yang dominan bagian manajemen berpenghasilan 2 – 3.5
bekerja pada bagian manajemen berusia 29 juta sebanyak 41 orang (71%). Gaji
– 39 tahun. Menurut Depkes RI (2013) merupakan imbalan yang diberikan
menyatakan bahwa usia produktif antara perusahaan kepada karyawannya,
15 – 54 tahun. Sehingga umur responden karena karyawan telah memberikan
tenaga dan pikirannya kepada

95
Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja...(Rindi Mailani)

perusahaan. Oleh karenanya sebaiknya


gaji yang diberikan perusahaan Kepuasan Kerja Berdasarkan Atasan
haruslah sesuai dengan ketentuan yang Terhadap Kinerja Karyawan Bagian
berlaku dan sesuai dengan beban kerja Manajemen di RSUD Bhakti Dharma
yang diberikan kepada karyawan yang Husada Surabaya Tahun 2016
pada akhirnya dapat memberikan Dalam meningkatkan produktifitas kerja
kepuasan kepada karyawan. Hal ini karyawan, peranan atasan sangatlah
sesuai dengan pendapat Menurut Luthans penting. Atasan dalam melaksanaan
(2006) dalam Wibowo (2008), bahwa pembinaan karyawan mutlak diperlukan
dalam pembayaran gaji atau upah, untuk memberikan motivasi atau dorongan
pegawai menginginkan sistem upah dan dan semangat kerja kepada setiap
kebijakan promosi yang adil, tidak karyawan, sehingga produktifitas kerja
meragukan dan sesuai dengan harapan. karyawan dapat ditingkatkan dan tujuan
Berdasarkan penghasilan tambahan, organisasi dapat dicapai secara efektif dan
menunjukkan bahwa dari 58 responden efisien. Selain itu hubungan dan
sebagian besar karyawan bagian komunikasi atasan dengan karyawan pun
manajemen mempunyai penghasilan harus berjalan dengan harmonis.
tambahan yaitu sebesar 32 orang (55%). Hal tersebut sama kaitannya dengan yang
di kemukakan oleh (Siagian, 1998) tentang
Kepuasan Kerja Berdasarkan Human Relations bahwa keseluruhan
Pekerjaan Terhadap Kinerja Karyawan hubugan, baik yang bersifat formal antara
Bagian Manajemen RSUD Bhakti atasan dengan bawahan, atasan dengan
Dharma Husada Surabaya Tahun 2016 atasan serta bawahan dengan bawahan
Berdasarkan pada analisa hasil uji regresi yang lain harus dibina dan dipelihara
menunjukkan kepuasan terhadap pekerjaan sedemikian rupa hingga tercipta suatu
tidak mempunyai pengaruh yang teamwork dan suasana kerja yang intim
signifikan yaitu 0,233 >0.05. Meskipun dan harmonis dalam rangka pencapaian
tidak berpengaruh namun berdasarkan tujuan.
frekuensi distribusi perlu menjadi Berdasarkan hasil frekuensi distribusi pada
perhatian yaitu pada sarana dan prasarana pernyataan kebijakan dan kedisiplinan
ATK, karena 50% karyawan menyatakan pegawai yang di berikan atasan sudah
bahwa sarana dan prasarana ATK belum cukup baik yaitu 43 orang (74.1%)
memadai. menyatakan setuju. Sedangkan pada
Menurut Gouzali (2000) menyebutkan pertanyaan tentang atasan bersedia
bahwa keseluruhan sarana dan prasarana mendengarkan masalah-masalah yang
kerja yang ada di sekitar pekerjaan dapat berkaitan dengan pekerjaan sebagian besar
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan. menyatakan setuju yaitu 29 orang (50,0%)
Ketersediaan alat tulis kantor sangatlah namun pada pernyataan sangat setuju juga
berpengaruh terhadap tingkat produktifitas cukup banyak dan perlu diperhatikan
pada karyawan. Oleh karenanya, demi karena hal tersebut menunjukkan bahwa
mendapatkan performa yang baik dari para karyawan menginginkan adanya perhatian
karyawan, hendaknya memenuhi semua dari atasan atas keluhan-keluhan masalah
kebutuhan ATK karyawan. Tidak semua yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.
jabatan karyawan membutuhkan jenis Selanjutnya untuk atasan harus bersedia
peralatan yang sama. Pastikan dalam membantu jika karyawan mengalami
pemenuhannya mereka mendapatkan alat kesulitan dalam menyelesaikan tugas, 35
yang mereka inginkan sesuai dengan tugas orang (60,3%) menyatakan setuju dan 22
dan jabatan mereka karena hal ini orang (37,95) menyatakan sangat setuju
berkaitan dengan efisiensi anggaran sisanya 1 orang (1,7%) menyatakan sangat
belanja ATK kantor. tidak setuju. Berdasarkan uji regresi di
Jurnal Manajemen Kesehatan STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo, Vol.2 No.2 Oktober : 183-194

dapat bahwa kepuasan kerja terhadap Berdasarkan penelitian uji regresi


atasan memiliki pengaruh yang signifikan kepuasan rekan kerja terhadap kinerja
yaitu 0,000<0.05. memperoleh signifikan 0,653>0.05 hal
tersebut menunjukkan bahwa kepuasan
Kepuasan Kerja Berdasarkan Rekan terhadap rekan kerja tidak berpengaruh
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan signifikan terhadap kinerja.
Bagian Manajemen di RSUD Bhakti
Dharma Husada Surabaya Tahun 2016 Kepuasan Kerja Berdasarkan Promosi
Hubungan kerja antar karyawan sangat Terhadap Kinerja Karyawan Bagian
diperlukan dalam melakukan pekerjaan Manajemen di RSUD Bhakti Dharma
terutama bagi karyawan yang bekerja Husada Surabaya Tahun 2016
secara berkelompok, apabila terjadi Promosi merupakan kesempatan untuk
konflik yang timbul dapat memperkeruh berkembang dan maju yang dapat
suasana kerja dan menurunkan semangat mendorong karyawan untuk lebih baik
kerja karyawan. Hubungan kerja yang atau lebih bersemangat dalam melakukan
tidak baik terungkap dalam gejala-gejala suatu pekerjaan dalam lingkungan
adanya kepercayaan yang rendah, dan organisasi. Dengan adanya promosi, pasti
minat yang rendah dalam pemecahan karyawan akan merasa dihargai,
masalah dalam organisasi. diperhatikan, dibutuhkan dan diakui
Ketidak percayaan secara positif kemampuan kerjanya oleh manajemen
berhubungan dengan komunikasi antar sehingga mereka akan menghasilkan
pribadi pekerja dan ketegangan outputyang tinggi serta akan mempertinggi
psikologikal dalam bentuk kepuasan loyalitas.
pekerjaan yang rendah, penurunan dari Berdasarkan penelitian uji regresi
kondisi kesehatan dan rasa diancam oleh kepuasan promosi mempunyai pengaruh
Atasan dan rekan-rekan kerjanya, serta yang signifikan terhadap kinerja yaitu
berdampak pada komitmen individu dalam 0,000<0,05. Berdasarkan (Robbins, 2001)
suatu organisasi (Munandar, 2001). Oleh menyatakan bahwa promosi akan
karena itu hubungan dan komunikasi yang memberikan kesempatan untuk
baik dan harmonis antar rekan kerja pertumbuhan pribadi, tanggung jawab
sangatlah penting untuk keberlangsungan yang lebih banyak, dan status sosial yang
produktifitass kerja karyawan. meningkat. Apabila promosi dibuat dengan
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi, cara yang adil diharapkan mampu
pada pernyataan rekan kerja harus saling memberikan kepuasan kepada karyawan.
membantu dalam mengatasi kesulitan Sedangkan Menurut Luthans (2006)
menyelesaikan tugas pekerjaan sudah menyatakan bahwa “Kesempatan
cukup baik yaitu 33 orang (56.9%) promosimengakibatkan pengaruh yang
menyatakan setuju. Namun pada hubungan berbeda terhadap kepuasan kerja karena
dan komunikasi dengan rekan kerja terjalin adanya perbedaan balas jasa yang
dengan baik dan rekan kerja bertanggung diberikan”.
jawab atas hasil pekerjaannnya yang Hasil penelitian ini sesuai dengan
menyatakan tidak setuju cukup banyak, hal penelitian Simanjuntak (2015) promosi
tersebut perlu menjadi perhatian sesuai jabatan berpengaruh positif dan signifikan
dengan ulasan di atas karena hal tersebut terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Riau
dapat terjadi karena adanya konflik antar Media Grafika/ Tribun Pekanbaru.
antar rekan kerja atau kurangnya
komunikasi sehingga hubungan yang Kepuasan Kerja Berdasarkan Gaji
harmonis pun tidak tercapai. Jika masalah Terhadap Kinerja Karyawan Bagian
tersebut terus terjadi maka berpengaruh Manajemen di RSUD Bhakti Dharma
terhadap produktifitas kerja karyawan. Husada Surabaya Tahun 2016

97
Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja...(Rindi Mailani)

Pada prinsipnya gaji merupakan hak yang dengan balas jasa atau kompensasi,
harus diterima oleh karyawan. Kepuasan karyawan akan dapat memenuhi
gaji yang diterima pada dasarnya kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial,
tergantung dari persepsi karyawan. dan egoistiknya sehingga memperoleh
Kompensasi yang diterima karyawan kepuasan kerja dari jabatannya. Namun
sesuai atau bahkan melebihi apa yang pada RSUD Bhakti Dharma Husada
dipersepsikannya akan menimbulkan rasa Surabaya berdasarkan uji regresi
puas pada diri karyawan, sehingga menunjukkan bahwa kepuasan gaji
karyawan akan meningkatkan kinerja yang terhadap kinerja karyawan mempunyai
telah dicapainya saat ini (Sunyoto, 2012). signifikan 0,021 dan >0,05 hal tersebut
Berdasarkan hasil analisa dari 3 faktor menunjukkan kepuasan terhadap gaji tidak
yang ditentukan pada pernyataan gaji yang mempunyai pengaruh pengaruh terhadap
diterima sudah sesuai dengan beban kerja, kinerja. Penelitian Subakti Syaiin (2008)
yang menyatakan tidak setuju cukup juga menyebutkan variabel kepuasan
banyak begitu pula dengan pertanyaan gaji terhadap gaji ternyata tidak mempunyai
yang diterima sudah cukup memenuhi pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
kebutuhan hidup kelurga. Hal tersebut pegawai.
menunjukkan bahwa karyawan merasa
kurang puas. Kinerja Karyawan Bagian Manajemen
Bila gaji dilihat sebagai adil yang Rumah Sakit di RSUD Bhakti Dharma
didasarkan pada tuntutan pekerjaan, Husada Surabaya Tahun 2016
tingkat ketrampilan individu, dan standar Berdasarkan hasil analisis kinerja
pengupahan komunitas, kemungkinan karyawan yang terdiri dari 7 pernyataan
besar akan dihasilkan kepuasan”. Semakin pada kuesioner menunjukkan cukup baik.
tinggi tingkat pendidikan karyawan, maka Namun pada tingkat kehadiran 100% per
semakin tinggi pula tingkat kemungkinan bulan yang menyatakan tidak setuju cukup
karyawan tersebut melakukan banyak di bandingkan dengan pernyataan
perbandingan sosial dengan karyawan lainnya. Tingkat kehadiran tersebut
bandingan yang sama di luar perusahaan. berhubungan dengan kedisiplinan.
Jika gaji yang diberikan perusahaan lebih Rendahnya tingkat disiplin kerja pegawai
rendah dibandingkan dengan gaji yang sering kali dikeluhkan oleh berbagai pihak
berlakudi perusahaan yang sejenis dan karena menyebabkan rendahnya kualitas
memiliki tipe yang sama, maka akan pelayanan yang mereka dapatkan. Hal
timbul ketidakpuasan kerja karyawan tersebut perlu menjadi perhatian untuk
terhadap gaji. Oleh karena itu gaji harus menyadarkan pegawai tentang kedisiplinan
ditentukan sedemikian rupa agar kedua pegawai, karena jika dibiarkan akan
belah pihak (karyawan dan perusahaan) menimbulkan dampak buruk. Salah satu
merasa sama-sama diuntungkan. cara mengatasi faktor penghambat dalam
Karenakaryawan yang merasa puas dengan peningkatan disiplin kerja pegawai adalah
gaji yang diterimanya, maka dapat pendekatan yang dilakukan oleh seorang
menciptakan kepuasan kerja yang pimpinan, dimana pimpinan dapat
diharapkan berpengaruh pada menjelankan fungsi kepemimpinannya
kinerjakaryawan.Begitu pula Menurut agar para pegawai tidak lagi melanggar
(Handoko, 2001), yang menyatakan bahwa aturan-aturan atau ketentuan-ketentuan
“Ketidakpuasan sebagai besar karyawan yang telah dibuat dan disepakati. Selan itu
terhadap besarnya kompensasi sering juga hendaknya para pegawai dapat
diakibatkan adanya perasaan tidak meningkatkan lagi disiplinnya dengan
diperlakukan dengan adil dan layak dalam tujuan memperoleh prestasi yang lebih
pembayaran mereka”. Pendapat serupa tinggi lagi di kantor. Usaha dalam
dikemukakan (Hasibuan, 2001) bahwa mengatasi ketidakdisiplinan pegawai
Jurnal Manajemen Kesehatan STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo, Vol.2 No.2 Oktober : 183-194

tersebut dapat dilakukan oleh pimpinan pertanyaan semua pertanyaan


dengan menjalankan fungsi menggambarkan presentase
kepemimpinannya. responden yang menyatakan sangat
tidak setuju cukup banyak.
KESIMPULAN 2. Hasil identifikasi kinerja karyawan di
1. Hasil identifikasi kepuasan kerja bagian manajemen di RSUD Bhakti
karyawan bagian manajemen di RSUD Dharma Husada Surabaya dari tujuh
Bhakti Dharma Husada Surabaya pertanyaan, pada tingkat kehadiran
dilihat dari 5 dimensi spesifik yaitu: harus 100% per bulan cukup banyak
pekerjaan itu sendiri, atasan, teman responden yang menyatakan tidak
kerja, promosi, dan gaji menunjukkan setuju yaitu 18 orang (31%). Hal
tingkat kepuasan yang bervariasi yaitu: tersebut dapat terjadi pada keadaan
a. Kepuasan terhadap pekerjaan dimana karyawan sakit dan tidak
menunjukkan kurang baik pada memungkinkan untuk bekerja sehingga
sarana dan prasarana ATK, hal izin kerja, sehingga tingkat
tersebut di tunjukkan pada kehadirannya menjadi berkurang.
presentase 50% dari responden 3. Hasil analisis pengaruh kepuasan kerja
menyatakan tidak setuju bahwa ATK terhadap kinerja karyawan bagian
sudah memadai. manajemen di RSUD Bhakti Dharma
b. Kepuasan terhadap atasan Husada Surabaya, dari lima dimensi
menunjukkan kurang baik pada kepuasan ada dua dimensi yang
kebijakan dan kedisiplinan yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan
diberikan kepada pegawai, dari 58 yaitu pada atasan dan promosi.
responden terdapat responden yang Sedangkan pada dimensi pekerjaan, gaji
menjawab tidak setuju yaitu sebesar dan rekan kerja tidak memiliki
12,1%, jika dibandingkan dengan pengaruh yang signifikan, hal tersebut
presentase lainnya persentase dapat terjadi karena kurang
tersebut paling dominan. mengungkapkan faktor lainnya dalam
c. Kepuasan terhadap rekan kerja ada mengukur kinerja karyawan, sehingga
dua pertanyaan yang hasilnya menyebabkan 3 dimensi tersebut tidak
menunjukkan responden tidak setuju memiliki signifikan.
dan presentasenya dominan
dibandingkan dengan lainnya, yaitu SARAN
pada komunikasi yang terjalin baik
dan rekan kerja sudah Berdasarkan hasil penelitian dan dari
bertanggungjawab terhadap hasil kesimpulan maka peneliti menyarankan:
pekerjaannya 1. Saran Untuk Rumah Sakit:
d. Kepuasan terhadap promosi a. Meningkatkan pengadaan sarana
mununjukkan kurang baik hal prasarana ATK namun dengan tetap
tersebut ditunjukkan pada memperhatikan efisiensi anggaran
pertanyaan bahwa prestasi kerja yaitu dengann memenuhi ATK
memungkinkan mendapat peluang karyawan yang sesuai dengan tugas,
promosi jabatan responden jabatan dan kebutuhan.
menyatakan tidak setuju cukup b. Pembuatan kebijakan mengenai
banyak dibandingkan lannya bahkan promosi jabatan oleh direktur rumah
ada yang menyatakan sangat tidak sakit atau pemberian reward kepada
setuju. karyawan yang kinerjanya baik.
e. Kepuasan terhadap gaji Sehingga karyawan akhirnya
menunjukkan kurang baik hal memiliki rasa tanggungjawab untuk
tersebut di tunjukkan dari 3 memberikan yang terbaik untuk

99
Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja...(Rindi Mailani)

rumah sakit dan meningkatkan Munandar, M., 2001. Budgeting,


produktifitas kerjanya. Perencanaan Kerja Pengkoodinasian
c. Menjalankan hubungan komunikasi Kerja Pengawasan Kerja.Edisi
yang baik dengan karyawan dan Pertama. Yogyakarta: Universitas
mendengarkan masalah-masalah Gajah Mada.
yang berkaitan dengan pekerjaan, Robbins, Stephen P., 2001. Perilaku
Sebagai masukan dapat dilakukan Organisasi, PT Indeks, Kelompok
pertemuan dengan atasan secara Gramedia, Jakarta.
periodik atau dengan dilakukan Siagian, S., 1998. Manajemen Sumber
briefinguntuk membicarakan Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
masalah-masalah yang berkaitan Simajuntak, W., 2015. Pengaruh Promosi
dengan pekerjaan. Jabatan Pada PT. Riau Medika
2. Saran Bagi Peneliti Lain Grafika/ Tribun Pekan Baru.
a. Penelitian selanjutnya sebaiknya Skripsi.Riau. Universitas Riau.
menambah variabel yang lain agar Sunyoto, D., 2012. Manajemen Sumber
didapatkan hasil lebih akurat Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS
mengenai variabel-variabel apa saja Syaiin, Subakti, 2007. Pengaruh Kepuasan
yang mempengaruhi kepuasan kerja Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
ataupun kinerja. Klinik Spesialis Bestari Medan.
b. Penelitian selanjutnya sebaiknya Skripsi. Medan. Sumatra Utara.
memperluas ruang lingkup penelitian Wibowo. 2014. Manajemen Kinerja.
tidak hanya karyawan di bagian Jakarta: Raja Grafindo Persada.
manajemen namun seluruh karyawan Wulan. 2011. Analisis Pengaruh Motivasi
di RSUD Bhakti Dharma Husada Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap
Surabaya. Kinerja Karyawan. Skripsi. Semarang,
Universitas Diponegoro.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar.


Jakarta: Badan Penelitian dan
pengembangan Kesehatan Kementrian
Kesehatan RI.
Fahmi, Irham, 2013. Manajemen
Pengambilan Keputusan Teori dan
Aplikasi. Bandung: Alfabeta.
Gouzali, Saydam, 2000.Manajemen
Sumber Daya Manusia (Human
Resource) Suatu Pendekatan Mikro.
Jakarta: Djanbatan.
Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen
Personalia dan Sumberdaya Manusia,
Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta.
Hasibuan, SP., 2000. Manajemen Sumber
Daya Manusia, STIE YKPN,
Yogyakarta.
Luthans, F., 2006. Perilaku Organisasi
Edisi Sepuluh. Yogyakarta: Andi.
Mangkunegara, Anwar Prabu 2006.
Evaluasi Kinerja Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Refika Aditama.

You might also like