You are on page 1of 5

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN

DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN


DI RSUD dr.SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

Nurul Nuryani1, Dwi Dahlia Susanti2


Staf RS Tasik Medika Citratama, 2Dosen Program Studi D III PIKES Poltekkes kemenkes Tasikmalaya,
1

Email : nurulnuryani_47@yahoo.com, ummu.marshayza@gmail.com

Abstract

The implementation of medical record documentation is conducted by various professionals of health workers
and one of them is a nurse. Based on preliminary study with a sample of 10 medical record documents of the
operating room in 2013 taken randomly, only 4 (40%) documents are filled completely and 60% documents
are incompletely filled. This research aims to recognize The Relationship between Nurses’s knowledge and
the Completeness of documentation of nursing care of Operating Room in RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya
quarterly period 1 of 2013. The methodology of this research used is analytical survey by using cross sectional
approach. The population of research are the nurses and medical record of operating room documentation.
The sample was taken by total sampling technique for a nurse and simple random sampling for document.
The analytical univariate used a distributional frequency and the analytical bivariate uses chi square test.
The results showed that 35.55%have good knowledge, 33.33% have sufficient knowledge and 31.11% have
less knowledge. The completeness of documentation of nursing care of Operating Room is 29,5% whereas
the amount of incompleteness is 70,5%. So the result showed that there is a relationship between Nurses’s
knowledge and the completeness of documentation of nursing care with the result P = 0,001 (P<0,05). From
this result we suggests that nurses need documentation’s training to improve the quality of documentation.
Keywords : completteness of documentation, nurses’s knowlegde

Abstrak

Pelaksanaan pendokumentasian rekam medis dilaksanakan oleh berbagai profesi tenaga kesehatan salah satunya
adalah perawat. Berdasarkan studi pendahuluan dengan sampel 10 dokumen rekam medis ruang bedah tahun
2013 yang diambil secara acak hanya 40% yang diisi secara lengkap dan 60% tidak lengkap. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat dengan kelengkapan pengisian dokumentasi asuhan
keperawatan ruang bedah di RSUD dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya Periode Triwulan I Tahun 2013. Metode
penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan “cross sectional”. Metode
pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi.Sampel diambil dengan teknik total
sampling untuk perawat yaitu sebanyak 45 orang dan simple random sampling untuk dokumen didapatkan
sebanyak 271 dokumen. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan
uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 35,55% memiliki pengetahuan baik 33,33% memiliki
pengetahuan cukup dan 31,11% memiliki pengetahuan kurang. Kelengkapan pengisian dokumentasi asuhan
keperawatan ruang bedah sebanyak 29,5% sedangkan ketidaklengkapannya sebanyak 70,5%. Berdasarkan
hasil uji statistik didapatkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan perawat dengan kelengkapan pengisian
dokumentasi asuhan keperawatan dengan hasil P = 0,001 (P < 0,05). Saran dalam penelitian ini adalah perlu
dilakukan pelatihan, pendidikan, dan sosialisasi mengenai hal tersebut.

Kata kunci : Kelengkapan dokumen, Pengetahuan Perawat

5 5
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Oktober 2014

PENDAHULUAN lengkap dapat dijadikan sebagai perlindungan hukum


bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan tenaga
Rekam medis dikatakan lengkap jika terisinya data kesehatan lainnya, sebagai dasar dalam perhitungan
identifikasi pasien, pelaporan penting, otentikasi biaya pembayaran pelayanan medis, alat komunikasi
serta menggunakan tata cara pendokumentasian yang antara dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang ikut
baik (Hatta, 2008). Apabila pengisian rekam medis andil dalam proses pemberian pelayanan serta dapat
tidak lengkap maka akan mengakibatkan informasi dijadikan sebagai bahan yang berguna untuk analisa,
yang ada dalam rekam medis menjadi tidak tepat, penelitian dan evaluasi terhadap kualitas pelayanan
tidak akurat, dan tidak sah atau legal. Selain itu, yang telah diberikan kepada pasien.
ketidaklengkapan pengisian dokumen rekam medis
dapat mempengaruhi terhadap kegunaan rekam Data diatas didukung oleh survei pendahuluan yang
medis seperti administrasi, hukum, keuangan, dilakukan di RSUD dr.Soekardjo pada tanggal 10
penelitian, pendidikan dan dokumentasi. Februari 2014. Peneliti memperoleh data dari bagian
seksi rekam medis pada bagian analizing, diketahui
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pelaksanaan presentase ketidaklengkapan dokumentasi asuhan
pendokumentasian adalah pengetahuan, usia dan keperawatan yang tertinggi terdapat di ruang bedah.
motivasi (Setiyarini, 2004). Wawan dan Dewi (2011)
mendeskripsikan bahwa pengetahuan merupakan Tabel 1. Data Ketidaklengkapan Dokumentasi
hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan Asuhan Keperawatan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. No. Ruang Jumlah Presentase
Pengetahuan pelaksanaan pendokumentasian harus 1. Bedah Umum 47 5,57%
dimiliki oleh berbagai profesi tenaga kesehatan salah 2. Saraf 0 0%
satunya adalah perawat. Seorang perawat mempunyai 3. Kandungan 0 0%
peran dalam melaksanakan pendokumentasian 4. Dalam 0 0%
asuhan keperawatan dalam rekam medis (Damayanti, 5. Anak 0 0%
2013).
6. Umum 0 0%

Seorang perawat harus mampu melaksanakan


Peneliti mengambil sampel dari 10 dokumen
dokumentasi asuhan keperawatan dalam rekam medis
rekam medis ruang bedah tahun 2013 yang diambil
dengan lengkap, jelas, akurat dan dapat dipahami
secara acak, hanya empat dokumen (40%) yang
oleh orang lain. Namun, dalam pelaksanaannya
dokumentasi asuhan keperawatannya diisi secara
pengisian dokumentasi asuhan keperawatan
lengkap dan enam dokumen (60%) diisi tidak
dalam rekam medis oleh tenaga perawat pada
lengkap. Berkaitan dengan latar belakang tersebut
dasarnya masih memiliki permasalahan, yaitu
penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian
masih rendahnya tingkat pemahaman terhadap
tentang “Hubungan Pengetahuan Perawat Dengan
pendokumentasian asuhan keperawatan. Hal ini
Kelengkapan Pengisian Dokumentasi Asuhan
sesuai dengan hasil penelitian Mastini (2013)
Keperawatan Ruang Bedah di RSUD dr.Soekardjo
tentang hubungan pengetahuan, sikap dan beban
Kota Tasikmalaya Periode Triwulan I Tahun 2013.
kerja dengan kelengkapan pendokumentasian
asuhan keperawatan irna di RSUP Sanglah Denpasar
diperolehnya responden dengan pengetahuan kurang METODE
dengan kelengkapan pendokumentasian tidak sesuai
sebanyak 86,4%. Penelitian ini menggunakan pendekatan “cross
sectional” yaitu suatu penelitian untuk mempelajari
Mengingat pentingnya rekam medis untuk rumah
dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan
sakit, maka perlu adanya pengendalian terhadap
efek, dengan cara pendekatan, observasi atau
pengisian rekam medis yang dilakukan secara berkala
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point
untuk menjaga kualitas isi rekam medis sehingga
time approach) (Notoatmodjo, 2012)
informasi yang dihasilkan menjadi lebih lengkap,
jelas dan akurat serta berkesinambungan. Mahyunita Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian
(2012) menyatakan bahwa rekam medis yang atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2012).
lengkap dapat memenuhi standar untuk mendapatkan Populasi penelitian ini adalah perawat yang bertugas
predikat akreditasi. Selain itu, rekam medis yang di ruang bedah sebanyak 45 perawat dan dokumentasi

6
Nurul Nuryani, dkk. Hubungan pengetahuan perawat dengan ...

asuhan keperawatan ruang bedah dengan jumlah 843 memiliki pengetahuan baik, cukup dan kurang
dokumen triwulan I tahun 2013. itu memiliki jumlah presentase dengan selisih
yang berdekatan.
Teknik pengambilan sampel untuk perawat dalam
penelitian ini menggunakan teknik total sampling,
maka dari itu peneliti mengambil sampel dari seluruh 2. Kelengkapan Pengisian Dokumentasi Asuhan
Keperawatan Ruang Bedah Periode Triwu-
perawat yang bertugas di ruang bedah yaitu sebanyak
lan I Tahun 2013
45 orang. Sedangkan teknik pengambilan sampel
untuk dokumen rekam medisnya menggunakan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
simple random samplingdengan menggunakan angka penelitian kelengkapan dokumentasi asuhan
acak (random number) didapatkan jumlah sampel keperawatan ruang bedah dengan jumlah
untuk dokumen adalah sebanyak 271 buah. dokumen yang diteliti sebanyak 271 dapat
disajikan pada tabel berikut:
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner dan lembar observasi. Kuesioner yang Tabel 3. Kelengkapan Pengisian Doku-
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang mentasi Asuhan Keperawatan
dibuat sendiri oleh peneliti dengan menggunakan
dari berbagai teori. Kuesioner ini digunakan untuk No
Kelengkapan
Jumlah Persentase
mengukur tingkat pengetahuan perawat ruang bedah dokumen

di RSUD dr.Soekardjo. Dalam mengobservasi 1 Lengkap 80 29,5


kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan 2 Tidak Lengkap 191 70,5
periode triwulan I tahun 2013, peneliti menggunakan Total 271 100
pedoman lembar observasi. Hasil uji validitas
diperoleh nilai 0,859 dan uji reabilitas 0,911 sehingga Tabel 3 dari data diatas menunjukkan bahwa
kuesioner yang digunakan telah valid dan realiabel sebagian besar dokumentasi asuhan keperawatan
ruang bedah periode triwulan I di RSUD
dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya diisi secara tidak
HASIL lengkap dengan jumlah presentase (70,5%).
Dapat disimpulkan bahwa ketidaklengkapan
1. Pengetahuan Perawat Ruang Bedah di RSUD pengisian dokumentasi asuhan keperawatan
dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya lebih banyak dibanding dengan kelengkapannya
Pengetahuan perawat ruang bedah di RSUD
dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya dalam penelitian 3. Hubungan Pengetahuan Perawat dengan
ini dikategorikan dalam 3 (tiga) kategori yaitu Kelengkapan Pengisian Dokumentasi Asu-
baik, cukup dan kurang. Dari hasil penelitian han Keperawatan Ruang Bedah Periode
dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut : Triwulan I Tahun 2013

Tabel 2. Pengetahuan Perawat Ruang Analisis hubungan yang digunakan yaitu analisis
Bedah tentang Dokumentasi bivariat dengan menggunakan uji statistik chi
Asuhan Keperawatan square (x2) dengan tingkat kemaknaan P d”
0,05. Pengetahuan Perawat sebagai variabel
Kategori
No. Jumlah Persentase bebas dan kelengkapan pengisian dokumentasi
Pengetahuan
asuhan keperawatan sebagai variabel terikat.
1. Baik 16 35,55
Berdasarkan hasil analisis uji statistik Chi
2. Cukup 15 33,33
square didapatkan bahwa ada hubungan antara
3. Kurang 14 31,11
pengetahuan perawat dengan kelengkapan
Jumlah 45 100
pengisian dokumentasi asuhan keperawatan
Tabel 1 Data diatas menunjukkan bahwa dengan hasil P = 0,001 (P < 0,05).
perawat ruang bedah di RSUD dr. Soekardjo
Kota Tasikmalaya memiliki pengetahuan yang PEMBAHASAN
hampir sebanding antara perawat yang memiliki
pengetahuan baik, cukup dan kurang. Data Menurut Ardika (2012) kelengkapan pendokumen-
tersebut juga menunjukkan bahwa perawat yang tasian asuhan keperawatan dipengaruhi oleh

7
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Oktober 2014

berbagai macam faktor seperti latar belakang tepat dan bersifat legal. Maka dari itu, setiap tenaga
pendidikan, lama masa kerja, pengetahuan, kesehatan yang memberikan pelayanan terhadap
keterampilan, motivasi dan psikologis. Hal tersebut pasien harus mengisi rekam medis secara lengkap
didukung oleh pernyataan Setiyarini (2004) dalam untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
penelitiannya yang mengemukakan bahwa salah
satu faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan Notoatmodjo (2010) mengemukakan bahwa
pendokumentasian adalah pengetahuan. pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting
untuk menentukan tindakan seseorang, sehingga
Pengetahuan perawat menentukan tindakan perawat perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih
dalam memberikan pelayanan kepada pasien, bertahan lama dibandingkan yang tidak didasari oleh
sehingga tindakan perawat yang dilandasi oleh pengetahuan, artinya semakin tinggi pengetahuan
pengetahuan akan memberikan pelayanan yang lebih seseorang diharapkan semakin baik pula perilaku
baik dibandingkan dengan perawat yang melakukan yang ditunjukannya.
tindakannya tanpa didasari oleh pengetahuan.
Pengetahuan perawat juga sangat berperngaruh Hal ini terbukti dari hasil penelitian bahwa perawat
terhadap kelengkapan pengisian dokumentasi yang memiliki pengetahuan baik lebih banyak
asuhan keperawatan. Hasil penelitian menunjukkan mengisi formulir dokumentasi asuhan keperawatan
bahwa pengetahuan perawat ruang bedah RSUD secara lengkap yaitu berjumlah 35 dokumen
dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya hampir setengahnya dibandingkan dengan perawat yang memiliki
memiliki pengetahuan yang baik yaitu berjumlah 16 pengetahuan cukup berjumlah 33 dokumen
perawat. dan perawat yang memiliki pengetahuan yang
kurang mengisi dokumentasi asuhan keperawatan
Pengetahuan perawat sangat berpengaruh berjumlah 12 dokumen. Sedangkan perawat
terhadap kelengkapan pengisian dokumentasi dengan kriteria pengetahuan baik mempunyai nilai
asuhan keperawatan. Hal ini sesuai dengan hasil ketidaklengkapan 62 dokumen, perawat dengan
penelitian diketahui bahwa dari 271 dokumen yang kriteria pengetahuan yang cukup mempunyai
menjadi sampel sebagian besar dokumentasi asuhan nilai ketidaklengkapan sebanyak 57 dokumen
keperawatan ruang bedah periode triwulan I di serta perawat yang memiliki kriteria pengetahuan
RSUD dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya diisi secara yang kurang mempunyai nilai ketidaklengkapan
tidak lengkap. sebanyak 72 dokumen. Dapat disimpulkan dari
Seorang perawat harus mengisi dokumentasi asuhan data tersebut bahwa perawat yang memiliki
keperawatan secara lengkap dan jelas setelah pengetahuan yang kurang cenderung mempunyai
pasien menerima pelayanan. Hal ini sesuai dengan nilai ketidaklengkapan yang tinggi.
Permenkes No: 269/MENKES/PER/III/2008 pasal 2
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
ayat 1 yang menyebutkan bahwa rekam medis harus
uji statistik Chi square, diketahui bahwa terdapat
dibuat secara lengkap dan jelas. Rekam medis yang
hubungan pengetahuan perawat dengan kelengkapan
lengkap memuat informasi yang berkesinambungan,
sehingga dengan adanya kesinambungan informasi pengisian dokumentasi asuhan keperawatan. Ini
tersebut maka setiap pasien yang datang berobat, sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
dokter dan petugas kesehatan lainnya akan oleh Ardika (2012) diRSUP Dr. Kariadi Semarang
memperoleh informasi yang lengkap tentang riwayat dan penelitian Pribadi (2009) di RSUD Kelet
penyakit terdahulu secara komprehensif (Shofari, Provinsi Jawa Tengah Jepara yaitu adanya hubungan
2002). Selain itu, dokumentasi asuhan keperawatan tingkat pengetahuan perawat dengan kelenkapan
mempunyai banyak manfaat dilihat dari berbagai pengisian dokumentasi asuhan keperawatan.
aspek seperti aspek hukum, kualitas pelayanan,
komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian dan SIMPULAN
akreditasi.
Berdasarkan hasil penelitian tentang Hubungan
Rekam medis yang tidak lengkap akan berdampak Pengetahuan Perawat dengan Kelengkapan Pengisian
terhadap kegunaan rekam medis seperti administrasi, Dokumentasi Asuhan Keperawatan Ruang Bedah
legal, keuangan, pendidikan, penelitian dan di RSUD dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya Periode
dokumentasi. Selain itu, ketidaklengkapan rekam Triwulan I Tahun 2013, diperoleh kesimpulan
medis akan menghasilkan informasi yang tidak sebagai berikut:

8
Nurul Nuryani, dkk. Hubungan pengetahuan perawat dengan ...

1. Pengetahuan perawat ruang bedah di RSUD Hatta, G.R. (2008). Pedoman Manajemen Informasi
dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya adalah dari Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan.
45 perawat yang memiliki pengetahuan Jakarta: UI Press
baik berjumlah 16 orang (35,55%). Berbeda
sedikit dengan perawat yang memiliki tingkat Kemenkes Kesehatan Republik Indonesia. (2011).
pengetahuan cukup berjumlah 15 orang (33,33%) Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis di
dan perawat yang memiliki pengetahuan kurang Indonesia. Jakarta : KEMENKES
berjumlah 14 orang (31,11%). Mastini, I G. A. A. P. (2013). Hubungan Pengetahuan,
2. Kelengkapan pengisian dokumentasi asuhan Sikap dan Beban Kerja Dengan Kelengkapan
keperawatan ruang bedah periode triwulan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Irna
I tahun 2013 adalah dari 271 dokumen yang di RSUP Sanglah. Denpasar: Fakultas Ilmu
dijadikan sampel oleh peneliti didapatkan Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana
kelengkapan pengisian dokumentasi asuhan
keperawatan ruang bedah mencapai 80 dokumen Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian
(29,5%), sedangkan ketidaklengkapan pengisian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
dokumentasi asuhan keperawatan ruang bedah
yaitu 191 dokumen (70,5%). Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat :
3. Dari hasil uji hubungan antara pengetahuan Ilmu dan Seni.. Jakarta: Rineka Cipta
perawat dengan kelengkapan pengisian Notoatmodjo, S. (2010). Kesehatan Masyarakat :
dokumentasi asuhan keperawatan diketahui Ilmu dan Seni.. Jakarta: Rineka Cipta
bahwa adanya hubungan pengetahuan perawat
dengan kelengkapan pengisian dokumentasi Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian
asuhan keperawatan dengan nilai P = 0,001 (P< Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
0,05).
Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008
Tentang Penyelenggaraan Rekam Medis.

Pribadi, A. (2009). Analisis Pengaruh Faktor


DAFTAR PUSTAKA Pengetahuan, Motivasi dan Persepsi
Perawat Tentang Supervisi Kepala Ruang
Ardika, R.G. (2012). Hubungan Antara Pengetahuan
Terhadap Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan
Perawat Tentang Rekam Medis Dengan
Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD
Kelengkapan Pengisian Catatan Keperawatan.
Kelet Provinsi Jawa Tengah di Jepara.
Semarang: Fakultas Kedokteran UNDIP
Semarang:UNDIP
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu
Setiyarini, S. (2004). Motivasi dan Disiplin Kerja
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Karyawan Untuk Meningkatkan Produktivitas
Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu dan Produksi. Jakarta:LSIUP
Pendekatan Praktik Revisi VI. Jakarta: Rineka
Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian.
Cipta
Bandung : CV Alfabeta
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Damayanti, D. (2013). Buku Pintar Perawat
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang
Profesional Teori & Praktik Asuhan
Praktik Kedokteran
Keperawatan. Yogyakarta: Mantra Books
Wawan, A dan M. Dewi. (2011). Teori dan Pengukuran
Depkes, RI. (2006). Pedoman Penyelenggaraan
Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Manusia.
dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit
Yogyakarta: Nuha Medika
di Indonesia Revisi II. Jakarta: Direktorat
Jenderal Bina Pelayanan Medik Zaidin, A. H. (2009). Dasar-dasar Dokumentasi
Keperawatan. Jakarta : EGC

You might also like