You are on page 1of 7

Jurnal Sistem Teknik Industri, Vol. 19 No.

2, Juli 2017
ISSN 1411 - 5247

PEMETAAN DAN PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN KERJA


KARYAWAN PADA BAGIAN FIBERLINE DI INDUSTRI PEMBUATAN BUBUR
KERTAS

Trisna, Cut Ita Erliana, Renny Lestari


Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh
Jl. Batam Kampus Bukit Indah, Blang Pulo, Muara Satu, Lhokseumawe
E-mail : trisna@unimal.ac.id

Abstrak

Manpower is an element that is dealing directly with the various consequences of


industrial activities undertaken. Unqualified physical work environment such as noise that has
exceeded the NAV is one of the examples faced by the workforce in the workplace. One of
the activities that produce noise is the activity in the fiberline department in the pulp making
industry which is the pulp making area. This study aims to map the noise and its effect on
employee fatigue in the pulp making industry in the fiberline department. Research stages
include noise measurement, noise mapping, filling out questionnaires by employees about
work fatigue, calculation of questionnaire results, determining the effect of noise and work
fatigue with regression analysis, and correlation determination. The noise mapping results at
30 point measurements indicate that the bleaching and pulp engine border areas exceed the
safe threshold noise. Regression analysis results show the higher the noise level, the higher
the level of work fatigue in employees. The result of correlation analysis is known that the
correlation is positive or strongly correlated which shows that the effect of noise on fatigue is
very strong. The noise mapping results can be known which area exceeds the noise threshold,
so the company can anticipate the negative impact, as well as the strong relationship between
noise and work fatigue.

Kata kunci : Kebisingan, Kelelahan, pemetaan kebisingan, Regresi, Korelasi


1. Pendahuluan merupakan suara yang tidak dikehendaki
Tenaga kerja mempunyai peranan yang dapat mengganggu kesehatan.
yang sangat penting sebagai penggerak PT. XYZ merupakan perusahan
roda pembangunan nasional khususnya yang bergerak di bidang pembuatan bubur
yang berkaitan dengan sektor industri. kertas yang mana pada proses produksinya
Selain itu tenaga kerja adalah unsur yang menimbulkan kebisingan akibat operasi
langsung berhadapan dengan berbagai mesin-mesin. Salah satu kegiatan yang
akibat dari kegiatan industri, sehingga menghasilkan kebisingan adalah pada
sudah seharusnya kepada tenaga kerja departmen fiberline yang merupakan area
diberikan perlindungan dan pemeliharaan pembuatan bubur kertas. Departmen ini
kesehatan. Lingkungan kerja fisik yang memiliki 4 bagian, yaitu digester, washing,
tidak memenuhi syarat seperti bising yang bleaching dan pulp machine. Kebisingan
telah melebihi nilai ambang batas yang ditimbulkan dari mesin-mesin yang
(NAB>85 dB) merupakan salah satu beroperasi menimbulkan sulitnya
faktor yang dapat menimbulkan kelelahan. berkomunikasi antara sesama karyawan,
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan sehingga dapat mengganggu sistem
No.1405/MENKES/SK/XI/2002, bising pendengaran dan meningkatkan kelelahan
kerja pada karyawan.

30
Jurnal Sistem Teknik Industri, Vol. 19 No. 2, Juli 2017
ISSN 1411 - 5247
Beberapa penelitian sebelumnya tentang menimbulkan gangguan pendengaran.
kebisingan pada lingkungan kerja antara Kebisingan dapat menyebabkan gangguan
lain dilakukan oleh Kholik dan Krishna indera pendengaran, gangguan
(2012) yang menganalisis tingkat komunikasi, gangguan tidur, gangguan
kebisingan peralatan proses produksi pelaksanaan tugas, perasaan tidak senang,
terhadap kinerja karyawan pada unit power dan gangguan faal tubuh yang menyerang
plant. Penelitian Ardiansyah dan Susihono sistem keseimbangan dan sistem
(2014) menunjukkan bahwa adanya kardiovaskular (Tambunan, 2005). Secara
pengaruh kebisingan terhadap tekanan umum kebisingan dapat diartikan sebagai
darah dan stres kerja. Budiyanto and suara yang merugikan terhadap manusia
Pratiwi (2015) membuktikan adalanya dan lingkungannya termasuk pada ternak,
hubungan kebisingan dan lama kerja satwa liar dan sistem di alam (Soeratmo,
terhadap terjadinya stres kerja pada pekerja 1988).
di pabrik tenun. Nilai ambang batas kebisingan adalah 85
Warningsih (2006) memetakan dB yang dianggap aman untuk sebagian
kebisingan pada bandar udara yang mana besar tenaga kerja bila bekerja 8 jam/hari
sudah melewati baku mutu kebisingan atau 40 jam/minggu. Nilai ambang batas
untuk pemukiman yaitu antara 74-104 dB. untuk kebisingan di tempat kerja adalah
Emrinaldi (2015) melakukan pemetaan intensitas tertinggi dan merupakan rata-rata
tingkat kebisingan pada pabrik pengolah yang masih dapat diterima tenaga kerja
kelapa sawit dengan metode grid yang tanpa mengakibatkan hilangnya daya
mana dari hasil pengukuran terdapat dengar yang tetap untuk waktu terus-
beberapa titik melebihi ambang batas aman menerus tidak lebih dari dari 8 jam sehari
85 dB. atau 40 jam seminggunya.
Pada penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa adanya pengaruh Tingkat Kebisingan Siang Hari
kebisingan terhadap tingkat stres dan Pernyataan tingkat kebisingan
kelelahan kerja pada beberapa proses siang hari merupakan model tingkat
produksi di suatu industri. Pemetaan dan kebisingan equivalent yang dipergunakan
pengaruh kebisingan pada penelitian untuk menyatakan tingkat kebisingan pada
sebelumnya dilakukan secara parsial. Hal siang hari. Sesuai ketentuan dari menteri
ini menjadi motivasi kami untuk negara lingkungan hidup, data tingkat
memetakan kebisingan dan menganalisis kebisingan ekuivalen pada setiap titik dan
pengaruhnya terhadap kelelahan pada waktu diklasifikasi dalam 2 jenis, yakni
karyawan pada industri pembuatan bubur tingkat kebisingan siang hari dan malam
kertas khususnya bagian fiberline. hari. Interval waktu sesuai peraturan
Tujuan penelitian ini adalah untuk KEP-48/MENLH/11/1996 dengan waktu
memetakan kebisingan pada bagian pengukuran dilakukan selama aktivitas 24
fiberline industri pembuatan bubur kertas jam (LSM) dengan cara pada siang hari
dan menganalisis pengaruhnya terhadap tingkat aktifitas yang paling tinggi selama
kelelahan pada karyawan 16 jam (LS) pada selang waktu 06.00-
22.00. Tingkat kebisingan yang mewakili
2. Tinjauan Pustaka waktu siang hari diperoleh dari
pengukuran kebisingan selama 14 jam
Kebisingan pada pukul 09:00, 11:00, 13:00, 15:00,
17:00 dan 21:00. Model matematis untuk
Menurut Keputusan Menteri tingkat kebisingan siang hari disajikan
Tenaga Kerja Nomor: KEP-51/MEN/1999, menurut persamaan:
kebisingan adalah semua suara yang tidak Ls = 10 log
dikehendaki yang bersumber dari alat-alat
proses produksi dan atau alat-alat kerja

f110 0.1L1
 f 2 10 0.1L2
 ..... f n 10 0.1Ln

yang pada tingkat tertentu dapat dBA
31
Jurnal Sistem Teknik Industri, Vol. 19 No. 2, Juli 2017
ISSN 1411 - 5247
di mana,
Ls = Tingkat kebisingan siang hari
Fn = Fraksi waktu ke-n
Ln = Tingkat kebisingan ke-n Korelasi

Pemetaan Kebisingan Korelasi sederhana merupakan suatu


Dalam bidang industri biasanya teknik statistik yang dipergunakan untuk
noise mapping bertujuan untuk dijadikan mengukur kekuatan hubungan 2 variabel
pedoman alam mengabil langkah-langkah dan juga untuk dapat mengetahui bentuk
SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan hubungan antara 2 variabel tersebut
Keselamatan Kerja) berdasarkan peta yang dengan hasil yang sifatnya kuantitatif.
dibuat, serta untuk mengetahui dimana Kekuatan hubungan antara 2 variabel yang
lokasi yang tepat untuk pemakaian APP dimaksud disini adalah apakah hubungan
(ear muff atau ear plug) berdasarkan sound tersebut erat, lemah ataupun tidak erat
intensity (Emrinaldi, 2015). sedangkan bentuk hubungannya adalah
apakah bentuk korelasinya linear positif
Kelelahan Kerja ataupun linear negatif. Untuk melihat
Kelelahan adalah keadaan yang seberapa erat hubungan antar variabel, kita
disertai penurunan efisiensi dan ketahanan dapat melihatnya dari pedoman derajat
dalam bekerja. Kata kelelahan hubungan seperti pada Tabel 1.
menunjukkan keadaan yang berbeda-beda, Tabel 1. Derajat
tetapi semuanya berakibat kepada Pedoman Hubungan
pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan Nilai korelasi
No Keterangan
tubuh. Jadi efek pajanan bising pada Pearson
tenaga kerja adalah pengaruhnya terhadap 1 0,00 s/d 0,20 Tidak ada korelasi
kesehatan dan kinerjanya. Beberapa 2 0,21 s/d 0,40 Korelasi lemah
diantaranya adalah gangguan pendengaran, 3 0,41 s/d 0,60 Korelasi sedang
komunikasi, kelelahan, respon fisiologis 4 0,61 s/d 0,80 Korelasi kuat
dan psikologis (Tarwaka, 2010). Kelelahan
5 0,81 s/d 1,00 Korelasi sempurna
menunjukkan keadaan yang berbeda-beda,
tetapi semuanya berakibat kepada
3. Metode Penelitian
pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan
Penelitian ini dilakukan pada
tubuh.
perusahaan pembuatan bubur kertas di
Regresi Linear Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba,
Sumatera Utara. Objek penelitian ini
Regresi linear adalah alat statistik adalah tingkat kebisingan dan tingkat
yang dipergunakan untuk mengetahui kelelahan pada karyawan di departemen
pengaruh antara satu atau beberapa fiberline di PT. XYZ. Waktu pelaksanaan
variabel terhadap satu buah variabel. penelitian dilaksanakan secara keseluruhan
Variabel yang mempengaruhi sering dari bulan Juni-Juli 2017. Populasi
disebut variabel bebas, variabel penelitian ini adalah karyawan pada bagian
independen atau variabel penjelas. fiberline yang bekerja pada shift I dan shift
Variabel yang dipengaruhi sering disebut II yang berjumlah 38 tenaga kerja, dengan
dengan variabel terikat atau variabel sampel sebanyak 30 tenaga kerja dibagi ke
dependen. Regresi linear hanya dapat dalam 4 bagian yaitu area digester,
digunakan pada skala interval dan ratio washing, bleaching, dan pulp machine.
(Harinaldi, 2005).
Rumus regresi linear sederhana Tahapan-tahapan penelitian meliputi:
Y  a  bX
' 1. Pengukuran kebisingan siang hari

32
Jurnal Sistem Teknik Industri, Vol. 19 No. 2, Juli 2017
ISSN 1411 - 5247
Perhitungan ini perlu dilakukan untuk ukur kebisingan Sound Level Meter (SLM)
mengetahui tingkat kebisingan siang selama 14 jam dengan waktu pengukuran
hari. yang telah ditentukan. Rentang waktu
2. Perhitungan rata-rata tingkat pengukuran selama 5 hari. Rekapitulasi
kebisingan tingkat kebisingan Ls pada hari ke-1 untuk
Perhitungan ini perlu diketahui untuk setiap titik pengukuran dapat dilihat pada
melihat rata-rata tingkat kebisingan Tabel 2.
siang hari dalam rentang waktu yang Pengukuran kebisingan pada hari
telah ditentukan. ke-2 sampai hari ke-5 dilakukan pada titik
3. Pemetaan kebisingan (noise mapping) yang dan waktu yang sama. Dari data yang
Pemetaan kebisingan (noise mapping) diperoleh, tingkat kebisingan siang hari
adalah pemetaan kebisingan yang pada pada hari ke-1 dengan titik
menggambarkan distribusi tingkat pengukuran ke-1 adalah sebagai berikut:
kebisingan pada suatu lingkup kerja L1= 87,9 dBA L3= 88,5
(workplace) yang menggunakan dBA L5= 86,4 dBA
software surfer 8.0. L2= 88 dBA L4= 87,8
4. Perhitungan hasil kuesioner dBA L6= 85,1 dBA
Kuesioner yang telah diisi oleh
karyawan, kemudian dijumlahkan Maka diperoleh hasil perhitungan sebagai
hasil skor berdasarkan tingkat berikut:
kelelahan yang dirasakan oleh Ls  10 log f1100.1L  f 2 100.1L  ..... f n 100.1L dBA
1 2 n

karyawan. Perhitungan hasil kuesioner Ls = 10 log


ini dilakukan secara manual. 2
 .10
2
 .10
0.1x87.92
 .100.1x88 2
 .10
4
 .10
0.1x88.5 2
 .10
0.1x87.8 

0.1x86.4 0.1x85.1
16 16 16 16 16 16 
5. Penentuan antara variabel bebas dan
variabel terikat dengan regresi linear Ls = 10 log
 2 8.79 2 8.8 2 8.85 2 8.78 4 8.64 2 8.51
Analisis regresi dilakukan untuk  .10  .10  .10  .10  .10  .10 
16 16 16 16 16 16 

Ls = 10 log 469335379, 8
mengukur pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Pengukuran
pengaruh ini melibatkan satu variabel Ls = 86,71 dBA
bebas/independen (X) dan variabel Tabel 2. Rekapitulasi tigkat
terikat/dependen (Y). Pada penelitian kebisinga siang pada hari ke-1
Titik LS LS
ini variabel bebas adalah kebisingan Pengukuran (dBA)
Lokasi Titik
(dBA)
Lokasi
dan variabel terikat adalah kelelahan 1 86,71 Digester 16 88,07 Bleaching
kerja.. 2 87,20 Digester 17 88,86 Bleaching
6. Menentukan korelasi 3 87,03 Digester 18 90,51 Bleaching
Analisis korelasi dilakukan untuk 4 87,00 Digester 19 90,07 Bleaching
5 86,31 Digester 20 89,61 Bleaching
mengukur kekuatan hubungan antara 2 6 87,03 Digester 21 89,19 Bleaching
variabel yaitu antara variabel bebas 7 87,22 Digester 22 90,04 Bleaching
(kebisingan) dengan variabel terikat 8 86,58 Digester 23 88,91 Bleaching
(kelelahan kerja). Kekuatan hubungan Pulp
9 87,70 Washing 24 89,49
antara 2 variabel yang dimaksud Machine
Pulp
adalah apakah hubungan antara 10 87,08 Washing 25 89,29
Machine
kebisingan dengan kelelahan kerja Pulp
11 87,25 Washing 26 90,90
erat, lemah ataupun tidak erat. Machine
Pulp
12 86,98 Washing 27 91,50
4. Hasil dan Pembahasan Machine
Pulp
13 87,77 Washing 28 90,52
Machine
Pengukuran Tingkat Kebisingan Pulp
14 87,83 Washing 29 90,62
Pengukuran tingkat kebisingan Machine
pada departemen fiberline dilakukan di 30 Pulp
15 87,99 Washing 30 88,89
titik pengukuran dengan menggunakan alat Machine

33
Jurnal Sistem Teknik Industri, Vol. 19 No. 2, Juli 2017
ISSN 1411 - 5247
Perbandingan antara tingkat tenaga kerja yang bekerja di area digester,
kebisingan siang hari dengan Nilai washing, bleaching, dan pulp machine di
Ambang Batas (NAB) yang ditetapkan departemen fiberline.
oleh pemerintah Kep-51/MEN/1999 dapat
dilihat pada Gambar 1.
Kebisingan…
92,00
Pengaruh Kebisingan dengan Kelelahan
Tingkat

90,00
Kerja
88,00 LS
(dBA) Berdasarkan hasil pengolahan data
86,00 kebisingan dan kelelahan kerja, diperoleh
84,00 NAB data tingkat kebisingan siang hari (LS) dan
1 9 1725 tingkat kelelahan kerja pada tenaga kerja.
Titik Pengukuran Data tingkat kebisingan siang hari (LS)
dan tingkat kelelahan tenaga kerja dapat
Gambar 1 Perbandingan antara Ls hari ke- dilihat pada Tabel 3.
1 dengan (NAB) Teknik pengolahan dan analisis
data yang dilakukan untuk mengetahui ada
Gambar 1 menunjukkan bahwa atau tidak pengaruh tingkat kebisingan
tingkat kebisingan siang hari (Ls) ke-30 terhadap kelelahan kerja yaitu
titik pengukuran berada di atas Nilai menggunakan analisis regresi linear
Ambang Batas (NAB) yaitu 85 dB. sederhana. Hasil analisis regresi linear
Berdasarkan data tingkat sederhana menunjukkan persamaan
kebisingan dilakukan pemetaan kebisingan sebagai berikut:
dengan software surfer 8.0 pada setiap titik Y’ = a + b X
pengukuran. Hasil pemetaan Ls dari hari Y’= -250,03+3,253 X
ke-1 dapat dilihat pada Gambar 2.
Koefisien (a) sebesar -250,03
artinya jika tingkat kebisingan (X) nilainya
adalah 0 maka kelelahan (Y) nilainya
negatif yaitu sebesar -250,03. koefisien b
tingkat kebisingan (X) sebesar 3,253
artinya jika tingkat kebisingan mengalami
kenaikan sebesar 1 dB maka kelelahan (Y)
akan mengalami peningkatan sebesar
Gambar 2 Peta tingkat kebisingan ls pada 3,253. Koefisien (b) bernilai positif artinya
hari ke-1 dengan software surfer 8.0 terjadi hubungan positif antara tingkat
kebisingan dengan kelelahan, sehingga
Gambar 2 menunjukkan peta semakin tinggi kebisingan maka semakin
kebisingan dengan daerah-daerah yang meningkat pula tingkat kelelahan.
wajib menggunakan ear plug yaitu diatas Dari hasil perhitungan korelasi
85 dBA. Kontur tersebut menunjukkan didapatkan r = 0,749 bernilai positif,
bahwa daerah yang paling bising berada artinya terdapat hubungan atau korelasi
pada area bleaching dan pulp machine. yang kuat antara kebisingan dengan
kelelahan kerja. Semakin tinggi tingkat
Pengukuran Kelelahan Kerja kebisingan maka semakin tinggi tingkat
Kuesioner Alat Ukur Perasaan kelelahan kerja pada karyawan. Koefisien
Kelelahan Kerja (KAUPK2) yang berisi 30 determinasi r2 sebesar 0,561 yang
daftar pertanyaan yang berisi daftar-daftar mengandung pengertian bahwa variabel
gejala kelelahan kerja merupakan indikator bebas (kebisingan) terhadap variabel
adanya gejala kelelahan yang digunakan terikat (kelelahan) adalah sebesar 56,1%.
untuk mengukur tingkat kelelahan tenaga
kerja. Pengukuran dilakukan terhadap
34
Jurnal Sistem Teknik Industri, Vol. 19 No. 2, Juli 2017
ISSN 1411 - 5247
kesehatan disarankan bagi karyawan untuk
memakai ear plug.

Tabel 3. Tingkat Kebisingan Siang UCAPAN TERIMA KASIH


dan Tingkat Kelelahaan Kerja Terima kasih diucapkan pada Fakultas
Tingkat Teknik, Universitas Malikussaleh yang
Tingkat Kebisingan Kelelahan telah mendanai penelitian ini.
Responden
Siang (dBA) (X) Responden
(Y)
Daftar Pustaka
1 86,08 24 Ardiansyah, M. R., & Susihono, W.
2 87,01 27 (2014). Pengaruh Intensitas
3 86,63 30 Kebisingan Terhadap Tekanan Darah
4 86,95 20 dan Tingkat Stres Kerja. Jurnal
5 86,43 39 Teknik Industri Untirta, 1(1).
6 86,79 41 Budiyanto, T., & Pratiwi, E. Y. (2015).
7 86,66 34 Hubungan Kebisingan dan Massa
8 86,68 30
Kerja terhadap terjadinya Stres Kerja
9 86,79 29
pada Pekerja di Bagian Tenun Agung
10 87,09 41
11 86,90 29 Saputra tex Piyungan bantul
12 86,74 30 Yogyakarta. Kes Mas: Jurnal
13 87,23 41 Fakultas Kesehatan Masyarakat,
14 87,50 36 4(2), 126–135.
15 87,83 37 Emrinaldi, T. (2015). Pemetaan Tingkat
16 88,89 43
17 89,90 48 Kebisingan yang Ditimbulkan oleh
18 89,96 42 Mesin Pengolah Kelapa Sawit di PT.
19 89,80 41 Tasma Puja, Kabupaten Kampar-
20 90,12 45 Riau. Jurnal Online Mahasiswa
21 89,87 43 (JOM) Bidang Matematika Dan Ilmu
22 89,71 42 Pengetahuan Alam, 2(1), 138–143.
23 89,77 41 Harinaldi. (2005). Prinsip-Prinsip Statistik
24 89,77 38
25 89,89 41
Untuk Teknik Dan Sains Jilid 1.
26 90,53 42 Jakarta: Erlangga.
27 91,07 43 Kholik, H. M., & Krishna, D. A. (2012).
28 90,12 43 Analisis Tingkat Kebisingan
29 90,30 44 Peralatan Produksi Terhadap Kinerja
30 89,23 43
Karyawan. Jurnal Teknik Industri,
13(2), 194–200.
5. Kesimpulan Soeratmo, F. G. (1988). Analisis mengenai
Hasil pemetaan kebisingan dapat dampak lingkungan. Gadjah Mada
diketahui daerah mana yang melebihi University Press.
ambang batas kebisingan, sehingga pihak Tambunan, S. T. B. (2005). Kebisingan di
perusahaan dapat mengantisipasi dampak Tempat Kerja. Penerbit Andi:
negatifnya. Tingkat kebisingan Yogyakarta.
berpengaruh terhadap kelelahan kerja di Tarwaka, P. (2010). Ergonomi Industri
mana sebagian besar karyawan kelelahan Dasar-dasar pengetahuan ergonomi
sedang dan kelelahan berat. dan aplikasi di tempat kerja. Harapan
Press. Surakarta.
6. Saran Warningsih, T. (2006). Pemetaan
Untuk mengurangi dampak negatif
Kebisingan dan Penilaian
kebisingan terhadap kelelahan dan
35
Jurnal Sistem Teknik Industri, Vol. 19 No. 2, Juli 2017
ISSN 1411 - 5247
Masyarakat Terhadap Kebisingan
Banda r Udara (Studi Kasus Bandar
Udara Sultan Syarif Kasim II
Pekanbaru Riau. IPB (Bogor
Agricultural Institute).

36

You might also like