Professional Documents
Culture Documents
371-Article Text-1079-1-10-20180818 PDF
371-Article Text-1079-1-10-20180818 PDF
2, Juli 2017
ISSN 1411 - 5247
Abstrak
30
Jurnal Sistem Teknik Industri, Vol. 19 No. 2, Juli 2017
ISSN 1411 - 5247
Beberapa penelitian sebelumnya tentang menimbulkan gangguan pendengaran.
kebisingan pada lingkungan kerja antara Kebisingan dapat menyebabkan gangguan
lain dilakukan oleh Kholik dan Krishna indera pendengaran, gangguan
(2012) yang menganalisis tingkat komunikasi, gangguan tidur, gangguan
kebisingan peralatan proses produksi pelaksanaan tugas, perasaan tidak senang,
terhadap kinerja karyawan pada unit power dan gangguan faal tubuh yang menyerang
plant. Penelitian Ardiansyah dan Susihono sistem keseimbangan dan sistem
(2014) menunjukkan bahwa adanya kardiovaskular (Tambunan, 2005). Secara
pengaruh kebisingan terhadap tekanan umum kebisingan dapat diartikan sebagai
darah dan stres kerja. Budiyanto and suara yang merugikan terhadap manusia
Pratiwi (2015) membuktikan adalanya dan lingkungannya termasuk pada ternak,
hubungan kebisingan dan lama kerja satwa liar dan sistem di alam (Soeratmo,
terhadap terjadinya stres kerja pada pekerja 1988).
di pabrik tenun. Nilai ambang batas kebisingan adalah 85
Warningsih (2006) memetakan dB yang dianggap aman untuk sebagian
kebisingan pada bandar udara yang mana besar tenaga kerja bila bekerja 8 jam/hari
sudah melewati baku mutu kebisingan atau 40 jam/minggu. Nilai ambang batas
untuk pemukiman yaitu antara 74-104 dB. untuk kebisingan di tempat kerja adalah
Emrinaldi (2015) melakukan pemetaan intensitas tertinggi dan merupakan rata-rata
tingkat kebisingan pada pabrik pengolah yang masih dapat diterima tenaga kerja
kelapa sawit dengan metode grid yang tanpa mengakibatkan hilangnya daya
mana dari hasil pengukuran terdapat dengar yang tetap untuk waktu terus-
beberapa titik melebihi ambang batas aman menerus tidak lebih dari dari 8 jam sehari
85 dB. atau 40 jam seminggunya.
Pada penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa adanya pengaruh Tingkat Kebisingan Siang Hari
kebisingan terhadap tingkat stres dan Pernyataan tingkat kebisingan
kelelahan kerja pada beberapa proses siang hari merupakan model tingkat
produksi di suatu industri. Pemetaan dan kebisingan equivalent yang dipergunakan
pengaruh kebisingan pada penelitian untuk menyatakan tingkat kebisingan pada
sebelumnya dilakukan secara parsial. Hal siang hari. Sesuai ketentuan dari menteri
ini menjadi motivasi kami untuk negara lingkungan hidup, data tingkat
memetakan kebisingan dan menganalisis kebisingan ekuivalen pada setiap titik dan
pengaruhnya terhadap kelelahan pada waktu diklasifikasi dalam 2 jenis, yakni
karyawan pada industri pembuatan bubur tingkat kebisingan siang hari dan malam
kertas khususnya bagian fiberline. hari. Interval waktu sesuai peraturan
Tujuan penelitian ini adalah untuk KEP-48/MENLH/11/1996 dengan waktu
memetakan kebisingan pada bagian pengukuran dilakukan selama aktivitas 24
fiberline industri pembuatan bubur kertas jam (LSM) dengan cara pada siang hari
dan menganalisis pengaruhnya terhadap tingkat aktifitas yang paling tinggi selama
kelelahan pada karyawan 16 jam (LS) pada selang waktu 06.00-
22.00. Tingkat kebisingan yang mewakili
2. Tinjauan Pustaka waktu siang hari diperoleh dari
pengukuran kebisingan selama 14 jam
Kebisingan pada pukul 09:00, 11:00, 13:00, 15:00,
17:00 dan 21:00. Model matematis untuk
Menurut Keputusan Menteri tingkat kebisingan siang hari disajikan
Tenaga Kerja Nomor: KEP-51/MEN/1999, menurut persamaan:
kebisingan adalah semua suara yang tidak Ls = 10 log
dikehendaki yang bersumber dari alat-alat
proses produksi dan atau alat-alat kerja
f110 0.1L1
f 2 10 0.1L2
..... f n 10 0.1Ln
yang pada tingkat tertentu dapat dBA
31
Jurnal Sistem Teknik Industri, Vol. 19 No. 2, Juli 2017
ISSN 1411 - 5247
di mana,
Ls = Tingkat kebisingan siang hari
Fn = Fraksi waktu ke-n
Ln = Tingkat kebisingan ke-n Korelasi
32
Jurnal Sistem Teknik Industri, Vol. 19 No. 2, Juli 2017
ISSN 1411 - 5247
Perhitungan ini perlu dilakukan untuk ukur kebisingan Sound Level Meter (SLM)
mengetahui tingkat kebisingan siang selama 14 jam dengan waktu pengukuran
hari. yang telah ditentukan. Rentang waktu
2. Perhitungan rata-rata tingkat pengukuran selama 5 hari. Rekapitulasi
kebisingan tingkat kebisingan Ls pada hari ke-1 untuk
Perhitungan ini perlu diketahui untuk setiap titik pengukuran dapat dilihat pada
melihat rata-rata tingkat kebisingan Tabel 2.
siang hari dalam rentang waktu yang Pengukuran kebisingan pada hari
telah ditentukan. ke-2 sampai hari ke-5 dilakukan pada titik
3. Pemetaan kebisingan (noise mapping) yang dan waktu yang sama. Dari data yang
Pemetaan kebisingan (noise mapping) diperoleh, tingkat kebisingan siang hari
adalah pemetaan kebisingan yang pada pada hari ke-1 dengan titik
menggambarkan distribusi tingkat pengukuran ke-1 adalah sebagai berikut:
kebisingan pada suatu lingkup kerja L1= 87,9 dBA L3= 88,5
(workplace) yang menggunakan dBA L5= 86,4 dBA
software surfer 8.0. L2= 88 dBA L4= 87,8
4. Perhitungan hasil kuesioner dBA L6= 85,1 dBA
Kuesioner yang telah diisi oleh
karyawan, kemudian dijumlahkan Maka diperoleh hasil perhitungan sebagai
hasil skor berdasarkan tingkat berikut:
kelelahan yang dirasakan oleh Ls 10 log f1100.1L f 2 100.1L ..... f n 100.1L dBA
1 2 n
Ls = 10 log 469335379, 8
mengukur pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Pengukuran
pengaruh ini melibatkan satu variabel Ls = 86,71 dBA
bebas/independen (X) dan variabel Tabel 2. Rekapitulasi tigkat
terikat/dependen (Y). Pada penelitian kebisinga siang pada hari ke-1
Titik LS LS
ini variabel bebas adalah kebisingan Pengukuran (dBA)
Lokasi Titik
(dBA)
Lokasi
dan variabel terikat adalah kelelahan 1 86,71 Digester 16 88,07 Bleaching
kerja.. 2 87,20 Digester 17 88,86 Bleaching
6. Menentukan korelasi 3 87,03 Digester 18 90,51 Bleaching
Analisis korelasi dilakukan untuk 4 87,00 Digester 19 90,07 Bleaching
5 86,31 Digester 20 89,61 Bleaching
mengukur kekuatan hubungan antara 2 6 87,03 Digester 21 89,19 Bleaching
variabel yaitu antara variabel bebas 7 87,22 Digester 22 90,04 Bleaching
(kebisingan) dengan variabel terikat 8 86,58 Digester 23 88,91 Bleaching
(kelelahan kerja). Kekuatan hubungan Pulp
9 87,70 Washing 24 89,49
antara 2 variabel yang dimaksud Machine
Pulp
adalah apakah hubungan antara 10 87,08 Washing 25 89,29
Machine
kebisingan dengan kelelahan kerja Pulp
11 87,25 Washing 26 90,90
erat, lemah ataupun tidak erat. Machine
Pulp
12 86,98 Washing 27 91,50
4. Hasil dan Pembahasan Machine
Pulp
13 87,77 Washing 28 90,52
Machine
Pengukuran Tingkat Kebisingan Pulp
14 87,83 Washing 29 90,62
Pengukuran tingkat kebisingan Machine
pada departemen fiberline dilakukan di 30 Pulp
15 87,99 Washing 30 88,89
titik pengukuran dengan menggunakan alat Machine
33
Jurnal Sistem Teknik Industri, Vol. 19 No. 2, Juli 2017
ISSN 1411 - 5247
Perbandingan antara tingkat tenaga kerja yang bekerja di area digester,
kebisingan siang hari dengan Nilai washing, bleaching, dan pulp machine di
Ambang Batas (NAB) yang ditetapkan departemen fiberline.
oleh pemerintah Kep-51/MEN/1999 dapat
dilihat pada Gambar 1.
Kebisingan…
92,00
Pengaruh Kebisingan dengan Kelelahan
Tingkat
90,00
Kerja
88,00 LS
(dBA) Berdasarkan hasil pengolahan data
86,00 kebisingan dan kelelahan kerja, diperoleh
84,00 NAB data tingkat kebisingan siang hari (LS) dan
1 9 1725 tingkat kelelahan kerja pada tenaga kerja.
Titik Pengukuran Data tingkat kebisingan siang hari (LS)
dan tingkat kelelahan tenaga kerja dapat
Gambar 1 Perbandingan antara Ls hari ke- dilihat pada Tabel 3.
1 dengan (NAB) Teknik pengolahan dan analisis
data yang dilakukan untuk mengetahui ada
Gambar 1 menunjukkan bahwa atau tidak pengaruh tingkat kebisingan
tingkat kebisingan siang hari (Ls) ke-30 terhadap kelelahan kerja yaitu
titik pengukuran berada di atas Nilai menggunakan analisis regresi linear
Ambang Batas (NAB) yaitu 85 dB. sederhana. Hasil analisis regresi linear
Berdasarkan data tingkat sederhana menunjukkan persamaan
kebisingan dilakukan pemetaan kebisingan sebagai berikut:
dengan software surfer 8.0 pada setiap titik Y’ = a + b X
pengukuran. Hasil pemetaan Ls dari hari Y’= -250,03+3,253 X
ke-1 dapat dilihat pada Gambar 2.
Koefisien (a) sebesar -250,03
artinya jika tingkat kebisingan (X) nilainya
adalah 0 maka kelelahan (Y) nilainya
negatif yaitu sebesar -250,03. koefisien b
tingkat kebisingan (X) sebesar 3,253
artinya jika tingkat kebisingan mengalami
kenaikan sebesar 1 dB maka kelelahan (Y)
akan mengalami peningkatan sebesar
Gambar 2 Peta tingkat kebisingan ls pada 3,253. Koefisien (b) bernilai positif artinya
hari ke-1 dengan software surfer 8.0 terjadi hubungan positif antara tingkat
kebisingan dengan kelelahan, sehingga
Gambar 2 menunjukkan peta semakin tinggi kebisingan maka semakin
kebisingan dengan daerah-daerah yang meningkat pula tingkat kelelahan.
wajib menggunakan ear plug yaitu diatas Dari hasil perhitungan korelasi
85 dBA. Kontur tersebut menunjukkan didapatkan r = 0,749 bernilai positif,
bahwa daerah yang paling bising berada artinya terdapat hubungan atau korelasi
pada area bleaching dan pulp machine. yang kuat antara kebisingan dengan
kelelahan kerja. Semakin tinggi tingkat
Pengukuran Kelelahan Kerja kebisingan maka semakin tinggi tingkat
Kuesioner Alat Ukur Perasaan kelelahan kerja pada karyawan. Koefisien
Kelelahan Kerja (KAUPK2) yang berisi 30 determinasi r2 sebesar 0,561 yang
daftar pertanyaan yang berisi daftar-daftar mengandung pengertian bahwa variabel
gejala kelelahan kerja merupakan indikator bebas (kebisingan) terhadap variabel
adanya gejala kelelahan yang digunakan terikat (kelelahan) adalah sebesar 56,1%.
untuk mengukur tingkat kelelahan tenaga
kerja. Pengukuran dilakukan terhadap
34
Jurnal Sistem Teknik Industri, Vol. 19 No. 2, Juli 2017
ISSN 1411 - 5247
kesehatan disarankan bagi karyawan untuk
memakai ear plug.
36