You are on page 1of 14

Upaya Merekonstruksi Pemahaman Simbol Swastika oleh

The Hindu Forum of Britain


Ni Nyoman Ayu Nikki Avalokitesvari, Idin Fasisaka, A.A Ayu
Intan Parameswari

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana

Email: nikki.aryadharma@yahoo.co.id, idinfasisaka@yahoo.co.id,


prameswari.intan@gmail.com.

ABSTRACT
This research examines the effort of the Hindu Forum of Britain on reconstructing the
comprehension meaning of the Swastika symbol in Europe. This topic is noteworthy to be
researched remembering that the position of the discourse about Swastika meaning according to
Hinduism in Europe still become other discourse, indeed almost discriminated by the incoming
plan of Swastika symbol banning all over the Europe. It happened because the European people
associating the Swastika symbol with the non-humanist action which done by the Nazi in the World
War II period. Whereas according to Hinduism, Swastika symbol is a symbol that representing
luck, prosperity, happiness, protection, and so many other positive meaning. There are some
concepts that used in this research such as; concept meaning in international relation, concept of
strategic action, and concept of discursive struggle. Result of this research exhibit that on its
history, Swastika is a symbol that have a positive meaning and already used by various culture
around the world far before Nazi used it as one of their main identity. Swastika distribution which
founded in various countries had an identic meaning with the swastika on Vedic civilization in
India. Responding to the onset of prohibition efforts, there are some efforts made by the Hindu
Forum of Britain as a form of strategic actions to reconstruct the Swastika symbol comprehension
in Europe.

Keywords : Swastika, The Hindu Forum of Britain, Strategic Action, Discursive Struggle

1. PENDAHULUAN membawa trauma psikis pada mereka,


Merekonstruksi pemahaman simbol sehingga pembatasan dan pelarangan
Swastika di Eropa merupakan salah satu cara tampilan publik Swastika merupakan jalan
yang dilakukan oleh The Hindu Forum of yang pemerintah negara mereka ambil.
Britain untuk melawan wacana rencana Pada tahun 2005 foto Pangeran Harry dari
pelarangan simbol Swastika di seluruh Eropa. Inggris yang menggunakan sebuah emblem di
Faktanya pelarangan ini tak hanya sekadar lengannya dengan lambang Hakenkreuz atau
wacana saja. Beberapa negara bahkan sudah Swastika Nazi dalam sebuah pesta kostum
menerapkan pelarangan tampilan publik dari menjadi headline diberbagai surat kabar dan
simbol Swastika ini karena menganggap majalah seluruh dunia. Kejadian ini memicu
Swastika sebagai bagian tak terpisahkan dari kemarahan politisi konservatif di Jerman yang
kekejaman Rezim Nazi di negaranya masing- kemudian mengusulkan pelarangan Swastika
masing. di seluruh Eropa pada EU‟s Justice and home
Penempatan Hakenkreuz atau Swastika di affairs commissioner (news.bbc.co.uk).
tempat-tempat publik (kecuali untuk alasan Pelarangan ini jelas menjadi ancaman yang
ilmiah) di Jerman dan Austria merupakan serius bagi masyarakat Hindu di Eropa. Maka
tindakan ilegal. Semenjak tahun 1947 lambang dari itu gelombang protes atas pelarangan
Swastika Nazi (Hakenkreuz) sudah dilarang di Swastika di seluruh Eropa mulai bermunculan.
Austria (www.foxnews.com). Sedangkan di The Hindu Forum of Britain adalah salah satu
Polandia tampilan publik dari simbol Nazi kelompok yang menentang keras usulan
termasuk Swastika merupakan tindak pidana politisi konservatif Jerman tersebut.
yang diancam hukuman hingga delapan tahun Serangkaian tindakan kemudian dilakukan
penjara (Day, 2009). Sebagian besar negara sehingga pada akhirnya usulan pelarangan
yang pernah mengalami kekejaman langsung Swastika di seluruh Eropa pada tahun 2005 ini
Rezim Fasisme Jerman ini mengalami gagal. Namun pada tahun 2007, wacana
semacam fobia terhadap lambang Swastika tentang pelarangan ini kembali mencuat.
atau Hakenkreuz. Tampilan Swastika masih
Swastika merupakan salah satu simbol masyarakat, perspektif kritis itu penting, sebab
yang memiliki artian berbeda pada beberapa hal itu mengungkapkan bahwa perubahan
subjek kelompok masyarakat. Khususnya bagi selalu ada dimana-mana, sehingga dunia
subjek kelompok masyarakat Hindu di Eropa sosial berpotensi dapat dibentuk ulang oleh
dan kelompok masyarakat Eropa yang tindakan sosial. Potensi pembentukan ulang
memiliki trauma atas fasisme Nazi. Bagi ini pula yang terjadi pada nilai makna simbol
peradaban Hindu, tidak hanya Hindu di Eropa, Swastika di Eropa. Fakta menunjukkan bahwa
bahkan Hindu di seluruh dunia, Swastika simbol Swastika sudah digunakan oleh
merupakan sebuah simbol yang tidak dapat berbagai kebudayaan di berbagai belahan
dilepaskan dalam praktek spiritual-keagamaan dunia, jauh sebelum akirnya di adopsi sebagai
sehari-hari. Swastika memiliki artian simbol simbol dari Nazi.
yang membawa keberuntungan, Sejarah panjang penggunaan Swastika
kesejahteraan, dan kebaikan lainnya. Dengan sebelum Nazi serta potensi rekonsruksi makna
kata lain bagi peradaban Hindu simbol simbol inilah yang dilihat oleh The Hindu
Swastika memiliki interpretasi nilai makna Forum of Britain yang menurut mereka dapat
yang positif. Namun disatu sisi, Swastika bagi diaplikasikan pada makna Swastika di Eropa.
sebagian masyarakat Eropa yang mengalami The Hindu Forum of Britain menyadari bahwa
luka sejarah rezim fasisme Nazi, salah satu cara yang harus mereka lakukan
mengasosiasikan lambang Swastika dengan untuk menghentikan bentuk bentuk penolakan
lambang Hakenkreuz milik Nazi sebagai dan pelarangan terhadap simbol Swastika
sebuah simbol yang mengerikan, yang adalah dengan melakukan upaya-upaya
mengingatkan mereka akan kekejaman dan rekonstruksi terhadap pemahaman
kebengisan rezim fasisme Nazi. Dengan kata masyarakat Eropa mengenai makna simbol
lain simbol Swastika memiliki interpretasi nilai Swastika itu sendiri. Merekonstruksi
makna yang negatif di kalangan masyarakat pemahaman nilai makna Swastika, bahwa
Eropa yang mengalami luka sejarah rezim Swastika memiliki nilai makna yang positif,
fasisme Nazi. bukan negatif seperti Hakenkreuz milik Nazi.
Swastika memang menjadi simbol yang tak Upaya merekonstruksi makna ini diperlukan
terpisahkan pula dalam perjalanan Rezim agar Swastika dapat lebih diterima, sehingga
Fasisme Jerman utamanya Nazi. Swastika tidak lagi ada usaha untuk melarang
ditemukan hampir disetiap lencana, emblem, penggunaan Swastika.
bendera, dan berbagai barang yang digunakan Menurut peneliti, upaya rekonstruksi
oleh Nazi. Bentuk dasar Swastika yang pemahaman simbol swastika di Eropa oleh
digunakan sama dengan simbol swastika yang The Hindu Forum of Britain menjadi hal yang
digunakan oleh masyarakat Hindu. Namun menarik untuk diteliti guna mengetahui
diantara beberapa lambang swastika yang bagaimana pergulatan wacana mengenai
digunakan oleh Nazi yang paling poluler pemahaman simbol Swastika di Eropa terjadi
adalah Hakenkreuz, Swastika yang diputar ke melalui tindakan strategis yang dilakukan oleh
kiri sekitar 45 derajat atau sinestrovere, The Hindu Forum of Britain demi mengedukasi
(Bishop dan Warner, 2002). masyarakat Eropa agar tidak lagi
Swastika Hindu. Dasar simbol Hakenkreuz memunculkan rencana pelarangan Simbol
memanglah swastika, namun Hakenkreuz Swastika di Eropa.
tidak sama persis dengan swastika yang
digunakan dalam simbol-simbol Hindu. 2. KAJIAN PUSTAKA
Hakenkruez merupakan simbol Swastika yang
sinistrovere atau berputar kiri sekitar 45 2.1 Tinjauan Pustaka
derajat. Lazimnya dalam tradisi Hindu, Penelitian pertama yang digunakan
Swastika berbentuk tegak dengan putaran ke sebagai rujukan peneliti adalah penelitian dari
kanan, seperti pada gambar kiri di atas. Akan Wentiza Fadhlia dan Yusnarida Eka Nizmi
tetapi dalam berbagai ornamen dan benda- (2014) membahas Upaya ICNA (Islamic Circle
benda seni, lambang Swastika kerap juga of North America) dalam melawan
dijumpai dengan posisi berputar ke kiri Islamophopia di Amerika Serikat. Penelitian ini
sehingga mirip Hakenkreuz Nazi (Quinn, membantu penulis untuk lebih memahami
1994). bagaimana penggunaan propaganda melalui
Tidak dapat dipungkiri bahwa realitas suatu media dalam merekonstruksi pemahaman
hal akan berbeda tergantung dari pengalaman mengenai suatu hal yang krusial bagi sebuah
masing-masing subjek terhadap sebuah objek komunitas kepada masyarakat secara luas.
realitas. Seperti yang diungkapkan George Tulisan Wentiza Fadhlia dan Yusnarida Eka
Ritzer dan Barry Smart (2011) dalam Nizmi menggunakan teori konstruktivisme
Handbook Teori Sosial bahwa d dalam hal dalam membedah tindakan pembangunan
sosial yang dilakukan oleh ICNA (Islamic Penelitian ketiga atau terakhir yang
Circle of North America) untuk membendung digunakan penulis sebagai referensi adalah
propaganda mengenai Islamophopia yang penelitian yang dilakukan oleh Rahmat
cukup gencar dilakukan oleh beberapa media Haryama dan Indra Pahlawan (2013)
di Amerika Serikat. Jika penelitian Fadhila mengenai peranan majalah The New York
Nizmi menggunakan Konstruktivism sebagai Times dalam membentuk opini publik terhadap
pisau analisinya, Penulis menggunakan wilayah Timur Tengah pasca kejadian 9/11
konsep makna dalam HI, dimana sebuah dalam konteks propaganda internasional
simbol ataupun suatu hal yang sama bisa saja 2001-2007. Haryama dan Pahlawan
memiliki pengertian makna yang berbeda bagi menggunakan konsep propaganda media
masing-masing orang. Fadhila dan Nizmi masa yang dikemukakan oleh Chomsky, di
menggunakan konsep propaganda media mana media menjadi subjek yang ikut
masa untuk menganalisis upaya publikasi mengkonstruksi realitas berdasarkan
dalam memerangi islamophobia di Amerika penafsiran dan definisinya sendiri. Penelitian
Serikat, sementara penulis menggunakan Haryama dan Pahlawan melihat media
konsep tindakan strategis untuk menganalisis sebagai subjek utama yang melakukan
salah satu upaya yang dilakukan oleh The Propaganda secara langsung. Dalam upaya
Hindu Forum of Britain dalam merekonstruksi merekonstruksi simbol Swastika, The Hindu
pemahaman simbol Swastika di Eropa yang Forum of Britain publikasi media masa yang
berupa publikasi artikel jurnalistik dan film dilakukan meruupakan bentuk strategic action,
dokumenter. yang tidak menempatkan media masa sebagai
Penelitian kedua yang digunakan aktor langsung yang mengkonstruksi realitas
sebagai rujukan peneliti adalah penelitian yang berdasar penafsiran dan definisinya sendiri,
dilakukan oleh Edwar Andiko Heri (2012) melainkan hanya sebatas menyebarkan
tentang strategi image restoration pasca informasi “jadi” yang dikonstruksi oleh The
kebijakan war on terrorism; studi kasus Hindu Forum of Britain.
penggunaan program @america oleh
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia. 2.2 Kerangka Konseptual
Tulisan ini membahas mengenai citra Amerika 1. Makna dalam Hubungan Internasional
Serikat yang baik di mata penduduk muslim Konsep makna dalam hubungan
dunia sebelum adanya tagline war on internasional merupakan sebuah bagian yang
terrorism, lalu memburuk pasca dijalankannya tak terpisahkan dari teori-teori mengenai pos-
war on terrorism, lalu sekarang berusaha strukturalisme serta diskursus. Dalam
untuk dipulihkan kembali. Edwar karyanya Poststructuralism Campbell (2007)
menggunakan konsep public relation, public mengatakan bahwa setiap pembicaraan dan
diplomacy dan juga konsep restorasi citra pemahaman mengenai politik internasional itu
untuk melihat bagaimana program @america bergantung pada abstraksi, representasi, serta
ini menjadi sebuah bentuk diplomasi publik interpretasi dari subjek yang mencoba untuk
yang dapat digunakan untuk mencapai sebuah berbicara dan memahami hal tersebut. “Dunia”
pemahaman pada subjek yang dituju sehingga tidaklah menampilkan dirinya dihadapan kita
dapat memulihkan citra Amerika Serikat pasca dalam bentuk kategori, teori maupun
kebijakan “war on terrorism”. Sementara itu statement yang sudah siap-jadi. Sehingga
penulis mengedepankan konsep tindakan dengan kata lain interpretasi, abstraksi,
strategis dan juga discursive struggle untuk maupun representasi ini tidak bisa dilepaskan
menjelaskan upaya The Hindu Forum of dari pemaknaan. Maka kemudian makna
Britain dalam merekonstruksi pemahaman itupun tidak dapat dilepaskan dari subjektivitas
simbol Swastika di Eropa. Edwar menjabarkan si subjek yang berusaha untuk memahami
bahwa program @america yang diluncurkan makna tersebut.
oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Salah seorang strukturalis, Ferdinand de
Indonesia untuk memperbaiki citra AS pasca Soussaure (dalam Hoed, 2003) memastikan
kebijakan “war on Terrorism” merupakan bahwa ada hubungan yang jelas antara
sebuah strategi diplomasi publik dengan signified (petanda) dan signifier (penanda) dari
restorasi citra sebagai tindakan eksekusinya. segala teks, wacana, simbol, bahkan makna.
Sementara itu penulis menjabarkan bahwa Ferdinand deSaussure dan Levi-Strauss
upaya-upaya yang dilakukan oleh The Hindu menjelaskan bahwa produksi makna
Forum of Britain untuk memperbaiki merupakan efek dari struktur terdalam sebuah
pemahaman mengenai Simbol Swastika di bahasa (Hoed, 2003). Mereka juga
Eropa merupakan sebuah perjuangan diskursif menjelaskan bahwa kebudayaan itu bersifat
dengan tindakna strategis sebagai pisau analog atau serupa dengan struktur bahasa
eksekusinya. yang diorganisasikan secara internal dalam
oposisi biner (dua hal yang bertolak-belakang) makna itu akan bisa dipertahankan atau
seperti hitam-putih, lelaki-perempuan, siang- digulingkan maupun diperkuat atau justru
malam, gelap-terang, baik-buruk, dan lain dihancurkan, itu semua tergantung pada
sebagainya. masyarakat itu sendiri. Analogi sederhananya
Sementara itu para post-strukturalis adalah ketika ada sebuah negara yang berada
seperti Michell Foucault dan Jaques Derrida dalam posisi dominan (kuat, paling atas)
berseberangan pendapat dengan para dalam tatanan politik dunia, maka negara
strukturalis. Foucault (1992) dalam The tersebut akan memiliki lebih banyak
Subject and Power menegaskan bahwa kesempatan dan akses untuk memberikan
makna tidaklah stabil, maka dari itulah makna makna pada sebuah peristiwa tertentu
selalu berada dalam sebuah proses. Makna dibandingkan dengan negara-negara yang
tidak bisa dibatasi dalam satu kata, kalimat kurang kuat posisinya dalam tatanan politik
atau teks khusus. Namun makna itu dunia. Namun kembali lagi apakah makna
merupakan hasil dari hubungan antarteks: yang diberikan itu dapat diterima oleh orang
atau intertektualitas. Derrida (1972) lain, serta bagaimana makna itu mungkin saja
menyatakan bahwa manusia berpikir hanya menimbulkan kontroversi atau bahkan
dengan tanda-tanda saja, tanpa sebuah resistensi, semua ini pada gilirannya akan
makna asli yang bersikulasi di luar berdampak pada wewenang serta leverage
representasi dari makna tersebut. Dengan (pengaruh) makna yang diberikan (Yongtao:
kata lain simbol yang difikirkan sebenarnya tak 2010).
selalu merujuk pada satu representasi makna Dalam konteks di atas, maka pemberian
tertentu saja. Namun bisa merujuk pada makna juga tidak dapat dilepaskan dari kuasa
representasi makna yang lainnya lagi, si pembuat makna serta alat yang
sehingga makna dari simbol itu selalu digunakannya. Seberapa besar kuasa yang
berubah-ubah. dimiliki untuk kemudian menciptakan sebuah
Seperti yang ditegaskan oleh Derrida wacana, seberapa kuat rekonstruksi makna
(1972) dalam karya Of Gramatology, bahwa sebuah simbol dapat di sebar-luaskan akan
seseorang dapat memberikan berbagai menentukan seberapa besar dampak dari
pengertian pada sebuah simbol melalui alat wacana dan rekonstruksi makna tersebut.
yang disebut dengan dekonstruksi. Sehingga semakin besar kuasa si pembuat
Dekonstruksi dipandang sebagai sebuah dan penyebar wacana, maka wacana itu
strategi “double reading” pada sebuah teks berpotensi menjadi dominan discource
atau simbol, yang bertujuan untuk (wacana yang paling dominan dan merupakan
menggoyahkan akar dari makna simbol atau wacana utama di masyarakat). Demikian pula
teks yang telah ditetapkan. Sehingga ketika sebaliknya, jika kuasa si pembuat dan
akar makna yang telah ditetapkan ini goyah penyebar maknanya lemah, wacana tersebut
makna simbol atau teks ini dapat dialihkan ke hanya akan menjadi other discourse (wacana
pemaknaan lain tentang teks ataupun simbol lain yang belum mampu masuk sebagai
tersebut. Hal ini jelas mengindikasikan bahwa wacana utama dan dominan di masyarakat).
makna tidak selalu bersifat sama atau tetap,
melainkan makna itu dapat dirubah, atau Jika dihubungkan dengan konteks
dengan kata lain dapat di dekonstruksi. penelitian ini, konsep makna dalam hubungan
Michel Foucault (1995) dalam karyanya internasional merupakan basis penting dalam
Discipline and Punish: The Birth of the Prison menjelaskan upaya merekonstruksi
juga menjelaskan bahwa makna itu dapat pemahaman atas simbol Swastika di Eropa
dirubah bahkan diatur. Analisis wacana yang dilakukan oleh The Hindu Forum of
memperingatkan bahwa setiap teks Britain pasca digunakan oleh Nazi Jerman.
sesungguhnya tanpa makna. Sebuah teks itu Karena konsep makna dalam hubungan
memperoleh maknanya hanya ketika teks itu internasional dapat menjabarkan dan
berinteraksi dengan teks-teks lain lalu menganalisis proses penciptaan dan
dimasukkan ke dalam konteks sosial dan penerimaan diskursus mengenai makna
historis yang luas saat teks-teks tersebut simbol Swastika di Eropa.
diproduksi, disebarluaskan dan dikonsumsi.
Menurut poststrukturalisme, wacana yang 2. Tindakan Strategis
lebih relevan biasanya tergantung dari Diplomasi budaya memiliki definisi yang
seberapa dekat hubungan wacana ini dengan Teori komunikasi yang dikemukakan oleh
kekuatan sosialnya. Dengan kata lain arti Habermas mengacu pada ide bahwa identitas
suatu hal tertentu itu tergantung pada pribadi dibangun secara intersubjektif melalui
bagaimana masyarakat mengkategorikan dan interaksi simbolik, berupa komunikasi (Brown
memilah nilai-nilai tersebut. Apakah nilai dan Goodman, 2011). Citra diri seseorang
terhadap dirinya itu dibentuk saat pribadi ini bisa dicapai tanpa komunikasi. Dengan kata
berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain bahasa hanya digunakan untuk
lain. Saat komunikasi berlangsung, terjadi meneruskan informasi atau mengungkapkan
pertukaran simbol yang telah diberi makna, kekuatan, bukan untuk membentuk
kemudian diterima oleh subjek sebagai kesepahaman antar subjek dan objek (Brown
sebuah pengalaman yang membentuk citra diri dan Goodman, 2011).
mereka. Teori komunikasi menurut Habermas Habermas menganggap tindakan
(1984) bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu komunikatif lebih beresiko dan kurang efisien
komunikasi strategis dan tindakan komunikatif. jika dibandingkan dengan tindakan strategis.
Pada tindakan strategis, tujuan dari Hal ini disebabkan karena metode tindakan
sebuah tindakan sosial itu sudah ditentukan komunikatif mengedepankan pembangunan
terlebih dahulu dan sering kali tersembunyi. kesepakatan bersama/ konsensus antara
Maksud dari tindakan ini bukanlah untuk subjek dan objek melalui sebuah komunikasi
mencapai kesepakatan ataupun kesepahaman dua arah. Dalam komunikasi dua arah
bersama melalui komunikasi dua arah sangatlah memungkinkan terjadi ketidak-
mengenai tujuan mengapa suatu hal perlu di sepahaman antara subjek dan objek yang
lakukan. Maksud dari tindakan strategis ini dapat membuat konsensus tidak bisa dicapai,
hanya sebatas pada melaksanakan rencana si sehingga cara ini dinilai menjadi tidak efektif
subjek secara efektif, utamanya jika para dan beresiko. (Habermas, 1987)
objeknya tidak menyetujui / tidak sepaham Menurut Habermas eksekusi tindakan
dengan maksud dari si pembicara (Brown dan strategis terletak dari bagaimana sebuah
Goodman, 2011). tindakan digunakan oleh subjek untuk
Walaupun tindakan strategis mempengaruhi objek agar memiliki
mempergunakan bahasa dan kesepahaman dengan tujuan yang ditetapkan
mengikutsertakan orang lain, tujuannya tidak oleh subjek tanpa harus terjadi komunikasi
inheren dengan penggunaan bahasa itu dan dua arah. Dengan demikian eksekusi tindakan
orang lain diperlakukan seakan-akan mereka strategis ini tidak mengharuskan tatap muka
adalah objek. Norma sosial, bahkan ekspresi antara subjek dan objeknya, sehingga
subjektif pembicara sendiri, menjadi alat yang seringkali tindakan strategis dilakukan
dipergunakan untuk memajukan tujuan-tujuan menggunakan media masa sebagai penyalur
pembicara yang sudah lebih dulu ditetapkan. pemikiran dan tujuan dari subjek kepada
Rasionalitas komunikasi ini dinilai dalam objek. Banyaknya varian yang dimiliki media
hubungannya dengan efisiensinya masa dalam zaman modern ini membuat
memerintahkan orang lain untuk melakukan corong penyaluran juga semakin banyak, tidak
apa yang dikehendaki pembicara dari mereka hanya surat kabar dan majalah cetak saja,
(Habermas, 1982). bahkan berita online dan film pun bisa menjadi
Perbedaan antara tindakan komunikatif lahan eksekusi tindakan strategis (Brown dan
dan tindakan strategis dapat diringkas sebagai Goodman, 2011).
perbedaan antara pengertian timbal-balik Dengan demikian cakupan tindakan
(mutual understanding) dan mempengaruhi strategis menjadi luas, penggunaan media
timbal-balik (mutual influencing). Tindakan masa memudahkan penyebaran ide serta
komunikatif memerlukan struktur praduga persuasi tujuan dari subjek kepada
yang secara kualitatif berbeda dengan masyarakat atau objeknya. Terlepas dari
interaksi-interaksi bahasa yang notabenenya penggunaan media sebagai penyalur, aksi
hanya memanipulasi orang lain untuk langsung yang dilakukan oleh subjek untuk
mencapai suatu tujuan yang sudah ditentukan menggiring objeknya agar sepaham dengan
sebelumnya, seperti yang digunakan pada tujuan yang telah ia tetapkan juga termasuk
tindakan strategis. Pada tindakan komunikatif, dalam eksekusi tindakan strategis.
individu dikoordinasikan dengan membangun Penyebaran flyer, pemberian surat maupun
consensus (kesepakatan bersama) yang daya naskah akademik bahkan demonstrasi serta
koordinasinya diperoleh dari “energi pengikat audiensi bisa dikategorikan sebagai bentuk
dan penyatu bahasa itu sendiri” (Habermas, tindakan strategis (Brown dan Goodman,
1998). Sementara itu tindakan strategis 2011).
dikoordinaskan dengan menambah situasi- Adapun jika dihubungkan dengan konteks
situasi kepentingan. Pada tindakan strategis penelitian ini, tindakan strategis ini merupakan
sarana nonbahasa digunakan untuk payung besar yang menaungi segala bentuk
memanipulasi situasi, sehingga orang lain tindakan yang dilakukan oleh The Hindu
menjadi merasa “berkepentingan” untuk Forum of Britain dalam merekonstruksi
bekerjasama. Tujuan-tujuan egosentris pemahaman simbol Swastika di Eropa pasca
(berpusat pada ego) dari tindakan strategis digunakan oleh Nazi Jerman.
mengandung sistem yang dapat mempredasi
3. Discurssive Struggle (memberikan serangan dan penghancuran
Konsep wacana atau diskursus langsung) semua subjek dan harus
(discourse) mempunyai makna yang luas. Hal diasumsikan oleh setiap subjek secara
ini disebabkan karena istilah wacana sangat individual (Bowie, 1991).
umum dipakai dalam berbagai disiplin seperti Ernesto Laclau dan Chantal Mouffe
teori kritis, sosiologi, linguistik, filsafat, (2001) mengeluarkan teori wacana yang
psikologi sosial, dan berbagai disiplin lainnya, menjelaskan bahwa wacana dapat
yang tentu memiliki definisi makna tersendiri membangun makna dalam dunia sosial.
bagi konsep wacana ini. Michel Foucault Karena secara mendasar bahasa itu tidak
(1992) dalam karya The Subject and Power stabil, maka dari itu makna menjadi tidak
berpendapat bahwa pandangan tentang suatu pernah bisa tetap secara permanen. Wacana
objek dibentuk dalam batas-batas yang telah senantiasa mengalami transformasi-
ditentukan oleh struktur diskursif, di mana transformasi karena adanya kontak dengan
wacana dicirikan oleh batasan bidang dari wacana-wacana lain. Inti dari teori wacana
objek serta definisi dari persfektif yang paling menurut Ernesto Laclau dan Chantal Mouffe
dipercaya dan dipandang benar. ini adalah pergulatan wacana (discursive
Persepsi mengenai suatu objek dibentuk struggle). Berbagai wacana berbeda yang
dengan dibatasi oleh praktik diskursif, dalam masing-masing mewakili cara tertentu dalam
artian persepsi itu dibatasi oleh pandangan membicarakan dan memahami tentang dunia
yang mendefinisikan sesuatu bahwa ini benar sosial, dan secara terus menerus melakukan
dan yang lain tidak. Misalkan ketika perjuangan satu sama lain untuk mencapai
mendengar kata film India, maka yang sebuah hegemoni, yakni menetapkan makna-
terbayang adalah film dengan nyanyian sambil makna bahasa menurut caranya sendiri.
menari, dengan tokoh utama yang Sehingga hegemoni dalam hal ini dipahami
mengalahkan musuh birokrat dan kepolisian sebagai dominasi satu prespektif khusus
yang korup. Wacana telah membatasi terhadap perspektif lainnya.
pandangan khalayak, mengarahkan pada Adapun jika dihubungkan dengan
jalan pikiran tertentu dan mengahayati itu konteks penelitian ini, serangkaian upaya
sebagai sesuatu yang benar. merekonstruksi pemahaman makna simbol
Wacana dipandang sebagai sesuatu yang Swastika di Eropa yang dilakukan oleh The
mengarahkan, membatasi, dan Hindu Forum of Britain berupakan bentuk dari
mengkonstruksi realitas ke dalam narasi yang sebuah discursive struggle atas makna simbol
dapat dipahami melalui episteme. Pemikiran Swastika itu sendiri.
Foucault (1970) tentang episteme lebih
merujuk kepada makna khusus kata episteme 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu untuk menunjukkan pengandaian,
prinsip, syarat, serta kemungkinan dan cara- 4.1 Gambaran Umum Penelitian
cara pendekatan tertentu di tiap-tiap zaman.
Sehingga suatu realitas dapat dipahami dan
4.1.1 Persebaran Swastika di Dunia
dimengerti dengan pernyataan dan
Diberbagai belahan dunia Swastika di kenal
pandangan tertentu dan bukan dengan
dengan nama yang berbeda-beda, walaupun
pernyataan serta pandangan yang lain.
pada akhirnya simbol ini diterima dengan
Jaques Lacan (pada karyanya, Ecrist
nama sansekerta kuno-nya yakni Swastika.
yang dikutip dalam Lemaire, 1977)
Awalnya Swastika di eja s-v-a-s-t-i-c-a dan s-
menjelaskan bahwa bahasa sebetulnya tak
u-a-s-t-i-k-a, namun kemudian pengejaannya
pernah mendapatkan tempat pada tataran
baik dalam bahasa Inggris maupun Prancis
real. Bahasa tidaklah berhubungan ataupun
menjadi s-w-a-s-t-i-k-a. Littre‟s French
direpresentasikan dalam tataran real. Bahasa
Dictionaries menjabarkan etimologi dari kata
yang bersifat „menandai‟ ditujukan bukan
Swastika, bahwa secara etimologis Swastika
untuk mengekspresikan pemikiran atau
merupakan sebuah kata dari bahasa
menggambarkan realitas yang ada, namun
Sansekerta yang berarti kebahagiaan,
lebih kepada upaya mengonstitusi subjek
kesenangan, dan nasib baik. Kata ini terbentuk
sebagai suatu (thing) secara historis dan
dari “Su” yang berarti “baik”, dan asti yang
geografis, serta secara kultural yang
berarti “menjadi”, “menjadi baik”, dengan suffik
mengarah pada spesifikasi proses menjadi
ka (Wilson, 1896).
(being something). Bahkan Lacan
Dalam bukunya, The Swastika; The Earliest
menegaskan bahwa Bahasa memiliki
known symbol, and its migration; with
kemampuan untuk memposisikan subjek
observation on the migration of certain
sebagai social being karena bahasa itu sendiri
industries in prehistoric times, Thomas Wilson
(1896) secara garis besar membagi Sanskerta, kata Swastika dapat diuraikan
persebaran Swastika di dunia menjadi 8 menjadi Su artinya „good‟ (baik), asti „to be, to
kelompok. Kelompok pertama ia sebut sebagai exist‟, ik artinya abadi dan selalu seperti itu.
extreme orient (Timur-Jauh) yang mencakup Swastika, , secara termonologi kata
persebaran Swastika di Jepang, Korea, Cina,
Tibet, dan India. Kelompok kedua ia sebut juga diartikan su + asti = well + being ( +
dengan Clasical Orient yang mencakup = ) atau all be well. Sementara, -
persebaran Swastika di Babylonia, Asyiria, ka adalah sufiks yang menandakan simbol.
Chaldea, Persia, Phenicia, Lycaonia, Armenia, Sehingga Swastika menandakan simbol
Caucasus; dan Asia Minor- Troy (Hissarlik). keberuntungan dan kemujuran. Selain itu,
Kelompok ketiga adalah kelompok negara- sejumlah pakar menyebutkan makna dalam
negara Afrika seperti Mesir, Algeria, dan dari Swastika adalah kejayaan selamanya
Ashantee. Kelompok keempat ia namai (www.ancient-origins.net).
sebagai Classical Occident- Mediteranian simbol Swastika merupakan simbol
yang meliputi Yunani, Cyprus, Rhodes, Melos, perlindungan dari Dewa Indra yang
dan Thera. Kelompok kelima merupakan menganugrahkan kekuatan, Pūṣan yang
1
temuan Swastika di Eropa. Kelompok keenam memberikan keselamatan, Tarkshya
2
adalah persebaran Swastika di Amerika memberikan kedamaian dan Brhaspati guru
3
Serikat. Kelompok ketujuh adalah persebaran yang memberikan pengetahuan dan
Swastika di Amerika Tengah, dan Kelompok kesejahteraan melalui pengetahuan. Simbol
terakhir membahas persebaran Swastika di dalam tradisi Veda selalu melambangkan
Amerika Selatan. kekuatan dari manifestasi Tuhan melalui Dewa
Lebih lanjut Wilson (1896) secara garis besar tertentu sebagai penguasa kekuatan.
hanya memaparkan penemuan-penemuan Sehingga Swastika merupakan simbol mistis
Swastika di berbagai tempat, tanpa lebih jauh religius yang sangat dihormati dan diyakini
mencari makna dibalik simbol Swastika itu memberikan perlindungan dan kebaikan
secara rinci di masing-masing tempat (Turumella, 2013).
penemuan ornamen ini. Sebagaimana yang Knapp (2003) menyatakan berdasarkan
dikatakan oleh Foucault (1995) bahwa makna teks religius India, dijelaskan Swastika sebagai
tidak stabil, ia selalu dalam proses. Makna simbol dari tanah, api, air, udara, langit,
tidak bisa dibatasi dalam satu kata, kalimat pikiran, emosi dan perasaan. Sedangkan
atau teks khusus, tetapi ia merupakan hasil empat lengan dari Swastika melambangkan
dari hubungan antarteks atau intertektualitas. pada empat hal yang sangat penting.
Jika dilihat dari pemikiran Foucault yang Representasi dari empat yuga atau era yakni
mengatakan bahwa manusia hanyalah produk Satya Yuga, Treta Yuga, Dwapara Yuga, dan
dari sejarah dan dalam hal politik kebenaran 4.
Kali Yuga Menggambarkan empat Varnas-
pun setiap masyarakat dianggap memiliki Brahmana, Ksatria, Vaisya, dan Sudra
5.
rezim kebenaran tersendiri. Pendapat ini yang Swastika juga melambangkan empat tahapan
memungkinkan membuat Wilson terkesan hidup manusia- Brahmacāri (masa menuntut
enggan menggali lebih jauh makna Swastika ilmu), gṛhastha (berumah tangga),
diberbagai rezim masyarakat berbeda di vānaprastha (melepaskan ikatan) dan
berbagai belahan dunia. Namun terlepas dari Sannyāsa (hidup sebagai pertapa). Empat
semua itu, Wilson masih tetap mencantumkan
pemaknaan simbol itu sesuai dengan berbagai 1 Pūṣan dalam Veda merupakan Dewa yang menjaga
laporan yang telah ia himpun. Secara garis energi, memberikan perlindungan dan keselamatan
besar pemaknaan Swastika di setiap tempat dengan energi yang cukup.
ditemukannya lebih merujuk pada pemaknaan 2 Tarskhya dalam Veda merupakan burung Garuda
wahana dari Dewa Vishnu
kemakmuran, nasib baik, keberuntungan dan 3 Brhaspati dalam Veda merupakan Guru dari para
kesuburan. Sementara untuk penggunaannya
dewata.
simbol Swastika selain sebagai ornamen, juga 4 Satya Yuga siklus pertama dalam empat jaman/era
lebih sering digunakan sebagai simbol suci dalam konsep perputaran catur yuga. Treta Yuga
pada setiap seremoni atau upacara pemujaan. merupakan siklus kedua dalam empat jaman/era dalam
konsep perputaran catur yuga . Dvapara Yuga adalah
siklus ketiga dalam empat jaman/era dalam konsep
4.1.2 Makna Swastika Bagi Hindu, Nazi perputaran catur yuga . Kali Yuga adalah siklus keempat
dan Pasca Rezim Nazi dalam empat jaman/era dalam konsep perputaran catur
yuga.
5 Dalam konsteks Varna ashrama Dharma (empat tatanan
Swastika merupakan salah satu simbol social dan tatanan spiritual Veda) Brahmana adalah
penting dalam peradaban Hindu (Veda). golongan pendeta, ksatria adalah golongan administrator
Swastika merupakan salah satu dari 108 negara dan angkatan bersenjata, waisya adalah golongan
simbol dari Dewa Wisnu. Dalam bahasa pedagang, dan sudra adalah golongan buruh atau
pekerja..
lengan Swastika juga merupakan simbol dari eugenis (genetika) terhadap keberadaan
empat pencapaian dasar manusia yakni biologis yang kemudian diartikulasikan melalui
Dharma (kebajikan), artha (kemakmuran), tema-tema kemurnian darah serta mitos tanah
kama (keinginan), dan moksa (pembebasan). air.
Swastika juga melambangkan empat wajah Simbolika „darah mulai menghendaki
Dewa Brahma dan empat Veda (Catur Veda), mandi-darah‟ adalah simbolika yang
Rgveda, Yajur Veda, Sama Veda dan Atharva digunakan oleh Foucault (1997) dalam Il faut
Veda. Juga sebagai simbol empat konstelasi defender la société yang merujuk kepada
perbintangan yakni Pushya, Chaitra, Shravan pernyataan bahwa tindakan merampas hak
dan Revati. untuk hidup dari ras-ras lain selain ras Arya
Sejak jaman dahulu, orang-orang Hindu merupakan hal yang perlu untuk dilakukan
telah menggunakan Swastika sebagai simbol demi terpeliharanya kehidupan ras Arya yang
keberuntungan dan berkah, sehingga simbol superior. Dengan kata lain dapat diartikan
ini selalu digunakan dalam acara yang penuh bahwa dalam mencapai tujuan akhirnya yaitu
kebahagiaan seperti pernikahan, Lakshmi superioritas bangsa Arya, Nazi membentuk
6
Puja dan berbagai kegiatan religius lainnya. „solusi terakhir‟ bagi bangsa-bangsa selain
Penggunaan Swastika pada pintu atau pada bangsa Arya, yaitu mati di tangan Jerman.
dinding bangunan diyakini memiliki kekuatan Melalui genosida terhadap kaum Yahudi Nazi
proteksi untuk menghindari pengaruh jahat melihat bangsa lain selain Bangsa Arya
yang dapat menganggu. Selain itu, Swastika sebagai lebensunwertes Leben (tidak pantas
juga digunakan sebagai obyek pemujaan hidup).
yakni simbol dari Dewa Ganesha. Sebagai lambang yang paling sering
Penggunaan simbol Swastika berserta muncul selama kependudukan Nazi di Eropa,
pemaknaannya dalam Nazi sangatlah Nazi sendiri sadar akan kemungkinan
berkaitan dengan beberapa tokoh seperti komersialisasi bentuk Swastika di Eropa saat
Heinrich Schliemann, Josseph Gobbels, dan itu, utamanya di daerah yang ia kuasai. Bentuk
Adolf Hitler. Heinrich Schliemann Swastika digunakan di berbagai produk untuk
menginterpretasikan Swastika sebagai sebuah menambah omset penjualannya. Saat itulah
sistem isyarat pembentukkan-diri (self- untuk membendung hal tersebut Jossef
generating signalling system), sistem di mana Goebles, mengeluarkan peraturan yang
simbol menjadi sebuah alat pembentuk mengatur penggunaan Swastika. Peraturan itu
identitas seseorang. Gambaran sederhananya mengatur pelarangan penggunaan Swastika
swastika sebagai sistem isyarat pembentukan pada benda-benda yang bisa saja mengurangi
diri adalah, jika engkau orang Arya kau akan nilai keagungan Swastika itu sendiri. misalnya
mengenali dan menamai simbol itu sebagai penempatan Swastika pada bola mainan
Swastika, sementara jka kau bukanlah orang anak-anak, yang pada nantinya akan
Arya, engkau tidak akan melihat sesuatu itu ditendang.
sebagai sebuah „karya dekoratif yang tergesa- Nazi menempatkan Swastika sebagai
gesa dan tanpa makna religius sama sekali‟. sebuah simbol yang sangat dihormati, sebuah
Hitler menganggap Swastika sebagai simbol kebanggaan, simbol kejayaan dan
sebuah simbol atas superioritas bangsanya superioritas bangsa Arya. Sebuah simbol yang
(ras Jerman, bangsa Arya). Sebuah simbol melekat pada hampir seluruh cinderamata,
yang menunjukkan misi perjuangan untuk lencana penghargaan, bendera dan berbagai
mencapai kemenangan bagi bangsa Arya pernak-pernik Nazi.
(Hitler, 1992). Bagi Hitler dan partainya, Kuatnya penggunaan simbol Swastika oleh
kemenangan dan superioritas itu dicapai Nazi membuat lambang ini di sejumlah benua
dengan mengorbankan ras selain arya. lebih dikenal sebagai lambang Nazi dibanding
Foucault bahkan melihat bahwa Nazisme sebagai simbol sakral dalam peradaban
menetapkan sejumlah intervensi permanen Hindu. Penggunaan simbol Swastika oleh Nazi
kedalam tingkah laku individu di dalam sebagai lambang utama yang selalu ada
populasi (bangsa Arya/masyarakat Jerman disetiap kegiatannya berakibat pada
kala itu) dan mengartikulasikannya dengan kemelekatan Swastika sebagai identitas Nazi
sebuah „perhatian mitos terhadap darah dan di setiap tempat yang pernah diduduki.
kemenangan ras‟. Foucault mengindikasikan Masyarakat yang mengalami tindakan
keadaan ini dengan permainan gembala- kekerasan selama rezim Nazi pun kemudian
jemaat dan permainan kota-warga yang mengasosiasikan bentuk Swastika sebagai
kemudian dirubah menjadi penggolongan identitas Nazi. Pengasosiasian ini berujung
pada pemikiran mereka mengenai simbol
Swastika sebagai simbol kekerasan dan
6 Upacara pemujaan terhadai Dewi Lakshmi, dewi yang kejahatan. Seperti yang dikatakan oleh
menganugerahkan kekayaan dan kesejahteraan.
seorang holocaust-survivor, Freddie Knoller, Pemaknaan ini kemudian memunculkan usaha
93 tahun, dalam sebuah artikel yang di pelarangan simbol Swastika diseluruh Eropa.
terbitkan oleh BBC pada 23 Oktober 2014, Beberapa negara di Eropa bahkan sudah
bahwa bagi masyarakat Yahudi Swastika mengeluarkan peraturan tertulis dalam
adalah simbol rasa takut, penindasan, dan perundang-undangan mereka mengenai
pemusnahan.Bagi orang-orang yang pernah tampilan publik dari simbol Swastika. Adapun
melewati masa-masa Holocaust, kami akan tindakan strategis yang ditempuh oleh The
selalu ingat apa makna Swastika bagi Hindu Forum of Britain antara lain: melakukan
kehidupan kami, sebuah simbol kejahatan kampanye nasional “Reclaim the Swastika”
sejati. pada Januari 2005; melakukan publikasi-
Pasca keruntuhan rezim Nazi segala publikasi artikel mengenai makna Swastika
bentuk simbol yang berkaitan dengan Nazi dari sudut pandang Hindu; melakukan
termasuk Swastika dilarang ditampilkan di publikasi film dokumenter “The Story of
arena publik pada beberapa negara, termasuk Swastika” pada 28 Oktober 2013 berdurasi 3
di Jerman sendiri, tempat di mana pada rezim menit, lalu kemudian pada 3 november 2013
Nazi Swastika pernah dicintai dan diagung- BBC kembali mempublikasi film Dokumenter
agungkan. “The Story of Swastika” berdurasi 30 Menit;
Penempatan Hakenkreuz atau Swastika di dan ikut serta dalam The Declaration of The
tempat-tempat publik (kecuali untuk alasan Second Hindu-Jewish Leadership Summit di
ilmiah) di Jerman dan Austria merupakan Jerusalem pada 17-20 Februari 2008.
tindakan ilegal. Semenjak tahun 1947 lambang 1. Kampanye Nasional “Reclaim The
Swastika Nazi (Hakenkreuz) sudah dilarang di Swastika”
Austria. Sehubungan dengan Rencana
Hungarian Criminal Code pasal 269 juga pelarangan Swastika di seluruh Eropa
menetapkan pelarangan atas tindakan yang yang digulirkan oleh politisi konservatif
menampilkan simbol totaliter termasuk Jerman kepada Palemen Eropa, The
Swastika di ruang publik. Penggunaan Hindu Forum of Britan pada tanggal 19
Swastika hanya diperbolehkan jika terkait Januari 2005 menggelar kampanye
dengan alasan pendidikan, kesenian, ataupun Nasional “Reclaim the Swastika” di Inggris-
jurnalistik (www.bpsz.hu). Sementara itu tahun Raya.
2008 Parlemen Lithuania menetapkan bahwa Dalam kampanye ini Ramesh Kalidai
tampilan publik dari simbol Nazi, termasuk selaku General Secretary dari The Hindu
Swastika merupakan pelanggaran administratif Forum of Britain dengan jelas mengatakan
dengan hukuman denda Lt. 500 - 1000 bahwa ia dan masyarakat Hindu
Lithuania. Sedangkan di Polandia tampilan menginginkan swastika bisa dikenal
publik dari simbol Nazi termasuk Swastika sebagai sebuah simbol keberuntungan,
merupakan tindak pidana yang diancam kebaikan secara universal, sebagaimana
hukuman hingga delapan tahun penjara (Day, pemaknaan bagi simbol ini sebelum rezim
2009). Nazi menggunakannya. Ramesh pun
menyadari bahwa masyarakat Hindu perlu
4.2 Upaya Merekonstruksi Simbol mendidik masyarakat Eropa mengenai
Swastika di Eropa oleh The Hindu konteks historis dari simbol Swastika itu.
Forum of Britain Lebih lanjut dijelaskan cakupan dari
Upaya merekonstruksi pemahaman simbol kampanye nasional “Reclaim the Swastika”
Swastika di Eropa merupakan sebuah usaha bahwa mereka juga menyerukan kepada
yang panjang dan memakan waktu bertahun- media-media nasional untuk membantu
tahun. Beberapa upaya ditempuh oleh The menyebarkan kesadaran mengenai
Hindu Forum of Britain untuk mengembalikan pentinganya simbol Swastika bagi orang
nilai makna dari Swastika. The Hindu Forum of Hindu di seluruh dunia. Beliau juga
Britain berusaha mendapatkan pengakuan menjabarkan rencana The Hindu Forum of
(rekognisi) bahwa ada pemaknaan lain Britain kedepannya, yaitu dengan upaya
mengenai Swastika. Sejauh ini wacana yang mereka melakukan pertemuan pertemuan
dominan (dominan discourse) di Eropa adalah di London untuk mempromosikan
pemaknaan Swastika sebagai lambang yang kesadaran mengapa hindu menggunakan
diasosiasikan dengan kejahatan yang Swastika, bersurat kepada Member of
dilakukan oleh Nazi pada masa perang dunia Parliament, serta mendistribusikan booklet
kedua. Sebuah sejarah kelam bangsa Eropa informasi untuk disebarkan ke berbagai
yang berusaha di pendam untuk meredam komunitas keagamaan dan para
rasa sakit akibat luka psikis yang kemudian pemangku kebijakan
muncul ketika melihat simbol Swastika. (www.redhotcurry.com).
Rencana kedepan yang dikatakan oleh Dijabarkan bahwa sebelum Nazi secara
Kalidai juga merupakan sebuah tindakan massif menggunakan simbol Swastika itu
strategis. Mereka menyasar para anggota sebagai lambang superioritas bangsa Arya
parlemen yang notabenenya merupakan yang menjadi pembenaran atas genosida
para pembuat kebijakan. Sehingga ketika dan tindak kejahatannya, ternyata
para pembuat kebijakan ini mengetahui Swastika telah diadopsi dengan begitu
makna Swastika menurut Hindu antusias di dunia Barat sebagai sebuah
setidaknya mereka memiliki bahan motif arsitektural, iklan dan desain produk.
pertimbangan lain dalam menciptakan Artikel ini juga menjabarkan bukti
sebuah pandangan yang holistik mengenai arkeologis bahwa Swastika merupakan
Swastika. Pemahaman inilah diharapkan sebuah simbol yang sering kali muncul di
terbentuk pada para anggota parlemen artefak kuno yang ditemukan di wilayah
sehingga peraturan yang mengancam benua Eropa.
keberadaan makna simbol Swastika Secara garis besar artikel ini berusaha
menurut Hindu dapat diredam bahkan mempersuasi pembacanya betapa dunia
mungkin ditiadakan. begitu mencintai simbol Swastika sebelum
akhirnya Hitler mencuri simbol ini,
2. Publikasi Artikel Jurnalistik “Origins of menggunakan Swastika untuk kepentingan
the Swastika” dan “How The World kelompoknya sendiri yang berujung pada
Loved The Swastika – until Hitler Stole stigma negatif pada simbol swastika pasca
it” rezim yang dipimpinnya runtuh.
Artikel Origins of The Swastika Artikel-artikel ini merupakan upaya
merupakan artikel pertama yang di membangun kembali wacana publik,
publikasi oleh The Hindu Forum of Britain bahwa wacana dunia, mengenai simbol
melalui BBC sebagai sebuah bentuk Swastika dan pengambilan simbol
„perlawanan‟ atas rencana pelarangan Swastika oleh rezim Nazi justru telah
Swastika di seluruh Eropa yang digulirkan menodai pemaknaan atas lambang
pada awal Januari 2005. Artikel ini Swastika. Jika kampanye tadi lebih
dipublikasikan pada 18 Januari 2005, menyasar kepada para pembuat kebijakan
sehari setelah berita mengenai usaha (sempit dan mengkhusus), maka sasaran
politisi Jerman untuk mearang Swastika di dari artikel ini lebih luas. Artikel ini
seluruh Eropa dimuat pada 17 Januari menyasar seluruh lapisan masyarakat
2005. Artikel ini menjelaskan bahwa yang mengakses tak hanya majalah
Swastika telah digunakan sebagai simbol namun juga media online.
pembawa keberuntungan dan kebaikan
jauh sebelum Hitler secara resmi 3. Publikasi Film Dokumenter “The Story of
mengumumkan penggunaan simbol ini di The Swastika”
partai yang ia pimpin, pada tahun 1920 Tindakan strategis lainnya yang
(news.bbc.co.uk). dilakukan oleh The Hindu Forum of Britain
Artikel ini merupakan sebuah bentuk adalah dengan membuat sebuah film
perlawanan dan perjuangan wacana Dokumenter mengenai Swastika. Film The
mengenai pemaknaan simbol Swastika di Story of The Swastika merupakan sebuah
Eropa. Artikel ini bahkan dengan gamblang film dokumenter hasil kerjasama The
menyatakan bahwa Swastika sudah Hindu Forum of Britain dan juga BBC. Film
digunakan di seluruh dunia jauh sebelum yang berdurasi 30 menit ini dipublikasikan
Nazi menggunakannya. Artikel ini pada 3 November 2013. Namun teaser
berusaha menggiring pembaca untuk atau cuplikan dari film ini yang berdurasi 3
sepakat bahwa Nazi lah yang telah menit telah di publikasi lebih awal oleh
menyalah-gunakan Swastika untuk BBC pada tanggal 28 Oktober 2013.
kepentingan kelompoknya sendiri. Jika dilihat dari cara penyampaian
Artikel How the World loved Swastika – pesan dan informasinya, film ini
until Hitler Stole it memberikan gambaran merupakan bentuk persuasi yang halus.
lebih rinci bagaimana orgaisasi lain dan Persuasi informasi dalam film ini cukup
masyarakat di berbagai belahan dunia memberikan gambaran lain mengenai
telah menggunakan Swastika sebelum wacana makna Swastika (other discourse)
Hitler kemudian mencuri simbol ini yang dari sisi Hindu, sehingga orang yang
berujung pada pemberian stigma negatif menonton film ini dapat mengetahui
pada simbol Swastika pasca runtuhnya kemudian menerima keberadaan wacana
rezim fasisme Jerman. makna Swastika dari sisi Hindu.
Narasi awal dari film dokumenter ini temukan diberbagai belahan dunia, dalam
adalah dominan discourse (wacana utama berbagai kebudayaan kuno. Film ini juga
yang mendominasi wacana lain yang ada) menceritakan metamorfosis Swastika dari
mengenai pemaknaan Swastika di Eropa. sebuah simbol yang sering diasosiasikan
Wacana dominan tersebut adalah wacana sebagai keberuntungan, harapan, nasib
Swastika sebagai lambang dari Nazi, baik dan perlindungan serta kesejahteraan
lambang yang setelah dua dekade menjadi sebuah simbol yang diasosiasikan
digunakan oleh Nazi masih menjadi identik dengan salah satu rezim paling jahat
dengan rasa takut, dan sebuah rezim yang dalam sejarah. The Story of the Swastika
membunuh jutaan manusia. Simbol bahkan menjelaskan cukup detail bahwa
Swastika diartikan sebagai Naziisme, penggunaan Swastika, pengaitannya
kematian, dan genosida. Narasi berikutnya dengan Ras Arya, situs Troy Homeric
adalah sebuah other discourse, sebuah beserta masyarakat kuno yang hidup
wacana lain mengenai makna simbol disana, merupakan sebuah konstruksi
Swastika yang terpinggirkan oleh wacana tanpa dasar yang akurat, dan cenderung
dominan, yang tidak menjadi tajuk utama dipaksakan. Namun mereka juga
namun berusaha untuk menjadi sejajar mengakui bahwa Hitler dan Nazi dalam
dengan wacana dominan. Wacana ini beberapa dekade sukses menarik
adalah wacana bahwa Swastika memiliki Swastika jauh dari akar religius kunonya
sejarah yang panjang, selama ribuan dan menjadikan Swastika sebagai bagian
tahun telah digunakan sebagai sebuah tak terpisahkan dari Nazi dan agendanya
simbol religius, simbol suci, tanda yang mengerikan.
keberuntungan, dan nasib baik.
Selanjutnya narasi awal film ini 4. Declaration of The Second Hindu-
memberikan sedikit gambaran bagaimana Jewish Leadership Summit
masyarakat Hindu memandang Swastika Declaration of the second Hindu-Jewish
dalam kehidupan mereka. Leadership Sumit merupakan bagian dari
Secara garis besar film dokumenter ini The Second Hindu-Jewish Leadership
berusaha mempersuasikan bagaimana Summit yang diadakan di Jerusalem 17-20
umat Hindu memandang Swastika dalam Februari 2008. Pertemuan ini merupakan
keseharian mereka. diawali dengan sebauh inisiatif dari World Council of
penggunaan Swastika pada upacara Religious Leaders (WCROL) untuk
pernikahan ala Hindu dengan tradisi India. meningkatkan pemahaman dan saling
Seorang pendeta, Madhava Turumela menghormati antara kepemimpinan Rabi
menjelaskan makna Swastika yang (Rabbinic Leadership) dengan pemuka
digunakan dalam salah satu bagian ritual agama utama dari Hindu Dharma Acharya
pernikahan tersebut. Beberapa orang dari Sabha (Major Religious leaders of The
The Hindu Forum of Britan juga Hindu Dharma Acharya Sabha).
menjelaskan makna Swastika dari Poin ketujuh ini merupakan bentuk
perspektif Hindu. Film ini juga kesepahaman bahwa Swastika
menayangkan hasil wawancara dengan sesungguhnya bukan milik Nazi melainkan
seorang Direktur dari Oxford Centre for sebuah simbol Hindu kuno yang begitu
Hindu Studies, Shaunaka Rishi Das yang sakral dan agung yang kemudian disalah
memberikan penjelasan mengenai artikan oleh rezim Nazi sebagai
bagaimana cultural shock yang terjadi pembenaran atas semua tindakan tidak
pada masyarakat Hindu di Eropa manusiawi yang dilakukannya. Selanjutnya
mengenai dominasi makna Swastika poin kedelapan deklarasi ini juga
pasca rezim Nazi. Shaunaka menegaskan bahwa keberadaan teori Arya
menggambarkan bagaimana umat Hindu yang mendasari ambisi superioritas Hitler
melihat Swastika sebagai hal yang biasa dan segala tindakannya di Eropa
semenjak mereka kecil, lalu ketika mereka utamanya kaum Yahudi adalah tidak
disekolah mereka belajar mengenai benar, tidak memiliki bukti yang
perang dunia kedua, di mana Hitler dan meyakinkan.
Nazi menggunakan Swastika sebagai Poin ini bahkan dengan tegas meminta
simbol kebanggan partainya dan secara untuk menarik semua bahan pembelajaran
tidak langsung pula telah yang masih mencantumkan teori Arya,
menyalahgunakan Swastika itu sendiri. yang notabenenya merupakan salah satu
The Story of The Swastika alasan dasar dari tindakan non-humanis
menggambarkan bahwa Swastika yang dilakukan oleh Nazi.
merupakan sebuah simbol yang di
The Second Hindu-Jewish Leadership 6. DAFTAR PUSTAKA
Summit di Jerusalem pada 17-20 Februari Buku
2008 ini juga menghasilkan sebuah Bishop, Chris dan Warner, Adam. 2002.
Declaration of Mutual Understanding and German Insignia of World War II
Cooperation yang teridi dari 3 butir London: Aerospace Publishing Ltd.
kesepakatan antar kedua belah pihak. Bowie, Malcom. 1991. Lacan, Cambridge
Butir pertama menjelaskan mengenai (Mass), University of Massachusett
Swastika. Butir pertama ini secara Press,
gamblang menegaskan bahwa masyarakat Brown, Richard Harvey & Goodman, Douglas.
Hindu menggunakan simbol Swastika 2011. Teori Tindakan Komunikatif
sebagai simbol yang sakral dalam setiap Jurgen Habermas: Proyek yang belum
lini kehidupannya. Butir ini juga selesai dalam Ritzer, George & Smart,
menagatakn dengan tegas bahwa Barry. 2011. Handbook Teori Sosial.
Masyarakat Hindu mengutuk tindakan Bandung: Nusa Media
Third Reich yang menyalah gunakan Campbell, David. 2007. Poststructuralism,
simbol Swastika. dalam Trim Dunne, Milia kurke, Steve
Poin yang ketiga adalah kesepahaman Smith. Theory of International Relations,
mengenai keabsahan teori Arya yang London: Oxford
digunakan Hitler sebagai landasan Derrida, Jacques. 1972. Of Grammatology.
perjuangan partainya. Poin ini dengan Trans. G. Spivak. Baltimore: Johns
tegas menganjurkan moratorium teori Arya Hopkins University Press
yang dinilai merupakan teori yang tidaknya Foucault, Michel. 1970. The Order of Things.
hanya salah dan tak memiliki bukti yang New York: Random House
otentik serta dapat dipertanggungjawabkan Foucault, Michel. 1992. The Subject and
namun juga telah merusak integritas dan Power dalam David Ingram dan Julia –
tradisi hindu dan hubungannya dengan Simon Ingram (peny.), Critical Theory:
India. The Essential Readinga. St. Paul, MN:
Paragon
5. KESIMPULAN Foucault, Michel. 1995. Discipline and Punish:
The Hindu Forum of Britain sebagai badan The Birth of the Prison. New York:
perlindungan terbesar komunitas Hindu di Vintage Books
Inggris Raya telah melakukan berbagai upaya Foucault, Michel. 1997. Il Faut defendre la
merekonstruksi simbol Swastika yang societe. Paris
diidentikkan dengan simbol kekejaman Nazi. Habermas, Jurgen. 1982. A Reply to My
Upaya ini bertujuan mengembalikan makna Critics, dalam J. Thompson dan D. Held
Swastika sebagai sebuah simbol sakral yang (peny.). Habermas: Critical Debates,
bermakna keberuntungan, kebaikan dan Cambridge, MA: MIT Press, hlm. 219-
kejayaan. 283.
Habermas, Jurgen. 1984 . The Theory of
Serangkaian tindakan strategis berupa Communicative Action Vol.1: Reason
Kampanye Nasional, Publikasi Artikel and the Rationalization of Society.
Jurnalistik (Origins of the Swastika dan How Boston: Beacon Press
The World Loved Swastika – until Hitler stole Habermas, Jurgen. 1987. The Philosophical
it) dan peluncuran Film Dokumenter The Story Discourse of Modernity: twelve
of The Swastika telah dilakukan oleh The Lectures. Cambridge, MA: MIT Press
Hindu Forum of Britain untuk merekonstruksi Habermas, Jurgen. 1987. The Thory of
pemahaman simbol Swastika di Eropa. The Communicative Action Vol.2 Lifeworld
Hindu Forum of Britain juga ikut serta pada and System: A Critique of Functionalist
The Declaration of The Second Hindu-Jewish Reason. Boston: Beacon Press
Leadership Summit yang salah satu tujuannya Habermas, Jurgen. 1991. A Reply, dalam A.
adalah membangun kesepahaman antara Honneth dan H. Joas (peny.).
umat Hindu dan juga umat Yahudi yang Communicative Action Essays on
merupakan korban utama dari kekejaman Habermas‟s The Theory of
Rezim Nazi bahwa Swastika telah lama Communicative Action. Cambridge:
digunakan oleh umat Hindu sebagai simbol Cambridge University Press, hlm. 215-
sakral yang bermakna keberuntungan, 264.
kebaikan dan kejayaan jauh sebelum Hitler Habermas, Jurgen. 1998. Action, Speech Acts,
menyalah gunakannya. Linguistically Mediated Interactions and
the Lifeworld dalam M. Cooke (peny.),
On the Pragmatics of Communication. http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk/4178643.st
Cambridge, MA: MIT Press m
Hitler, Adolf. 1992. Mein Kampf, trans, Ralph nn. “Call for Europe-wide swastika ban” dalam
Mannheim, with an Introduction by D.C. BBC News UK, 17 Januari 2005,
Watt. London. Pimlico diakses pada 24 desember 2014 06.56
Knapp, Stephen. 1992. The Universal Path to PM, dari
Enlightenment: The Eastern Answers to http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk/4178643.st
the Mysteries of Life, Volume Two. m
Michigan. The World Relief Network nn. 2005. Origins of the Swastika. BBC News
Laclau, Ernesto dan Chantal Mouffe. 2001. Magazine. 18 January 2005. diakses
Hegemony And Socialist Strategy: dari
Towards a Radical Democratic Politics. http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/mag
London: Verso azine/4183467.stm
Lemaire, Anika Jacques Lacan, London,
Routledge and Kegan Paul, 1977.
Quinn, Malcom. 1994. The Swastika: Berita Online
Constructing the Symbol. London: Day, Matthew. 2009. Poland „to ban‟Che
Routledge Guevara image. The Daily Telegraph 23
Ritzer, George & Smart, Barry. 2011. april 2009 diakses dari
Handbook Teori Sosial. Bandung: Nusa www.telegraph.co.uk/news/worldnews/e
Media urope/poland/5207669/Poland-to-ban-
Schliemann, Heinrich. 1880. Ilios: The City and Che-Guevara-image.html
Country of the Trojans: The Result of nn. “Swastika on Austrian Gravestone defies
Researches and Discoveries on the Site ban on Nazi Symbols; officials claim
of Troy and Throughout the Troad in the their hands tied” dalam Fox News, 24
Years 1871-1879. London: John Murray Januari 2014, diakses pada 20 Januari
Schliemann, Heinrich. 1884. Troja: The Result 2015 17.21 PM, dari
of the Latest Discoveries on the site of http://www.foxnews.com/world/2014/01/
Homer's Troy. London. John Murray. 24/swastika-on-austrian-gravestone-
Wilson, Thomas. 1896. The Swastika: The defies-ban-on-nazi-symbols-officials-
Earliest Known Symbol, and its claim/
migration; with observation on the
migration of certain industries in Jurnal
prehistoric times. Washington. US Fadhilia, Wentiza & Nizmi, Yusnarida Eka.
National Museum 2014. Upaya ICNA (Islamic Circle of
North America) dalam melawan
Publikasi Resmi Islamophobia di Amerika Serikat.
Declaration of Mutual Understanding and Diakses pada 2 October 20 4, 04:29
Cooperationfrom the Second Jewish- PM dari
Hindu Leadership Summit, diakses dari http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/
http://www.arshavidya.in/Declarations/Hi article/viewFile/3616/3509
nduJewish_Declaration_of_Mutual_Und Haryama, Rahmat & Pahlawan, Indra. 2013.
erstanding.pdf Peranan Majalah The New York Times
Second Hindu-Jewish Leadership Declaration, dalam membentuk opini public terhadap
diakses dari wilayah Timur Tengah pasca Kejadian
http://www.millenniumpeacesummit.org/ 9/11 dalam konteks propaganda
2nd_Hindu- Internasional 2001-2007. Diakses pada
Jewish_Leadership_Summit_Declaratio 0 December 20 4, 01:16:15 PM dari
n.pdf http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstrea
m/handle/123456789/3499/Rahmat%20
Website Resmi Haryama%2c%200901120263.pdf?sequ
Campion, Mukti Jain.2014. How The World ence=1
Loved the Swastika- until Hitler stole it. Heri, Edwar Andiko. 2012. Strategi Image
BBC News Magazine. diakses dari Restoration pasca kebijakan war on
http://www.bbc.com/news/magazine- terrorism: studi kasus penggunaan
29644591 program @america oleh Kedutaan
nn. 2005. call for Europe Swastika Bann. BBC Besar Amerika Serikat di Indonesia.
News UK. Monday, 17 January 2005. Diakses pada 08 December 20 4, 01:43
diakses dari PM dari
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2032012
5-S-PDF-Edwar%20Andiko%20Heri.pdf
Hoed, Benny H. 2003. Strukturalisme De
Saussure di Prancis dan
Perkembangannya. dalam Perancis dan
Kita? Strukturalisme, Sejarah, Politik,
Film, dan Bahasa. Jakarta : WWS
Yongtao, Liu. 2010. Discourse, Meanings and
IR Studies: Taking the Rhetoric of “Axis
of Evil” As a Case”, dalam CONfines
6/11 enero-mayo 2010 diakses pada 11
November 2014, 02.14 PM, dari
http://confines.mty.itesm.mx/articulos11/
YongtaoL.pdf

Website
Knapp, Stephen. 2003. Swastika its Real
Meaning. diakses dari: www.stephen-
knapp.com/Swastika_its_real_meaning.
htm pada 31 Maret 2015 pukul 14.23
WITA
nn. "Hungarian criminal code, 269/B. §".
Bpsz.hu. Archived from
http://web.archive.org/web/2008061618
0643/http://www.bpsz.hu/buntorv.htm
Turumella, Madhava. 2013. The Story of The
Swastika. diakses dari:
www.madhava.net/the-story-of-
swastika-bbc-documentary-further-
information/ pada 2 April 2015 pukul
11.43 WITA

You might also like