You are on page 1of 2

ABSTRACT

Background : Complex febrile seizures in children can result in neurological


abnormalities, possible recurrence of febrile seizures and have risk factors for epilepsy.
We must understand the clinical picture of complex febrile seizures, so that prevention
can be done early or minimize the possibility of complex febrile seizures in children.

Aim : Knowing the clinical picture of complex febrile seizures in children at Raden
Mattaher Hospital in Jambi.

Method : Descriptive survey research methods. The sampling technique uses total
sampling chosen overall according to inclusion criteria, using secondary data based on
medical record data, a sample of 64 complex febrile seizure patients.

Results : found that children who experienced complex febrile seizures based on age less
than 2 years with 38 (59.4%) samples, based on sex most of them were male with 36
(56.2%) samples, based on the temperature of children who experienced seizures
complex fever with temperature less than 390C as many as 47 samples (76.6%), based on
family history of seizures in children 42 samples (65.6%), based on the most common
cause of fever is acute pharyngitis tonsillitis with distribution with causes of acute
pharyngitis tonsillitis in children 18 samples (28.1%).

Conclusion : Clinical features of complex febrile seizures at the age of less than 2 years,
male sex, temperature <390C, family history of febrile seizures and causes of fever due to
acute pharyngitis tonsillitis

Keywords : complex febrile seizures, children

xiv
ABSTRAK

Latar belakang : Kejang demam kompleks pada anak dapat mengakibatkan


kelainan neurologis, kemungkinan berulangnya kejang demam dan memiliki
faktor resiko terjadinya epilepsi. Kita harus memahami gambaran klinis kejang
demam komplek, sehingga dapat dilakukan pencegahan dini atau menimalisasi
kemungkinan terjadinya kejang demam kompleks pada anak.

Tujuan : Mengetahui gambaran klinis kejang demam kompleks pada anak di


RSUD Raden Mattaher Jambi.

Metode : Metode penelitian survei deskriptif. Teknik pengambilan sampel


menggunakan total sampling yang dipilih secara keseluruhan sesuai kriteria
inklusi, menggunakan data sekunder berdasarkan data rekam medis, sampel
sebanyak 64 pasien kejang demam kompleks.

Hasil : didapatkan anak yang mengalami kejang demam kompleks berdasarkan


usia kurang dari 2 tahun dengan 38 (59,4%) sampel, bedasarkan jenis kelamin
sebagian besar adalah berjenis kelamin laki-laki dengan 36 (56,2%) sampel,
berdasarkan suhu anak yang mengalami kejang demam kompleks dengan suhu
kurang dari 390C sebanyak 47 sampel (76,6%), berdasarkan riwayat kejang pada
keluarga pada anak 42 sampel (65,6 %), berdasarkan penyebab demam terbanyak
adalah tonsillitis faringitis akut dengan distribusi dengan penyebab tonsillitis
faringitis akut pada anak 18 sampel (28,1%).

Kesimpulan : Gambaran klinis Kejang Demam Kompleks pada usia kurang dari
2 tahun, Jenis kelamin laki-laki, suhu <390C, adanya riwayat kejang demam pada
keluarga dan penyebab terjadinya demam karena tonsillitis faringitis akut.

Kata kunci : kejang demam kompleks, anak

xv

You might also like