You are on page 1of 8
ARTI PENTING KEWIRAUSAHAAN BAGAIMANA MENJADI WIRAUSAHA I ARTI PENTING KEWLRAUSAHAAN, BAGAIMANA MENJADI WIRAUSAHA Kewirausahaan mulai akhir abad XX mendapat tanggapan yang sangat besar. Tidak ada pembicaraan dalam dunia bisnis atau pembangunan ekonomi tanpa membicarakan kewirausahaan, Selanjutnya abad XXI dianggap abad kewirausahaan, menurut beberapa pakar. Faktor-faktor yang mendorong perhatian terhadap kewirausahaan, karena penelitian di berbagai negara yang sudah maju kesempatan kerja dan inovasi-inovasi baru berkaitan dengan pendirian usaha-usaha kecil dan menengah yang disebut entrepreneurial venture, Perhatian terhadap peran kewirauschaan yaitu sebagai pencipta kesempatan kerja baru, penghasilan baru, inovasi baru, pembayar-pembayar pajak baru dan secara keseluruhan disebut sebagai sumber pertumbuhan ekonomi juga sudah menyebar ke negara-negara sedang berkembang termasuk ke negara-negara bekas USSR dan Republik Rakyat Cina, Sebagai konsekuensi selanjutnya kewirausahaan sudah dikembangkan menjadi ilmu yang mandiri diberikan dari mulai jenjang pendidikan menengah sampai pendidikan tinggi, juga dalam pendidikan non-formal. Didalam pembangunan negara-negara sedang berkembang dimana pengembangan kewirausahaan masih dalam tahap permulaan teluh menjadi perintang untuk pertumbuhan, Ternyata bahwa pembangunan bukan hanya memerlukan pembentukan modal (dari dalam dan luar negeri) juga memerlukan pembentukan wirausaha-wirausaha baru. Menurut Peter Drucker diperlukan sekitar 2% dari jumich penduduk suatu negara untuk menjadi wirausaha (inovatif) Dengan terungkapnya peran kewirausahaan didalam kemajuan suatu negara dirasakan keperluan untuk pemahaman mengenai kewirausahaan meskipun kewirauschaan merupakan fenomena lama, dibahas sejak _permulaan pengembangan ilmu ekonomi oleh Adam Smith, tetapi pemahaman kewirausahaan dalam abad XXI, dititik beratkan kepada fungsinya didalam pembentukan usaha/bisnis, Berbagai definisi telah banyak dirumuskan tentang kewirausahaan, tetapi dalam uraian sekarang akan dicoba untuk memahami wirausaha dari aspek : pemikiran (Mindset), tindakan (Action) dan proses (Process). Seorang wirausaha memiliki mindset, action dan process tersendiri. Dari aspek "Mindset" seorang wirausaha adalah seseorang yang pemikirannya ditujukan untuk mengidentifikasi peluang yang dapat dijadikan suatu usaha yang dapat menghasilkan laba untuk jangka waktu panjang. Peluang-peluang yang dipilih adalah peluang-peluang yang paling memungkinkan menghasilkan keunggulan kompetitif, Pemikirannya diisi dengan gagasan-gagasan yang bersifat inovatif serta keinginan untuk menghasilkan yang paling balk sehingga menciptakan manfaat kepada pembeli/kustomer dan juga untuk masyarakat, terutama kepada para pemegang kepentingan/stake holders. Lebih tinggi nilai/manfaat yang dihasilkan lebih tinggi pula imbalan financial yang diharapkan, 10. Dari aspek “action/tindakan” seorang wirausaha mengutamakan_ tindakan "Getting Things Done". Setelah gagasan/peluang yang dianggap paling baik diidentifikasi, seorang wirausaha akan segera menyusun perangkat organisasi, memobilisasi inpu-input dan sumber-sumber yang diperlukan untuk mewujudkan usahanya. Tindakannya dibimbing mindset atau naluri kewirausahaan, mengacu kepada “effectiveness”, baru kemudian efisiensi. Pengertian kewirausahaan mengandung makna sebagai suatu “proses” yang bersifat dinamis dan berkelanjutan, merupakan proses kehidupan. Proses tersebut menyangkut : + Pendirian perusahaan yang dimulai dari tahap inkubasi, start-up, pengembangan, pertumbuhan dan ekspansi + Proses pengembangan gagasan yang berkelanjutan + Proses peningkatan effectiveness dan effeciency, terutama pemberdayaan sumber daya manusia Dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan cara berpikir/mindset, tindakan dan proses yang mengarah kepada pengidentifikasian peluang, mengorganisir dan mewujudkan peluang menjadi usaha yang mempunyai keunggulan kompetitif melalui suatu proses yang berkelanjutan dan dinamis. Kewirausahaan bukan faktor genetik atau faktor bawaan/innate factor, tetapi dihasilkan oleh lingkungan, alasan/motivasi dan kemampuan diri. Termasuk dalam pengertian lingkungan adalah pendidikan/pelatihan yang dapat membuka wacana tentang kewirausahaan. Alasan/motivasi merupakan faktor pendorong yang kuat untuk menjadi wirausaha (teori dorongan/push factor). Alasan-alasan untuk menjadi wirausaha dapat berupa : ‘a, Alasan keuangan (untuk mendapatkan "passive income”, untuk menjadi kaya, sebagai penghasilan tambahan, untuk jaminan stabilitas keuangan /diversifikasi_ penghasilan, tidak memiliki sumber keuangan lain). b. Alasan sosial (untuk memperoleh status, untuk dikenal dan dihormati, untuk menjadi panutan/keteladanan, untuk bermasyarakat). ¢. Pengabdian/pelayanan sosial (untuk membuka lapangan kerja, menciptakan penghasilan baru bagi orang lain, untuk mendidik masyarakat, sumbangan kepada pemerintah, melaksanakan corporate social responsibility) 4. Keluarga (untuk masa depan anak-anak/keluarga, untuk mendapatkan kesetiaan isteri/suami, membahagiakan keluarga, membahagiakan orang tua), e. Pemenuhan diri/aktualisasi diri (untuk menjadi atasan/mandiri, untuk menghindari bekerja pada orang lain, untuk membuktikan kemampuan pribadi, sebagai tantangan terhadap kecakapan dir Masih banyak alasan-alasan yang perlu digali (silahkan berikan peringkat alasan- alasan apa untuk Sdr. yang sangat cocok sebagai bagian dari faktor pendorong). Menurut para psikolog alasan-alasan yang kuat adalah alasan untuk mengaktualisasikan diri. Karena alasan tersebut merupakan proses hidup yang abadi. Aktualisasi diri merupakan kebutuhan seseorang yaitu merasakan dirinya sebagai manusia yang seutuhnya dihargai. Teori Maslow tentang hierarki kebutuhan KEBUTUHAN PENGHARGAAN KEBUTUHAN SOSTAL KEBUTUHAN KEAMANAN KEBUTUHAN FISIK Kebutuhan perwujudan diri akan mempengaruhi tingkah laku seseorang yang bersifat konsisten dan berjangka panjang/long lasting, kebutuhan lainnya berhenti apabila sudah terpenuhi. 13. Disamping alasan-alasan tersebut yang akan menggerakkan/mempengaruhi motivasi untuk menjadi wirasuaha adalah apa yang disebut "Entrepreneurial Power Skills". Diantara Entrepreneurial Power Skills tersebut a. Kemampuan mengelola risiko. Imbalan usaha berkorelasi dengan tingkat risiko. Seorang wirausaha menekuni berbagai tingkat risiko dan cenderung mengambil risiko dengan memahami pengendalian/pengelolaannya. Kemampuan menyeleksi usaha yang sesuai dengan preferensinya termasuk preferensi baik berdasarkan pengalaman, pengetahuan, hobi atau emosinya. Kesesuaian dengan preferensi, meningkatkan semangat untuk mencapai keberhasilan. Kemampuan mengelola waktu, sehingga dapat mengatur ritme dan rencana tugas-tugas dengan baik. Kemampuan mengelolakan kekuatan dalam (inner power) sehingga selalu bersemangat dan energik, baik untuk dirinya maupun untuk sejawat dan karyawan. Kemampuan memanfaatkan umpan balik. Hasil/outcome apakah keberhasilan, atau kegagalan semua dijadikan umpan balik, dalam rangka meningkatkan performa perusahaan Kemampuan meningkatkan pengetahuan sehingga “knowledgeable” /eerpengetahuan dalam bidangnya baik yang terkait dengan bidang manajerial maupun teknis/pengetahuan spesifik tentang bidang usahanya. Kemampuan berkomunikasi dan meyakinkan orang lain dan membuat jejaring usaha/networking. Berkomunikasi baik dengan pihak luar maupun dengan pihak dalam menciptakan keterlibatan semua stakeholders/pemegang kepentingan. Kemampuan meyakinkan orang lain, yaitu mengajak orang lain memahami pikiran-pikirannya , tanpa merasa dirugikan atau "win-winly". Kemempuan menyusun jejaring usaha memfasilitasi kelancaran usaha dalam , pendanaan, pengadaan bahan-bahan,pemasaran ‘Menguasai teknik-teknik kreativitas/berinovasi. Kreativitas dan kemampuan berinovasi dapat memecahkan berbagai masalah yang dihadapi dan didalam menciptakan manfaat baru. Kreativitas harus dianggap merupakan kebutuhan. Teknik kreativitas yang harus dikuasai minimal metode "Brainstorming"/Curah Pendapat dan metode "Osborn Check Lists” (Adapt? Modify? Magnify? Minify? Substitute ? Rearrange ? Reverse ? Combine ? ). Berorientasi kepada pencapaian. Seorang wirausaha tidak hanya tertarik kepada produk yang dihasilkan, akan tetapi menghasilkan dengan cara yang 6 14. 15. lebih baik, efisien dan efektif. Berorientasi kepada pencapaian dalam berbagai aspek produksi, pemasaran, peningkatan customer value. akan membawa dampak kepada kemampuan mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Disamping alasan-alasan/motivasi dan kemampuan pribadi yang harus dimiliki seperti telah diuraikan, Seorang wirausaha memerlukan pengetahuan pengelolaan dan pengembangan usaha, yaitu : a. Manajemen Strategik b. Pengidentifikasian dan pemilihan peluang c. Perencanaan dan pengoperasian perusahaaan d. Pengelolaan perusahaan Manajemen pemasaran Manajemen produksi, operasi dan risiko Manajemen keuangan zs ene Menganalisis performa perusahaan i. Manajemen inovasi dalam rangka perluasan dan diversifikasi Kedalaman pemahaman pengetahuan pengelolaan tersebut disesuaikan dengan tahap-tahap pengembangan perusahaan dari mulai tahap inkubasi, start-up, development, growth dan ekspansi, Vv

You might also like