You are on page 1of 8

ARTIKEL

STATUS GIZI DAN FUNGSIHATIMENCIT ( GALUR


CBS-SWISS) DAN TIKUS PUTIH (GALUR WISTAR)
DI LABORATORIUM HEWAN PERCOBAAN
PUSLITBANG BIOMEDIS DAN FARMASI
Marice Sihombing,* Raflizar*

NUTRITIONAL STATUS AND LIVER FUNCTION OF MICE (CBS-SWISS STRAIN) AND ALBINO
RATS (WISTAR STRAIN) IN THE EXPERIMENTAL ANIMAL LABORATORY, CENTRE FOR
BIOMEDICAL AND PHARMACEUTICAL RESEARCH AND DEVELOPMENT JAKARTA

Abstract
Mice (CBS-Swiss strain) and albino rats (Wistar strain) are experimental animals bred and kept in
Centre for Biomedical and Pharmaceuticals Research and Development, National Institute of Health
Research and Development (NIHRD) Jakarta. The objective of this study is to elucidate the health
profile of these animals and to assess their suitability as experimental animals. Parameters being
measured include body weight gain, histopathology of the liver, blood test (SGPT, SCOT, billirubin
scale) and internal organ weights (liver, kidney, lungs and lymph nodes). In this study, particularly for
the body weight, used 180 mice and 180 rats, divided into 3 age groups 1, 2 and 3 months old. Each age
groups consisted of 60 animals (30 male and 30 female). For the measurement of blood test, weight of
internal organs and histopathologic of the liver examination used 60 mice and 60 rats from these
animals. Which are divided into 3 groups 1, 2 and 3 months old, each groups were composed of 20
(10 male and 10 female animals). Mice and rats are taken at random sampling. Data analysis were
conducted by ANOVA one-way test, except for organ weight (liver and lungs for mice and liver for
albino rats) where data were analysed using a non-parametric test. Linear regression test was
conducted for measurement of body weight gain in each age group. The result of the study suggested
that the weight gain in mice and albino rats correlate with increasing of age. Histopathological
assessment of liver did not show any cell damage or degeneration of parenchyma cells in both species.
The blood test also showed normal values, and in general the organ weights (liver, kidney, lungs and
lymph nodes) showed an increase that correlated with age. The study conclude that in general the
conditions of these animals and their physiological state are good, and they are fit to be used as
experimental animals.

Keywords: mice, albino rats, body weight, blood test parameters, liver

Pendahuluan putih. Alasan menggunakan kedua hewan coba ini


karena mudah diperoleh dalam jumlah banyak.

S
alah satu tahap penelitian obat atau alat
baru adalah bahwa zat atau alat baru mempunyai respon yang cepat, memberikan
tersebut sebelum diujikan pada manusia gambaran secara ilmiah yang mungkin terjadi
terlebih dahulu diuji pada hewan coba dan pada manusia dan harganya relatif murah.
diperoleh kesan yang cukup aman.1 Hewan coba Di Indonesia salah satu lembaga yang dapal
yang banyak digunakan adalah mencit dan tikus menyediakan mencit dan tikus putih dalam jumlah

*Puslitbang Biomedis dan Farmasi, Badan Litbangkes

Media Litbang Kesehatan Volume XXNomor 1 Tahun2010 33


besar ada di Pusat Penelitian dan Pengembangan dari asupan zat gizinya. Jumlah hewan untuk
Biomedis dan Farmasi, Badan Litbangkes Jakarta. masing-masing kelompok umur sebagai berikut.
Kedua hewan ini telah lama dipelihara dan Mencit umur 1 bulan sebanyak 60 ekor (30 ekor
dikembangbiakkan untuk keperluan di Badan jantan dan 30 ekor betina), umur 2 bulan sebanyak
Litbangkes. Selain digunakan untuk penelitian di 60 ekor (30 ekor jantan dan 30 ekor betina) dan
Badan Litbangkes, juga banyak diperlukan umur 3 bulan sebanyak 60 ekor (30 ekor jantan
lembaga atau institusi lain seperti BATAN, dan 30 ekor betina). Demikian pula untuk tikus
berbagai universitas di Indonesia baik negeri putih, pengelompokan sama seperti pada mencit.
maupun swasta khususnya di bidang kedokteran, Selanjutnya untuk pemeriksaan biokimia
farmasi, gizi dan bidang ilmu lainnya. darah (SGPT, SGOT dan bilirubin), penimbangan
Dalam suatu riset, untuk mendapatkan hasil organ (hati, ginjal, paru-paru dan limfa) dan
penelitian yang baik, benar, meyakinkan dan pemeriksaan histopatologis organ hati, digunakan
dapat diulang dengan memberikan hasil yang 60 ekor mencit dan 60 ekor tikus (yang diambil
sama (reliable and reproducible} diperlukan dari hewan tersebut di atas). Mencit dibagi dalam
hewan coba yang mempunyai karakteristik yang 3 kelompok umur yaitu 1, 2 dan 3 bulan dan
sudah diketahui dengan jelas asal-usulnya.2 Hal masing-masing kelompok sebanyak 20 ekor yang
ini diperoleh dari suatu pemeliharaan dan terdiri atas 10 ekor jantan dan 10 ekor betina. Hal
pembiakan yang terkontrol baik dan ketat dengan yang sama juga diberlakukan terhadap tikus putih.
menjaga kemurnian dan kepastian keturunannya, Pengambilan mencit dan tikus pada masing-
kesehatan, kualitas makanan, sanitasi dan cara masing kelompok umur dan jenis kelamin
pengelolaan lainnya. dilakukar, secara random sampling.
Penelitian ini bertujuan untuk menilai status
gizi dan fungsi hati mencit dan tikus putih agar Pemeriksaan dan pengumpulan data
dapat digunakan sebagai hewan coba yang Berat badan mencit dan tikus ditimbang
memenuhi syarat penelitian. Adapun penilaian menggunakan alat timbangan khusus untuk hewan
status gizi adalah berdasarkan kenaikan berat percobaan (Triple Beam Balance, OHAUS).
badan (BB) sesuai dengan bertambahnya umur. Penentuan kadar SGPT, SGOT dan bilirubin
Fungsi hati dinilai berdasarkan pemeriksaan dilakukan dengan metode spektrofotometri
histopatologis hati, pemeriksaan biokimia darah (Cintra 5 UV Visible spectrometer, GBC Scientific
seperti Serum Glutamic Piruvic Transaminase Equipment). Organ mencit dan tikus ditimbang
(SGPT), Serum Glutamic Oxaloacetic Transa- menggunakan timbangan analitis (Sartorius
minase (SGOT) dan bilirubin yang akan 2432). Penimbangan organ ginjal hanya dilakukan
mendukung hasil pemeriksaan histopatologis hati. pada salah satu bagian kiri atau bagian kanan
Dilakukan juga penimbangan berat organ hati, karena tidak ada perbedaan antara berat ginjal kiri
ginjal, paru-paru dan limfa. Diasumsikan dan berat ginjal kanan.3
bertambahnya umur mencit dan tikus putih
Pemeriksaan histopatologis organ hati
sebanding dengan meningkatnya berat organ
dilakukan dengan membuat preparat pewarnaan
tersebut.
kemudian diamati menggunakan mikroskop
cahaya dengan perbesaran 40x dan lOOx.
Metode Pemeriksaan ini dilakukan di Laboratorium
Hewan percobaan Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Hewan,
IPB Bogor.
Khusus untuk data BB digunakan mencit
dan tikus putih masing-masing sebanyak 180 ekor Data dianalisis menggunakan AN OVA one
(180 ekor mencit dan 180 ekor tikus putih). way test kecuali data organ hati dan paru-paru
Kemudian dibagi dalam 3 kelompok umur yaitu 1, mencit serta hati tikus dianalisis secara non-
2 dan 3 bulan, masing masing kelompok umur parametrik karena data tidak berdistribusi normal
terdiri dari 60 ekor (30 ekor jantan dan 30 ekor dan tidak homogen. Untuk menilai asupan zat gizi
betina). Hal ini dilakukan untuk mengontrol mencit dan tikus dilakukan berdasarkan kenaikan
perkembangan berat badan hewan berdasarkan BB sesuai dengan bertambahnya umur melalui uji
regresi linier.

34 Media Litbang Kesehatan Volume XX Nomor 1 Tahun2010


Basil mencit sebanding dengan bertambahnya umur
Berat badan hewan tersebut. Untuk itu dilakukan uji analisis
korelasi dan regresi antara umur dengan BB tiap
Data hasil penimbangan BB mencit
hewan.
disajikan pada Tabel 1. Untuk melihat gambaran
pertambahan BB mencit, data pada Tabel 1 diolah Hasil analisis menunjukkan ada korelasi
dalam bentuk grafik. Dari gambar tersebut terlihat positif (p < 0,01) dengan r = 0.91 dan persamaan
pengaruh umur terhadap kenaikan BB mencit garis lurus Y= 11,06 + 7,56 X untuk mencit
pada semua kelompok umur. jantan. Pada mencit betina diperoleh r = 0,89 dan
persamaan garis Y= 12,25 + 5,62 X.
Dari Gambar 1 terlihat pola kenaikan BB

Tabel 1. Nilai Rata-rata BB Mencit Berdasarkan Kelompok Umur

Umur Berat Badan ( g )


(bulan) Rata-rata ± SD
Jantan Betina
1 17,84 ±2,40 17,69 ±2,38
2 27,78 ±2,38 23,86 ±2,41
3 32,96 ± 2,68 28,93 ± 1,92
Keterangan: n tiap kelompok umur 60 ekor (30 ekor jantan + 30 ekor betina)

• Jantan
- Betina

3 bulan

Gambar 1. Pola Pertambahan BB Mencit Berdasarkan Kelompok Umur

Tabel 2. Nilai Rata-rata BB Tikus Berdasarkan Kelompok Umur

Umur Berat Badan ( g )


(bulan) Rata-rata ± SD
Jantan Betina
1 51,50±5,16 47,69 ± 5,77
2 117,94 ±8,91 107,34 ±7,63
3 154,71 ±17,32 128,49± 11,11
Keterangan: n tiap kelompok umur 60 ekor (30 ekor jantan + 30 ekor betina)

Media Litbang Kesehatan Volume XXNomor 1 Tahun 2010 35


- Jantan
- Betina

3 bulan

Gambar 2. Pola Pertambahan BB Tikus Berdasarkan Kelompok Umur

Tabel 3. Nilai Rata-rata Kadar SGPT, SCOT dan Bilirubin Mencit Berdasarkan Kelompok Umur
Jantan Betina
Rata-rata ± SD Rata-rata ± SD
Pengukuran Literatur*
1 bulan 2 bulan 3 bulan 1 bulan 2 bulan 3 bulan

SGPT (U/I) 11,64± . 13,83 ± 13,08 ± 10,14 ± 12,24 ± 12,74 ± 2,1-23,8


l,4a l,8b l,9b l,2a l,9b l,7b
SCOT (U/I) 31,15± 33,11 ± 37,48 ± 28,45 ± 31,75 ± 34,15 ± 23,2-48,4
2,6a 2,6b 2,4C 4,0a 3,0b 2,7C
Bilirubin 0,53 ± 0,78 ± 0,82 ± 0,55 ± 0,76 ± 0,79 ± 0,10-0,90
total(mg/dL) 0,14a 0,1 4b 0.12b 0,1 Oa 0,1 3b 0,1 2b
Keterangan: n tiap kelompok umur 20 ekor (10 ekor jantan + 1 0 ekor betina)
Huruf yang sama. tidak berbeda bermakna (p > 0,05)
*Mitruka BM

Data hasil penimbangan BB tikus Pengukuran kadar SGPT, SCOT dan bilirubin
ditampilkan dalam Tabel 2. Kemudian data pada Hasil pengukuran kadar SGPT, SCOT dan
Tabel 2 diolah dalam bentuk grafik untuk bilirubin serta nilai dari literatur5 pada mencit
memperlihatkan kenaikan BB tikus pada semua dapat dilihat pada Tabel 3.
kelompok umur (Gambar 2).
Uji ANOVA one way menunjukkan bahwa
Hasil analisis pada tikus jantan didapatkan umur berpengaruh terhadap kadar SGPT, SGOT
nilai r = 0,96 dan persamaan garis lurus Y = 2,84 dan bilirubin (p < 0,05) pada mencit.
+ 53,10 X sedang pada tikus betina r = 0,94 dan
Hasil uji beda nyata terkecil atau Least
Y= 13,24 + 40,50 X. Nilai r lebih besar dari 0,75
Significant Difference (LSD) menunjukkan bahwa
- 1.00 menunjukkan bahwa hubungan sangat kuat
kadar SGPT mencit umur 1 bulan berbeda nyata
hingga sempurna4 antara umur dengan kenaikan
dengan kadar SGPT umur 2 bulan dan 3 bulan (p
BB baik pada mencit maupun pada tikus putih.
< 0,05), sedang kadar SGPT antara mencit umur 2
Secara umum BB mencit dan tikus jantan lebih
berat daripada betina.

36 Media Litbang Kesehatan Volume XXNomor 1 Tahun 2010


bulan dengan 3 bulan tidak berbeda nyata (p > perbedaan bermakna kadar SGPT antara tikus
0,05). umur 1 bulan dengan umur 2 bulan dan 3 bulan (p
Hasil uji LSD memperlihatkan bahwa kadar < 0,05) namun, tidak terdapat perbedaan kadar
SGOT berbeda nyata antar semua kelompok umur SGPT umur 2 bulan dengan 3 bulan (p > 0,05).
(p < 0,05). Hasil analisis kadar bilirubin mencit Dari hasil uji LSD diketahui bahwa kadar
umur 1 bulan dengan mencit 2 bulan dan 3 bulan SGOT berbeda nyata antar semua kelompok umur
berbeda nyata (p< 0,05) namun, kadar bilirubin (p < 0,05). Kadar bilirubin tikus umur 1 bulan
antara mencit 2 bulan dengan 3 bulan tidak berbeda nyata dengan umur 2 dan 3 bulan (p <
berbeda (p > 0,05). Secara umum tidak terdapat 0,05) tetapi tidak ditemukan perbedaan kadar
perbedaan nyata kadar SGPT, SGOT dan bilirubin bilirubin umur 2 bulan dan 3 bulan (p > 0,05).
antara jenis jantan dan betina pada mencit dengan Secara umum tidak terdapat perbedaan nyata
kelompok umur yang sama. kadar SGPT, SGOT dan bilirubin antara jenis
Hasil pengukuran kadar SGPT, SGOT dan jantan dan betina pada tikus putih.
bilirubin serta nilai dari literatur5 pada tikus Nilai rata-rata berat organ (hati, ginjal,
disajikan dalam Tabel 4. limfa dan paru-paru) mencit ditampilkan pada
Hasil uji LSD menemukan bahwa terdapat Tabel 5.

Tabel 4. Nilai Rata-rata Kadar SGPT, SGOT dan Bilirubin Tikus Berdasarkan Kelompok Umur

Jantan Betina
Pengukuran Rata-rata ± SD Rata-rata ± SD Literatur*
1 bulan 2bulan 3 bulan 1 bulan 2 bulan 3 bulan
SGPT (U/I) 17,97± 14,64± 15,19± 17,53 ± 14,04 ± 13,87 ± 17,5 ± 30,2
2,20a 4,92b 3,71b l,76a l,00b l,26b
SGOT (U/I) 49,00 ± 50,22 ± 61,07 ± 47,30 ± 50,70 ± 61,07 ± 45,7 ± 80,8
2,30a 2,94b 5,57° 3,26a 4,44b 5,57C
Bilirubin 0,23 ± 0,35 ± 0,40 ± 0,26 ± 0,30 ± 0,42 ± 0,00 ± 0,55
total(mg/dL) 0,13a 0,12b 0,14b 0,1 2a 0,13b 0,1 l b
Keterangan: n dap kelompok umur 20 ekor (10 ekor jantan + 10 ekor betina)
Huruf yang sama, tidak berbeda bermakna (p > 0,05)
*Mitruka BM

Tabel 5. Berat Rata-rata Organ Mencit (g) Berdasarkan Kelompok Umur

Jantan Betina
Organ Rata-rata ± SD Rata-rata ± SD
1 bulan 2 bulan 3 bulan 1 bulan 2 bulan 3 bulan
Hati (g) 1,0550 ± 1,0397± 1,2744± 0,8743 ± 1,1791± 1,1454±
0,40a 0,ll b 0,30b 0,25a 0,12b 0,13b
Ginjal (g) 0,2327 ± 0,2873 ± 0,3670 ± 0,2098 ± 0,2786 ± 0,2863 ±
0,02a 0,04b 0,03C 0,02a 0,02b 0,05C
Limfa (g) 0,0407 ± 0,0691± 0,0801 ± 0,0400 ± 0,0759 ± 0,1140±
0,00a 0,03b 0,02° o,or 0,0 l b 0,02C
Paru (g) 0,1300± 0,1306± 0,1614± 0. 1292 ± 0,1334 ± 0,1680±
o,or 0,0 l a 0,02b 0,00a 0,01a 0,0 l b
Keterangan: n tiap kelompok umur 20 ekor (10 ekor jantan + 10 ekor betina)
Huruf yang sama, tidak berbeda bermakna ( p > 0,05)
*Mitruka BM

Media Litbang Kesehatan Volume XXNomor 1 Tahun2010 37


Hasil analisis ANOVA one way diketahui umur 2 bulan dengan 3 bulan (p > 0,05).
bahwa terdapat perbedaan nyata antara umur Dari hasil analisis berat limfa tikus
mencit dengan berat organ ginjal dan limfa (p < diketahui terdapat perbedaan nyata antar semua
0,05). Hasil uji LSD terhadap ginjal diketahui ada kelompok umur (p <0,05). Demikian pula hasil uji
perbedaan bermakna antar semua kelompok umur LSD berat ginjal menunjukkan terdapat perbedaan
(p < 0,05). Demikian juga uji LSD berat limfa nyata antar semua kelompok umur (p < 0,05).
ditemukan ada perbedaan antar semua kelompok Dari hasil analisis diketahui bahwa tidak terdapat
umur (p < 0,05). perbedaan bermakna berat ginjal, paru-paru dan
Data organ hati dan paru-paru mencit limfa antara jenis jantan dengan betina pada
dianalisis secara non-parametrik. Hasil analisis kelompok umur yang sama (p > 0,05).
memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan nyata Organ hati tikus dianalisis secara non-
organ hati mencit umur 1 bulan dengan umur 2 parametrik melalui uji Friedman. Hasil analisis
dan 3 bulan (p < 0,05) namun, tidak terdapat memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan nyata
perbedaan nyata antara umur 2 bulan dengan 3 berat organ hati antara tikus umur 1 bulan dengan
bulan (p > 0,05). umur 2 dan 3 bulan (p < 0,05) tetapi tidak terdapat
Hasil analisis paru-paru mencit memper- perbedaan nyata berat organ hati antara tikus
lihatkan tidak ada perbedaan nyata antara berat umur 2 bulan dengan 3 bulan (p > 0,05).
paru-paru mencit umur 1 bulan dengan umur 2 Hasil pemeriksaan histopatologis terhadap
bulan (p > 0,05) akan tetapi ada perbedaan nyata organ hati mencit dan organ hati tikus dengan
berat paru-paru umur 3 bulan dengan umur 1 dan pewarnaan memperlihatkan tidak terdapat
2 bulan (p < 0,05). kerusakan atau degenerasi sel parenkim.
Nilai rata-rata berat organ (hati, ginjal,
limfa dan paru-paru) tikus ditampilkan pada Tabel Pembahasan
6.
Berat badan rata-rata mencit (Tabel 1) bila
Hasil analisis ANOVA one way terhadap dibandingkan dengan data yang dilaporkan
organ tikus (ginjal, paru-paru dan limfa) Aminah (2004)6 maka angka rata-rata berat badan
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan mencit ini sebanding. Hasil penelitian Aminah
bermakna (p < 0,05). diperoleh berat badan rata-rata mencit jantan,
Hasil analisis paru-paru tikus diketahui umur 1 bulan 17,65 g, betina 17,77 g; umur 2
bahwa terdapat perbedaan nyata berat paru-paru bulan jenis jantan sekitar28,97 g, betina 24,45 g;
antara tikus umur 1 bulan dengan umur 2 dan 3 umur 3 bulan jenis jantan 32,51 g dan betina
bulan (p < 0,05) tetapi tidak ada perbedaan antara 29,75 g.

Tabel 6. Berat Rata-rata Organ Tikus (g) Berdasarkan Kelompok Umur


Jantan Betina
Organ Rata-rata ± SD Rata-rata ± SD
1 bulan 2 bulan 3 bulan 1 bulan 2 bulan 3 bulan
Hati (g) 1.5583 ± 4.5004 4.7141 ± 1.5224± 4.4230 ± 4.3912 ±
0.00a ±0.49b 0.56b 0.06a 0.41b 0.64b
Ginjal (g) 0.4771 ± 0.5105 ± 0.5286 0.4746 ± 0.5150 ± 0.5202 ±
0.03a 0.06b ±0.00C 0.00a 0.01b 0.01C
Limfa (g) 0.231 1± 0.3 179 ± 0.3330 ± 0.1969 0.3028 ± 0.3313 ±
0.02a 0.03b 0.06C ±0.03a 0.38b 0.03C
Paru (g) 0.4669 ± 0.5030 ± 0.51 16 ± 0.4387± 0.5001 ± 0.5062 ±
0.01a 0.02b 0.01b 0.06a 0.00b 0.01b
Keterangan: n tiap kelompok umur 20 ekor (10 ekor jantan + 10 ekor betina)
Huruf yang sama, tidak berbeda bermakna (p > 0,05)
*Mitruka BM

38 Media Litbang Kesehatan Volume XX Nomor 1 Tahun2010


Berat badan rata-rata tikus (Tabel 2) dengan adl'ibitum.
hasil penelitian Herlinda (1986)7 dan Aminah Kadar zat gizi makanan baku ( stock diet)
(2004)6 relatif sama. Penelitian Herlinda diketahui terdiri dari protein berkisar antara 18,2 - 19,0%
berat rata-rata tikus jantan umur 1 bulan 51,1 g, dan kadar lemak pada kisaran 8,5-10,0%.
betina 48,7 g; umur 2 bulan jenis jantan 115,7 g, Kualitas makanan baku ini telah diuji coba pada
betina 106,4 g; umur 3 bulan jenis jantan 155,9 g, tikus galur Wistar berumur 1 bulan, diberi makan
betina 127,1 g. Sedang Aminah melaporkan, berat dan minum ad-libitum selama 4 minggu, dimana
badan rata-rata tikus jantan umur 1 bulan 51,3 g, terjadi kenaikan BB tikus sebesar 103%.7 Kadar
betina 45,99 g; umur 2 bulan jenis jantan 116,29 protein dan lemak pada makanan baku harus tetap
g, betina 101,22 g; umur 3 bulan jenis jantan dikontrol secara periodik karena bila terjadi
150,84 g, betina 124,34 g. penurunan salah satu kadar protein atau lemak
Hasil penelitian ini bila dibandingkan akan berdampak pada penampilan dan
dengan penelitian Herlinda dan Aminah berat pertumbuhan mencit dan tikus putih.
rata-rata hewan tidak ada perbedaan karena Hasil pemeriksaan histopatologis terhadap
kualitas makanan masih dipertahankan komposisi organ hati mencit dan tikus putih memperlihatkan
zat gizinya. tidak terdapat kerusakan atau degenerasi sel
Dari hasil analisis korelasi dan regresi parenkim. Organ hati mempunyai fungsi yang
diketahui bahwa kenaikan BB mencit dan tikus sangat kompleks. Salah satu fungsinya adalah
sebanding dengan bertambahnya umur. Ini sebagai pertahanan tubuh. Fungsi pertahanan
memperlihatkan pertumbuhan mencit dan tikus tubuh ini terdiri atas fungsi detoksikasi dan fungsi
putih berkembang secara normal. Pada perlindungan. Fungsi detoksikasi dilakukan oleh
pemeliharaan hewan coba hams dipenuhi enzim-enzim sedang fungsi perlindungan oleh sel
ketersediaan makanan dengan kualitas baik, kupffer yang berkemampuan untuk mem-
artinya kandungan zat gizi telah diketahui secara fagositosis kuman yang ada dalam vena porta
jelas sesuai kebutuhan pertumbuhan hewan sebelum darah menyebar melewati sinusoid.9
sehingga kenaikan berat badan tidak jauh berbeda Pengujian fungsi hati tidak dapat dilakukan
pada umur yang sama. oleh satu uji saja, harus dilakukan kombinasi
Pada dasarnya makanan mencit tidak beberapa uji. Pada uji biokimiawi ada beberapa
berbeda dengan makanan tikus putih dan cara yang dilakukan akan tetapi dalam studi ini dipilih
menyediakan makanan juga sama.8 Makanan uji serum transaminase dan kadar total bilirubin.
hewan ini berasal dari bahan makanan yang Transaminase yang sering digunakan untuk
berkualitas baik, dibuat sendiri dengan komposisi menilai fungsi hati adalah SGPT dan SGOT yang
seperti tercantum pada Tabel 8. Mencit dan tikus merupakan indikator yang sensitif pada kerusakan
diberi makan dan minum secara bebas atau sel-sel hati. Kenaikan kadar transaminase dari

Tabel 8. Komposisi Makanan Baku (stock diet) Tikus

Bahan Makanan Berat (Kg) % Berat


Beras 10.0 53.8
Kedele, rebus, kering 4.5 24.2
Kacang tanah goreng 1.5 8.1
Susu skim 2.0 10.8
Minyak kelapa 250.0 mL 1.2
Garam dapur 0.15 0.8
Tepung tulang + Ferri Sulfat 0.25 1.3
Vitamin B Komplex 30 tab +
Folic Acid 3 tab +
Vitamin A & D + +
18.6 100

Media Litbang Kesehatan Volume XX Nomor 1 Tahun2010 39


nilai normal dalam serum disebabkan adanya memperlihatkan fungsi fisiologis organ hati pada
kerusakan sel-sel hati oleh karena virus, obat- kedua hewan tersebut dalam kondisi sehat dan
obatan atau racun.9'10 Dari hasil pemeriksaan normal. Secara umum ada kenaikan berat organ
SGPT dan SGOT pada mencit dan tikus putih (hati, ginjal, paru-paru dan limfa) pada mencit dan
diperoleh nilai rata-rata yang masih berada dalam tikus putih sesuai dengan bertambahnya umur
batasan normal dibandingkan dengan nilai dari hewan tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan,
literatur. Nilai ini mendukung hasil pemeriksaan mencit dan tikus putih ini siap digunakan sebagai
histopatologis terhadap organ hati mencit dan hewan coba pada berbagai penelitian.
tikus putih di atas.
Daftar Pustaka
Pada pemeliharaan dan pengembangan
hewan percobaan pengawasan lingkungan ber- 1. Oemijati, dkk. Pedoman Etik Penelitian
peran penting untuk kesehatan dan perrumbuhan Kedokteran Indonesia. Penerbit FKUI Jakarta
hewan. Sarana gedung harus memadai dengan 1987:2-22.
ventilasi, suhu dan kelembapan dapat diatur 2. Nomura T and Tajima Y. Defined Laboratory
optimum. Ventilasi yang baik akan menurunkan Animals, Advances in Pharmacology and
kemungkinan penyebaran penyakit pada hewan Therapeutics II. Pergamon Press, Oxford and
percobaan. Dengan demikian kualitas hewan New York 1982;5:325-327.
dapat terjaga agar dapat digunakan sebagai hewan 3. Fukuda S et al. Age- Related Changes in
coba.8 Blood Pressure, Hematological Values,
Secara umum hasil analisis terhadap berat Concentrations of Serum Biochemical
organ baik pada mencit maupun pada tikus putih Con6 tuent and Weights of Organs in the
memperlihatkan ada perubahan/peningkatan SHR/izm, SHRSP/Izm and WKY/Izm.
sebanding dengan bertambahnya umur namun, Exp.Anim 2004;53(l):67-72.
tidak terlihat perbedaan nyata berat organ antara 4. Sudjana. Metoda Statistik. Penerbit Tarsito
jenis jantan dan betina pada kelompok umur yang andung ed(IV) 1988:352-354.
sama. 5. Mitruka BM. Clinical, Biochemical and
Berat rata-rata organ mencit dan tikus Hematological Reference Value in Normal
berdasarkan kelompok umur terlihat mengalami Experiment Animals and Normal Human.2nd
peningkatan untuk kelompok umur 1, 2 dan 3 ed. Year Bokk Medical Publisher Inc,
bulan. Peningkatan berat organ ini berjalan secara Chicago 1981.
normal namun, mulai umur tertentu terjadi 6. Aminah R dkk. Pengembangan Model
sebaliknya seperti yang dilaporkan oleh Fukuda et Kesehatan Koloni Tikus dan Mencit
al? Dari hasil studi Fukuda diketahui berat organ Percobaan Ditinjau dari Aspek Hematologis,
hati, ginjal, paru-paru, limfa, otak, pankreas, Parasitologis, Bakteriologis (Patogen) dan
testes dan ovarium terjadi perubahan/penurunan Histologis. Laporan Penelitian Badan
seiring bertambahnya umur tikus putih pada 3 Litbangkes, Jakarta 2004.
galur yang berbeda. Penelitian yang dilakukan 7. Herlinda Y. Hewan Percobaan Tikus Albino
Fukuda et al menggunakan tikus berumur mulai 8 Strain Wistar di Unit Penelitian Gizi
minggu (2 bulan), 16 minggu (4 bulan) sampai 30 Diponegoro, Badan Libangkes. Maj Kedokt
minggu (7,5 bulan). Sementara tikus yang Indonesia 1986;36(ll):491-95.
digunakan pada penelitian ini berumur 1 bulan, 2
8. Smith JB dan Mangkoewidjojo S.
bulan dan 3 bulan.
Pemeliharaan, Pembiakan dan Penggunaan
Kesimpulan Hewan Percobaan di daerah Tropis. UI Press
Dari hasil penelitian ini diketahui kenaikan 1988.
BB mencit dan tikus putih sebanding dengan 9. Husadha Y. Fisiologi dan Pemeriksaan
bertambahnya umur. Hasil pemeriksaan Biokimiawi Hati. Dalam Ilmu Penyakit
histopatologis organ hati baik pada mencit Dalam,ed.3. Balai Penerbit FKUI, Jakarta
maupun tikus putih yang didukung oleh hasil 1996:224-231.
pemeriksaan biokimia darah (SGPT, SGOT dan 10. Sheila S. Penyakit Hati dan Saluran
bilirubun) berada dalam nilai normal. Ini Empedu(terj). Penerbit Widya Medika 1990

40 Media Litbang Kesehatan Volume XX Nomor 1 Tahun2010

You might also like