You are on page 1of 25
M. Mirza Abdillah Pratama TEKNOLOGI CPT) KONSTRUKSI Tab ees\acle INGOW KATA PENGANTAR Teknologi Bahan Konstruksi (NTSI6203) merupakan salah satu mata kuliah di Prodi $1 Teknik Sipil Universitas Negeri Malang yang memiliki capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK) yang mengkolaborasikan kompetensi mahasiswa dalam melaksanakan praktikum pengujian bahan di laboratorium, menganalisis data yji, dan mengkomparasi data yang telah dianalisis terhadap standar yang berlaku, disamping pemahaman terhadap karakteristik material secara teoretis. Media pembelajaran yang informatif perlu dipersiapkan oleh pengajar agar mahasiswa dapat dengan mudah memahami maksud dan tujuan pengujian, prosedur pengujian bahan, hingga tahapan analisis data dengan benar. Modul Praktikum Agregat Kasar yang terintegrasi dengan teknologi Augmented Reality (AR) ini merupakan salah satu wujud media pembelajaran yang inovatif yang diharapkan dapat meningkatkan minat belajar mahasiswa, memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi yang dipelajari, dan mendukung keberhasilan pembelajaran pada matakuliah Teknologi Bahan Konstruksi. Modul praktikum ini dilengkapi dengan foto-foto tahapan praktikum yang informatif, dan telah disematkan marker guna menampilkan video tutorial praktikum melalui aplikasi AR sehingga mahasiswa akan dengan mudah mendapatkan gambaran teknis pelaksanaan prakti- kum di laboratorium. Modul praktikum ini merupakan salah satu luaran dari Hibah Inovasi Pembelajaran Berbasis Kehidupan Universitas Negeri Malang (UM) yang didukung oleh Istamic Development Bank (IsDB). Keberadaan modul ini diharapkan dapat mendukung visi UM dalam menciptakan perguruan tinggi yang unggul dan rujukan ilmu pengetahuan dan teknologi serta bidang kependidikan; visi UM untuk menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, menggunakan pendekatan pembelajaran yang efektif, dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi; serta tujuan UM dalam menghasilkan karya akademik dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknolo- giserta kependidikan yang bermutu dan unggul. Malang, November 2019 Penulis M. Mirza Abdillah Pratama NIP, 199308112018031001 PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Perhatikan petunjuk Keselamatan Kerja yang terdapat di laboratorium. Baca dengan seksama dan pahami Maksud dan Tujuan masing-masing praktikum yang akan dilaksanakan Siapkan Alat dan Bahan yang diperlukan untuk praktikum. Peminjaman alat dapat dilakukan dengan mengisi Formulir Peminjaman Alat dan menyerahkannya kepada Laboran yang bertugas. Bahan yang diuji disedikan oleh Laboratorium. Pahami Prosedur Pengujian dan lakukan dengan hati-hati dan seksama. Apabila terdapat instruksi yang kurang jelas, segera hubungi Laboran dan/atau Dosen untuk penjelasan dan panduan lebih lanjut. Tulislah data pengujian yang diperoleh pada bagian Hasil Pengujian. Perhatikan kesesuaian satuan/dimensi data yang diperoleh dari alat uji dan formulir yang disediakan. Lakukan analisis data terhadap Hasil Pengujian yang telah diperoleh. Lakukan komparasi Hasil Pengujian terhadap Standar Pengujian yang berlaku. Tuliskan kesimpulan umum dari perbandingan hasil tersebut. Kerjakan Latihan Soal dengan seksama untuk memperdalam penguasaan materi terkait pengujian material yang telah dilakukan. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL DAFTAR ISI PENGUJIAN KANDUNGAN LUMPUR AGREGAT KASAR Maksud dan Tujuan Alat dan Bahan Prosedur Pengujian Hasil Pengujian ‘Standar Pengujian PENGUJIAN ANALISIS SARINGAN AGREGAT KASAR Maksud dan Tujuan Alat dan Bahan Prosedur Pengujian Form Analisis Saringan Form Grafik Gradasi Hasil Pengujian Standar Pengujian PENGUJIAN KADAR AIR AGREGAT KASAR Maksud dan Tujuan Alat dan Bahan Prosedur Pengujian Standar Pengujian Hasil Pengujian PENGUJIAN BERAT IS! AGREGAT KASAR Maksud dan Tujuan Alat dan Bahan Prosedur Pengujian Standar Pengujian Hasil Pengujian 1 1 1 2 3 3 4 4 4 5 6 T 8 8 9 9 9 BEER eE RP eee BGOGRNRFSS DAFTAR ISI PENGUJIAN BERAT JENIS AGREGAT KASAR Maksud dan Tujuan Alat dan Bahan Prosedur Pengujian Standar Pengujian Hasil Pengujian PEMBUATAN AGREGAT KASAR SSD LATIHAN SOAL 15 15 15 16 16 iv 18 19 KANDUNGAN LUMPUR AGREGAT KASAR MAKSUD & TUJUAN @ Menjelaskan prosedur pelaksanaan pengujian kadar lumpur agregat kasar @ Melaksanakan prosedur pengujian kadar lumpur agregat kasar @ Menentukan kadar lumpuryang terkandung dalam agregat kasar @ Membandingkan data pengujian kandungan lumpur agregat kasar terhadap standar pengujian ALAT & BAHAN @ Oven @ Timbangan @ Cawan @ Agregat kasar kering oven AGREGAT KASAR - KANDUNGAN LUMPUR, Menyiapkan agregat kasar dalam kondisi kering oven sebanyak 100 gram Mengeringkan sampel agregat kasar bersama dengan cawan dalam oven dengan suhu 11035°C selama 24 jam © PROSEDUR PENGUJIAN 3 Mengambil sampel agregat kasarkering sebanyak 100 gram, dan menimbangnya bersama cawan Menimbang cawan kosong Menimbang agregat yang telah dikeringkan bersama cawann, dan mencatat beratnya Mencuci agregat tersebut di air mengalir hingga bersih Mengulangi pengujian kembali sebanyak Lkali 4 AGREGAT KASAR - KANDUNGAN LUMPUR, HASIL PENGUJIAN Berat cawan (A) (1) gram ;(2) gram Berat cawan +sampel (B) (1) gram ;(2) gram Berat cawan+sampelkering(C) _—_: (1) gram ;(2) gram Berat lumpur (B-C) (1) gram; (2) gram Kandungan lumpur ((B-C)/(B-A)) x 100% :(L) % 3(2) % Kandungan lumpur rata-rata : % AGREGAT KASAR - KANDUNGAN LUMPUR STANDAR PENGUJIAN Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 N.I.-2 (Bab 3 Pasal 3) dan Standard Spesifikasi Agregat Sebagai Bahan Bangunan SK SNI S - 04-1989 - F (Bab Il Agregat Kasar) menyebutkan bahwa kandungan lumpur (butir lolos ayakan 0,075 mm) tidak boleh lebih dari 1% dari berat kering ©) _ ASTM c142 dan ASTM C117 merekomendasikan prosedur pengujian kandungan lumpur pada agregat. ANALISIS SARINGAN AGREGAT KASAR TUJUAN Menjelaskan prosedur pelaksanaan, pengujian analisis saringan agregat kasar. Melaksanakan prosedur pengujian analisis saringan agregat kasar. AGREGAT KASAR - ANALISIS SARINGAN Menentukan gradasi dan modulus kehalusan butiran agregat kasar Membandingkan data pengujian terhadap standar pengujian Saringan untuk agregat kasar | | Cawan Sikat kawat Timbangan _ Mesin Agregat kasar pengayak kering oven 4 © @ © Mengambil sampel agregat kasar kering oven sebanyak + 5000 gram. eo Mempersiapkan dan menyusun saringan secara urut dari diameter terbesar di bagian atas dan diameter kecil di bawahnya. Memasukkan sampel agregat kasar ke dalam susunan saringan dan menutupnya. AGREGAT KASAR - ANALISIS SARINGAN Menjalankan mesin pengguncang selama 10 menit, dan memberikan waktu agar debu mengendap selama 5 menit setelah pengujian. Menimbang agregat yang tertahan pada masing-masing saringan dan mencatat beratnya. Pengujian dilakukan dua kali dengan sampel yang sama. > & 2 g z z g = > 2 z= o g z Zz & 3 2 yeqwnr o0'0 suo‘ so oe'0 os'o SIT et sy os'6 over os'6t ov'sz or'se (90) sojo] aang yejwne (%) geynuioy ueyeria, anna yen (%) (weei8) eey-eey (wes) " (wes8) 1 ueeqooied ueBuuies seye 1p ueyenos (ww) sayewera SO107 4ILNE SISIVNV NVONIYVS SISIIVNY - avSVH LVDaN9V Ty es3uly 0°9 eleqUe Jespjieg Jesey yeSauZe Uesnjeyey snjnpow Uep “qT Jesaqes WnWIUIW Uep %09 Jesaqas UeBULIes enp e1eqUe UeYeLIa} Je19q asejUasoad UWINWUISYELU YIsTIas EMYe UEyZeLeASUALU 9 eA HE 1eSEd Z-I'N TLET Idd NVICNONAd YVGNVLS (Ww) sayaweig co'ooL oo'oL oot oro 10'0 , 9 “yeBauSe |sepesd 0 c jeseyeq ueyaquial 5 0002 vez £0 INS a o > uep ££) WIS D ez wo & SLY o BG et x 3 SO107 YILNG SISIIVNY ANALISIS DATA Modulus kehalusan (FM) = (prosentase jumlah sisa komulatif pada sringan 0,15) 100 Analisa Kehilangan Berat AGREGAT KASAR -ANALISIS SARINGAN Total berat mula-mula (A) = gram Total berat setelah disaring(B) = gram Kehilangan berat (C) = gram Prosentase kehilangan berat = £ x 100% PERBANDINGAN HASIL PENGUJIAN y TERHADAP STANDAR PENGUJIAN aa || Tertahan Syarat diatas = PBL gia saringan 1971 aman 381mm Selisih butir tertahan Kumulatif saringan Berurutan STANDAR PENGUJIAN (> PBI 1971 N.I-2 Pasal 3.4 ayat 6 mensyaratkan bahwa \) ASTM C33 dan selisih maksimum prosentase berat tertahan antara ‘SNI 03-2834-2000 dua saringan sebesar 60% dan minimum sebesar 10%, memberikan batasan dan modulus kehalusan agregat kasar berkisar antara gradasi agregat. 6,0 hingga 7,1 8 Menjelaskan prosedur pelaksanaan pengujian kadar air Byatt eC Melaksanakan prosedur pengujian kadar air agregat Peers INL een ace Maer CL agregat kasar dalam kondisi asli dan SSD. Membandingkan data pengujian terhadap standar pen- gujian. Agregat Kasar (Asli & SSD) AGREGAT KASAR - KADAR AIR PROSEDUR PENGUJIAN Menimbang cawan kosong. Menimbang 500 gram sampel agregat kasar dalam kondisi asli dan SSD. Memindahkan sampel benda uji ke dalam cawan dan menimbang berat totalnya. Mengeringkan sampel bersama cawan ke dalam oven dengan suhu 110°C selama 24 jam. Menimbang masing-masing sampel + cawan dalam kondisi kering oven dan mencatat beratnya. STANDAR PENCGUJIAN SNI03-1971-1990 ASTM C127 ASTM C566 memberikan batasan kadar | memberikan rekomendasi_ | mengatur prosedur air agregat kasar maksimal _| tentang prosedur penguji-_ | pengujian kadar air yang 3% dan berat volume kering_ | an berat terkandung dalam agregat 1200 ~ 1750 kg/m? isi, beratjenis,dankadar | kasar dengan cara air agregat kasar. pengeringan. 10 AGREGAT KASAR - KADAR AIR (Berat awal-Berat Kering) Kadar Air = (Berat Awal) x 100% Berat cawan 2(1) gram; (2) Berat cawan + ag. kasar :(1) gram; (2) Berat cawan+ag.kasarkering —_: (1) gram; (2) Berat air a0) gram; (2) Kadar air 2(1) % 5 (2) Kadar air rata-rata a % Berat cawan Berat cawan + ag. kasar Berat cawan + ag. kasar kering Berat air Kadar air Kadar air rata-rata (1) 2() (1) (1) (1) gram; (2) gram; (2) gram; (2) gram; (2) % ; (2) gram gram gram gram % gram gram gram gram % 11 AGREGAT KASAR - KADAR AIR © Menjelaskan prosedur pelaksanaan pengujian berat isi Byatt eC e Melaksanakan prosedur pengujian berat isi agregat Peers OMe ache Core le Rolie mele cla OE Te eta © Membandingkan data pengujian terhadap standar pen- gujian. Agregat Kasar (Asli & SSD) eT — Oven 12 AGREGAT KASAR - BERAT ISI PROSEDUR PENGUJIAN 1. 2. 3. - ¥ Menimbang silinder berlubang kosong dan mencatat beratnya Memasukkan agregat kasar ke dalam silinder berlubang hingga 1/3 bagian. Mengetukengetuk silinder + agregat kasar sebanyak 25 kali. Memasukkan kembali agregat kasar ke dalam silinder hingga penuh dan men- getuk-ngetuknya sebanyak 25 kali. Meratakan bagian atas silinder dengan menggunakan batang besi. . Menimbang agregat kasar bersama silinder. Untuk berat isi agregat kasar kondi embur, prosedur pengujian mengikuti langkah sebelumnya tanpa disertai pemadatan. ASTM C127 memberikan ASTM 29 memberikan rekomendasi tentang prosedur petunjuk pengujian berat pengujian berat isi, berat jenis, isi agregat. dan kadar air agregat kasar. 13 AGREGAT KASAR - BERAT ISI PADAT Berat,, = Wag. Kasar 2 Volume, eC silinder KONDISI ASLI GEMBUR 2 Berat silinder gram Berat silinder + Ag. kasar Berat Ag. Kasar gram gram Volume silinder Berat isi cm? erfom? Beratisi rata-rata gr/em? PADAT KONDISI SSD GEMBUR @ Berat silinder gram Berat silinder + Ag. Kasar gram Berat Ag, Kasar gram Volume silinder Berat isi gr/em? Berat isi rata-rata grfem* 14 AGREGAT KASAR - BERAT ISI a z E & = a a g S L = a S g @ MAKSUD & TUJUAN @ Menjelaskan prosedur pelaksanaan pengujian berat jenis agregat kasar @ Melaksanakan prosedur pengujian berat jenis agregat kasar @ Menentukan berat jenis agregat kasar pada kondisi asli dan SSD @ Membandingkan data pengujian terhadap standar pengujian @ ALAT & BAHAN @ Timbangan © Keranjang timbang dalam air @ Agregat kasar kondisi aslidan SSD PROSEDUR PENGUJIAN AGREGAT KASAR - BERAT JENIS gl Menyetel timbangan ke posisi nol. Mempersiapkan dan menimbang agregat kasar dalam kondisi asli dan SSD masing-masing +500 gram. Menimbang sampel uji dalam keranjang di dalam air dan men- catat hasilnya. Melakukan percobaan sebanyak masing-masing 2 kali untuk kondi- si aslidan SSD. SNI-1969-2008 Berat jenis agregat adalah 2,4 - 2,9 16 HASIL PENGUJIAN AGREGAT KASAR - BERAT JENIS KONDISI ASLI KONDISI SSD 1 2 1 2 Berat contoh (A) gram Berat dalam air (B) gram Isi Contoh = (B-A) gram Berat Jenis = (ren) Berat jenis rata-rata BERAT JENIS TIDAK MEMILIKI SATUAN LUNN) AGREGAT KASAR PROSEDUR %% ILUSTRASIAGREGAT KASAR is KONDISI SSD TIDAK DIPERKENANKAN MENGGUNAKAN TISU Per enitey KARENA MENYEBABKAN AIR TERSERAP kering BERLEBIH Bagian dalam jenuh air LATIHAN SOAL 1. Jelaskan perbedaan perlakuan pemadatan pada saat pengujian beratisi antara agregat halus dan agregat kasar, disertai dengan alasan yang melatarbelakangi dari perbedaan perlakuan tersebut 2. Jelaskan yang dimaksud dengan kondisi Saturated Surface Dry pada agregat kasar, lengkapi dengan ilustrasi! Jelaskan implikasinya dalam proses perancan- gan campuran beton? 3, Jelaskan pengaruh berat jenis agregat, baik agregat kasar dan agregat halus, dalam campuran beton 4, Jelaskan pengaruh jenis gradasi agregat kasar terhadap campuran beton yang direncanakan! 5. Jelaskan ukuran agregat kasar yang baik untuk campuran beton! 19 © S1- Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

You might also like