You are on page 1of 4
JURNAL ILMU TANAH DAN LINGKUNGAN Vol. !.No. 1, 67-70. 1997 Kendali Mutu Dasar Pelaporan Hasil Analisis Fisik dan Kimia Tanah TEJOYUWONO NOTOHADINAGORO Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Sekip Unit I, Yogyakarta $5281, Indonesia Diterima 25 Agustus 1997/Disetujui 13 September 1997 Mutu data tanah ditentukan oleh empat hal: (1) rancangan pencuplikan tanah yang representatif bagi persoalan yang ditangani, (2) pemilihan peubah yang indikatif dan peka bagi pengungkapan gejata berkenaan dengan persoalannya, (3) metode analisis yang paut, dan (4) nasabah antar angka analisis dan taraf kecermatan penyampaian angka analisis yang masuk akal. Uraian ini hanya membahas butir keempat, yang dibagi dalam dua bagian, yaitu keternalaran data sebagai himpunan informasi terpadu, dan kewajaran data menurut keoptimuman kadar informasinya. The quality of soil data is determined by four criteria: (1) soil sampling design which is representative of the problem on hand, (2) the selected variables are indicative of phenomena associated with the problem, and sensitive to disclosing any change in them, (3) relevant method of analysis, and (4) explicable relationships among analytical figures and presented with a proper level of accuracy. This article discusses the fourth point only which is split into two parts, namely the reasonability of data as an integrated set of information, and the appropriateness of data accord- ing to optimum content of information. . [Key words : Quality Control, Report, Soil Physical and Chemical Analysis} Kendali mutu perlu diterapkan atas data _sesuai dengan hakekat tanah sebagai ujud dan tanah agar supaya hasil kajian tanah, termasuk _sesuai dengan daya sidik metode analisis yang, pembahasan dan penyimpulannya, dapat —_ diungkapkan, tidak berlebihan. mencapai taraf terpercaya. Kendali mutu dasar Uraian ini dibatasi pada butir keempat mencakup empat hal: (1) rancangan yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu pencuplikan tanah harus representatif bagi _keternalaran data sebagai himpunan informasi persoalan yang ditangani, berarti mampu _terpadu, dan kewajaran data menurut meliputi segi-segi pokok persoalan, (2) —_keoptimuman kadar informasinya pemilihan peubah harus yang indikatif dan peka bagi pengungkapan gejata berkenaan dengan © MEMERIKSA KETERNALARAN DATA persoalannya, berarti semua gejala pokok yang mencirikan watak dan perilaku persoalan dapat Dalam satu cuplikan tanah ada nasabah ikaji secara lengkap, (3) metode analisis dipilin © wmum antara sifat tanah, karena tanah yang paut bagi pengungkapan watak dan merupakan satu sistem. Besaran (magnitude) perilaku persoalan secara cermat, dan (4) __suatu sifat biasa dipengaruhi oleh besaran satu nasabah antar angka analisis harus masuk akal, atau lebih sifat tanah yang Jain. Fakta ini artinya makna nisbi angka masing-masingharus _digunakan memeriksa ketemalaran data tanah. termaklumi, dan angka-angka disampaikan —_Besaran sifat tanah yang tidak masuk nalar dengan taraf Ketelitian yang wajas, artinya _belum tentu keliru. Barangkali ada sifat tanah 6 68 NOTOHADINAGORO yang lebih berpengaruh tidak tercakup dalam Tancangan_pengamatan, Maka pemeriksaan keternalaran data berguna pula membenahi rancangan ‘pengamatan.ketidak-nalaran data dapat juga karena anomali, sehingga pemeriksaan beerguna pula menemukan fakta baru. Apapun kemungkinannya, keternalaran data perlu diperiksa lebih dulu sebelum data dibahas. Penemuan ketidak-nalaran data menjadi alasan mengulang analisis cuplikan tanah. Pedoman kriteria pemeriksaan tercantum berikut ini, ‘Sifat fisik tanah 1. Kadar air O bar (jenuh) > 1/48 bar > 1/3 bar > | bar> 15 bar > kering angin 2. Batas konsisten (dalam ukuran kadar air) batas cair (BC) + batas lekat {BL} > batas gulung, (BG) > batas berubah wana (BBW) > kadar air kering angin (KA); KA digunakan sebagai pembanding dasar 2.1. BC > BL menunjukkan keadaan umum 2.2. BC < BL berkaitan dengan a, kadar pasir tinggi dan/atau b. kadar bahan organik tinggi dan/atau _,_,_ indeks plastisitas (Ip) ¢. nisbah i dan/atau d. permeabilitas cepat rendah 3. Tanah pasiran 3.1. BC, BL dan BG rendah atau tidak re tertetapkan nh 3.2. BBW rendah my 3.3, Kadar air jenuh, 1/20 bar, 1/3 bar, | bar, | 15 bar dan KA rendah kecuali yang, berkadar bahan organik tinggi | # Kadar pasir atau debu tinggi my 4,1, derajat berat( DB) dan derajat kerut (DK) kecil J.ILMU TANAH LINGK. 42, jika kadar bahan organik tinggi, DB tetap Kecil akan tetapi DK dapat menjadi Iebih besar Sifat kimia tana 1. Kemampuan Penukaran Kation (KPK) 1.1. KPK keeil berkaitan dengan a. kadar lempung rendah dan . kadar bahan organik rendah sekali atew c. kadar besi feri bebas tinggi yy di nisbah Tame Tendah (tidak selalu) 1.2. PKP kecil disertai kadar lempung tinggi sering berkairan dengan a. besi feri bebas tinggi dan/atau 7 Ip b. nisbah S5pune c. DK kecil danfatau d. nilai perbandingan dispersi (NPD)? kecil dan/atau @. permeabilitas cepat rendah dan/atau kadar debu + lempung aktual kadar debu + lempang total ° UKUran kemantapan agrezat 2. Kejenuhan basa 2.1. tanah pada umumnya ye XP tentukae 199 94 KPK 2.2. tanah luar biasa masam atau tanah sulfat masam KPK - (H+ Al) - tertukar KPK. x 100% 3. Reaksi tanah 3. pH+H,0 di sekitar netral atau alkalin berkaitan dengan KPK kirakira = (Na + K Ca+Mg)-tertukar 3.2. pH-H,0 masam berkaitan dengan Vol. 1.1997 a. Vrendah b. nisbah C/N seringkali juga rendah ¢. KPK kira-kira = (Na +K Ca +Mg+H)- tertukar 3.3. pH-H,0 luar biasa masam atau pH-KCI rendah berkaitan dengan KPK kira-kira = (Na+K+Ca+ Mg +H + Al)-tertukar 34. pH-H,0, rendah sekali disertai pH-H,0 tidak rendah berkaitan dengan a. kadar sulfida (biasanya pirit) tinggi dan/ atau b. bahan organik mentah tinggi 4. Daya antar listrik (DAL} 4.1, DAL tinggi disertai pH-H,0 disekitar netral berkaitan dengan — a. Na dan Cl larut air tinggi dan/atau b. nisbah Ca/Mg rendah 42. DAL agak tinggi, atau meninggi. disertai pH-H,0 rendah berkaitan dengan a, sulfat larut air tinggi dan/atau b. Alterekstrak tinggi Dengan pemeriksaan tadi data yang disajikan membentuk himpunan informasi terpadu, tidak ada yang saling bertentangan atau saling membanteh. PELAPORAN DATA SECARA WAJAR, Dengan kalkulator biasa, }ebih-lelbih dengan alat hitung yang lebih canggih, angka~ angka hitungan dapat saja dibuat sampai berapa angka pun di belakang koma. Ketelitian tanpa batas seperti ini tidak berguna karena keseksamaan pembahasan dan penarikan kesimpulan tidak akan bertambah. Tanah pada dasamnya berkeragaman sifat yang besar, baik dalam ruang maupun dalam waktu. Suatu sifat tanah dapat berbeda besar pada jarak pendek dan sifat tanah dapat berubah nyata pada kurun waktu pendek. Disamping itu harkat tanah tidak akan berubah hanya karena perubahan besaran sifat yang kecil. Kewajaran pengajuan harga peubah bergantung pada satuan besaran KENDALI MUTU DASAR PELAPORAN 69 pengukuran, tingkat ketelitian yang dapat dicapai metode analisis yang dipergunakan, dan kepekaan watak dan perilaku tanah menanggapi perubahan harga peubah, Dalam analisis zat yang terdapat dalam tanah, perlu dinyatakan secara jelas satuan besaran pengukuran, rumus kimia zat yang digunakan menghitung kandungannya dalam tanah, dan bentuk zat yang dianalisis, Semuanya ini perlu diperhatikan agar alur pembebasan dan kesimpuian yang ditarik tergahami dengan baik, tidak menimbulkan kerancuan. Pedoman format pelaporan data tercantum berikut ini, i. Harus tersurat jelas 1.1, Satusan besaran pengukuran persen berat, persen volum, ppm. ppb. mg,(100g)", cmol(+).ke" atau yang lain Rumus kimia zat yang digunakan menghitung kandungannya, NH,. NH, atau NO,; P. PO, atau P,O,, K atau io atau MgO: $ atau SO, atau Fe,O,; AF atau Al, »,: Mi + MnO atau MnO, Si atau SiO.; dan lain- lain. . Bentuk zat yang dianalisis larut air, tertukarkan, tersediakan, terekstrakkan, bebas total. dan lain-lain. ue 2. Batas ketelitian pelaporan angka analisis 1. Angka fisik a. sampai dengan satu angka di belakang koma dengan pembulatan b. kecuali DB hanya sampai dengan angka penuh dengan pembulatan. 2.2. Angka kimia a. sampai dengan dua angka di belakang koma dengan pembulatan b. kecuali kalau satuan besaran pengu- kurannya ppm. mg.1" atau mg.kg* hanya sampai dengan satu angka di belakang koma dengan pembulatan; hanya sampai dengan angka penuh kalau satuan besamnya ppb. 70 NOTOHADINAGORO JJLMU TANAH LINGK. misalnya NPD, Ip lempung, SO,- aktal/SO,-total yang bersatuan besaran ppm, dan lain-lain. c. kecuali DAL hanya sampai dengan satu angka di belekang koma dengan spembulatan kalau menggunakan Satuan besaran pengukuran mS 3. Cara membulatkan angka (mmho), dan hanya sampai dengan 3.1, Dibawah 5 dibulatkan ke bawah angka penuh dengan pembulatan 3.2. Tepat 5 kalau menggunakan satuan besaran pengukuran uS (umho). 2.3. Angka nisbah a. sampai dengan satu angka di belakang koma dengan pembulatan jika berasal dari angka-angka dengan dua angka di belakang koma, misalnya V, C/N, Ca/Mg, dan lain- lain. b.sampai dengan angka penuh dengan pembulatan jika berasal dari angka- angka dengan satu angka di belakang koma atau dari angka-angka penuh; a. dibulatkan ke atas kalau akan menghasilkan angka akhir genap: misalnya 4,35 menjadi 4,4 b.dibulatkan ke bawah (dihapuskan) kalau akan membuat angka akhir gasal; misalnya 14,765 menjadi 14,76 Cara pembulatan angka S seperti ini dimaksudkan untuk pengimbangan sederetan angka sehingga angka purata sebelum pembulatan tidak berbeda dengan angka purata setelah pembulatan

You might also like