DEPARTEMEN PERTAMBANGAN DAN ENERGI
REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PERTAMBANGAN UMUM
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERTAMBANGAN UMUM
Nomor : 75.K/201/DDJP/199S
TENTANG
PELAKSANAAN KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN
DAN ENERGI NOMOR : 2202.K/201/M.PE/1994
TANGGAL 18 NOPEMBER MENGENAI PEMBERIAN SURAT
IZIN PENYELIDIKAN PENDAHULUAN (SIPP) DALAM RANGKA
PENANAMAN MODAL ASING (PMA) ATAU PENANAMAN
MODAL DALAM NEGERI (PMDN)
DIREKTUR JENDERAL PERTAMBANGAN UMUM,
Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan dari Keputusan Menteri
Pertambangan dan Energi No. 2202.K/201/M.PE/1994
tanggal 18 Nopember 1994 tentang Pemberian Surat Izin
Penyelidikan Pendahuluan (SIPP) Dalam Rangka
Penanaman Modal Asing (PMA) atau Penanaman Mo-
dal Dalam Negeri (PMDN) di Bidang Pertambangan
Umum maka dipandang perlu untuk mengatur pelak-
sanaannya dengan Keputusan Direktur Jenderal Pertam-
bangan Umum.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 (LN. Tahun
1967 Nomor 1, TLN. Nomor 2818) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-undang Nomor 11
Tahun 1970 Nomor 56, TLN Nomor 2943);
2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 (LN. Tahun.
1967 Nomor 22, TLN Nomor 2831);
3. Undang-undang No. 6 Tahun 1968 (LN Nomor 33
‘Tahun 1968, TLN Nomor 2853) sebagaimana telah
diubah dengan undang-undang No. 12 Tahun 1970
(LN No. 47 Tahun 1970. TLN No. 2944),Menetapkan
PERTAMA
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1969 (LN
Tahun 1969 Nomor 60, TLN. Nomor 2916)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah No. 79 tahun 1992 (LN; tahun 1992 No.
130, TLN 3510):
5. Peraturan Pemerintah Nomor. 27 Tahun 1980 (LN.
Tahun 1980 Nomor 47, TLN. Nomor 2916):
6. Keputusan Presiden No. 343/M Tahun 1993 tanggal
It September 1993;
7. Keputusan Menteri Pertambangan Dan Energi Nomor
2202.K/201/M.PE/1994 tanggal 18 Nopember 1994
MEMUTUSKAN
Dengan mencabut .
Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum No.
968.K/21/030000/1985 tanggal 2 Oktober 1985 tentang
Pelaksanaan Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi
mengenai Pemberian Surat izin Penyelidikan Pendahuluan
Dalam Rangka Penanaman Modal Asing di Bidang
Pertambangan Umum.
KEPUTYSAN DIREKTUR JENDERAL PERTAM
BANGAN UMUM. TENTANG PELAKSANAAN
KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN
ENERGI NOMOR: 2202.K/201/M.PE/1994 TANGGAL
18 NOPEMBER 1994 MENGENAI PEMBERIAN
SURAT IZIN PENYELIDIKAN PENDAHULUAN
(SIPP) DALAM RANGKA PENANANMAN MODAL.
ASING (PMA) ATAU PENANAMAN MODAL
DALAM NEGERI (PMDN)
Permohonan SIPP diajukan kepada Direktur Jenderal
Pertambangan Umum dalam bentuk surat permohonan
sebagaimana termaksud dalam lampiran { dan II
Keputusan ini, dengan ketentuan bahwa:
Calon pemohon Penanaman Modal Asing (PMA) dan
Penanaman Moda! Dalam Negeri (PMDN) telah
mendapat persetujuan prinsip sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
1227KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
KELIMA
KEENAM
1228
Pemohon wajib membuat rencana kerja yang memuat
rencana pembiayaan, peralatan yang akan digunakan dan
jumlah serta kualifikasi tenaga kerja Asing.
Pengiriman contoh-contoh batuan diperkenankan :
1. Untuk jumiah tertentu yang tidak bernilai ekonomis.
2. Harus disertai surat persetujuan Direktur Jenderal
Pertambangan Umum atau pejabat yang ditunjuk
Bentuk dan ketentuan SIPP sebagaimana dimaksud pada
Lampiran IIT dan TV Keputusan ini.
Dalam keputusan Pemberian SIPP Direktur Jenderal
Pertambangan Umum dapat menambahkan ketentuan
selain yang telah ditetapkan dalam diktum Keempat
Keputusan ini.
Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan dan mempunyai daya surut sampai
dengan tanggal 18 Nopember 1994.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 24 Pebruari 1995
DIREKTUR JENDERAL PERTAMBANGAN UMUM
ud
KUNTORO MANGKUSUBROTOTembusan Yth :
1. Menteri Pertambangan dan Energi;
2. Menteri Keuangan:
3. Menteri Kehutanan:
4. Menteri Dalam Negen
5. Menteri Tenaga Kerja;
6. Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua BKPM:
7. Menteri Negara Agraria/Kepala BPN:
8. Gubernur Bank Indonesia;
Y. Sekjen/Irjen Dep. Pertambangan dan Energi:
10. Dirjen Geologi dan. Sumberdaya Mineral. Dep Pertambangan dan Energi
11. Dirjen Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam Dep. Kehutanan
12. Dirjen Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja DEPNAKER.
13. Direktur Jenderal Sosial Politik Dep. Dalam Negeri:
14. Dirjen Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah Dep. Dalam Negeri:
15. Ditjen Bea dan Cukai Dep. Keuangan:
16. Dirjen Pajak Dep. Keuangan;
17. Dirjen Moneter Dep. Keuangan;
18. Para Gubernur KDH Tingkat I di seluruh Indonesia;
19. Pengawas Keamanan Negara/MABAK;
20. Kepala Biro Hukum/Kepala Biro Keuangan Setjen Dep. Pertambingan
dan Energi;
Direktur Direktorat Teknik Pertambangan Umum, Ditjen Pertambungan
Umum;
22. Direktur Direktorat Pemibinaan Pengusahaan Pertambangan, Ditjen
Pertambangan Umum;
23. Direktur Direktorat Batubara, Ditjen Pertambangan Umum
24. Para Kepala Kantor Wilayah Dep. Pertambangan dan Energi di seluruh
Indonesia;
25. Direksi Bank Dagang Negara;
26. Direksi PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), (Khusus PKP2B);
x
1229Lampiran I
Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum
Nomor - _ 75.K/201/DDJP/1995
Tanggal 24 Pebruari 1995
Bentuk surat Permohonan untuk mendapatkan Surat Izin Penyelidikar
Pendahtluan dalam rangka Penanaman Modal asing (PMA) di bidang
Pertambangan Umum.
Perihal ; Permohonan SIP Kepada Yth
Direktur Jenderal Pertambangan Umum
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav 49
Jakarta Selatan 12950
Berdasarkan persetujuan prinsip dari ......ccec0s ssssenene
NO. cossesseeneees tanggal _. mengenai aplikasi kontrak
karya yang kami ajukan serta sesuat dengan Keputusan menteri
Pertambangan dan Energi No. 2202.K/201/M.PE/1994 tanggal
18 Nopember 1994 dan Keputusan Direktur Jenderal
Pertambangan Umum No. ... tanggal ..
maka dengan ini kami
Nama Perusahaan
Alamat
mengajukan permohonan agar kepada kami dapat diberikan Surat
Izin Penyelidikan Pendahuluan untuk daerah (sesuai
dengan peta terlampir) untuk bahan galian terhitung.
mulai tanggal . selama
Adapun tenaga-tenaga ahli yang kami tugaskan menyelidiki
daerah tersebut dan peralatan yang digunakan, serta perkiraan
biaya yang dikeluarkan tercantum dalam Rencana Kerja
Penyelidikan Pendahuluan yang kami lampirkan pada surat
permohonan ini.
1230Atas perhatian Bapak kami mengucapkan terima kasih.
Hormat kami
Tanda tangan dan nama terang
Tembusan :
1. Direktur Direktorat Pembinaan Pengusahaan Pertambangan;
2. Direktur Direktorat Teknik Pertambangan Umum
Catatan: Diketik diatas Kop Surat dan
dibubuhi meterai tempel Rp 1.000,
1231Lampiran IL
Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum
Nomor 75.K/201/DDJP/1995
Tanggal 24 Pebruari 1995
Bentuk surat Permohonan untuk mendapatkan Surat Izin Penyelidikan
Pendahuluan dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di
bidang Pertambangan Umum
Perihal : Permohonan SIPP_ Kepada Yth
Direktur Jenderal Pertambangan Umuin
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav 49
Jakarta Selatan 12950
Berdasarkan persetujuan prinsip dart... .
Now tanggal . | mengenai aplikasi
Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara
(PKP2B) yang kami ajukan serta sesuai dengan Keputusan menteri
Pertambangan dan Energi No. 2202.K/201/M.PE/1994 tanggal
18 Nopember 1994 dan Keputusan Direktur Jenderal Pertam-
bangan Umum No. ... tanggal
maka dengan ini kami
Nama Perusahaan
Alamat
mengajukan permohonan agar kepada kami dapat diberikan Surat
Izin Penyelidikan Pendahuluan untuk daerah .. 7
seluas + . (sesuai dengan peta terlampir) untuk
bahan galian selama cbulan.
‘Adapun tenaga-tenaga ahli yang kami tugaskan menyelidiki
daerah tersebut dan peralatan yang digunakan, serta perkiraan
biaya yang dikeluarkan tercantum dalam Rencana Kerja
Penyelidikan Pendahuluan yang kami lampirkan pada surat
permohonan ini.
1232Atas perhatian Bapak kami mengucapkan terima kasih.
Hormat kami
Tanda tangan dan nama terang
Tembusan :
1. Direktur Direktorat Batubara;
2. Direktur Direktorat Pembinaan Pengusahaan Pertambangan;
3. Direktur Direktorat Teknik Pertambangan Umum.
4. Direksi PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)
Catatan: — Diketik diatas Kop Surat dan
dibubuhi meterai tempel Rp. 1.000,-
1233Lampiran IL
Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum
Nomor : _75.K/201/DDIP/1995
Tanggal : 24 Pebruari 1995
SURAT IZIN PENYELIDIKAN PENDAHULUAN (SIPP) DALAM
RANGKA PENANAMAN MODAL ASING (PMA) DIBIDANG PER-
TAMBANGAN UMUM
Berkenaan dengan surat permohonan ....
No. .. tanggal ..
maka berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan ‘Bnergi No. 2202. K/
201/M.PE/1994 tanggal 18 Nopember 1994 dengan ini Direktur Jenderal
Pertambangan Umum memberikan izin kepada :
1, Nama Perusahaan
2 Alamat
Keterangan-keterangan lain:
Untuk mengadakan penyelidikan pendahuluan di wilayah
(sesuai dengan peta terlampir) untuk bahan galian ....
guna mengetahui ketepatan batas-batas wilayah dalam rangka aplikasi Kontrak
Karya, dengan ketentuan sebagai berikut :
SIP ini diberikan untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan terhitung
mulai tanggal .............. dan dapat diperpanjang. Jangka waktu
berlakunya SIP dapat berakhir lebih cepat dari waktu tersebut apabila
Kontrak Karya di tandatangani.
Pemegang SIPP diberikan kesempatan untuk merundingkan Kontrik
Karya atas wilayah yang bersangkutan.
Pemegang SIPP diwajibkan membayar iuran tetap sebesar US $.......
sekaligus pada Bank Indonesia untuk dan atas nama Menteri
Pertambangan dan Energi rekening No. 508.000.074 selambat-
lambatnya tanggal ..
Pemegang SIPP diwajibkan menyetorkan deposito jaminan sebesar
US $ 100.000.00 pada Bank Dagang Negara JI. M.H.Thamrin, JakartaPusat dan didepositokan atas nama Dirjen Pertambangan Umum qq.
pemegang SIPP yang bersangkutan.
e. Pemegang SIPP diperkenankan menggunakan perlengkapan seperlunya
dan diizinkan mengambil contoh-contoh batuan mineral dengan cara
membuat sumur uji/parit melakukan pemboran dangkal. penyelidikan
geophisik dan pemetaan geologi
f. Sebelum melaksanakan penyelidikan pendahuluan pemegang SIPP
diwajibkan memberitahukan kepada:
1. Gub sjabat instansi pemerintah yang berwenang lainnya di
daerah yang bersangkutan.
2. Kepala Kantor Wilayah/Kantor Penghubung Departemen
Pertambangan dan Energi setempat tentang maksud dan tujuan
penyelidikannya.
3. Dirjen Sosial Politik Departemen Dalam Negeri.
g. Pemegang SIPP diwajibkan menyampaikan laporan terakhir tertulis
mengenai hasil penyelidikannya kepada Direktur Jenderal Per-
tambangan umum dalam rangkap 4 (empat) dengan tembusan kepada
Gubernur; Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi
dan Dirjen Sosial Politik Departemen Dalam Negeri seperti tersebut
huruf f di atas.
h. SIPP ini bukan merupakan Kuasa Pertambangan atau Kontrak Karya
dan dilarang digunakan untuk tujuan lain dari pada maksud SIPP ini
serta dilarang dipindah tangankan kepada pihak lain.
i, Pemegang SIPP diwajibkan menghormati hak-hak wilayah per-
tambangan yang ada.
j. Pemegang SIPP harus mentaati ketentuan dan perundang-undangan
yang berlaku serta petunjuk-petunjuk dari pihak yang berwajib.
k. SIPP ini dapat dicabut atau dibatalkan apabila pemegang SIPP tidak
memenuhi ketentuan-ketentuan/kewajiban-kewajiban yang berlaku
dalam SIPP.
Kepada instansi pemerintah yang terkait diharapkan memberi bantuan
seperlunya dalam rangka pelaksanaan SIPP ini.
1235Dikeluarkan di Jakarta
pada tanggal ....
—_——_—_———_—_————_-
DIREKTUR JENDERAL PERTAMBANGAN UMUM
Cap.ttd
—_—
NIP.
Tembusan Yth =
Menteri Pertambangan dan Energi;
Menteri Keuangan;
Menteri Kehutanan;
|. Menteri Dalam Negeri
Menteri Tenaga Kerja;
. Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua BKPM:
. Menteri Negara Agraria/Kepala BPN:
. Gubernur Bank Indonesia;
|. Sekjen/Irjen Dep. Pertambangan dan Energi;
Dirjen Geologi dan Sumberdaya Mineral, Dep Pertambagan dan Energi:
Dirjen Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam Dep. Kehutanan
Dirjen Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja DEPNAKER:
. Direktur Jenderal Sosial Politik Dep. Dalam Negeri;
. Dirjen Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah Dep. Dalam Negeri:
. Dirjen Bea dan Cukai Dep. Keuangan;
Dirjen Pajak Dep. Keuangan;
| Dirjen Moneter Dep. Keuangan;
. Para Gubernur KDH Tingkat I di seluruh Indonesia;
. Pengawas Keamanaman Negara/MABAK;
Kepala Biro Hukum/Kepala Biro Keuangan Setjen Dep. Pertambangan
dan Energi;
_ Direktur Direktorat Teknik Pertambangan Umum, Ditjen Pertambangan
Umum;
22. Direktur Direktorat Pembinaan Pengusahaan Pertambangan, Ditjen Per-
tambangan Umum;
23. Direktur Direktorat Batubera, Ditjen Pertambangan Umum
24. Para Kepala Kantor Wilayah Dep. Pertambangan dan Energi di seluruh
WPI RARWN-
BSSsIRaRSS=s5
2
25. Direksi Bank Dagang Negar
26. Yang berkepentingan
1236Lampiran IV
Keputusan Direktur Jendera! Pertambangan Umum
Nomor : —75.K220i/DDJP/1995
Tanggal : 24 Pebru.:i i995
SURAT IZIN PENYELIDIKAN PENDAHULUAN (SIPP) DALAM
RANGKA PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN)
DIBIDANG PERTAMBANGAN UMUM
Berkenaan dengan surat permohonan ..
No. .. tanggal see
maka bberdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 2202 K/
201/M.PE/1994 tanggal 18 Nopember 1994, Surat Direktur Jenderal
Pertambangan Umum No. ..... tanggal 1... . dan Surat Menteri
Pertambangan dan Energi No ........ tanggal ». dengan ini
Direktur Jenderal Pertambangan Umum member
{. Nama Perusahaan
2. Alamat
Keterangan-keterangan lain
Untuk mengadakan penyelidikan pendahuluan di wilayah ........
(peta terlampir) untuk bahan galian khusus batubara guna mengetahui
ketepatan batas-batas wilayah dalam rangka aplikasi Perjanjian Kerjasama
Pengusahaan Pertambangan Batubara, (PKP2B) dengan ketentuan sebagai
berikut =
a. SIPP ini diberikan untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan terhitung
mutai tanggal ... ... dan dapat diperpanjang. Jangka waktu
berlakunya SIP dapat berakhir lebih cepat dari waktu tersebut apabila
Perjanjian Kerjasama telah di tandatangani
b. Pemegang SIPP diberikan kesempatan untuk merundinghan Kontrak
Karya atas wilayah yang bersangkutnn
c. Pemegang SIPP diwajibkan mombayar turan tetap sebesar US $........
sekaligus pada Bank Indonesia untuk dan atas nama Menteri
Pertambangan dan Energi rekening No. 508.000.074 selambat-
lambatnya (tanggal
1237d. Pemegang SIPP diwajibkan menyetorkan depasito jaminan sebesar
Rp. 100.000.000,- pada Bank Dagang Negara JI. M.H.Thamrin, Jakarta
Pusat dan didepositokan atas nama Dirjen Pertambangan Umum qq.
SIPP yang bersangkutan. Paling lambat | (satu) bulan
setelah dikeluarkan SIPP ini.
¢. Pemegang SIPP diperkenankan menggunakan perlengkapan seperlunya
dan diizinkan mengambil contoh-contoh batuan mineral dengan cafa
membuat orientasi lapangan, sumur uji/parit melakukan pemboran
dangkal, penyelidikan geophisik dan pemetaan geologi.
1. Sebelum melaksanakan penyelidikan pendahuluan pemegang SIPP
diwajibkan memberitahukan kepada:
|. Gubernur/Pejabat instansi pemerintah yang berwenang lainnya di
daerah yang bersangkutan.
2. Kepala Kantor Wilayah/Kantor Bidang Wilayah Departemen
Pertambangan dan Energi setempat tentang maksud dan wjuan
penyelidikannya.
3. Ditjen Sosial Politik Departemen Dalam Negeri.
g. Pemegang S{PP diwajibkan menyampaikan laporan tertulis mengenai
hasil penyelidikannya kepada Direktur Jenderal Pertambangan umum
dalam rangkap 4 (empat) dengan tembusan kepada Gubernur. Kantor
Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi dan Dirjen Sosial
Politik Departemen Daiam Negeri seperti tersebut huruf f di atas.
bh. SIPP ini bukan merupakan Kuasa Pertambangan atau Kontrak Karya
dan dilarang digunakan untuk tujuan lain dari pada maksud SIP ini
serta dilarang dipindah tangankan kepada pihak lain,
i Pemegang SIPP diwajibkan menghormati hak-hak wilayah
pertambangan yang ada.
3. Pemegang SIP harus mentaati ketentuan dan perundang-undangan
yang berlaku serta petunjuk-petunjuk dari pihak yang berwajib.
k. SIP ini dapat dicabut atau dibatalkan apabila pemegang SIPP tidak
memenuhi ketentuan-ketentuan/kewajiban-kewajiban yang berlaku
dalam SIPP.
Kepada in:
seperiunya d
msi pemerintah yang terkait diharapkan memberi bantuan
ym rangka peiaksanaan SiPP ini.
1238Dikeluarkan di Jakarta
pada tanggal
DIREKTUR JENDERAL PERTAMBANGAN UMUM
Cap.ttd
NIP.
Tembusan Yth :
1. Menteri Pertambangan dan Energi:
. Menteri Keuangan:
. Menteri Kehutanan;
. Menteri Dalam Negeri
. Menteri Tenaga Kerja;
. Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua BKPM:
. Menteri Negara Agraria/Kepala BPN:
. Gubernur Bank Indonesia:
. Sekjen/Irjen Dep. Pertambangan dan Energi;
Dirjen Geologi dan Sumberdaya Mineral, Dep’Pertambagan dan Energ
jen Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam Dep. Kehutanan
. Dirjen Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja DEPNAKER:
. Direktur Jenderal Sosial Politik Dep. Dalam Negeri;
. Dirjen Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah Dep. Dalam Negeri
. Dirjen Bea dan Cukai Dep. Keuangan;
. Dirjen Pajak Dep. Keuangan;
. Dirjen Moneter Dep. Keuangan;
. Para Gubernur KDH Tingkat I di seluruh Indonesia;
|. Pengawas Keamananan Negara/MABAK;
. Kepala Biro Hukum/Kepala Biro Keuangan Setjen Dep. Pertambanga
dan Energi:
21. Direktur Direktorat Teknik Pertambangan Umum, Ditjen Pertambanga
Umum;
22. Direktur Direktorat Pembinaan Pengusahuan Pertambangan, Ditje
Pertambangan Umum:
23. Direktur Direktorat Batubara, Ditjen Pertambangan Umum
24, Para Kepala Kantor Wilayah Dep. Pertambangan dan Energi di selur:
Indonesia;
25. Direksi Bank Dagang Negara;
26. Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten . .
27. Direksi PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)
28. Yang berkepentingan ....
ote te
SSSSAGESH IS exrnavevyn
1239