You are on page 1of 6
{3} BPJS Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nomor : 415 /xiII-05/0320 Bandar Lampung,4 Maret 2020 Lampiran : Satu Berkas : Hal Kerjasama Antisipasi Penyebaran Novel Coronavirus (infeksi 2019-nCoV) ‘ Kepada Yth. * Pimpinan FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) Mitra BPJS Kesehatan = Puskesmas - Klinik Pratama - = Dokter Praktik Perorangan Di Tempat Menindaklanjuti pengumuman pemerintah tentang Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) yang kasusnya sudah ditemukan positf di Indonesia, bersama ini kami sampaikan beberapa hal sebagai bagian dari. upaya bersama dan concer kerja ‘sama kita 1. Terima kasih kepada seluruh FKTP yang kami yakini sudah sangat tanggap atas hal sebagaimana maksud surat ini 2. Untuk selanjutnya, sebagai bagian dari upaya promotif dan preventif individual kepada peserta program JKN KIS, kami mengimbau dalam mengimplementasikan target kinerja Kapitasi Berbasis Komitmen Pelayanan, khususnya dalam upaya mencapal target contact rate ideal agar dapat diparalelkan dengan upaya aktif mengingatkan peserta melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), antara lain: membiasakan diri makan makanan sehat seperti buah dan sayuran, minum air putin, mencuci tangan sebelum makan, olah raga dan istirahat cukup, dan menggunakan masker apabila memang sakit agar tidak menularkan ke orang lain. 3. Diharapkan FKTP semakin memberikan perhatian khusus pada setiap kontak dengan pasien yang terindikasi memiliki riwayat dan gejala-gejala diagnosis Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019 nCoV), dan. menindaklanjuti_ penatalaksanaan pasien sebagaimana mestinya. 4, Pemerintah telah menetapkan penjaminan pelayanan kesehatan akibat Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ MENKES/104/2020 tentang Penetapan_Infeksi Corona Virus sebagai Kantor Cabang Bandar Lampung 4. Zainal Abidin Pagar Alam No. 35 RRajabesa - Bandar Lampung 35144 Telp. 0721 700 444 Fax. 0721 701 729, ke-bandarlampung@bpjs-kesehatan.go.id Penyakit Dapat Menimbulkan Wabah dan Penanggulangannya pada tanggal 4 Februari 2020 (sebagaimana terlampir) Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja sama yang baik diucapkan terima kasih. ~ Muhajhmad Fakhriza ‘Tembusan Kepada Yth = Kepala Dinas Kesehatan Provinsi/ Kab/ Kota = Kepala Kabupaten ES/ap/PK/00 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/104/2020 TENTANG PENETAPAN INFEKSI NOVEL CORONAVIRUS (INFEKSI 2019-nCoV) SEBAGAI PENYAKIT YANG DAPAT MENIMBULKAN WABAH DAN UPAYA, PENANGGULANGANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a, bahwa berdasarkan pertimbangan peningkatan kasus ‘yang signifikan pada negara yang melaporkan kasus, Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) telah dinyatakan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/ Public Health Emergency of International Concern (PHEIC}; b. bahwa sehubungan dengan meluasnya penyebaran Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV)_ ke berbagai negara dengan risiko penyebaran ke Indonesia terkait dengan mobilitas penduduk, dipertukan upaya penanggulangan dalam bentuk peningkatan kewaspadaan dini, kesiapsiagaan, serta tindakan antisipasi pencegahan, deteksi, pengobatan, dan respon lain yang diperlulcan; . bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana @imaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Penetapan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019- CoV) sebagai Jenis Penyakit Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 3273}; 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 ‘Tahun 2014 tentang Pemerintahian Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679}; 4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6236); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular (Lembaran ‘Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 49, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3447}; 6, Peraturan Menteri ©=—= Kesehatan © Nomor 949/Menkes/SK/VIII/2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian ‘Luar Biasa; 7. Peraturan Menteri_~=—= Kesehatan © Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 503); s$- 8, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1113); 9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1755); 10, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 59 Tahun 2016 tentang Pembebasan Biaya Pasien Penyakit Infeksi Emerging Tertentu (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1968); 11, Peraturan Menteri Kesehatan Nomer 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 945); ‘MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN — TENTANG PNETAPAN INFEKSI NOVEL CORONAVIRUS (INFEKS 2019-nCov) SEBAGAI PENYAKIT YANG DAPAT MENIMBULKAN WABAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA. Menetapkan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) ‘Sebagai Penyakit Yang Dapat Menimbulkan Wabah. ‘Terhadap Penyakit sebagaimana dimaksud Diktum KESATU, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melakukan upaya penanggulangan yang meliputi: ‘@ komunikasi risiko dan peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi keschatan kepada masyarakat secara berkala termasuk kepada masyaraket yang akan berpergian ke wilayah terjangkit, dengan materi terutama mengenai pencegahan penyebaran penyakit melahti praktek perilakea hidup bersih dan sehat dan KETIGA KEEMPAT antisipasi penularan; », melakukan kesiapsiagaan, deteksi, serta respon di pintu masuk negara dan di wilayah; ¢, penyiapan fasilitas pelayanan keschatan perawatan dan rujukan serta fasilitas penunjang seperti laboratorium dan bahan logistik Kesehatan yang diperlukan beserta jejaringnya secara terpadu dan berkelanjutan; dan 4, pelaksanaan koordinasi dengan lintas sektor untuk efektivitas dan efisiensi upaya penanggulangan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV). : Seluruh unit utama di lingkungan Kementerian Kesehatan melakukan komunikasi intensif dengan para pihak yang ‘betkepentingan, baik di pusat maupun dacrah, sesuai dengan tugas dan fungsinya guna mencegah penyebaran Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) di wilayah Indonesia. : Segala bentuk pembiayaan dalam rangka upaya penanggulangan sebagaimana dimaksud Diktum KEDUA dibebankan pada anggaran Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah, dan/atau sumber dana lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pembiayaan sebagaimana dimaksud Diktum KEEMPAT termasuk untuk biaya perawatan bagi kasus suspek yang dilaporkan sebelum Keputusan Menteri ini mulai berlaku dengan mengacu pada pembiayaan pasien penyakit infeksi emerging tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4 Februari 2020 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, ttd.

You might also like