You are on page 1of 49

RANTAI MAKANAN

Contoh Rantai Makanan di Sawah

Padi → burung pemakan biji → ular sawah → elang → pengurai

Padi → serangga → tikus → ular sawah → pengurai

Padi → tikus → ular → elang → pengurai

Padi → serangga → katak → ular sawah → elang → pengurai

Padi → keong mas → katak → ikan → ular sawah → pengurai

Padi → belalang → katak → ular → elang → pengurai

Padi → tikus → ular → burung gagak → pengurai

Padi → serangga → burung → ular → elang → pengurai

Padi → siput → katak → ular → burung gagak → pengurai

Padi → belalang → burung cicit → elang → pengurai

Contoh Rantai Makanan di Hutan

Rumput → kelinci → ular → elang → pengurai

Rumput → rusa → beruang → pengurai

Rumput → tikus → ular → elang → pengurai

Rumput → kambing → harimau → pengurai

Rumput → marmut → elang → pengurai

Rumput → rusa → harimau → pengurai

Rumput → kelinci → beruang → pengurai

Rumput → monyet → harimau → pengurai

Rumput → serangga → katak → ular → elang → pengurai

Rumput → marmut → ular piton → elang → pengurai

Contoh Rantai Makanan di Gurun

Rumput → serangga → kadal → ular → pengurai

Rumput → cottontail kelinci → rubah kit → coyote → pengurai

Rumput → kelinci → ular → elang → pengurai

Rumput → serangga → ular gurun → pengurai

Rumput → tikus → ular gurun → elang → pengurai

Rumput → serangga → kadal → burung pemangsa → pengurai

Rumput → laba-laba → tikus → ular → pengurai


Rumput → tikus → kadal → ular → singa gurun → pengurai

Rumput → serangga → tikus → kangguru → pengurai

Rumput → kelinci → coyote → pengurai

Contoh Rantai Makanan di Kebun

Bunga → ulat → burung pipit → elang → pengurai

Bunga → lebah → burung pipit → elang → pengurai

Bunga → kupu-kupu → musang → ular → pengurai

Bunga → belalang → ayam → ular → elang → pengurai

Tanaman sawi → ulat → burung → kucing → pengurai

Tanaman sawi → ulat → ayam → ular → pengurai

Daun pisang → ulat → ayam → musang → pengurai

Daun pisang → ulat → burung → kucing → pengurai

Tanaman bayam → ulat → ayam → manusia → pengurai

Tanaman bayam → belalang → katak → ular → pengurai

Contoh Rantai Makanan di Padang Rumput/Sabana

Rumput → zebra → singa → pengurai

Rumput → jerapah → singa → pengurai

Rumput → belalang → ular sawah → elang → pengurai

Rumput → domba → serigala → pengurai

Rumput → rusa → singa → pengurai

Rumput → kutu → burung jalak → elang → pengurai

Rumput → domba → serigala → pengurai

Rumput → kambing → harimau → pengurai

Rumput → belalang → ular → singa → pengurai

Rumput → zebra → serigala → pengurai

Contoh Rantai Makanan di Laut

Tumbuhan alga → ikan kecil → ikan besar → hiu → pengurai

Tumbuhan alga → udang → ikan kecil → burung camar → anjing laut → hiu → pengurai

Tumbuhan alga → kepiting → ikan → singa laut → paus pembunuh → pengurai

Rumput laut → ikan → burung camar → anjing laut → hiu → pengurai

Rumput laut → kepiting → cumi-cumi → pinguin → anjing laut → paus pembunuh → pengurai
Rumput laut → udang → ikan → singa laut → hiu → pengurai

Rumput laut → ikan kecil → ikan besar → anjing laut → hiu → pengurai

Fitoplankton → ikan → burung bangau → ular laut → pengurai

Fitoplankton → udang → ikan kecil → anjing laut → paus pembunuh → pengurai

Fitoplankton → zooplankton → ikan kecil → burung camar → anjing laut → hiu → pengurai

Contoh Rantai Makanan di Sungai

Tumbuhan alga → ikan → burung bangau → buaya → pengurai

Tumbuhan alga → kepiting → burung → buaya → pengurai

Tumbuhan alga → ikan → beruang → pengurai

Tumbuhan air → ikan → kepiting → manusia → pengurai

Tumbuhan air → ikan → bangau → buaya → pengurai

Tumbuhan air → udang → burung → kuda nil → pengurai

Tumbuhan air → ikan → kepiting → buaya → pengurai

Lumut → ikan kecil → ikan besar → burung → pengurai

Lumut → ikan → burung bangau → buaya → pengurai

Lumut → udang → ikan → buaya → pengurai

Contoh Rantai Makanan di Danau

Fitoplankton → zooplankton → larva capung → ikan → burung bangau → pengurai

Fitoplankton → ikan → ular → burung elang → pengurai

Fitoplankton → ikan kecil → ikan besar → bangau → pengurai

Fitoplankton → serangga air → ikan kecil → ikan besar → manusia → pengurai

Tumbuhan air → ikan → kepiting → manusia → pengurai

Tumbuhan air → udang → ikan → burung camar → pengurai

Tumbuhan air → serangga air → kadal → ular → elang → pengurai

Tumbuhan alga → eceng gondok → siput → burung pemakan ikan → pengurai

Tumbuhan alga → udang → ikan → elang → pengurai

Tumbuhan alga → serangga air → katak → ular → elang → pengurai

Contoh Rantai Makanan di Kolam

Fitoplankton → ikan → burung bangau → pengurai

Fitoplankton → udang → ikan → elang → pengurai

Fitoplankton → ikan → ular → elang → pengurai


Tumbuhan alga → ikan → musang → ular → pengurai

Tumbuhan alga → ikan → ular → elang → pengurai

Tumbuhan alga → kepiting → burung bangau → elang → pengurai

Tumbuhan alga → cacing → bebek → manusia → pengurai

Rumput → keong → bangau → elang → pengurai

Rumput → serangga → katak → ular → elang → pengurai

Rumput → siput → bebek → elang → pengurai

Contoh Rantai Makanan di Rawa

Ganggang → ikan → kucing → pengurai

Ganggang → ikan → burung bangau → elang → pengurai

Ganggang → siput → katak → ular → pengurai

Tumbuhan alga → ikan → burung → buaya rawa → pengurai

Tumbuhan alga → ikan → burung bangau → pengurai

Tumbuhan alga → udang → ikan → burung → pengurai

Tumbuhan alga → siput → ikan → burung → elang → pengurai

Lumut → serangga → ikan → burung bangau → pengurai

Lumut → cacing → burung bangau → elang → pengurai

Lumut → ikan kecil → ikan besar → buaya rawa → pengurai

Simbiosis

1. Simbiosis Mutualisme

Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang terjadi antara dua organisme atau lebih yang
menguntungkan kedua belah pihak dan tidak ada pihak yang dirugikan. 

a. Simbiosis Mutualisme antara Tumbuhan Berbunga dan Lebah


b. Simbiosis Mutualisme antara Kerbau dan Burung Jalak

c. Simbiosis Mutualisme antara Tanaman Leguminosae dan Bakteri Rhizobium

d. Simbiosis Mutualisme antara Alga dan Jamur Membentuk Lumut kerak (Lichenes)

e. Simbiosis Mutualisme antara Rayap dan Flagellata

f. Simbiosis Mutualisme antara Semut dan Kutu Buah


g. Burung pelatuk dan semut

h. Kantong semar dan kelelawar bulu wol

i. Zebra dengan burung Oxpecker

j. Buaya dengan burung plover

2. Simbiosis Komensalisme

Simbiosis komensalisme adalah hubungan yang terjadi antara dua organisme atau lebih yang tidak
saling merugikan. Dalam hal ini, organisme yang satu diuntungkan, sedangkan organisme yang lain
tidak dirugikan.

a. Simbiosis Komensalisme antara Ikan Remora dan Ikan Hiu

b. Simbiosis Komensalisme antara Anggrek dan Batang Pohon


c. Tanaman paku tanduk rusa dengan tanaman inang

3. Simbiosis Parasitisme

Simbiosis parasitisme adalah hubungan yang terjadi antara dua organisme atau lebih jika salah
satu organisme merugikan organisme yang lain. Organisme yang diuntungkan disebut parasit,
sedangkan organisme lain yang dirugikan disebut inang.

a. Simbiosis Parasitisme antara Manusia dan Cacing Pita

b. Simbiosis Parasitisme antara Benalu dan Pohon

c. Simbiosis Parasitisme antara Tali Putri dan Pohon Teh

d. Simbiosis Parasitisme antara Kutu dan Hewan Piaraan


e. Simbiosis Parasitisme antara Manusia dan Nyamuk

Adaptasi tanaman

Pohon Jati

Saat musim kemarau, pohon jati menyesuaikan dirinya dengan cara menggugurkan daun-daunnya.
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penguapan yang berlebihan yang dapat mengakibatkan pohon jati
kekurangan air dan mati. Contoh tanaman yang menggugurkan daunnya selain pohon jati adalah
pohon mahoni pohon petai pohon akasia ,kedondong dan pohon albasiar.

Kaktus

Lingkungan hidup kaktus adalah di tanah kering seperti gurun. Oleh sebab itu, tanaman kaktus harus
menyesuaikan dirinya dengan kondisi lingkungan yang panas dan kering dengan cara memiliki daun
yang kecil-kecil seperti duri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan air. Selain itu, ia memiliki
batang tebal berair dan berlapis lilin untuk menyimpan persediaan air dan juga akar yang panjang
untuk mencari air di tanah. Pada saat kekeringan, kaktus akan menggunakan cadangan makanan
yang tersimpan di batangnya.

Eceng Gondok

Eceng gondok hidup mengapung di atas permukaan air. Untuk dapat menyesuaikan diri, ia memiliki
batang yang menggembung berisi rongga udara seperti spons sehingga dapat mengapung di atas air.
Bakau

Bakau merupakan tumbuhan yang memiliki lingkungan hidup di air asin. Untuk menyesuaikan diri,
akar bakau menyaring sebagian besar garam dari air yang diserap dan sisa kelebihan garam lainnya
dikeluarkan melalui permukaan daun dan batang. Ia memiliki akar khusus yang muncul ke
permukaan air saat air surut yang mampu menyerap udara oksigen dan menyalurkannya kebagian
akar yang ada di dalam lumpur. Akar yang menyerap oksigen ini disebut akar napas atau
pneumatofora.

Pohon Cemara

Untuk beradaptasi dengan lingkungannya, pohon cemara menggunakan daunnya yang runcing. Daun
berbentuk runcing tersebut berguna untuk mengurangi penguapan yang terjadi.

Jagung

Jagung menggulung daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan

Pisang

Pisang menggulung daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan

Pisang menyobekkan daunnya saat musim angin untuk menghindari angin agar tidak roboh

Sendi

No Nama Sendi Contoh

1 Sendi Engsel Siku dan lutut


2 Sendi peluru Tulang gelang bahu dengan tulang lengan atas
Tulang gelang panggul dengan tulang paha
3 Sendi pelana Ibu jari ,Ruas ruas jari tangan ,ruas ruas jari kaki
4 Sendi putar Tulang leher atas (atlas)dengan tulang kepala
5 Sendi Geser Ruas ruas tulang belakang
6 Sendi Gulung Ujung tulang telapak tangan dengan ujung jari tangan
Enzim Pencernaan

Mulut : Ptialin

Lambung : PRA (Pepsin,Renin,Asam Lambung)

Usus : ALT (Amilase,Lipase,Tripsin)

Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif

1. Umbi Batang

Perkembangbiakan vegetatif alami sistem umbi batang adalah dengan cara batangnya tumbuh di
dalam tanah, selanjutnya batang tersebut akan mengembang dan membentuk suatu umbi.

Fungsi umbi ini adalah sebagai tempat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk Karbohidrat.
Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang adalah kentang, bengkuang, dan
ubi Jalar.

2. Rizoma (Akar Tinggal)

Rizoma merupakan akar tinggal atau rimpang dimana batang dapat tumbuh dan menjalar pada
permukaan maupun dalam tanah.

Tunas tumbuhan baru akan tumbuh pada setiap buku akar tinggal tersebut. Contoh tumbuhan
yang berkembangbiak dengan cara rizoma adalah jahe, kunyit, kencur, dan lengkuas.

3. Umbi Lapis

Umbi lapis adalah pelepah daun tipis yang berlapis-lapis. Pada bagian atas umbi akan tuimbuh
daun dan bagian bawah tumbuh akar serabut membentuk cakram. 

Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi lapis adalah bawang merah, bawang putih,
bunga tulip, dan bunga bakung.

4. Umbi Akar
Umbi akar merupakan akar yang dijadikan sebagai tempat untuk cadangan makanannya. Contoh
tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi akar adalah singkong, wortel, lobak, dan tanaman
tahlia.

5. Stolon (Geragih)

Geragih atau stolon adalah batang yg tumbuh secara mendatar di bagian permukaan tanahdan
pada bagian tumbuhan yg menyentuh tanah tersebut nantinya akan tumbuh akar. Contoh geragih
atau stolon ini adalah stroberi, arbei, antanan, dan rumput
6. Tunas

Tunas adalah bagian tanaman yang tumbuh dalam tanah di sekitar induk tumbuhan sehingga
membentuk rumpun. Contohnya adalah tebu, bambu, dan pisang.

7. Tunas Adventif

Tunas adventif  adalah tunas yang tumbuh pada bagian tepi daun atau bagian akar. Contoh
tumbuhan yang berkembangbiak dengan tunas adventif adalah tanaman cocor bebek.

Cara memperbanyak tanaman cocor bebek sangat mudah, karena cukup meletakkan daun cocor
bebek yang tua di atas tanah sehingga akan tumbuh tunas-tunas baru.Contoh lain cemara dan
sukun

8. Spora
Spora adalah sel-sel yang terbungkus oleh lapisan tipis sebagai pelindung. Spora dikenal sebagai alat
persebaran biji pada tumbuhan berpembuluh. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara
spora adalah lumut, paku, dan suplir.

Perkembangbiakan Vegetatif Buatan

1. Mencangkok

Mencangkok merupakan salah satu cara paling mudah untuk memperbanyak tanaman. Tujuan dari
mencangkok adalah untuk mendapatkan keturunan yang lebih bermutu dari suatu tumbuhan.

Keuntungan dari mencangkok adalah dapat memperoleh tanaman yang berbuah lebih cepat dengan
mutu produksi sama dengan induknya.

Sedangkan kekurangan dari mencangkok adalah tanaman hasil cangkokan mudah roboh karena
hanya memiliki akar serabut saja.

Langkah-langkah mencangkok sebagai berikut.

 Tandai bagian yang akan dicangkok

 Buat sayatan melingkar sepanjang 3 – 5 cm, di bagian bawah kuncup daun.

 Hilangkan kambium dan lendir dengan pisau, kemudian keringkan selama 2 – 5 hari.
 Tutup bekas sayatan dengan campuran tanah dan pupuk.

 Bungkus bekas sayatan dengan plastik berlubang atau sabut kelapa. Selama ditutup, sirami
secara teratur bagian yang dibungkus tadi hingga akarnya tumbuh cukup banyak.

 Buka pembungkusnya.

 Potong ranting pada bagian bawah pembungkusnya.

 Ranting yang sudah berakar dipindahkan dan ditanam di dalam pot tersendiri.

 Tanaman hasil cangkokan dapat terus tumbuh sebagai tanaman baru

2. Mengenten (Menyambung)

Mengenten atau menyambung dilakukan dengan cara menyambung pucuk tanaman dengan batang
tanaman lain.

Pucuk diambil dari tanaman penghasil buah yang besar dan manis, bunga yang indah, atau daun
yang menarik. Sedangkan batang bawah diambil dari tanaman berbatang kuat.

Tumbuhan yang dapat disambung antara lain kopi, mangga, dan durian. Teknik menyambung ini
bertujuan untuk memperoleh tumbuhan yang memiliki akar kuat, batang yang kokoh, serta rasa
buah yang enak.

Cara mengenten adalah sebagai berikut.

 Belah bagian tengah batang bawah.

 Potong pucuk atas membentuk baji.

 Pucuk atas disambungkan dengan batang bawah.

 Ikat dengan tali plastik seerat mungkin, sehingga sambungan kokoh

 Diamkan hingga kedua bagian menyatu. Sirami dan beri pupuk secukupnya.

3. Setek
Setek adalah perkembangbiakan pada tumbuhan dengan cara menanamkon potongan atau bagian
dari tumbuhan. Bagian dari tumbuhan yang dapat ditanam berupa batang, tangkai, atau daun.

Tidak semua tumbuhan dapat disetek. Contoh tumbuhan yang dapat disetek adalah singkong dan
mawar. Singkong dapat disetek bagian batangnya, sedangkan mawar dapat disetek bagian
tangkainya.

Cara mensetek (misalnya setek batang) adalah dengan memotong bagian batang secara meruncing,
kemudian menancapkannya ke dalam tanah. Selang beberapa hari kemudian, potongan tersebut
mampu menumbuhkan akar dan tunas baru.

4. Merunduk

Merunduk (layering) adalah salah satu bentuk perkembangbiakan vegetatif buatan pada tumbuhan


bercabang panjang dengan cara merundukkannya ke tanah, agar batang tanaman yang merunduk
dapat berkembangbiak. Dari ruas-ruas batang tanaman tersebut akan tumbuh akar dan menjadi
tanaman yang baru. 

Syarat merunduk dilakukan pada tanaman yang berbatang lentur, panjang, tidak mudah patah,


serta cabang batangnya tumbuh di dekat tanah. Perkembangbiakan tanaman dengan cara ini,
misalnya pada tanaman arbei, stroberi, anggur.

Cara merunduk sebagai berikut.

 Pilih terlebih dulu bagian batang yang cukup tua dan lentur. Kerat sedikit bagian batang
tersebut.
 Rundukkan dan benamkan bagian batang yang telah dikerat tersebut ke dalam tanah. Siram
dengan teratur.

 Setelah tumbuh akar, pisahkan batang tersebut untuk ditanam sebagai tanaman baru.

5. Okulasi (Menempel)

Menempel atau okulasi adalah menempelkan mata tunas pada batang tanaman sejenis yang akan
dijadikan induk.

Tumbuhan yang akan ditempeli harus yang strukturnya kuat. Okulasi bertujuan menggabungkan dua
tumbuhan berbeda sifatnya, sehingga dihasilkan tumbuhan yang memiliki dua jenis buah atau bunga
yang berbeda

Contohnya, okulasi pada bunga mawar akan menghasilkan dua warna atau lebih yang berbeda. Pada
buah mangga, batang bawah memiliki perakaran kuat dan dalam serta tahan terhadap penyakit
akar. Batang atas berbuah banyak dan besar serta rasa manis.

Dengan okulasi batang atas ke batang bawah, maka akan didapatkan pohon mangga yang
perakarannya kuat dan tahan terhadap penyakit sekaligus berbuah lebat dan manis.

Selain itu okulasi juga mempercepat tanaman berbuah karena batang atas sudah melewati masa
muda.

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan okulasi.

 Ambil mata tunas pada tanaman 1

 Pada tanaman 2, sayat kulit batang hingga membentuk seperti juluran lidah. Potong
setengah kulit yang menjulur.

 Tempelkan mata tunas ke batang tanaman 2 yang kulitnya telah disayat dan dibuka
sebagian.

 Tutup kelebihan kulit batang dengan tali plastik. Ikat dengan kencang sambungan mata
tunas dan batang. Jika berhasil, mata tunas akan berwarna hijau, tumbuh dan menyatu
dengan batang utama.

Date: 13 Oktober 2017Author: syandihs0 Komentar

Berjumpa Dengan HS Star Family Sekarang Saya Akan Membahas Tentang : Macam Macam
Perkembangbiakan Hewan. Berkembang biak adalah suatu kemampuan makhluk hidup untuk
memperbanyak jenisnya, atau menghasilkan keturunan. Tujuan berkembang biak untuk
mempertahankan jenisnya sehingga terhindar dari kepunahan. Hewan mengalami kepunahan
karena pemanfaatan bagian tubuh hewan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Pemanfaatan bagian tubuh hewan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.

Perkembangbiakan hewan dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu secara Vegetatif dan
Generatif. Perkembangbiakan Vegetatif terjadi tanpa peleburan Sel Kelamin Jantan dan Betina.
Perkembangbiakan Vegetatif biasanya terjadi pada hewan tingkat rendah atau tidak bertulang
belakang .

Cara perkembangbiakan hewan ada beberapa cara, di antaranya dengan cara melahirkan (vivipar),
bertelur (ovipar), dan bertelur melahirkan (ovovivipar), serta ada yang berkembangbiak dengan cara
membelah diri (fragmentasi).

A. Perkembangbiakan Hewan Secara Kawin (Generatif)


Perkembangbiakan pada hewan secara kawin diawali dengan pembuahan. Pembuahan terjadi jika
sel kelamin betina (sel telur) dan sel kelamin jantan(spermatozoid) berbaur (bersatu). Hasil
pembuahan ini disebut zigot. Zigot adalah proses perkembangbiakan sebelum janin atau calon
janin/embrio pada rahim wanita. Zigot tumbuh menjadi embrio (janin). Embrio inilah kelak menjadi
keturunan baru.
Berdasarkan tempat terjadinya pembuahan, hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur
dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Hewan bertelur yang pembuahannya terjadi di dalam tubuh hewan betina (Fertilisasi
Internal). Pembuahan di dalam tubuh terutama terjadi pada kelompok reptilia (hewan
melata), unggas, dan mamalia (hewan menyusui). Contohnya: ayam dan burung.

2. Hewan bertelur yang pembuahannya terjadi di luar tubuh betina (Fertilisasi Eksternal).
Pembuahan di luar tubuh terjadi karena penggabungan sel telur dan sperma terjadi di luar
tubuh induknya. Contohnya: katak dan ikan.

Perkembangbiakan secara kawin pada hewan dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :

1. Hewan yang Berkembang Biak dengan Bertelur (Ovipar)


Pada hewan bertelur, pertumbuhan dan perkembangan embrio terjadi di luar tubuh induknya.
Embrio itu dibungkus dan dilindungi oleh cangkang. Embrio di dalam telur ini dilengkapi dengan
kuning telur (yolk). Kuning telur digunakan sebagai cadangan makanan untuk perkembangan embrio.
Jika embrio telah tumbuh sempurna, telur akan menetas dan keluarlah individu baru. Hewan yang
berkembang biak secara bertelur disebut ovipar. Ayam dan burung merupakan contoh hewan
bertelur. Contoh hewan reptil (Reptil adalah binatang vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki
sisik yang menutupi tubuhnya) yang bertelur adalah penyu.
Hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Tidak mempunyai daun telinga

2. Tidak mengalami masa mengandung

3. Tidak memiliki kelenjar susu

4. Mengerami telurnya

2. Hewan yang Berkembangbiak dengan Melahirkan (Vivipar)


Hewan yang melahirkan juga menghasilkan telur. Akan tetapi, telur tidak dikeluarkan dari tubuh.
Telur tetap berada di dalam rahim hewan betina. Telur tersebut juga tidak terbungkus oleh cangkang
atau kulit yang keras. Setelah telur itu dibuahi, telur akan tumbuh menjadi calon bayi dan tumbuh
menjadi bayi yang sempurna. Selama itu pula hewan betina mengalami masa kehamilan. Setelah
mencapai umur tertentu dalam kandungan, maka anak hewan dilahirkan. Anak hewan yang baru
lahir diberi makan oleh induknya dengan cara menyusui. Hewan yang berkembang biak secara
melahirkan disebut vivipar. Contoh hewan vivipar sapi, kucing, kambing, dan singa.

Hewan yang berkembangbiak dengan cara melahirkan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Memiliki daun telinga

2. Memiliki kelenjar susu

3. Mengalami masa mengandung

4. Memiliki rambut/ bulu yang halus

3. Hewan yang Berkembang Biak dengan Bertelur-Melahirkan (Ovovivipar)


Hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur-melahirkan disebut dengan ovovivipar.
Pembuahannya terjadi di dalam tubuh hewan betina. Setelah terjadi pembuahan, di dalam tubuh
hewan betina akan terbentuk telur. Zigot tumbuh menjadi embrio di dalam telur tersebut. Proses ini
di namakan kehamilan. Setelah embrio tumbuh dengan sempurna di dalam telur, induk
mengeluarkannya sebagai keturunan baru. Kadang-kadang, anak yang dikeluarkan masih terbungkus
dalam cangkang telur .Contoh hewan ovovivipar adalah paus, ikan pari, dan beberapa jenis ular.

B. Perkembangbiakan Hewan Vegetatif


Selain berkembangbiak dengan cara kawin hewan juga ada yang berkembangbiak dengan cara tidak
kawin atau disebut dengan perkembangbiakan vegetatif. Berikut ini beberapa hewan yang
berkembangbiak dengan cara tidak kawin.

1. Membelah Diri (fragmentasi)


Hewan yang bersel tunggal berkembang biak dengan cara membelah diri, tidak dengan cara kawin.
Contohnya, amoeba berkembang biak dengan cara membelah diri. Pembelahan pertama kali tejadi
pada inti sel, kemudian bagian tubuh lain ikut membelah. Pembelahan ini menghasilkan dua sel yang
kembar. Tiap sel hasil pembelahan menjadi individu baru yang dapat tumbuh dan berkembang biak.

Selain amoeba, ada juga hewan yang berkembang biak dengan cara pemisahan bagian tubuh,
contohnya bintang laut. Bila bintang laut dibelah menjadi dua bagian, maka tiap bagian tubuhnya itu
dapat tumbuh menjadi individu baru. Cara perkembangbiakan dengan pemisahan bagian tubuh ini
dinamakan fragmentasi.

2. Tunas.
Perkembangbiakan dengan cara pembentukan tunas antara lain terjadi pada Hydra. Hydra
merupakan hewan yang tidak bertulang belakang. Hydra hidup pada air tawar. Pada tubuh Hydra
dewasa akan muncul tonjolan. Tonjolan tersebut akan terus tumbuh dan membesar. Kemudian,
akan terbentuk mulut dan lengan (tentakel). Tunas yang belum dewasa ini mendapatkan makanan
dari tubuh induknya. Ketika setelah cukup besar, tunas itu akan terlepas dari tubuh induknya. Tunas
yang terlepas akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.

3. Fragmentasi 
Fragmentasi merupakan perkembangbiakan yang akan dilakukan oleh kelompok hewan tingkat
rendah dengan memotong bagian tubuh tertentu untuk menghasilkan individu baru. Cara
perkembangbiakan dengan cara fragmentasi adalah sebagai berikut ini:

 Hewan yang berkembangbiak dengan cara fragmentasi adalah cacing planaria.

 Cacing ini adalah cacing pipih.

 Cara perkembangbiakan cacing ini adalah ketika kita memotong bagian tubuh cacing ini,
bagian tubuh yang dipotong tersebut akan membentuk individu baru.

Gangguan dan Penyakit pada Tulang

a.       Fraktura (Patah Tulang)

Fraktura (patah tulang) dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

·         Patah tulang tertutup, terjadi apabila patahnya tulang tidak menyobek otot atau kulit, sehingga
kulit tidak terluka
Fratura Tertutup

·         Patah tulang terbuka, terjadi apabila patahnya tulang menyobek otot dan kulit sehingga tulang
mencuat keluar dan memudahkan terjadinya infeksi.

Factura Terbuka

b.      Arthritis

Artritis adalah terjadinya radang pada sendi. Arthritis dibedakan menjadi dua, antara lain :

·         Arthritis eksudatif adalah kelainan pada tulang yang disebabkan oleh radang getah dalam
sendi. Radang ini terjadi karena adanya kuman. Radang ini menimbulkan rasa sakit pada saat tulang
digerakkan.
·         Arthritis sika adalah keringnya rongga sendi karena tidak terdapat atau kurangnya minyak
sinovial sehingga menimbulkan bunyi pada saat tulang digerakkan dan menimbulkan rasa sakit

Arthritis

c.       Fisura (Retak tulang)

Fisura adalah kelainan pada tulang karena terjadi keretakan pada tulang akan tetapi tulangnya yang
retak tersebut masih bisa disambung kembali.

d.      Nekrosa

Nekrosa

Nekrosa  adalah terjadinya kematian dan mengeringnya sel-sel tulang yang disebabkan oleh
rusaknya selaput tulang (periosteum) sehingga makanan tidak sampai ke tulang.

e.      Rakhitis

Rakhitis

Rakhitis adalah terjadinya pembengkokan pada tulang kaki sehingga membentuk seperti huruf X
atau O. Rakhithis terjadi karena kekurangan vitamin D dan zat kapur (kalsium) di dalam menu
makanan atau zat makanannya.
Skoliosis, Lordosis, Kifosis

f.        Kifosis

Kifosis adalah kelainan pada tulang belakanng karena kebiasaan duduk yang salah sehingga tulang
belakang menjadi melengkung (bengkok) ke belakang

g.       Lordosis

Lordosis adalah kelainan pada tulang belakanng karena kebiasaan duduk yang salah sehingga tulang
belakang menjadi melengkung (bengkok) ke depan

h.      Skoliosis

adalah kelainan pada tulang belakanng karena kebiasaan duduk yang salah sehingga tulang belakang
menjadi melengkung (bengkok) ke samping kanan atau ke samping kiri.

i.         Osteoporosis

Osteoporosis

Osteoporosis adalah kelainan tulang yang menyebabkan tulang menjadi keropos dan mudah patah.
Osteoporosis dapat disebabkan oleh kekurangan zat kapur (kalsium ) di dalam tulang, merokok,
mengkonsumsi narkoba dan kelebihan hormon kortikoid

j.        Layuh Semu (Poliomyelitis)

Layuh semu adalah penyakit tulang akibat rusaknya cakra epifise karena adanya infeksi sifilis sejak
dalam kandungan sehingga tulang menjadi tidak bertenaga (layuh).

Layuh semu adalah penyakit tulang akibat rusaknya cakra epifise karena adanya infeksi sifilis sejak
dalam kandungan sehingga tulang menjadi tidak bertenaga (layuh)
 Layuh Semu (Poliomyelitis)

Gangguan dan penyakit pada organ pencernaan

DIARE
Diare mungkin penyakit yang sering kamu dengar terkait gangguan pada sistem pencernaan.
Biasanya, setiap ada teman yang bolak-balik ke kamar mandi akan kamu tanya dengan, ‘Sakit perut
ya?’ Atau kalau kamu anaknya agak frontal, biasanya: ‘Idih… MENCRET LO YA?!’

Nah, hal ini disebut dengan diare.

Pertanyaannya kenapa diare bisa terjadi?

Diare bisa disebabkan oleh beberapa hal. Seperti misalnya, infeksi bakteri disentri, zat-zat beracun,
atau makanan yang salah pada kolon (usus besar). Hal-hal ini yang pada akhirnya
menyebabkan gangguan pada penyerapan air, sehingga sisa makanan yang ada di dalam tubuh
masih banyak mengandung air. Hasilnya, feses yang dikeluarkan menjadi encer. Atau dengan bahasa
yang lebih gahul… moncor.

Baca juga: 5 Jenis Jaringan pada Tumbuhan Beserta Fungsinya

Selain dari hal-hal tadi, alergi terhadap makanan tertentu juga dapat menimbulkan diare, lho. Hal
paling umum yang menyebabkan ini adalah alergi terhadap protein susu. Bahasa kerennya lactose
intoleran. Kenapa bisa begini? Ya, karena memang ada orang-orang tertentu yang terlahir seperti itu.
Terlebih karena secara fisik, kemampuan tubuh kita dalam mencerna laktosa semakin menurun
seiring bertambahnya usia. Alhasil, kemungkinan terjadi diare akibat laktosa akan semakin besar.

Lalu bagaimana cara menyembuhkan diare?

Tenang, tenang. Biasanya, diare akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Hal yang
perlu kamu lakukan adalah dengan beristirahat yang cukup dan banyak minum supaya tidak
mengalami dehidrasi.

SEMBELIT (KONSTIPASI)
Berkebalikan dengan diare, sembelit atau konstipasi adalah gangguan pada sistem pencernaan yang
disebabkan oleh penyerapan air yang berlebihan. Ada berbagai alasan yang menyebabkan
terjadinya sembelit. Seperti misalnya, kurang minum, kurang makan berserat, tidak membiasakan
diri buang air besar setiap hari, dan stres. Kalau kamu kurang minum setiap hari, hal itu akan
membuat asupan feses di dalam tubuh mengalami kekurangan air sehingga lebih keras dan kita
harus lebih semangat untuk ‘Hmmmmhh… Plung!’ di kamar mandi.

Bagaimana cara untuk mencegah sembelit?

Banyak minum air putih, olahraga rutin, makan makanan yang mengandung serat.

APENDIKSITIS (RADANG USUS BUNTU)


Kamu pasti familiar deh dengan kata-kata “radang usus buntu”. Hayo, biasanya, radang usus buntu
selalu dikaitkan dengan gosip “Gara-gara makan cabai nih ya?” Seolah-olah dengan banyak makan
cabai, akan ada biji cabai yang tersasar hingga ke usus buntu dan membuat peradangan di sana.

Tapi, benarkah?

Ternyata, itu hanyalah mitos.

Secara medis, peradangan usus buntu memang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Tapi, bukan
berarti ada makanan tertentu yang membuat munculnya penyakit radang usus buntu. Berdasarkan
penuturan Dr Ari Fahrial kepada Detik Health, penyebab usus buntu bisa beragam. Seperti makanan
yang kotor dan tidak higienis, serta penyumbatan usus buntu (masuknya benda asing, sel kanker,
dan feses) juga dapat menyebabkan peradangan.
Salah satu tanda paling nyata dari seseorang yang mengalami peradangan usus buntu adalah timbul
perasaan nyeri di bagian bawah perut sebelah kanan. Kalau nyerinya berada di bagian hati, mungkin
itu yang dinamakan cemburu (???).

Jika seseorang mengalami ini, pengobatan paling standar adalah dengan melakukan operasi
pengangkatan usus buntu.

GASTRITIS (TUKAK LAMBUNG/MAAG

Wah, ini penyakit yang identik dengan anak kosan nih. Gastritis atau maag, merupakan radang kronis
yang terjadi pada lapisan mukosa dinding lambung. Apa yang menyebabkan penyakit ini? Biasanya,
terjadi karena adanya kuman atau kelebihan kadar HCl di dalamnya. Bahasa kampungnya… asem
lambung naik, Jenderal!

Faktor-faktor lain seperti trauma fisik dan pemakaian beberapa obat penghilang rasa sakit secara
terus menerus juga dapat menimbulkan gastritis. Oya, kalau kamu sering makan pedas, hati-hati ya.
Hal itu bisa menimbulkan maag, lho!
Komponen darah dan fungsinya

Sebagai salah satu komponen terpenting di tubuh, darah dapat memberikan berbagai manfaat mulai
dari mensuplai oksigen ke jaringan hingga membantu mengeluarkan zat-zat berbahaya. Meski sekilas
hanya terlihat seperti cairan berwarna merah, komponen darah yang menyusunnya ternyata cukup
beragam.

Komponen darah di tubuh manusia pun memiliki bentuk serta jumlah yang berbeda. Adanya
kerusakan salah satu komponen darah, sudah cukup untuk membuat tubuh mengalami gangguan,
mulai dari anemia hingga leukimia atau kanker darah.

4 Komponen darah beserta fungsinya

Selain sel darah merah, ada tiga komponen lainnya yang menyusun darah, yaitu sel darah putih,
platelet, dan plasma. Keempat komponen ini memiliki peran serta fungsinya masing-masing. Berikut
ini penjelasan lebih lanjut mengenai komponen darah yang dapat Anda ketahui.

1. Sel darah merah

Sel darah merah, atau yang bisa juga disebut dengan eritrosit merupakan komponen yang
memberikan warna khas pada darah.
Komponen darah ini mengandung hemoglobin, yang berfungsi untuk mengantarkan oksigen ke
seluruh tubuh, dan mengambil kembali sisa karbondioksida untuk dibawa ke paru-paru. Dalam dua
hingga tiga tetes darah, diperkirakan terkandung satu miliar sel darah merah.

Sel darah ini juga berguna untuk membantu perawatan anemia, tanpa meningkatkan volume darah
secara drastis. Transfusi sel darah merah juga dapat digunakan untuk mengganti kondisi yang
menyebabkan seseorang kehilangan banyak darah, seperti kecelakaan, operasi, atau melahirkan.

2. Sel darah putih

Sel darah putih berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi. Jumlah komponen darah ini jauh lebih
sedikit jika dibandingkan dengan sel darah merah, yaitu sekitar satu persen dari total darah Anda. Sel
darah putih pun kembali terbagi menjadi dua komponen utama, yaitu neutrofil dan limfosit.

Selain kedua komponen utama tersebut, sel darah putih juga terdiri dari monosit, eusinofil, dan
basofil. Tidak seperti sel darah merah, sel darah putih tidak dapat ditransfusikan kepada orang lain.
Sebab, masa hidup sel ini sangat sebentar, sehingga tidak akan dapat digunakan setelah 24 jam.

3. Trombosit

Trombosit merupakan komponen yang berperan dalam proses pembekuan darah. Saat seseorang
mengalami perdarahan, komponen darah ini akan menumpuk untuk menghentikan terjadinya
perdarahan setelah cedera atau kecelakaan. Platelet juga dapat digunakan untuk merawat kasus
kerusakan sumsum tulang, leukimia, maupun transplantasi organ dan kemoterapi.

4. Plasma

Plasma adalah komponen darah darah dengan konsistensi cair. Plasmalah yang membantu sel darah
merah serta platelet mengalir ke seluruh tubuh. Cairan plasma berwarna kuning dan dapat bertahan
hingga satu tahun, jika disimpan dalam keadaan beku, sebelum didonasikan.

Plasma darah memiliki fungsi penting untuk tubuh, yaitu:

 Membantu mengontrol tekanan darah serta volumenya

 Mensuplai protein untuk pembekuan darah dan sistem kekebalan tubuh

 Membawa mineral seperti sodium dan kalium ke otot, untuk menjaga keseimbangan kadar
asam di tubuh yang penting untuk berjalannya fungsi sel.

Organ Pernapasan dan fungsinya


(Sumber: pustakasehat.com)

1. Hidung dan Rongga Hidung

Hidung adalah organ terluar yang langsung bersentuhan dengan gas atau udara untuk bernapas.
Fungsi hidung adalah menghirup oksigen (O2) dan sebagai jalur keluarnya karbon dioksida (CO2).
Organ ini terletak di tulang tengkorak dan tersusun dari tulang rawan,  tulang, otot, dan kulit. Di
dalam hidung, terdapat rongga hidung yang berperan penting dalam proses pernapasan.

Rongga hidung berfungsi untuk melembabkan, menghangatkan, dan menyaring (filter) udara yang
masuk ke tubuh. Bulu dan lendir (mucus) di dalam rongga hidung berfungsi untuk menangkap debu,
spora jamur, dan zat asing udara.

2. Tenggorokan (Faring)

Tenggorokan, atau disebut faring, merupakan jalur terusan setelah kita menghirup udara melalui
hidung. Pada tenggorokan, organ pernapasan dilanjutkan dengan pangkal tenggorokan (laring),
trakea, dan bronkus.

3. Pangkal Tenggorokan (Laring)


(Sumber: wikipedia.com)

Laring, yang dikenal sebagai “kotak suara”, adalah penghubung untuk faring dan trakea. Di bagian
ini, terdapat pita suara dan katup epiglottis, yang memisahkan saluran makanan dengan saluran
udara.

4. Trakea

Trakea menghubungkan laring dengan bronkus dan menjadi jalan bagi udara dari leher ke bagian
dada. Bentuknya seperti pipa. Fungsi utamanya sebagai jalur udara untuk masuk dan keluar dari
paru-paru. Organ ini tersusun atas cincin tulang rawan dan terdapat di depan kerongkongan.   

5. Bronkus

Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Organ ini memiliki 2 percabangan menuju paru-paru
kanan dan kiri. Setelah melewati bronkus, percabangan akan diteruskan oleh bronkiolus dan
berakhir di alveolus atau gelembung udara. Bronkus dan bronkiolus berfungsi sebagai jalur udara
dari trakea menuju paru-paru. 

6. Paru-paru
Paru-paru (Sumber: koentjahja.com)

Paru-paru merupakan organ vital pernapasan yang dibungkus oleh lapisan bernama pleura. Letaknya
berada di rongga dada di atas diafragma. Bentuknya mirip seperti spons dan terdiri dari 2 bagian,
yaitu kiri dan kanan. Paru-paru kiri hanya memiliki 2 segmen. Sementara paru-paru kanan
mempunyai 3 segmen.

ADAPTASI TUMBUHAN DENGAN LINGKUNGANNYA

1.    Teratai

Lingkungan hidup teratai adalah di air. Untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan tersebut,
teratai memiliki daun yang lebar dan tipis agar penguapan air dapat terjadi dengan mudah. Teratai
memiliki batang yang berongga yang memungkinkan teratai untuk bernafas meskipun akar dan
batangnya berada di dalam air.

2.    Pohon Jati

Saat musim kemarau, pohon jati menyesuaikan dirinya dengan cara menggugurkan daun-daunnya.
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penguapan yang berlebihan yang dapat mengakibatkan pohon jati
kekurangan air dan mati. Selain pohon jati, contoh tumbuhan lain yang menggugurkan daunnya saat
musim kemarau adalah pohon mahoni dan kedondong.

3.    Kaktus

Lingkungan hidup kaktus adalah di tanah kering seperti gurun. Oleh sebab itu, tanaman kaktus harus
menyesuaikan dirinya dengan kondisi lingkungan yang panas dan kering dengan cara memiliki daun
yang kecil-kecil seperti duri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan air. Selain itu, ia memiliki
batang tebal berair dan berlapis lilin untuk menyimpan persediaan air dan juga akar yang panjang
untuk mencari air di tanah. Pada saat kekeringan, kaktus akan menggunakan cadangan makanan
yang tersimpan di batangnya.

4.    Eceng Gondok

Eceng gondok hidup mengapung di atas permukaan air. Untuk dapat menyesuaikan diri, ia memiliki
batang yang menggembung berisi rongga udara seperti spons sehingga dapat mengapung di atas air.

5.    Bakau

Bakau merupakan tumbuhan yang memiliki lingkungan hidup di air asin. Untuk menyesuaikan diri,
akar bakau menyaring sebagian besar garam dari air yang diserap dan sisa kelebihan garam lainnya
dikeluarkan melalui permukaan daun dan batang. Ia memiliki akar khusus yang muncul ke
permukaan air saat air surut yang mampu menyerap udara oksigen dan menyalurkannya kebagian
akar yang ada di dalam lumpur. Akar yang menyerap oksigen ini disebut akar napas atau
pneumatofora.

6.    Pohon Cemara

Untuk beradaptasi dengan lingkungannya, pohon cemara menggunakan daunnya yang runcing. Daun
berbentuk runcing tersebut berguna untuk mengurangi penguapan yang terjadi.

7. Pisang

Ketika musim kemarau pisang menggulung daunnya untuk mengurangi penguapan

Ketika musim angin pisang menyobekkan daunnya agar tidak roboh

8. Eceng gondok

Akar serabut lebat agar tidak tidak terbalik

Pangkal daun ada rongga udara agar tetap mengapung

PEMUAIAN DAN PENYUSUTAN

Pemuaian pada Kaca Jendela

Jika desain bingkai jendela tidak diberi ruang pemuaian, maka ketika terkena panas akan
mengakibatkan kaca menjadi retak atau bahkan pecah. Selain itu juga untuk menghindari keretakan
kaca saat ada bunyi yang menggelegar seperti ketika ada petir dan bunyi keras lainnya.

Ban sepeda/motor/mobil dan balon

Jika ban sepeda, ban sepeda motor, ban mobil, dan balon diisi udara terlalu banyak sehingga keras.
Kemudian terkena panas secara terus menerus maka akan meletus karena udara yang ada di dalam
ban dan balon tersebut memuai.

Kawat/kabel listrik dan telepon

Teknisi PLN/teknisi telepon selalu memasang kawat/kabelnya dengan keadaan kendur (terlihat
bergelombang). Hal ini dilakukan dengan tujuan agar kawat/kabel tidak putus pada malam hari
ketika mengalamai penyusutan. Selain itu juga bertujuan mengurangi potensi putusnya kabel/kawat
jika tertimpa pohon.

Pemuaian yang terjadi pada gelas kaca


Apabila ada gelas atau piring yang terbuat dari kaca dituangi air panas maka akan terjadi pemuaian
yang sangat cepat dan tidak merata sehingga gelas/piring tersebut berpotensi pecah. Hal ini sering
terjadi jika piring/gelas dalam keadaan basah (setelah dicuci). Bagi Anda yang ingin membuat
minuman susu panas, sebaiknya menggunakan gelas yang sudah kering, sehingga dapat mencegah
pemuaian yang tidak merata.

Pemuaian pada tutup botol minuman

Jika ada sebuah tutup botol minuman sulit untuk dibuka, maka dapat dipanaskan sehingga tutup
botol tersebut memuai menjadi longgar sehingga mudah dibuka.

Pemuaian pada sambungan rel kereta api

Sambungan pada rel kereta api dibuat ada celah antara dua batang rel tersebut dengan tujuan untuk
memberikan ruang muai sehingga saat terkena panas rel tersebut tidak melengkung.

Penggunaan termometer

Jika termometer ditempelkan ke tubuh kita, maka cairan yang ada di dalamnya akan naik karena
memuai terkena oleh panasnya tubuh kita, sebaliknya jika dilepas akan turun.

SIFAT CAHAYA DAN CONTOHNYA

Cahaya memiliki beragam sifat yang perlu diketahui!

Sifat sifat cahaya dan contohnya – Cahaya sepertinya sudah menjadi suatu kebutuhan bagi manusia.
Tanpa cahaya bagaimana kita bisa melihat benda atau bahkan melakukan segala macam aktivitas.
Pasalnya mata kita ketergantungan oleh adanya cahaya, apabila suatu benda terkena cahaya maka
kita bisa melihat, namun jika benda tidak terkena cahaya maka mata kita tidak akan dapat meilihat.
Peristiwa inilah yang membuktikan bahwa cahaya memiliki beberapa sifat. Bagi kalian yang sedang
belajar tentang sifat-sifat cahaya, pas banget nih disini penulis akan jelaskan sifat-sifat
cahaya beserta contohnya. Ada 8 sifat cahaya, yang perlu kamu ketahui!
Cahaya merambat lurus

Cahaya memiliki sifat merambat secara lurus, ini bisa dibuktikan ketika kita menyalakan lampu
senter. Lampu senter yang dinyalakan, maka akan merambat secara lurus. Sifat cahaya merambat
lurus dimanfaatkan pada penggunaan sinar laser. Misalnya, senjata yang dilengkapi dengan sinar
laser, kemudian sinar laser tersebut diarahkan kepada lawan, maka sinar laser akan berfungsi
sebagai penentu arah tembak dari senjata tersebut. Contoh cahaya merambat lurus dalam
kehidupan sehari-hari yaitu sinar pada lampu senter yang merambat lurus, sinar matahari yang
merambat lurus ke bumi, dsb.

Cahaya menembus benda bening


Benda bening merupakan suatu benda yang dapat dilalui atau ditembus oleh cahaya. Adapun benda
yang tidak dapat dilalui oleh cahaya yaitu biasa disebut dengan benda gelap. Contohnya kaca jendela
yang terkena sinar matahari, maka cahaya akan menembus kaca jendela dan masuk ke dalam
rumah. Ini membuktikan bahwa cahaya dapat menembus benda bening. Berbeda dengan benda
gelap seperti lemari, jika lemari terkena cahaya maka akan membentuk sebuah bayangan dari lemari
tersebut. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa cahaya yang mengenai benda bening maka akan
menembus, sedangkan cahaya yang mengenai benda gelap maka akan membentuk bayangan.

Cahaya merambat pada ruang hampa

Cahaya memiliki sifat merambat pada ruang hampa dapat dibuktikan dengan adanya cahaya
matahari yang sampai ke bumi melewati ruang hampa, oleh sebab itulah kita merasakan panasnya
matahari. Apabila cahaya tidak dapat merambat pada ruang hampa, maka bumi akan terasa dingin
dan tentunya tidak akan ada kehidupan.

Cahaya dapat dipantulkan


Cahaya yang dipantulkan dapat dibuktikan saat kita berada di depan cermin. Pemantulan cahaya
dibedakan menjadi dua macam, yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur. Pemantulan teratur
yaitu pemantulan berkas cahaya yang sejajar, yang hanya terjadi apabila cahaya mengenai benda
yang permukaannya rata dan mengkilap, seperti cermin yang sering kita gunakan. Pemantulan baur
atau difus yaitu pemantulan cahaya yang tidak teratur yang terjadi ketika cahaya mengenai benda
yang permukaannya kasar, bergelombang, dan tidak mengkilap. Contohnya cahaya yang mengenai
permukaan air, batu, dan aspal.

Cahaya memiliki energi radiasi

Radiasi adalah suatu energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel ataupun gelombang. Cahaya
juga memiliki sifat radiasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya cahaya matahari yang mengenai
tubuh kita, maka tubuh akan terasa panas. Rasa panas itulah yang ditimbulkan oleh cahaya
matahari.

Cahaya dapat dibiaskan

Pembiasan adalah suatu peristiwa adanya pembelokan arah rambat cahaya, cahaya dapat merambat
melalui dua zat yang memiliki kerapatan yang berbeda. Contoh dari peristiwa pembiasan cahaya
yaitu kolam yang airnya jernih terlihat dangkal, melihat bintang menggunakan teleskop, dan pensil
yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air akan terlihat seperti patah.

Cahaya dapat diuraikan


Penguraian cahaya atau istilah lainnya dispersi, yaitu penguraian cahaya putih menjadi cahaya yang
memiliki beragam warna, seperti yang terlihat pada pelangi. Bagaimana pelangi bisa terjadi?
Terjadinya pelangi disebabkan oleh adanya cahaya matahari yang memiliki warna putih kemudian
diuraikan oleh titik-titik air di awan sehingga membentuk cahaya yang bervariasi.
Panas atau kalor adalah energi yang berpindah dari suhu yang tinggi ke suhu yang rendah. Kalor
tersebut memiliki satuan internasional (SI), yaitu joule.

 Macam-macam perpindahan kalor (sumber: heatenergy-hotspot.weebly.com)

Benda-benda di sekitar kita ada yang bisa menghantarkan panas dan tidak bisa menghantarkan
panas. Benda yang bisa menghantarkan panas disebut dengan konduktor. Contoh benda konduktor
ialah tembaga, besi, air, timah, dan alumunium.

Sementara itu, benda yang tidak bisa menghantarkan panas disebut isolator. Contoh benda isolator
ialah plastik, kain, kayu, karet, kertas, ban, dan lainnya. Nah,  sekarang kamu tidak perlu heran lagi
saat melihat Ibu mengangkat panci dengan kain di tangannya karena kain termasuk benda isolator.

Perpindahan Kalor Secara Konduksi Konveksi dan Radiasi

1) Konduksi

Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat padat yang tidak ikut mengalami perpindahan.
Artinya, perpindahan kalor pada suatu zat tersebut tidak disertai dengan perpindahan partikel-
partikelnya.

Contoh:

 Benda yang terbuat dari logam akan terasa hangat atau panas jika ujung benda dipanaskan,
misalnya ketika memegang kembang api yang sedang dibakar.

 Knalpot motor menjadi panas saat mesin dihidupkan.

 Tutup panci menjadi panas saat dipakai untuk menutup rebusan air.

 Mentega yang dipanaskan di wajan menjadi meleleh karena panas.


 Contoh konduksi (Sumber: belajarbagus.net)

2) Konveksi

Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran yang zat perantaranya ikut berpindah. Jika
partikel berpindah dan mengakibatkan kalor merambat, terjadilah konveksi. Konveksi terjadi pada
zat cair dan gas (udara/angin).

Contoh:

 Gerakan naik dan turun air ketika dipanaskan.

 Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan lainnya ketika dipanaskan.

 Terjadinya angin darat dan angin laut.

 Gerakan balon udara.

 Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.


 Contoh konveksi (sumber: wonderfulengineering.com)

3) Radiasi

Perpindahan kalor tanpa zat perantara merupakan radiasi. Radiasi adalah perpindahan panas tanpa
zat perantara. Radiasi biasanya disertai cahaya.

Contoh radiasi:

 Panas matahari sampai ke bumi walau melalui ruang hampa.

 Tubuh terasa hangat ketika berada di dekat sumber api.

 Menetaskan telur unggas dengan lampu.

 Pakaian menjadi kering ketika dijemur di bawah terik matahari.


Macam Macam Adaptasi Hewan
Pada umumnya, adaptasi hewan bergantung dari pengelompokan hewan
yang terdiri atas tiga macam, yakni adaptasi morfologi, fisiologi serta adaptasi
tingka laku. Berikut macam-macam adaptasi hewan serta cara beradaptasi
hewan dengan lingkungannya :

1. Adaptasi Morfologi
Morfologi artinya adalah bentuk. Jadi, adaptasi morfologi adalah penyesuaian
dari bentuk tubuh makhluk hidup/ bagian-bagian tubuh makhluk hidup pada
lingkungan tempat tinggalnya.
Contoh bagian tubuh yang dipakai untuk beradaptasi ialah bentuk paruh baik
unggas maupun burung, bentuk kaki, bentuk ekor, bentuk kepala, atau bagian
bentuk tubuh lainnya. Bentuk-bentuk inilah yang memudahkan hewan mencari
mangsanya.

Adaptasi morfologi ini dibagi menjadi dua, yakni :

1. Adaptasi morfologi dari jenis makanan – disebabkan adanya sebuah


perbedaan tentang cara mengambil dan mendapatkan makanan serta
karena perbedaan jenis makanan antara hewan satu sama hewan lain.
2. Adaptasi morfologi dari jenis habitat – disebabkan adanya perbedaan
jenis habitat yang memang terdapat perbedaan habitat antar tumbuhan
ataupun hewan.

2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi ialah penyesuaian fungsi alat tubuh tertentu terhadap
makhluk hidup dengan kondisi/ keadaan lingkungannya. Fungsi ini mencakup
fungsi organ dalamtubuh makhluk hidup, misalnya jantung yang
menyesuaikan adanya perubahan suhu udara yang biasanya terjadi secara
ekstrim, dll.

3. Adaptasi Tingkah Laku


Adaptasi tingkah laku berhubungan dengan adaptasi guna melindungi diri
terhadap serangan predator/ pemangsa. Selain tersebut, guna menyesuaikan
dengan lingkungan dan mempertahankan diri terhadap marabahaya yang
sedang mengintai serta menjaga kelestarian hidupnya.

Adaptasi Hewan Dengan Lingkungannya


1. Adaptasi Morfologi pada Jenis Makanan
Bentuk paruh dan kaki burung serta unggas lain, diantaranya:

 Paruh ayam bentuknya rungcing dan kecil untuk mematuk jenis biji-
bijian dan hewan kecil sebagai makanannya.
 Paruh bebek bentuknya sudu/ serupa dayung untuk mencari makanan
dilumpur.
 Paruh burung elang bentuknya runcing dan panjang untuk mengoyak
makanan daging.
 Paruh burung pelican ukuran besar dan berkantong untuk menangkap
ikan.
 Paruh buruh kolibri bentuknya runcing, panjang dan kecil untuk
menghisap nectar Bunga.
 Kaki bebek berselaput untuk memudahkan berenang & berdiri diatas
lumpur.
 Kaki ayam bentuknya panjang dan tegak untuk mengais makanan
ditanah.
 Kaki elang bentuknya berakar dan pendek untuk mencengkeram
mangsanya.
 Kaki burung kakatua dan pelatuk dua jarinya mengarah didepan dan
dua jari lain mengarah belakang untuk memanjat pohon.
Mulut serangga bentuknya secara umum dibagi 4, yakni : tipe mulut
penghisap & penusuk, tipe mulut penghisap, tipe mulut penjilat &
penghisap, serta tipe mulut penggigit, seperti semut.
Mamalia mempunyai bentuk gigi berbeda, yakni disesuaikan pada
bentuk makanan hewannya, diantaranya:
 Jenis mamalia herbivore/ pemakan rumput serta pemamah biak/
ruminansia. Gigi serinya berbentuk kapak untuk menjepit dan
memotong makanan. Gigi geraham berbentuk datar dan lebar untuk
menggiling makanan.
 Jenis mamalia karnivora/ pemakan daging. Gigi gerahamnya tajam
untuk mengunyah daging keras dan a lot.
 Jenis mamalia rodentia/ penggerat. Gigi serinya besar untuk meggerat
makanan.

2. Adaptasi Morfologi pada Jenis Habitat


 Seluruh jenis ikan habitatnya di air (baik tawar ataupun laut). Tubuh
ikan cenderung ramping & aerodinamis untuk memudahkan ikan
berenang bebas.
 Unta habitatnya di gurun pasir gersang dan panas. Punuk unta untuk
menyimpan cadangan makanan. Kaki unta panjang supaya tidak
terperosok dipasir. Bentuk kaki bantalan agar kuat dipasir yang panas.
 Beruang kutub habitatnya di daerah es dan berkutub. Kakinya besar
untuk berjalan di area salju. Bulunya tebal dan hangat guna melindungi
diri pada dinginnya suhu es.

3. Adaptasi Fisiologi pada Hewan


Nyamuk ialah hewan penghisap darah baik manusia/ hewan. Nyamuk
mempunyai zat antikoagulan untuk menjaga darah tetap cair. Hewan
herbivore mempunyai jenis enzim seluase untuk mencerna daun yang
terkandung serat banyak.

4. Adaptasi Tingkah Laku Hewan


 Bunglon melakukan mimikri (penyesuaian warna tubuh) terhadap
lingkungan untuk mengelabuhi mangsa/ musuh.
 Cicak melakukan autotomi (pemutusan ekor) ketika dalam kondisi
bahaya
 Penguin hidup menggerombol untuk adaptasi di daerah suhu dingin
 Kerbau mandi di lumpur/ sungai untuk mengurangi panas dalam
tubuhnya
 Burung-burung jenis tertentu pindah tempat yang dominan hangat
ketika musim dingin untuk mendapatkan makanan. Jika musim dingin
daerah asal sudah selesai maka ia akan kembali lagi ditempat asalnya.
 Rayap mempunyai adaptasi tingkah laku unik yang tidak perankan oleh
hewan lain. Rayap akan memakan kulitnya kembali yang terkelupas
ketika melakukan pergantian kulit. Hal ini dijalankan agar rayap
mendapatkan enzim pencerna selulosa di kayu, dimana enzim tersebut
dihasilkan oleh Flagellata pada pencernaan hidup rayap.

Oleh karena itu, rayap memakan kembali lagi bagian kulit serta ususnya yang
sudah terkelupas. Selain itu, penetasan pada bayi rayap yang baru nantinya
akan menjilati dubur induknya guna mendapatkan Flagellata pada saluran
pencernaan induknya supaya masuk dalam saluran pencernaannya.

You might also like