Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Montara JMHU
Jurnal Montara JMHU
net/publication/320376182
CITATIONS READS
0 1,594
1 author:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Ni Putu Suci Meinarni on 20 March 2019.
Oleh:
Ni Putu Suci Meinarni
Abstract
Diplomacy as a means of communication made by various parties, including
the negotiations between representations who have been recognized or defined
as well as the negotiations when it was not possible to see a bright spot, the
one party or two countries who consider necessary, can choose the path of
another in the settlement of disputes. Regarding the case Montara, Indonesia
can choose the legal path is through ITLOS. When all lanes closed negotiations
and diplomacy, international legal channels under the umbrella of ITLOS is
open for the settlement of cases of oil spills in the Montara platform. If ITLOS
considered too early to have as a line dispute resolution, since the country rarely
choose ITLOS as a settlement of the dispute, as evidenced since it entry into
force (between 1994 to 2006), only 13 cases were handled by ITLOS, and in
UNCLOS itself is possible for more flexible judicial selection and Arbitration
still in the high demand.
Abstrak
Diplomasi sebagai suatu cara komunikasi yang dilakukan oleh berbagai pihak
termasuk negosiasi antara wakil-wakil yang sudah diakui atau yang diartikan
pula sebagai perundingan-perundingan ketika sudah tidak memungkinkan lagi
untuk menemui titik terang maka salah satu pihak maupun kedua negara yang
menganggap perlu, dapat memilih jalur lain dalam penyelesaian sengketa.
Berkaitan dengan kasus Montara, indonesia dapat memilih jalur hukum yaitu
melalui ITLOS. Bila semua jalur negosiasi dan diplomasi tertutup, jalur hukum
internasional di bawah payung hukum ITLOS terbuka untuk penyelesaian
kasus tumpahan minyak di sumur Montara. Apabila ITLOS dianggap terlalu
dini untuk dipilih sebagai jalur penyelesaian sengketa, karena memang negara
jarang sekali memilih ITLOS sebagai tempat penyelesaian sengketa, terbukti
sejak entry into force (antara tahun 1994 sampai dengan tahun 2006), hanya 13
kasus yang ditangani ITLOS. Di dalam UNCLOS masih memungkinkan adanya
pilihan peradilan yang lebih fleksibel dan lebih dinikmati oleh negara-negara
yaitu Arbitrase.
Penulis adalah Dosen STIMIK-STIKOM Indonesia, Jl. Tukad Pakerisan No. 97, Denpasar, Bali,
email:sucimeinarni@gmail.com
833
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
834
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
835
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
836
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
837
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
838
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
839
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
840
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
841
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
842
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
843
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
844
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
845
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
846
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
847
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
848
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
849
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
850
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
851
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
852
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
853
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
854
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
855
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
856
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
857
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
858
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
859
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
860
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
terjadi ialah dengan mengupayakan hasil dari riset tersebut, yaitu telah
pertanggungjawaban perusahaan tercemarnya atau terganggunya
penyebab terjadinya pencemaran kehidupan laut dan ekosistem laut oleh
yaitu PTTEP Australasia. Dan upaya hidrokarbon di beberapa area. Namun
tersebut menghasilkan beberapa sangat kecil atau hampir tidak ada
langkah-langkah yang telah dilakukan dampaknya bagi kesehatan maupun
oleh PTTEP Australasia dari sejak beberapa spesies dan habitat laut.
terjadinya peristiwa tumpahan sampai Tinjauan ilmiah dari riset menunjukkan
dengan pasca tumpahan. Mulai dari tidak adanya minyak dari Montara
tindakan yang dikatagorikan sebagai yang mencapai perairan Australia
tanggap darurat atas pencemaran maupun Indonesia.
sampai dengan pemantauan yang Pemerintah Australia membentuk
berkesinambungan berikutnya. suatu komisi penyelidik yang
Akibat tumpahan minyak di diberi nama Borthwick Commision
laut Timor pada tahun 200958, PTTEP Inquiry59guna menyelidiki serta
Australasia menerima tanggung jawab menjabarkan hal-hal yang berkaitan
untuk membiayai program pemantauan dengan penyebab terjadinya insiden
dampak pencemaran jangka panjang Montara, serta upaya pencegahan
di bawah persetujuan bersama dengan terjadinya bencana serupa.
Department for Sustainability, Dalam proses penyelidikan,
Environment, Water, Population and seluruh karyawan PTTEP Australasia
Communities (DSEWPaC). dan para kontraktor dari “Seadrill and
Dan beberapa kelompok/lembaga Halliburton” , yang berada di West
riset independen kelas dunia ambil Atlas rig pada saat terjadinya insiden,
bagian dalam program pemantauan diwawancarai. Dan dari penyelidikan
tersebut, diantaranya kelompok riset : tersebut komisi memberikan laporan
- Beberapa Universitas terkemuka yang telah di publikasikan pada
di Australia (Quensland, Curtin, tanggal 24 November 2010, yang
Monash, dan Charles Darwin) berisi 100 penemuan-penemuan dan
- Asia Pacific ASA 105 rekomendasi dimana sebagian
- CSIRD besar diadopsi oleh pemerintah
- Australian Institute of Marine federal.60 Ditemukan beberapa akar
Science permasalahan tumpahan minyak
Program pemantauan ini Montara:
bertujuan untuk menemukan serta
mengukur tingkat pencemaran yang 59 Montara Commission of Inquiry, www.
terjadi di laut timor. Dan beberapa montarainquiry.gov.au, Diakses pada tanggal
14 Agustus 2012.
58 PTTEP Australasia, 2012, The Montara 60 PTTEP Australasia, Commission of Inquiry,
Incident,http://www.au.pttep.com/our- http://www.au.pttep.com/our-response-to-
response-to-montara/the-incident, Diakses montara/commision-ofinquiry,Diakses pada
pada tanggal 10 Agustus 2012. tanggal 10 Agustus 2012
861
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
862
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
863
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
864
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
865
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
866
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
tangani ITLOS72 di dalam UNCLOS Budislav Vukas, 2004, The Law of the
masih memungkinkan adanya pilihan Sea, Martinus Nijhoff Publishers,
peradilan yang lebih fleksbel dan lebih Leiden.
diminati oleh negara-negara yaitu Charles Okidi, 1998, Compendium of
Arbitrase. Judicial Decisions on Matters
Related to Environment,UNEP/
IV. KESIMPULAN Dutch Joint Project on
Penyelesaian sengketa dalam Environmental Law and
Kasus Minyak Montara yang Institutions in Africa, Nairobi.
melibatkan Pemerintah Australia, Ellie Louka, 2006, International
Pemerintah Indonesia, Pemerintah Environmental Law : Fairness,
Thailand dan pihak perusahaan sendiri Effectiveness and World Order,
yaitu PTTEP Australasia diselesaikan Cambridge University Press,
melalui proses Negosiasi. Sayangnya, New York.
hingga saat ini penyelesaian Kasus Enid A. Marshall, 1988, Gill: The
Minyak Montara ini belum mendapat Law of Arbitration, Sweet &
penyelesaian yang memuaskan seluruh Maxwell, London.
pihak. Eny Budi Sri Haryani, 2005, Makalah
Pribadi Pengantar falsafah sains,
DAFTAR PUSTAKA IPB, Bogor.
Buku dan Literatur Huala Adolf, 2004, Hukum
Anil Kumar De, 2009, Environment Penyelesaian Sengketa
and Ecology, New Age Internasional, Bandung, Sinar
International, India. Grafika.hlm.27.
Bambang Sutiyoso, 2008,Hukum Huala Adolf, 2006, Hukum Arbitrase
Arbitrase dan Alternatif Komersil Internasional, Raja
Penyelesaian sengketa, Gama Grafindo Persada, Jakarta.
Media, Yogyakarta. J. G. Lammers, 2001, International
Bernard Sipahutar, 2008, Penyelesaian Organzations and The Law of
Sengketa Internasional Dalam The Sea Documentary Yearbook,
Kerangka UNCLOS, Majalah Martinus Nijhoff Publishers,
hukum Forum Akademika, Netherlands.
Fakultas Hukum Universitas J. G. Merrills, 2005, “International
Jambi. Dispute Settlement”, 4th Edition,
Cambridge University Press,
United Kingdom.
72 Vaughan Lowe, 2007, The Interplay Between J.G. Starke, 1988, Pengantar Hukum
Negotiation and Litigation in International
Dispute Settlement, Law of the Sea and Internasional 2, Edisi Kesepuluh,
Settlement of Dispute, Koninklijke Brill, Sinar Grafika, Jakarta.
Netherlands, hlm. 236.
867
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
868
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
869
Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • Desember 2016 Vol. 5, No. 4 : 833 - 870
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
Wawancara
Hasil wawancara dengan Rayyanul
M. Sangadji, Kepala Seksi
Kerjasama Pemanfaatan Sumber
Daya Laut, Sub Direktorat
Perjanjian Kelautan Direktorat
Perjanjian Kelautan Direktorat
Perjanjian Politik, Keamanan
dan Kewilayahan Kementrian
Luar Negeri Republik Indonesia.
Jakarta, 12 Mei 2011.
870