You are on page 1of 9

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 9, Mei 2015

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU


PKN DENGAN PRESTASI BELAJAR DI KELAS X SMK
MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN

Rabiatul Adawiyah, Dian Agus Ruchliyadi, Yulia Khairunnisa


Program Studi PPKn FKIP Universitas Lambung Mangkurat

ABSTRACT

Yulia Khairunnisa, 2013. Correlation between Students’ Perception about Pedagogical Competence of
Teachers and Learning Achievement at the Tenth Grade Students of SMK Muhammadiyah 1
Banjarmasin. Sarjana’s Thesis. Civic Education Department, Social Science, Faculty of Teacher
Training and Education, Lambung Mangkurat University, Banjarmasin. The first advisor: Rabiatul
Adawiyah, the second advisor: Dian Agus Ruchliyadi.

Pedagogical competence is a competence a teacher has in managing students’ learning process. Besides,
pedagogical competence is also indicated in giving help, guiding, and leading the students. A good
pedagogical competence will result in students’ good learning achievement. Furthermore, this research aims
to find out how strong the correlation between the students’ perception about pedagogical competence of
civic education teachers and the students’ learning achievement. Additionally, it aims to find out the significant
correlation between the students’ perception about pedagogical competence of civic education teachers and
the students’ learning achievement at the tenth-grade students of SMK Muhammadiyah 1 Banjarmasin.
This research used quantitative approach with the sampling technique using table of Krejcie and Morgan. The
sample was obtained randomly by lottery. In collecting the data, techniques used were observation, interview,
questionnaire, and documentation. The research findings were analyzed by using descriptive analysis and
testing of Product Moment correlation.
The result of this research shows that there is significant correlation between pedagogical competence of
teachers and the students’ learning achievement. It is seen from the testing result of Product Moment
correlation as much as 0,596, which was adjusted to table of r value interpretation. Thus, 0,596 value was
categorized into coefficient interval between 0,40 to 0,599. This interval is interpreted as medium category.
Based on the result of this research, it is suggested that the school should increase the teachers’ pedagogical
competence and it needs cooperation between the school and the government in order to select teachers
whose high quality, are able to educate, teach, guide, lead, train, assess and evaluate the students.
Therefore, this effort can increase the education quality in Indonesia.

Keywords: pedagogical competence, students’ learning achievement


melakukan perannya sesuai standar
kinerja guru sebagai tenaga professional
A. PENDAHULUAN dan berkualitas”.
Guru adalah aktor utama, sekaligus Menurut Nurfuadi (2012) kompetensi
yang menentukan berhasil tidaknya proses pedagogik merupakan “kompetensi khas,
pembelajaran. Guru merupakan seorang yang yang akan membedakan guru dengan profesi
berperan sebagai ujung lainnya dan akan menentukan
tombak penyelenggaraan pendidikan di tingkat keberhasilan proses dan hasil
sekolah. pembelajaran peserta didiknya”.
Menurut Sagala (2009:149) guru
adalah “tenaga kependidikan dan tenaga Kompetensi Pedagogik pada
pengajar, yang harus memiliki kemampuan dasarnya adalah kemampuan guru dalam
profesional dalam proses belajar mengajar mengelola pembelajaran peserta didik.
atau pembelajaran, sehingga guru dapat Guru harus mampu mengelola proses

703
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 9, Mei 2015
belajar mengajar yang memberikan seorang guru dalam mengelola proses
rangsangan kepada peserta didik sehingga ia pembelajaran peserta didik. Selain itu
mau belajar. Guru bertindak selaku fasilitator kemampuan pedagogik juga ditunjukkan
yang berusaha menciptakan proses belajar dalam membantu, membimbing dan
mengajar yang efektif, mengembangkan memimpin peserta didik”.
bahan pelajaran dengan baik dan Menurut Ali (Wahyudi, 2012:32)
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk mengemukakan bahwa kompetensi
menyimak pelajaran dan menguasai tujuan- pedagogik, seorang guru harus mampu:
tujuan pendidikan yang harus mereka capai. 1. Menguasai karakteristik peserta
didik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual.
B. KAJIAN PUSTAKA 2. Menguasai teori belajar
1. Pengertian Kompetensi dan prinsip-prinsip
Menurut Muhaimin (2004:151) pembelajaran yang mendidik.
menjelaskan bahwa kompetensi adalah 3. Mengembangkan kurikulum yang
“seperangkat tindakan intelegen penuh terkait dengan mata pelajaran/
tanggung jawab yang harus dimiliki bidang pengembangan yang
sebagai syarat untuk dianggap mampu diajarkan.
dalam melaksanakan tugas-tugas dalam 4. Menyelenggarakan
bidang pekerjaan tertentu”. pembelajaran yang mendidik.
Muhibin (2004:132) 5. Memanfaatkan teknologi informasi
mengemukkan kompetensi dan komunikasi untuk kepentingan
adalah “kemampuan, kecakapan, pembelajaran.
keadaan, wewenang, atau 6. Memfasilitasi pengembangan
memenuhi syarat menurut potensi peserta didik untuk
ketentuan hukum”. mengaktualisasikan berbagai
“Kompetensi guru adalah potensi yang dimiliki.
seperangkat pengusaan kemampuan 7. Berkomunikasi secara
yang harus ada dalam diri guru agar efektif, empatik, dan
dapat mewujudkan kinerjanya secara santun dengan peserta
tepat dan efektif” (Kuandar, 2007:55). didik.
8. Menyelenggarakan penilaian dan
2. Pengertian Guru evaluasi proses dan
Sardiman A.M (2005:125), hasil belajar.
menjelaskan bahwa guru adalah “salah 9. Memanfaatkan hasil penilaian dan
satu komponen manusiawi dalam proses evaluasi untuk kepentingan
belajar-mengajar, yang ikut berperan pembelajaran.
dalam usaha pembentukan sumber daya 10. Melakukan tindakan reflektif untuk
manusia yang potensial di bidang peningkatan kualitas
pembangunan”. pembelajaran.
Peraturan pemerintah no.74 tahun
2008 tentang guru menjelaskan bahwa 3. Prestasi Belajar
guru adalah ”pendidik profesional dengan Prestasi berasal dari bahasa
tugas utama mendidik, mengajar, Belanda, yaitu prestatie yang pada
membimbing, mengarahkan, melatih, bahasa Indonesia menjadi prestasi yang
menilai, dan mengevaluasi peserta didik berarti hasil usaha. Pengertian secara
pada pendidikan usia dini jalur pendidikan bahasa, prestasi adalah hasil yang
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan dicapai atau diperoleh.
menengah”. Menurut WS. Winkel (Indra M.
Ghazali, 2007:25) menyatakan bahwa
Menurut Wahyudi (2012:31) ”prestasi belajar adalah bukti
kompetensi pedagogik yaitu “kemampuan

interaksi berbagai faktor yang keberhasilan usaha yang dapat dicapai


mempengaruhinya, baik dari dalam diri dalam kegiatan atau proses belajar”. (faktor internal)
maupun dari luar diri Menurut Abu Ahmadi dan (faktor eksternal) individu”.

704
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 9, Mei 2015

Widodo. S (2004:138) mengemukkan


Bahwa ”prestasi belajar merupakan hasil
4. Kerangka pemikiran
PERSEPSI SISWA TENTANG PRESTASI
KOMPETENSI PEDAGOGIK BELAJAR SISWA
GURU PKN

1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek Nilai Raport Siswa fisik,
moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, Semester Ganjil Tahun dan
intelektual. Pelajaran 2011/2012 di
2. Menguasai teori belajar dan prinsip -prinsip Kelas X SMK pembelajaran
yang mendidik. Muhammadiyah 1
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan Banjarmasin mata
pelajaran/ bidang pengembangan yang
diajarkan.
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. 5. Memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.
6.
Memfasilitasi pengembangan potensi peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimiliki.
7.
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
dengan peserta didik.
8.
Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses
dan hasil belajar.
9.
Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk
kepentingan pembelajaran.

10.
Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan
kualitas pembelajaran.

5. Hipotesis Penelitian

“Ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru PKn dengan prestasi

belajar siswa di Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Banjarmasin”.

Dalam penelitian ini metode


C. METODE PENELITIAN yang digunakan adalah metode
1. Metode Penelitian yang Digunakan kuantitatif dan menggunakan
pendekatan deskriptif. Penelitian yang

705
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 9, Mei 2015
dilakukan ini tergolong studi koleratif yang memanfaatkan TIK untuk kepentingan
bertujuan untuk mencari hubungan antara pembelajaran, memfasilitasi
persepsi siswa tentang kompetensi pengembangan potensi peserta didik,
pedagogik guru PKn dengan prestasi berkomunikasi secara efektif, empatik,
belajar siswa di kelas X SMK dan santun dengan peserta didik,
Muhammadiyah 1 Banjarmasin. menyelenggarakan penilaian dan
evaluasi proses dan hasil belajar,
2. Populasi dan Sampel memanfaatkan hasil penilaian dan
a. Populasi evaluasi untuk kepentingan
Populasi adalah keseluruhan pembelajaran, melakukan tindakan
subjek penelitian (Arikunto, 2006). reflektif untuk peningkatan kualitas
Populasi adalah “semua anggota dari pembelajaran. Ali (Wahyudi, 2012).
kelompok orang, kejadian atau objek b. Instrumen untuk mengukur variabel
yang dibatasi secara jelas”. Populasi prestasi belajar siswa di kelas X di
dalam penelitian ini adalah siswa kelas SMK Muhammadiyah 1 Banjarmasin,
X di SMK Muhammadiyah 1 yaitu nilai raport siswa semester
Banjarmasin Tahun pelajaran ganjil tahun pelajaran 2011/2012.
2011/2012.
b. Sampel 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik
Sampel menurut Sugiyono pengumpulan data yang digunakan dalam
(2009) adalah “sebagian atau wakil penelitian ini adalah angket, wawancara,
populasi yang diteliti”. Sampel adalah observasi, dokumentasi.
contoh untuk dihadapi sebagai objek
sasaran penelitian yang hasil 5. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
kesimpulannya dapat mewakili seluruh a. Hasil Uji Validitas Instrumen
populasi. Menggunakan tabel Krejcie Analisis uji validitas instrumen
dan Morgan (1970) total jumlah populasi yang dilakukan yaitu dengan cara
mendekati angka 190, maka dapat menghitung koefisien korelasi antara
disimpulkan sampel yang ditarik yaitu masing-masing nilai pada
sebanyak 127 orang. Pengambilan nomor pertanyaan dengan nilai total
sampel dilakukan dengan menggunakan dari pertanyaan tersebut
teknik random sampling. b. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Teknik perhitungannya
3. Instrumen Penelitian yaitu dengan mengkorelasikan total
Menurut Wahyu (2009:49) skor X
(variabel X) dan total skor Y (variabel Y)
Instrument penelitian adalah “suatu alat
dengan menggunakan program
yang digunakan untuk mengukur variable
Excel maka diperoleh hasil korelasi (r).
penelitian angka yang akan diproses secara
statistik dan dideskripsikan secara deduksi Kemudian pengujian dilanjutkan
yang berangkat dari teori-teori umum, lalu dengan memasukkan nilai korelasi ke
dengan observasi untuk menguji validitas dalam rumus Spearman Brown
keberlakuan teori tersebut ditariklah (Sugiyono, 2013: 190), yaitu:
kesimpulan”.
Penelitian ini terdapat dua variabel R= 2r
yaitu variabel independen dan variabel
dependen yaitu sebagai berikut: 1+r
a. Instrumen untuk mengukur persepsi
siswa tentang kompetensi pedagogik 6. Analisis Data
guru PKn di SMK Muhammadiyah 1 a. Tabulasi hasil angket yaitu
Banjarmasin, yaitu menguasai karakteristik menyajikan data ke dalam bentuk
peserta didik, menguasai teori belajar dan tabel setelah dihitung agar mudah
prinsip-prinsip pembelajaran yang dipahami
mendidik, mengembangkan kurikulum yang b. Rumus persentase
terkait dengan mata pelajaran yang
diajarkan, menyelenggarakan
pembelajaran yang mendidik,

706
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 9, Mei 2015
F Selain itu sekolah ini juga berada di komplek
P x 100 % pendidikan yang saling berdekatan dengan
N
sekolah-sekolah lain. Bangunan sekolah ini
Keterangan:
terbuat dari bahan permanen karena
P = Angka persentase seluruhnya dari beton.
F = Frekuensi yang dicari
2. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi
N = Jumlah responden
Pedagogik Guru PKn
(Sugiyono, 2008: 76)
1. Pengetahuan karakteristik belajar
peserta didik
c. Uji Korelasi Product Moment
2. Pemberiaan kesempatan yang
Untuk menguji hipotesis yang sama untuk berpartisipasi aktif
berbunyi “Ada hubungan antara persepsi dalam pembelajaran
siswa tentang kompetensi pedagogik 3. Pengetahuan guru terhadap perilaku
guru PKn dengan prestasi belajar siswa siswa yang berperilaku menyimpang
di kelas X SMK Muhammadiyah 1
4. Pengembangan potensi peserta
Banjarmasin, maka dilakukan uji korelasi
didik
product moment. Rumus yang
5. Pemberian kesempatan kepada
digunakan adalah sebagai berikut:
peserta didik untukmenguasai
materi pembelajaran
6. Pengetahuan guru tentang tingkat
pemahaman peserta didik
rxy terhadap materi pembelajaran
7. Penjelasanalasan (tujuan)
Keterangan: pembelajaran yang ingin dicapai
Rxy = Koefisien korelasi sebelum memulai pelajaran
N = Data 8. Penggunaanteknik (metode) yang
∑xy = Jumlah perkalian skor mudahdipahamipesertadidik
antar variabel 9. Perhatian guru tehadap respon
∑X = Jumlah skor variabel x peserta didik yang belum/kurang
memahami materi pembelajaran
∑Y = Jumlah skor variabel y 10. Penerapan silabus dalam proses
∑X2 = Jumlah kuadrat skor x belajar mengajar
∑Y2 = Jumlah kuadrat skor y 11. Pemahaman materi terhadap
(Sugiyono, 2008: 183) kompetensi dasar yang telah
ditetapkan
12. Pemilihan materi pembelajaran yang
sesuai dengantujuan pembelajaran
D. HASIL PENELITIAN 13. Pelaksanaan aktivitas pembelajaran
1. Keadaan Fisik SMK Muhammadiyah 1 secara lengkap
Banjarmasin 14. Pelaksanaan aktivitas pembelajaran
yang bertujuan membantu proses
SMK Muhammadiyah 1
belajar peserta didik
Banjarmasin terletak di Jalan Letjend. S. 15. Mengubungkan kegiatan
Parman nomor 221 Belitung Utara pembelajaran dengan kehidupan
Kecamatan Banjarmasin Barat Kota sehari-hari
16. Pelaksanaan pembelajaran secara
bervariasi
Banjarmasin Kalimantan Selatan. Sekolah ini 17. Pengelolaan kelas secara efektif
memiliki gedung sekolah yang terdiri dari 18. Mengkomunikasikan informasi baru
berbagai tingkatan sekolah, karena sekolah ini (materi tambahan
merupakan suatu kompleks maka terdiri dari 19. Pemberian kesempatan kepada
berbagai tingkatan sekolah yang beragam pula, peserta didikuntuk saling
mulai dari SD, SLTP, MA, SMA, dan SMK. SMK berinteraksi penganalisaan hasil
Muhammadiyah 1 Banjarmsin menempati posisi belajar peserta didik
paling strategis karena berada di tengah kota.

707
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 9, Mei 2015
20. Pembelajaran yang memunculkan daya 25. Guru mengakhiri pelajaran dengan
kreatifitasdan kemampuan memberikan evaluasi (latihan)
berfikir kritis peserta didik 26. Penganalisaan penilaian hasil
21. Pembelajaran yang menumbuhkan belajar peserta didik
kerjasama yang baik antar peserta didik 27. Membantu memecahkan kesulitan
membimbing siswa mengatasi belajar siswa
kesulitan belajar 28. Guru memberikan remedial atau
22. Perhatian terhadap pertanyaan dan pengayaan
tanggapan peserta didik 29. Pemanfaatan hasil refleksi untuk
perbaikan pembelajaran

4. Hasil Pengujian Hipotesis 3. Prestasi Belajar Siswa SMK


Muhammadiya 1 Banjarmasin
a. Interpretasi dengan menggunakan r hitung Siswa yang mendapatkan nilai PKn
nya 70-76 sebanyak 87.4%, sementara
siswa yang nilai PKn nya 77-83 sebanyak
10.2%, dan sisanya siswa yang nilai PKn
23. Pemberiaan pertanyaan saat pelajaran nya 84-90 sebanyak 2.4%. Jadi prestasi
berlangsung belajar siswa dalam mata pelajaran PKn nilai
24. Pelaksanaan penilaian dengan rata-ratanya 70-76.
berbagai teknik

rxy

rxy = ? N

= 127

∑X = 8216

∑X² = 535036

∑Y² = 674758

∑Y = 9244

rxy

√ {N∑X2 – (∑X)2} {N∑Y2 – (∑Y)2}

(127x599568 ) – (8216) (9244)


rxy

708
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 9, Mei 2015
pernah. Sehingga indikator memanfaatan
= 0,596 TIK perlu lebih ditingkatkan lagi.

2. Prestasi Belajar Siswa di Kelas X SMK


Muhammadiyah 1 Banjarmasin
b. Interpretasi dengan menggunaan r tabel Berdasarkan hasil penelitian yang
Analisis korelasi antara variabel dilakukan di SMK Muhammadiyah 1
X (persepsi siswa tentang kompetensi Banjarmasin baik dari hasil wawancara,
pedagogik guru PKn) dengan variabel Y observasi, dan dari data yang diperoleh
(prestasi belajar siswa) dimasukan ke untuk mengetahui seberapa besar prestasi
dalam interpretasi nilai r tabel. belajar yang diraih siswa di sekolah
Berdasarkan korelasi product moment tersebut. Berdasarkan hasil analisis data
antara variabel X (persepsi siswa yang diperoleh dinyatakan bahwa prestasi
tentangkompetensi pedagogik guru belajar siswa dapat dikatakan baik dengan
PKn) dan variabel Y (prestasi belajar nilai rata-rata 73.
siswa) diperoleh besar koefisien korelasi
sebesar 0,596 kemudian hasil tersebut Hal hal ini diperkuat lagi dengan
disesuaikan dengan r tabel untuk jumlah hasil wawancara yang dilakukan peneliti
N = 127, maka jumlah data yang paling dengan salah satu guru PKn yang ada di
mendekati adalah N = 125 (lampiran) sana yaitu ibu Nurjannah, beliau
sehingga didapatkan harga taraf mengungkapkan bahwa prestasi belajar
signifikan 5% = 0,176 pada taraf siswa di SMK Muhammadiyah 1
signifikan 1% = 0,230. Banjarmasin bisa dikatakan baik. Tetapi
Berdasarkan hasil pengujian r hitung >r hendaknya siswa bisa lebih baik lagi
tabel. Jika rxy lebih besar darirtabel ini meningkatkan prestasi belajarnya di atas
berarti signifikan, maka hipotesis kerja rata-rata.
yang berbunyi “ada hubungan antara
persepsi siswa tentangkompetensi
pedagogik guru PKn dengan prestasi 3. Hubungan Persepsi Siswa Tentang
belajar siswa di kelas X SMK Kompetensi Pedagogik Guru PKn
Muhammadiyah 1 Banjarmasin adalah Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Kelas
“Diterima”. X SMK Muhammadiyah 1 Banjarmasin
Berdasarkan hasil analisis data
pada penelitian ini diketahui bahwa
persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik guru pkn ada hubungannya
dengan prestasi belajar siswa. Hal ini juga
diperkuat oleh pendapat siswa yang telah
E. PEMBAHASAN diwawancarai oleh peneliti yaitu salah
1. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi satunya siswa yang bernama Eva Pradita
Pedagogik Guru Pkn di SMK dari kelas XA Akuntansi. Dia berpendapat
Muhammadiyah 1 Banjarmasin “kalau dalam proses pembelajaran kami
Menurut persepsi siswa dari 10 aktif, menyenangkan, dan gurunya selalu
indikator yang harus dimiliki seorang guru menggunakan berbagai macam cara
dalam proses belajar mengajar, ada satu mengajar kami jadi lebih mudah untuk
indikator yang kurang di miliki oleh seorang memahami dan menangkap pelajaran yang
guru, yaitu indikator pemanfaatan teknologi diberikan sehingga kami pun lebih tertarik
informasi dan komunikasi, sehingga proses untuk menyimak pelajaran dan secara
belajar mengajar menjadi kurang kondusif. otomatis dapat meningkatkan prestasi
Di mana berdasarkan hasil analisis belajar kami pula, tapi kalau tidak seperti itu
deskriptif tentang pemanfaatkan TIK oleh kami juga sering menjadi jenuh dan lebih
guru dari hasil penelitian tersebut dalam condong memilih mengobrol dengan teman
kategori sedang. Yaitu sebanyak 8.3% sesama kami”.
siswa menjawab pemanfaatan TIK oleh
guru sering, 87.4% siswa menjawab
kadang-kadang dan 4.3% menjawab tidak

709
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 9, Mei 2015
F. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Persepsi siswa tentang kompetensi DAFTAR PUSTAKA
pedagogik guru PKn di SMK Muhammadiyah
1 Banjarmasin dikatakan baik. Namun masih Ahmad, Abu, dkk. 2004. Psikologi Belajar.
ada beberapa indikator kompetensi Jakarta: Rineka Cipta.
pedagogik guru yang kurang diterapkan
dalam pembelajaran sehingga membuat Arikunto, Suharsimi. 2006. Metode Penelitian
kegiatan belajar mengajar menjadi kurang Pendidikan. Jakarta: Renika Cipta
efektif.
Kuanndar. 2007. Pemimpin dan Kepemimpinan.
b. Prestasi belajar siswa di kelas X SMK Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Muhammadiyah 1 Banjarmasin bisa
dikatakan baik dengan rata-rata 73. Tetapi Nurfuadi. 2012. Professionalisme Guru.
nilai tersebut belum mendapatkan hasil yang Purwokerto: STAIN Press.
optimal.
c. Ada hubungan antara persepsi siswa tentang Peraturan Pemerintah No.74 tahun 2008 tentang
kompetensi pedagogik guru PKn dengan Guru
prestasi belajar siswa di kelas X SMK
Muhammadiyah 1
Muhaimin. 2004. Menjadi Guru Profesional.
Banjarmasin.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
2. Saran
Muhibin. 2004. Pengertian Kompetensi. Jakarta:
a. Bagi para siswa disarankan agar bisa belajar
Raja Grafindo Persada
lebih giat lagi dan mempunyai metode belajar
yang lebih efektif sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar di kelas dan Sagala. 2009. Pengertian Guru, Jakarta: PT.
mempunyai prestasi belajar yang lebih bagus Bumi Aksara
lagi.
b. Bagi guru agar tidak bosan untuk terus
menggali kemampuan pedagogiknya dalam Sardiman. 2005. Proses Belajar Mengajar.
pembelajaran, dengan mengkuti workshop, Jakarta: Media Utama
mengikuti pendidikan dan latihan atau diklat
terutama bagi para guru PKn yang baru Spencer & spencer. 2009. Kompetensi Guru.
diangkat atau guru honorer agar menambah (online),(http://haripambudi.blogspot.com/
wawasan sekaligus pengalaman 2009/09/kompetensi-guru.html diakses 22
pembelajaran. Desember 2012)
c. Bagi sekolah agar meningkatkan kompetensi
pedagogik gurunya dan itu semua perlu Sudjana. 2006. Belajar Secara Efektif. Jakarta:
adanya kerjasama antara pihak sekolah Puspa Swara
dengan pemerintah agar dapat memilih guru
yang berkualitas yang mampu mendidik, Sudrajat, Akhamd. 2012. Aspek dan Indikator
mengajar, membimbing, mengarahkan, Kompetensi Pedagogik Guru. (Online),
melatih, menilai serta mengevaluasi peserta (http://akhmadsudrajat.wordpress.com/201
didik. Sehingga dapat meningkatkan kualitas 2/01/29/kompetensi-pedagogilk-guru/,
pendidikan di Indonesia. diakses 30 Nopember 2012).
d. Bagi program studi Pendidikan
Kewarganegaraan semoga penelitian ini Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan
dapat menjadikan referensi bagi mahasiswa Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &
lain yang akan melakukan penelitian. D. Bandung: Alfabeta Geusan Ulun
e. Bagi peneliti sendiri semoga penelitian ini
memberikan pengetahuan dan menambah
wawasan mengenai kompetensi pedagogik
guru, sehingga diharapkan mampu
mengaplikasikan hasil penelitian ini kelak
saat terjun menjalani profesi keguruan nanti.

710
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 9, Mei 2015

Syaifuddin, 2012. Teori Hasil Belajar. (Online),


(http://fuddinbatavia.com/?p=336, diakses
30 Nopember 2012).

Wahyu, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif.


Banjarmasin: Fakultas Keguruan Ilmu
pendidikan.

Wahyu, dkk. 2011. Pedoman Penulisan Karya


Ilmiah Program Studi Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN)
Program Sarjana (S1).
Banjarmasin:
Pustaka Banua.

Wahyudi, Imam. 2012. Mengejar


Professionalisme Guru. Jakarta: Prestasi
Pustakaraya

Winkel, 2000. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi


Belajar. Jakarta: Granmedia

Yuliana. 2013. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang


Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap
Hasil Belajar. Jurnal Ilmu Pendidikan,
(Online),
(http://fatek.unima.ac.id/jurnal101-
pengaruh-persepsi-siswa-
tentangkompetensi-pedagogik-guru-
terhadaphasil-belajar-bidang-studi-tik-di-
smanegeri-1-todano.html, diakses 23 Juni
2013)

711

You might also like