Tabel daftar kebutuhan bahan yang digunakan pada Praktikum Bengkel Listrik III NO NAMA BAHAN JUMLAH SATUAN KET. Pipa dan Alat Bantu 1 Pipa union (5/8”)(Ø int. 15 mm) 6,75 Meter Lokal 2 El-bow (5/8” ) PVC 11 Buah Lokal 3 T-Doss/Kontak Hubung 5 Buah Import Klem NYM 12 mm sebelah 4 13 Buah Lokal paku 5 Klem pipa 17 mm sebelah paku 29 Buah Import 6 Klem alumunium 5 Buah Lokal Saklar dan Peralatannya 7 Sakalar dimer ( LDR ) 1 Buah Lokal 8 Sakalar tukar 2 Buah Import 9 Sakalar silang 1 Buah Import 10 Sakalar seri 1 Buah Lokal Sakalar golongan ( Selektor 11 1 Buah Lokal Switch ) Saklar tekan (impuls) dengan 12 2 Buah Import lampu tanda 13 Lampu tanda (merah) 1 Buah Import 14 Kotak kontak 1 fasa + PE 3 Buah Lokal 15 Fitting lampu bulat 6 Buah Lokal 16 Roset kayu 6 Buah Lokal 17 Sakalar tekan 2 Buah Import Panel dan Kabel 18 MCB 4 A 4 Buah Import 19 Box panel (300x400x150) mm 20 Relai Kontaktor 220V/10A 1 Buah Import 21 Sakalar relai impuls 220V 1 Buah Import 22 Sakalar waktu 220V 1 Buah Import 23 Sakalar relai tangga 220V 1 Buah Import 24 Profil Din-C untuk MCB 1 Buah Lokal 25 Profil Din-C dudukan relai 1 Buah Lokal 26 Profil Din-G line-up terminal 1 Buah Lokal 27 Kabel NYA merah dan hitam 12 Meter Import 28 Kabel NYA biru ( Netral ) 8 Meter Import 29 Kabel NYA hijau/kuning 8 Meter Import
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 12
30 Kabel NYM 3x 1,5 mm 3,4 Meter Import 31 End piece 2 Buah Import 32 Line-up terminal 27 Buah Import 33 End plate PVC 2 Buah Import 34 Strip connectors 2,5 mm2 3 Buah Lokal 35 Strip connectors 1,5 mm2 6 Buah Lokal 36 Steker 3x2,5 mm2 1 Buah Lokal 37 NYYHY 3x2,5 mm2 2 Meter Import
3.1.1. Pipa PVC 5/8 Inch
Pipa berfungsi untuk melindungi kabel-kabel instalsi listrik.
Terdapat beberapa jenis pipa diantaranya pipa union dan pipa PVC. Ukuran pipa yang biasa digunakan dalam pemasangan instalasi rumah adalah PVC 5/8”. Untuk pemasangan pipa pada instalasi rumah biasanya dilengkapi dengan bahan-bahan pendukungnya, seperti klem pipa, dan pipa penyambung. 3.1.2. T-Dus
T-dus atau kotak sambung merupakan wadah tempat
menyimpan sambungan instalasi, selain rapi sambungan yang disimpan dalam tdus lebih terjamin keamanannya. Ada dua jenis tdus yang kita kenal yaitu tdus kaki tiga dan tdus kaki empat.
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 13
3.1.3. Klem kabel
Klem adalah Penjepit kabel yangberbentuk setengah
lingkaran berfungsi untuk merapikan jalur kabel dengan memakunya ke kayu plapon. Ukuran klem ada bermacam-macam disesuaikan dengan ukuran kabel yang terpasang. 3.1.4. Elbow / Knee / L Pipa PVC
Sesuai namanya maka Knee / Elbow / L adalah shock
berbentuk L yang berfungsi untuk menyambung pipa PVC dengan Pipa PVC lain atau dengan asesori di tempat yang membutuhkan belokan. 3.1.5. LDR (Saklar Dimer)
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 14
LDR berfungsi memutuskan dan menghubungkan instalasi listrik secara otomatis dengan adanya gelap dan terang yang memungkinkan peralatan LDR dapat bekerja. Cara Kerja Sensor LDR
Prinsip kerja LDR sangat sederhana tak jauh berbeda
dengan variable resistor pada umumnya. LDR dipasang pada berbagai macam rangkaian elektronika dan dapat memutus dan menyambungkan aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenai LDR maka nilai resistansinya akan menurun, dan sebaliknya semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR maka nilai hambatannya akan semakin membesar. 3.1.6. Sakelar Tukar
Sakelar tukar berfungsi ntuk menyalakan dan mematikan
satu lampu dengan dua saklar. Aplikasinya biasanya lampu dipasang pada lorong tangga antara lantai 1 dan lantai 2.
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 15
Maksudnya saat kita berada dilantai satu mau naik kelantai dua, saat dilantai satu kita nyalakan lampu dan setelah kita naik kelantai dua kita mematikan lampu dari lantai 2. Adapun cara kerjanya adalah sebagai berikut :
Lampu akan menyala jika kedua saklar berada pada posisi
yang sama, misal posisi saklar berada dibagian kontak atas semua atau kontak bawah semua. Dapat dilihat dari rangkaian di atas. Sedangkan lampu akan padam jika posisi saklar berbeda tempat, misal satu saklar berada di kontak atas dan satu lainnya di kontak bawah atau sebaliknya. Konsep inilah yang menyebabkan saklar bisa dihidupkan maupun dimatikan dari arah bergantian. 3.1.7. Saklar Silang
Berdasarkan fungsinya, saklar ini dirancang sebagai alat
yang digunakan untuk mengoperasikan beberapa lampu dari tiga tempat atau lebih. Agar dapat berfungsi, dalam penggunaannya harus diaplikan dengan dua buah saklar tukar. Jadi apabila kita
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 16
ingin membuat rancangan sebuah lampu yang dapat dikendalikan dari tiga tempat, maka yang diperlukan adalah menyiapkan satu buah saklar silang dan dua buah saklar tukar. Cara Kerja Saklar Silang
Pada tiap-tiap saklar akan memiliki satu kutub bertegangan
dan satu kutub tidak bertegangan , ketika tuas salah satu saklar ditekan maka pada saklar itu sendiri akan memindahkan kutub yang bertegangan menjadi tidak bertegangan dan sebaliknya pada saklar lainnya . Inilah yang menyebabkan lampu penerangan dapat dinyalakan dari berbagai tempat. 3.1.8. Saklar Seri Saklar seri merupakan dua buah saklar tunggal yang dihubungkan secara seri. Anda bisa menghidupkan satu buah lampu atau lebih secara bersamaan ataupun bergantian. Biasanya sakalar ini dipasang pada area yang memiliki lebih dari satu lampu. Misalnya ruang keluarga dengan ruang tamu.
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 17
Cara Kerja Saklar Seri Saklar Seri sebelah kiri ditekan untuk menghidupkan Lampu 1 maka lampu akan menyala. Saklar Seri sebelah kanan ditekan untuk menghidupkan Lampu 2 maka lampu akan menyala. Untuk mematikan Lampu 1 dengan cara menekan saklar seri sebelah kiri, begitu juga untuk mematikan Lampu 2 dengan cara menekan saklar seri sebelah kanan.
3.1.9. Saklar Golongan (Selektor)
Saklar ini memiliki tiga posisi, yaitu :
Posisi (O) : Pada posisi nol (0) semua hubungan diputuskan.
Posisi (I) : Pada saat posisi (I) adalah system manual. Posisi (II) : Pada saat posisi (II) adalah system otomatis, Saklar ini juga banyak digunakan sebagai pengaturan dalam rangkaian yang membutuhkan pengoperasian secara manual dan Automatis.
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 18
3.1.10. Tombol Tekan
Tombol tekan berfungsi untuk mengontrol kondisi on atau
off rangkaian listrik, prinsip kerja tombol tekan adalah kerja sesaat maksudnya jika tombol kita tekan sesaat maka akan kembali pada posisi semula. 3.1.11. Tombol Tekan dengan Lampu Tanda
Tombol tekan ini pada dasarnya sama dengan tombol tekan
biasa dalam hal prinsip kerjanya, hanya lampu tanda disini fungsinya sebagai lampu indikator apakah saklar dalam posisi operasi atau tidak. Pada saat lampu mati saklar pada posisi OFF maka lampu tanda dalam posisi terseri dengan tegangan 220 Volt ini menyebabkan tahanan pada lampu tanda menjadi lebih besar dibandingkan tahanan pada lampu penerangan. Maka sebagian
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 19
besar tegangan sumber 220 Volt di drop oleh lampu tanda, akibatnya lampu tanda menyala. Pada saklar posisi ON maka lampu tanda akan mati dikarenakan hubungan paralel langsung dengan saklar terseri dengan tegangan 220volt dengan menghubungkan ke beban lampu sehingga lampu tanda disini tidak berfungsi dikarenakan tegangan mengalir melalui saklar ke beban (lampu tanda menjadi terjembatani/ terhubung singkat). 3.1.12. Lampu Tanda
Lampu-lampu indikator merupakan komponen yang
digunakan sebagai lampu tanda. Lampu-lampu tersebut digunakan untuk berbagai keperluan misalnya untuk lampu indikator pada panel penunjuk fasa R, S dan T atau L1, L2 dan L3. Selain itu juga lampu indikator digunakan sebagai indikasi bekerjanya suatu sistem control. 3.1.13. Kotak Kontak
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 20
Stop kontak adalah sebuah alat pemutus ketika terjadi kontak antara arus positif, arus negatif dan grounding pada instalasi listrik. Dan yang lebih penting lagi ELCB bisa memutuskan arus listrik ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh manusia. Cara Kerja
Umumnya bila peralatan listrik bekerja normal maka total
arus yang mengalir pada kawat “plus” dan “netral” adalah sama sehingga tidak ada perbedaan arus. Namun bila seseorang tersengat listrik, kawat “plus” akan mengalirkan arus tambahan melewati tubuh orang yang tersengat ke tanah.p 3.1.14. Fitting Lampu
Fitting atau tempat dudukan lampu adalah suatu alat untuk
menghubungkan lampu dengan kawat-kawat jaringan listrik agar aman.
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 21
3.1.15. Roset Kayu
Roset adalah komponen instalasi listrik yang sangat
berguna untuk memasang fiting lampu maupun saklar-saklar. 3.1.16. Box Panel
Panel berfungsi untuk menghubungkan antara satu
rangkaian listrik dengan rangkaian listrik lainnya pada suatu operasi kerja. Panel menghubungkan suplay tenaga listrik dari panel utama sampai ke beban-beban baik instalasi penerangan maupun instalasi tenaga. Suatu panel akan bekerja secara otomatis melepas sumber atau suplay tenaga listrik apabila terjadi gangguan pada rangkaian. Komponen yang berfungsi sebagai pengaman pada panel listrik ini adalah MCCB dan MCB. Fungsi panel sebagai pengontrol merupakan fungsi paling utama, karena dari panel tersebut masing-masing rangkaian beban dapat dikontrol. Seluruh beban pada bangunan baik instalasi penerangan maupun instalasi tenaga dapat dikontrol dari satu tempat.
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 22
3.1.17. MCB MCB (Miniature Circuit Breaker) atau Miniatur Pemutus Sirkuit adalah sebuah perangkat elektromekanikal yang berfungsi sebagai pelindung rangkaian listrik dari arus yang berlebihan. Dengan kata lain, MCB dapat memutuskan arus listrik secara otomatis ketika arus listrik yang melewati MCB tesebut melebihi nilai yang ditentukan. Namun saat arus dalam kondisi normal, MCB dapat berfungsi sebagai saklar yang bisa menghubungkan atau memutuskan arus listrik secara manual.
Prinsip kerja MCB (Miniature Circuit Breaker)
Pada kondisi Normal, MCB berfungsi sebagai sakelar manual yang dapat menghubungkan (ON) dan memutuskan (OFF) arus listrik. Pada saat terjadi Kelebihan Beban (Overload) ataupun Hubung Singkat Rangkaian (Short Circuit), MCB akan beroperasi secara otomatis dengan memutuskan arus listrik yang melewatinya. Secara visual, kita dapat melihat perpindahan Knob atau tombol dari kondisi ON menjadi kondisi OFF. Pengoperasian otomatis ini dilakukan dengan dua cara seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini yaitu dengan cara Magnetic Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik secara Magnetik) dan Thermal Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik secara Thermal/Suhu). 3.1.18. Saklar Staircase Staircase adalah suatu saklar yang bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetis, namun hanya untuk meng-on-kan beban. Saklar ini juga dilengkapi dengan motor untuk timer
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 23
(waktu), sehingga untuk mematikan beban hanya menunggu waktu habis dari timer staircase.
Saklar Staircase bisa difungsikan untuk mengoperasikan
beban terus-menerus tanpa mati-mati (off) dan juga dapat difungsikan untuk mengoperasikan beban dalam beberapa saat kemudian beban akan mati (off) tanpa penekanan saklar tekan dan atau memutuskan rangkaian dari sumber tegangan. Oleh karena itu saklar staircase sangat cocok digunakan untuk penerangan dimana tempat akan memerlukan penerangan yang tidak terlalu lama, misallnya garasi mobil. Apabila sudah di-on-kan maka tidak perlu lagidimatikan karena akan mati sendiri sesuai dengan waktu off dan atau suatu tempat yang memerlukan penerangan terus- menerus. 3.1.19. Saklar Relay Impuls
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 24
Saklar impuls adalah saklar yang bekerja dengan menggunakan prinsip elektro magnetis. Ketika tegangan masuk kedalam coil maka akan menggerakkan tuas saklar.
Pada pengoperasiannya saklar impuls dibantu dengan
tombol tekan , yaitu sebuah alat yang dapat menghubungkan dan memutuskan rangkaian dalam keadaan berbeban(bertegangan) tanpa adanya penguncian. 3.1.20. Saklar Waktu/TDR (Timer Delay Relay)
Timer atau kepanjanganya Time Delay Relay adalah sebuah
komponen elektronik yang dibuat untuk menunda waktu yang bisa disetting sesuai range timer tersebut, dengan memutus sebuah kontak relay yang biasanya digunakan untuk memutus atau menyalakan sebuah rangkaian kontrol. Timer ini biasanya digunakan sebagian besar dunia industri, yang dirangkai dengan berbagai komponen elektronik juga seperti kontaktor, TOR / Overlaod , dan juga push button untuk rangkian kontrol pendukung. Prinsip Kerja TDR
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 25
Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan (Coil) dan bagian outputnya sebagai kontak NO atau NC. Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber arus. Apabila telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara otomatis timer akan mengunci dan membuat kontak NO menjadi NC dan NC menjadi NO. 3.1.21. Relay Kontaktor Relay dan contactor merupakan "alat yang menggunakan prinsip elektromagnetik", Cara Kerja Contactor & Relay (Prinsipnya kerja kedua nya) adalah rangkaian pembuat magnet untuk menggerakkan penutup dan pembuka saklar internal didalamnya. Yang membedakannya dari kedua peralatan listrik tersebut adalah kekuatan saklar internal-nya dalam menghubungkan besaran arus listrik yang melaluinya. Jika kita memberikan arus listrik pada coil relay atau kontaktor, maka saklar internalnya akan secara otomatis terhubung, bersamaan dengan itu juga akan ada saklar internal yang terputus pula pada contactor dan relay tersebut. Hal tersebut sama persis pada kerja tombol push button, hanya saja berbeda pada kekuatan untuk menekan tombol (button) nya.
Prinsip Kerja Relay
Untuk menjelaskan lebih lanjut tentang ada baiknya kita amati konstruksi dari relay pada gambar berikut. Relay maupun kontaktor magnet memiliki kumparan (coil) yang apabila di aliri
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 26
arus listrik maka besi sebagai inti dari kumparan akan menjadi magnet. Sehingga batang bergerak yang sama sama terbuat dari besi akan di tarik sehingga lengket pada inti besi. Hal ini mengakibatkan kontak NC ( Normaly close ) akan berubah menjadi terbuka.
3.2. Peralatan yang Digunakan
Alat–alat yang digunakan untuk mengerjan Praktikum Bengkel Listik III yang berjudul “Instalasi Penerangan Rumah Tinggal A.B. Sudomo” adalah : Tabel Daftar Peralatan Yang Di Gunakan Saat Praktikum No. Nama Peralatan Jumlah Satuan Keterangan 1. Obeng (+) 1 Buah Krisbow Merah 2. Obeng (-) Besar 1 Buah Stanley 3. Obeng (-) Kecil 1 Buah Stanley 4. Tang Potong 1 Buah Tekiro 5. Tang Lancip / Jepit 2 Buah Stanley 6. Tang Kombinasi 1 Buah Krisbow 7. Gergaji Besi 1 Buah Standart 8. Palu Karet 1 Buah Standart 9. Test Pen 1 Buah Masko 10. Multitester 1 Buah Sanwa 11. Tang Kremping 1 Buah Standart Merah, Hitam, 12. Isolasi Kabel 4 Rol Kuning, Biru
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 27