You are on page 1of 16

BAB III

ALAT DAN BAHAN PRAKTEK

3.1. Komponen/Bahan yang Digunakan


Tabel daftar kebutuhan bahan yang digunakan pada Praktikum
Bengkel Listrik III
NO NAMA BAHAN JUMLAH SATUAN KET.
Pipa dan Alat Bantu
1 Pipa union (5/8”)(Ø int. 15 mm) 6,75 Meter Lokal
2 El-bow (5/8” ) PVC 11 Buah Lokal
3 T-Doss/Kontak Hubung 5 Buah Import
Klem NYM 12 mm sebelah
4 13 Buah Lokal
paku
5 Klem pipa 17 mm sebelah paku 29 Buah Import
6 Klem alumunium 5 Buah Lokal
Saklar dan Peralatannya
7 Sakalar dimer ( LDR ) 1 Buah Lokal
8 Sakalar tukar 2 Buah Import
9 Sakalar silang 1 Buah Import
10 Sakalar seri 1 Buah Lokal
Sakalar golongan ( Selektor
11 1 Buah Lokal
Switch )
Saklar tekan (impuls) dengan
12 2 Buah Import
lampu tanda
13 Lampu tanda (merah) 1 Buah Import
14 Kotak kontak 1 fasa + PE 3 Buah Lokal
15 Fitting lampu bulat 6 Buah Lokal
16 Roset kayu 6 Buah Lokal
17 Sakalar tekan 2 Buah Import
Panel dan Kabel
18 MCB 4 A 4 Buah Import
19 Box panel (300x400x150) mm
20 Relai Kontaktor 220V/10A 1 Buah Import
21 Sakalar relai impuls 220V 1 Buah Import
22 Sakalar waktu 220V 1 Buah Import
23 Sakalar relai tangga 220V 1 Buah Import
24 Profil Din-C untuk MCB 1 Buah Lokal
25 Profil Din-C dudukan relai 1 Buah Lokal
26 Profil Din-G line-up terminal 1 Buah Lokal
27 Kabel NYA merah dan hitam 12 Meter Import
28 Kabel NYA biru ( Netral ) 8 Meter Import
29 Kabel NYA hijau/kuning 8 Meter Import

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 12


30 Kabel NYM 3x 1,5 mm 3,4 Meter Import
31 End piece 2 Buah Import
32 Line-up terminal 27 Buah Import
33 End plate PVC 2 Buah Import
34 Strip connectors 2,5 mm2 3 Buah Lokal
35 Strip connectors 1,5 mm2 6 Buah Lokal
36 Steker 3x2,5 mm2 1 Buah Lokal
37 NYYHY 3x2,5 mm2 2 Meter Import

3.1.1. Pipa PVC 5/8 Inch

Pipa berfungsi untuk melindungi kabel-kabel instalsi listrik.


Terdapat beberapa jenis pipa diantaranya pipa union dan pipa
PVC. Ukuran pipa yang biasa digunakan dalam pemasangan
instalasi rumah adalah PVC 5/8”. Untuk pemasangan pipa pada
instalasi rumah biasanya dilengkapi dengan bahan-bahan
pendukungnya, seperti klem pipa, dan pipa penyambung.
3.1.2. T-Dus

T-dus atau kotak sambung merupakan wadah tempat


menyimpan sambungan instalasi, selain rapi sambungan yang
disimpan dalam tdus lebih terjamin keamanannya. Ada dua jenis
tdus yang kita kenal yaitu tdus kaki tiga dan tdus kaki empat.

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 13


3.1.3. Klem kabel

Klem adalah Penjepit kabel yangberbentuk setengah


lingkaran berfungsi untuk merapikan jalur kabel dengan
memakunya ke kayu plapon. Ukuran klem ada bermacam-macam
disesuaikan dengan ukuran kabel yang terpasang.
3.1.4. Elbow / Knee / L Pipa PVC

Sesuai namanya maka Knee / Elbow / L adalah shock


berbentuk L yang berfungsi untuk menyambung pipa PVC dengan
Pipa PVC lain atau dengan asesori di tempat yang membutuhkan
belokan.
3.1.5. LDR (Saklar Dimer)

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 14


LDR berfungsi memutuskan dan menghubungkan instalasi
listrik secara otomatis dengan adanya gelap dan terang yang
memungkinkan peralatan LDR dapat bekerja.
Cara Kerja Sensor LDR

Prinsip kerja LDR sangat sederhana tak jauh berbeda


dengan variable resistor pada umumnya. LDR dipasang pada
berbagai macam rangkaian elektronika dan dapat memutus dan
menyambungkan aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin
banyak cahaya yang mengenai LDR maka nilai resistansinya akan
menurun, dan sebaliknya semakin sedikit cahaya yang mengenai
LDR maka nilai hambatannya akan semakin membesar.
3.1.6. Sakelar Tukar

Sakelar tukar berfungsi ntuk menyalakan dan mematikan


satu lampu dengan dua saklar. Aplikasinya biasanya lampu
dipasang pada lorong tangga antara lantai 1 dan lantai 2.

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 15


Maksudnya saat kita berada dilantai satu mau naik kelantai dua,
saat dilantai satu kita nyalakan lampu dan setelah kita naik kelantai
dua kita mematikan lampu dari lantai 2.
Adapun cara kerjanya adalah sebagai berikut :

Lampu akan menyala jika kedua saklar berada pada posisi


yang sama, misal posisi saklar berada dibagian kontak atas semua
atau kontak bawah semua. Dapat dilihat dari rangkaian di atas.
Sedangkan lampu akan padam jika posisi saklar berbeda
tempat, misal satu saklar berada di kontak atas dan satu lainnya di
kontak bawah atau sebaliknya. Konsep inilah yang menyebabkan
saklar bisa dihidupkan maupun dimatikan dari arah bergantian.
3.1.7. Saklar Silang

Berdasarkan fungsinya, saklar ini dirancang sebagai alat


yang digunakan untuk mengoperasikan beberapa lampu dari tiga
tempat atau lebih. Agar dapat berfungsi, dalam penggunaannya
harus diaplikan dengan dua buah saklar tukar. Jadi apabila kita

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 16


ingin membuat rancangan sebuah lampu yang dapat dikendalikan
dari tiga tempat, maka yang diperlukan adalah menyiapkan satu
buah saklar silang dan dua buah saklar tukar.
Cara Kerja Saklar Silang

Pada tiap-tiap saklar akan memiliki satu kutub bertegangan


dan satu kutub tidak bertegangan , ketika tuas salah satu saklar
ditekan maka pada saklar itu sendiri akan memindahkan kutub
yang bertegangan menjadi tidak bertegangan dan sebaliknya pada
saklar lainnya . Inilah yang menyebabkan lampu penerangan
dapat dinyalakan dari berbagai tempat.
3.1.8. Saklar Seri
Saklar seri merupakan dua buah saklar tunggal yang
dihubungkan secara seri. Anda bisa menghidupkan satu buah
lampu atau lebih secara bersamaan ataupun bergantian. Biasanya
sakalar ini dipasang pada area yang memiliki lebih dari satu
lampu. Misalnya ruang keluarga dengan ruang tamu.

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 17


Cara Kerja Saklar Seri
Saklar Seri sebelah kiri ditekan untuk menghidupkan
Lampu 1 maka lampu akan menyala. Saklar Seri sebelah kanan
ditekan untuk menghidupkan Lampu 2 maka lampu akan menyala.
Untuk mematikan Lampu 1 dengan cara menekan saklar seri
sebelah kiri, begitu juga untuk mematikan Lampu 2 dengan cara
menekan saklar seri sebelah kanan.

3.1.9. Saklar Golongan (Selektor)


Saklar ini memiliki tiga posisi, yaitu :

Posisi (O) : Pada posisi nol (0) semua hubungan diputuskan.


Posisi (I) : Pada saat posisi (I) adalah system manual.
Posisi (II) : Pada saat posisi (II) adalah system otomatis,
Saklar ini juga banyak digunakan sebagai pengaturan dalam
rangkaian yang membutuhkan pengoperasian secara manual dan
Automatis.

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 18


3.1.10. Tombol Tekan

Tombol tekan berfungsi untuk mengontrol kondisi on atau


off rangkaian listrik, prinsip kerja tombol tekan adalah kerja
sesaat maksudnya jika tombol kita tekan sesaat maka akan kembali
pada posisi semula.
3.1.11. Tombol Tekan dengan Lampu Tanda

Tombol tekan ini pada dasarnya sama dengan tombol tekan


biasa dalam hal prinsip kerjanya, hanya lampu tanda disini
fungsinya sebagai lampu indikator apakah saklar dalam posisi
operasi atau tidak. Pada saat lampu mati saklar pada posisi OFF
maka lampu tanda dalam posisi terseri dengan tegangan 220 Volt
ini menyebabkan tahanan pada lampu tanda menjadi lebih besar
dibandingkan tahanan pada lampu penerangan. Maka sebagian

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 19


besar tegangan sumber 220 Volt di drop oleh lampu tanda,
akibatnya lampu tanda menyala.
Pada saklar posisi ON maka lampu tanda akan mati
dikarenakan hubungan paralel langsung dengan saklar terseri
dengan tegangan 220volt dengan menghubungkan ke beban
lampu sehingga lampu tanda disini tidak berfungsi dikarenakan
tegangan mengalir melalui saklar ke beban (lampu tanda menjadi
terjembatani/ terhubung singkat).
3.1.12. Lampu Tanda

Lampu-lampu indikator merupakan komponen yang


digunakan sebagai lampu tanda. Lampu-lampu tersebut digunakan
untuk berbagai keperluan misalnya untuk lampu indikator pada
panel penunjuk fasa R, S dan T atau L1, L2 dan L3. Selain itu juga
lampu indikator digunakan sebagai indikasi bekerjanya suatu
sistem control.
3.1.13. Kotak Kontak

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 20


Stop kontak adalah sebuah alat pemutus ketika terjadi
kontak antara arus positif, arus negatif dan grounding pada
instalasi listrik. Dan yang lebih penting lagi ELCB bisa
memutuskan arus listrik ketika terjadi kontak antara listrik dan
tubuh manusia.
Cara Kerja

Umumnya bila peralatan listrik bekerja normal maka total


arus yang mengalir pada kawat “plus” dan “netral” adalah sama
sehingga tidak ada perbedaan arus. Namun bila seseorang
tersengat listrik, kawat “plus” akan mengalirkan arus tambahan
melewati tubuh orang yang tersengat ke tanah.p
3.1.14. Fitting Lampu

Fitting atau tempat dudukan lampu adalah suatu alat untuk


menghubungkan lampu dengan kawat-kawat jaringan listrik agar
aman.

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 21


3.1.15. Roset Kayu

Roset adalah komponen instalasi listrik yang sangat


berguna untuk memasang fiting lampu maupun saklar-saklar.
3.1.16. Box Panel

Panel berfungsi untuk menghubungkan antara satu


rangkaian listrik dengan rangkaian listrik lainnya pada suatu
operasi kerja. Panel menghubungkan suplay tenaga listrik dari
panel utama sampai ke beban-beban baik instalasi penerangan
maupun instalasi tenaga. Suatu panel akan bekerja secara otomatis
melepas sumber atau suplay tenaga listrik apabila terjadi gangguan
pada rangkaian. Komponen yang berfungsi sebagai pengaman
pada panel listrik ini adalah MCCB dan MCB.
Fungsi panel sebagai pengontrol merupakan fungsi paling
utama, karena dari panel tersebut masing-masing rangkaian beban
dapat dikontrol. Seluruh beban pada bangunan baik instalasi
penerangan maupun instalasi tenaga dapat dikontrol dari satu
tempat.

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 22


3.1.17. MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) atau Miniatur Pemutus
Sirkuit adalah sebuah perangkat elektromekanikal yang berfungsi
sebagai pelindung rangkaian listrik dari arus yang
berlebihan. Dengan kata lain, MCB dapat memutuskan arus listrik
secara otomatis ketika arus listrik yang melewati MCB tesebut
melebihi nilai yang ditentukan. Namun saat arus dalam kondisi
normal, MCB dapat berfungsi sebagai saklar yang bisa
menghubungkan atau memutuskan arus listrik secara manual.

Prinsip kerja MCB (Miniature Circuit Breaker)


Pada kondisi Normal, MCB berfungsi sebagai sakelar
manual yang dapat menghubungkan (ON) dan memutuskan (OFF)
arus listrik. Pada saat terjadi Kelebihan Beban (Overload) ataupun
Hubung Singkat Rangkaian (Short Circuit), MCB akan beroperasi
secara otomatis dengan memutuskan arus listrik yang
melewatinya. Secara visual, kita dapat melihat perpindahan Knob
atau tombol dari kondisi ON menjadi kondisi OFF. Pengoperasian
otomatis ini dilakukan dengan dua cara seperti yang terlihat pada
gambar dibawah ini yaitu dengan cara Magnetic Tripping
(Pemutusan hubungan arus listrik secara Magnetik) dan Thermal
Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik secara Thermal/Suhu).
3.1.18. Saklar Staircase
Staircase adalah suatu saklar yang bekerja berdasarkan
prinsip elektromagnetis, namun hanya untuk meng-on-kan beban.
Saklar ini juga dilengkapi dengan motor untuk timer

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 23


(waktu), sehingga untuk mematikan beban hanya menunggu waktu
habis dari timer staircase.

Saklar Staircase bisa difungsikan untuk mengoperasikan


beban terus-menerus tanpa mati-mati (off) dan juga dapat
difungsikan untuk mengoperasikan beban dalam beberapa saat
kemudian beban akan mati (off) tanpa penekanan saklar tekan dan
atau memutuskan rangkaian dari sumber tegangan. Oleh karena itu
saklar staircase sangat cocok digunakan untuk penerangan dimana
tempat akan memerlukan penerangan yang tidak terlalu lama,
misallnya garasi mobil. Apabila sudah di-on-kan maka tidak perlu
lagidimatikan karena akan mati sendiri sesuai dengan waktu off
dan atau suatu tempat yang memerlukan penerangan terus-
menerus.
3.1.19. Saklar Relay Impuls

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 24


Saklar impuls adalah saklar yang bekerja dengan
menggunakan prinsip elektro magnetis. Ketika tegangan masuk
kedalam coil maka akan menggerakkan tuas saklar.

Pada pengoperasiannya saklar impuls dibantu dengan


tombol tekan , yaitu sebuah alat yang dapat menghubungkan dan
memutuskan rangkaian dalam keadaan berbeban(bertegangan)
tanpa adanya penguncian.
3.1.20. Saklar Waktu/TDR (Timer Delay Relay)

Timer atau kepanjanganya Time Delay Relay adalah sebuah


komponen elektronik yang dibuat untuk menunda waktu yang bisa
disetting sesuai range timer tersebut, dengan memutus sebuah
kontak relay yang biasanya digunakan untuk memutus atau
menyalakan sebuah rangkaian kontrol.
Timer ini biasanya digunakan sebagian besar dunia industri,
yang dirangkai dengan berbagai komponen elektronik juga
seperti kontaktor, TOR / Overlaod , dan juga push button untuk
rangkian kontrol pendukung.
Prinsip Kerja TDR

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 25


Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan
(Coil) dan bagian outputnya sebagai kontak NO atau NC.
Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber arus.
Apabila telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara
otomatis timer akan mengunci dan membuat kontak NO menjadi
NC dan NC menjadi NO.
3.1.21. Relay Kontaktor
Relay dan contactor merupakan "alat yang menggunakan
prinsip elektromagnetik", Cara Kerja Contactor & Relay
(Prinsipnya kerja kedua nya) adalah rangkaian pembuat magnet
untuk menggerakkan penutup dan pembuka saklar internal
didalamnya. Yang membedakannya dari kedua peralatan listrik
tersebut adalah kekuatan saklar internal-nya dalam
menghubungkan besaran arus listrik yang melaluinya.
Jika kita memberikan arus listrik pada coil relay atau
kontaktor, maka saklar internalnya akan secara otomatis
terhubung, bersamaan dengan itu juga akan ada saklar internal
yang terputus pula pada contactor dan relay tersebut. Hal tersebut
sama persis pada kerja tombol push button, hanya saja berbeda
pada kekuatan untuk menekan tombol (button) nya.

Prinsip Kerja Relay


Untuk menjelaskan lebih lanjut tentang ada baiknya kita
amati konstruksi dari relay pada gambar berikut. Relay maupun
kontaktor magnet memiliki kumparan (coil) yang apabila di aliri

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 26


arus listrik maka besi sebagai inti dari kumparan akan menjadi
magnet.
Sehingga batang bergerak yang sama sama terbuat dari besi
akan di tarik sehingga lengket pada inti besi. Hal ini
mengakibatkan kontak NC ( Normaly close ) akan berubah
menjadi terbuka.

3.2. Peralatan yang Digunakan


Alat–alat yang digunakan untuk mengerjan Praktikum Bengkel
Listik III yang berjudul “Instalasi Penerangan Rumah Tinggal A.B.
Sudomo” adalah :
Tabel Daftar Peralatan Yang Di Gunakan Saat Praktikum
No. Nama Peralatan Jumlah Satuan Keterangan
1. Obeng (+) 1 Buah Krisbow Merah
2. Obeng (-) Besar 1 Buah Stanley
3. Obeng (-) Kecil 1 Buah Stanley
4. Tang Potong 1 Buah Tekiro
5. Tang Lancip / Jepit 2 Buah Stanley
6. Tang Kombinasi 1 Buah Krisbow
7. Gergaji Besi 1 Buah Standart
8. Palu Karet 1 Buah Standart
9. Test Pen 1 Buah Masko
10. Multitester 1 Buah Sanwa
11. Tang Kremping 1 Buah Standart
Merah, Hitam,
12. Isolasi Kabel 4 Rol
Kuning, Biru

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA | Laporan Praktek Instalasi Listrik II 27

You might also like